Anda di halaman 1dari 4

Amirah Vonna Riski - 2006604316 - Fakultas Farmasi

FG 6 – MPKT B
Simbol Persatuan Bangsa, Kebudayaan Nasional, dan Nilai Kebangsaan
Oleh Amirah Vonna Riski
Data Publikasi
1. Judul: Buku Ajar MPKT A
Nama penulis: Tim Revisi PPKT Universitas Indonesia
Asal Sumber: EMAS
Penerbit, Kota: Depok, Universitas Indonesia
Data Publikasi: Tim Revisi PPKT UI. (2016). Buku Ajar MPKT A. Depok:
Universitas Indonesia
Jumlah halaman: 268 halaman
2. Judul Teks: Globalisasi dan Perubahan Budaya: Perspektif Teori Kebudayaan
Nama Penulis: Bachtiar Alam
Asal Sumber: Luar EMAS
Data Publikasi: Alam, B. (2014). Globalisasi dan perubahan budaya:
perspektif teori kebudayaan. Antropologi Indonesia.
3. Judul Teks: Membumikan Multikulturalisme di Indonesia
Asal Sumber: Luar EMAS
Nama Penulis: Achmad Fedyani Syaifuddin
Data Publikasi: Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI, 2(1), 3-10.
Departemen Antropologi Universitas Indonesia.
4. Judul Teks: PERANAN ASEAN DALAM PENYELESAIAN KASUS
PENGHINAAN TERHADAP SIMBOL-SIMBOL NEGARA DI KAWASAN
ASIA TENGGARA
Asal Sumber: Luar EMAS
Nama Penulis: Putu Wikan Antarini Pratiwi, dkk.
Data Publikasi: Pratiwi, P. W. A., & Wijaya, I. B. E. R. PERANAN ASEAN
DALAM PENYELESAIAN KASUS PENGHINAAN TERHADAP
SIMBOL-SIMBOL NEGARA DI KAWASAN ASIA TENGGARA. Kertha
Negara: Journal Ilmu Hukum, 1-17.
5. Judul Video: Simbol-Simbol Nasional Indonsia | Perfektif Sederhana
Asal Sumber: Luar EMAS
Nama Pengunggah: Sudirman
Link Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=i_jyrJ29_tk

Setiap bangsa memiliki identitas serta ciri khas masing-masing. Sebagai bangsa
Indonesia, sudah semestinya kita memiliki jiwa nasionalisme yang cukup kuat dan
menghargai seluruh aspek negara kita, termasuk aspek identitas negara Indonesia.
Nasionalisme Indonesia merupakan suatu lambang yang menciptakan serta
mempertahankan kedaulatan Indonesia dengan suatu konsep identitas yang sama demi
mencapai suatu tujuan dan cita-cita yang sama bagi kepentingan nasional. Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, simbol berasal dari bahasa Yunani symballo yang
bermakna melempar bersama-sama, melempar atau meletakkan bersama-sama suatu
objek tampak dengan satu ide yang dapat mewakili gagasan yang mampu mengantarkan
seseorang atau kelompok ke dalam suatu gagasan masa depan atau masa lalu. Adapun
simbol dalam kamus Webster (1997) dijelaskan sebagai sesuatu yang menunjukkan,
mewakili atau memberi kesan mengenai sesuatu yang lain; sebuah obyek digunakan
untuk mewakili sesuatu yang abstrak; lambang, contoh merpati adalah lambang dari
perdamaian. Simbol-simbol yang dimiliki negara kita merupakan penyatu seluruh
masyarakat Indonesia dan menjadi identitas Indonesia sebagai suatu negara yang
berdaulat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah
mengatur simbol-simbol negara yang digunakan sebagai identitas Negara Republik
Indonesia. Simbol-simbol tersebut terdiri atas bendera, bahasa, lambang negara, dan
lagu kebangsaan. Pemakaian simbol-simbol tersebut tertera di dalam UUD 1945, Pasal
35 tentang Bendera Merah Putih, Pasal 36 tentang Bahasa Indonesia, Pasal 36A tentang
lambang negara Garuda Pancasila, dan Pasal 36B mengenai lagu kebangsaan Indonesia
Raya. Simbol-simbol tersebut lahir sebagai hasil pemikiran tokoh-tokoh penting
Indonesia yang berdasarkan dengan kondisi kemajemukan bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan latar belakang budaya yang sangat
beragam. Keragaman budaya harus dipahami dengan baik oleh seluruh lapisan
masyarakat agar dapat terciptanya rasa toleransi terhadap perbedaan budaya yang ada
di Indonesia. Gagasan tentang kebudayaan nasional Indonesia yang menyangkut
kesadaran dan identitas sebagai satu bangsa sudah dirancang saat bangsa kita belum
merdeka. Perhimpunan Indonesia telah menanamkan kesadaran tentang identitas
Indonesia yang kemudian dimanifestasikan dalam tiga hakekat, yaitu: (1) kedaulatan
rakyat, (2) kemandirian dan (3) persatuan Indonesia. Gagasan ini kemudian segera
direspons dengan semangat tinggi oleh Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Cendikiawan
pun memiliki pemikiran beragam terkait asal usul kebudayaan nasional. Ki Hajar
Dewantara merupakan salah satu tokoh yang berpendapat bahwa kebudayaan nasional
Indonesia berdasarkan pada unsur-unsur kebudayaan suatu suku bangsa yang dapat
menjadi identitas kebanggaan bagi bangsa tersebut. Ada pun golongan lain yang
berpendapat diperlukannya pengembangan kebudayaan nasional yang tidak
berorientasi kepada budaya terdahulu karena adanya kesadaran untuk menyesuaikan
dengan perkembangan peradaban saat ini. Contoh kebudayaan nasional yang berasal
dari puncak-puncak kebudayaan daerah antara lain adalah Borobudur, batik, tari-tarian
tradisional, angklung, gamelan, karapan sapi, dan masih banyak lagi. Beberapa contoh
unsur-unsur kebudayaan yang dapat memperkuat rasa solidaritas antara lain bahasa
nasional yaitu bahasa Indonesia, seni drama masa kini, seni film, dan sistem hukum
nasional. Manifestasi unsur-unsur kebudayaan tersebut didasarkan oleh nilai-nilai
kebudayaan yang memuat makna atau hakikat hidup, makna pekerjaan/karya dan amal
perbuatan, persepsi terhadap waktu, hubungan dengan alam sekitar, serta masalah
manusia dengan manusia.

Secara etimologis, nilai dapat berarti sesuatu yang berharga; sifat-sifat (hal-hal)
yang penting atau berguna bagi kemanusiaan; sesuatu yang menyempurnakan manusia
sesuai dengan hakikatnya. Adapun kebangsaan berarti sesuatu yang memiliki
keterkaitan atau hubungan dengan suatu bangsa sebagai bentuk kesadaran diri sebagai
warga negara. Pemahaman terhadap wawasan kebangsaan inilah yang akan
menumbuhkan jiwa nasionalisme di dalam diri setiap masyarakat. Penerapan nilai
kebangsaan sudah ditanamkan oleh tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia sejak
dahulu yang tercermin dalam pembukaan UUD RI 1945. Nilai kebangsaan Indonesia
sendiri berasal dari sumber-sumber seperti Pancasila, UUD RI 1945, bentuk negara
Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud dari keragaman budaya
di Indonesia. Dengan memahami simbol negara Indonesia, unsur-unsur kebudayaan
nasional, serta nilai kebangsaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, penulis berharap
rasa cinta terhadap tanah air dapat tumbuh di dalam jiwa seluruh masyarakat Indonesia
sebagai bentuk pengabdian dan penghormatan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai