Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengertian sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata syajaratun yang memiliki arti
pohon kayu. Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau
pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Ilmu
sejarah sering dikaitkan dengan politik, padahal yang sesungguhnaya ilmu sejarah itu
memiliki arti yang cangkupannya dapat lebih luas karena berhubungan dengan kejadian
masyarakat di masa lalu yang dapat dilihat dari segi ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti
sosiologi, antropologi budaya, psikologi, geografi, dan ilmu ekonomi. Sehingga sejarah dan
ilmu-ilmu sosial saling berkaitan dalam pembahasannya sesuai kajian dan objek yang
dipelajari.
Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lalu. Para sejarawan tertarik
dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau baik dalam bidang politik, ekonomi,
hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik,
arsitekur Islam, literatur), keilmuan dan intelektual. Hal itulah yang membuat para ilmuwan
mengkaji tentang sejarah di masa lampau mengenai berbagai bidang kehidupan.
Adapun ilmu sejarah sendiri adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa
penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-
kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.
Ilmu sejarah mempunyai cakupan yang luas dalam pembahasanya. Hal ini dikarenakan
kajiannya yang mencakup semua bidang kehidupan dan keterhubungannya dengan ilmu-ilmu
sosial yang lain. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas lebih dalam lagi mengenai
pengertian, ruang lingkup, dan konsep dasar sejarah.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sejarah ?
2. Apa saja unsur – unsur sejarah ?
3. Apa saja ruang lingkup sejarah ?
4. Bagaimana Sejarah sebagai peristiwa, kisah, dan ilmu ?

1
5. Apa saja konsep – konsep dari sejarah ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sejarah.
2. Untuk mengetahui unsur – unsur sejarah.
3. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup sejarah.
4. Untuk mengetahui sejarah sebagai peristiwa, kisah, dan ilmu.
5. Untuk mengetahui konsep – konsep dari sejarah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PengertianSejarah

Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syajara”, artinya terjadi, “syajaratun”
(baca: syajarah) artinya pohon kayu. Pohon menggambarkan pertumbuhan terus-menerus
dari bumi ke udara dengan mempunyai cabang, dahan dan daun, kembang atau bunga serta
buahnya. Memang di dalam kata sejarah itu tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian
(Yamin, 1958: 4).

Begitulah sejarah yang berarti pohon, juga berarti keturunan, asal-usul atau silsilah. Orang
yang sudah lama berhubungan dengan ilmu sejarah, termasuk mereka yang mempelajarinya
dengan agak mendalam, arti kata syajarah tidak sama dengan kata sejarah, akan tetapi kedua
perkataan itu berhubungan satu dengan yang lain.

Sejarah bukan hanya berarti pohon, dalam arti “pohon keluarga" juga tidak hanya berarti
keturunan, asal-usul dan silsilah. Walaupun demikian, kalau kita mempelajari sejarah,
sekurang-kurangnya kita tentu mempelajari keturunan, asal-usul dan silsilah (syajarah an-
nasab).

Sepintas lalu telah kita ikuti arti kata sejarah ditinjau dari sudut etimologi, yang
menggambarkan sifat seperti pohon kayu. Namun demikian bukanlah dimaksudkan bahwa
sejarah itu secara biologis; tumbuh, berkembang, berbuah atau tidak dan akhirnya mati,
benar-benar bagaikan pohon kayu. Sejarah memang tumbuh hidup, berkembang dan bergerak
terus dan akan berjalan terus tiada hentinya sepanjang masa.

Agar kita mendapat pengertian yang lebih luas maka sebagai perbandingan baiklah kita ambil
beberapa terjemahan yang berasal dari bahasa lainnya. Perkataan sejarah dalam bahasa
Belanda ialah "geshciedenis" (dari kata geschieden terjadi), dalam bahasa Jerman
“geschichte" (dari kata geschehen terjadi). Sedangkan dalam bahasa Inggris ialah "history"
(berasal dari bahasa Yunani “historia” = apa yang diketahui karena penyelidikan) sehingga
hampir berarti "ilmu pengetahuan". Jadi, berhubungan dengan segala macam peristiwa yang
terjadi dalam masyarakat manusia. Pembatasan ini pun terasa masih luas sekali meliputi

3
seluruh kehidupan manusia. Memang sesungguhnya sejarah mencakup setiap bidang yang
tidak terbatas. Namun demikian dapatlah kiranya pembatasan kata manusia itu cukup
menjadi pusat penelitian atau studi. Jadi bukannya kita membicarakan semua makhluk hidup,
termasuk hewan dan tumbuhan, demikian pula bukan membicarakan tentang alam raya
dengan segala isinya.

Demikian beberapa penjelasan mengenai perkataan sejarah ditinjau dari segi etimologi atau
asal kata. Namun arti dari semua kata tersebut di atas jelas tak satupun yang mendekati apa
yang kita maksudkan dengan kata “sejarah” dewasa ini. Kebanyakan buku yang
mengungkapkan arti istilah sejarah menyatakan bahwa arti istilah “sejarah” tergantung pada
pemikiran barat. Kata Inggris history (sejarah) berasal dari kata benda dalam bahasa Yunani
Kuno historia (baca: istoria) yang kurang lebih berarti “belajar" dengan cara “bertanyatanya".
Dalam penggunaannya oleh filsuf Yunani Aristoteles, historia berarti pertelaan sistematis
mengenai seperangkat gejala alam, tanpa mempersoalkan susunan kronologis.

1. Aristoteles

Aristoteles mengartikan sejarah sebagai suatu sistem yang mengidentifikasi kejadian dalam
bentuk kronologi, yang menjelaskan kronologi dari terjadinya suatu peristiwa. Ia juga
menyatakan bahwa sejarah menjadi sesuatu yang terjadi di masa lampau dan dapat
dibuktikan dengan adanya catatan-catatan.

2. W.H. Walsh

Sejarah menitikberatkan kepada pencatatan yang memiliki sebuah arti dan penting saja bagi
umat manusia. Catatan tersebut dapat meliputi berbagai jenis tindakan serta pengalaman
umat manusia pada masa lampau dengan berbagai hal yang penting sehingga menjadi sebuah
cerita yang berarti.

3. Patrick Gardiner

Pengertian sejarah menurut tokoh yang satu ini adalah suatu ilmu yang mempelajari dan
meneliti tentang apa yang telah diperbuat oleh umat manusia.

4. Herodotus (The Father of History)

4
Sejarah merupakan satu kajian guna menceritakan sebuah perputaran jatuh bangunnya
seorang tokoh, masyarakat, serta peradaban.

5. Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun berpendapat bahwa pengertian sejarah merupakan sebuah catatan mengenai
peradaban dunia atau umat manusia, tentang berbagai perubahan yang terjadi pada watak
masyarakat tersebut.

6. Muhammad Yamin

Sejarah menurut Muhammad Yamin adalah kajian ilmu pengetahuan yang disusun
berdasarkan hasil dari sebuah penelitian. Di mana kejadian di masa lampau dibuktikan secara
nyata dengan adanya bukti-bukti yang konkret.

7. Muhammad Hatta

Pengertian sejarah adalah sebagai pemahaman akan peristiwa di masa lalu yang mengandung
problematika dinamis. Sejarah menjadi kejadian yang bisa dijadikan sebagai sebuah
pembelajaran bagi orang-orang yang hidup di zaman berikutnya.

8. Kuntowijoyo

Kemudian menurut Kuntowijoyo, sejarah diartikan sebagai hal-hal yang menyuguhkan


sebuah fakta unik, empiris, ideografis, serta diakonis.

