Anda di halaman 1dari 5

ISOLASI DNA

M YUSRIL RUSLI, 2021


Program Studi Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar
Email :muhammadyusril53.my@gmail.com

Abstract
Geneticdiversity of fruit crops is one of the important activities to support plant breeding. Plant
differences can be detected through several markers, among others with DNA tape patterns, which are
often referred to as molecular markers. Molecular markers play an important role in the conservation
and management of plant genetic resources. Molecular techniques vary in the way of implementation
to obtain data, both the technique and the level of target data desired according to the ease of
implementation, availability of human resources, facilities, and funds. Extraction to obtain high-
quality DNA is one basic rule that must be met in molecular studies, especially in the capture of DNA
fingerprints. Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide (CTAB) is a common method used in the dna
extraction of plant genomes containing polysaccharides and polyphenols compounds

Keyword : DNA,Extraction,genetic,

I. PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan ilmu biolgi Salah satu produk yang dapat kita
yang didukung dengan teknologi saat ini peroleh dengan memanfaatkan teknik
menjadikan abad 21 disebut sebagai abad bioteknologi konvensional atau tradisional,
biologi. Hampir semua masalah-masalah yaitu isolasi DNA secara sederhana dengan
biologi yang telah, sedang, dan akan tersu metode kitchen. Isolasi DNA masih
dijawab mengarah pada tingkat molekuler. digolongkan sebagai bioteknologi konvensional
Salah satu cabang ilmu biologi, adalah dikarenakan metode yang digunakan masih
Bioteknologi. menggunakan metode sederhana dengan
Bioteknologi memiliki sejarah panjang bantuan alat-alat dapur dan sebagainya. Selain
yang mencakup praktik-praktik terdahulu hal itu, keterbatasan alat untuk melihat DNA
seperti pembiakan selektif hewan ternak dan secara rinci adalah alasan yang tepat guna untuk
penggunaan mikroorganisme untuk membuat mempelajari cara ekstraksi DNA dengan
minuman anggur dan keju. Kini bioteknlogi metode konvensional.
juga mencakup rekayasa genetik, manipulasi Berdasarkan hal di atas, maka perlu
gen demi tujuan praktis. Rekayasa genetik telah dilakukan praktikum ini sebagai keterampilan
melancarkan sebuah revolusi dalam dasar dalam bioteknologi terutama yang
bioteknolgi, sehingga sangat mengembangkan berhubungan DNA. Hal tersebut tentunya akan
lingkup potensi aplikasi biteknologi. mendukung proses belajar mengajar seseorang
Bioteknologi terbagi menjadi dua dalam membahas tentang DNA terutama
berdasarkan teknik pemanfaatannya, yaitu seseorang yang berada dalam dunia pendidikan.
bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern. Bioteknologi konvensional atau II. KAJIAN PUSTAKA
tradisional merupakan proses pemanfaatan Bioteknologi tidak terlepas dari
makhluk hidup (organisme atau mikroorganisme sebagai subyek (pelaku).
mikroorganisme) dengan memanfaatkan teknik Mikroorganisme yang dimaksud adalah virus,
fermentasi. Berbagai produk dan jasa dapat bakteri, cendawan, alga, dan protozoa. Menurut
dihasilkan dari pemanfaatan bioteknologi ini. Siregar (1996) dalam Ahyar A (2014),
mikroorganisme menjadi subyek pada proses modifikasi untuk dapat menghancurkan
bioteknologi karena beberapa hal berikut ini: inhibitor yang ada di dalam masing-masing
1. Reproduksinya sangat cepat. sumber specimen (Langga, et al, 2012).
2. Mudah diperoleh dari lingkungan kita. Pengenalan isolasi DNA sangatlah
3. Memiliki sifat tetap, tidak berubah-ubah. penting, mengingat bioteknologi pada akhir-
4. Melalui teknik rekayasa genetik dapat akhir ini semakin maju. Terlebih untuk bidang
dengan cepat memodifikasi/ mengubah sifat biologi molekuler. Namun, yang menjadi
mikroorganisme sehingga dapat kendala adalah terkadang dalam melakukan
menghasilkan produk yang sesuai dengan isolasi DNA, ditemukan DNA yang memiliki
yang kita inginkan. kualitas dan kuantitas yang rendah. Hal
5. Dapat menghasilkan berbagai produk yang tersebut dapat diketahui dari konsentrasi DNA-
dibutuhkan oleh manusia dan tidak nya (Mawardi dan Maria, 2016).
tergantung musim/iklim. Isolasi DNA merupakan salah satu
Deoxyribonucleic acid (DNA) adalah tahap penting dalam kegiatan berbasis
biomakromolekul penyusun utama kromosom molekuler. Dibutuhkan DNA dengan kualitas
dan mengandung semua informasi genetika. yang baik untuk berbagai kegiatan seperti
Informasi genetika yang terdapat pada DNA pemanfaatan marka molekuler, pembuatan
memiliki dua fungsi, yaitu (1) sebagai sumber pustaka genom, hingga sekuensing.
informasi pada sintesis molekul-molekul Permasalahan utama yang sering muncul
protein sel atau organisme dan (2) sebagai dalam proses isolasi DNA tanaman adalah
sumber informasi yang akan diturunkan kepada kehadiran senyawa kontaminan pada sampel
sel anak. DNA sebagai sumber informasi yang yang diisolasi seperti senyawa polisakarida,
diturunkan kepada sel anak dapat dijadikan polifenol, protein, RNA, dan senyawa
dasar dalam menentukan kekerabatan suatu metabolit sekunder yang terdapat pada
organisme, misalnya teknik DNA fingerprinting tumbuhan obat. Menurut Ranjan et al. (2010)
(Purwanti, 2013). dalam Nugroho et al (2015), kehadiran
Isolasi DNA genom merupakan senyawa kontaminan tersebut dapat
langkah awal dan sangat menentukan dalam menghambat berbagai proses mulai dari
studi genetika dan molekuler suatu spesies. pemotongan DNA, amplifikasi, hingga
Proses tersebut membutuhkan preparasi sampel kloning.
untuk mendapatkan DNA dengan kualitas yang Kualitas DNA yang baik yang
baik karena akan digunakan untuk berbagai diperoleh dari hasil ekstraksi merupakan syarat
analisis molekuler maupun manipulasi genetik. dasar yang harus dipenuhi dalam studi
Analisis genom dilakukan untuk berbagai molekuler, terutama dalam penandaan sidik
sampel dan untuk tiap sampel dibutuhkan jari DNA. Cetyl Trimethyl Ammonium
optimasi agar diperoleh DNA yang baik dalam Bromide (CTAB) merupakan metode yang
jumlah besar. Isolasi atau pengambilan DNA umum digunakan dalam ekstraksi DNA
dari makhluk hidup terbagi atas beberapa tanaman yang banyak mengandung
tahapan yaitu penghancuran sel, penghilangan polisakarida dan senyawa polifenol.
RNA dan protein serta pemurnian dan Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat
pengendapan DNA (Ferniah dan Sri, 2013). dewasa ini, di antaranya ilmu biologi
Melalui proses tersebut DNA molekuler yang memungkinkan diperolehnya
dipisahkan dari komponen seluler lain seperti suatu marka gen yang mengendalikan karakter
protein, RNA (Riboksi nukleat acid), dan target perbaikan dalam program pemuliaan
lemak. Banyak metode yang digunakan untuk tanaman (Syafaruddin, et al 2012).
mengisolasi DNA, tergantung spesimen yang Isolasi DNA merupakan langkah awal
akan dideteksi. Metode tersebut pada dasarnya prosedur kerja dalam genetika molekuler.
