Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dessy Yessinta Tobing

NIM : 11000118120166

Mata Kuliah : Hukum Lembaga Keuangan (B)

TUGAS 4

KASUS POSISI

URAIAN KASUS:

URAIAN FAKTA

A. BAPAK ISHWAR MANWANI merupakan nasabah platinum. penyewa SDB ukuran

large dengan box No. DL- 1879, SDB Yang terletak di kantor Bank BII, Plaza BI l ,

Tower 2, Jln . M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350.

B. PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk. Merupakan Bank yang menawarkan

fasilitas Safe Deposit Box khususnya kepada nasabah paltinum dengan Cuma – Cuma

(gratis)

C. Bapak Ishwar Manwani terpikat dengan iklan yang diperolehnya dari media cetak dan

media elektronik yang pada intinya bebunyi "untuk menghindari hilangnya Perhiasan /

barang berharga lainnya dari bahaya kecurian Atau perampokan" simpanlah di safe

deposit box pada Kantor Bank BII tempat ia menyimpan uangnya. Fasilitas SDB tersebut

diberikan kepada Bapak Ishwar Manwani dengan Cuma – Cuma(gratis).

D. TERTANGGAL 20 OKTOBER 2004 merupakan tanggal dimana terjadinya perjanjian

sewa – menyewa antara Bapak Ishwar Manwani dengan Bank BII Tbk.

E. Alasan Bapak Ishwar Manwani mau menyewa Safe Deposit Box Di PT. BANK

INTERNASIONAL INDONESIA Tbk. Adalah Beliau merasa yakin bahwa barangnya

akan aman disimpan di Bank BII dikarenakan Bank BII termasuk 10 bank besar di
indonesia sehingga beliau beranggapan barangnya teresebut akan aman bila disimpan di

Bank BII. Ditambah lagi beliau merasa terbantu dengana adanya layanan safe deposit box

tersebut karena banyaknya harta benda yang dimilikinya dan safe deposit box tersebut

cukup untuk menyimpan harta beliau.

F. IBU DEEPA ISHWAR MANWANI adalah istri dari Bapak Ishwar manwani Yang aktif

menggunakan dan mengunjungi Safe Deposit Box yang disewa Bapak Ishwar Manwani.

G. Harta benda yang disimpan dalam safe Deposit Box itu terdiri dari harta warisan, hadiah

perkawinan, dan benda – benda peninggalan orang tua yang biasa disebut benda pusaka

serta harta benda hasil jerih payah bapak iswar dan istrinya. Serta juga terdapat surat

berharga dan sertifikat rumah.

H. Dalam pelaksanaan prosedur pembukaan SDB beliau bapak ishwar dan istri datang ke

kantor BII dimana menyimpan harta bendanya lalu menunjukkan kartu anggota atau kartu

bukti sewa SDB serta KTP kepada paetugas SDB dan mereka sebelumnya telah diberikan

satu kunci untuk membuka pintu SDB dan satu kunci lagi dipegang oleh pihak Bank BII

yang disebbut kunci master yang mana apabila ingin masuk ke ruangan SDB maka kedua

kunci tersbut harus dimasukkan secara bersama – sama.

I. TANGGAL 22 OKTOBER 2008 Ibu Deepa Ishwar Manwani mengunjungi SDB yang

disewa tersebut dan harta benda milik bapak ishwar dan istri aman – aman saja.

J. Namun pada tanggal 19 DESEMBER 2008 mereka begitu kaget karena melihat cantelan /

tempat dari gembok sudah bengkok bekas dibuka paksa dan harta bendanya raib yang

tinggal hanya surat –surat berharga dan kotak perhiasannya saja sementara perhiasannya

sudah raib.

K. Pada hari yang sama IBU EVA selaku PETUGAS SDB menganjurkan bapak ishwar dan

istrinya mengisi formulir keluhan atas hilangnya harta benda miliknya dan ditanda

tangani oleh petugas SDB dan Bapak Nur Komar yang merupakan supervisor.
L. Pada hari itu juga 19 DESEMBER 2008 bapak ishwar dan Ibu Deepa Ishwar Manwani

melaporkan kejadian kehilangan harta benda di Bank BII tersebut ke Polda Metro Jaya

berdasarkan Laporan Pol i s i No. Pol : LP / 3153 / K / XI I/ 2008 / SPK Uni t I , tanggal

19 Desember 2008.namun laporan bapak ishwar dan istri di Polda Metro Jaya kurang di

tanggapi.

SOAL!

Buat analisis dengan membuat identifikasi berbagai pelanggaran peraturan perbankan

yang berhubungan dengan Prinsip Kehati-hatian. Tunjukkan pasal dan perbuatan

hukumnya.

JAWABAN :

Hilangnya barang-barang yang telah dititipkan di SDB merupakan akibat kelalaian

BII yang kemudian menyebabkan BII dapat dikatakan melakukan suatu perbuatan

wanprestasi. Sesuai dengan isi Pasal 1243 BW, wanprestasi dapat dibedakan menjadi 4 jenis

antara lain :

- Tidak melakukan apa yang dijanjikan

- Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat

- Melakukan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana mestinya

- Melakukan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan berdasarkan perjanjian.

Pada kenyataannya BII memang telah berusaha untuk menjaga barang-barang yang

dititipkan nasabah di dalam SDB, namun tetap saja BII tidak dapat memenuhi kewajibannya

untuk menjaga barang yang sudah disimpan dan dititipkan dalam SDB. Oleh karena itu BII

dapat dikatakan melakukan perbuatan wanprestasi yang tidak memenuhi prestasinya sama

sekali. Kembali lagi pada ketentuan tentang perikatan untuk berbuat sesuatu yang terdapat

dalam Pasal 1239 BW bahwa BII harus melakukan pemenuhan atas kewajibannya, dapat
diartikan bahwa BII harus dapat melakukan prestasi secara penuh. Melakukan prestasi secara

penuh adalah melakukan segala kewajiban yang telah dibuat dalam perjanjian tanpa terkeculi.

Kasus BII ini dikatakan tidak memenuhi prestasi sama sekali karena bank tidak dapat

menjaga barang-barang yang telah disimpan dan dititipkan dengan baik. Ada beberapa

kemungkinan kelalaian yang dilakukan oleh BII salah satunya yaitu kelalaian dalam

pelaksanaan pengawasaan keamanan sehingga para pembobol yang telah memalsukan

identitasnya dapat masuk ke ruang SDB dengan leluasa.

Oleh karena itu, dalam menjalankan bisnis perbankan, bank sebagai salah satu

lembaga kepercayaan masyarakat harus dapat memberikan layanan yang profesional dan

terbaik kepada nasabah, pelayanan yang profesional meliputi penerapan prinsip kehatihatian

dalam menyimpan harta masyarakat karena bank merupakan lembaga kepercayaan

masyarakat, selain itu bank juga harus memberikan penjelasan secara jelas dan rinci tentang

layanan yang diberikan kepada masyarakat namun dalam hal ini ternyata terbukti bank tidak

bekerja secara profesional sehingga nasabah merasa dirugikan atas hilangnya harta dan

barang berharga yang telah disimpan dan dititipkan dalam SDB BII. Ketidakprofesionalan

BII dalam hal ini adalah tidak menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mencocokan data

yang dimiliki bank dengan kartu identitas yang dimiliki nasabah. Ketidakprofesionalan bank

dapat berakibat buruk bagi bank itu sendiri karena bank dalam kasus ini menawarkan dan

bertindak sebagai penasihat agar nasabah mau menyimpan harta dan barang berharganya di

BII dengan menyepakati Perjanjian Sewa Menyewa SDB. Dan juga berdasarkan prinsip

tanggung jawab, bank sebagai penyedia jasa SDB harus tetap bertanggungjawab berdasarkan

unsur kesalahan apabila terjadi kehilangan barang-barang milik nasabah yang dititipkan di

SDB sesuai dengan Pasal 1365 KUHPerdata. Hal ini dikarenakan, bank selaku penyedia SDB

seharusnya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjaga barang-barang milik nasabah

yang disimpan di dalam SDB.

Anda mungkin juga menyukai