Anda di halaman 1dari 23

EKMA 4478 ANALISIS KASUS BISNIS

Modul 1
Konsep Dasar Keuangan, Laporan, dan
Analisis Keuangan
Disusun Ulang Oleh:
Desi Sutejo, S. Mn, MM, MH (Dosen Tutor di Bina Mahunika)

Saudara Mahasiswa!

Sebagaimana diketahui, pelajaran AKB ini adalah hanya pengulangan dari pelajaran yang sudah
saudara pelajari sebelumnya, Pada modul 1 ini yang diulang pelajaranya adalah sebagian dari
Modul Manajemen Keuangan, terkait dengan Konsep Dasar Keuangan, Laporan dan Analisis
Keuangan. à Mudah Mudahan masih ingat J !

Kita asumsikan saudara mahasiswa adalah seorang Manajer Keuangan. Kira-kira apakah yang
saudara kerjakan, bagaimana saudara melakukannya, dan mengapa saudara harus
melakukannya?

Masih ingatkah saudara, apa tujuan utama Manajemen Keuangan ?


Tujuan utama manajemen keuangan. yaitu “memaksimumkan nilai perusahaan”.
Dengan fungsi utamanya ialah memutuskan keputusan terkait keuangan setiap hari, setiap
waktu bahkan setiap saat.

Ada tiga hal pokok keputusan keuangan yang harus saudara mahasiswa kuasai sebagai seorang
manajer keuangan, yaitu:
Pertama, berkenaan dengan penggunaan dana, yaitu keputusan investasi.
Kedua, berkenaan dengan pemerolehan dana, yaitu keputusan pendanaan.
Ketiga, berkenaan dengan pembagian laba, yaitu kebijakan dividen.

Nah, untuk dapat menguasai ketiga keputusan itu, suka tidak suka saudara minimal harus
menguasai konsep dasar keuangan, laporan dan analisis keuangan, keputusan dan risiko
investasi, efisiensi pasar modal, serta keputusan pendanaan.
Untuk selanjutnya, analisis kasus bisnis pada bagian keuangan ini saudara akan diingatkan
kembali tentang hal-hal tersebut dalam dua modul yaitu modul 1 dan 2.

Pada modul 1 ini ini secara umum saudara akan mempelajari nilai waktu uang dan
melakukan analisis laporan keuangan.

KONSEP DASAR KEUANGAN

Jika saudara mahasiwa diberi pilihan diberi uang seratus juta sekarang atau seratus juta
setahun yang akan datang, maka kemungkinan saudara mahasiwa akan dengan cepat menjawab
pilih seratus juta sekarang. Mengapa demikian ?

Seorang yang sedang butuh uang segera, apalagi kalau sedang dikejar-kejar hutang misalnya,
alasannya sederhana saja, ya karena sedang butuh uang dan ingin segera melunasi utang-
utangnya. Dengan kata lain, orang seperti ini sebenarya memegang uang dengan motif untuk
transaksi. Sementara jika ternyata saudara tidak butuh uang tersebut karena saudara mempunyai
banyak uang, TETAPI TETAP memilih menerimanya sekarang karena untuk berjaga-jaga,
untuk persiapan jika ada kebutuhan mendadak. Maka saudara mahasiswa sedang bermotif
berjaga-jaga dalam memegang uang. Sementara jika saudara mahasiwa akan menyimpannya
tetap dibank dan akan menerimanya satu tahun kemudian, maka saudara mahasiswa memiliki
uang dengan motif spekulasi.

Kesukaan orang akan uang saat ini disebabkan karena adanya opportunity cost (biaya yang
muncul karena kehilangan pemanfaatan peluang-peluang).

Perhatikan Ilustrasi Berkut:


“Dengan uang seratus juta si Amir saat ini mampu membeli sebidang tanah seluas 100m di
lokasi yang strategis dan segera memanfaatkannya untuk keperluan yang berikutnya,
namun seandainya uang seratus juta tersebut diterima tahun depan apakah si Amir masih
berpeluang memiliki tanah seluas 100m tersebut. Kalau tanah tersebut sudah terjual maka
habis sudah peluang memiliki tanah tersebut dan dengan sendirinya keperluan berikutnya
tidak dapat dipenuhi. Atau misalnya tanah tersebut masih ada, apakah dengan uang
seratus juta masih mampu mendapatkannya? Tentu saja belum tentu. Bisa saja harganya
sudah berubah atau si pemilik sudah tidak berminat menjualnya karena dia menyadari
bahwa temyata tanahnya memiliki posisi strategis untuk bisnis.”

Pada ilustrasi diatas, terjadi opportunity cost, karena kehilangan kesempatan memiliki
dan memanfaatkan tanah tersebut. Dan Jika terjadi perubahan harga pada tanah tersebut karena
terjadi perubahan harga karena beberapa faktor-faktor, antara lain inflasi, permintaan lebih besar
dari penawaran hingga perubahan harga yang menaik, perubahan waktu, bahkan faktor sosial
politik. Semua itu dapat digolongkan pada faktor ekonomi mikro dan faktor ekonomi makro.

Faktor-faktor yang menentukan kejadian pada ilustrasi diatas akan membentuk nilai
waktu uang. Fungsi dari waktu dan faktor-faktor mikro dan makro yang disederhanakan dan
dirangkum dalam faktor bunga. Dengan kata lain, sesungguhnya bunga merupakan pencerminan
faktor-faktor makro dan mikro ekonomi dalam penghitungan nilai uang agar uang itu memiliki
nilai yang senantiasa sama dari tahun ke tahun. Nilai masa yang akan datang (future/'terminal
value) maupun nilai sekarang (present value).

NILAI WAKTU UANG DIMASA YG AKAN DATANG (NILAI TERMINAL/FUTURE


VALUE)

RUMUS: NTn = C0(l+r)n,


Dimana:
NTn = Nilai Terminal Pada Periode ke–n
n = Periode
C0 = Nilai Uang Pada Tahun ke-0
r = bunga

KASUS 1
Anda sebagai manajer keuangan diminta untuk memutuskan menempatkan uang perusahaan
yang menganggur di berbagai bank dalam bentuk deposito dalam berbagai altematif periode
(jangka waktu). Langkah Anda yang pertama tentu saja adalah menentukan nilai uang yang
akan datang dari berbagai altenaatif deposito tersebut berikut ini.
Tabel 1.1.
Investasi Deposito dalam Berbagai Altematif Tingkat Bunga dan Periode
Deposito Jumlah Penerimaan (Rp) Tingkat Bunga (%) Periode (Waktu)
A 1.500.000.000 10% 6
B 2.000.000.000 8% 4
C 2.500.000.000 6% 2
Sumber: data diolah, 2010

Untuk deposito A dapat dihitung sebagai berikut.


NTn = C0(l+r)n
NT6 = 1.500.000.000 x (l + 10%)6
NT6 = 1.500.000.000 x 1,771561
NT6 = 2.657.341.500

Untuk deposito B dapat dihitung sebagai berikut.


NTn = Co (1 + r)n
NT6 = 2.000.000.000 x (1 + 8%)4
NT6 = 2.000.000.000 x 1,360489
NT6 = 2.720.977.920

Untuk deposito C dapat dihitung sebagai berikut.


NTn = Co (1 + r)n
NT6 = 2.500.000.000 x (1 + 6%)2
NT6 = 2.500.000.000 x 1,1236
NT6 = 2.809.000.000

Selanjutnya, rumus di atas berlaku untuk bunga yang dibayarkan sekali dalam setahun, akan
tetapi kenyataannya bunga dapat dibayarkan lebih dari satu kali dalam satu tahun, untuk itu
rumus tersebut harus disesuaikan menjadi:
NTn= C0 (1 + r/m)™

Di mana m melambangkan berapa kali pengambilan dalam satu periode.

Coba hitung sekali lagi untuk Kasus 1, sekiranya pengambilan dalam satu periode 2 kali.
Maka hasilnya adalah sebagai berikut.

Untuk deposito A dapat dihitung sebagai berikut.


NTn = C0(l +r/m)mn
NT6 = 1.500.000.000 x (1 + 10%/2)2 x 6
NT6 = 1.500.000.000 x (1 + 5%)12
NT6 = 1.500.000.000 x 1,795856
NT6 = 2.693.784.489

Untuk deposito B dapat dihitung sebagai berikut.


NTn = C0(l +r/rn)mn
NT6 - 2.000.000.000 x (1 + 8%/2)2*4
NT6 = 2.000.000.000 x (1 + 4%)8
NT6 = 2.000.000.000 x 1,368569
NT6 = 2.737.138.101

Untuk deposito C dapat dihitung sebagai berikut.


NTn = C0(l +r/rn)mn
NT6 = 2.500.000.000 x (l+6%/2)2 *2
NT6 = 2.500.000.000 x (l+3%)4
NT6 = 2.500.000.000 x 1,125509
NT6 = 2.813.772.025
NILAI WAKTU UANG DIMASA SEKARANG (PRESENT VALUE)

Nah, bagaimana kalau sebaliknya, saudara disodorkan suatu nilai pada masa yang akan
datang (Cn) dan Anda diminta menghitung nilai sekarangnya?
Sederhana saja, kalau tadi saudara menghitung nilai terminal di masa yang akan datang
{future value) dengan cara mengalikan nilai yang diketahui sekarang dengan (l+r)n atau sering
disebut discount factor, maka untuk menghitung nilai sekarang {present value) dari suatu nilai
di masa datang anda tinggal membaginya. Maksudnya, tinggal membagi Cn dengan nilai
discount factor, dengan kata lain Anda tinggal mengalikan Cn dengan l/(l+r) n. Jika pemyataan
tersebut dituliskan dalam sebuah ramus adalah sebagai berikut:
Cn 1
PV = ------------------ atau PV = Cn x -----------
(1 + r)n (1 + r)n
Dimana
PV = adalah nilau uang sekarang
Cn = adalah Nilai Uang Dimasa Yang Akan Datang/Nilai Terminal
r = adalah bunga
n = adalah periode

Rumus tersebut adalah jika bunga dibayarkan sekali dalam satu periode atau jika lebih dari
sekali dalam satu periode, ramusnya berubah menjadi:

Cn
PV = ------------------ =
(1 + r/m)nm

KASUS 2
Anda sebagai manajer keuangan diminta menghitung nilai sekarang {present value) dari jumlah
proposal bisnis yang menjanjikan penerimaan dalam berbagai periode dan tingkat bunga seperti
berikut ini.
Tabel1.2.
Proposal Penerimaan dari Investasi dalam Berbagai
Tingkat Bunga dan Periode
Bisnis Jumlah Penerimaan (Rp) Tingkat Bunga (%) Periode (Waktu)
A 500.000.000 10% 5
B 750.000.000 8% 6
C 1.000.000.000 6% 8
D 1.500.000.000 4% 10
Sumber : data diolah, 2010

Untuk bisnis A dapat dihitung sebagai berikut.


1
PVA = Cn x---------
(1+r)n

1
PVA = 500.000.000 x--------------
(1+ 10% ) 5
PVA = 500.000.000 x 0,620921
PVA = 310.460.662

Untuk bisnis B dapat dihitung sebagai berikut.


1
PVB = Cn x---------
(1+r)n

1
PVB = 700.000.000 x-------------
(1+ 8 % ) 6
PVB = 750.000.000 x 0,63017
PVB = 472.627.220

Untuk bisnis C dapat dihitung sebagai berikut.

