INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2021 Rangkuman Video 1 : Apa itu Kapitalisme, Sosialisme, dan Ekonomi Islam? 1. Sistem ekonomi merupakan suatu cara atau aturan main untuk mengatur suatu perekonomian. Sistem ekonomi ini muncul karena ketidakseimbangan ekonomi manusia. Sistem ekonomi juga mengatur kepemilikan sumber daya alam, faktor produksi, dan cara untuk mengelola ekonomi. 2. Kapitalisme merupakan sistem ekonomi liberal yang menghendaki kebebasan seluas- luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi. yaitu suatu kondisi dimana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang biasa disebut laissez-Feine atau bebas berbuat. Pemerintah menarik pajak dan melakukan subsidi secara rendah agar memaksimalkan kemampuan berusaha para warganya. Kapitalisme muncul dari tokoh ekonomi Inggris, Adam Smith dalam bukunya yang berjudul “The Wealth of Nations” yang berisi gagasan kebebasan ekonomi yang dimiliki individu dan harus diberikan seluas-luasnya tanpa campur tangan monarki atau pemerintahan. Muncul istilah perdagangan bebas yang berarti perdagangan harus dibuat secara bebas yang hanya boleh diatur mekanisme pasar yang kemudian John Smith memperkenalkan paham ekonomi kapitalisme. Kapitalisme bebas melakukan segala cara untuk meningkatkan perekonomian termasuk menggunakan alat industrI yang memunculkan kapitalisme industri. Kapitalisme industri adalah sistem ekonomi yang dibangun untuk mengakumulasi modal dengan cara melakukan investasi pada mesin-mesin atau teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas. Kapitalisme dapat memperkaya individu dan meningkatkan kemakmuran secara drastis namun disaat yang sama menjauhkan jarak antara kaum kaya dan miskin sehingga dikhawatirkan muncul feodalisme gaya baru. Kapitalisme secara harta kepemilikan memiliki pendapat bahwa setiap individu berhak memiliki harta dan bebas melakukan ekonomi. Secara keputusan bisnis, individu bebas melakukan bisnis. Tujuan akhir dari kapitalisme adalah kemakmuran diri sendiri. Negara yang menganut paham ini adalah Inggris lalu menyebar kearah barat ke Spanyol, Amerika, Jepang, hingga ke Korea Selatan. 3. Sosialisme adalah paham ekonomi terpusat dimana pemerintah memegang peranan terpenting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Teori ekonomi sosialisme muncul dari pendapat Filsuf Rusia, Karl Marx dalam bukunya “Das Kapital” yang memiliki pendapat bahwa “Kapitalis memperbesar jarak antara kaum kaya dan kaum miskin”. Indusrialis disebut sebagai kaum borjuis dari bahasa prancis nya, Beurgeoisie yang memiliki arti kaum kelas atas. Masyarakat miskin atau petani yang tidak memiliki lahan disebut kaum Proletar. Kaum Borjuis dikhawatirkan memunculkan feodalisme gaya baru akibat perbedaan jarak perekonomian ini. Karl Marx dan Frederick Engels membuat perkembangan dari sosialisme yang disebut Komunisme dalam buku “The Communist Manifesto”. Dalam buku ini, komunisme bukan hanya mengatur tentang sistem ekonomi, tetapi juga sistem politik bahkan kebudayaan. Komunisme cenderung melakukan perubahan secara revolusioner sehingga dilarang di Negara Indonesia. Negara yang pernah menganut paham ini adalah negara Eropa Timur, Rusia, Cina, Vietnam, dan Korea Utara. Dalam Sosialisme, harta kepemilikan hanya dimiliki oleh negara dan segala aktivitas ekonomi dilakukan oleh negara. Dalam keputusan bisnisnya, bisnis hanya ditentukan oleh negara. Tujuan akhirnya adalah kesetaraan penghasilan yang dilakukan dengan cara penarikan pajak dan subsidi yang tinggi. 4. Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan agama islam. Teori Ekonomi Islam berlandaskan Al Qur’an dan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Dalam ekonomi islam, lebih dianjurkan melakukan zakat agar zakat disalurkan tepat sasaran kepada orang yang membutuhkan atau bisa juga diberikan kepada negara untuk dibagikan secara adil. Ekonomi Islam mengambil kebaikan dari kedua paham ekonomi Kapitalis dan Sosialis lalu membuang keburukannya. Dalam ekonomi islam, harta kepemilikan tidak dimiliki individu atau negara namun hanya Allah yang memiliki. Dalam Keputusan bisnisnya, Ekonomi Islam memperbolehkan individu memperbesar modal untuk aktivitas bisnis yang riil. Sehingga, Judi dan Narkoba diharamkan. Riba yang menguntungkan pemilik modal dan merugikan peminjam digantikan sistem bagi hasil yang membuat pemilik modal dan peminjam setara. Ekonomi Islam memiliki tujuan akhir yaitu keberkahan dunia dan akhirat.
Rangkuman Video 2 : 71: Into the Fire
Film ini menceritakan mengenai perang antara 71 tentara pelajar Korea Selatan melawan tentara Korea Utara. Film 71: Into The Fire diawali dengan kekalahan Korea Selatan terhadap Korea Utara yang kemudian mengharuskan mereka mundur terus menerus selama 40 hari hingga berada di Sungai Nakdong. Namun, karena terua terusan kalah, tentara Korea Selatan kekurangan jumlah, mereka pun merekrut tentara pelajar dari kalangan mahasiswa dengan jumlah 69 orang baru dan 3 orang yang sudah bergabung, salah satunya adalah yang selamat dari perang sebelumnya, Oh Jung Beom, diangkat menjadi komandan tentara pelajar. Dengan keadaan yang sedemikian rupa, tentara Korea Selatan dialihkan semuanya ke Sungai Nakdong, beserta perawat dan dokter, sehingga hanya ada tentara pelajar yang ada di gedung sekolah tersebut. Di sisi lain, komandan Korea Utara tidak mematuhi perintah untuk menyerang Sungai Nakdong terlebih dahulu, ia langsung meringsek menuju Pohang, ke bangunan sekolah yang diubah menjadi benteng disana. Tentara pelajar mengalami banyak konflik internal setelah kepergian para tentara Korea Selatan, salah satu dari mereka, Ku Kap Jo, tidak setuju diangkatnya Jung Beom menjadi komandan, sehingga selalu melawan dan membuat keributan. Aksi penyerangan Korea Utara terhadap tentara pelajar di hutan menjadi pukulan telak bagi mereka dengan terbunuhnya banyak teman mereka. Diantara mereka ada 1 tentara pelajar yang tersesat dan ditemukan oleh tentara Korea Utara yang kemudian diinterogasi walaupun akhirnya dikembalikan ke sekolah pohang disertai dengan peringatan untuk menyerah atau akan diserang pada keesokan harinya pada pukul 12. Jiwa nasionalisme mereka membuat mereka tetap bertahan, menyusun jebakan dan menggunakan bom atau granat sisa yang mereka temukan, walaupun mereka tau, mereka akan mati disana. Ku Kap Jo yang sebelumnya menyatakan ingin mundur saja, juga ikut membantu saat keadaan tentara pelajar mulai terdesak dengan mencuri truk berisi senjata milik Korea Utara. Komandan Kang Suk Dae yang sebelumnya berjanji akan kembali dan membantu, menepati janjinya dengan membawa senjata anti tank, walaupun saat mereka sampai, hampir semua tentara pelajar sudah gugur. Di akhir cerita, perang tentara pelajar di Pohang dimenangkan oleh tentara Korea Selatan, tentara Korea Utara yang menyerang Pohang pun gugur, membuat Korea Selatan mendapat tambahan waktu untuk menyiapkan rencana tapi sebagai gantinya, semua tentara pelajar yang tersisa gugur.
Hubungannya Film “71 : Into the Fire ”terhadap ideologi”
Film 71 : Into the Fire merupakan film yang berlatarbelakang peperangan di Korea. Merupakan film yang inspiratif di mana dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dan juga patriotisme dari kaum pelajar. Hal ini ditunjukkan dari banyak tentara pelajar yang rela berkorban, saling membantu sesama, terluka hingga rela mengorbankan nyawanya di medan pertempuran demi negaranya. Hubungannya dengan ideologi adalah film 71: into the fire berlatar belakang perang Korea, yang dilandasi oleh 2 ideologi berbeda. Korea Utara dengan ideologi komunisnya, yang disokong oleh Uni Soviet dan RRC, dan Korea Selatan dengan ideologi demokrasi yang didukung oleh negara negara sekutu. Dari film ini, kedua kubu sama sama ingin menyatukan Korea dengan ideologi mereka masing masing yang mereka pikir lebih baik, yang akhirnya berakhir dengan perang yang meletus di semenanjung Korea. Masalah utama pada film ini adalah perbedaan ideologi yang berakhir dengan perang dan perpecahan. Jika dihubungkan dengan sila sila yang ada pada Pancasila, perang sangat bertentangan dengan sila kedua, Kemanusiaan yang Beradab. Tentara saling membunuh, warga sipil mengungsi, pelajar bahkan direkrut untuk ikut berperang. Bahkan itu hampir terlihat seperti menambah pasukan untuk mengulur waktu karena pelajar tersebut tidak mendapat pelatihan yang cukup. Perang adalah jalan terburuk untuk menyelesaikan masalah, kedua pihak dapat bersepakat dalam forum, walaupun hasilnya mungkin akan tetap terjadi perpecahan Korea menjadi dua, setidaknya tidak timbul korban, dari tentara maupun rakyat sipil. Oleh karena itu dari film ini, dapat disimpulkan bahwa suatu negara harus memiliki satu ideologi yang berasal dari nilai masyarakat setempat agar ideologi yang dianut tidak bertentangan dengan kebudayaan dan kebiasaan masyarakat serta tidak berada dalam pengaruh negara-negara lain yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
Alasan Pentingnya Ideologi
Ideologi tentunya penting bagi suatu negara karena ideologi merupakan pedoman sekaligus pandangan hidup suatu bangsa dan negara. Melalui suatu ideologi, suatu negara mampu melaksanakan kehidupan sosial politik dengan berpegang pada prinsip-prinsip ideologi itu sendiri. Bagi suatu negara memiliki suatu ideologi membuat negara tersebut mampu mengarahkan masyarakatnya pada suatu cara pandang yang sama. Dengan berlandaskan pada ideologi yang dianut, negara tersebut dapat mencapai tujuan yang dimiliki dengan mudah. Ideologi juga memiliki peran sebagai alat pemersatu bangsa dan negara di mana dapat mencegah terjadinya konflik sosial dalam masyarakat agar setiap masyarakat dapat hidup dalam ketentraman dan uga memiliki rasa solidaritas yang tinggi.
Peran Ideologi bagi Sebuah Negara
1. Mampu mengatasi segala perbedaan yang ada dalam suatu negara dan pengaruh asing yang datang. Dengan adanya ideologi yang sama negara dan masyarakatnya akan lebih mudah mencapai tujuan bersama. Terlebih lagi jika ideologi yang digunakan digali dari nilai-nilai masyarakatnya sendiri, sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh pengaruh ideologi luar serta menciptakan persatuan dan kesatuan. 2. Membentengi bangsa dari pengaruh pihak luar Ideologi adalah identitas sebuah bangsa, maka dari itu haruslah digali dari nilainilai luhur bangsa itu sendiri dan hanya ada satu. Dengan begitu, ideologi tersebut dapat memfilter pengaruh-pengaruh dari luar yang berpotensi merugikan dan merusak bangsa serta dapat mencegah perpecahan negara tersebut karena factor internal yang disebabkan oleh perbedaan ideologi yang dianut tiap bagian negaratersebut. Di film tersebut diceritakan bahwa baik korea selatan maupun korea utara mendapat pengaruh dari negara-negara lain yang berbeda dengan ideologi yang berbeda pula. Ini mengakibatkan kedua negara tersebut mengadopsi ideologi yang berbeda sesuai dengan negara yang memengaruhinya masing-masing. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pecahnya perang antara kedua negara tersebut. 3. Menentukan eksistensi suatu bangsa dimana tanpa ideologi suatu bangsa akan kehilangan arah, tujuan, dan strategi mewujudkan tujuannya. 4. Memberi gambaran mengenai masyarakat bangsa yang akan direalisasi serta menjadi indikator keberhasilan negara dalam membangun masyarakatnya. 5. Sebagai alat pengikat dalam mempersatukan bangsa karena dapat diterima oleh berbagai pihak serta didasarkan pada pemikiran rasional dan sistematis. 6. Sebagai bentuk kepastian akan masa depan suatu bangsa karena berisi cita-cita dan harapan mengenai masa depan bangsa dan negara. 7. Patokan bagi warga negara untuk berprilaku karena berisi nilai-nilai bagaimana semestinya warga negara bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. 8. Pengendali konflik sekaligus integratif dimana ajaran dan nilai-nilai dalam ideologi dapat digunakan untuk mengendalikan konflik, baik yang terjadi dalam diri sendiri maupun dengan orang lain sekaligus akan tercipta integrasi. 9. Sebagai suatu lensa, cermin, dan jendela dari suatu bangsa dan negara. Dimana sebagai lensa seseorang dapat melihat dunia bangsanya, sebagai cermin seseorang dapat melihat dirinya sendiri serta sebagai jendela orang lain dapat melihat diri bangsa dan negara pemilik suatu ideologi.