Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ISOLASI DAN INOKULASI BAKTERI


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Bakteriologi I
Dosen Pengampu: Dra. Estu Lestari, MM

Disusun Oleh:

1. Angalia Sasmitaningrum (P3.73.34.2.20.003)


2. Anissa Salsabilla Yuliana (P3.73.34.2.20.005)
3. Dea Fitriani Bayu Putri (P3.73.34.2.20.020)
4. Sabrina Savira Putri (P3.73.34.2.20.042)

JURUSAN DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Isolasi dan Inokulasi
Bakteri” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Bakteriologi I. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Isolasi dan Inokulasi Bakteri bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dra. Estu Lestari, MM selaku dosen mata
kuliah Bakteriologi I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bekasi, 30 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Isolasi Bakteri..............................................................................................................3
2.2 Inokulasi Bakteri.........................................................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari
lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium. Proses
pemindahan mikroba darimedium lama ke medium baru harus dilaksanakan secara
teliti. Terlebih dahulu harusdiusahakan agar semua alat-alat yang berhubungan
dengan medium dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu benar-benar steril, hal
ini untuk menghindari kontaminasi dengan mikroorganisme yang tidak
diinginkan (Indah, 2013).
Mikroba tidak memiliki ciri anatomi yang nyata, sehingga identifikasi
didasarkan padamorfologi, sifat biakan dan sifat biokimiawi. Morfologi
mikroorganisme berdasarkan bentuk,ukuran danpenataan biasanya tidak cukup untuk
melakukan identifikasi. Ciri lainnya sepertipewarnaan, pola pertumbuhan koloni
reaksi pertumbuhan pada karbohidrat dan penggunaanasam amino sangat membantu
dalam identifikasi mikroba (Caray, 2013). Adapun yang melatar belakangi dibuatnya
makalah ini adalah untuk mengetahui dengan jelas bagaimana cara memisahkan
mikroba dari lingkungannya untuk memperoleh biakan murni. Selain itu, tujuan
dibuatnya makalah ini yaitu dapat mengatahui teknik-teknik penggoresan yang dapat
digunakan mengisolasi bakteri, baik itu bentuk dan jenis dari penggoresan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan isolasi bakteri?
2. Apakah yang dimaksud dengan inokulasi bakteri?
3. Bagaimana cara isolasi dan inokulasi bakteri?
4. Apa saja teknik yang digunakan pada isolasi dan inokulasi bakteri?
5. Metode apa saja yang digunakan dalam mengisolasi dan menginokulasi bakteri?
6. Media apa saja yang digunakan dalam menginokulasi bakteri?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1
1. Untuk mengetahui apa itu isolasi bakteri
2. Untuk mengetahui apa itu inokulasi bakteri
3. Untuk mengetahui cara isolasi dan inokulasi bakteri
4. Untuk mengetahui teknik yang digunakan pada isolasi dan inokulasi bakteri
5. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam mengisolasi dan
menginokulasi bakteri
6. Untuk mengetahui media apa saja yang digunakan dalam menginokulasi bakteri

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isolasi Bakteri


Populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari
campuran berbagai macam sel. Populasi bakteri dapat diisolasi menjadi kultur murni
yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan
biokimiawinya.
Isolasi adalah proses pengambilan/pemisahan mikroba dari suatu sumber
(populasi)/sampel. Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam
dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi adalah
memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran yang
bermacam-macam. Syarat syarat isolasi bakteri yaitu:
a) Memindahkan bakteri dari medium lama ke dalam medium yang baru diperlukan
ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari
terjadinya kontaminasi.
b) Bakteri yang hidup di alam terdapat sebagai populasi campuran dari berbagai
jenis bakteri, sehingga prinsip dari isolasi bakteri dalam memisahkan satu jenis
bakteri dengan bakteri lainnya berbeda dari lingkungannya dialam dan
ditumbuhkan dalam medium buatan
c) Pertumbuhan bakteri dapat dilakukan dalam medium padat, karena dalam
medium padat sel-sel bakteri akan terbentuk suatu koloni sel yang tetap pada
tempatnya.

Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara


lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri
kultural morfologi, fisiologi, dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari
satu spesies (Dwijoseputro, 2005). Beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam melakukan isolasi mikroba yaitu antara lain:
1. Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi.
2. Tempat hidup atau asal mikroba tersebut.
3. Medium pertumbuhan yang sesuai.
4. Cara menginkubasi mikroba.
5. Cara menginokulasi mikroba.

3
6. Cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi telah berupa kultur murni dan
sesuai dengan yang dimaksud.
7. Cara memelihara agar mikroba yang telah diisolasi tetap merupakan kultur
murni.
8. Untuk mengisolasi mikroorganisme, hal yang tidak kalah pentingnya
untuk diperhatikan pula adalah teknik pengambilan sampel.
Mikroorganisme terdapat dimana-mana di dalam lingkungan kita mereka
ada pada tubuh kita, dan di sekeliling kita. Mereka merupakan komponen
penting dalam ekosistem. Di habitat alamiahnya, mereka hidup dalam suatu
komunitas yang terdiri dari berbagai jenis mokroorganisme, bersama
spesies-spesies biologi lainnya. Didalam komunitas ini, satu spesies
mikroba dapat mempengaruhi spesies lain dengan berbagai cara-cara
beberapa bersifat menguntungkan beberapa merugikan ( Pelezar, 198)
9. Dalam suatu analisis mikrobiologi, pengambilan sampel merupakan salah
satu kunci utama yang sangat mendukung keberhasilan suatu analisa, yaitu
memindahkan sampel atau kultur bakterial dari satu tempat ke tempat yang
lain secara aseptis (terhindar dari kontaminasi).
Ada 3 cara untuk mendapatkan biakan murni :
1. Teknik penggoresan agar
Ada 4 jenis goresan, yaitu goresan T, radian, kuadran,dan sinambungan
a) Teknik goresan T

Gambar 2. 1 Teknik Goresan T


Prosedur kerjanya adalah petridish dibagi menjadi 3 bagian menggunakan
spidol dan daerah tersebut diinokulasi dengan streak zig-zag. Ose
dipanaskan dan didinginkan, lalu distreak zig-zag pada daerah berikutnya.
b) Teknik goresan kuadan

4
Gambar 2. 2 Teknik Goresan Kuadran
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu
dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih
mengandung banyak sel mikroorganisma. Goresan selanjutnya dipotongkan
atau disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan
akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal
c) Teknik goresan radian

Gambar 2. 3 Teknik Goresan Radian


• Goresan dimulai di bagian pinggir lembengan
• Pijarkan ose dan dinginkan kembali, ambil koloni bakteri
• Putar lempengan agar 90 derajat, dan buat goresan terputus dimulai dari
bagian pinggir lempengan
• Pijarkan ose kembali
d) Teknik goresan sinambungan

Gambar 2. 4 Teknik Goresan Sinambungan

5
Prosedur kerjanya adalah inokulum loop (ose) disentuhkan pada koloni
bakteri dan gores secara kontinyu sampai setengah permukaan agar. Lalu
petridish diputar 180° dan dilanjutkan goresan sampai habis.
2. Teknik agar tuang

Gambar 2. 5 Metode Cawan Tuang


• Dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mencampur suspensi bakteri
dengan medium agar pada suhu 50ºC kemudian menuangkannya pada
petridisk atau dengan meneteskan suspensi pada dasar petridisk,
kemudian menuang medium agar diatasnya dan diaduk. Setelah agar
mengeras, bakteri akan berada pada tempatnya masing-masing dan
diharapkan bakteri tidak mengelompok sehingga terbentuk koloni
tunggal.
3. Teknik agar sebar

Gambar 2. 6 Metode Teknik Sebar


Spread plate adalah teknik isolasi mikroba dengan cara menyebarkan
suspensi bakteri pada permukaan media yang akan digunakan. Untuk
memperoleh kultur murni, adapun prosedur kerja yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :
• Sample cair atau kultur bakteri didalam media cair diambil dengan pipet
steril sebanyak 0,1 ml dimasukan pada permukaan media plate tepat
ditengah-tengahnya.
• Dengan menggunakan spatel terbuat dari kaca/kawat yang sudah steril
dan dingin, tetesan itu diratakan ke seluruh permukaan media plate.

6
• Teknik ini merupakan prosedur rutin untuk isolasi bakteri &
menggunakan peralatan yang sederhana
• Kelemahan: hanya sejumlah kecil sampel yang dapat
digunakan/disebarkan pada media
• Dua sel dapat bergabung membentuk satu koloni

2.2 Inokulasi Bakteri


Inokulasi adalah usaha penanaman mikroba dalam suatu media. Penanaman
bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Inokulasi dilakukan dalam kondisi aseptik, yakni kondisi dimana semua alat yang ada
dalam hubungannya dengan medium dan pengerjaan, dijaga agar tetap steril. Hal ini
untuk menghindari terjadinya kontaminasi .Ruang tempat penanaman bakteri harus
bersih dan keadaannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan
atau percobaan. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca yang biasa
disebut sebagai laminar air flow ataupun dalam ruangan yang terjaga kesterilannya
(Pelczar, 1986).
Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang
baru. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang ada sangkut-paut
dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benar-benar steril; ini untuk menghindari
kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak kita inginkan.
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan
mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni.. Media untuk membiakkan
bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara
yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang
dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak
terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan
mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan.
Inokulasi bakteri dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba
dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi. Tujuan inokulasi bakteri yaitu :
7
1. Untuk pembenihan atau regenerasi mikroorganisme.
2. Untuk isolasi dengan maksud memperoleh biakan murni.
3. Untuk menyimpan guna keperluan sehari-hari atau dalam waktu lama
4. Untuk mempelajari sifat-sifat pertumbuhan suatu mikroba.

Ada tiga jenis tempat penanaman mikroba yaitu media cair, media padat dan
media setengah padat.

A. Inokulasi pada media cair


Inokulasi pada media cair berfungsi untuk memperbanyak dan identifikasi
bakteri. Contoh media cair yaitu media gula-gula dan pepton. Perbenihan tidak
cocok untuk dipergunakan sebagai pebenihan untuk mengasingkan kuman agar
diperoleh biakan murni dari bahan yang mengandung berbagai organisme. Sifat
pertumbuhan bakteri dapat dilihat dari bagian permukaan (bersabut, bercincin,
berselaput/berkulit). Sibawah lapisan permukaan dapat terlihat pertumbuhan
keruh, bergranula, sedangkan pada bagian dasar kadangkala terlihat sedimen yang
dapat berupa granula, kental terdiri dari partikel besar.
Untuk menentukan sifat pertumbuhan tabung dikocok terlebih dahulu, makin
keruh berarti makin subur pertumbuhannya. Teknik biakan pada media cair yaitu,
biakan cair di dalam tabung, botol dapat ditanami dengan mmencelupkan
sengkelit/jarum ose yang sudah dioleskan kuman.
B. Inokulasi pada media setengah padat
Inokulasi pada media setengah padat berfungsi untuk mencarikan dan
mengidentifikasi spesies suatu mikroorganisme. Contoh media setengah padat
yaitu SIM. Teknik biakan pada media setengah padat atau semi solid yaitu
dikerjakan dengan memasukkan perbenihan menggunakan jarum penanaman
C. Inokulasi pada media padat
Inokulasi pada media padat berfungsi untuk memperbanyak bakteri, untuk
identifikasi, dan untuk memperbanyak koloni. Media padat ada dua jenis media
yang digunakan yaitu agar miring dan agar plate. Contoh media padat dari agar
miring yaitu TSIA dan SCA, contoh media dari agar plate yaitu BA, MCA, EA.
Sifat koloni pada media agar miring dalam tabung dilihat dari samping dapat
berupa pedang, duri, titik-titik, batang, akar, dan tasbih. Sedangkan sifat koloni
yang tumbuh di atas agar lempengan perlu diperhatikan warna koloni, besar kecil,
bentuk, kenaikan permukaan, sifat tembus cahaya.