1
PVC = Cn x---------
(1+r)n

1
PVC = 1.000.000.000 x-----------
(1+ 6 % ) 8

PVC = 1.000.000.000 X 0,627412


PVC = 627.412.371

RANGKUMAN
Terdapat tiga hal pokok keputusan keuangan yang harus dikuasai oleh seorang manajer
keuangan. Pertama, berkenaan dengan penggunaan dana, yaitu keputusan investasi. Kedua,
berkenaan dengan pemerolehan dana, yaitu keputusan pendanaan. Ketiga, berkenaan dengan
pembagian laba, yaitu kebijakan dividen. Dalam upaya menguasai ketiga keputusan itu,
kompetensi yang harus dikuasai yaitu konsep dasar keuangan, laporan dan analisis keuangan,
keputusan dan risiko investasi, efisiensi pasar modal, serta keputusan pendanaan.
Terdapat tiga hal yang mendorong seseorang memiliki uang. Yaitu, motif untuk transaksi,
untuk berjaga-jaga, dan motif spekulasi. Selain itu alasan utama seseorang memiliki uang yaitu
karena nilai waktu dari uang. Kesukaan orang akan uang saat ini disebabkan karena adanya
opportunity cost (biaya yang muncul karena kehilangan pemanfaatan peluang-peluang).
Bunga merupakan pencerminan faktor-faktor makro dan mikro ekonomi dalam
penghitungan nilai uang agar uang itu memiliki nilai yang senantiasa sama dari tahun ke tahun.
Nilai masa yang akan datang (future/terminal value) maupun nilai sekarang {present value).
Nilai terminal waktu uang yang akan datang {future value) didapat dengan cara
mengalikan nilai yang diketahui sekarang dengan (l+r)n atau sering disebut discount factor.
Nilai sekarang {present value) dari suatu nilai di masa datang didapat dengan cara membagi
Cn dengan. nilai discount factor, dengan kata lain mengalikan Cn dengan l/(l+r)n
LAPORAN DAN ANALISIS KEUANGAN

Jika disodorkan kepada saudara mahasiwa laporan keuangan, bagian mana yang terlebih dahulu
saudara cermati? Jika saudara memilih melihat laporan laba rugi untuk pertama kali, artinya
saudara sedang berkonsentrasi mengetahui paling tidak berapa laba perusahaan periode ini.
Jika saudara ingin tahu aktivitas operasional perusahaan pada satu periode ini. Tentu saja
saudara pasti melihat berapa pendapatan dan berapa beban operasionalnya.
Jika saudara memilih langsung melihat laporan neraca perusahaan, maka sesungguhnya saudara
sedang berusaha melihat posisi kekayaan perusahaan pada saat neraca diterbitkan.

Nah, aktivitas saudara mengamati kedua laporan keuangan tersebut sebenarya saudara sedang
melakukan analisis laporan keuangan kecil-kecilan.

Umumnya, laporan keuangan pemsahaan setidak-tidaknya terdiri atas neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan aset, kewajiban, dan kekayaan
perusahaan pada saat tertentu. Laporan laba rugi adalah laporan keuangan perusahaan yang
menunjukkan aktivitas atau kinerja operasional perusahaan selama kurun waktu atau periode
tertentu. Sementara, laporan perubahan modal adalah posisi modal perusahaan pada saat
tertentu yang disebabkan oleh penambahan modal dan pengurangan modal dari aktivitas
operasional perusahaan dan penambahan atau pengurangan dana dari stakeholders. Baiklah,
agar analisis Anda atas kondisi keuangan perusahaan melalui laporan keuangan benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan, pada bagian ini akan kita bahas bersama-sama bagaimana
memahami kondisi keuangan perusahaan secara sistematis, benar, dan akurat.

Pada bagian ini, kita akan menggunakan pendekatan analisis rasio. Sebelum memulai,
perhatikan laporan keuangan perusahaan berikut ini.

ANALISIS RATIO KEUANGAN

1. PENGERTIAN STATEMEN KEUANGAN

Statemen keuangan perusahaan adalah statemen yg memberikan ikhtisar mengenai keadaan


keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang
dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan Statemen Rugi-Laba (income statements)
mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya satu tahun.

Media komunikasi dan pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan dan


para pemiliknya atau pihak lainnya

2. ANALISIS STATEMEN KEUANGAN


Konsep analisis keuangan, bahwa hubungan – hubungan kuantitatif dapat digunakan untuk
mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dalam kinerja suatu perusahaan.

3. MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN


Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan
perusahaan yg bersangkutan.

Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk perbandingan.
Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri
atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi.
4. MACAM-MACAM RASIO KEUANGAN

Beberapa tinjauan terhadap hubungan kuantitatif rasio keuangan:

Dilihat dari sumbernya rasio dibagi menjadi 3:

1. Rasio-Rasio Neraca
 Adalah rasio-rasio yg disusun dari data yg berasal dari neraca misalnya;
current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio, current
lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.

2. Rasio Statemen Rugi-Laba


 Rasio-rsio yang disusun berdasarkan income statements, misalnya gross profit
margin, net operating margin, operating ratio, dan lain sebagainya.

3. Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan


 Adalah rasio keuangan yang disusun berdasarkan Neraca dan data lainnya yg
berasal dari income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover,
receivables turnover dan sebagainya.
Neraca
PT ABC
PER 31 DESEMBER 2019
( dalam ribuan rupiah )

Aktiva Lancar Hutang lancar


Kas 200.000 Hutang dagang 300.000
Efek 200.000 Hutang wesel 100.000
Piutang 160.000 Hutang Pajak 160.000
Persediaan 840.000
Jumlah A.L. 1.400.000 Jumlah H.L. 560.000

Aktiva Tetap Hutang jk. Panjang


Mesin 700.000 Obligasi 600.000
Akum. Penyusutan 100.000
600.000 Modal sendiri
Bangunan 1.000.000 Modal saham 1.200.000
Akum. Penyusutan 200.000 Agio saham 200.000
800.000 1.400.000
Tanah 100.000 Laba ditahan 440.000
Intangibles 100.000
Jumlah A.T. 1.600.000 Juml. Modal sendiri 1.840.000

Jumlah Aktiva 3.000.000 Jumlah pasiva 3.000.000

Statemen Laba – Rugi


PT ABC
Periode 31 Desember 2019
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan 4.000.000
Harga pokok penjualan 3.000.000
Laba kotor 1.000.000

Biaya-biaya 570.000
Keuntungan sebelum bunga & pajak 430.000

Bi. Bunga obligasi ( 5 % x Rp 600.000 ) 30.000


Keuntungan sebelum pajak 400.000

Pajak penghasilan 160.000


Keuntungan bersih setelah pajak 240.000
PERHITUNGAN RASIO-RASIO KEUANGAN

RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

I. RASIO LIKUIDITAS Aktiva Lancar Kemampuan untuk


-------------------- membayar hutang
A. Current Ratio Hutang Lancar yang segera harus
dipenuhi dengan
aktiva lancar. Setiap
1.400.000 hutang Lancar Rp
------------- = 2,5 : 1 = 250% 1,00 dijamin oleh
560.000 oleh aktiva lancar Rp
2,50

B. Cash Ratio Kas + Efek = 400.000 = Kemampuan


HL 560.000 membayar utang
dengan segara yang
= 0,71 atau 71% harus dipenuhi
dengan kas yang
tersedia dalam
perusahaan dan efek
yang segera dapat
diuangkan.
Setiap hutang Lancar
Rp1,00 dijamin oleh
kas dan efek Rp 0,71

C. Quick ratio (Acid Test Kas +Efek + Hutang  Kemampuan untuk


ratio) Hutang Lancar membayar utang
yg segera hrs
200.000 + 20.000 + 160.000 dipenuhi
560.000  Dg aktiva lancar yg
= 1 : 1 atau 100% lebih likuid.

 Setiap utang lancar


Rp 1,00 dijamin
dengan quick
assets 1,00
D. Working Capital to Aktiva Lancar – Ht Lancar Likuiditas darin total
Total Assets Ratio ------------------------------------- aktiva dan posisi
Jumlah Aktiva modal kerja neto.

