Anda di halaman 1dari 6

398 Ainunnisa, hartati, kurniasih, metode drill menggunakan buku bergaris untuk meningkatkan keterampilan

menulis permulaan huruf cetak

JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Departemen
Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan
Indonesia

Gd. FIP B Lantai 5. Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Kota Bandung 40154. e-mail:
jpgsd@upi.edu website:http://ejournal.upi.edu/index.php/jpgsd/index

METODE DRILL MENGGUNAKAN BUKU BERGARIS


UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
PERMULAAN HURUF CETAK

Syifa Ainunnisa1, Tatat Hartati2, Kurniasih3


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail: syifaainunnisa@student.upi.edu; tatat@upi.edu; kurniasihts@gmail.com.

Abstract: Basic reading and writing skills is a basic skills that lower class in Elementary
School must have. Based on observtions in grade one Elementary School in Bandung, we
can see how low the basic writing skills they have. Its happen because the studying is only
using the theme book. Student just do the test in the theme book without teacher’s
reinforcement about the basic writing skills. This research aims to describe the
application of drill method by using striped books to improve the print letters basic
writing skills in one grade Elementary School. The research method used is Research
Method of Class by Kemmis & Taggart that including planning, acting, observing, and
reflecting. Research subjects from I grade Elementary School are 24 people consist of 11
boys and 13 girls. RMC a cycles procedure that takes two cycles. Data collection
tecniques are observation, test, and documentation, also the instruments are drill method
observation sheet, and also basic writing skills assessment rubric. The result of research
showed an enchanment in bassic writing skills with implementation of drill method with
using striped book.

Keywords: basic writing skills, drill method

PENDAHULUAN dasar yang harus mereka kuasai untuk


Keterampilan menulis permulaan bisa mengikuti pembelajaran lainnya.
merupakan keterampilan menulis yang Namun, tidak semua siswa
diajarkan pada kelas rendah, yakni kelas I menguasai keterampilan menulis
dan II Sekolah Dasar sebagai permulaan. Hal ini dapat dilihat dari
pembelajaran menulis pada tingkat dasar tulisan siswa kelas I di salah satu SD
(Arfiyanti, 2014). negeri yang terletak di kota Bandung,
Siswa kelas rendah, terutama kelas I Jawa Barat, yang berjumlah 24 siswa
dan kelas II SD sangat memerlukan terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa
keterampilan membaca juga menulis perempuan, masalah yang terlihat adalah
permulaan. Ini menjadi keterampilan besar tulisan yang belum konsisten,

JPGSD, Volume 4 No. I, April 2019, hlm 398-403


Ainunnisa, hartati, kurniasih, metode drill menggunakan buku bergaris untuk meningkatkan keterampilan
menulis permulaan huruf cetak 399

tulisan yang tidak mengikuti garis buku, huruf kapital, huruf kecil, huruf yang
space yang tidak sesuai, juga huruf yang menjuntai ke bawah, huruf yang tegak ke
tidak sesuai bentuknya. Penulisan huruf atas.
kapital yang tidak sesuai, serrta ada juga Sehingga dari permasalahan dan
huruf yang masih tertinggal, terganti, atau pembelajaran ideal yang dikemukakan,
malah berlebihan. dapat diterapkan metode drill dengan
Semakin terlihat dari tulisan yang menggunakan buku bergaris untuk
ditulis dengan cara didikte dimana meningkatkan keterampilan menulis
kesalahan terlihat lebih banyak dibanding huruf cetak siswa kelas I Sekolah Dasar.
dengan disalin. Hal ini terlihat dari huruf Merujuk pada pengertian metode
yang tertinggal, kata yang diulang, kata drill dari Niati, 2014 dan Susilowati, dkk,
yang hilang, serta jarak (space) antar kata 2013 dapat dijelaskan bahwa metode drill
yang banyak ketidaksesuaiannya. adalah suatu metode dengan latihan
Berdasarkan hasil observasi, hal ini berulang-ulang berupa praktik untuk
disebabkan karena guru tidak mengasah suatu keterampilan.
mengadakan latihan khusus untuk Sedangkan media pembelajaran
menulis permulaan huruf cetak di kelas. sendiri, menurut Susilana & Riyana,
Siswa biasanya hanya mengisi buku 2009, media ini bisa dikatakan sebagai
tema. Guru hanya melihat benar atau media pembelajaran jika membawa
salahnya jawaban siswa tanpa koreksi pesan-pesan dalam rangka mencapai
tulisan huruf-huruf siswa sehingga siswa tujuan pembelajaran.
tidak mengetahui bagaimana menulis Merujuk pada Hartati & Cuhariah,
huruf yang tepat dan terus menerus 2005, dimana latihan menulis dapat
menulis huruf-huruf dengan kurang tepat. dilakukan dengan menggunakan buku
Selain itu, masalah ini bisa dipengaruhi bergaris atau buku otak, maka buku
juga dengan keadaan siswa sendiri, bergaris ini digunakan dengan cara
seperti motorik, kemampuan, dan membagi setiap baris halaman menjadi
lainnya. dua sehingga terdapat tiga garis untuk
Keterampilan menulis permulaan satu baris ini. Garis-garis inilah yang akan
ditekankan pada kegiatan menulis dengan membuat siswa terlatih untuk menulis
menjiplak, menebalkan, mencontoh, dengan ukuran yang ideal, tidak terlalu
melengkapi, menyalin, dikte, melengkapi besar, dan tidak pula terlalu kecil. Juga
cerita, dan menyalin puisi (Arfiyanti, membuat siswa menulis dengan patokan-
2014). patokan sesuai dengan garis yang ada,
Pembelajaran yang ideal untuk seperti untuk huruf kapital, huruf kecil,
meningkatkan keterampilan menulis huruf yang menjulang ke atas, juga huruf
permulaan huruf cetak bagi siswa kelas I yang menjuntai ke bawah.
SD bisa dilakukan dengan melakukan Untuk mengasah keterampilan
latihan berulang dan bertahap dari menulis permulaan ini, siswa diajak
menebalkan, menyalin, dan menulis dikte untuk berlatih menebalkan, menyalin,
dengan koreksi dan bimbingan dari guru. dan didikte pada buku bergaris.
Ini sejalan dengan Arfiyanti, 2014, yang
mengatakan bahwa keterampilan menulis METODE
tidak bisa dikuasai secara otomatis, Pada penelitian kali ini, peneliti akan
melainkan harus melalui latihan serta menggunakan penelitian tindakan kelas
praktik berulang. (Action Research in the Classroom).
Dengan menggunakan media berupa Merujuk pada penuturan Arikunto, 2007,
buku bergaris juga dapat membantu siswa penelitian tindakan kelas adalah suatu
untuk menentukan ukuran huruf, seperti pengamatan tentang masalah-masalah di

JPGSD, Volume 4 No. I, April 2019, hlm 398-403


400 Ainunnisa, hartati, kurniasih, metode drill menggunakan buku bergaris untuk meningkatkan keterampilan
menulis permulaan huruf cetak

kelas yang kemudian diselesaikan dengan keterampilan menulis permulaan huruf


tindakan oleh guru ataupun oleh siswa cetak pada setiap indikator dan juga
dengan arahan guru. mendeskripsikan persentase ketuntasan
Subjek penelitian adalah 24 orang kelas siswa.
siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri di
salah satu kota Bandung yang TEMUAN DAN PEMBAHASAN
dilaksanakan pada semester genap tahun Peneliti terlebih dahulu membuat
2018, tepatnya pada bulan Februari- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Maret. dengan menerapkan metode drill
Rancangan penelitian yang menggunakan buku bergaris untuk
digunakan adalah Desain Penelitian meningkatkan keterampilan menulis
Tindakan Kelas Model Kemmis dan permulaan huruf cetak pada siswa kelas I
Taggart yang terdiri dari perencanaan, Sekolah Dasar. RPP ini berpacu pada
pelaksaan dan observasi, serta refleksi. sistematika dari Permendikbud no.22
Penelitian dilakukan sebanyak dua tahun 2016 dengan menggunakan
siklus dengan menggunakan teknik Kurikulum 2013.
pengumpulan data yakni observasi, tes, Adapun sistematika RPP yakni; nama
dan dokumtasi, serta menggunakan satuan pendidikan, identitas mata
instrumen pengumpulan data berupa pelajaran atau tema/sub tema,
rubrik penilaian keterampilan menulis kelas/semester, materi pokok, alokasi
permulaan huruf cetak, juga lembar waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi
observasi aktivitas guru dan siswa metode dasar dan indikator pencapaian
drill. kompetensi, materi pembelajaran,
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pendekatan/metode/strategi
untuk pembelajaran Bahasa Indonesia pembelajaran, media pembelajaran,
pada kelas I di salah satu Sekolah Dasar sumber pembelajaran, langkah-langkah
Negeri kota Bandung ini adalah 70. pembelajaran, dan penilaian.
Adapun pengolahan data secara langkah dalam kegiatan inti menjadi:
kuantitatif dengan mengolah nilai a) guru memberi contoh menulis dengan
menjadi nilai rata-rata setiap indikator jelas, tepat, lancar, dan rapi
dan persentase ketuntasan kelas. (memberikan contoh), b) guru
Rumus yang digunakan sebagai membagikan lembar buku bergaris pada
berikut: siswa, c) Guru menjelaskan cara latihan
Rata-rata keterampilan menulis menulis permulaan huruf cetak pada
lembar buku bergaris (menjelaskan
permulaan huruf cetak = aturan pembelajaran), d) siswa
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 mengerjakan lembar buku bergaris yang
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 berisi latihan menebalkan (latihan), e)
Rata-rata per indikator = guru bersama siswa mengevaluasi bagian
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 yang masih terasa sulit dan dinilai kurang
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 (koreksi), f) siswa mengerjakan lembar
buku bergaris yang berisi latihan
Persentase Ketuntasan Kelas = menyalin (latihan), g) guru bersama
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 siswa mengevaluasi bagian yang masih
x 100% terasa sulit dan dinilai kurang (koreksi),
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
dan h) siswa mengerjakan lembar buku
Sedangkan pengolahan data secara
bergaris yang berisi latihan dikte
kualitatif dilakukan dengan
(latihan).
menggunakan analisis deskriptif
berkaitan dengan peningkatan

JPGSD, Volume 4 No. I, April 2019, hlm 398-403


Ainunnisa, hartati, kurniasih, metode drill menggunakan buku bergaris untuk meningkatkan keterampilan
menulis permulaan huruf cetak 401

Pelaksanaan pembelajaran mengacu Berlatih lagi dilakukan dengan


pada RPP yang sudah dibuat. Adapun pemberian tugas untuk dikerjakan di
langkah pada kegiatan inti dengan rumah dengan bimbingan dari orangtua.
mengadaptasi teori dari Davis dalam Setelah diberikan tindakan dengan
Kamal dan Triana, 2011, sebagai berikut: menerapkan metode drill menggunakan
Memberi contoh penulisan yang buku bergaris ini dapat dilihat
jelas, tepat, lancar, dan rapi oleh guru di peningkatan nilai rata-rata kelas juga
depan kelas kepada siswa. pada setiap indikator menulis permulaan
Menjelaskan aturan pembelajaran huruf cetaknya. Hal ini dapat dilihat pada
oleh guru mengenai bagaimana berlatih gambar di bawah ini:
menulis dengan menggunakan buku

84.79
bergaris.

71.59
Latihan dimulai dengan latihan
menebalkan, kemudian latihan menyalin,
dan terakhir adalah latihan menulis hasil
dikte dari guru. Pada siklus I, latihan
menebalkan tidak dilakukan karena
dirasa siswa sudah bisa. Namun ternyata
siswa masih kesulitan terutama dalam SIKLUS I SIKLUS II
menuliskan huruf-huruf pada buku Grafik 1. Peningkatan nilai rata-rata
bergaris. Oleh karena itu, pada siklus II kelas pada setiap indikator menulis
ditambahkan latihan menebalkan. Pada
latihan menyalin di siklus I juga siswa Hasil akhir keterampilan menulis
hanya menyalin sebanyak satu kali yang permulaan huruf cetak mengalami
kemudian dirubah pada siklus II menjadi peningkatan dari rata-rata nilai 71.59
disalin sebanyak tiga kali mengingat menjadi 84.79.
pengertian metode drill sendiri adalah
latihan secara berulang. Latihan pada 98
96.25

91.25
96.5

93.75
89.5
87.5

85.5
83.25

82.75
77.75

siklus II pun dilakukan secara klasikal


74.5
76

75

dengan waktu maksimal 10 menit,


54.25
51.75

berbeda pada siklus I yang dilakukan


45.75
48

secara individual sehingga guru kesulitan


melihat kecepatan siswa dalam berlatih
menulis.
Koreksi dilakukan bersama-sama oleh
guru dan siswa. Koreksi dilakukan pada
akhir latihan yakni setelah latihan dikte
pada siklus I, yang kemudian pada siklus
II dilakukan pada setiap akhir tahap
latihan. Hal ini dilakukan agar siswa terus
mengingat dan terkoreksi karena salah Siklus I
Siklus II
satu kelebihan dari metode drill ini adalah
Grafik 2. Hasil akhir keterampilan
adanya koreksi/bimbingan dari guru
menulis permulaan huruf cetak
sehingga siswa akan langsung
mengkoreksi kesalahannya maupun Indikator yang mengalami
berlatih di bagian yang kurang dari peningkatan ada pada indikator bentuk
dirinya. huruf, tebalnya tulisan, kelengkapatn
huruf dalam kalimat, penggunaan tanda
baca, waktu menyalin, penulisan kalimat

JPGSD, Volume 4 No. I, April 2019, hlm 398-403


402 Ainunnisa, hartati, kurniasih, metode drill menggunakan buku bergaris untuk meningkatkan keterampilan
menulis permulaan huruf cetak

sesuai garis, serta jarak antar kata pada dirumuskan, hasil penelitian ini dapat
kalimat. Namun ada pula indikator yang disimpulkan sebagai berikut:
mengalami penurunan, yakni pada 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
indikator penulisan huruf kapital, serta Penyusunan RPP berdasarkan
pengulangan kalimat dikte. Walaupun Permendikbud no.22 tahun 2016
indikator ini mengalami penurunan, dengan menggunakan kurikulum
angka yang turun tidak terlalu signifikan 2013. Yang menjadi pembeda ada
jauh. Hal ini bisa diakibatkan karena ada pada bagian langkah pembelajaran,
beberapa siswa yang merasa jenuh sesuai terutama pada kegiatan inti karena
dari teori yang dikemukakan oleh disesuaikan dengan langkah-langkah
Djamarah dan Zain, 2002, yakni pada penerapan metode drill. Juga
kekurangan dari metode drill hal berulang penggunaan buku bergaris sebagai
(monoton) ini akan menimbulkan media utama dalam pembelajaran
kebosanan juga verbalisme pada siswa. tersebut. Kegiatan inti pun menjadi: a)
Adapun ketuntasan siswa terlihat guru menjelaskan bagaimana menulis
meningkat setelah proses pembelajaran dengan jelas, tepat, lancar, dan rapi
menerapkan metode drill dengan (memberikan contoh), b) guru
menggunakan buku bergaris. Dapat membagikan lembar buku bergaris, c)
dilihat pada siklus I persentase ketuntasan guru menjelaskan cara menggunakan
siswa adalah sebesar 50% yang kemudian lembar buku bergaris (menjelaskan
pada siklus II meningkat menjadi sebesar aturan pembelajaran), d) siswa berlatih
87%. menebalkan (latihan), e) siswa berlatih
Peningkatan keteramilan menulis menyalin (latihan), f) guru bersama
huruf cetak yang diperoleh siswa ini siswa mengevaluasi bagian yang
sejalan dengan tujuan dari metode drill masih terasa sulit dan dinilai kurang
yang merujuk pada Roestiyah, 2008, (koreksi), g) siswa berlatih dikte.
dimana metode drill dapat memberikan 2. Pelaksanaan Pembelajaran
keterampilan motoris jika terus berlatih Pelaksanaan pembelajaran dengan
berulang-ulang. Penggunakaan buku menerapkan metode drill
bergaris sebagai media juga menjadi menggunakan buku bergaris dapat
penunjang dari peningkatan keterampilan meningkatkan aktivitas siswa menjadi:
menulis permulaan huruf cetak karena : a) siswa berlatih menebalkan, b)
sejalan dengan fungsi media siswa mendengarkan koreksi dari
pembelajaran itu sendiri yang berdasar guru, c) siswa berlatih menyalin
pada Susilana & Riyana, 2009, yakni tulisan, d) siswa mendengarkan
untuk menarik perhatian siswa, koreksi dari guru, dan d) siswa berlatih
mempercepat proses pembelajaran, juga menulis dari dikte guru. Sementara
meningkatkan kualitas pembelajaran. guru berperan sebagai fasilitator dan
evaluator dalam pembelajaran.
SIMPULAN 3. Peningkatan Keterampilan Menulis
Berdasarkan temuan dan pembahasan Permulaan Huruf Cetak
penelitian, maka dapat ditarik simpulan Keterampilan menulis permulaan
bahwa penerapan metode drill dengan siswa mengalami peningkatan setelah
menggunakan buku bergaris dapat pembelajaran menerapkan metode
meningkatkan keterampilan menulis drill dengan menggunakan buku
permulaan siswa kelas I salah satu bergaris. Peningkatan ini dapat dilihat
Sekolah Dasar Negeri di Bandung. Untuk dari nilai rata-rata dan persentase
menjawab rumusan masalah yang sudah ketuntasan kelas pada siklus I dan
siklus II yang meningkat.

JPGSD, Volume 4 No. I, April 2019, hlm 398-403


Ainunnisa, hartati, kurniasih, metode drill menggunakan buku bergaris untuk meningkatkan keterampilan
menulis permulaan huruf cetak 403

DAFTAR RUJUKAN Matematika. Prosiding Seminar


Arfiyanti, Riskha. Peningkatan Nasional ISSN 2443-1109, Volume
Kemampuan Menulis Permulaan 02, Nomor 1.
Bagi Anak Disgrafia (Studi Kasus
Terhadap Keterampilan Menulis
Permulaan Siswa Kelas 2 SD).
Deiksis, Vol. 1, No. 2, Juli 2014.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Hartati, Tatat & Yayan Cuhariah. (2005).
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Sekolah Dasar Kelas
Rendah Edisi Ketiga. Bandung:
UPI PRESS.
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan
Zain. 2002. Strategi Belajar dan
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Niati, S. (2014). Penerapan Metode Drill
untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Matematika Siswa Kelas V
Min Kolomayan Wonodadi Blitar.
(Skripsi). Tulungagung.
Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media
Pembelajaran (Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Peniilaian). Bandung: CV Wacana
Prima.
Susilowati, Erny, dkk. 2013. Penggunaan
Metode Pembelajaran Drill
Sebagai Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Akuntansi. Jupe
UNS, Vol. 1 No. 3 Hal 1 s/d 10.
Tampubolon, S. (2014). Penelitian
Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Pendidik
dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga.
Trianto. 2010. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif:
Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Wahyuni, Nida. Penggunaan Metode
Drill dalam Pembelajaran

JPGSD, Volume 4 No. I, April 2019, hlm 398-403

Anda mungkin juga menyukai