8
Teknik biakan pada agar miring yaitu goreskan ose yang mengandung
perbenihan pada media agar miring dengan pola kelok-kelok. Sedangka teknik
biakan pada plat agar atau media lempengan yaitu dengan menggunakan ose,
ambil satu ose perbenihan, kemudian digoreskan media padat dengan teknik
goresan T, radian kuadrat dan sinambungan Inokulasi mikroba umumnya
menggunakan alat yang disebut sebagai jarum ose yang berfungsi menginokulasi
kultur mikrobia serta memindahkan suatu kultur mikroba (koloni) pada media satu
ke media lainnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menginokulasi
mikroba antara lain:

2.2.1. Metode Tebar

Gambar 2. 7 Metode Tabur


Setetes inokolum diletakkan dalam sebuah medium agar nutrien dalam
cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril.
Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat
menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang
merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni-koloni yang
terpisah-pisah.
2.2.2. Metode Tusuk

Gambar 2. 8 Metode Tusuk


Metode tusuk yaitu dengan cara meneteskan atau menusukkan ujung jarum
ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media

9
2.2.3. Metode gores

Gambar 2. 9 Metode Gores


Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan
waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan
latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.
Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawan petri dengan
jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis- garis goresan akan terdapat sel-sel
yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni. Cara penggarisan
dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan
baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda
pada masing-masing laboratorium tetapi tujuannya sama yaitu untuk membuat
goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan.
2.2.4. Metode tuang

Gambar 2. 10 Metode Tuang


Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar
melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga
pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung. Cara lain untuk
mengembangbiakkan koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme
adalah dengan mengencerkan specimen dalam medium agar yang telah dicairkan
dan didinginkan (±500C) yang kemudian dicawankan. Karena konsentrasi sel-sel
mikroba di dalam specimen pada umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka
pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang-kurangnya satu

10
diantara cawan tersebut mengandung koloni terpisah diatas permukaan ataupun di
dalam agar.
Metode ini memboroskan bahan dan waktu namun tidak memerlukan
keterampilan yang tinggi. Teknik ini memerlukan agar yang belum padat
(>45oC) untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu
kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan
sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan aja melainkan terendam agar (di
dalam agar) sehingga terdapat sel-sel yang tumbuh di permukaan agar yang kaya
oksigen dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak begitu banyak
mengandung oksigen

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari materi ini yaitu Isolasi adalah
proses pengambilan/pemisahan mikroba dari suatu sumber (populasi)/sampel.
Inokulasi adalah usaha penanaman mikroba dalam suatu media. Penanaman bakteri
atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium
yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Ada 3
metode untuk mendapatkan biakan murni yaitu dengan teknik penggoresan agar,
teknik agar tuang, dan teknik agar sebar. Ada 3 jenis tempat penanaman mikroba
yaitu media cair, media padat, dan media setengah padat. Metode yang digunakan
untuk menginokulasi mikroba ada 4 yaitu metode tebar, metode tusuk, metode gores,
dan metode tuang.

3.2 Saran
Demikian makalah ini di susun, tentunya banyak kekurangan baik dalam segi
isi atau penyampaiannya. Kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami sebagai penulis akan lebih fokus dan detail dalam
menjelaskan tentang “Isolasi dan Inokulasi Bakteri” dengan sumber-sumber yang
lebih banyak. Dengan itulah, kami bisa berusaha untuk menyusun makalah berikutnya
dengan lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Badan PPSDM Kesehatan. 2017. “Mikrobiologi”. https://bit.ly/3fvkeAe. (31 Maret 2021)


Caray. 2013.“Pembuatan Media Agar dan sterilisasi”. https://redirect.is/958idec. (31 Maret
2021)
Dwidjoseputro. 2005. “Dasar-Dasar Mikrobiologi”. Yogjakarta: Djambatan.
Indah.2013. “Isolasi”. http://isolasi-mikroorganisme-dalam-proses.html. (31 Maret 2021).
Pelczar, Michael J., dan Chan, E. C. S. 1986, 190-191. “Dasar-Dasar Mikrobiologi”.
Universitas Indonesia, UI-Press, Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai