NIM : 11000118120166
TUGAS 4
KASUS POSISI
URAIAN KASUS:
URAIAN FAKTA
large dengan box No. DL- 1879, SDB Yang terletak di kantor Bank BII, Plaza BI l ,
fasilitas Safe Deposit Box khususnya kepada nasabah paltinum dengan Cuma – Cuma
(gratis)
C. Bapak Ishwar Manwani terpikat dengan iklan yang diperolehnya dari media cetak dan
media elektronik yang pada intinya bebunyi "untuk menghindari hilangnya Perhiasan /
barang berharga lainnya dari bahaya kecurian Atau perampokan" simpanlah di safe
deposit box pada Kantor Bank BII tempat ia menyimpan uangnya. Fasilitas SDB tersebut
sewa – menyewa antara Bapak Ishwar Manwani dengan Bank BII Tbk.
E. Alasan Bapak Ishwar Manwani mau menyewa Safe Deposit Box Di PT. BANK
akan aman disimpan di Bank BII dikarenakan Bank BII termasuk 10 bank besar di
indonesia sehingga beliau beranggapan barangnya teresebut akan aman bila disimpan di
Bank BII. Ditambah lagi beliau merasa terbantu dengana adanya layanan safe deposit box
tersebut karena banyaknya harta benda yang dimilikinya dan safe deposit box tersebut
F. IBU DEEPA ISHWAR MANWANI adalah istri dari Bapak Ishwar manwani Yang aktif
menggunakan dan mengunjungi Safe Deposit Box yang disewa Bapak Ishwar Manwani.
G. Harta benda yang disimpan dalam safe Deposit Box itu terdiri dari harta warisan, hadiah
perkawinan, dan benda – benda peninggalan orang tua yang biasa disebut benda pusaka
serta harta benda hasil jerih payah bapak iswar dan istrinya. Serta juga terdapat surat
H. Dalam pelaksanaan prosedur pembukaan SDB beliau bapak ishwar dan istri datang ke
kantor BII dimana menyimpan harta bendanya lalu menunjukkan kartu anggota atau kartu
bukti sewa SDB serta KTP kepada paetugas SDB dan mereka sebelumnya telah diberikan
satu kunci untuk membuka pintu SDB dan satu kunci lagi dipegang oleh pihak Bank BII
yang disebbut kunci master yang mana apabila ingin masuk ke ruangan SDB maka kedua
I. TANGGAL 22 OKTOBER 2008 Ibu Deepa Ishwar Manwani mengunjungi SDB yang
disewa tersebut dan harta benda milik bapak ishwar dan istri aman – aman saja.
J. Namun pada tanggal 19 DESEMBER 2008 mereka begitu kaget karena melihat cantelan /
tempat dari gembok sudah bengkok bekas dibuka paksa dan harta bendanya raib yang
tinggal hanya surat –surat berharga dan kotak perhiasannya saja sementara perhiasannya
sudah raib.
K. Pada hari yang sama IBU EVA selaku PETUGAS SDB menganjurkan bapak ishwar dan
istrinya mengisi formulir keluhan atas hilangnya harta benda miliknya dan ditanda
tangani oleh petugas SDB dan Bapak Nur Komar yang merupakan supervisor.
L. Pada hari itu juga 19 DESEMBER 2008 bapak ishwar dan Ibu Deepa Ishwar Manwani
melaporkan kejadian kehilangan harta benda di Bank BII tersebut ke Polda Metro Jaya
berdasarkan Laporan Pol i s i No. Pol : LP / 3153 / K / XI I/ 2008 / SPK Uni t I , tanggal
19 Desember 2008.namun laporan bapak ishwar dan istri di Polda Metro Jaya kurang di
tanggapi.
SOAL!
hukumnya.
JAWABAN :
BII yang kemudian menyebabkan BII dapat dikatakan melakukan suatu perbuatan
wanprestasi. Sesuai dengan isi Pasal 1243 BW, wanprestasi dapat dibedakan menjadi 4 jenis
antara lain :
Pada kenyataannya BII memang telah berusaha untuk menjaga barang-barang yang
dititipkan nasabah di dalam SDB, namun tetap saja BII tidak dapat memenuhi kewajibannya
untuk menjaga barang yang sudah disimpan dan dititipkan dalam SDB. Oleh karena itu BII
dapat dikatakan melakukan perbuatan wanprestasi yang tidak memenuhi prestasinya sama
sekali. Kembali lagi pada ketentuan tentang perikatan untuk berbuat sesuatu yang terdapat
dalam Pasal 1239 BW bahwa BII harus melakukan pemenuhan atas kewajibannya, dapat
diartikan bahwa BII harus dapat melakukan prestasi secara penuh. Melakukan prestasi secara
penuh adalah melakukan segala kewajiban yang telah dibuat dalam perjanjian tanpa terkeculi.
Kasus BII ini dikatakan tidak memenuhi prestasi sama sekali karena bank tidak dapat
menjaga barang-barang yang telah disimpan dan dititipkan dengan baik. Ada beberapa
kemungkinan kelalaian yang dilakukan oleh BII salah satunya yaitu kelalaian dalam
Oleh karena itu, dalam menjalankan bisnis perbankan, bank sebagai salah satu
lembaga kepercayaan masyarakat harus dapat memberikan layanan yang profesional dan
terbaik kepada nasabah, pelayanan yang profesional meliputi penerapan prinsip kehatihatian
masyarakat, selain itu bank juga harus memberikan penjelasan secara jelas dan rinci tentang
layanan yang diberikan kepada masyarakat namun dalam hal ini ternyata terbukti bank tidak
bekerja secara profesional sehingga nasabah merasa dirugikan atas hilangnya harta dan
barang berharga yang telah disimpan dan dititipkan dalam SDB BII. Ketidakprofesionalan
BII dalam hal ini adalah tidak menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mencocokan data
yang dimiliki bank dengan kartu identitas yang dimiliki nasabah. Ketidakprofesionalan bank
dapat berakibat buruk bagi bank itu sendiri karena bank dalam kasus ini menawarkan dan
bertindak sebagai penasihat agar nasabah mau menyimpan harta dan barang berharganya di
BII dengan menyepakati Perjanjian Sewa Menyewa SDB. Dan juga berdasarkan prinsip
tanggung jawab, bank sebagai penyedia jasa SDB harus tetap bertanggungjawab berdasarkan
unsur kesalahan apabila terjadi kehilangan barang-barang milik nasabah yang dititipkan di
SDB sesuai dengan Pasal 1365 KUHPerdata. Hal ini dikarenakan, bank selaku penyedia SDB