Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN PRAKTEK KEPEMUDAAN

PEMBELAJARAN BERWAWASAN
MASYARAKAT

PEMBUATAN DAN PEMASARAN


KERIPIK KACA

Oleh :
MADINATUL HASANAH
NIM. 858901725

KELOMPOK BELAJAR GIRI


UPBJJ-UT JEMBER
FKIP UNIVERSITAS TERBUKA
2020.2
i
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar .................................................. ................................. i
Daftar Isi .................................................. ................................ ii
Lembar .................................................. ................................ iii
Pengesahan
BAB I PENDAHALUAN
A. Latar Belakang ................................. 1
B. Perumusan Masalah ................................. 3
C. Tujuan Kegiatan ................................ 3
D. Hasil Kegiatan ................................. 3
BAB II PELAKSANAAN
PROGRAM
A. Tempat dan Waktu ................................. 4
Pelaksanaan
B. Materi Pelatihan ................................. 10
C. Strategi dan Deskripsi ................................. 27
jalanya kegiatan
BAB III TEMUAN DAN HASIL
A. Temuan dan Hasil Evaluasi ................................. 32
Proses
B. Temuan dan Hasil Evaluasi ................................. 32
Produk
C. Pembahasan ................................. 33
D. Gambaran Keaktifan Warga ................................. 34
Belajar
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................. 39
B. Saran ................................. 39
C. Tindak Lanjut ................................. 40
D. Lampiran Format ................................. 41
Identifikasi Kebutuhan
Kegiatan Kepemudaan
FORMAT SURAT PERIZINAN PROGRAM KEPEMUDAAN
LAMPIRAN

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Usaha bisnis adalah suatu kegiatan yang menghasilkan barang/jasa
yang dapat ditawarkan dan diperjualbelikan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dan tujuan utamanya yaitu untuk mendapatkan keuntungan.
Jika kita bisa mengelola usaha tersebut hingga berkembang, kita bisa
membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran di lingkungan
sekitar. Dalam dunia usaha, yang berperan mengelola usaha tidak dibatasi
oleh umur, maka para pemuda juga tentu bisa membuka suatu usaha,
karena para pemuda ini tentunya mempunyai semangat yang tinggi,
pemuda jugalah yang menjadi penerus bangsa dan penerus dalam dunia
bisnis nantinya, maka para pemuda ini tentunya sudah harus ditanamkan
wawasan mengenai pengelolaan bisnis itu sendiri, dalam mengelola usaha,
kita tidak harus menggunakan modal yang sangat besar, kita bisa
memulainya dengan usaha kecil seperti menjual belikan produk makanan.
Usaha sendiri tidak terlepas dari produk, maka sebelum memulai
usaha, kita harus menentukan produk atau barang apa yang nantinya akan
diperjual belikan, tentunya para pemuda yang baru awal memulai suatu
usaha masih bingung usaha barang atau produk apa yang akan mereka
jalankan sehingga bisa menghasilkan keuntungan. Selain cara menentukan
produk dan cara pembuatanya, dalam suatu usaha, juga dituntut untuk
mengerti bagaimana cara memasarkan produk atau barang tersebut
sehingga diminati oleh konsumen.
Pemuda merupakan salah satu modal dasar pembangunan di
daerah, dalam pembangunan di daerah para pemuda perlu dibina dan
dilatih, salah satunya yaitu membina dalam hal kewirausahaan, agar
mereka mampu mengambil peran aktif dalam pembangunan didaerah
terutama yang berkaitan dengan kewirausahaan.
Hal itulah yang mendasari dan melatar belakangi saya sebagai
mahasiswa UT dalam memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran

1
Berwawasan Masyarakat memilih melakukan pembinaan cara membuat
dan memasarkan keripik kaca.
Alasan saya memilih keripik kaca sebagai produk yang nantinya
saya ajarkan yaitu karena modal yang dikeluarkan dalam membuat keripik
kaca ini tidaklah banyak, dan bahan dasar yang digunakan juga sangat
mudah untuk ditemui, selain itu cara pembuatan dan pengelolahanya juga
tidaklah sulit, sehingga para pemuda yang awalnya tidak mempunyai
kemampuan dasar memasak pun masih bisa membuat keripik kaca ini.
Keripik kaca ini juga sangat diminati oleh semua kalangan. Mulai
dari kalangan anak-anak, remaja, bahkan dewasa.
Alasan saya mengajarkan juga cara memasarkan keripik kaca ini
kepada warga belajar nantinya juga karena dalam usaha produk,
khususnya usaha makanan, maka kita perlu mengetahui bagaimana cara
memasarkan makanan tersebut agar diminati oleh konsumen, agar produk
yang kita jual belikan dikenal oleh masyarakat, sehingga keuntungan yang
nantinya didapatkan juga banyak. Warga belajar nantinya tidak hanya
mengetahui cara membuat keripik kaca, tetapi warga belajar juga bisa
mengetahui bagaimana cara memasarkanya, sehingga jika warga belajar
mempunyai keahlian membuat suatu produk atau barang yang lain, mereka
bisa memasarkan barang tersebut secara langsung.
Karena sekarang adalah masa pandemi, tentunya banyak orang
jarang atau takut untuk keluar, sehingga banyak masyarakat yang
memanfaatkan dunia online untuk melakukan kegiatan jual beli. Maka dari
itu, saya nantinya akan mengajarkan cara memasarkan keripik kaca ini
secara online kepada warga belajar. Dan juga dikarenakan jaman sekarang
adalah jaman digital, para pemuda harus bisa mengambil peluang dan
memanfaatkanya untuk usaha yang nantinya mereka jalankan.
Selain memasarkan secara online, warga belajar juga diajarkan
bagaimana memasarkan keripik kaca ini secara langsung, yaitu dengan
menitipkanya kepada warung-warung sekitar. Dengan memasarkan secara
langsung ini, konsumen bisa melihat produk atau barang yang

2
diperjualbelikan, sehingga lebih menumbuhkan minat masyarakat atau
konsumen untuk membeli.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dijadikan
rumusan masalah bagaimana megajarkan para pemuda dalam membuat
dan memasarkan keripik kaca ?

C. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dilakukanya pembinaan kepemudaan dalam membuat dan
memasarkan keripik kaca ini adalah
1. Memberikan pembinaan kepada para pemuda agar berperan aktif
dalam pembangunan di daerah khususunya berkaitan dengan
kewirausahaan
2. Memberikan wawasan kepada para pemuda mengenai usaha bisnis
3. Memberikan wawasan kepada para pemuda mengenai pemasaran
produk
4. Mendorong para pemuda untuk terjun langsung dalam usaha bisnis
5. Meningkatkan perekonomian warga masyarakat dengan memiliki
pengetahuan mengenai cara membuat dan memasarkan suatu
produk

D. HASIL KEGIATAN
Dari tujuh orang yang mengikuti program cara membuat dan
memasarkan keripik kaca ini masih terdapat kesalahan dalam proses
pembuatan dari beberapa warga belajar, sehingga hasil akhir dari keripik
kaca ini kurang maksimal. Dan hasil warga belajar secara keseluruhan
sudah bagus dan cukup memuaskan bagi para pemula, tetapi masih harus
dikembangkan agar hasil yang nantinya dihasilkan dapat lebih maksimal.

3
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


 Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan praktek pembinaan cara membuat dan
memasarkan keripik kaca ini dilakukan dirumah mahasiswa.
Tepatnya adalah di :
Nama Mahasiswa : Madinatul Hasanah
Alamat : Dusun Krajan RT 002 RW 001
Desa Grogol
Desa/Keluarahan : Grogol
Kecamatan : Giri

Alasan menggunakan rumah mahasiswa sebagai tempat


pelaksanaan pembinaan cara membuat dan memasarkan keripik
kaca adalah agar warga belajar dapat menjangkau tempat
pelaksanaan praktek sehingga diharapkan warga belajar selalu
hadir dan mengikuti setiap rangkaian kegiatan, selain itu bahan-
bahan atau alat dalam pembuatan keripik kaca ini juga sudah
disediakan dirumah mahasiswa sehingga memudahkan warga
belajar untuk membuat keripik kaca ini.
 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan praktik pembinaan cara membuat dan
memasarkan keripik kaca ini dilaksanakan sebanyak 8 kali
pertemuan, pada pertemuan pertama meminta izin kepada kepala
desa Grogol untuk mengadakan kegiatan pembinaan di Desa
Grogol, pada pertemuan kedua saya melakukan wawancara kepada
2 perwakilan warga belajar, dan pada pertemuan ketiga baru
memulai tatap muka dengan warga belajar. Kegiatan tersebut
dimulai tanggal 14 Oktober 2020 dan selesai pada tanggal 12
November 2020, dimulai sebanyak 2 jam atau 1 jam disetiap

4
pertemuan. Jadwal kegiatan tersebut telah disepakati oleh seluruh
warga belajar pada tatap muka pertama dengan warga belajar.
Berikut jurnal kegiatan selama kegiatan pembinaan pembuatan dan
pemasaran keripik kaca :

JURNAL KEGIATAN
NO TANGGAL URAIAN KEGIATAN
1. 14 Oktober - Pertemuan - Meminta izin
2020 dengan kepada
Bapak Bapak
Samsul Samsul
Arifin selaku Arifin selaku
Kepala Desa Kepala Desa
di Desa Grogol
Grogol. bahwa akan
melakukan
pembinaan
kepada
masyarakat
di Desa
Grogol
2. 17 Oktober - Wawancara - Melakukan
2020 kepada sesi tanya
perwakilan jawab terkait
warga belajar pemantapan
perekrutan
warga
belajar
- Menumbuhk
an minat
warga
belajar untuk
mengikuti
kegiatan
program
kepemudaan
cara
membuat
dan
memasarkan
keripik kaca
ini
- Tanya jawab
terkait
kemampuan
dasar warga

5
belajar
mengenai
cara
membuat
keripik kaca
3. 19 Oktober - Pertemuan - Melakukan
2020 dengan perkenalan
warga belajar atau
observasi
serta
menyampaik
an maksud
dan tujuan
melakukan
kegiatan
pembinaan
cara
membuat
dan
memasarkan
keripik kaca.
4. 22 Oktober - Pertemuan - Sosialisasi
2020 dengan tentang
warga belajar pentingnya
mempunyai
usaha sendiri
- Pengetahuan
dasar tentang
alat dan
bahan dalam
membuat
keripik kaca
- Penjelasan
mengenai
proses atau
langkah-
langkah
dalam
membuat
keripik kaca
- Pengetahuan
mengenai
pemasaran
dan cara
memasarkan
produk
5. 26 Oktober - Pembuatan - Warga
2020 Keripik Kaca belajar

6
membuat
adonan
keripik kaca
dengan
bimbingan
mahasiswa
- Warga
belajar
mengolah
adonan yang
telah dibuat
dengan
memasak
adonan yang
cair hingga
memadat
- Warga
belajar
memipihkan
adonan yang
telah
dimasak dan
telah
didinginkan
sampai
adonan
menipis
- Warga
belajar
menjemur
adonan
hingga
setengah
kering
- Setelah
adonan
setengah
kering,
warga
belajar
menggunting
adonan
tersebut
menjadi
persegi
6. 27 Oktober - Penjemuran - Warga
2020 Keripik Kaca belajar
melakukan

