Poltekkessby Studi 2621 1.draftseminar
Poltekkessby Studi 2621 1.draftseminar
Syringe Pump merupakan alat yang digunakan untuk memberikan cairan obat atau cairan
makanan ke dalam tubuh pasien dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu secara
teratur. Secara khusus alat ini memfokuskan pada jumlah cairan yang diamasukan kedalam
tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam.
Alat ini memanfaatkan dorongan putaran motor stepper ke spuite, dilengkapi dengan
sensor cairan yang menggunakan optocoupler yang dikontrol oleh Mikrokontroller
ATmega328PU. Pada alat ini terdapat 2 pilihan setting kecepatan 10ml/jam atau 20ml/ jam.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Infus pump merupakan peralatan pump. Syringe pump merupakan peralatan
medis yang digunakan untuk memberikan medis yang digunakan untuk memberikan
tambahan zat-zat elektrolit yang berbentuk suatu cairan yang pekat yang diinjeksikan
zat cair diinjeksikan ke dalam tubuh pasien ke dalam tubuh pasien dalam jumlah
dalam jumlah tertentu melalui vena. Fungsi tertentu melalui vena. Fungsi Syringe
dari infus pump yaitu mengatur jumlah pump yaitu untuk mengatur jumlah cairan
cairan yang masuk kedalam sirkulasi darah yang masuk ke dalam sirkulasi darah
melalui vena. Cara kerja alat ini melalui vena. Cara kerja alat ini
menggunakan system pompaan secara menggunakan system pemompaan secara
otomatis dan dilakukan secara terus otomatis untuk mendorong syringe yang
menerus dalam jangka waktu tertentu ke dilakukan secara terus menerus dalam
dalam tubuh pasien.( Kris Diyanto, 2014). jangka waktu terntu ke dalam tubuh pasien.
Infus pump ini hanya dilakukan untuk ( Kris diyanto, 2014 ).
menginjeksikan zat cair yang tidak pekat,
sedangkan untuk zat cair yang pekat Pemberian cairan elektrolit dan
dilakukan dengan menggunakan syringe cairan pekat dibutuhkan pada pasien dalam
Seminar Tugas Akhir Juni 2018
kondisi emergency misalnya pada bayi mengganti cairan infus dan mengganti cairan
premature dengan berat badan rendah ( < obat pada bayi. (Tim Poskota, 2011).
1250gram ). Kebutuhan cairan elektrolit dan
cairan obat berbeda – beda sesuai dengan Sebelumnya alat syringe pump
kondisi dan penyakit yang diderita pasien. pernah dibuat oleh Nada Fitrieyatul Hikmah
Pemasangan infuse harus dilakukan dengan dari jurusan Teknobiomedik Universitas
benar untuk menghindari timbulnya Airlangga dengan judul Rancang Bangun Alat
komplikasi yang dapat memperparah kondisi Syringe Pump Berbasis Mikrokontroler
pasien. (Gabriel , 2007 ; Perdue dalam Hankis, ATmega 8535. Alat ini menggunakan syringe
et al, 2001 ). dengan jenis 50 ml. Alat ini menggunakan
mekanik merek Terumo TE-331. Selanjutnya
Menurut jurnal yang telah dibuat oleh Sheindy Chandra Kusumawati dari
penulis baca mengenai Bayi Prematur dan jurusan Teknik Elektromedik Poltekkers
Berat Badan Lahir Rendah, bahwa Bayi Surabaya dengan judul Dual Spuit Syringe
prematur dengan berat lahir <1250 gram, perlu Pump. Alat ini menggunakan dua jenis spuit
diberi infus untuk satu dua hari pertama yaitu spuit 20 ml dan 50 ml dengan setting
karena bayi biasanya memiliki masalah. kecepatan 10 ml/jam dan 20 ml/jam.
Setelah bayi stabil dapat diberikan ASI
sebagai trophic feeding 10 mI/kgBB dalam 24 Dari kedua alat yang telah
jam. Bila sudah ada toleransi minum, jumlah diteliti sebelumnya masih memiliki
minum lewat mulut boleh dinaikkan sambil kekurangan yaitu belum adanya system
menurunkan cairan infus. Pemberian makanan monitoring jarak jauh yang dapat
pada bayi prematur dinaikkan secara bertahap mempermudah kinerja dari dokter ataupun
berdasarkan perkembangannya. Jika perawat.
pencernaannya belum optimal, pemberian
cairan (termasuk ASI) dilakukan melalui Dengan melihat kondisi di atas,
continous drip atau selang yang dimasukkan maka pada penelitian ini dilakukan suatu
ke mulut menggunakan alat pompa tekan perancangan dan realisasi alat “Monitoring
(syringe pump), dengan kecepatan bisa diatur. Infuse Pump dan Syringe Pump” .Penelitian
(Annisa Karnadi, 2014). ini bertujuan untuk memberikan pengawasan
secara real time dengan metode jarak jauh
Menurut pengamatan penulis pada alat infuse pump dan syringe pump.
