Anda di halaman 1dari 63

TUGAS PORTOFOLIO

SENI BUDAYA

Untuk memenuhi tugas akhir semester mata pelajaran seni budaya yang di bimbing
oleh SURYANAH, S. Pd.

Di susun oleh:

NAMA : CAHYO LUKITO


KELAS : XII AKL 1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong Saya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yakni nabi muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Konsep Budaya,seni,keindahan,
Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari,Seni Teater. yang Saya sajikan berdasarkan beberapa referensi dari
buku maupun dari internet. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Makalah seni budaya adalah materi yang menyajikan materi yang lebih spesifik karena mengingat
karya seni tradisional di Indonesia ini begitu banyak. Makalah ini dibagi menjadi 3 bab diantaranya
bab pertama yaitu pendahuluan, bab kedua yaitu pembahasan disinilah tempat dibahas materi dan
yang terakhir adalah penutup.

yang sangat berguna bagi para pembaca khususnya para remaja. Walaupun makalah ini mungkin
kurang sempurna tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga
mengucapkan terimakasih kepada guru seni budaya yaitu Ibu Suryanah, S. Pd

yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara saya menyusun
karya tulis ilmiah.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terimakasih.

DEPOK, 16 APRIL 2021

PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni music, seni rupa, seni
tari dan seni teater. Bahkan pada setiap daerahnya Indonesia memiliki cirri kahs masing-
masing dalam 4 seni tersebut.Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang
terciptanya makalah ini karena begitu banyaknya kesenian-kesenian terutama empat
pembahasan utama kita yang begitu beragam sehingga membutuhkan media untuk
mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki
tentang ke empat seni tersebut. Apakah dan bagaimanakah seni itu?... Marilah kita pelajari
dengan seksama uraian makalah ini......
B.         Permasalahan
Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan
memahami ke empat seni yang ada di indonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah ini,
penulis membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1.       Apa itu Konsep Budaya?
2.      Apa itu Konsep Seni ?
3.      Apa itu Konsep Keindahan?
4.      Apa itu Seni Rupa?
5. Apa itu Seni Musik?
6. Apa itu Seni Tari?
7. Apa itu Seni Teater?
C.         Tujuan Penulisan
Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.
Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para pembaca bahwa
begitu banyaknya  keunika-keunikan kesenian di Indonesia yang harus selalu kita pelajari,
kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak hilang begitu saja, karena itu
merupakan kebudayaan yang sangat berharga di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP BUDAYA

1.    Pengertian budaya menurut para ahli


Konsep dari bahasa latin (Conceptum) = sesuatu yang dipahami. Konsep
adalah sesuatu yang memiliki komponen, unsur, ciri-ciri yang dapat diberi nama.
Konsep adalah pembawa arti. Suatu konsep tunggal bisa dinyatakan dengan bahasa
apapun misalnya “Hund” (Bahasa Jerman), “Chien” (Bahasa Prancis), “Perro”
(Bahasa Spanyol).
Secara Umum, Pengertian Budaya adalah mengatur agar manusia dapat
mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau
mereka berhubungan dengan orang lain. Istilah Budaya berasal dari kata Culture
yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan,
berasal dari kata latin "colere" yang berarti mengolah atau mengerjakan, yaitu
mengolah tanah atau petani.
Pengertian Budaya Menurut Para Ahli
·       E. B Taylor dalam Soekanto (1996:55) memberikan definisi mengenai
kebudayaan ialah: "kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan
kepercyaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-
kemampuan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat". 
·       Selo Soemardjan dan Soelaeman Somardi dalam Soekanto (1996:55)
merumuskan "kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. 
·       Koentjaraningrat Dari asal arti tersebut yaitu "colere" kemudian "culture"  diartikan
sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam
(Koentjaraningrat dalam Soekanto, 1969: 55). 
·       Linton, Budaya adalah keseluruhan sikap & pola perilaku serta pengetahuan yang
merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik oleh suatu anggota
masyarakat tertentu. 
·       KBBI, Budaya adalah sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata
bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung
menunjuk kepada cara pikir manusia. 
·       mendefinisikan bahwa pengertian budaya dari pandangan agama islam,  adalah
khzanah sejarah sekelompok masyarakat yang tercermin didalam kesaksian &
berbagai nilai yang menggariskan bahwa suatu kehidupan harus mempunyai makna
dan tujuan rohaniah.
Unsur-Unsur Budaya 
Terdapat beberapa pendapat ahli mengenai komponen atau unsur kebudayaan atau
budaya yaitu sebagai berikut... 
1. Melville J. Herkovits, menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok yaitu: 
·  alat-alat teknologi 
·  sistem ekonomi 
·  keluarga
·  kekuasaan politik 
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi
·       sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam yang ada disekelilingnya
·       organisasi ekonomi
·       alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama) 
·       organisasi kekuatan (politik)
3. C. Kluckhohn, mengemukakan terdapat 7 unsur budaya atau kebudayaan yang
sifatnya secara universal yaitu...
·       bahasa 
·       sistem pengetahuan
·       sistem masyarakat / organisasi sosial
·       sistem teknologi, dan peralatan hidup
·       sistem kesenian 
·       sistem mata pencaharian hidup 
·       sistem religi
 4. Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a.   Sistem religi yang meliputi:
    - sistem kepercayaan
       - sistem nilai dan pandangan hidup
       - komunikasi keagamaan
       - upacara keagamaan
b.   Sistem Kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi :
  - kekerabatan
  - asosiasi dan perkumpulan
  - sistem kenegaraan
  - sistem kesatuan hidup
  - perkumpulan
c.   Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang :
     - flora dan fauna
     - waktu, ruang dan bilangan
     - tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
d.   Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk :
     - lisan
     - tulisan
e.   Kesenian yang meliputi :
     - seni patung/pahat
     - relief
      - lukis dan gambar
     - rias
     - vokal
     - musik
     - bangunan
     - kesusastraan
     - drama
f.    Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi :
     - berburu dan mengumpulkan makanan
     - bercocok tanam
     - peternakan
     - perikanan
     - perdagangan
g.   Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi :
     - produksi, distribusi, transportasi
     - peralatan komunikasi
     - peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
     - pakaian dan perhiasan
     - tempat berlindung dan perumahan
       - senjata 
   Unsur-Unsur Budaya Secara Umum, Berdasarkan dari beberapa unsur budaya
yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur
kebudayaan adalah sebagai berikut.. 
·       Perilaku-perilaku tertentu 
·       Gaya berpakaian 
·       Kebiasaan-kebiasaan 
·       Adat istiadat 
·       Kepercayaan
·       Tradisi

Ciri-Ciri Budaya 
ciri-ciri budaya adalah sebagai berikut :
a. Merupakan budaya sendiri yang berada di daerah tersebut dan dipelajari 
b. Dapat disampaikan kepada setiap orang dan setiap kelompok serta diwariskan
dari setiap generasi
c. Bersifat dinamis, artinya suatu sistem yang berubah sepanjang waktu 
d. Bersifat selektif, artinya mencerminkan pola perilaku pengalaman manusia secara
terbatas 
e. Memiliki unsur budaya yang saling berkaitan 
Etnosentrik artinya menganggap budaya sendiri sebagai budaya yang terbaik atau
menganggap budaya yang lain sebagai budaya standar.