2.2. Unsur-unsur Sejarah


Definisi sejarah secara umum adalah peristiwa yang dialami oleh manusia yang sudah terjadi
di masa lampau. Sejarah tentunya dibangun oleh beberapa unsur karena unsur – unsur
tersebutlah yang membentuk sebuah sejarah. Tanpa ada unsur – unsur tersebut, sejarah
tidaklah mungkin terbentuk. Berikut inilah unsur – unsur pembentuk sejarah.

1. Manusia
Di dalam sejarah, manusia memiliki peranan yang sangat penting karena manusia adalah
sentral dari sebuah sejarah. Peranan manusia sangat menentukan peristiwa yang terjadi dalam

5
sejarah karena sejarah pada umumnya bercerita tentang manusia bukan alam ataupun
binatang.

Perbuatan, gejala, dan keadaan manusia dalam ruang dan waktu tertentu menjadi penentu
dari suatu peristiwa sejarah. Seperti yang dikatakan oleh Ernst Berheim bahwasanya manusia
merupakan objek sejarah. Peristiwa yang terjadi pun bisa berlangsung cepat ataupun lama,
bisa juga kompleks ataupun sederhana. Semua itu bergantung pada manusia beserta
lingkungan yang ada.

2.Ruang
Sebuah sejarah tentunya terikat pada ruang atau tempat tertentu yang merujuk pada aspek
geografis. Geografi itu sendiri meninjau kegiatan manusia dan peristiwa yang terjadi dalam
dimensi ruang. Dengan adanya unsur / dimensi ruang maka akan memberikan pemahaman
kepada pembaca tentang peristiwa sejarah menjadi riil.

Seperti yang dikemukakan oleh Teori Determinisme Geografis bahwa ada hubungan yang
erat antara peristiwa dengan ruang yaitu faktor geografis sebagai satu – satunya faktor
penentu jalannya peristiwa sebuah sejarah. Dimana proses sejarah berlangsung dengan
batasan berdasarkan lokasi terjadinya. Oleh karena itulah, sejarah dapat dibagi atas sejarah
lokal, sejarah daerah, sejarah nasional, sejarah benua, dan sejarah dunia.

3.Waktu
Tidak hanya terikat pada ruang, sejarah juga terikat dengan waktu / period. Waktu
merupakan unsur yang sangat penting dalam konsep sejarah karena sejarah membahas
aktivitas manusia dalam kurun waktu tertentu. Dimana yang dimaksud kurun waktu adalah
batasan waktu yang sistematis yang terdiri batasan awal dan akhir.

Konsep waktu berbicara tentang bagaimana manusia memanfaatkan waktu dengan kesadaran
diri mereka masing – masing. Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki kesadaran
terhadap waktu sehingga hanya manusialah yang memiliki sejarah.

6
Sejarah juga disajikan secara sistematis dimana rangkaian peristiwanya diurutkan
berdasarkan waktunya. Kita dapat mengatakan bahwa sejarah bersifat kronologis yakni
terdapat periodesasi di dalamnya. Konsep waktu memiliki kesatuan dari kelangsungan waktu
yang terdiri atas tiga dimensi yaitu waktu yang lalu, sekarang dan akan datang.

4.Kausalitas
Jika penyampaian sejarah bersifat deskriptif maka fakta – fakta yang perlu diungkapkan
berkaitan dengan apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Keingintahuan terhadap
peristiwa sejarah sebagian besar tentunya akan terpenuhi jika diketahui data deskriptifnya.

Sebagai contoh, penggunaan pertanyaan bagaimana, akan menjawab beberapa keterangan


tentang sebab-sebabnya meskipun hanya disampaikan secara implisit tidak eksplisit.
Sedangkan jika disusul dengan pertanyaan mengapa.

2.3. Ruang lingkup Sejarah

Ruang lingkup sejarah dibagi menjadi empat, yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai
ilmu, sejarah sebagai kisah, dan juga sejarah sebagai seni. Berikut penjelasan dari setiap
ruang lingkup sejarah.

