Anda di halaman 1dari 2

Laporan Refleksi Kasus Komuda

Nama : Restu Matra Pratiwi

NIM : 20110310013

Rumah Sakit : RSUD Muntilan

Tanggal stase komuda : 8 & 12 Maret 2014

1. Pengalaman :
Seorang laki-laki 70 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari
yang lalu, sesak nafas malam hari (+), batuk. Riwayat sakit serupa (+) pada tahun 2012.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/100, Heart Rate : 120x/menit. GDS 96, SpO 2
88. Diagnosis dokter PPOK exacerbation akut, dd bronkhitis. Terapi yang diberikan yaitu
O2, Infus D5 mikro lini, injeksi Ranitidin 1A/12 jam, inj Ceftriaxone 1gr/12jam. OBH 3X1.
2. Masalah yang dikaji
mengapa pasien diberi Ventrolin I? Ceftriaxone? Ranitidin?
3. Analisis Kritis
Pasien tersebut diberi Ventrolin I per 8 jam dengan menggunakan nebulizer.
Ventrolin I (salbutamol) digunakan dalam pengobatan dan pencegahan mengi dan sesak
nafas. Ventrolen Inhaler adalah jenis bronkodilator, pada pasien asma, salbutamol kira-kira
sama kuat dengan isoproterenol sebagai bronkodilator(bila diberikan sebagai aerosol),
tetapi jika dosis salbutamol ditinggikan 10 kali lipat, diperoleh efek stimulan jantung yang
menyamai efek isoproterenol.

Ceftriaxone sodium : sefalosporin semisintetik generasi-ketiga yang resisten


terhadap beta-laktamase dan efektif terhadap spektrum luas bakteri aerob serta anaerob
gram-positif dan gram-negatif; diberikan secara intravena dan intramuskuler.

Ranitidin merupakan antagonis reseptor H2 (AH2). Digunakan untuk menghambat


sekresi asam lambung.

4. Dokumentasi
PASIEN
Nama : Sudiwiyono
Umur : 70 tahun
TTL : Sleman, 5 -10-1942
Alamat : Tumbrep, Tersangede, Salam, Magelang.

KELUHAN UTAMA
Pasien dengan PPOK batuk, sesak nafas, sesak pada malam hari (+).
PEMERIKSAAN
Rad : Rontgen Thorax
Apex pulmonal baik, corakan bronkovaskular bertambah, infiltrat
peribronkial, sic lebar, pulmo apex tampak lebih lusent, diafragma mendatar,sinus
sinistra tertutup lesi opaq dengan meniscus sign (+), cor CTR = 0,55, kesan :
bronkhitis asmatis, pleural efusi sinistra, emphisematous lung.

TD : 140/100
Px Lab : WBC : 4.53, RBC : 5.15, HGB : 15.4, HCT : 47.3, MCV : 91.5, MCH :
29.9, MCHC : 32.6, PLT : 312, RDW-SD : 49.2, PDW : 10.9, MPV :
9.8, P-LCR : 22.8
Pemeriksaan EKG : Frek : 98, Axis : RAD, Transisi zone : V2-V3, Interval : PR: 146,
QRS: 72, QT: 328, Irama : sinus, kesimpulan : RAH,RVH
DIAGNOSIS : PPOK exacerbation akut
TERAPI : O2, Infus D5 mikro lini, injeksi Ranitidin 1A/12 jam, inj
Ceftriaxone 1gr/12jam. OBH 3X1.

Referensi
Syarif, Amir dkk. Farmakologi dan Terapi, Departemen Farmakologi dan Terapeutik
Fakultas Kedokteran UI. Jakarta 2007
Dorland, W.A.N. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC

Dokter Pembimbing

dr. Akhmad Edy P M.Kes

Anda mungkin juga menyukai