Tugas Rutin Faradila Manajemen 2
Tugas Rutin Faradila Manajemen 2
PENGANTAR MANAJEMEN
Dosen Pengampu : Aurora Elise Puteriku, SE., M.Si.
DISUSUN OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020
1. Menurut Anda siapakah manjer itu? Uraikan beberapa tingkatan manajemen perusahaan,
berikan contoh jenis usaha perusahaannya!
2. Analisa bagaimana kita bias mengatakan bahwa seorang manajer sebagai pelaksana
manajemen?
3. Keahlian apa yang perlu dimiliki seorang manjer dalam menghadapi tantangan era
Global?
4. Mengapa manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan sekaligus seni?
JAWABAN
1. Menurut saya Manajer diartikan sebagai seseorang yang bekerja melalui orang lain
dengan mengatur dan mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai suatu
tujuan.
Tingkatan-tingkatan Manajemen
Ada beberapa tingkatan manajemen sebagaimana yang dikemukakan oleh Nickles McHu
gh and McHugh (1997). Tingkatan-tingkatan tersebut meliputi:
a. Manajemen Tingkat Puncak (top management)
yang biasanya terdiri dari direktur utama, presiden direktur atau wakil direktur.
Untuk manajemen tingkat ini keahlian yang terutama diperlukan adalah
keahlian dalam hal konseptual, komunikasi pengambilan keputusan,
manajemen global dan manajemen waktu.
b. Manajemen Tingkat Menengah (middle management)
yang biasanya terdiri dari para manajer, kepala divisi atau departmen, atau kepala
cabang. Untuk manajemen tingkat menengah ini, keahlian yang
diperlukan dalam tingkat ini diantaranya adalah keahlian konseptual,
komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu dan juga teknikal
c. Manajemen Supervisi atau Tingkat Pertama (Supervisory or First
Management)
yang biasanya terdiri dari para supervisi, ketua kelompok dan lain sebagainya.
Diantara keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah keahlian komunikasi,
pengambilan keputusan, manajemen waktu dan teknikal
d. Manajemen NonSupervisi (Non-Supervisory Management)
yang biasanya terdiri dari para tenaga kerja tingkat bawah pada umumnya
seperti buruh, pekerja bangunan, dan lain-lain.
Keahlian terutama yang perlu dimiliki dalam level ini adalah keahlian teknikal,
komunikasi dan manajemen waktu.
3. Pada praktiknya, sangat jarang seseorang dapat menguasai secara sekaligus berbagai
keahlian manajemen tersebut. Pada akhirnya berbagai keahlian tersebut diperlukan
dalam kegiatan bisnis berdasarkan peran dan tugas masing-masing orang dalam
sebuah organisasi bisnis.
Dalam prosesnya, beberapa keahlian manajemen yang sangat beragam berdasarkan
tingkatan-tingkatan manajemennya sangat relatif dan tergantung pada budaya
organisasi bisnis yang dijalankan. Jika budaya perusahaan yang dikembangkan
cenderung bersifat terbuka dan demokratis, maka bisa jadi hampir seluruh personel
diperusahaan dituntut untuk menguasai keahlian-keahlian manajemen sebagaimana
diterangkan. Bahkan sulit untuk membedakan keahlian mana yang harus dimiliki oleh
setiap tingkatan manajemen. Perbedaan pada tingkatan manajemen hanya bisa dilihat
pada saat masing-masing personel mengimplementasikan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya.
Sungguh sangat nyata terlihat tantangan sebagai manajer dalam pelaksanaan
manajemen, karna banyak aspek yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Jika hanya
menguasai teori tetapi tidak dapat mengaplikasikannya dalam menjalankan pekerjaan
maka seseorang belum dapat dikatakan berhasil menjalankan tantangan manajemen.
Maka dari itu, perlu pengendalian diri yang cukup dalam beberapa kegiatan
manajemen seperti halnya pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
4. Seni di satu sisi bersifat dinamis, tidak berpola tunggal, dan menuntut adanya
kreativitas dan keterlibatan di dalamnya. Sedangkan di sisi lain, sains cenderung
bersifat statis, berpola tunggal berdasarkan pembuktian ilmiah, dan menuntut adanya
tahapan-tahapan yang sistematis.
Misalnya jika kita berbisnis restoran, maka diperlukan tahapan-tahapan dari mulai
pendirian atau penyewaan rumah makan, penentuan jumlah tenaga kerja yang
diperlukan, penentuan peralatan dan perangkat yang dibutuhkan, hingga tahapan
berbelanja harian hingga penjualan makanan kepada pembeli makanan di restoran
kita, dan lain-lain. Bahkan agar pembelian atau konsumen yang membeli makanan di
restoran agar dapat melayani pembeli dengan ramah, bersahabat, dan juga cepat.
Akan tetapi di sisi lain, bagaiman cara yang terbaik dalam melayani pembeli dengan
tamah dan bersahabat juga memerlukan seni yanga sangat ditentukan oleh
pengalamam dan sifat dari pelayan restoran yang kita miliki.
Disinilah seni juga memiliki peran selain tahapan-tahapan tadi. Jika kita adalah
pemilik dari restoran, kita memperlakukan tenaga kerja kita, juga sangat memerlukan
seni dalam menghadapi orang lain.