1. Sejarah Sebagai Peristiwa

Sejarah sebagai peristiwa erat kaitannya dengan sesuatu yang telah terjadi, di mana hal
tersebut benar-benar ada. Hal ini menyangkut kejadian penting, nyata, dan juga aktual.

Sejarah sebagai peristiwa memiliki karakteristik, yaitu bersifat abadi (tidak akan berubah),
hanya terjadi sekali, dan mempunyai pengaruh yang timbul dari berlangsungnya peristiwa
sejarah yang bersangkutan.

Sejarah hanya membahas peristiwa penting masa lampau yang erat kaitannya dengan
kehidupan manusia. Contoh dari ruang lingkup sejarah sebagai peristiwa yaitu: kemerdekaan
Indonesia, sejarah berdirinya PBB, atau peristiwa sumpah pemuda.

7
2. Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu mempunyai fungsi membahas mengenai kebenaran dari sejarah itu
sendiri secara objektif. Sebagai ilmu pengetahuan, sejarah mempelajari kenyataan dan
kebenaran dengan mengadakan penelitian mengenai peristiwa sejarah.

Selain itu, sejarah juga dapat diartikan sebagai pengetahuan masa lampau yang disusun
secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah. Sejarah sebagai ilmu memang dapat
menjadi sarana untuk pendidikan karena dapat menambah wawasan pengetahuan.

Sejarah sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri: bersifat empiris, memiliki objek, memiliki teori,
serta memiliki metode dan generalisasi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.

Contoh dari ruang lingkup sejarah yang satu ini adalah penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa sejarah, baik melalui fosil, prasasti, situs kuno, maupun bukti ilmiah
sejarah lainnya.

3. Sejarah Sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah berkaitan dengan penulisan peristiwa oleh seseorang, yang mana ide
dari tulisan tersebut diambil dari sejarah. Sejarah dimaknai sebagai rangkaian cerita dan
kisah berupa narasi yang disusun berdasarkan ingatan dan tafsiran manusia.

Kisah sejarah ini dapat disajikan baik secara lisan maupun tertulis. Kisah sejarah secara lisan
disampaikan pada ceramah-ceramah dan pidato. Sementara itu, kisah tertulis dapat
disampaikan dalam bentuk cerita pendek, majalah, atau bahkan buku.

Contoh dari ruang lingkup sejarah sebagai kisah adalah buku tentang sejarah wali songo,
artikel terbentuknya PBB, serta ceramah pemuka agama tentang sejarah yang biasanya
dibawakan di acara keagamaan.

4. Sejarah Sebagai Seni

Pengertian sejarah sebagai seni hampir sama dengan sejarah sebagai kisah. Hanya saja,
sebagai seni, sejarah ditulis dan diceritakan kembali dengan mempunyai sifat seni di
dalamnya. Ini menyangkut keindahan bahasa dan juga seni penulisannya.

8
Sekalipun dapat menjadi sebuah seni, sejarah bukan merupakan seni secara mutlak. Hal ini
tentu karena penulisannya tetap melalui proses penelitian secara ilmiah sebelum dituangkan
dalam tulisan yang indah secara kebahasaan.

Contoh dari sejarah sebagai seni, misalnya adanya relief di situs-situs bersejarah atau candi,
patung-patung di kuil, serta seni pahat yang ada di candi.

2.4. Sejarah sebagai peristiwa, kisah dan ilmu


1. Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa memiliki arti bahwa sejarah merupakan kenyataan atau
realitas yang terjadi pada masa lalu. Untuk menilai kebenarannya, sebuah peristiwa
sejarah harus memiliki bukti-bukti yang menguatkan, seperti saksi mata peristiwa,
peninggalan-peninggalan, dokumen, dan catatan. Sejarah sebagai peristiwa selalu
berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan masyarakat seperti politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan sebagainya. Oleh karena itu, sejarah sering dikelompokan
secara tematis menurut tema peristiwa yang dibahas. Contoh dari tema sejarah
adalah sejarah agraria, sejarah politik, sejarah kebudayaan, sejarah perekonomian,
sejarah pendidikan, dan lainnya.

