Anda di halaman 1dari 2

Laporan Refleksi Kasus Komuda

Nama : Putri Annisa

NIM : 20110310016

Rumah Sakit : RSUD Muntilan

Tanggal Stase komuda : 8 dan 12 Maret 2014

1. Pengalaman
Seorang laki-laki 71 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari
yang lalu, sakit kepala, kedua kaki bengkak disertai batuk. Riwayat penyakit serupa
(+). Hasil pemeriksaan di dapatkan TD 140/90, Nadi 90x/menit, Respirasi
30x/menit. Diagnosis dokter PPOK. Terapi yang sudah diberikan berupa Infus D5
mikro lini, Injeksi Ranitidin 1amp/12jam, Injeksi Lasik 1amp/24jam,
Nebulizer(Ventolin dan Flexotide)/8jam, OBH 3x1.

2. Masalah yang Dikaji


Apakah PPOK itu? Apa saja indikasi dan efek samping dari Injeksi Ranitdin
dan Injeksi Lasix?

3. Analisa Kritis
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan adanya hambatan di
saluran pernafasan yang bersifat non reversible. Terdiri dari bronchitis kronik dan
emfisema atau gabungan dari keduanya
Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja
histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.
Pada pemberian intra muscular./intra vena kadar dalam serum yang diperlukan untuk
menghambat 50% perangsangan sekresi asam lambung adalah 36–94 mg/mL. Kadar
tersebut bertahan selama 6–8 jam. Ranitidin diabsorpsi 50% setelah pemberian oral.
Konsentrasi puncak plasma dicapai 2–3 jam setelah pemberian dosis 150 mg.
Absorpsi tidak dipengaruhi secara nyata oleh makanan dan antasida. Waktu paruh 2
½–3 jam pada pemberian oral, Ranitidin diekskresi melalui urin.Indikasi dari Injeksi
Ranitidin adalah diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan
keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai
pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa
diberi Ranitidin oral. Efek samping dari Injeksi Ranitidin itu sendiri adalah sakit
kepala; pada kardiovaskular berupa aritmia seperti takikardia, bradikardia; pada
gastrointestinal berupa konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut.
Indikasi dari Injeksi Lasix adalah untuk pasien dengan edema, asites
(pengumpulan cairan) pada hati, hipertensi ringan sampai dengan sedang. Efek
sampingnya adalah adanya gangguan ringan pada saluran cerna, syok anafilaktik,
serta bisa menimbulkan reaksi alergi.

4. Dokumentasi
Nama : Sudiwiyono
Umur :71 Tahun
Tanggal Lahir : 11 Juni 1942
Jenis kelamin :Laki-laki
Alamat : Tumbrep, Tersangede, Salam, Magelang
Hasil Vital Sign : TD= 140/90, N=90x/menit, Nafas=30x/menit
Pemeriksaan EKG : Frek : 98, Axis : RAD, Transisi zone : V2-V3, Interval : PR:
146, QRS: 72, QT: 328, Irama : sinus, kesimpulan :
RAH,RVH
Anamnesis:
-Sesak nafas sejak 2 hari yang lalu
-Sakit kepala
-Kedua kaki bengkak
-Batuk
- Riwayat penyakit serupa (+)

Diagnosis dokter: PPOK

Terapi atau Tindakan:


-Infus D5 mikro lini,
-Injeksi Ranitidin 1amp/12jam,
-Injeksi Lasik 1amp/24jam,
-Nebulizer(Ventolin dan Flexotide)/8jam,
-OBH 3x1.

5. Refrensi

- Guyton and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
- Dorland, W.A.N. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC
- Sudoyo, A., Diabetes Melitus. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, ed. 4.
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI. Jakarta. 2006. P. 1774-177

Dokter Pembimbing

dr.Akhmad Edy P M.Kes

Anda mungkin juga menyukai