7
penjemuran
ulang keripik
kaca yang
telah
digunting
- Membolak
balikkan
adonan agar
cepat kering
7. 28 Oktober - Penggorenga - Warga
2020 n dan belajar
Pengemasana menggoreng
n Keripik keripik kaca
Kaca yang telah
kering
dijemur
dengan
minyak yang
sedikit dan
api yang
kecil
- Menimbang
keripik kaca
yang sudah
disesuaikan
sebelum
diberi
kemasan
- Memberikan
kemasan
plastik
kepada
keripik kaca
yang telah
ditimbang
8. 02 November - Menentukan - Mahasiswa
2020 harga mengajarkan
- Pemasaran warga
keripik kaca belajar
secara dalam
langsung menentukan
harga keripik
kaca
- Warga
belajar
memasarkan
keripik kaca
dengan

8
menitippkan
keripik kaca
kepada
warung
sekitar
9. 09 November - Pemasaran - Warga
2020 keripik kaca belajar
secara online melakukan
- Menentukan pemasaran
harga ongkir secara online
dengan
membuat
story melalui
foto produk
di
WhatsApp,
Facebook,
dan
Instagram
- Mahasiswa
dan warga
belajar
menentukan
harga ongkir
keripik kaca
yang
nantinya
akan
diantarkan
kepada
konsumen
10. 12 November - Evaluasi - Tanya jawab
2002 kegiatan dengan
pembuatan warga
dan belajar
pemasaran mengenai
keripik kaca apa saja yang
didapatkan
warga
belajar dari
program
yang
dilakukan
selama 8 kali
pertemuan
ini
- Memberitahu
kan beberapa

9
kesalahan
warga
belajar
dalam proses
atau langkah
langkah
pembuatan
keripik kaca
- Memberikan
saran saran
kepada
warga
belajar agar
warga
belajar lebih
mengembang
kan
keterampilan
mmebuat
dan
memasarkan
keripik kaca.

B. MATERI PELATIHAN
Materi yang diberikan pada warga belajar adalah tentang cara
membuat dan memasarkan keripik kaca, pada tatap muka ke-2 warga
masyarakat telah megikuti sosialisasi tentang pentingnya membuat usaha
sendiri serta diberikan pengetahuan awal tentang membuat dan
memasarkan keripik kaca yang meliputi : alat dan bahan dalam membuat
keripik kaca, langkah-langkah membuat keripik kaca, serta pengetahuan
mengenai pemasaran dan cara memasarkan produk. Saat pertemuan 8 dan
9, warga belajar juga diajarkan cara menentukan harga dan juga
menentukan ongkir pembelian online.
1. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktik membuat dan
memasarkan keripik kaca adalah sebagai berikut :

10
NO NAMA GAMBAR ALAT/BAHAN KEGUNAAN
ALAT/BAHAN ALAT/BAHAN
a) BAHAN
1. Tepung Tapioka Bahan dasar dalam
pembuatan keripik
kaca

2. Penyedap Rasa Untuk memberikan


rasa gurih pada
keripik kaca

3. Garam Untuk memberikan


rasa asin dan
menghilangkan
rasa hambar pada
adonan

4. Air Untuk melarutkan


kanji dan saat
dimasak, kanji
tidak gosong dan
hasilnya tidak
terlalu padat

11
5. Minyak Goreng Digunakan untuk
memasak keripik
kaca setelah proses
penjemuran

b) ALAT
1. Centong Digunakan saat
mengaduk adonan
dan saat memasak
adonan keripik
kaca agar semua
bahan tercampur
dengan rata

2. Panci Untuk memasak


adonan keripik
kanji

3. Spatulla kecil Digunakan saat


mengambil adonan
yang telah dimasak
ke plastik untuk
mendinginkan
adonan
4. Kompor Untuk memasak
adonan hingga
mengental dan
memadat serta
untuk menggoreng
keripik kaca.

12
5. Botol Kecap Sebagai alat untuk
membantu
memipihkan
adonan menjadi
lebih tipis

6. Plastik Besar Sebagai tempat


adonan dipipihkan
dan waktu
penjemuran

7. Nampan Sebagai tempat


plastik berisi
adonan yang telah
dipipihkan saat
proses penjemuran

8. Gunting Digunakan untuk


menggunting
adonan yang
setengah kering
saat penjemuran

9. Wajan Digunakan untuk


menggoreng
keripik kaca

13
10. Spatulla besar Untuk mengaduk
keripik saat
digoreng agar
matang merata

11. Plastik kemasan Sebagai kemasan


atau pelindung
keripik kaca agar
lebih efisien serta
sebagai daya tarik
konsumen

12. Timbangan Digunakan saat


menimbang berat
keripik kaca saat
akan dikemas

14
2. Langkah-langkah atau Proses Cara Pembuatan
Langkah-langkah atau proses pembuatan keripik kaca adalah
a. Menyiapkan alat dan bahan
Langkah awal dalam pembuatan keripik kaca yaitu
menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam
membuat keripik kaca
b. Pembuatan adonan
Langkah kedua dalam membuat keripik kaca yaitu
membuat adonan, yang meliputi :
1) Memasukkan ¼ tepung tapioka kedalam panci
2) Menambahkan air sekitar 500 ml
3) Menambahkan garam setengah sendok teh atau
sesuai selera
4) Menambahkan sedikit penyedap rasa agar terdapat
rasa gurih dalam keripik

15
c. Memasak Adonan
Langkah kedua adalah memasak adonan yang telah dibuat
pada langkah kedua, dalam memasak adonan, api yang
dinyalakan jangan terlalu besar, karena bisa mengakibatkan
adonan gosong dan bahan tidak matang secara rata

d. Mendinginkan Adonan
Langkah selanjutnya setelah memasak adonan yaitu
mendinginkan adonan, adonan tetap diaduk didalam panci
setelah api dimatikan, agar adonan cepat dingin, tetapi
jangan terlalu dingin, karena adonan tidak bisa dipipihkan
jika adonan dalam keadaan kaku

16
e. Memipihkan Adonan
Setelah adonan didinginkan, adonan dipipihkan
menggunakan botol kecap yang terbuat dari kaca, sehingga
adonan dapat memnjadi lebih tipis, dan keripik kaca yang
dihasilkan nantinya bisa renyah

f. Penjemuran adonan setengah kering


Langkah selanjutnya setelah adonan dipipihkan yaitu
adonan dijemur hingga setengah kering, kurang lebih
setelah adonan dijemur selama 1 jam

17
g. Pengguntingan adonan
Setelah adonan dijemur sampai setengah kering, adonan
digunting persegi atau persegi panjang. Saat langkah
pengguntingan ini, adonan tidak boleh benar-benar kering,
karena jika adonan kering dan digunting, maka adonan
akan rusak

18
h. Penjemuran Ulang
Langkah selanjutnya adalah melakukan penjemuran ulang
kepada adonan yang telah digunting. Penjemuran ulang ini
dilakukan untuk lebih mengeringkan adonan dan saat
digoreng, adonan tetap kering dan tidak lembek. Saat
proses penjemuran yang kedua ini, warga belajar membolak
balikkan adonan agar keringnya merata dan cepat kering

i. Penggorengan Keripik
Langkah selanjutnya yaitu peggorengan keripik yang telah
dijemur kering. Dalam penggorengan ini, minyak yang
digunakan jangan terlalu banyak, minyak yang dimasukkan
hanya sekitar 3 sendok makan dalam penggorengan ¼
adonan

19
j. Penimbangan Keripik
Setelah digoreng, keripik ditimbang agar jumlah keripik per
pcs rata

k. Pengemasan Keripik
Langkah terakhir dalam proses pembuatan keripik kaca
yaitu memberikan kemasan kepada keripik kaca. Kemasan
yang digunakan yaitu kemasan plastik keripik yang bisa
digunakan.

20
3. Pengetahuan Mengenai Pemasaran
Materi yang diberikan pada warga belajar saat sosialisasi
pertemuan kedua salah satunya yaitu pemberian materi mengenai
pengetahuan pemasaran produk kepada warga belajar.
Memasarkan produk merupakan suatu usaha atau strategi
dalam upaya memperjual belikan produk agar konsumen tertarik
untuk membeli.
Terdapat 3 strategi dalam pemasaran, yaitu Segmen Pasar,
Target Pasar, dan Positioning. Segmen pasar yaitu menentukan
produk tersebut diminati oleh kalangan anak-anak, remaja, ataukah
dewasa. Dan untuk keripik kaca sendiri merupakan keripik yang
diminati oleh smuaa kalangan, baik anak-anak, remaja, ataupun
dewasa, karena keripik kaca sendiri terbuat dari bahan dasar tepung
tapioka dan tidak mengandung bahan kimia atau bahan berbahaya
lainya sheingga baik untuk dikonsumsi anak-anak, remaja, ataupun
orang tua, jadi keripik kaca ini bisa dijual atau ditawarkan di
kalangan manapun. Yang kedua yaitu Target Pasar, Target Pasar
yaitu menentukan apakah produk yang dibuat untuk lingkup
kalagan atas, menengah, ataukah bawah. Dan keripik kaca ini
cocok untuk semua lingkup kalangan, karena harganya yang cukup
terjangkau dan produk yang berkualitas dan sehat. Yang terakhir
yaitu positioning. Positioning merupakan daya upaya kita untuk
memberikan nilai lebih kepada produk yang kita buat dan
menempatkan produk yang kita buat berbeda dan mempunyai ciri

21
khas dari produk yang lain. Seperti keripik kaca ini sendiri, dari
namanya saja sudah unik, dan hal tersebut bisa menarik konsumen
untuk membeli keripik kaca ini.
Warga belajar tidak hanya diberikan pembinaan mengenai
cara membuat keripik kaca, tetapi juga diberikan pembinaan
mengenai memasarkan produk keripik kaca.Ilmu pemasaran
produk ini tentu sangat bermanfaat bagi warga belajar, jika warga
belajar mempunyai produk atau kemampuan selain membuat
keripik kaca, warga belajar bisa memasarkan produk tersebut
secara langsung, bahkan warga belajar bisa memasarkan produk
dari orang lain dan mnedapatkan keuntungan tanpa adanya modal
uang.

4. Cara Memasarkan Produk


Dalam memasarkan produk keripik kaca ini saya
mengajarkan kepada warga belajar menggunakan 2 cara, yaitu :
 Memasarkan secara langsung
 Memasarkan secara online

Dalam pemasaran keripik kaca secara langsung,saya


membina warga belajar untuk menjual keripik kaca secara
langsung, yaitu dengan menitipkanya di warung-warung sekitar,
sehingga konsumen bisa tau secara lagsung mengenai bentuk dan
wujud keripik kaca.
Dalam pemasaran keripik kaca secara online, saya
membina warga belajar untuk mempromosikan keripik kaca ini di
Facebook, Instagram, dan WhatsApp dengan menyertakan foto dan
kalimat yang menarik. Karena saat ini aplikasi tersebut yang
digandrungi oleh semua orang atau kalangan

22
 Pemasaran secara langsung (menitipkan di warung sekitar)

 Pemasaran secara Online


Promosi melalui aplikasi WhatsApp

23
Promosi melalui Aplikasi Instagram

 Promosi melalui aplikasi Facebook

24
5. Cara Menentukan Harga dan Ongkir
Dalam menjual atau memasarkan produk, kita harus
menentukan terlebih dahulu berapa harga jual yang ditetapkan dan
berapa laba yang kita inginkan.
Sebelumnya, kita harus mengetahui berapa banyak
pengeluaran yang kita gunakan dalam pembuatan keripik kaca ini
dengan perhitungan tepung tapioka sebanyak 1 kg
NAMA BAHAN HARGA
Tepung Tapioka 1 kg Rp. 9.000,-
Penyedap Rasa Rp. 1.000,-
Garam Rp. 1.000,-
Minyak Goreng ¼ Rp. 3.000,-
Gas Rp.17.000,-
Kemasan Rp. 5.000,-
TOTAL Rp. 36.000,-