Ciri-ciri Kebudayaan :
a. Memiliki sifat kedaerahan tertentu
b. Mempunyai adat istiadat yang khas
c. Memiliki unsur kebudayaan asli dan tradisional
d. Dianut oleh penduduk daerah tersebut
e. Adanya unsur kepercayaan
f. Adanya peninggalan sejarah

2. Wujud Kebudayaan
     a. Gagasan
Persepsi merupakan suatu pola pemikiran. Pola pemikiran yang tercipta dari
kumpulan ide-ide yang bersifat abstrak. Bentuk adat istiadat ini berada pada alam
pendirian masyarakat. Persepsi masyarakat pada apa yang terlihat serta diamati
juga dijalani pada kehidupan sehari-hari.
b. Aktifitas
Perbuatan / tindakan yang dilakukan oleh rakyat. Keaktifan masyarakat terbentuk
pada mekanisme/tatanan/system sosial, sebab itu orang-orang saling berhubungan
serta beraktifitas bersama orang-orang lainnya sejalan dengan adat istiadat serta
kebiasaaan.
c. Hasil budaya
Suatu warisan yang merupakan hasil karya cipta, benda / fisik. Hasil budaya bersifat
paling factual diantara dua wujud yang lainnya.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Kebudayaan
a) Unsur pendukung kebudayaan
1. Unsur Internal = faktor yang asalnya dari bagian diri sendiri, misalnya :
- Adanya niat dalam diri sendiri yakni melestarikan tradisi Indonesia.
- Terbentuknya perasaan cinta pada diri terhadap kecintaan tradisi Indonesia yang
amat bervariasi
- Adanya penerus generasi serta berjenis-jenis penemuan serta perkomplotan
setempat.
2.  Unsur Eksternal = faktor yang terdapat di luar masyarakat, seperti akibat kontak-
kontak antar tradisi secara langsung maupun persebaran faktor kebudayaan juga
perubahan lingkungan hidup yang mampu meningkatkan perkembangan sosial serta
tradisi masyarakat yang sepatutnya membenahi kembali kehidupan mereka.

b)      Unsur penghambat kebudayaan


1. Terdapat tradisi asing yang masuk ke Indonesia, oleh karena itu tradisi luar memberi
pengaruh masyarakat untuk mengikuti tradisi luar.
2. Tidak adanya keinginan masyarakat kepada cantiknya bermacam-macam
kebudayaan Indonesia.
3. Beranggapan bahwa adat Indonesia adalah kebiasaan lama yang telah ketinggalan
zaman.
4. Bermacam masyarakat yang tidak tertarik dengan tradisi sebab itu bangsa lain pun
mengklaim tradisi Indonesia. Contohnya : Reog Ponorogo, Tari Pendet, dll.

Tahukah kalian, apa bentuk-bentuk budaya itu?

Di Indonesia memiliki beragam bentuk budaya di setiap daerahnya. Bentuk-bentuk budaya


dapat berupa rumah adat, tarian daerah, lagu daerah, alat musik daerah, adat, upacara daerah
dan kriya ragam hias.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai bentuk-bentuk budaya tersebut. Berikut berbagai
bentuk budaya yang berkaitan dengan seni.

A.    Rumah Adat


            Pada dasarnya, rumah adat berfungsi sebagai hunian suatu suku bangsa tertentu.
Hanya saja dalam membuatnya dengan memakai seni dan tidak sembarangan. Seni
suku-suku bangsa tersebut menggunakan prinsip seni disesuaikan dengan adat,
budaya dan tradisinya.

B.    Tarian dan Lagu Daerah


            Tarian Daerah di Indonesia berbeda-beda dan sangat unik sekali. Busananya
sangat khas dan gerakannya indah dilihat mata, hal ini merupakan sebuah
mahakarya tidak ternilai serta harus dilestarikan oleh anak bangsa.
            Selain tari tradisional, juga berkembang seni musik dengan terciptanya banyak
lagu-lagu daerah Nusantara. Awalnya lagu daerah tersebut populer di daerah
masing-masing, namun seiring berjalannya waktu menjadi populer dinyanyikan
baik oleh rakyat daerah tersebut maupun seluruh rakyat lainnya di Indonesia.

C.    Alat Musik Daerah


Gambar aneka alat musik daerah tersebut! Sangat unik bukan? Biasanya
masing-masing provinsi mempunyai alat musik tradisional masing-masing. Cara
memainkannya membutuhkan keahlian tertentu dan harus belajar seni musik
tradisional Perhatikan secara perlahan-lahan.

D.    Pakaian Adat


            Pakaian adat di Indonesia sangat banyak, berbeda, dan unik sekali. Pakaian adat
dibuat dengan seni tinggi dan sesuai budaya masing-masing suku di tanah air.
Tujuan pembuatan busana adat atau pakaian daerah pada umumnya dipakai untuk
acara khusus, contohnya : untuk acara pernikahan dll. Saat membuatnya pun,
memakai seni dengan pemilihan warna, corak dan bentuk potongan pakaian khas.
Misalnya baju bodo dari Sulawesi Selatan, beskap dari Jawa Tengah, ulos dari
Batak, surjan dari Yogyakarta, kebaya dari Jawa Barat, dll.

E.    Adat Istiadat dan Pakaian Adat


            Pada hakikatnya, setiap suku mempunyai adat istiadat masing-masing, seperti di
Toraja memiliki tradisi upacara pemakaman yang disebut Rambu Tuka. Di Pulau
Bali, terdapat upacara adat Ngaben. Di Kalimantan terdapat suku Dayak dengan
mengadakan tradisi penandaan tubuh melalui tindik di daun telinga, dll.
        Upacara adat merupakan bagian adat istiadat di semua suku bangsa di tanah air.
Penggunaannya disesuaikan budaya masing-masing. Upacara adat dilakukan
dengan seni, jadi sangat menarik.

F.    Senjata Tradisional


               Saat ini senjata tradisional banyak digunakan sebagai hiasan saja. Adapun
berbagai jenis senjata tradisional, diantaranya rencong dari Aceh, keris dari Jawa,
Bali, dan Gorontalo. Mandau dari Kalimantan Timur, terapang dari Lampung, piso
surit dari Sumatra Utara, kujang dari Jawa Barat, golok dari Jakarta, sumpit dari
Papua Barat, parang salawaku dari Maluku Utara, sundu dari Nusa Tenggara Timur,
karil dari Sumatra Barat, pedang jewari dari Riau dan celurit dari Jawa Timur dan
Madura.

G.    Kriya Ragam Hias


              Karya seni berkaitan dengan budaya selanjutnya berupa batik yang sangat
fenomenal dan terkenal di mancanegara. Batik dengan macam ragam hiasnya
menjadi seni warisan turun temurun di negeri ini. Dengan motif-motif yang khas
batik yang sangat beragam biasanya dibuat di atas media kain dan kayu. Jika di
dalam kain menjadi bahan tekstil untuk membuat baju dll. Ragam hias batik yang
banyak dan bervariasi tersebut juga bisa dibuat karya seni lainya seperti topeng
batik.

H.    Benda Seni (Souvenir)


                Benda seni sangat beragam, unik, dan menarik. Benda seni tersebut
merupakan identitas serta kebanggaan bangsa Indonesia. Benda seni yang disukai
banyak orang diantaranya benda seni atau souvenir dari perak yang berasal dari
Kota Gede di Yogyakarta. Pada dasarnya, benda seni atau souvenir tersebut dapat
menjadi sumber mata pencaharian dan oleh-oleh atau cenderamata (souvenir) dari
berkunjung ke objek wisata di Indonesia.