1.400.000 – 560.000 Setiap Rp 1, 00


------------------------------ assets perusahaan Rp
3.000.000 0,28 terdiri dari
modal kerja (aktiva
= 0, 28 : 1 atau 28 % lancar)

II. RATIO LEVERAGE

A. Total Debt to H Lancar + H JK Panjang Bagian setiap rupiah


Equity Ratio Jml Modal Sendiri modal sendiri yang
dijadikan jaminan
560.000 + 600.000 untuk keseluruhan
1840.000 hutang.
= 0,63 : 1 atau 63 % 63% dari setiap
rupiah modal sendiri
menjadi jaminan
utang.

Utg Lancar + Utg JK PJ Beberapa bagiam dari


B. Total debt to total Jumlah Modal/Aktiva keseluruhan dana
capital Assets yang dibelanjai
560.000 + 600.000 dengan utang. Atau
3.000.000 Berapa bagian dari
= 0,39 : 1 atau 39% aktiva yang
digunakan untuk
menjamin utang.
39 % dari setiap
aktiva digunakan
untuk menjamin
utang.

C. Long Term Debt Hutag JK Panjang Bagian setiap rupiah


To Modal Sendiri modal sendiri yang
Equity ratio dijadikan jaminan
600.000 untuk hutang jk
--------------- = 0,33 : 1 = 33% panjang.
1.840.000
33 % dari setiap
rupiah modal sendiri
Digunakan untuk
menjamin hutang
jangka panjang.

D. Tangible Assets Jml Aktiva - Intangibles HL


Debt Coverage Hutang Jk Pjg Besarnya aktiva tetap
tangible yang
3.000.000 – 100.000 – 560.000 digunakan untuk
600.0000 menjamin hutang
jangka panjang setiap
2. 340.000 rupiahnya
600.000
Setiap rupiah Hutang
= 3,9 :1 atau 390% JKPJ dijamin oleh
aktiva tangible
sebesare RP 390

E. Times Interest EBIT Besarnya jaminan


Earned Ratio Bunga HTG JK panjang keuntungan yang
digunakan untuk
430.000 = 14,3 X membayar bunga
30.000 Hutang JK PJG

III. RASIO AKTIVITAS

A. Total Assts Turn Over Penjualan Neto 400.000 Kemampuan dana


--------------------- = ------------ yang tertanam dlm
Jumlah Aktiva 300.000 keseluruhan
= 1,33 aktivaberputar dalam
satu periode tertentu,
Atau kemampuan
dana yang
diinvestasi- kan untuk
menghasilkan
revenue.

Dana yang tertanam


dalam keseluruhan
aktiva rata-rata dlm
1 thn berputar 1,33X.
Atau setiap 1 Rupiah
setiap thn dpt meng-
hasilkan Rp1,33

Kemampuan dana
B. Receivable Torn Over Penjualan Kredit yang tertanam dalam
------------------------ piutang berputar
Piutang Rata-rata dalam suatu periode
tertentu.
4.000.000
------------------------ = 25 X Dalam satu tahun
160.000 rata-rata dana yang
tertanam dalam
piutang berputar
selama 25X

C. Average Collection Piutang rata-rata X 360 Periode rata-rata yang


Period Penjualan Kredit dibutuhkan dalam
pengumpulan
160.000 X 360 pihutang
------------------ = 14,4 hari Piutang rata-rata
4.000.000 dikumpulkan setiap
15 hari sekali.

D. Inventory Turn Over Harga Pokok Penjualan Kemampuan dana


--------------------------------- yang tertanam dalam
Inventory Rata-Rata inventory berputar
dalam satu periode
= 3000.000. tertentu.
------------- = 3,6 X
840.000 Dana yang tertanam
dalam inventory
berputar rata-rata 3,6
X dalam satu tahun.
Inventory rata-rata X 360 Periode rata-rata
E. Average Day’s  ----------------------------------- persediaan berada di
Inventory Harga Pokok Penjualan gudang .

840.000 X 360 Inventory berada di


 ------------------- = 10 hari gudang rata-rata
3.000.000 selama 10 hari.

F. Working Capital Penjualan Netto Kemampuan modal


Turn over  ---------------------------------- keja perusahaan
Aktiva lancar – H Lancar berputar dalam satu
periode siklus kas
4.000.000 perusahaan
 -------------------------- Dana yang tertanam
1.400.000 – 560.000 dalam modal kerja
berputar rata-rata 4,8
= 4,76 X atau 4,8 X X dalam satu tahun.

III. RASIO
KEUNTUNGAN

A. Gross Profit Margin Penjualan Neto – Harga Laba Bruto per rupiah
Pokok Penjualan penjualan
----------------------------------
Penjualan Neto Setiap Penjualan
menghasilkan laba
4.000.000 – 3.000.000 bruto Rp 0,25.
-------------------------- X 100 %
4.000.000

= 25%

B. Operati Penjualan Neto – Hpokok Laba sebelum Bunga


ng Income Penjualan – Biaya ADM dan dan Pajak (net
Ratio ( Operating Umum operating income)
Profit Margin) ---------------------------------------- oleh setiap rupiah
Penjualan Netto penjualan

Setiap rupiah
4.000.000 – 3.000.000 –570.000 penjualan
--------------------------------------- menghasilkan laba
4.000.000 operasi Rp 0,11.
= 10, 75%

C. Operating Ratio Hrg Pokok P enjualan + Biaya Biaya operasi per


ADM + Biaya Penj + Biaya rupiah penjualan .
Umum
--------------------------------------- Setiap rupiah
Penjualan Neto penjualan
memerlukan biaya
3.000.000 + 570.000 Rp 0,89
------------------------- = 89,25 %
4.000.000 Makin besar rasio
makin buruk

D. Net Profit Margin Keuntungan Neto sesudah Pajak Keuntungan neto per
-------------------------------------- rupiah penjualan
Penjualan Neto

240.000 Setiap rupiah


---------------------- = 6 % penjualan
4.000.000 menghsilkan
keuntungan neto
sebesar Rp 0,06

E. Earning Power of EBIT Kemampuan modal


Total Investmen -------------------------- yang diinvestasikan
rate of return of JML AKTIVA dalam keseluruhan
total assets) Aktiva untuk
430.000 menghasilkan
------------------ = 14,3 % keuntungan bagi
3.000.000 semua investor.

Setiap satu rupiah


modal yang
diinvestasikan
menghasilkan
keuntungan Rp 0,14
untuk semua investor.

F. Net Earning Power Earninf After Tax Kemampuan modal


ratio / Return On ----------------------------- yg diinvestasikan
Investment Jumlah Aktiva Dlm keseluruhan
(ROI) aktiva untuk
240.000 menghasilkan
= -------------------- = 8% keuntungan neto.
3.000.000

G. Rate of Return for Earning After Tax Kemampuan modal


the Owners ---------------------------- sendiri dalam
(Rate of Return on ML Modas Sendiri menghasilkan
Net Worth) keuntungan bagi
240.000 pemegang saham
= ---------------- = 13 % preferen dan biasa.
1.840. 000
Setiap rupiah modal
sendiri menghasilkan
keuntungan neto Rp
0,13 yg tersedia bagi
pemegang shm
preferen dan biasa

Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan

Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek


1. Ukuran kinerja
2. Ukuran Efisiensi Operasi
3. Ukuran Kebijakan Keuangan

1. Ukuran kinerja dianalisis dalam tiga kelompok:


a. ratio profitabilitas
b. ratio pertumbuhan
c. ratio Penilaian

UKURAN
KINERJA/RATIOKEUANGA
N
RATIO PROFITABILITAS

1. Kinerja laba operasi Laba Operasi Bersih Kemampuan


Laba Operasi Bersih ---------------------------- penjualan untuk
(NOI)/Penjualan Penjualan menghasilkan laba
bersih.

Setiap satu rupiah


penjualan mampu
menghasilkan laba
operasi bersih
2. Hasil pengembalian
atas total aktiva Laba Operasi Bersih Kemampuan
(ROI) ---------------------------- penggunaan aktiva
Aktiva untuk
Laba operasi terhadap total menghasilkan laba
aktiva operasi bersih.

