Anda di halaman 1dari 9

PER 1

VI PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengukuran beberapa benda diantaranya balok
plastik, silinder logam dan bola kayu dengan menggunakan mistar, jangka sorong, mikrometer
sekrup dan neraca analisis digital. Percobaan ini dilakukan untuk memahami cara menggunakan
alat ukur dan mengetahui ketelitian alat ukur tersebut. Agar tidak terjadi kesalahan saat
praktikum, maka percobaan dilakukan secara berulang sebanyak 3 kali.
Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengukur suatu bilangan pada suatu sifat fisis
dengan membandingkannya dengan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu
bilangan. Dalam melakukan sebuah pengukuran kita memerlukan yang namanya alat ukur.
Dalam pengukuran panjang kita memerlukan alat ukur seperti mistar, jangka sorong dan
micrometer sekrup. Sedangkan dalam pengukuran massa kita memerlukan neraca lengan,
neraca ohaouss dan timbangan (Alonso, 1992).

Dari percobaaan ini diperoleh hasil untuk pengukuran balok plastik menggunakan
mikrometer sekrup yaitu lebarnya 0,983 cm, dengan menggunakkan jangka sorong diperoleh
hasil untuk panjang 5,905 cm, lebar 1,045 cm, dan tinggi 5,2 cm dan dengan menggunakan
mistar diperoleh untuk panjang 5,9 cm, lebar 0,95 cm , dan tinggi 5,2 cm. Pengukuran benda
kedua yaitu silinder logam dengan menggunakan mikrometer sekrup diperoleh diameter
sebesar 1,992cm, dengan menggunakan jangka sorong diperoleh untuk diameter 1,92 cm, dan
tinggi 7,44 cm, dan dengan menggunakan mistar diperoleh diameter 1,9 cm, dan tinggi 7,5cm.
Dan untuk pengukuran benda ketiga yaitu bola kayu dengan menggunakan jangka sorong
diperoleh diameternya sebesar 6,215cm dan menggunakan mistar sebesar 6,4cm. Pada
percobaan kali ini juga dilakukan pengukuran massa dan diperoleh hasil untuk massa rata rata
balok plastik yaitu 22,0609 gram, untuk massa rata rata silinder logam yaitu 61,10475 gram dan
muntuk massa rata-rata bola kayu diperoleh sebesar 93,09425 gram.

Masing masing alat ukur panjang memiliki cara berbeda untuk mengoperasikannya dan
juga cara untuk membaca hasil yang terukur dan dapat ketahui bahwa masing masing alat ukur
memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Seperti jangka sorong yang memiliki tingkat ketelitian
lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat ketelitian pada mistar. Namun jangka sorong tidak
lebih teliti dari mikrometer sekrup, sedangkan timbangan mempunyai ketelitian yang rendah.
Penggaris atau mistar adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui jarak antara dua titik
atau dua garis. Penggaris memiliki ketelitian 0,1 cm atau 1 mm. Jangka sorong adalah alat yang
digunakan untuk mengukur panjang, diameter maupun kedalaman suatu benda. Jangka sorong
yang digunakan kali ini memiliki ketelitian 0,05 mm. mikrometer sekrup adalah alat Untuk
mengukur benda-benda yang sangat kecil sampai ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Timbangan
digunakan utuk pengukuran massa.
Dalam fisika juga dikenal dengan besaran, satuan dan dimensi. Untuk pengertian besaran
itu sendiri adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau memiliki nilai dan dapat dinyatakan
dalam angka. Besaran dibagi men
Dalam percobaan kali ini juga dapat dihitung ketidakpastian relatif dan ketelitian relatif
untuk tiap pengukuran dan diperoleh hasil yaitu, pengukuran dengan menggunakan mistar pada
balok plastik untuk panjang, lebar dan tingginya diperoleh ketidakpastian relatif dan ketelitian
relatif adalah 0%. Dalam pengukuran silinder logam untuk diameter dan tingginya diperoleh
ketidakpastian relatif dan ketelitian relatif adalah 0%. Dan pengukuran bola kayu untuk
diameternya diperoleh ketidakpastian relatif dan ketelitian relatif adalah 0%. Lalu untuk
pengukuran menggunakan jangka sorong pada balok plastik untuk panjang, lebar dan tingginya
diperoleh ketidakpastian relatif dan ketelitian relatif adalah 0%. Dalam pengukuran silinder
logam untuk diameter dan tingginya diperoleh ketidakpastian relatif dan ketelitian relatif adalah
0%. Dan pengukuran bola kayu untuk diameternya diperoleh ketidakpastian relatif dan ketelitian
relatif adalah 0%. Dan untuk pengukuran menggunakan mikrometer sekrup pada balok plastik
untuk lebarnya diperoleh ketidakpastian relatif dan ketelitian relatif adalah 0% dan Dalam
pengukuran silinder logam untuk diameternya diperoleh ketidakpastian relatif dan ketelitian
relatif adalah 0%.
Dalam percobaan kali ini juga dilakukan pengukuran massa maka kita dapat menghitung
massa jenis tiap benda yang diukur. Namun karena mikrometer sekrup tidak mampu mengukur
panjang, lebar dan tinggi pada balok plastik, tinggi pada silinder dan diameter pada bola kayu
maka perhitungan massa jenis dapat di sesuaikan dengan data hasil pengukuran menggunakan
penggaris dan janga sorong saja dan diperoleh hasil yaitu, untuk pengukuran menggunakan
penggaris pada balok kayu diperoleh massa jenisnya sebesar gr/cm3

Dalam melakuakn pengukuran selalu dimungkinkan terjadi kesalahan. Oleh karena itu, kita
harus menyertakan angka-angka kesalahan agar kita dapat memberi penilaian wajar dari hasil
pengukuran. Dengan menyertakan kesalahan atau batas toleransi terhadap suatu nilai yang kita
anggap benar, kita dapat mempertanggungjawabkan hasil pengukuran.( (Supriyanto. 2006)

Pengukuran akurat saat ini merupakan suatu bagian terpenting dalam fisika. Tetapi tidak
ada pengukuran yang tepat secara mutlak, ada suatu ketidakpastian yang terkait dengan setiap
pengukuran, ketidakpastian timbul dari berbagai sumber yang berbeda. Di antara yang
terpenting, selain kesalahan karena kesembronoan adalah keterbatasan ketelitian setiap
instrumen di luar fraksi. (Douglas C Giancoli. 2001.)
Secara umum, jangka sorong memiliki dua jenis skala. Skala ini disebut skala
tetap. Skala kedua tertera pada rahang yang bergerak. Skala pada rahang yang
bergerak disebut skala nonius atau skala vernier.

Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius. Jangka sorong
memiliki ketelitian 0,1 mm. Hasil dari percobaan tersebut
adalah diameter luar pipa berjumlah 26,2
cm, diameter dalam pipa berjumlah
21,76 cm dan diameter koin berjumlah 27,16 cm. Pada mikrometer sekrup
memiliki fungsi untuk mengukur panjang be
nda dengan sangat teliti.
Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan skala putar dan memiliki
ketelitian 0,01 mm, pengukuran ini juga dilakukan sebanyak sepuluh kali
percobaan. Hasil dari percobaan tersebut adalah diameter kelereng berjumlah
157,88 mm seda
ngkan diameter plat berjumlah 16,13 mm. Sedangkan neraca
ohauss berfungsi untuk mengukur massa suatu benda. Praktikum ini juga
dilakukan beberapa kali percobaan yaitu sebanyak lima kali, massa balok
aluminium dari pengukuran menggunakan neraca ohauss adala
h 247,38 gram.
Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika. Tetapi tidak ada
pengukuran yang benar
-
benar tepat. Ada ketidak pastian yang berhubungan
dengan setiap pengukuran (Giancoli, 2001

DAPUS
PERCOBAAN 2
VI. PEMBAHASAN

Percobaan kali ini dilakukan bertujuan untuk menentukan densitas dari suatu cairan. densitas itu
sendiri didefinisikan sebagai pengukuran massa setiap satuan volume benda yang bersifat tetap atau
pengukuran massa suatu zat per satuan volume zat tersebut. Dalam percobaan ini digunakan sampel zat
cair yang akan ditentukan massa jenisnya yaitu air, minyak goreng dan etanol yang masing masing
memiilik suhu berbada yaitu 15C 25C dan 45C. Dalam percobaan kali ini digunakan piknometer
berdasarkan penimbangan berat bersih dari cairan untuk menentukan massa jenisnya

Dari percobaan yang sudah dilakukan untuk penentuan densitas cairan kali ini diperoleh hasil untuk
air pada T=15C densitasnya sebesar ..... gr/cm3, lalu pada t=25C diperoleh sebesar....gr/cm3, dan pada
t=45c densitasnya diperoleh sebesar....gr/cm. Lalu untuk cairan kedua yaitu minyak goreng pada t=15c
densitasnya diperoleh sebesar......gr/cm3, pada suhu t=25c sebesar....gr/cm3 dan pada t=45c
densitasnya diperoleh sebesar.....gr/cm. Dan untuk cairan ketiga yaitu etanol pada t=15c densitasnya
diperoleh sebesar....gr/cm3, pada t=25c diperoleh sebesar....gr/cm3 dan pada t=45c densitasnya
diperoleh sebesar....gr/cm3.