KONSEP SENI

Ø  Pengertian Seni Secara Umum


Jika dipandang dari segi etimologis, Seni dalam bahasa Sansekerta disebut cilpa dan istilah
lain yaitu sani yang berarti pemujaan, pelayanan atau pencarian dengan hormat dan jujur.
Sedangkan dari istilah Barat atau Eropa dari kata art (Inggris) yang berarti kemahiran.
Seni adalah kegiatan manusia untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya pada orang
lain, yang divisualisasikan dalam tata susunan yang indah dan menarik, sehingga dapat
menimbulkan kesan rasa senang atau puas bagi yang menghayatinya.
Budaya adalah hasil cipta rasa dan karsa manusia diwariskan dari generasi ke generasi.
Seni budaya adalah suatu segala sesuatu yang diciptakan manusia yang memiliki unsur
keindahan atau estetika secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Ø  Pengertian Seni Menurut Para Ahli

1. Pengertian Seni Menurut Ensiklopedi Indonesia, Seni merupakan ciptaan dari


segala hal, karena keindahannya orang akan senang untuk melihat ataupun
mendengarkanya.

2. Pengertian Seni Menurut Aristoteles, Menurut Aristoteles seni merupakan sebuah


kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu.

3. Pengertian Seni Menurut Plato & Rousseau, Plato & Rousseau mengemukakan


pendapatnya mengenai seni, dan menjabarkan bahwa seni merupakan hasil peniruan
alam dengan segala seginya.
4. Pengertian Seni Menurut Ki Hajar Dewantara, Ki Hajar Dewantara menjelaskan
bahwa menurutnya Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari
perasaan & sifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.

5. Pengertian Seni Menurut Ahdian Karta Miharja, Menurutnya Ahdian Karta


Miharja seni merupakan kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya
yang bentuk & isinya mempunyai untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam
rohaninya penerimanya.

6. Pengertian Seni Menurut Drs. Sudarmaji, Menurutnya Drs. Sudarmaji seni


merupakan segala manifestasi batin & pengalaman estetis dengan menggunakan
media bidang, garis, warna, tekstur, volume & gelap terang.

7. Pengertian Seni Menurut Drs. Popo Iskandar, Drs. Popo Iskandar menjelaskan


menurutnya seni merupakan hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada
orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat atau berkelompok.

8. Pengertian Seni Menurut Drs. Suwaji Bastomi, Prof. Drs. Suwaji bastomi


menjelaskan bahwa menurutnya seni merupakan aktivitas batin dengan pengalaman
estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang memiliki daya membangkitkan
rasa takjub & haru.

9. Pengertain Seni Menurut Eric Ariyanto, Erik Ariyanto menjelaskan bahwa seni


adalah suatu kegiatan rohani atau aktivitas batin yang di refleksikan dalam bentuk
karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau
mendengarkannya.

10. Pengertian Seni Menurut Kutjaraningrat, Menurutnya Kutjaraningrat seni


merupakan suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, &
peraturan dimana kompleks aktivitas & tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat & biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.

11. Pengertian Seni Menurut Emanuel Kant, Emanuel Kant menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan seni adalah merupakan sebuah impian karena rumus-rumus tidak
dapat mengihtiarkan kenyataan.
12. Pengertian Seni Menurut Leo Tolstoy, Seni menurut Leo Tolstoy ialah rasa yang
menimbulkan kembali perasaan yang pernah dialami.
Ø  Sifat Dasar Seni
1.      Seni bersifat Kreatif
2.      Seni bersifat Individualitas
3.      Seni bersifat Ekspresif
4.      Seni bersifat Abadi dan Hidup Sepanjang Masa
5.      Seni bersifat Universal

Ø  Fungsi Seni
1.      Fungsi Ritual
2.      Fungsi Pendidikan
3.      Fungsi Komunikasi
4.      Fungsi Hiburan
5.      Fungsi Artistik
6.      Fungsi Guna (Seni Terapan)
7.      Fungsi untuk Kesehatan (media terapi)

Pengelompokan seni berdasar fungsinya yaitu:


1.             Seni Murni (Fine Art)
Seni murni adalah seni yang diciptakan semata-mata hanya terikat oleh kepentingan estetis
saja. Jadi hanya murni estetis saja. Misalnya lukisan patung (bukan monumen), tari (bukan
untuk upacara dan sebagainya), nyanyian seriosa.

2.             Seni Terpakai (Useful Art)


Seni terpakai yaitu seni yang diciptakan selain terikat dengan hukum-hukum estetis, ia harus
lebih banyak menyesuaikan diri dengan persyaratan-persyaratan lain yang berhubungan
dengan pemakainya. Misalnya kursi, kecuali harus estetis harus pula disesuaikan dengan
pemakainya yaitu untuk makan, untuk tamu atau untuk kerja. Contoh lain adalah tari, selain
harus estetis juga harus disesuaikan pula dengan tema upacara tari tersebut.

Ø  Pengelompokan seni berdasar dimensinya yaitu:


1.    Dua dimensi
Karya seni rupa yang mempunyai panjang dan lebar, dapat dilihat dari satu arah saja,
contohnya lukisan, photo, gambar dinding dsb.
2.    Tiga dimensi
Karya seni rupa yang mempunyai panjang, lebar dan tinggi, atau mempunyai volume, dapat
dilihat dari segala arah, contohnya patung, candi, arca, gedung, dsb.

Ø  Pengelompokan seni secara umum yaitu:


1.    Seni rupa (visual art)
2.    Seni pertunjukan (performing art)

1. Seni Rupa (Visual Art)


Seni rupa merupakan cabang dari seni yang mengekspresikan pengalaman arsitektur manusia
lewat obyek-obyek dua atau tiga dimensional yang memakan tempat dan tahan akan waktu.
Seni rupa memiliki cabang-cabang yaitu:

§  Seni Lukis
Seni lukis merupakan suatu bentuk penyampaian pengalaman estetika manusia yang
disampaikan melalui bidang dua dimensional dengan menggunakan garis dan warna.
Apabila suatu lukisan dimana unsur garis menonjol (banyak garis-garisnya) disebut
“gambar”. Misalnya karya yang dibuat dengan pensil atau pena. Apabila suatu lukisan
dimana unsur warna sangat menonjol disebut “lukisan”.

§  Seni Patung
Seni patung merupakan suatu bentuk penyampaian pengalaman estetika manusia yang
disampaikan melalui bentuk-bentuk tiga dimensional.
karena dapat dinikmati dari segala penjuru. Bisa dinikmati dari depan, belakang maupun
samping.

§  Seni Grafis
Seni grafis merupakan bentuk pernyataan pengalaman estetika manusia pada bidang dua
dimensional dengan menggunakan efek-efek gambar yang diperoleh dari cetakan.

§  Seni Kriya
Seni kriya merupakan cabang seni rupa yang memerlukan banyak ketrampilan khusus
pekerjaan tangan.
Cabang seni kriya adalah:
v  Kriya Kayu/ukir
v  Kriya Batik/tekstil
v  Kriya Logam
v  Kriya Keramik
v  Kriya Kulit

§  Seni Reklame
Seni reklame merupakan cabang seni rupa yang dipergunakan untuk mempengaruhi pendapat
umum.

§  Seni Arsitektur
Seni arsitektur merupakan cabang seni rupa yang khususnya bergerak di bidang bangunan.

§  Seni Dekorasi
Seni dekorasi merupakan cabang seni rupa yang khususnya bergerak dalam bidang tata hias.

2. Seni Pertunjukan (Performing Art)


a.      Seni Drama
Seni drama ialah suatu pertunjukan yang memakai lakon (jalan cerita). Laku yang dalam
bahasa Inggris “action” tidak sama dengan “lakon”. Karena pertunjukan laku atau action
bukanlah drama.
Kata drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti perbuatan atau pertunjukan. Sebelumnya
pertunjukan drama sering menggunakan mimik.

b.      Seni Teater
Pengertian teater yang sekarang mempunyai arti suatu bentuk kesenian yang mempunyai
unsur nyanyi, musik, tari dan drama.
Teater memiliki bentuk sebagai berikut:
§  Teater rakyat
Teater rakyat adalah teater yang melukiskan segi-segi kehidupan rakyat sehari-hari, misalnya
kegiatan ke sawah, kegiatan-kegiatan rumah tangga dan sebagainya.
Dahulu teater rakyat tidak pernah dimainkan dalam gedung tetapi dimainkan di alam terbuka,
misalnya di lapangan atau di muka pasar yang ramai. Melihat teater tersebut bagi penonton
adalah perupakan bagian dari kehidupannya.