Setiap satu dollar


aktiva mampu
menghasilkan laba
operasi …

3. Laba Operasi Bersih


terhadap Total Modal Laba Operasi Bersih Kemampuan
----------------------------
penggunaan modal
Total Modal untuk
menghasilkan laba
(Total Modal / Hutang berbeban operasi bersih.
bunga atas total modal bunga +
ekuitas pemegang saham) Setiap satu dollar
modal mampu
menghasilkan laba
operasi ….
4 Laba bersih terhadap
penjualan / Marjin Laba Bersih Kemampuan
laba atas penjualan ---------------------------- penjualan dalam
Penjualan menghasilkan laba
bersih.

Setiap satu dollar


penjualan mampu
menghasilkan laba
bersih …

5. Hasil pengembalian Mengukur


atas equitas / Return Laba Bersih pengembalian nilai
on Equity hasil ---------------------------- buku kepada
pengembalian atas Equitas pemegang pemilik
equitas saham perusahaan.

Setiap satu dollar


Equitas mampu
menghasilkan laba
bersih …
5. Tingkat profitabilitas Mengukur
marjinal Perubahan NOI perubahan margin
---------------------------- profitabilitas dari
Perubahan total modal beberapa periode.
Margin
profitabilitas dari
periode (lima
tahun terakhir) …
7. Hasil pengembalian Perubahan NI Marginal return to
Marginal atas Equitas ---------------------------- equity 15,3%
/ Marginal return to Perubahan equitas
equity)
Rasio Pertumbuhan Pertumbuhan penjualan, Laba
Operasi bersih, Laba bersih, Laba
per saham da dividen per saham
RATIO PENILAIAN
Rasio harga/laba Semakin tinggi
Harga pasar per saham Harga pasar per saham risiko tinggi faktor
terhadap laba per saham ---------------------------- diskonto dan
(price /earning ratio atau Laba per saham semakin rendah
P/E ratio rasio P/E, semakin
tinggi P/E, maka
semakin bagus
sebuah
perusahaan.
Rasio Harga Pasar Mengukur nilai
terhadap nilai Buku Harga pasar per saham yang diberikan
(market –to – book – ---------------------------- pasar keuangan
value) Nilai buku ekuitas kepada manajemen
dan organisasi
perusahaan
sebagai sebuah
perusahaan yang
terus tumbuh.

2. Ukuran Efisiensi Operasi


Mengukur rasio aktivitas atau rasio perputaran adalah mengukur seberapa efektif
perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis yang dimilikinya.

UKURAN
KINERJA/RATIOKEUANGAN
METODE PERHITUNGAN INTEPRETASI
Sama dengan di atas
Perputaran Persediaan Harga Pokok Penjualan (aspek yang lain)
----------------------------
Persediaan
3. Ukuran Kebijakan Keuangan

Mengukur sampai seberapa jauh total aktiva dibiayai oleh pemilik, jika dibandingkan dengan
pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur.

UKURAN
KINERJA/RATIOKEUANGAN
METODE PERHITUNGAN INTEPRETASI
Menegukur sampai
A. Faktor leverage Total Aktiva seberapa jauh investasi
---------------------------- ekuitas pemegang saham
Ekuitas diperbesar oleh
penggunaan penggunaan
hutang dalam membiaya
total aktiva.
Rasio likuiditas S DA
RANGKUMAN

Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk menilai baik buruknya kondisi
keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan setidak-tidaknya terdiri atas neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan aset, kewajiban, dan kekayaan
perusahaan pada saat tertentu. Laporan laba rugi adalah laporan keuangan perusahaan
yang menunjukkan aktivitas atau kineija operasional perusahaan selama kurun waktu
atau periode tertentu. Sementara, laporan perubahan modal adalah posisi modal
perusahaan pada saat tertentu yang disebabkan oleh penambahan modal dan pengurangan
modal dari aktivitas operasional perusahaan dan penambahan atau pengurangan dana dari
stakeholders.
Analisis kondisi keuangan perusahaan secara sistematis, benar, dan akurat dapat
menggunakan pendekatan analisis rasio terhadap laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai