Polimer ini dibentuk melalui reaksi adisi monomer-monomer etilena. Ada dua macam polietilena, yaitu polietilena yang memiliki densitas rendah atau Low density polyethylene (LDPE) dan polietilena yang memiliki densitas tinggi atau High molecular weight polyethylene (HDPE). Secara umum sifat polietilena tidak berbau, tidak bewarna, lentur, dan tidak beracun. Polietilena dengan densitas rendah memiliki titik leleh rendah dan bersifat lebih plastis daripada polietilena berdensitas tinggi. a. Polietilena Berdensitas Rendah (LDPE) Low density polyethylene (LDPE) dicirikan dengan densitas 0.910–0.940 g/cm3. LDPE memiliki derajat tinggi terhadap percabangan rantai panjang dan pendek, yang berarti tidak akan berubah menjadi struktur kristal. Ini juga mengindikasikan bahwa LDPE memiliki kekuatan antar molekul yang rendah. Ini mengakibatkan LDPE memiliki kekuatan tensil yang rendah. LDPE diproduksi dengan polimerisasi radikal bebas. LDPE digunakan sebagai kemasan film, pembungkus makanan, kantong-kantong plastik, jas hujan. b. Polietilena Densitas Tinggi (HDPE) High molecular weight polyethylene (HDPE) dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. HDPE digunakan sebagai bahan pembuat botol susu, botol plastic, botol deterjen, mainan, , kemasan margarin, pipa air, pelapis kawat dan kabel serta peralatan rumah tangga seperti ember dll. Karyadi, 2017, “Tinjauan Tentang Polietena (PE)”, Jurnal Kimia dan Kemasan Vol XIX, No.3, Hal.15