pada saat PKL di Rumah Sakit Haji ( Juli,
2017), bahwa di ruang perawatan bayi sedang
Batasan Masalah
dilakukan proses pemberian cairan vitamin 1. Menggunakan Mikrokontroler dan
melalui alat infuse pump dan pemberian ASI
yang dilakukan melalui alat syringe pump, program untuk menjalankan system.
namun tidak dilengkapi dengan monitoring. 2. Ukuran syringe yang digunakan adalah
Kondisi ini berdampak pada keselamatan si 50 ml.
bayi dikarenakan perawat terlambat untuk
Seminar Tugas Akhir Juni 2018
3. Pemilihan setting 10ml/jam dan 20 serta flow rate pada syringe pump yang masuk
ml/jam. ke dalam tubuh pasien.
Manfaat Praktis
Membantu dan mempermudah perawat dalam
mengawasi jumlah tetesan infuse per menit
Seminar Tugas Akhir Juni 2018
Start
Set kecepatan(ml/jam)
Flowrat Rata- Ketidak
mL X1 X2 X3 error
e rata pastian
10 5 4.8 5 5 4.9 0.18 2%
START
mL/jam 10 10.2 10.2 10 10.1 0.11 1%
20 5 4.9 4.9 5 4.9 0.50 2%
Kirim data ke PC
END
Error = 0.1mL
1. flowrate 10ml/jam perhitungan 10 ml
1.3. Perhitungan %Error X1 = 10.2
X2 = 10.2
( ) X3 = 10
1.1Perhitungan Rata – Rata
∑
̅
̅
%Error 2%
̅
1.4. Perhitugan Standar Deviasi
̅ 10.1
∑( ̅)
√
1.2 Perhitungan Simpangan Error
Error = ̅–
Error = 10.1 mL – 10mL
( ) ( ) ( ) Error = 0.1 mL
√
SD = 0.3
Seminar Tugas Akhir Juni 2018
%Error = 1 %
̅
1.4 Perhitugan Standar Deviasi
̅
∑( ̅)
√
̅ 4.9
2.2 Perhitungan Simpangan Error
Error = ̅–
( ) ( ) ( )
√ Error = 4.9 mL – 5 mL
Error = 0.1 mL
SD = 0.2
1.5 Perhitungan Ketidakpastian (UA) 2.3 Perhitungan %Error
√ ( )
0.11
bahwa pada setting kecpatan 10ml/jam volume 10 2.4 Perhitugan Standar Deviasi
SD = 0.1
Seminar Tugas Akhir Juni 2018
0.05
%Error = 2%
J2
J8
1
bekerja dan mendorong spuit sesuai kecepatan
5 2
4
Programmer
3
2 1
U2
CON2
yang sudah disetting akan ditampilkan ke LCD dan
1 J3 PC6 (RESET)
4
3
2
14
15 8/PB0 (ICP)
9/PB1 (OC1A)
(RxD) PD0/0
(TxD) PD1/1
2
3
J5
PC dalam satuan ml. Setelah selesai selesai maka
1 16 4 1
17 10/PB2 (OC1B) (INT0) PD2/2 5 2
11/PB3 (MOSI) (INT1) PD3/3
CON4
18
19
9
12/PB4 (MISO)
13/PB5 (SCK)
(T0) PD4/4
(T1) PD5/5
6
11
12
3
4
5
alat akan berhenti bekerja.
10 14/PB6 (XT1) (AIN0) PD6/6 13 6
C4 Y1 15/PB7 (XT2) (AIN1) PD7/7
J6 +5v
22pF 16MHz 1 23 7 CON6
2 24 A0/PC0 (ADC0) VCC 8
3 25 A1/PC1 (ADC1) GND
4 26 A2/PC2 (ADC2) 20
C5
22pF
5
6
27
28
A3/PC3 (ADC3)
A4/PC4 (SDA)
A5/PC5 (SCL)
AVCC 21
AREF 22
AGND
Kelemahan Sistem
ATMEGA328
CON6
R1
RESISTOR R2
mengkalibrasi modul dengan
RESISTOR
A0 menggunakan gelas ukur yang tingkat
D1
Q1
LED NPN BCE ketelitiannya sebesar 1mL. Hal ini
1
2
3 PENUTUP
C1
CAP CON3
Kesimpulan
U1 C2
16
J2 CAP
4 2 3
Berdasarkan hasil pembahasan dan
VSS
VS
3 7 IN1 OUT1 6
2 10 IN2 OUT2 11
1 15 IN3 OUT3 14
IN4 OUT4
CON4
1
9 EN1
EN2
D9
D10
DIODE
D14 D15
DIODE DIODE
J1
tujuan pembuatan modul dapat disimpulkan
GND1
GND2
GND3
GND4
DIODE
1
2
3
bahwa :
12
13
L293D 4
4
5
D5 D6 D7 D8
CON4
1. Rangkaian minimum system
DIODE DIODE DIODE DIODE