§  Teater klasik
Teater klasik yaitu teater tradisi yang dapat dikatakan sudah ada sejak jaman feodal, karena
dipelihara oleh raja atau kalangan bangsawan di istana-istana.
Wayang Orang merupakan teater klasik yang di dalamnya mempunyai unsur-unsur tari
klasik, menggunakan dialog prosotan tanpa nyanyian, dimana kadang-kadang juga
menggunakan tembang. Tembang-tembang yang dinyanyikan adalah bentuk mocopat. Lakon
yang diambil dalam pewayangan adalah dari cerita epos Ramayana atau Mahabharata.
Ketoprak juga merupakan teater klasik. Asal ketoprak dari daerah Jawa Tengah. Bentuknya
agak lebih bebas, karena agar berkurang unsur-unsur drama modern, dialog yang digunakan
adalah proses yang tidak dinyanyikan namun kadang-kadang diselingi juga dengan dialog
yang dinyanyikan. Tidak menggunakan dalang. Lakon diambil dari sejarah atau babat.
Kadang-kadang juga untuk waktu sekarang diambil dari cerita novel percintaan.
Ludruk adalah merupakan teater klasik yang berasal dari daerah Jawa Timur. Bentuknya
bebas, unsur tariannya hanya digunakan sewaktu pementasan lakon akan dimulai (yang
sering disebut dengan tari ngremong), serba menggunakan unsur-unsur drama modern.
Wayang kulit adalah bentuk teater yang para pemimpinnya adalah wayang atau benda dari
kulit. Dialog dan pelulusan suasana seluruhnya dilakukan oleh dalang. Lakon yang
dibawakan adalah epos Ramayana dan Mahabharata.

§  Teater transisi
Teater transisi adalah merupakan peralihan antara teater tradisi dan teater modern. Teater
transisi lahir karena masuknya pengaruh teater Barat ke Indonesia. Sebagai contoh teater
transisi adalah komedi Stambul, sandiwara.

§  Teater modern
Teater modern adalah bentuk teater yang menggunakan konsepsi seni teater Barat modern.
Konsepsi ini dapat berupa ide cerita atau teknik pengungkapan, sehingga dengan demikian
dapat berupa:
- Konsepsi cerita tradisional, tetapi teknik pemanggungan modern
- Konsepsi cerita modern, teknik pemanggungan juga modern
Contoh teater modern adalah teater yang dimainkan oleh kelompok Rendra, Putu Wijaya, dan
lain-lain.

SENI TARI
Seni tari adalah bentuk-bentuk penyampaian jiwa manusia melalui gerak-gerak ritme yang
indah. Dengan batasan ini maka terdapat tiga hal yang menonjol dan penting, yaitu gerak,
ritmis dan indah disamping ekspresi manusia.

Ø  Definisi Tari
Definisi tersebut disusun oleh beberapa tokoh seni tari atau tokoh bidang seni lain yang
dalam hidupnya banyak berkecimpung dalam bidang seni tari. Para tokoh tersebut antara lain
mendefinisikan tari sebagai berikut:
1.        Ingkang kawastanan beksa inggih punika ebahing sadaya saranduning badan, kesarengan
ungeling gangsa, katata pika tuk wiramaning gending, jumbuhing pasemon kalihan
pikajenging joged (arti: tari adalah gerak seluruh badan yang diiringi irama lagu musik yang
diselaraskan dengan ekspresi tarinya). Dikemukakan oleh BPH Suryodiningrat, seorang ahli
tari dari Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bukunya “Babad lan Mekaring Joged Jawi”.
2.        Tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah. Dikemukakan oleh
Drs. Soedarsono dalam bukunya “Djawa dan Bali: Pusat Perkembangan Drama Tari
Tradisional di Indonesia”.
3.        Tari adalah ekspresi estetis dalam gerak dengan media tubuh manusia. Dikemukakan oleh
Drs. Wisnoe Wardhana dalam bukunya “Pengajaran Tari”.
4.        Tari adalah keteraturan bentuk gerak tubuh di dalam ruang. Dikemukakan oleh Drs.
Sudharso Pringgobroto dalam kuliah-kuliah ASTI Yogyakarta sekitar tahun 1967.
5.        Tari adalah gerak yang ritmis. Dikemukakan oleh Curt Sach, seorang ahli tari Jerman dalam
bukunya “World History of the Dance”.
6.        Tari adalah gerak-gerak yang berbentuk dan ritmis dari tubuh dalam ruang. Dikemukakan
oleh Corrie Hartong dalam bukunya “Danskunst”.
7.        Tari dapat dikatakan sebagai suatu naluri, suatu desakan emosi dalam diri kita yang
mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari, yaitu gerakan-gerakan luar yang ritmis
yang lama kelamaan nampak mengarah kepada bentuk-bentuk tertentu. Dikemukakan oleh
Kamaladevi Chattopadhyaya, seorang ahli seni dari India.
8.        Tari adalah ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif. Dikemukakan oleh La Meri
dalam bukunya “Dance Compotition”.(Supardjan dan I Gusti Ngurah Supartha, 1982 : 17).

Ø  Penggolongan Tari
Secara garis besar, penggolongan tari adalah sebagai berikut :
1.        Penggolongan berdasarkan atas jenisnya, digolongkan menjadi:
ü  Tari Rakyat, yaitu tari yang sudah berkembang sejak jaman primitif sampai sekarang.
ü  Tari Klasik, yaitu tarian yang sudah mengalami puncak keindahannya yang tertinggi. Tarian ini
berkembang semenjak kejayaan masyarakat feodal di Indonesia.
ü  Tari Kreasi Baru, yaitu tari yang diciptakan dalam bentuk baru. Istilah ini timbul sejak tahun
1950. Tarian baru ini diciptakan dengan maksud untuk memenuhi eskpresi dan keinginan
batin penciptanya.

2.        Penggolongan berdasarkan atas fungsinya, digolongkan menjadi:


ü  Tari Upacara, yaitu tarian yang bersifat magis untuk mempengaruhi alam, bersifat ritual dan
untuk upacara adat yang bersifat religius. Tarian ini sering digunakan untuk upacara agama.
ü  Tari Hiburan, yaitu tari yang dititik beratkan pada segi hiburan, dimana tidak diutamakan pada
segi keindahannya. Pada umumnya berbentuk tari pergaulan. Tarian ini biasanya ditarikan
secara berpasangan antara muda-mudi dengan santai.
ü  Tari Pertunjukan, yaitu tari dimana nilai artistiknya sangat diutamakan. Golongan tari-tarian ini
adalah merupakan kelompok seni murni, bukan seni terpakai. Biasanya tari ini merupakan
sarana ekspresi dari penciptanya yang murni tanpa dibatasi dan disesuaikan dengan
kepentingan-kepentingan lain di luar seni tari.

3.        Penggolongan berdasarkan isinya, digolongkan menjadi:


ü  Tari Pantomim, yaitu tari yang isi atau temanya mencoba untuk menirukan sesuatu.
ü  Tari Erotik, yaitu tari yang mengambil tema percintaan pria dan wanita.
ü  Tari Heroik atau Kepahlawanan, yaitu tarian yang mengambil tema kepahlawanan. Biasanya
berupa tarian perang. Perang antara yang jahat melawan yang baik/benar. Juga
menggambarkan kecintaan seorang pahlawan terhadap tanah airnya.
ü  Drama Tari, yaitu rangkaian tari yang disusun sedemikian rupa hingga melukiskan suatu kisah
atau cerita drama tari berdialog, baik prosa maupun puisi dan juga ada yang berupa dialog
(percakapan). Jika tanpa dialog, maka menggunakan tanda-tanda gerakan ekspresi muka atau
mimik sebagai alat untuk berbicara.

SENI SUARA/MUSIK
1.        Asal kata musik
Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa perkataan musik berasal dari Bahasa
Yunani mousike, yang berasal dari kata mouse atau mouskos, yang merupakan salah seorang
dewa/dewi bangsa Yunani yang menguasai cabang kesenian dan ilmu pengetahuan. Dalam
hahasa Latin dikenal dengan sebutan musica yang berasal dari kata musa yang mempunyai
pengertian yang sama seperti dalam bahasa Yunani.

2.        Pengertian musik
Perkataan diatonis dipetik dari bahasa Latin, diatonicus, maksudnya nada-nada yang terdiri
dari tujuh jenis bunyi yang ditulis di atas garis titik, yaitu do re mi fa sol la si.
Ada beberapa sistem nada yang dikenal di dunia. Sistem nada yang menggunakan lima nada
disebut “pentatonis” dan yang menggunakan tujuh nada disebut “diatonis”.
Apabila materi suara dihasilkan oleh manusia disebut musik vokal, apabila dihasilkan oleh
alat disebut musik instrumental dan apabila dihasilkan oleh manusia dan alat secara bersama-
sama disebut musik campuran.
1.        Musik Vokal
Musik vokal adalah musik yang materi pokok suaranya dihasilkan oleh manusia. Apabila
suara manusia dihasilkan oleh seorang saja disebut nyanyian tunggal atau vokal solo,
sebaliknya apabila yang menyanyi itu orang banyak maka disebut nyanyian orang banyak
atau koor.
Suara manusia dibedakan atas suara pria dan suara wanita.
                                    Suara pria dapat dibedakan atas tiga wilayah, yaitu:
b.    Suara pria tinggi disebut tenor
c.    Suara pria yang rendah disebut bass
d.   Suara pria yang tengah antara tinggi dan rendah disebut bariton.
Suara wanita juga dibedakan menjadi tiga wilayah, yaitu:
e.    Suara wanita yang tinggi disebut sopran
f.     Suara wanita yang rendah disebut alto
g.    Suara wanita yang tengah antara tinggi dan rendah disebut mezzo sopran.

2.        Musik Instrumental
Musik instumental adalah musik yang materi pokoknya dihasilkan olah alat. Alat-alat musik
atau instrumen dapat dimainkan secara sendiri-sendiri atau secara bersasma-sama. Apabila
dimainkan secara sendiri-sendiri disebut “permainan tunggal”. Sedangkan apabila dimainkan
secara bersama-sama disebut “orkestra”.

KONSEP KEINDAHAN

Definisi keindahan
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita
rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan
sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus, benar atau elok. Keindahan dipelajari
sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.
Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah identitas yang dikagumi, atau memiliki
fitur yang dikaitkan dengan keindahan. Makna keindahan yang lain adalah segala sesuatu
yang membuat diri maupun hati manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari hasil karya
seni yang dibuat dan dilihat.

Pengertian Keindahan Seni menurut para ahli.


1.    Herbert Read
Keindahan adalah suatu kesatuan hubungan formal dari pengamatan yang
menimbulkan rasa senang. Pada umumnya orang mengatakan yang indah adalah seni, atau
seni itu akan selalu indah, dan yang tidak indah bukanlah seni. Pandangan seperti ini akan
menyulitkan masyarakat dalam mengapresiasi seni itu sendiri, sebab menurut pandangan
Herbert, seni itu tidak harus selalu indah.
2.    Leo Tolstoy
Keindahan (Rusia: Krasota) adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa
menyenangkan apabila dilihat (visual).
3.    Alexander Baumgarten (Jerman)
Keindahan itu dipandang sebagai suatu kesatuan yang merupakan susunan yang
teratur dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan erat satu sama lain dan secara
keseluruhan.
4.    Sulzer
Yang indah itu yang baik, yaitu yang dapat memupuk rasa moral.
5.    Shaftesbury
Yang indah adalah yang mempunyai proporsi yang harmonis dan nyata. Jadi yang
indah adalah yang baik dan nyata.
6.    Hemsterhuis
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah
yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengamatan-pengamatan
yang menyenangkan itu.
7.    Al Gazzali
Keindahan suatu benda terletak pada perwujudan dari kesempurnaan persepsi
karakteristik benda itu, dan ditambah dengan adanya jiwa atau ruh di dalamnya.
8.    Immanuel Kant
Immanuel Kant meninjau keindahan dari dua segi, yaitu sebagai berikut.
a. Subyektif
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa disangkut pautkan dengan
kegunaan praktis dapat mendatangkan rasa senang terhadap si penghayat.
b. Obyektif
Keindahan adalah keserasian suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh objek
tersebut tidak ditinjau dari segi fungsi.
9.    Khahlil Gibran
Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang tidak
memberi namun menerima.
10.    Menurut The Liang Gie dalam bukunya “ Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam
bahasa Inggris Keindahan diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” ,
Italia dan Spanyol “Bello” , kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “Bellum”, akar katanya
adalah “Bonum” yang berarti Kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi
“Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.
11.    Thomas Aquinas
Syarat terciptanya keindahan yaitu: Keterpaduan dan kesempurnaan, Harmonisasi &
Kejelasan.

v  Sifat keindahan karya seni, diantaranya sebagai berikut :


a.       Keindahan itu kebenaran
b.      Keindahan itu abadi
c.       Keindahan itu mempunyai daya tarik
d.      Keindahan itu universal
e.       Keindahan itu wajar
f.       Keindahan itu kenikmatan

v  Unsur yang membuat indah benda estetis karya seni, diantaranya :


a.       Kesatuan (Unity)
b.      Kerumitan (Complexity)
c.       Kesungguhan (Intensity)

v  Manfaat yang didapatkan dalam mempelajari estetika atau keindahan, diantaranya :


a.   Memahami tentang rasa indah pada umumnya juga perihal kesenian pada khususnya.
b. Memperluas wawasan mengenai berbagai unsur-unsur objektif yang membangkitkan rasa
indah pada manusia.
c. Memahami mengenai berbagai unsur-unsur subjektif yang berpegaruh terhadap kemampuan
menikmati rasa indah.
d.  Semakin menyukai dan tumbuh rasa cinta kepada dunia kesenian dan kebudayaan bangsa.

v  Cara untuk mengetahui suatu keindahan, antara lain :


-          Renungan
-          Keserasian
-          Kehalusan
-          Kontemplasi
1.      Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan bahwa keindahan dalam arti luas mengandung
pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah,
sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi : Keindahan seni, Keindahan
alam, Keindahan moral dan Keindahan intelektual.

2.      Keindahan dalam arti estetik murni.


Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3.      Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.


Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan
bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis,
warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah
suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu
dengan si pengamat.

Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal
lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya puisi, bentuk puisi
yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik.

Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan,
ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan
kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik.

Pengertian Estetika Menurut Para Ahli Beserta Penjelasannya


Kata estetika sendiri berasal dari bahasa latin “aestheticus” atau bahasa Yunani
“aestheticos” yang merupakan kata yang bersumber dari istilah “aishte” yang memiliki
makna merasa. Estetika dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang
mengandung pola, dimana pola tersebut mempersatukan bagian-bagian yang membentuknya
dan mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan. Dari
hal tersebut dapat diartikan bahwa esetetika menyangkut hal perasaan seseorang, dan
perasaan ini dikhususkan akan perasaan yang indah. Nilai indah yang dimaksudkan tidak
hanya semata-mata mendefinisikan bentuknya tetapi bisa juga menyangkut keindahan dari isi
atau makna yang terkandung didalamnya.