memiliki prinsip yang sama, namun ada Prosedur ekstraksi DNA dari jaringan tanaman,
beberapa hal tertentu yang biasanya digunakan pertama  diawali dengan penghancuran dinding
sel untuk mengeluarkan isi sel. Cara  yang bebek),NaCl 3 gr,Detergen 5 ml dan Etanol
lazim dilakukan untuk menghancurkan 95 % dingin
jaringan tanaman adalah dengan membuat sel- Prosedur Kerja
sel dalam keadaan dehidrasi atau dengan Memilih buah yang masak dan memotongnya
membekukan jaringan tanaman segar dengan pisau. Kemudian mengeluarkan isinya
menggunakan es kering atau nitrogen  cair. dengan garpu dan menumbuknya sampai halus
Jaringan yang sudah getasini kemudian digerus menggunakan mortal dan pistil, lalu
sampai menjadi serbuk. Selanjutnya DNA menyimpannya di dalam gelas beaker.
harus dipisahkan dari isi sel yang lainnya agar Menambahkan 3 gram NaCl, kemudian 10 ml
bercampur dengan buffer ekstraksi. Hal ini deterjen cair, sampai volume 100 ml dengan
umum dilakukan dengan menggunakan menambahkan air. Mencampurkan dan
deterjen, misalnya sodium dodecyl sulphate mengaduk dengan garpu sampai tercampur,
(SDS) atau cetyl trimethyl ammonium bromide kemudian menyaring dan menyimpan cairan
(CTAB). Tahap akhir, DNA harus dimurnikan yang telah disaring Membiarkan larutan
dari senyawa-senyawa non-DNA lainnya, beberapa menit kemudian mengisi sebanyak 6
seperti RNA, protein, polisakarida, metabolit ml cairan ke dalam tabung reaksi.
sekunder dan sebagainya (Hala dan Alimuddin, Menambahkan 9 ml etanol dingin pada bagian
2018). bawah tabung reaksi dan menunggu beberapa
Isolasi DNA biasanya dimulai dengan menit untuk presipitasi DNA sampai terdapat 2
lisis atau rusaknya jaringan atau sel. Proses ini bagian yang terpisah oleh ethanol dan bagian
sangat penting untuk penghncuran struktur yang berwarna putih. Memindahkan bagian
protein dan memungkinkan untuk pelepasan yang putih ke tabung reaksi yang lain. Bagian
asam nukleat dari inti. Proses lisis dilakukan ini merupakan DNA hasil ekstraksi.
dalam larutan garam atau deterjen yang 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengandung protein denaturasi atau protease
ini mengakibatkan kerusakan sel dan NO Nama Buah Bentuk Waktu
melarutkan membrane. Isolasi DNA adalah . DNA
sebuah proses sederhana yang diperlukan 1. Buah Alpukat Awan 38 detik
untuk analisis genetik yang digunakan untuk (Persea
Americana)
tujuan ilmiah dan media atau forensic. Setelah
2. Buah Lengkeng Cincin 27 detik
melalui aplikasi dari deterjen protein dan lipid (Dimocarpus
seluler terpisah jauh dari DNA dan sejumlah longan)
kit pemurniaan DNA menggunakan prinsip- 3. Buah Kiwi Awan 17 detik
prinsip komersial yang berbeda pada setiap (Actinidia
prinsip kerjanya (Hartati, 2018). deliciosa)
4. Buah Lemon Awan 23 detik
III. METODE (Citrus limon)
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilakukan pada hari Selasa,
03 April 2021, pukul 13.00-17:30 di Laboratorium
Zoologi Lantai III Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Makassar.