Ciri-ciri
Terdapat ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan peristiwa sejarah dengan
peristiwa biasa. Dalam buku Pengantar Ilmu Sejarah (2001) karya Kuntowijoyo,
sejarah sebagai peristiwa memiliki tiga ciri utama yaitu: 
Unik Peristiwa sejarah adalah peristiwa yang unik karena hanya terjadi satu kali dan
tidak mungkin terulang kembali dengan bentuk yang sama persis. Setiap peristiwa
sejarah akan berbeda dengan peristiwa sebelumnya. Meski terkadang jenis
peristiwanya sama, namun pelaku, tempat, dan waktunya pasti akan berbeda.
Contoh peristiwa sejarah bersifat unik adalah peristiwa pemberontakan PKI 1948 di
Madiun hanya berlangsung sekali dan tidak terulang. Meski pada tahun 1965
terdapat pemberontakan G 30 S, namun motif, pelaku, dan tempat pemberontakan
memiliki perbedaan.

9
-Penting
Sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah apabila peristiwa tersebut
memiliki kedudukan yang penting dalam masyarakat luas. Karena sifatnya yang
penting, peristiwa sejarah harus memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi
masyarakat pada masanya dan masa-masa berikutnya.
Contoh peristiwa sejarah bersifat penting adalah peristiwa Sumpah Pemuda tahun
1928 mampu membangkitkan rasa persatuan dan kebangsaan antara masyarakat
Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda tersebut berpengaruh besar terhadap konsep
kebangsaan dan multikulturalisme di Indonesia.

-Abadi
Peristiwa sejarah memiliki sifat abadi karena tidak pernah berubah-ubah dan akan
dikenang sepanjang masa. Seperti contohnya, peristiwa proklamasi kemerdekaan RI
pada 17 Agustus 1945 yang selalu diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai
puncak perjuangan melawan penjajahan.
2. Sejarah Sebagai Kisah
Artinya kejadian masa lalu dibangun kembali berdasarkan ingatan atau penafsiran
seseorang. Sejarah sebagai kisah merupakan gambaran masa lalu tentang manusia baik
sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial, yang disusun secara ilmiah meliputi
urutan fakta masa tersebut, dengan diberi tafsiran serta penjelasan yang memberi
pengertian tentang apa yang telah berlalu itu. Dalam hal ini suatu peristiwa sejarah pada
masa lalu yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian dilakukan penafsiran terhadap
kejadian tersebut. Kemudian diceritakan kembali kepada generasi selanjutnya dengan
berbagai penafsiran yang berbeda antara sejarawan satu dengan yang lainnya.

Sejarah sebagai kisah merupakan cerita, kesan, memori tafsiran tentang peristiwa
pengalaman masa lalu. Sejarah yang dikenal sehari-hari itu bagi orang banyak adalah
sejarah sebagai ceritera karena itu sifatnya tergantung pada siapa yang menceritakan.
Manusia sebagai pencerita memiliki kepribadian yang beraneka ragam walauoun
biasanya orang yang menyusun cerita sejarah berpendirian agar cerita itu benar-benar

10
dapat dipercayai dan obyektif tetapi pada kenyataannya mau tidak mau penulis
dipengaruhi oleh sifat-sifatnya.

3. Sejarah Sebagai Ilmu

Artinya sejarah merupakan pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis
danmemiliki metode pengkajian ilmiah untuk mendapatkan suatu kebenaran. Sejarah
sebagai suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang telah dialami manusia di waktu
lampau dan yang telah meninggalkan jejak-jejaknya di waktu sekarang, di mana tekanan
perhatian terutama diletakkan pada aspek peristiwanya sendiri, dalam hal ini terutama
yang bersifat khusus dan segi-segi urutan perkembangannya, yang kemudian disusun
dalam suatu cerita sejarah. Sebagai suatu studi yang berusaha untuk mendapatkan
pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami (diucapkan, dipikirkan, dan
dilaksanakan) oleh manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa
ditelusuri/diketemukan masa sekarang.