Pengertian dari estetika menurut para ahli


1.    Pengertian estetika menurut Bruce Allsopp
Bruce Allshop pada tahun 1997 mendefinisikan bahwa estetika adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari proses-proses penikmatan dan aturan-aturan dalam menciptakan rasa
kenyamanan.
2.    Pengertian estetika menurut J. W. Moris
Estetika adalah dikenakan pada objek yang memiliki nilai indah atau tidak indah (sering
dipertukarkan dengan seni/art/ estetika = aesthetics seni = art).
3.    Pengertian estetika menurut Dra. Artini Kusmiati
Dra. Astini kusmiati mendefinisikan bahwa estetika adalah kondisi yang berkaitan dengan
sensasi keindahan yang dirasakan seseorang tetapi rasa keindahan tersebut baru akan
dirasakan apabila terjalin perpaduan yang harmonis dari elemen elemen keindahan yang
terkandung pada suatu objek.
4.    Pengertian estetika menurut Katstsoff
Kattsoff mendefinisikan bahwa estetika adalah menyangkut hal perasaan seseorang, dan
perasaan ini dikhususkan akan perasaan yang indah. Nilai indah yang dimaksudkan tidak
hanya semata-mata mendefinisikan bentuknya tetapi bisa juga menyangkut keindahan dari isi
atau makna yang terkandung didalamnya.
5.    Pengertian estetika menurut Immanuel Kantt
Menurut Immanuel Kantt definisi dari estetika adalah estetika tidak berkaitan dengan
bendanya, melainkan kesenangan yang dirasakan ketika melihat benda itu. Disitu tidak
terdapat karakteristik yang objektif yang disebut keindahan sebagai karya yang berhasil, dan
tidak ada konsep mental yang membuat keindahan dapat diketahui, tetapi hanya semata mata
perasaan senang melihat sesuatu, misalnya karya seni, dan perasaan ini dapat
dikomunikasikan secara universal, tidak secara pribadi.
6.    Pengertian estetika menurut Benedotte Crose
Benedotte Crose mendefinisikan bahwa estetika adalah masalah persepsi, persepsi estetika
adalah suatu jenis pengetahuan, tidak hanya semata mata suatu fenomena yang memuaskan
kondisi pengetahuan secara formal.
7.    Pengertian estetika menurut John Dewey
John Dewey mendefinisikan bahwa yang dinamakan dengan istilah estetika adalah suatu hal
yang berkaitan dengan pengalaman, tetapi tidak semua pengalaman bersifat estetis. Beberapa
pengalaman cenderung menjemukan, tidak lengkap, dan tanpa tujuan, sedangkan pengalaman
estetis bercirikan suatu minat yang intens, yang berasal dari kepuasan dan kelengkapan.
8.    Pengertian estetika menurut Jacob Sumardjo
Estetika merupakan bentuk yang memiliki perbedaan dengan filsafat, perbedaannya terletak
pada pengertian antara estetika dengan filsafat seni yaitu pada objek yang dinilainya.
9.    Pengertian estetika menurut effendy, 1993
Estetika dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang mengandung pola.
Dimana pola tersebut mempersatukan bagian-bagian yang mengandung keselarasan dari
unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan.
10.    Pengertian estetika menurut Munro
Pengertian estetika menurut Munro adalah cara merespon terhadap stimulus, terutama lewat
persepsi indra, tetapi juga dikaitkan dengan proses kejiwaan seperti asosiasi, pemahaman
imajinasi, dan emosi.
11.    Pengertian estetika menurut Djelantik
Djelantik mendefinisikan bahwa yang dinamakan estetika adalah suatu ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari
apa yang kita sebut keindahan.

jenis, Fungsi, dan Unsur Seni Budaya Nusantara

JENIS, FUNGSI DAN UNSUR SENI BUDAYA NUSANTARA

A.     JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI TARI


1.      Jenis tari berdasarkan ragam geraknya
Tari gaya Surakarta di golongkan menjadi 3 yaitu Golongan Tari Putri, Golongan Tari
Putra Alus, Golongan Tari Putra Gagah
v Tari Putri yaitu Bedoyo Ketawang, Tari Srimpi Anglir Mendhung, Tari Srikandhi
Mustakaweni, Tari Adaninggar Kelasworo, Tari Retno Pamodyo, TariGolek, Tari
Merak, Tari Bondan, Tari Gambyong dan lain sebagainya
v Tari Putra Alus yaitu tari Gunung sari, Tari Klono alus, Tari Gambiranom, Tari Menak
Koncar. Tari
v Tari Putra Gagah yaitu Tari Gatotkaca Gandrung, Tari Klono Topeng Gagah, Tari
Anilo Prahasto, Tari Handoko Bugis, Tari Bugis Kembar, Tari Prawiro Watang, Tari
Eko Prawiro, Tari Prawiroguno, Tari Bondoyudo dan Lain Sebagainya

2.      Jenis – jenis Tari berdasarkan bentuk penyajian


Berdasarkan bentuk penyajiannya, jenis tari dibagi menjadi 4 macam yaitu tari
tunggal, tari berpasangan, tari missal dan drama tari.
v  Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan mutlak oleh seorang penari. Sebagai
persiapan dalam belajar tari tunggal perlu diperhatikan beberapa hal sebagai bekal
yaitu sebagai berikut Penguasaan ragam gerak sesuai koreografi, Penguasaan
irama seiring jiwa / karakter tari, Penguasaan ruang pentas, Rasa percaya diri.
Contoh tari putrid tunggal anatara lain Manipuri, golek, gambyong, batik, bondan,
gunungsari, menak koncar, pamungkas cantrik, kelinci, topeng klana, gatotkaca,
kuda – kuda
v  Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua orang penari yang saling
melengkapi satu dengan yang lainnya. Pada tari berpasangan ini diperlukan
keterlatihan gerak dengan partner / lawan main / pasangannya waktu tampil untuk
mewujudkan keserasian dan keharmonisan. Dalam seni tradisi tari berpasangan
dibedakan menjadi dua Jenis wireng dengan Ciri – ciri adalah ditarikan oleh 2 orang
baik putra maupun putri, bentuk tarinya sama, pakaiannya sama, tidak mengambil
suatu cerita, tidak menggunakan ontowecono (dialog), tidak ada yang kalah /
menang, perangnya tanding, gending satu / dua artinya ladrang dteruskan
ketawang. Contoh bogis kembar, bandoyudo. Yang kedua adalah Jenis pethilan
yaitu Tari yang mengambil cerita pewayangan. Ciri – cirinya adalah tarinya boleh
sama boleh tidak, pakaiannya tidak sama kecuali lakon kembar, menggunakan
ontowecono (dialog), memetik cerita / lakon, ada yang kalah / menang / mati, perang
menggunakan gendhing srepeg, sampak, dan gangsaran. Contoh srikandhi
mustakaweni, adaninggar kelasworo, srikandhi cakil, srikandhi burisrawa, karonsih,
handaka bugis, anilo prahasto, gatotkaca antorejo, anoman cakil, anoman
wilkataksini
v  Tari kelompok adalah tari yang disajikan oleh sekelompok penari yang tidak
berpasangan. Jumlah penari bisa 3,4,5 atau lebih
v  Tari massal adalah tarian yang dimainkan oleh banyak penari. Penyajiannya
memerlukan tempat yang luas seperti lapangan , aula dan lain sebagainya. Tari
yang banyak melibatkan penari dibedakan menjadi 2 yaitu Tari kelompok non cerita
artinya tari dengan bentuk koreografi. Susunan gerak tari kelompok yang
bertemakan ( nondramatik)Contoh tari tunggal gambyong, jaranan, tayub, tari
dolanan anak dan Tari kelompok yang menggunakan cerita ( dramatic) dapat
berwujud fragmen atau cerita singkat. Contohnya tari pejuang, sendratari jaka tarub,
langendriyan menakjinggo leno

3.      Jenis – jenis tari berdasarkan konsep garapan


Tari berdasarkan konsep garapan ada 2 jenis yaitu tari tradisional dan tari non
tradisional.
a.      Tari tradisional
Tari tradisional adalah tari yang telah baku oleh aturan – aturan tertentu. Tari
tradisional ada 3 macam yaitu tari primitif, tari istana ( kraton) dan tari rakyat.
1)         Tari primitive.
Zaman primitif adalah zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan
sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Zaman primitif ini berkisar
anatara tahun 20.000 SM – 400 M. Tari primitif merupakan tari yang berkembang di
daerah yang menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. ciri – ciri tari primitif
antara lain :
ü  gerak dan iringan sangat sederhana berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol
suara / gerak – gerak saja yang dilakukan
ü  gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan gerak binatang karena
berburu, proses inisiasi, kelahiran, perkawinan, panen.
ü  instrumen sangat sederhana terdiri dari tifa, kendang, / intrumen yang hanya dipukul
secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamika
ü  tata rias sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar
ü  tari bersifat sakral karena untuk upacara keagamaan.
ü  tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak zaman prasejarah yaitu
zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara
formal. Kehidupan masyarakat masih bergerombol, berpindah – pindah dan
bercocok tanam.
ü  tarian primitif dasar geraknya adalah maksud dan kehendak hati dan pernyataan
kolektif.
ü  atribut pakaian menggunakan bulu – buluan dan daun – daunan
ü  formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambar
kekuatan.
ü  tarian ini berkembang pada masyarakat yang menganutpola tradisi primitif / purba
dimana berhubungan dengan pemujaan nenk moyang dan penyembahan leluhur.
Contoh tari primitif tari bailita dan tari dayang modan.
2)        Tari istana / klasik Ciri – ciri Tari Istana adalah tumbuh dan berkembang di kalangan
istana / kalangan priyayi, geraknya memiliki aturan tertentu atau baku, bentuk tarinya
mengalami proses kristalisasi melalu tata garap yang memiliki nilai artistik yang
tinggi, diciptakan oleh empu tari, garapan tarinya telah menempuh perjalanan
sejarah yang cukup lama.contoh tari istana adalah tari bedaya, tari golek, tari srimpi,
tari gambyong, legong, klana (cirebon) dan lain sebagainya.
3)    Tari rakyat Tari rakyat ciri – cirinya adalah tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat
atau tarian yang berorientasi pada koreografi yang berkembang di masyarakat,
gerak tidak memiliki aturan tertentu, ceritanya menggambarkan kehidupan sehari –
hari masyarakat setempat, bentuknya sederhana, berpola pada tradisi yang sudah
lama diakui sebagai bagian kehidupan masyarakat sekitar menjadi milik masyarakat
sebagai warisan budaya yang sudah ada. Contoh tari rakyat antara lain tari dolalak,
patolan, kuda kepang, barongan, wayang krucil, kuntulan, sintren, ketuk tilu,
tayupan, gabdrung, lengger dan lain sebagainya.

b.     Tari non tradisional


Tari non tradisional adalah tari yang tidak berpijak pada aturan yang sudah ada atau
pola tradisi dan aturan yang sudah baku. Tari jenis ini merupakan tari pembaharuan
yang lebih mengungkapkan gaya pribadi. Tarian ini merupakan bentuk ekspresi diri
yang memiliki aturan yang lebih bebas namun secara konseptual tetap memiliki
aturan. Contoh tarinya adalah karya tari didik nini towok misalnya tari wek – wek,
persembahan. Karya bagong kusudihardjo antara lain yapong, wira pertiwi, dan lain
sebagainya.

4.      Unsur – unsur seni tari


Unsur seni tari ada 2 yaitu unsur pokok adalah gerak dan unsur pendukung meliputi
iringan, tema, tata rias, tata busana, tata lampu, tata panggung.
a.      Unsur pokok tari adalah gerak
unsur – unsur gerak meliputi tenaga, ruang dan waktu. Ruang adalah sesuatu yang
harus diisi. Ruang dalam tari mencakup aspek gerak yang diungkapkan oleh
seorang penari yang membentuk perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat, dan
ruang gerak penari itu sendiri. Ruang berhubungan dengan level yaitu tingkat
jangkauan gerak. Ruang gerak tari diberi makna melalui garis lintasan penari dalam
ruang yang dilewati penari. Ruang dapat diartikan sebagai tempat dimana
menyangkut garis, volume, arah, dan dimensi, level, fokus serta arah pandang dan
gerak. Arah ada 2 macam yaitu arah hadap dan arah gerak. Arah hadap
menunjukkan dimana penari menghadap sedangkan arah gerak menunjukkan
kemana penari bergerak. Fokus adalah titik pandang penari dengan sentral
penontonlevel adalah tingkat jangkauan gerak yang telah ditentukan dan
disesuaikan dengan aturan gerak tari itu sendiri. Level berfungsi sebagai pemberi
kesan, daya tarik dan menimbulkan kesan dinamis terhadap tari. Level ada 3 yaitu
rendah, sedang dan tingi. Dimensi adalah keleluasaan dan kepadatan (densitas)
ruang. Ini digunakan sebagai ukuran penari bergerak. Kepadatan atau densitas
adalah penguasaan ruang oleh penari. Macam – mcam level yaitu tinggi, sedang
dan rendah. Ruang juga menyangkut pola lantai atau formasi penari. Pola lantai
diciptakan fungsinya untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Macam –
macam pola lantai antara lain vertikal /lurus, horisontal, diagonal dan melengkung.

Waktu adalah cepat lambatnya gerakan yang dilakukan oleh penari. Kebutuhan
waktu yang diperlukan untuk perubahan posisi dan perubahan kedudukan tubuh.
Tenaga yang diwujudkan oleh gerakan berhubungan dengan kualitas gerak.
Pencerminan penggunaan dan pemanfaatan tenaga yang disalurkan ke dalam
gerakan yang dilakukan penari merupakan bagian dari kualitas tari sesuai
penghayatan tenaga. Tenaga merupakan pengendalian energi yang diekspresikan
kontras perubahan yang dinamis(cepat lambat, tinggi rendah, keras lembut). Jadi
faktor – faktor yang berhubungan dengan penggunaan tenaga adalah intensitas,
tekanan dan kualitas.