3.2 Alat dan Bahan
Tabung reaksi, Pisau, Pipet tetes,Gelas
beaker 250 ml, Mortal dan pistil, Kertas
saring, Bahan. Berbagai jenis buah dan
tanaman (alpukat, timun, tomat, pepaya, (A) (B) (C) (D)
bunga tasbih, Aloe vera, dan daun cocor Gambar 4.1 (A) Persea americana; (B) Dimocarpus
longan; (C) Actinidia deliciosa; (D) Citrus limon
            Dari percobaan isolasi DNA diperoleh
hasil yaitu, perbedaan warna pada masing-
masing tabung reaksi yang berisi campuran
Gambar 4.1. Hasil Pengamatan Yoghurt buah ataupun daun tanaman, detergen, garam,
dan ethanol. Perubahan warna yang terjadi
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui diakibatkan oleh perbedaan susunan DNA yang
bahwa 7 jenis sampel yang digunakan, dari terdapat pada setiap buah. Selain itu perbedaan
berbagai ekstrak buah dan bunga berhasil yang mencolok dari ketujuh larutan tersebut
diekstraksi kromosomnya. Hal ini nampak adalah terdapat banyak atau sedikit endapan
terlihat dengan adanya benang-benang spindle asam nukleat pada dasar tabung reaksi.
yang melingkar berbentuk cincin dipermukaan Hal ini terjadi akibat adanya perbedaan
sampel kandungan air dari masing-masing sampe yang
Perlakuan pertama yang diberikan pada tidak sama. Dari percobaan tidak diperoleh
buah yaitu mengupas serta memotongnya DNA murni melainkan hanya DNA kasar atau
menajadi ukuran yang lebih kecil, hal ini benang – benang halus (supernatant) dalam
dilakukan agar pada saat penghancuran atau jumlah yang sedikit serta endapan putih yang
penngerusan dengn mortal dan pistil, sampel terlihat. Dari semua jenis sampel, DNA kasar
mudah dihancurkan menjadi partikel – partikel yang paling terlihat ada pada daun kembang
yang lebih kecil. Saat melakukan penggerusan, tasbih, hal itu terjadi akibat kandungan air yang
usahakan agar tidak memberi tekanan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan jenis
terlalu kuat untuk menghindari DNA menjadi sampel yang lain. sehingga ekstrak dan DNA
terpotong. kasar yang dihasilkan oleh kembang lebih
Tahap selanjutnya yaitu menambahkan banyak. Dapat dilihat bentuk DNA yang
campuran detergen dengan air. Hal ini dihasilkan berupa cincin ganda.
bertujuan untuk merusak membran sel dari Sampel dengan kadar air tinggi akan
berbagai jenis sampel tersebut. Perusakan menghasilkan isolat yang berbeda jika
membran sel terjadi akibat adanya ikatan kimia dibandingkan dengan buah berkadar air rendah
yang terbentuk antara detergen dengan zat-zat (kaya serat). Semakin tinggi kadar air maka sel
yang ada pada sampel. Selain itu, detergen yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin
dapat melarutkan lemak dalam membran sel, sedikit, sehingga DNA yang terpresipitasi juga
sehingga sel bisa lisis akan sedikit. Suatu sumber menyatakan bahwa
Setelah penambahan detergen tahap dalam proses pembuatan sumber DNA untuk
selanjutnya yaitu penambahana garam dapur isolasi DNA hendaknya jangan terlalu encer
sebanyak 3 gram ke masing-masing tabung karena semakin encer sumber DNA, DNA yang
yang berisi campuran buah maupun daun terpresipitasi akan semakin sedikit. Karena sel
tanaman dan detergen. Tujuan dari penambahan yang lisis di dalam air tentunya lebih sedikit
garam adalah untuk memudahkan pemisahan jika dibandingkan dengan sumber DNA yang
benang-benang DNA dari campuran sehingga lebih kental. Namun, masalah pengaruh
benang-benang tersebut akan mudah diamati. keenceran terhadap hasil isolasi DNA dapat
Hal ini terjadi karena Na+ dalam garam dapat diatasi dengan pengurangan jumlah Akuades
membentuk ikatan pada kutub negative dari yang digunakan sehingga walaupun sumber
ikatan fosfat DNA. DNA yang digunakan adalah buah dengan
            Tahap selanjutnya yaitu penambahan kadar air tinggi, tetap dapat diperoleh ekstrak
ethanol dingin, yang bertujuan untuk yang cukup kental.