Sejarah sebagai ilmu harus memiliki objek yakni kejadian manusia dimasa lalu, metode
tersendiri, dan pokok permasalahan. Metode khas sejarawan untuk merekonstruksi secara
kritis, analitis,imajinatif masa lampau manusia berdasarkan data, peninggalan, bukti
tulisan, rekaman. Di dalam metodologi penulisan sebuah sejarah menggunakan berbagai
tahapan. Tahapan penulisan sejarah yaitu mengumpulkan sumber (heuristic), menyeleksi
sumber (verifikasi/kritik), penafsiran sumber (interpretasi) dan penulisan peristiwa
sejarah (Historiografi).

2.5. Konsep-konsep dasar Sejarah


Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan
perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek
kehidupannya yang terjadi di masa lampau. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa
yang sudah terlewati. Masa lampau selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu,
ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan
How.

11
Beberapa konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan, peristiwa, sebab
dan akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan
konservatisme. Penjelasan mengenai konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:
Perubahan

Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang menjadi
“tampil berbeda”. Konsep tersebut demikian pentng dalam sejarah dan pembelajaran sejarah,
mengingat sejarah itu sendiri pada hakikatnya adalah perubahan. Seorang futuris ternama
Amerika Serikat Alvin Toffler (1981) mengemukakan bahwa perubahan tidak sekedar
penting dalam kehidupan, tetapi perubahan itu sendiri adalah kehidupan.

Peristiwa
Konsep peristiwa memiliki arti sebgaai suatu kejadian yang menarik maupun luar biasa
karena memiliki keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa selalu menjadi objek kajian,
mengingat salah satu karakteristik ilmu sejarah adalah mencari keunikan-keunikan yang
terjadi pada peristiwa tertentu, dengan penekanan pada tradisi-tradisi relativisme.

Sebab dan Akibat


Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan fenomena pendahulu yang
mendorong terjadinya sesuatu perbuatan, perubahan, maupun peristiwa berikutnya, sekaligus
sebagai suatu kondisi yang mendahului peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang
menjadikan kesudahan atau hasil suat perbuatan maupun dampak dan peristiwa.

Nasionalisme
Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan, dimana kepentingan
negara dan bangsa mendapat perhatian besardalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kemerdekaan/ Kebebasan
Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam kehidupan politik bagi setiap
negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa diagung-agungkan, sekalipun

12
tidak selamanya dipraktikkan. Arti penting kemerdekaan ini dapat dilihat pada ketentuan
yang mengatur hak-hak asasi manusia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Hak-Hak
Manusia Universal yang disetujui dengan suara bulat oleh Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa tanggal 10 Desember 1948.

Kolonialisme
Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi bangsa-bangsa
Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15 dan 16. Pada puncak
perkembangannya, kolonialisme merajalela pada abad ke-19. Dimana hampir setiap negara di
Eropa memiliki daerah jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika.

Revolusi
Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang
radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran. Revolusi terjadi ketika berbagai kesulitan
perang dan krisis keuangan negara berhasil diatasi, namun memiliki institusi-institusi yang
rentan terhadap revolusi. Skocpol yang mengidentifikasi tiga ciri kelembagaan yang
menyebabkan kerentanan revolusi tersebut, yaitu:
1. Lembaga militer negara sangat inferior terhadap militer dari negara-negara pesaingnya.
2. Elite yang otonom mampu menentang atau menghadang implementasi kebijaksanaan
yang dijalankan pemerintah pusat.
3. Kaum petani memiliki organisasi pedesaan yang otonom.

Fasisme

Konsep fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian pemerintah dan masyarakat
secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat memiliki rasa nasionalis yang
sempit, rasialis, militeristis, dan imperialis.

