Anda di halaman 1dari 2

Unsur Dongeng Kalimantan Utara

Judul : Legenda Naga Erau dan Putri Karang Melenu


Tema : Perjuangan Orang tua.
Amanat : Dengan terus berdoa lalu diikuti dengan usaha, pasti suatu saat sesuatu yang kita inginkan
dapat dicapai.
Alur : Maju
Tokoh : Suami (Petinggi Hulu Dusun), Istri (Babu Jaruma), Ulat kecil yang menjadi Naga besar,
Putri jelmaan Naga besar, Lembu Swana, Bayi Putri Karang Melenu.
Penokohan :
 Suami (Petinggi Hulu Dusun) dan Istri (Babu Jaruma): Orang tua lanjut usia,
penyabar, penyayang
 Putri jelmaan Naga besar: Cantik, baik, sopan
 Lembu Swana: Hewan mitologi berkepala singa, bermahkota, berbelalai gajah,
bersayap garuda, bersisik ikan, berkaki empat dan ditiap kakinya terdapat cula
seperti kaki ayam
Latar : Desa Hulu Dusun, Rumah Petinggi dan Babu Jaruma, sungai mahakam
Sudut Pandang : Orang Ke tiga
Unsur Ekstrinsik : Di Kalimantan terdapat sebuah kebudayaan yang dinamakan Festival Erau, yang
merupakan festival yang diselenggarakan untuk melestarikan kebudayaan masyarakat kutai. Erau
artinya ramai, ribut, riuh, atau suasana yang menggembirakan.

Judul : Meninggalnya Raja Bunu


Tema : Kesabaran dan Takdir
Amanat : Kita harus menjadi orang yang bersabar dan juga jangan sampai mengambil keputusan
yang salah. Serta kematian adalah takdir yang tidak dapat dicegah kedatangannya, semua sudah
kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Alur : Maju.
Tokoh : Raja Bunu, Raja Sangen, Raja Sangiang, Pangeran Paninting, Nyai Jaya, Mangku Amat.
Penokohan :
 Raja Bunu: Raja yang menderita penyakit kronis.
 Raja Sangen dan Raja Sangiang: mereka mungkin karakter yang baik karena ingin
membantu untuk menolong saudaranya agar dapat sembuh dari penyakitnya
 Pangeran Paninting Tarung: mungkin ia juga karakter yang baik, tetapi karena
sifatnya yang tidak sabaran ia malah menjadi pengacau di cerita tersebut.
 Nyai Jaya dan Mangku Amat: Tabib terkenal yang mampu mengobati berbagai
macam penyakit.
Latar : Istana Kerajaan, Tempat tinggal Tabib
Sudut Pandang : Orang ke tiga
Unsur Ekstrinsik : Menurut saya penulis dari cerita ini adalah orang yang beragama. Dilihat dari
pesan yang ingin disampaikan oleh penulis yang mengajak kita agar menjadi orang yang penyabar
dan percaya dengan takdir Tuhan.
Judul : Benayuk
Tema : Hati-hati dalam berbuat
Amanat : Tidak boleh berlebihan dalam melakukan suatu hal. Adanya hubungan sebab akibat,
artinya setiap perbuatan yang dilakukan akan memiliki karma yang kelak dapat menghampiri
bergantung kepada ada yang dilakukan tersebut.
Alur : Maju
Tokoh : Warga Desa Benayuk
Penokohan :
Latar : Kerajaan Kuno Benayuk di Desa Menjelutung
Sudut pandang : Orang ke tiga
Unsur Ekstrinsik : Legenda Banuyuk dipercayai merupakan representasi dari kehidupan masyarakat
di Desa Menjelutung agar selalu berperilaku baik dan selaras dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Anda mungkin juga menyukai