Dengan total pengeluaran diatas, kita bisa menentukan harga jual


dengan menentukan Besar HPP terlebih dahulu, dalam menentukan
besar HPP kita harus menghitung berapa jumlah produksi yang
dihasilkan. Jika dalam 1 kg tepung tapioka, saya menjadikan 15
pcs keripik kaca

Pengeluaran : Rp. 36.000,-


Besar HPP : Pengeluaran : Jumlah Produksi
Rp. 36.000,- : 15 pcs
Rp. 2.400,-

Dari besar HPP yang diperoleh, kita bisa menentukan harga jual
dengan menentukan berapa laba yang kita inginkan. Disini saya
menentukan laba yang diperoleh yaitu sebanyak 25%

Harga Jual : Besar HPP + ( Besar HPP x %laba yang diinginkan )


Rp. 2.400 + ( Rp. 2.400,- x 25% )
Rp. 2.400 + Rp. 600,-
Rp. 3.000,-

25
Jadi harga jual per pcs keripik kaca yaitu Rp. 3.000,-
Dari harga jual tersebut, kita juga bisa menentukan berapa besar
keuntungan keseluruhan keripik kaca

Besar keuntungan keseluruhan :


( Harga Jual x Jumlah Produksi ) – Pengeluaran
( Rp. 3.000,- x 15 ) – Rp. 36.000,-
Rp. 9.000,-

Dari perhitungan tersebut, kita memperoleh keuntungan sebanyak


Rp. 9.000,- per 1 kg bahan dasar tepung tapioka

Dari perhitungan diatas, kita bisa merubah laba yang kita peroleh,
bisa mengurangi ataupun menambah persentase laba sesuai yang
kita inginkan, tetapi juga harus melihat kelayakan harga yang
nantinya diperoleh.
Untuk menentukan harga atau tarif ongkir sendiri, sebelumnya kita
harus melihat seberapa jauh lokasi konsumen dengan jarak lokasi
rumah kita, jika dekat, maka tarif yang ditentukan juga tidak
terlalu banyak. Untuk penjualan keripik kaca ini, untuk tarif
ongkirnya, jika lokasi konsumen di sekitar daerah Banyuwangi
kota, dan pembelian diatas 5 pcs, maka ongkir yang kita tetapkan
yaitu Rp. 3.000,-

26
C. STRATEGI DAN DESKRIPSI JALANNYA KEGIATAN

 STRATEGI PELATIHAN
Dalam program kepemudaan dalam membuat dan
memasarkan keripik kaca, kami menggunakan berbagai strategi.
Strategi tersebut meliputi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
Berikut uraian tahap-tahap yang dilakukan dalam strategi
pembuatan dan pemasaran keripik kaca adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
Sebelum pelaksanaan praktik pembinaan cara
membuat dan memasarkan keripik kaca ini dilaksanakan,
saya terlebih dahulu mempersiapkan dengan meminta izin
serta menyampaikan maksud dan tujuan saya dalam
melakukan pembinaan pembuatan dan pemasaran keripik
kaca ini dengan masyarakat Desa Grogol kepada Bapak
Samsul Arifin selaku Kepala Desa Grogol.
Setelah itu dalam tahap persiapan, warga belajar
terlebih dahulu diberikan pembekalan mengenai pentingnya
mempunyai usaha sendiri kepada warga belajar, tujuan
diberikan pembekalan ini yaitu untuk menumbuhkan
semangat dan minat warga belajar dalam mengikuti
Program Kepemudaan ini. Warga belajar juga diberikan
pengetahuan dasar mengenai pembuatan keripik kaca
meliputi pengenalan bahan dan alat yang digunakan serta
langkah-langkah atau proses dalam pembuatan keripik
kaca. Selain itu, warga belajar juga diberikan pengetahuan
mengenai pemasaran dan cara memasarkan produk. Saya
memberikan materi secara maksimal dan semenarik
mungkin, sehingga warga belajar memiliki motivasi dan
antusias selama pelaksanaan Program Kepemudaan
Pembuatan dan Pemasaran Keripik Kaca.

27
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan, saya membagi 8
kali pertemuan atau tatap muka dengan warga belajar.
Pertemuan pertama dimulai pada tanggal 19 Oktober 2020
dan berakhir pada tanggal 12 November 2020.
 DESKRIPSI JALANYA KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan Program Kepemudaan Pembuatan
dan Pemasaran Keripik Kaca dapat diuaraikan sebagai berikut :

No PERTEMUAN TANGGAL URAIAN KEGIATAN WAKTU


PELAKSANAAN
1. I 19 Oktober 2020 Pada pertemuan pertama 1 kali
ini saya mengumpulkan 7 @1 jam
warga belajar untuk
melakukan orientasi atau
perkenalan kembali serta
menjabarkan tujuan dan
konsep program
Kepemudaan ini. Tujuan
dilakukanya orientasi atau
perkenalan ini yaitu untuk
melakukan pendekatan
kepada warga belajar agar
tidak terlalu kaku saat
pelaksanaan program
kepemudaan nantinya.
Selain itu, pada pertemuan
pertama ini, warga belajar
diberitahukan mengenai
tujuan program ini
dilakukan agar nantinya
warga belajar bisa bekerja
sama dengan maksimal.
Konsep program
kepemudaan juga
diberitahukan untuk
memberitahukan kapan
saja pertemuan ini
dilakukan.
2. II 22 Oktober 2020 Pada pertemuan kedua, 1 kali
warga belajar diberikan @2jam
sosialisasi mengenai
pentingnya membuat usaha
sendiri. Selain itu, warga

28
belajar juga diberikan
pengatahuan dasar tentang
alat dan bahan yang
digunakan dalam
pembuatan keripik kaca,
dan juga diberikan materi
mengenai langkah-langkah
atau proses pembuatan
keripik kaca terlebih
dahulu. Dan juga saya
memberikan pengetahuan
mengenai pemasaran dan
cara memasarkan produk
3. III 26 Oktober 2020 Pada pertemuan Ketiga, 1 kali
warga belajar sudah bisa @1 jam
membuat keripik kaca ini.
Warga belajar sudah mulai
mengolah tepung tapioka
sampai dengan proses
penjemuran dan
pengguntingan adonan
kanji yang telah setengah
kering.
4. IV 27 Oktober 2020 Pada pertemuan keempat 1 kali
ini, warga belajar @1 jam
melakukan penjemuran
kembali adonan kanji yang
telah digunting menjadi
persegi. manfaat
penjemuran ulang ini yaitu
agar nantinya adonan kanji
benar-benar kering dan
hasil keripiknya juga lebih
bagus
5. V 28 Oktober 2020 Pada pertemuan Kelima, 1 kali
warga belajar melanjutkan @ 2 jam
proses penggorengan dan
pengemasanan. Warga
belajar menggoreng adonan
yang sudah dijemur, dalam
penggorengan ini, warga
belajar perlu mempunyai
tehnik sendiri, tehnik ini
sudah diajarkan pada
pertemuan kedua dengan
warga belajar, minyak yang
digunakan juga harus
disesuaikan. Setelah

29
melakukan penggorengan,
warga belajar melakukan
proses pengemasanan.
Dalam pengemasanan, kita
menggunakan plastik yang
biasa digunakan dalam
pegemasanan keripik.
Jumlah keripik yang
dimasukkan juga
menggunakan sistem
timbangan.
6. VI 02 November Pada pertemuan Keenam, 1 kali
2020 warga belajar diajarkan @2 jam
cara memasarkan keripik
kaca yang sudah siap
dipasarkan. Pertama-tama
kita menentukan harga dari
keripik kaca tersebut.
Dalam pertemuan keenam
ini, kita melakukan
pemasaran langsung, yaitu
dengan menitipkan keripik
kaca ini kepada warung-
warung sekitar.
7. VII 09 November Pada pertemuan ketujuh, 1 kali
2020 warga belajar melakukan @2 jam
pemasaran secara online.
Dalam pemasaran secara
online ini kita juga
menentukan harga ongkir
untuk pengirimanya.
Warga belajar memasarkan
keripik kaca secara online
lewat whatsApp, Facebook,
dan juga Instagram. Karena
aplikasi tersebut, sangat
digemari masyarakat pada
masa ini.
8. VIII 12 November Pada pertemuan kedelapan 1 kali
2020 atau terakhir ini, saya @2 jam
melakukan evaluasi
terhadap warga belajar
mengenai Program yang
diakukan selama 8 kali
pertemuan ini, melakukan
tanya jawab mengenai apa
saja yang didapatkan warga
belajar selama mengikuti

30
program kepemudaan ini,
saya juga memberitahukan
apa saja kesalahan-
kesalahan yang dilakukan
warga belajar selama
proses pembuatan keripik
kaca ini, dan tentu saja
memberikan saran atas
kesalahan-kesalahan yang
dilakukan warga belajar
tersebut.

31
BAB III
TEMUAN DAN HASIL

A. TEMUAN DAN HASIL EVALUASI PROSES


Temuan dan hasil evaluasi dalam proses pelaksanaan praktik
adalah terdapat salah satu warga belajar yang menggoreng keripik kaca
dengan minyak yang banyak, sehingga hasil dari keripik kaca ini menjadi
mengembang dan berbentuk seperti keripuk cumi, tetapi dari temuan
tersebut, banyak warga belajar yang menyukai dari hasil keripik kaca yang
dijadikan kerupuk tersebut, karena teksturnya yang lebih renyah dan tidak
tajam seperti keripik kaca. Penemuan yang lain yaitu terdapat beberapa
warga belajar kurang tepat waktu datang ke tempat pembuatan keripik
kaca, selain itu, saat pertemuan ketiga, yaitu saat penjemuran pertama, saat
melakukan pengguntingan adonan yang setengah kering, terdapat warga
belajar yang telat untuk menggunting, sehingga adonan sudah terlanjur
kering dan rusak saat digunting. Ada juga warga belajar yang kesulitan
saat memipihkan adonan sehingga adonan menjadi agak tebal, serta ada
warga belajar yang memasukkan terlalu banyak minyak saat melakukan
proses penggorengan. Tetapi secara keseluruhan proses pembuatan keripik
kaca ini berjalan dengan baik dan tidak mengalami kesulitan yang berarti.

B. TEMUAN DAN HASIL EVALUASI PRODUK


Dalam Praktik Pembuatan dan Pemasaran Keripik Kaca ini produk
keripik kaca yang dihasilkan oleh warga belajar sudah cukup baik dan
layak untuk diperjual belikan, terdapat juga produk baru yang dihasilkan
oleh salah satu warga belajar dalam proses pembuatan keripik kaca,
sehingga hal ini tentu menjadi inovatif baru dan suatu wujud kreatifitas
warga belajar dalam mengikuti pembinaan Pembuatan dan Pemasaran
Keripik Kaca ini.

32
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada proses
pembuatan dan pemasaran keripik kaca dapat digambarkan kemampuan
setiap warga belajar adalah sebagai berikut :
1. Lailatul Ilmy Ramadhani
Dalam menerima materi praktek pembuatan dan pemasaran
keripik kaca warga belajar memahami materi dengan baik,
keaktifan warga belajar sangat baik, dilihat dari warga belajar yang
mencoba secara langsung dalam pembuatan keripik kaca, tingkat
kerja sama juga sangat baik.
Proses pemasaran melalui promosi secara online juga
sangat menarik dan cukup baik.
2. Ervanila Amelia Agustin
Pada saat kegiatan praktek, warga belajar kurang aktif
tetapi selalu mendengarkan materi dengan baik, tingkat kerja sama
juga lumayan baik saat melakukan pengemasan keripik kaca.
Promosi produk keripik kaca secara online juga cukup
menarik.
3. Nur Halimah
Nur Halimah sangat antusias pada saat kegiatan praktek,
aktif dalam kegiatan, selalu datang tepat waktu, tingkat kehadiran
sangat bagus, tingkat kerjasama juga bagus.
Untuk kreativitas saat promosi juga cukup bagus.
4. Sindy Ainun Mardia
Pada saat kegiatan praktek pembuatan keripik kaca ini,
Sindy kurang memperhatikan materi yang diberikan, juga kurang
aktif dalam kegiatan praktik, karena beberapa kali mahasiswa
melihat Sindy terlalu banyak bermain Handphone saat kegiatan
praktik, kerja sama cukup baik, namun tingkat kehadiran kurang.
Tetapi Sindy cukup paham dalam pembuatan keripik kaca ini.
Untuk promosi secara online cukup baik dan menguasai
dunia digital

33
5. Yuni Rosiah
Pada kegiatan praktek Ibu Yuni ini sangat aktif, dan sangat
memperhatikan mahasiswa saat pemberian materi, kehadiran atau
partisipasi juga sangat baik, tingkat kerjasama juga sangat baik.
Dalam promosi secara online, Ibu Yuni tidak memiliki
facebook dan Instagram untuk promosi online. Tetapi hal tersebut
tidak menjadi masalah, karena Ibu Yuni masih bisa promosi secara
online lewat WhatsApp.
6. Nur Hasanah
Dalam kegiatan praktik pembuatan keripik kaca, Nur
Hasanah ini sangat antusias, Nur Hasanah juga sangat aktif dalam
mengikuti kegiatan, dan cukup memahami materi yang telah
diberikan. Tingkat kehadiran juga cukup baik, dan tingkat
kerjasama juga sangat baik.
Untuk promosi online, Nur Hasanah sudah sangat lancar
dalam pengaplikasianya.
7. Yeni Widiyawati
Pada kegiatan praktik, Ibu Yeni cukup memahami materi
yang diberikan, Ibu Yeni juga sangat aktif dalam mengikuti
kegiatan, Tingkat kerjasama juga sudah bagus, namun tingkat
kehadiran masih kurang.
Ibu Yeni ini juga yang menggoreng keripik kaca dengan
minyak yang banyak sehingga hasil akhir keripik berbentuk seperti
kerupuk cumi.
Untuk promosi online sendiri, Ibu Yeni masih kaku dalam
pembuatan kata-kata yang menarik, Ibu Yeni juga hanya
mempunyai aplikasi WhatsApp sebagai media promosi online.

D. GAMBARAN KEAKTIFAN WARGA BELAJAR


Dari kegiatan praktek yang telah dilakukan oleh warga belajar,
sebagian besar sangat antusias dalam praktik pembuatan dan pemasaran
keripik kaca dan mereka merespon kegiatan ini dengan baik. Pada saat

34
pelaksanaan kegiatan Praktik pembuatan keripik kaca, warga belajar
sebagian besar sangat bersemangat dan tepat waktu. Warga belajar
tersebut sangat lancar dalam kegiatan memasak, warga belajar juga
sebagian sudah sangat lancar saat kegiatan pemasaran secara online
maupun langsung, mereka juga saling bekerja sama satu sama lain.
Meskipun dalam melaksanaka kegiatan ada kendala yang dihadapi dapat
diatasi dengan baik. Sehingga, kegiatan program pembuatan dan
pemasaran keripik kaca ini berjalan dengan lancar.

 Gambaran keaktifan warga belajar adalah sebagai berikut :


ASPEK YANG DINILAI
NO NAMA Kerja NILAI URAIAN
Kaktifan Kehadiran
Sama
1. Lilatul Ilmy    A - Dalam
Ramadhani menerima
praktek dan
memahami
cukup baik
- Keaktifan
saat kegiatan
sangat baik
- Selalu hadir
dalam
kegiatan
- Tingkat
kerjasama
cukup bagus
- Pemasaran
online
maupun
langung
sangat baik.
2. Ervanila -   B - Dalam
Amelia menerima
Agustin bimbingan
kurang aktif,
tetapi selalu
memperhatik
an apa yang
diinstruksika
n
- Tingkat
kehadiran

35
sangat bagus,
selalu hadir
dalam
kegiatan
- Memiliki
kerja sama
yang baik
- Pemasaran
online
maupun
langsung
sangat
menarik.
3. Nur    A - Pada saat
Halimah kegiatan
praktik
sangat
antusias
- Aktif dalam
kegiatan
- Selalu datang
tepat waktu
- Tingkat
kehadiran
sangat bagus
- Tingkat kerja
sama bagus
- Pemasaran
online
maupun
langsung
juga cukup
bagus.
4. Sindy -  - C - Pada saat
Ainun kegiatan
Mardia dalam
pembuatan,
kurang
memahami
apa yang
diinstruksika
n
- Keaktifan
kurang
- Tingkat kerja
sama sudah
cukup baik
- Keaktifan

36
kurang
- Pemasaran
online
maupun
langsung
sangat baik.
5. Yuni    A - Dalam
Rosiah menerima
materi
praktek
cukup
memahami
- Keaktifan
saat proses
pembuatan
juga sangat
baik
- Tingkat kerja
sama baik
- Kehadiran
juga sangat
baik
- Pemasaran
online masih
kurang
- Pemasaran
lansung
sudah cukup
baik.
6. Nur    A - Sangat
Hasanah antusias saat
kegiatan
praktik
- Aktif saat
kegiatan
pembuatan
- Tingkat
kehadiran
sangat bagus
- Tingkat kerja
sama baik
- Pemasaran
online
maupun
langusng
sudah cukup
baik.
7. Yeni   - B - Kurang

37
Widiyawati memahami
mateeri yang
diberikan
- Cukup aktif
dalam
kegiatan
- Kehadiran
masih kurang
- Tingkat kerja
sama sudah
cukup baik
- Pemasaran
online masih
kurang,
masih kaku
dalam
pembuatan
kalimat
promosi
- Pemasaran
langsung
masih sedikit
pasif.

KETERANGAN NILAI
A Sangat Baik
B Baik
C Kurang
D Sangat Kurang

38
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Para pemuda merupakan penduduk yang berusia sekitar 15-35
tahun. Masalah yang dihadapi para pemuda yaitu pendidikan dan sulitnya
lapangan pekerjaan. Peran dan partisipasi para pemuda dalam
pembangunan, terutama yang berkaitan dengan kewirausahaan dan
ketenagakerjaan sangatlah penting. Upaya peningkatan peran serta
partisipasi para pemuda dalam pembangunan salah satunya bisa dilakukan
dengan pembinaan pembinaan mengenai kewirausahaan atau
keterampilan.
Dari hasil pelaksanaan program Pembinaan Pembuatan dan
Pemasaran Keripik Kaca yang telah kami laksanakan dapat memberikan
wujud peran aktif para pemuda, memberikan wawasan mengenai
pentingnya usaha dan pemasaran produk, serta menambah penghasilan
para pemuda untuk memenuhi kebutuhanya. Selain itu, hasil dari
pembuatan dan pemasaran keripik kaca oleh warga belajar secara
keseluruhan hasilnya cukup bagus dengan dibuktikan mereka sangat
semangat dan antusias di dalam mengikuti Program Kepemudaan
Pembuatan dan Pemasaran Keripik Kaca ini.

B. SARAN
 Bagi Warga Belajar
Dari pelaksanaan kegiatan Pembuatan dan Pemasaran
Keripik Kaca ini, diharapkan warga belajar mampu memanfaatkan
ilmu yang didapat serta mengembangkanya agar kemampuan yang
telah dimiliki bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Karena
jika kegiatan ini dapat dikembangkan, dapat menambah
penghasilan bagi warga belajar dan menciptakan lapangan kerja
bagi orang lain serta meningkatkan perekonomian di daerah.

39
 Bagi Kepala Desa (Pemerintah)
Melihat antusiasme yang tinggi dari warga belajar
pemerintah perlu mengadakan program pelatihan, khusunya
kepada para pemuda. Banyaknya warga, khususnya yang masih
menganggur membutuhkan pelatihan yang bisa menghasilkan
peluang usaha. Peluang usaha juga nantinya dapat bermanfaat
untuk menambah penghasilan, menciptakan lapangan kerja, serta
meningkatkan perekonomian di daerah.

C. TINDAK LANJUT
Program Pembuatan dan Pemasaran Keripik Kaca ini perlu
ditindak lanjuti secara intensif. Hal ini dikarenakan Program Pembuatan
dan Pemasaran keripik kaca ini bisa menjadi peluang usaha bagi warga
belajar dan juga masyarakat sekitar. Selain menjadi peluang usaha, jika
program ini dikembangkan, juga bisa menciptakan lapangan kerja
sehingga bisa mengurangi pengangguran yang ada di lingkungan sekitar,
serta bisa meningkatan perekonomian warga belajar dan masyarakat
sekitar.
Tindak lanjut yang dilakukan yaitu 7 warga belajar yang sudah
saya bina tersebut melakukan pelatihan juga kepada masyarakat yang lain,
sehingga cara pembuatan dan pemasaran keripik kaca ini juga bisa
bermanfaat bagi warga masyarakat yang lain

40
D. FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEGIATAN
KEPEMUDAAN

41
42
43
LAMPIRAN-LAMPIRAN

 Absensi Warga Belajar


 Foto-foto Kegiatan Program Kepemudaan
Pembuatan dan Pemasaran Keripik Kaca

44
45
46
47
48
49
50
51
52
FOTO-FOTO KEGIATAN KEPEMUDAAN WARGA GROGOL
PEMBUATAN DAN PEMASARAN KERIPIK KACA

 Kegiatan pertemuan dan meminta izin kepada instruktur Mata


Kuliah Pembelajaran Berwawasan Masyarakat

 Pertemuan dan meminta izin kepada pengurus POKJAR GIRI


bersama teman-teman Mahasiswa Universitas Terbuka POKJAR
GIRI

53
 Pertemuan dan meminta izin kepada Kepala Desa Grogol melalui
resepsionis kantor desa Grogol

 Kegiatan Pengisian absensi sebelum pelaksanaan kegiatan

54
 Pelaksanaan Kegiatan Praktik Pembuatan Keripik Kaca
 Kegiatan sosialisasi dan pemberian materi kepada warga belajar
dengan menunjukkan produk keripik kaca yang sebelumnya saya
buat sendiri

55
 Kegiatan pembuatan keripik kaca

Membuat Adonan

56
Memasak adonan

mendinginkan adonan

Memipihkan adonan

57
58
Penjemuran adonan setengah kering

Pengguntingan adonan setengah kering

59
 Penjemuran Keripik Kaca

 Penggorengan dan Pengemasanan Keripik Kaca

60
 Penggorengan keripik kaca dengan minyak yang
banyak yang dilakukan oleh Ibu Yeni Widiyawati
sebagai penemuan dalam proses kegiatan sehingga
bentuk keripik menjadi seperti kerupuk

61
 Pemasaran secara langsung (menitipkan di warung
sekitar)

62
 Pemasaran secara online

Warga belajar menggunakan gadget untuk melakukan


promosi secara online

Promosi melalui aplikasi WhatsApp

63
Promosi melalui Aplikasi Instagram

 Promosi melalui aplikasi Facebook

64
 Foto bersama dengan warga belajar saat pelaksanaan
sosialisasi

65

Anda mungkin juga menyukai