Komunisme

13
Pada dasarnya, konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial yang
didasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan swapemerintahan yang diatur secara
komunal atau bersama-sama.

Peradaban

Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada suatu entitas


kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi, dan pola
pikir terpenting dari suatu masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman
dalam Hungtinton, 1998:41). Selain itu, peradaban menunjuk kepada suatu corak maupun
tingkatan moral yang menyangkut penilaian terhadaptotalitas kebudayaan. Jadi, peradaban
jauh melebihi luasnya dari suatu kebudayaan yang saling mempengaruhi.

Perbudakan

Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau siavery adalah istilah yang meggambarkan suatu


kondisi dmana seseorang maupun kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai
manusia yang memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak.

Waktu

Konsep waktu dalam hal ini (hari,tanggal, bulan, tahun, windu, dan ahad) merupakan konsep
esensial dalam sejarah. Begitu pentingnya mengenai waktu yang digunakan baik pada riset
historis dan empiris dalam prespektif kronologis, fungsional, strukturalis, maupun simbolis.
Secara alternatif, ilmuwan atau sejarawan dapat menggunakan penempatan subjektif darisaat
kemarin, sekarang, dan akan datang. Mengenai pentingnya pemahaman tentang waktu,
menurut Sztompka (2004: 58-59) terdapat enem fungsi waktu, yaitu (a) sebagai penyelaras
tindakan, (b) sebagai koordinasi, (c) sebgai bagian dalam tahapan atau rentetan peristiwa, (d)
menempati ketepatan,(e) menentukan ukuran, (f) untuk membedakan suatu masa tertentu
dengan lainnya

Fenimisme

Istilah fenimisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari subordinasi pria.
Menurut Maggie Humm (2000:354), semua gerakan feminis mengandung tiga unsur asumsi

14
pokok. Pertama, gender adalah suatu konstruksi yang menekan kaum wanita sehingga
cenderung menguntungkan pria. Kedua, konsp patriarki-dominasi kaum pria dalam lembaga-
lembaga sosial melandasi konstruk tersebut. Ketiga, pengalaman dan pengetahuan kaum
wanita harus dilibatkan untuk mengembangkan suatu masyarakatnonseksis di masa
mendatang.

Liberalisme

Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya dapat
diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-nuansa
khusus.

Konservatisme

Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang menyakini bahwa realitas suatu
masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarahnya. Oleh karena itu, pemerintah
membatasi diri dalam campurtangan terhadap perilaku kehidupan masyarakatnya, dalam arti
tidak boleh melupakan akar-akar sejarahnya (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html)

15
BAB III

PENUTUP

3.1. kesimpulan

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (‫جرة‬JJ‫ش‬: šajaratun) yang artinya pohon.


Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur
bahasa Indonesia terdapat beberapa variasi. Meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa
istilah sejarah berasal-muasal dalam bahasa Yunani historia dan dalam bahasa Inggris
dikenal dengan history. Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas
dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa.
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam
kehidupan umat manusia.

Pada umunya, para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi
atas tiga (3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai
cerita. Dalam sejarah, masa lampau selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu,
ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan
How. Sehingga, Konsep dasar yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan,
peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme,
liberalisme, dan konservatisme.

3.2. Saran

Penulis sangat sadar bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
karenanya penulis sangat menerima jika ada masukan dan kritikan yang di berikan kepada
penulis.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://orinaru.wordpress.com/2012/09/28/konsep-dasar-sejarah/

Konsep Dasar Sejarah. (Online), (http:/direktoratfile.UPI/html),

Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah. (Online),


(http://sejarahdonesiamerdeka.blogspot.com/)

Sejarah. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah)

http://repository.ut.ac.id/4100/1/PSOS4204-M1.pdf

http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/mengenal-sejarah.html

http://duniakampus7.blogspot.com/2019/11/konsep-dasar-sejarah.html

17

Anda mungkin juga menyukai