Resonator udara merupakan alat yang dilalui oleh udara dan menghasilkan suatu bunyi.
Resonator udara yang ada seperti pipa organa terbagi menjadi dua jenis, yaitu pipa
organa terbuka dengan kedua ujungnya yang terbuka dan pipa organa tertutup dengan
salah satu ujungnya yang terbuka. Pipa organa dengan ujung yang terbuka memiliki
gelombang ujung berupa regangan dan pada bagian ujung yang tertutup berupa rapatan.
Pengaplikasian resonator udara ini dapat diaplikasikan menggunakan botol kaca yang
memiliki 3 variasi ukuran, yaitu 0,21 m, 0,115 m, dan 0,09 m dengan meniup ujung
bibir botol. Pada setiap variasi ukuran dilakukan dua kali percobaan dengan mengukur
frekuensi bunyi botol kosong dan berisi air. Dalam percobaan ini akan diamati nilai dari
panjang gelombang, kecepatan rambat bunyi, dan frekuensi yang dimiliki oleh botol
kaca dengan beberapa variasi perlakuan. Berdasarkan pada rumus v = λ f , didapatkan
bahwa nilai frekuensi berbanding terbalik dengan panjang gelombang yang dimiliki
oleh botol kaca dan berbanding lurus dengan nilai kecepatan rambat bunyi botolnya.
Tinggi botol juga memengaruhi nilai frekuensi yang ada berdasarkan pada dimensi
(panjang) botol yang dimiliki. Semakin tinggi botol, semakin besar pula nilai panjang
gelombang yang dimiliki dan semakin kecil nilai dari frekuensi bunyi yang dihasilkan
oleh botol kaca tersebut.
1.2.1 Praktikan dapat memahami mengenai pipa udara terbuka dan tertutup.
1.2.2 Praktikan dapat menentukan panjang gelombang dan frekuensi dari tinggi kolom
pipa udara.
1 . 2 . 3 Praktikan dapat memahami hubungan tinggi kolom pipa udara dengan frekuensi
bunyi.
BAB II
METODE DAN PENELITIAN
v0 = f 0 λ0
2.2.4 Panjang gelombang
=λn λ0 2n + 1
2.2.5 Cepat rambat bunyi pada nada ke-n
vn = λn f n
2.2.6 KSR
v − vlit
= KSR ×100%
vlit
2.2.7 KSP
=KP 100% − KSR
Keterangan:
fbk = Frekuensi botong kosong
f a = Frekuensi botol berisi air ½ botol
L ± ∆L
1
Dengan ∆L = × Skala terkecil alat ukur
2
1
∆L = × 0, 001m
2
∆L = 0, 0005m
Berikut tabel panjang botol yang telah diukur:
v0 = f 0 λ0
Pipa organa terbuka
λn λ0 2n + 1
• =
• Panjang gelombang organa terbuka
2L
λn =
n +1
• Panjang gelombang organa tertutup
4L
λn =
2n + 1
• Cepat rambat bunyi nada ke-n
vn = λn f n
3.2.5 KSR
v − vlit
KSR
= ×100%
vlit
vlit = 343 m
s
Praktikum mengenai resonator udara ini dilakukan menggunakan botol kaca sebagai
objek percobaan untuk mengetahui frekuensi bunyi. Percobaan juga dilakukan dengan
alat pendukung lainnya, seperti mistar sebagai pengukur panjang gelombang dengan
dimensi botol, ponsel untuk menggunakan aplikasi spectroid sebagai pengukur
frekuensi, dan air untuk menambahkan variasi frekuensi pada percobaan.
Aplikasi spectroid ini membantu praktikan dalam mengukur frekuensi pada botol
yang ditiup. Aplikasi ini dapat diundul pada ponsel pintar. Cara penggunaannya cukup
mudah, praktikan cukup membuka aplikasi spectroid yang telah diunduh pada ponsel
pintar. Setelah itu, lihat gelombang frekuensi yang bergerak saat ada bunyi disekitar
ponsel pintar. Kemudian, cek frekuensi dengan siulan di tempat yang sepi yang tidak
banyak gangguan suara. Saat bersiul, praktikan dapat menjeda frekuensi dengan
menekan tombol yang berada di tengah kanan atas. Setelah itu, lihat frekuensi yang
diukur pada bagian kiri layar dan catat frekuensi yang ada. Seperti pada percobaan
renator udara tertutup di bawah ini, terlihat frekuensi nada dasar yang didapat adalah
sebesar 891 Hz.