Dari percobaan kali ini kita juga dapat mengetahui percent difference pada masing masing cairan
yaitu, pada air untuk t=15c percent difference diperoleh sebesar....%, pada t=25 sebesar...%, dan pada
t=45 sebesar....%. lalu pada minyak goreng pada t=15c percent difference diperoleh sebesar...%, pada
t=25c sebesar...% dan pada t=45c sebesar...%. lalu untuk etanol pada t=15c percent difference di
peroleh sebesar...%, pada t=25c sebesar...% dan pada t=45c sebesar...%

Kurva hubungan antara suhu dengan densitas cairan

Massa jenis cairan dipengaruhi oleh perubahan suhu. Meningkatnya suhu umumnya menurunkan
massa jenis dan sebaliknya. Dalam percobaan cairan meningkat volumenya seiring kenaikan suhu yang
substansial dan mengalami penurunan volume saat terjadi penurunan suhu yang signifikan. Nilai massa
jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur. Semakin tinggitemperatur, kerapatan suatu zat semakin
rendah karena molekul - molekul yangsaling berikatan akan terlepas. kenaikan temperatur
menyebabkan volume suatu zat bertambah, sehingga massa jenis dan volume suatu zat memiliki
hubungan yang berbanding terbalik (Besari, 2005).

Pengertian berat jenis (specific gravity) adalah perbandingan berat bahan terhadap berat air yang
volumenya sama dengan bahan. Specific gravity (berat jenis) menunjukkan kerapatan massa yang
dipengaruhi oleh gravitasi. SG zat cair diukur dengan hydrometer. Pada pengukurannya, selain
menggunakan hydrometer, digunakan juga termometer untuk mengetahui temperatur fluida saat
diukur. Hal ini sangat penting karena SG berubah seiring perubahan temperatur. Sebagaimana yang
tercantum dalam rumus SG bahwa SG merupakan perbandingan densitas zat terhadap densitas zat
standar. Densitas merupakan perbandingan massa zat dengan volume zat. Volume zat sangat
dipengaruhi oleh suhu. Kenaikan suhu akan mengakibatkan pemuaian zat sehingga volumenya
bertambah. Dengan demikian densitas zat yang sama pada temperatur yang lebih tinggi akan lebih
rendah. Oleh karenanya besarnya SG zat tersebut pun berubah. http://refiners-
notes.blogspot.com/2013/06/specific-gravity-sg.html

VII KESIMPULAN

Dari percobban ini dapat disimpulkan bahwa densitas adalah perbandingan antara masa dan
volume, semakin besar masa makan masa jenis semakin besar, sebaliknya semakin besar volume maka
masa jenis semakin kecil. Berat jenis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, temperatur, masa dan
volume.

Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa etanol memiliki densitas paling ringan, hal ini
karena suhu mempengaruhi sifat etanol yang mudah menguap pada suhu 25C sehingga memiliki
densitas yang lebih ringan daripada minyak goreng, dan untuk minyak goreng memiliki densitas lebih
ringan daripada air. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan pengaru suhu terhadap densitas yaitu jika
suhu dinaikan maka densitas akan turun dan jika suhu diturunkan maka densitas akan naik. Karena
adanya perubahan massa cairan karna penguapan saat pemanasan dan pembekuan pada saat
pendinginan. Dimana semakin tinggi temperatur, kerapatan suatu zat semakin rendah karena molekul –
molekul yang saling berikatan akan terlepas. Kenaikan temperature menyebabkan volume suatu zat
bertambah, sehingga massa jenis dan volume suatu zat memiliki hubungan yang berbanding terbalik,
maka hal ini sesuai dengan literatur yang ada.

Keuntungan dari penentuan massa jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah dalam
pengerjaannya. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian dalam penimbangann. Jika
proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan
literatur.
VIII SARAN

1. Sebelum melakukan percobaan disarankan untuk memahami betul prosedur percobaan yang
akan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan
2. Sebelum memulai pengukuran pastikan piknometer sudah bersih dan kering sehingga tidak ada
kesalahan dalam perhitungan densitas cairan
3. Ketika memasukkan cairan ke dalam piknometer pastikan tidak ada gelembung udara yang
tersisa baik di tutup piknometer, jika masih terdapat gelembung maka harus mengulang kembali
memasukkan cairan ke dalam piknometer
4. Ketika cariran sudah dimasukkan, pastikan bagian luar piknometer sudah dibersihkan dengan
tisu sehingga tidak ada lagi cairan yang menempel karena akan mempengaruhi perhitungan
densitas
5. Ketika ingin menimbang pastikan neraca analisis digital dibersihkan terlebih dahulu
6. ketika piknometer sudah dimasukkan ke dalam neraca analisis, pastikan neraca dalam keadaan
tertutup, lalu catat angka saat nilai sudah tidak terjadi perubahan.

DAPUS

Mainahrusdan, 2013. Densitas Dan Bobot Jenis Dan Kerapatan Zat.

http://refiners-notes.blogspot.com/2013/06/specific-gravity-sg.html (diakses pada

Anda mungkin juga menyukai