mempermudah terjadinya presipitasi pada
benang-benang DNA. Ethanol tersebut mampu 3. KESIMPULAN
membawa asam nukleat yang terdapat dalam
campuran naik ke permukaan, untuk kemudian Berdasarkan praktikum yang telah
diendapkan. dilakukan, dapat disimpulkan bahwa, cara
pengisolasian DNA dilakukan dengan cara CTAB. Jurnal Teknik Pertanian. Vol. 14
mekanik dan kimiawi. Cara mekanik dengan No. 1: 12-16.
menggunakan mortal dan pistil untuk Hala Yusminah dan Alimuddin Ali, 2018.
menghancurkan membran sel. Sedangkan Penuntun Pengantar Bioteknologi.
secara kimiawi dengan penambahan- Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
penambahan reagen, yaitu detergent, NaCl, dan Langga Indah Fajarwati, dkk. 2012.
Optimalisasi Suhu dan Lama Inkubasi
alkohol dingin. Tahap-tahap dalam isolasi DNA
dalam Ekstraksi DNA Tanaman Bitti
ada tiga. tahap pertama adalah penghancuran
(Vitex Cofassus Reinw)Serta Analisis
dinding sel dengan cara menggerus bahan, Keragaman Genetik dengan Teknik
tahap kedua adalah melisiskan sel dengan RAPD-PCR. Jurnal Sains dan Teknologi.
menambahkan detergent dan garam ke dalam Vol. 12 No.2:265-276.
campuran, tahap ketiga adalah pemurnian DNA Gusrina. 2018. Genetika dan Reproduksi Ikan.
dengan manambahkan alkohol dingin. Pula
Sleman. Deepublish
semakin tinggi kadar air maka sel yang terlarut
di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga Mayangsari, Retno., Agus Hery Susanto dan
DNA yang terpresipitasi juga akan sedikit. Alice Yuniaty. 2017. Profil RAPD
Tanaman Kantung Semar beberapa
VI. REFERENSI Koleksi Kebun Raya Baturaden. Biosfera.
Ardiana Dwi Haryuni. 2009. Teknik Isolasi Vol 34 (2). 89-97.
Dna Genom Tanaman Pepaya dan Jeruk Nugroho, Endik Deni dan Dwi Anggorowati
dengan Menggunakan Modifikasi Bufer Rahayu. 2017. Pengantar Bioteknologi ( Teori
dan Aplikasi). Sleman. Deepublish
VI. REFERENSI Keragaman Genetik dengan Teknik
RAPD-PCR. Jurnal Sains dan Teknologi.
Ardiana Dwi Haryuni. 2009. Teknik Isolasi Vol. 12 No.2:265-276.
Dna Genom Tanaman Pepaya dan Jeruk
dengan Menggunakan Modifikasi Bufer Gusrina. 2018. Genetika dan Reproduksi Ikan.
CTAB. Jurnal Teknik Pertanian. Vol. 14 Sleman. Deepublish
No. 1: 12-16.
Mayangsari, Retno., Agus Hery Susanto dan
Hala Yusminah dan Alimuddin Ali, 2018. Alice Yuniaty. 2017. Profil RAPD
Penuntun Pengantar Bioteknologi. Tanaman Kantung Semar beberapa
Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM. Koleksi Kebun Raya Baturaden. Biosfera.
Vol 34 (2). 89-97.
Langga Indah Fajarwati, dkk. 2012.
Optimalisasi Suhu dan Lama Inkubasi Nugroho, Endik Deni dan Dwi Anggorowati
dalam Ekstraksi DNA Tanaman Bitti Rahayu. 2017. Pengantar Bioteknologi (
(Vitex Cofassus Reinw)Serta Analisis Teori dan Aplikasi). Sleman. Deepublish

Anda mungkin juga menyukai