Terucap puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
perkenan-Nya, penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas ISBD serta membantu
para pembaca dalam proses pembelajaran. Makalah ini disajikan dengan bahasa
yang sederhana dan materi yang terkini sehingga para pembaca dapat
memahamikarya ilmiah ini secara mudah dan cepat. Besar harapan kami,
makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan para pembaca. Kritik
dan saran dari pembaca sangat kami harapkan sebagai upaya penyempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Penyusun
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................8
Daftar Pustaka
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu yang termasuk vandalisme dalam seni dan sering terjadi adalah
grafitti. Grafiti yaitu karya seni dengan melukis di permukaan dinding milik
kepentingan umum. Oleh karena itulah, kami mengambil tema ini sebagai bahan
penelitian.
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Searching
b. Browsing
c. Wawancara
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Sementara itu, Marta Sari Uli pelajar SMK KESEHATAN RAJAWALI
mengaku vandalisme itu terjadi karena adanya ketidakpuasaan diri terhadap
seseorang atau suatu instansi serta untuk keserunokan semata." Orang terlibat
vandalisme itu biasanya karena mereka tidak puas terhadap seseorang atau suatu
instansi tetapi bisa juga hanya untuk keseronokan dan kepuasaan diri," ungkapnya
ketika dimintai komentar tentang vandalisme.
Diane Schaefer dalam bukunya yang berjudul “Perceptual Biases, Graffiti, And
Fraternity Crime: Points of Deflection That Distort Social Justice” mengatakan
bahwa remaja bisa terlibat dalam vandalisme karena ingin dianggap sebagai salah
satu anggota dari genk vandalisme ataupun karena keterpaksaan.
a. Masalah Vandalisme
Salah satu gejala sosial remaja yang kini sedang maraknya terjadi dalam
Masyarakat adalah gejala Vandalisme/Vandal atau suatu perilaku/kebiasaan
menambah atau menghapus atau bisa dianggap merusak suatu tempat, benda,
bahkan tumbuhan. Contohnya, aksi corat-coret tembok, aksi menyayat
tanaman/pohon.
4
Pada kalangan remaja, vandalisme atau aksi mencoret-coret tembok dan
mengubah bentuk-bentuk benda disekitarnya merupakan kebebasan berekspresi
bagi mereka, apalagi kalangan pelajar yang umumnya masih duduk di Sekolah
Menengah. Bagi mereka, aksi corat-coret (graffiti) tersebut mempunyai gengsi
tersendiri dan mereka beranggapan bahwa itu sesuatu yang “keren”.
Jika graffiti ini dilakukan tanpa seizin pemilik tempat, perbuatan ini dapat
dikategorikan sebagai tindakan vandal. Mungkin banyak Masyarakat yang belum
tau apa itu arti vandalisme. Vandalisme bisa diartikan sebagai tindakan yang
merusak properti orang lain. Artinya, graffiti yang dilakukan tanpa izin di tempat-
tempat umum, bisa dikategorikan sebagai vandalisme. Sementara, banyak orang
yang berpendapat, kalau graffiti di dinding-dinding jalan, masih lebih baik
daripada dinding-dinding tersebut kotor, tidak terawat, dan penuh dengan
tempelan partai politik atau brosur-brosur yang tidak penting.
a. Merugikan masyarakat
Banyak sekali remaja yang melakukan aksi corat-coret dinding ataupun tembok
rumah warga. Hal ini tentu saja sangat merugikan masyarakat.
5
c. Merugikan diri sendiri
a. Peranan orangtua
Secara tidak langsung sekiranya anak sudah diingatkan dengan falsafah ini
maka sudah tentu masalah vandalisme tidak seburuk hari ini. Orangtua perlu
mendampingi anak-anak mereka supaya tidak ada kebosanan dan kekosongan di
hati mereka. Kesedaran perlu diterapkan untuk membentuk jiwa remaja yang
sehat dan pikiran yang matang sebelum menuju dewasa.
6
b. Peranan Masyarakat dan Pihak seekolah
Selain berfungsi sebagai media hiburan dan sumber informasi terkini, media
massa juga seharusnya mempunyai tanggungjawab sosial kepada masyarakat.
Media massa memainkan peranan dan mempunyai pengaruh kuat untuk
menanamkan apa itu vandalisme.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Penyebab remaja terlibat vandalisme antara lain disebabkan oleh kurangnya perhatian
dari keluarga, adanya ketidak puasaan terhadap seseorang maupun suatu instansi,
sebagai ajang balas dendam maupun adanya ajakan dari orang lain.
b. Vandalisme merupakan salah satu tindak kejahatan yang sangat merugikan baik untuk
diri sendiri maupun orang lain.
c. Peranan keluarga, masyarakat maupun media massa sangat penting untuk mencegah
seorang remaja terlibat vandalisme.
3.2 Saran
a. Perlu kiranya remaja jika ingin menyampaikan suatu gagasan atau kepercayaan dengan
cara yang tepat seperti menulis artikel ataupun dengan membuat poster.
8
DAFTAR PUSTAKA
Dorothy L. Taylor, etc. “Family Factors, Theft, Vandalism, And Major Deviance Among
A Multiracial Or Multiethnic Sample Of Adolescent Girls”. Journal Of Social Distress
and The Homeless. Vol. 6, No. 1. (Florida: UniversityOf Miami 1997).
Diane Schaefer . “Perceptual Biases, Graffiti, And Fraternity Crime: Points of Deflection
That Distort Social Justice”. Journal of Kluwer Law International. (Netherlands: Eastern
Illinois)
http://vandalisme-vandalisme.blogspot.com/2009/09/langkah-langkah-mengatasi-
vandalisme.html versity 2004).diakses pada tanggal 2 April 2013