Anda di halaman 1dari 5

Tekanan Hidrostatis

Angga putra pratama wahyudi

1904028

program studi Teknik geologi

anggawahyudi676@gmai.com

Abstrak
Telah dilakukan praktikum fisika dengan judul “ Tekanan Hidrostatis “ pada hari rabu tanggal
23 oktober 2019. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika jurusan Teknik Geologi Sekolah
Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan dengan tujuan mampu memahami cara
menentukan besar tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu pada zat cair dan mampu mengetahui
hubungan antara jarak pancuran air dan tekanan hidrostatis. Dalam praktikum ini dilakukan kegiatan
yaitu, pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatis dengan kedalaman tertentu dan menhubungkan
jarak pancuran air pada kedalaman tertentu dengan tekanan hidrostatis. Tekanan adalah gaya yang
bekerja per satuan luas. Adapun tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh air ke semua
arah pada titik ukur manapun akibat adanya gaya gravitasi. Hubungan tersebut dapat dirumuskan
dengan Ph = p.g.h. Pada praktikum ini dilakukan 5 kali percobaan yaitu mengukur jarak pancaran air
dengan ketinggian tertentu. Hasil pengukuran jarak pancaran air adalah 18 cm, 15 cm, 13 cm, 7 cm
dengan kedalaman secara berturut-turut yaitu 20 cm, 15 cm, 10 cm, 5 cm. Hasil pengukuran jarak
pancaran air pada kedalaman 15 cm, 10 cm, 5 cm yang dibuka bersamaan secara bertutur-turut ialah
15 cm, 21 cm, 11 cm. Dari percobaan telah diketahui tekanan hidrotatis terbesar ialah 2000 Pa dan
terkecil ialah 500 Pa Simpulan, semakin dalam maka semakin besar tekanan hidrostatis yang dialami.

Kata Kunci: Kedalaman, Massa jenis, Pengukuran, Tekanan hidrostatis

Abstract
A physics practicum has been conducted under the title "Hydrostatic Pressure" on Wednesday, October
23, 2019. This practicum was held at the Physics Laboratory majoring in Geological Engineering at the
STT Migas Balikpapan with the aim of being able to understand how to determine the amount of
hydrostatic pressure at certain depths in liquid and able to know the relationship between the distance
of the shower water and hydrostatic pressure. In this practicum, activities are carried out, namely, the
effect of depth on the hydrostatic pressure to a certain depth and connecting the distance of the shower
water at a certain depth with the hydrostatic pressure. Pressure is the force acting per unit area. The
hydrostatic pressure is the pressure exerted by water in all directions at any measuring point due to the
existence of gravity. This relationship can be formulated with Ph = p.g.h. In this practicum, 5
experiments were carried out, namely measuring the distance of the water jet with a certain height. The
results of the measurement of the distance of the water jets are 18 cm, 15 cm, 13 cm, 7 cm with a depth
of respectively 20 cm, 15 cm, 10 cm, 5 cm. The results of measurements of the distance of water jets at
a depth of 15 cm, 10 cm, 5 cm which are opened simultaneously are 15 cm, 21 cm, 11 cm. From the
experiments it is known that the largest hydratic
pressure is 2000 Pa and the smallest is 500 Pa. Conclusions, the deeper the greater the hydrostatic
pressure experienced.

