Evakuasi
Simple triage mengidentifikasi pasien mana yang
memerlukan tindakan secepatnya. Di lapangan,
triage juga melakukan penilaian prioritas untuk
evakuasi ke rumah sakit. Pada sistem START,
pasien dievakuasi sebagai berikut :
pasien meninggal ditinggalkan di posisi dimana
mereka ditemukan, sebaiknya ditutup. Pada
pemantauan START, seseorang dianggap
meninggal bila tidak bernapas setelah dilakukan
pembersihan jalan napas dan percobaan napas
buatan.
Immediate atau prioritas 1 (merah), dievakuasi
dengan menggunakan ambulance dimana mereka
memerlukan penanganan medis dalam waktu
kurang dari 1 jam. Pasien ini dalam keadaan kritis
dan akan meninggal bila tidak ditangani segera.
Delayed atau prioritas 2 (kuning), evakuasinya
dapat ditunda hingga seluruh prioritas 1 sudah
dievakuasi. Pasien ini dalam kondisi stabil namun
memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Minor atau prioritas 3 (hijau), tidak dievakuasi
sampai prioritas 1 dan 2 seluruhnya telah
dievakuasi. Pasien ini biasanya tidak memerlukan
penanganan medis lebih lanjut setidaknya selama
beberapa jam. Lanjutkan re-triage untuk
mencegah terlewatnya perburukan kondisi.
Pasien ini dapat berjalan, dan umumnya hanya
memerlukan perawatan luka dan antiseptik.
Triage Sekunder (dalam rumah sakit)
Pada sistem triage lanjutan, triage sekunder
dilakukan oleh paramedis atau perawat terlatih di
Instalasi Gawat Darurat rumah sakit selama
terjadinya bencana. Pasien dipilah menjadi 5
kelompok.
- hitam / expectant : pasien dengan cedera
berat yang dapat meninggal karena cederanya,
mungkin dalam beberapa jam atau hari
selanjutnya. (luka bakar luas, trauma berat,
radiasi dosis letal), atau kemungkinan tidak
dapat bertahan hidup karena dalam krisis yang
mengancam nyawa walaupun diberikan
penanganan medis (cardiac arrest, syok septik,
cedera berat kepala atau dada). Pasien ini
sebaiknya dimasukkan dalam ruangan rawat
dengan pemberian analgetik untuk mengurangi
penderitaan.
- merah / immediate : pasien yang
memerlukan tindakan bedah segera atau
tatalaksana lain untuk menyelamatkan nyawa,
dan sebagai prioritas utama untuk tim bedah
atau ditransport ke rumah sakit yang lebih
lengkap. Pasien ini dapat bertahan hidup bila
ditangani sesegera mungkin.
- kuning / observation : kondisi pasien ini
stabil sementara waktu namun memerlukan
pengawasan dari tenaga medis terlatih dan re-
triage berkala serta perawatan rumah sakit
- hijau / wait (walking wounded) : pasien ini
memerlukan perhatian dokter dalam beberapa
jam atau hari kemudian namun tidak darurat,
dapat menunggu hingga beberapa jam atau
dianjurkan untuk pulang dan kembali ke rumah
sakit keesokan harinya (misal pada patah tulang
sederhana, luka jaringan lunak multipel)
- putih / dimiss (walking wounded) : pasien
ini mengalami cedera ringan, pengobatan P3K
dan berobat jalan sudah cukup, peranan dokter
disini tidak mutlak diperlukan. Contoh cedera
pasien ini seperti luka robek, lecet, atau luka
bakar ringan.
Penderita yang mengalami kelumpuhan, walaupun
tidak mengancam nyawa, dapat menjadi prioritas
pada keadaan IGD yang sudah tenang.