Anda di halaman 1dari 8

Latihan Soal

PAJAK PENGHASILAN (UMUM)


BAB 3
MENGHITUNG PAJAK SENDIRI

1. PPh terutang = 1% × Peredaran bruto usaha


Kriteria:
1. Wajib pajak adalah
• Orang pribadi atau badan selain BUT dan memperoleh
penghasilan bukan dari menjalankan pekerjaan bebas
2. WP tersebut memiliki peredaran usaha bruto tidak lebih dari
Rp4,8 miliar setahun
3. Penghitungan dilakukan setiap bulan dan bersifat final
2. PPh terutang = Tarif PPh pasal 17 × PKP

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif PKP = Penghasilan neto – PTKP


Sampai dengan Rp50 juta 5% Penghasilan neto:
Di atas Rp50 juta s.d. Rp250 juta 15% 1. Penghasilan neto usaha
2. Penghasilan neto pekerjaan
Di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta 25% 3. Penghasilan neto di luar usaha
Di atas Rp500 juta 30% 4. Penghasilan luar negeri
Penghasilan neto usaha
Kriteria: = % NPPN × Peredaran usaha bruto
1. Wajib pajak adalah orang pribadi melakukan
pekerjaan bebas dengan peredaran usaha bruto Penghasilan neto dalam hitungan tidak
≤ Rp4,8 miliar setahun termasuk:
1. Penghasilan yang PPh-nya bersifat final
2. Wajib pajak menggunakan Norma Penghitungan
2. Penghasilan yang bukan objek pajak
Penghasilan Neto

PPh terutang = Tarif PPh pasal 17 × {(Peredaran bruto usaha × % NPPN) – PTKP}
3. PPh terutang = Tarif PPh Pasal 17 × PKP

Lapisan Penghasilan kena pajak Tarif PKP = Penghasilan neto – PTKP – Kompensasi rugi
Sampai dengan Rp50 juta 5%
Penghasilan neto:
Di atas Rp50 juta s.d. Rp250 juta 15% 1. Penghasilan neto usaha
2. Penghasilan neto pekerjaan
Di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta 25%
3. Penghasilan neto di luar usaha
Di atas Rp500 juta 30% 4. Penghasilan luar negeri

Kriteria: Penghasilan neto usaha


= Penjualan – Deductible expenses
1. Wajib pajak adalah orang pribadi memiliki
peredaran usaha bruto > Rp4,8 miliar
dalam setahun Penghasilan dalam hitungan ini sini tidak termasuk:
1. Penghasilan yang PPh-nya bersifat final
2. Wajib pajak menggunakan pembukuan
2. Penghasilan yang bukan objek pajak

PPh terutang = Tarif PPh Pasal 17 × {(Penjualan – Deductible expenses) – PTKP}

Jika ada zakat dan rugi tahun sebelumnya dapat dikurangkan dari penjualan (peredaran bruto)
4. PPh terutang = Tarif PPh Pasal 17 × PKP
Jumlah peredaran usaha bruto Tarif PKP = Penghasilan neto – Kompensasi rugi (jika ada)
Di atas Rp50 miliar 25% Penghasilan neto:
Di atas Rp4,8 miliar s.d. Rp50 miliar sebagian 12,5%; 1. Penghasilan neto usaha
sebagian 25% 2. Penghasilan neto luar usaha
3. Penghasilan LN
Penghasilan neto usaha = Penjualan – Deductible expenses
Kriteria:
1. Wajib pajak adalah badan dengan
peredaran bruto lebih dari Rp4,8 miliar Penghasilan dalam hitungan ini tidak termasuk:
dalam setahun 1. Penghasilan yang PPh-nya bersifat final
2. Wajib pajak menggunakan pembukuan 2. Penghasilan yang bukan objek pajak

PPh terutang = Tarif PPh Pasal 17 × {(Penjualan – Deductible expenses) – Kompensasi rugi}
Latihan Soal PPh Umum:
1. Jumlah penghasilan Kena Pajak Ali di tahun 2019 adalah sebesar
Rp.270.000.000. Jika Ali sudah menikah dan memiliki 2 anak, Hitung Pajak
terutang Ali !
2. Pada Tahun 2020 nilai penjualan usaha Tuan Rosyid pada November 2020
senilai Rp. 550.000.000,- Jika tuan Rosyid menghitung pajaknya sendiri di
bulan november 2020. Berapa besar pajak yang harus dibayar tuan Rosyid.
3. Jumlah penghasilan Kena Pajak Muhammad di tahun 2020 adalah sebesar
Rp.210.900.700. Jika Muhammad sudah menikah dan memiliki 1 anak,
Hitung Pajak terutang Muhammad !
4. Jumlah peredaran Bruto Usaha dari pekerjaan bebas Maya sebesar
500.000.000,- jika Maya menggunakan norma perhitungan pajak sebesar
25%, hitung pajak terutang dari penghasilan Maya !
5. Nona Ratna memiliki 2 usaha yaitu Usaha A dan B. Selama bulan Maret
2021, Usaha Nona Ratna sanggup menghasilkan nilai penjualan sebesar 100
juta dan usaha B senilai 76 juta. Jika dalam pembukuan tercatat bahwa
untuk menghasilkan kedua penjualan pada kedua usaha tsb Nona Ratna
harus mengeluarkan biaya sebesar 25 juta, hitung PPh yang harus dibayar
Nona Ratna !
Latihan Soal PPh Umum:
6. Pada 2020, WP PT XYZ memperoleh peredaran bruto usaha (penjualan
neto) sebesar Rp10 miliar, total pengeluaran/biaya Rp3 miliar.
Penghasilan dari luar usaha Rp 500 juta (termasuk penghasilan yang
PPh-nya final sebesar Rp50 juta dan penghasilan bukan objek pajak
sebesar Rp90 juta). Jika PT. XYZ mengajukan kompensasi atas
kerugian tahun lalu sebesar 1 Milyar. Hitung PPh terutang PT. XYZ !
7. Pada 2020, WP PT Jaya Abadi memperoleh peredaran bruto usaha
(penjualan neto) sebesar Rp 4,9 miliar, total pengeluaran/biaya Rp 1
miliar (dimana 200 juta merupakan sumbangan). Hitung PPh terutang
PT. Jaya Abadi !
8. Pada 2020, WP PT Palembang Jaya memperoleh peredaran bruto
usaha (penjualan neto) sebesar Rp 3 miliar, total pengeluaran/biaya Rp
500 miliar Hitung PPh terutang PT. Palembang Jaya !
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai