Metode Drill Menggunakan Buku Bergaris
Metode Drill Menggunakan Buku Bergaris
Gd. FIP B Lantai 5. Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Kota Bandung 40154. e-mail:
jpgsd@upi.edu website:http://ejournal.upi.edu/index.php/jpgsd/index
Abstract: Basic reading and writing skills is a basic skills that lower class in Elementary
School must have. Based on observtions in grade one Elementary School in Bandung, we
can see how low the basic writing skills they have. Its happen because the studying is only
using the theme book. Student just do the test in the theme book without teacher’s
reinforcement about the basic writing skills. This research aims to describe the
application of drill method by using striped books to improve the print letters basic
writing skills in one grade Elementary School. The research method used is Research
Method of Class by Kemmis & Taggart that including planning, acting, observing, and
reflecting. Research subjects from I grade Elementary School are 24 people consist of 11
boys and 13 girls. RMC a cycles procedure that takes two cycles. Data collection
tecniques are observation, test, and documentation, also the instruments are drill method
observation sheet, and also basic writing skills assessment rubric. The result of research
showed an enchanment in bassic writing skills with implementation of drill method with
using striped book.
tulisan yang tidak mengikuti garis buku, huruf kapital, huruf kecil, huruf yang
space yang tidak sesuai, juga huruf yang menjuntai ke bawah, huruf yang tegak ke
tidak sesuai bentuknya. Penulisan huruf atas.
kapital yang tidak sesuai, serrta ada juga Sehingga dari permasalahan dan
huruf yang masih tertinggal, terganti, atau pembelajaran ideal yang dikemukakan,
malah berlebihan. dapat diterapkan metode drill dengan
Semakin terlihat dari tulisan yang menggunakan buku bergaris untuk
ditulis dengan cara didikte dimana meningkatkan keterampilan menulis
kesalahan terlihat lebih banyak dibanding huruf cetak siswa kelas I Sekolah Dasar.
dengan disalin. Hal ini terlihat dari huruf Merujuk pada pengertian metode
yang tertinggal, kata yang diulang, kata drill dari Niati, 2014 dan Susilowati, dkk,
yang hilang, serta jarak (space) antar kata 2013 dapat dijelaskan bahwa metode drill
yang banyak ketidaksesuaiannya. adalah suatu metode dengan latihan
Berdasarkan hasil observasi, hal ini berulang-ulang berupa praktik untuk
disebabkan karena guru tidak mengasah suatu keterampilan.
mengadakan latihan khusus untuk Sedangkan media pembelajaran
menulis permulaan huruf cetak di kelas. sendiri, menurut Susilana & Riyana,
Siswa biasanya hanya mengisi buku 2009, media ini bisa dikatakan sebagai
tema. Guru hanya melihat benar atau media pembelajaran jika membawa
salahnya jawaban siswa tanpa koreksi pesan-pesan dalam rangka mencapai
tulisan huruf-huruf siswa sehingga siswa tujuan pembelajaran.
tidak mengetahui bagaimana menulis Merujuk pada Hartati & Cuhariah,
huruf yang tepat dan terus menerus 2005, dimana latihan menulis dapat
menulis huruf-huruf dengan kurang tepat. dilakukan dengan menggunakan buku
Selain itu, masalah ini bisa dipengaruhi bergaris atau buku otak, maka buku
juga dengan keadaan siswa sendiri, bergaris ini digunakan dengan cara
seperti motorik, kemampuan, dan membagi setiap baris halaman menjadi
lainnya. dua sehingga terdapat tiga garis untuk
Keterampilan menulis permulaan satu baris ini. Garis-garis inilah yang akan
ditekankan pada kegiatan menulis dengan membuat siswa terlatih untuk menulis
menjiplak, menebalkan, mencontoh, dengan ukuran yang ideal, tidak terlalu
melengkapi, menyalin, dikte, melengkapi besar, dan tidak pula terlalu kecil. Juga
cerita, dan menyalin puisi (Arfiyanti, membuat siswa menulis dengan patokan-
2014). patokan sesuai dengan garis yang ada,
Pembelajaran yang ideal untuk seperti untuk huruf kapital, huruf kecil,
meningkatkan keterampilan menulis huruf yang menjulang ke atas, juga huruf
permulaan huruf cetak bagi siswa kelas I yang menjuntai ke bawah.
SD bisa dilakukan dengan melakukan Untuk mengasah keterampilan
latihan berulang dan bertahap dari menulis permulaan ini, siswa diajak
menebalkan, menyalin, dan menulis dikte untuk berlatih menebalkan, menyalin,
dengan koreksi dan bimbingan dari guru. dan didikte pada buku bergaris.
Ini sejalan dengan Arfiyanti, 2014, yang
mengatakan bahwa keterampilan menulis METODE
tidak bisa dikuasai secara otomatis, Pada penelitian kali ini, peneliti akan
melainkan harus melalui latihan serta menggunakan penelitian tindakan kelas
praktik berulang. (Action Research in the Classroom).
Dengan menggunakan media berupa Merujuk pada penuturan Arikunto, 2007,
buku bergaris juga dapat membantu siswa penelitian tindakan kelas adalah suatu
untuk menentukan ukuran huruf, seperti pengamatan tentang masalah-masalah di
84.79
bergaris.