Keywords: Depth, Density, Measurement, Hydrostatic pressure

Pendahuluan yang dimaksud dengan fluida (Winarsih,


2008).
Fluida memiliki sifat yang berbeda Fluida dapat kita anggap terdiri dari
dengan benda padat. Bentuk benda padat beberapa lapis. Lapisan di atas akan
tidak akan berubah meskipun kita membebani lapisan di bawahnya. Tekanan
memindahkannya dari satu tempat ke pada lapisan teratas hanya berasal dari
tempat yang lain. Tidak demikian dengan tekanan udara luar Po, lapisan yang di
fluida, bentuk fluida akan berubah-ubah bawahnya mendapat tekanan dari udara luar
sesuai dengan tempatnya. Sebagai contoh dan dari berat lapisan di atasnya. Lapisan-
fluida adalah air. Salah satu sifat fluida lapisan fluida-fluida tadi diam di dalam
adalah tidak dapat menopang tegangan fluida dan mendapat tekanan dari fluida
geser sehingga bentuknya akan berubah yang lain baik di atas maupun di bawahnya.
sesuai bentuk tempatnya (Palupi, 2009). Karena silinder fluida diam maka resultan
gaya yang dialami adalah nol. Mari kita
Fluida merupakan zat yang dapat lihat pada permukaan di bawah silinder.
mengalir dan memberikan sedikit hambatan Gaya totalnya harus nol (Palupi, 2009).
terhadap perubahan bentuk ketika ditekan.
Contoh fluida adalah zat cair dan gas. Tekanan didefinisikan sebagai gaya
Mekanika fluida dibedakan menjadi 2 yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang
bagian, yaitu fluida statis (fluida tidak per satuan luas tekan. Tekanan hidrostatis
bergerak) dan fluida dinamis (fluida adalah tekanan zat cair yang hanya
bergerak) (Jamaluddin & Fathony, 2019). disebabkan oleh berat zat cair tersebut
terhadap kedalamannya. Tekana hidrostatis
Fluida merupakan salah satu jenis tidak tergantung pada arah dan volume zat
zat yang dapat mengalir. Bentuk fluida
cair. Dengan kata lain, pada kedalaman
cenderung tidak tetap, yakni bergantung
pada wadah atau penampungan tempat zat tertentu zat cair akan menekan ke segala
itu berada. Karena sifatnya yang demikian, arah dengan gaya tekan yang sama besar.
maka pemanfaatannya dalam kehidupan Tekanan ini terjadi karena adanya berat air
sehari-hari cukup banyak. Bahkan tubuh yang membuat cairan tersebut
kita pun sebagian besar sesungguhnya mengeluarkan tekanan (Jamaluddin &
tersusun dari fluida. Dalam kehidupan Fathony, 2019).
sehari-hari, kita mengenal ada beberapa
jenis atau fase zat, di antaranya fase zat Setiap benda selalu mendapat
padat, fase zat cair, dan fase gas. Zat padat
pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga
cenderung tegar dan mempertahankan
bentuknya tersebut, sedangkan zat cair dan benda tersebut mempunyai berat. Untuk zat
gas cenderung tidak mempertahankan cair, tekanan yang disebabkan oleh
bentuknya melainkan dapat mengalir. beratnya sendiri disebut tekanan
Kelompok zat yang dapat mengalir inilah hidrostatis. Tekanan hidrostatis dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Ph = 𝜌. 𝑔. ℎ (1)

Keterangan :
Ph = Tekanan hidrostatis (N/m2 atau Pa)
ρ = Massa jenis zat cair (kg/m3)
h = Kedalaman (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Untuk menetukan jarak pancuran


air terjauh sesuai dengan kedalaman yang
telah ditentukan dubutuhkan rumus yaitu :
Gambar 2. Penggaris
X = 2√ℎ1ℎ2 (2)
Keterangan :
X = Jarak pancuran hasil perhitungan (m)
h1 = Jarak antara permukaan air dengan titik
kedalaman air (m)
h2 = Jarak antara dasar botol dengan titik
kedalaman (m)