71.59
Latihan dimulai dengan latihan
menebalkan, kemudian latihan menyalin,
dan terakhir adalah latihan menulis hasil
dikte dari guru. Pada siklus I, latihan
menebalkan tidak dilakukan karena
dirasa siswa sudah bisa. Namun ternyata
siswa masih kesulitan terutama dalam SIKLUS I SIKLUS II
menuliskan huruf-huruf pada buku Grafik 1. Peningkatan nilai rata-rata
bergaris. Oleh karena itu, pada siklus II kelas pada setiap indikator menulis
ditambahkan latihan menebalkan. Pada
latihan menyalin di siklus I juga siswa Hasil akhir keterampilan menulis
hanya menyalin sebanyak satu kali yang permulaan huruf cetak mengalami
kemudian dirubah pada siklus II menjadi peningkatan dari rata-rata nilai 71.59
disalin sebanyak tiga kali mengingat menjadi 84.79.
pengertian metode drill sendiri adalah
latihan secara berulang. Latihan pada 98
96.25
91.25
96.5
93.75
89.5
87.5
85.5
83.25
82.75
77.75
75
sesuai garis, serta jarak antar kata pada dirumuskan, hasil penelitian ini dapat
kalimat. Namun ada pula indikator yang disimpulkan sebagai berikut:
mengalami penurunan, yakni pada 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
indikator penulisan huruf kapital, serta Penyusunan RPP berdasarkan
pengulangan kalimat dikte. Walaupun Permendikbud no.22 tahun 2016
indikator ini mengalami penurunan, dengan menggunakan kurikulum
angka yang turun tidak terlalu signifikan 2013. Yang menjadi pembeda ada
jauh. Hal ini bisa diakibatkan karena ada pada bagian langkah pembelajaran,
beberapa siswa yang merasa jenuh sesuai terutama pada kegiatan inti karena
dari teori yang dikemukakan oleh disesuaikan dengan langkah-langkah
Djamarah dan Zain, 2002, yakni pada penerapan metode drill. Juga
kekurangan dari metode drill hal berulang penggunaan buku bergaris sebagai
(monoton) ini akan menimbulkan media utama dalam pembelajaran
kebosanan juga verbalisme pada siswa. tersebut. Kegiatan inti pun menjadi: a)
Adapun ketuntasan siswa terlihat guru menjelaskan bagaimana menulis
meningkat setelah proses pembelajaran dengan jelas, tepat, lancar, dan rapi
menerapkan metode drill dengan (memberikan contoh), b) guru
menggunakan buku bergaris. Dapat membagikan lembar buku bergaris, c)
dilihat pada siklus I persentase ketuntasan guru menjelaskan cara menggunakan
siswa adalah sebesar 50% yang kemudian lembar buku bergaris (menjelaskan
pada siklus II meningkat menjadi sebesar aturan pembelajaran), d) siswa berlatih
87%. menebalkan (latihan), e) siswa berlatih
Peningkatan keteramilan menulis menyalin (latihan), f) guru bersama
huruf cetak yang diperoleh siswa ini siswa mengevaluasi bagian yang
sejalan dengan tujuan dari metode drill masih terasa sulit dan dinilai kurang
yang merujuk pada Roestiyah, 2008, (koreksi), g) siswa berlatih dikte.
dimana metode drill dapat memberikan 2. Pelaksanaan Pembelajaran
keterampilan motoris jika terus berlatih Pelaksanaan pembelajaran dengan
berulang-ulang. Penggunakaan buku menerapkan metode drill
bergaris sebagai media juga menjadi menggunakan buku bergaris dapat
penunjang dari peningkatan keterampilan meningkatkan aktivitas siswa menjadi:
menulis permulaan huruf cetak karena : a) siswa berlatih menebalkan, b)
sejalan dengan fungsi media siswa mendengarkan koreksi dari
pembelajaran itu sendiri yang berdasar guru, c) siswa berlatih menyalin
pada Susilana & Riyana, 2009, yakni tulisan, d) siswa mendengarkan
untuk menarik perhatian siswa, koreksi dari guru, dan d) siswa berlatih
mempercepat proses pembelajaran, juga menulis dari dikte guru. Sementara
meningkatkan kualitas pembelajaran. guru berperan sebagai fasilitator dan
evaluator dalam pembelajaran.
SIMPULAN 3. Peningkatan Keterampilan Menulis
Berdasarkan temuan dan pembahasan Permulaan Huruf Cetak
penelitian, maka dapat ditarik simpulan Keterampilan menulis permulaan
bahwa penerapan metode drill dengan siswa mengalami peningkatan setelah
menggunakan buku bergaris dapat pembelajaran menerapkan metode
meningkatkan keterampilan menulis drill dengan menggunakan buku
permulaan siswa kelas I salah satu bergaris. Peningkatan ini dapat dilihat
Sekolah Dasar Negeri di Bandung. Untuk dari nilai rata-rata dan persentase
menjawab rumusan masalah yang sudah ketuntasan kelas pada siklus I dan
siklus II yang meningkat.