Setelah melakukan percobaan


praktikan diharapkan mampu memahami
cara menentukan besar tekanan hidrostatis
pada kedalaman tertentu pada zat cair dan Gambar 3. Paku
mengetahui hubungan antara jarak
pancuran air dan tekanan hidrostatis.
Pada percobaan ini praktikan
mengukur jarak pancuran air dengan
Metode Penelitian kedalaman yang telah dientukan. Tahap-
Dalam percobaan ketiga ini yaitu tahap dalam melakukan perobaan ini ialah
“Tekanan Hidrostatis” dilaksanakan di lubangi botol air mineral dengan kedalaman
laboratorium fisika STT Migas Balikpapan. 20 cm, 15 cm, 10 cm, 5 cm, tutup semua
Alat dann bahan yang digunakan pada lubang menggunakan selotip hitam, isi
percobaan ini ialah penggaris, selotip
hitam, botol air mineral, air dan paku. botol dengan air sampai kedalaman 25 cm,
letakkan penggaris hingga membentuk
sudut 90 ͦ terhadap botol yang berdiri tegak,
kemudian buka selotip satu per satu dimulai
dari kedalaman 20 cm, amati jarak
pancuran air saat selotip dibuka, lakukan
seperti itu pula pada kedalaman 15 cm, 10
cm dan 5 cm, kemudan catat jarak pancuran
dari masing-masing kedalaman tersebut.
Pada percobaan ini dilakukan juga
Gambar 1. Selotip hitam pengukuran jarak pancuran air secara
bersamaan melalui kedalaman 15 cm, 10
cm dan 5 cm dengan membuka selotip
secara bersamaan dan amati jarak
pancurannya.
Berdasarkan data yang telah
didapatkan dari percobaan ini hitunglah
besar tekanan hidrostatis dan hitunglah
jarak terjauh pancuran air.

Hasil Pengamatan
Mengukur tekanan hidrostatis dari
kedalaman yang telah ditentukan dan
Gambar 4. Skema pancuran air
menghitung jarak terjauh pancuran air.
Dari skema pancuran diatas
Tabel 1. Jarak pancuran air 20 cm, 15 cm, 10 didapatkan pancuran terjauh antara tiga
cm dan 5 cm kedalaman yaitu pada pancuran 10 cm,
No h Xexp Xcal Ph kemudian 15 cm dan disusul oleh 5 cm.
(m) (m) (m) (Pa)
Percobaan ini dilakukan saat tutup botol
1 0,2 0,18 0,2 2000
terbuka yang mengakibatkan adanya
2 0,15 0,15 0,18 1500
tekanan udara maka dari itu terjadinya
3 0,1 0,13 0,14 1000
4 0,05 0,07 0,1 500
pancuran air. Tekanan yang didapat oleh
lubang paling bawah lebih besar maka
Tabel 2. Jarak pancuran air 15 cm, 10 cm, 5 cm seharusnya pancaran lubang paling
No h (m) Xexp Xcal Ph bawahlah yang lebih jauh hal ini
(m) (m) (Pa) membuktikan bahwa semakin dalam maka
tekanan hidrostatisnya makin besar pula,
1 0,15 0,15 0,18 1500 tetapi pada percobaan praktikan ini yang
pancurannya paling jauh ialah lubang yang
2 0,1 0,21 0,2 1000
berada ditengah itu berarti terjadi
3 0,05 0,11 0,18 500 kesalahan, kesalahan yang mungkin terjadi
ialah dimana diameter masing-masing
lubang tidak sama besar, wujud botol yang
tidak sempurna ataupun ketelitian yang
kurang diperhatiakn oleh praktikan.
Keterangan:

Ph = Tekanan hidrostatis (Pa)


h = Ketinggian lubang (m) Kesimpulan
xexp = Jarak pancuran air berdasarkan hasil
pengukuran (m) • Pada percobaan ini telah diektahui
xcal = Jarak pancuran air berdasarkan hasil tekanan hidrostatis terbesar ialah
perhitungan (m) 2000 Pa dan tekanan hidrostatis
terkecil ialah 500 Pa.
• Dari percobaan ini telah diketahui
semakin dalam maka semakin besar
pula tekanan hidrostatisnya.

Daftar Pustaka
Jamaluddin. 2019. Penuntun Praktikum
Fisika Dasar I, Balikpapan,
Laboratoruim STT Migas

Palupi, Dwi Satya. 2009. Fisika: Untuk


SMA dan MA Kelas XI.
Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta.

Pratikno, Fathony Akbar. 2019. Penuntun


Praktikum Fiskia Dasar I,
Balikpapan, Laboratorium STT
MIigas

Winarsih. 2008. IPA Terpadu Untuk


SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas

Anda mungkin juga menyukai