Macam – macam gerak ada 2 yaitu gerak murni dan maknawi. Gerak murni (Pure
Movent) di sebut gerak wantah yaitu gerak yang disusun dengan tujuan untuk
mendapatkan bentuk gerak yang artistic (keindahan) dan tidak mempunyai maksud
tertentu. contohnya sabetan, besut dan lain sebagainya. Gerak maknawi (gesture)
disebut gerak tidak wantah yaitu gerak yang mengandung arti atau maksud tertentu
dan telah distilisasi dari wantah menjadi tidak wantah. Contoh gerak ulap – ulap
(melihat sesuatu yang jauh letaknya), ukel karno ( mendengar), penthangan
( menolak / tidak setuju), golek iwak (mencari ikan di sungai), nuding (marah),
lumaksono (berjalan).

b.     Unsur pendukung tari


1)     Iringan (Musik)tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
lainnya. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau nalun ritmis.
Pada dasarnya bentuk musik tari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk internal
dan eksternal. Musik Internal yaitu Musik atau iringan tari yang di timbulkan atau
bersumber dari penarinya sendiri. Contoh: bersiul,tepuk tangan,bernyanyi,petik
jari,hentakan kaki,dsb. Musik Eksternal yaitu Musik atau iringan yang di timbulkan
atau bersumber dari alat instrument yang di lakukan orang lain.Contoh: Nyanyian,
puisi, susara-suara, instrument gamelan, orkestra musik ,dsb
2)     Tema adalah pokok pikiran, gagasan utama atau ide dasar. Macam – macam tema
adalah heroic, erotis, imitative, pantomime.
3)     Tata Busana atau Kostum
Fungsi busana tari adalah untuk mendukung tema atau isi tari, dan untuk
memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Oleh karena itu di dalam
penataan dan penggunaan busana tari hendaknya senantiasa mempertimbangkan
hal hal sebagai berikut:
ü  Busana tari hendaknya enak dipakai dan sedap dilihat oleh penonton
ü  Penggunaan busana selalu mempertimbangkan isi/tema sehingga dapat
menghadirkan suatu kesatuan antara tari dan tata busana
ü  Penataan busana hendaknya bias merangsang imajinasi penonton
ü  Desain busana harus memperhatikan bentuk bentuk gerak tari
ü  Busana sebaiknya dapat member proyeksi kepada penarinya.
ü  Keharmonisan dalam pemilihan atau perpaduan warna warna busana
Dalam tari kita, busana tari mencerminkan identitas suatu daerah yang sekaligus
menunjuk pada tari itu berasal. Arti simbolis dihubungkan dengan kepentingan tari
dapat dikemukakan seperti berikut merah merupakan simbol keberanian dan
keagresifan, biru merupakan simbol kesitiaan dan mempunyai kesan ketentraman,
kuning mrerupakan simbol keceriaan atau berkesan gembira, hitam merupakan
simbol kebijaksanaan atau kematangan diri,putih merupakan simbol kesucian atau
bersih.
4)     Tata Rias berfungsi antara lain adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi
karakter tokoh yang sedang dibawakan, untuk memperkuat ekspresi, dan untuk
menambah daya tarik penampilan.
5)     Tempat Pentas Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat
atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Bentuk
pemanggungan atau bentuk pentas, ada bermacam-macamProscenium, Tapal
Kuda,Pendapa, Bentuk Pentas Terbuka, Arena, dsb.
6)     Tata Lampu/Pencahayaan
Tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk menerangi serta menyinari
juga dipakai untuk membentuk suasana yang diperlukan dalam adegan-adegan
yang ditampilkan. seorang penata lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan
akibat pengaturan lampunya. Jenis-jenis lampu antara lain Lampu khusus atau
spotlight digunakan untuk menyinari objek secara khusus, Follow spotlight lampu
sentral yang berfungsi mengikuti objek, Strip light lampu berderet dan bermacam-
macam warna, General light sebagai penerangan keseluruhan arena pentas. Fungsi
tata lampu Menerangi dan menyinari pentas dan Mengingatkan efek lighting
alamiah.

5.      Penjiwaan dalam menari


Penjiwaan dalam menari merupakan kemampuan penari dalam menghayati dan
mengekspresikan karakter peran dan karakter tari pada waktu menari. Penjiwaan
dalam menari dalam bahasa jawa disebut wirasa. Penjiwaan dalam menari dapat
dicapai apabila seseorang dalam menari melibatkan passion yaitu melakukan
dengan perasaan senang, bersungguh – sungguh (bersemangat) mencurahkan
segala perasaannya dalam kegiatan menari. Untuk sampai kepada kemampuan
penjiwaan dalam menari, ada beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki
penari yaitu :
a. Wiraga adalah Memiliki ketrampilan teknis gerak mencakup kemampuan menghafal
urutan gerak, kemampuan olah tubuh, kemampuan mentaati gaya tari dan
kelenturan.
b.   Wirama adalah Memiliki kepekaan musical yaitu kepekaan dalam menyelaraskan
ritme gerak tubuh dengan ritme musik atau menyelaraskan ritme garak dengan
penari lainnya.
c.  Wirasa adalah Mampu menghayati dan mengekspresikan karakter peran dan karakter
tari
Untuk dapat mencapai wirasa penari harus melakukan 4 hal yaitu sawiji
(konsentrasi), greget ( menyalurkan kekuatan dari dalam), sengguh (percaya diri),
mingkuh (penuh disiplin disertai dedikasi dan loyalitas).

6.      Fungsi seni tari


Beberapa fungsi dan peran seni tari sebagai berikut :
a.      Tari sebagai sarana upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam
suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi
berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. Ciri – ciri tari untuk
upacara antara lain diselenggarakan pada tempat dan waktu tertentu, bersifat sacral
dan magis, ada sesaji, dilaksanakan di tempat terbuka dan massal, hidup dan
berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan, sebagai
sarana memuja dewa, bersifat kebersamaan dan berulang ulang, yang datang
dianggap peserta upacara bukan penonton, ditarikan oleh penari yang terpilih dan
dianggap suci, gerak tari imitatif, meniru gerak - gerik alam sekitar, ungkapan gerak
mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.
b.      Tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki
tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari
hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk
ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri.
contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung
(banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra), tari sekar
putrid, ratu graheni
c.      Tari sebagai sarana pergaulan
Dalam hal ini tari memiliki fungsi pergaulan antara sesame manusia . contoh tari
ketuk tilu, jaipongan, maengket ( Sulawesi) tari tujuah lompat (Maluku)
d.      Tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental.
Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau
bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita
cacat mental.
e.      Tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk
bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai
keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang
f.       Tari sebagai pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan
penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya.
Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini
sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan
segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema
dan tujuan yang jelas. Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari
ngremo(jatim), gambyong ( surakarta)
Tari sebagai media katarsis
Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah
dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas penghayatan seni. Oleh
karena itu, biasanya jtari ini dilakukan oleh seniman yang hakiki. Namun seorang
guru pun bisa melakukannya asal dia mau berlatih dengan kesungguhan,
konsentrasi yang penuh, berani dan memiliki kekayaan imajinasi.

B.     JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI MUSIK


Pengertian seni musik nusantara adalah Musik nusantara dari katanya tersebut bisa
dipahami sebagai sebuah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan
dan merupakan kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan oleh
masyarakat.Musik nusantara ada 2 jenis yaitu musik tradisional dan musik non
tradisional.

Jenis seni musik nusantara ada 2, yaitu seni musik tradisional dan non
tradisional,yang akan dipaparkan sebagai berikut.
a.      Seni musik tradisional
Musik tradisional adalah khasanah musik yang ada di negeri kita,musik tradisional ini
tumbuh dan berkembang karena adanya tradisi yang turun temurun ditengah
masyarakat dan dilestarikan sebagai hiburan,kebanggaan,dan untuk memupuk tali
persaudaraan.Jenis musik tradisional yang ada di Indonesia,diantaranya sebagai
berikut
ü  Musik gambang kromong
ü  Musik laras madya
ü  Musik senandung jolo
ü  Musik sasando gong
ü  Musik budha
ü  Musik gong luwang
ü  Musik syair terlima
ü  Musik tradisi krombi
ü  Musik panting
ü  Musik karawitan
b.     Seni musik non tradisional
Di nusantara negeri kita juga berkembang musik yang muncul dari pengaruh seni
musik budaya lain,diantaranya sebagai berikut.
ü  Musik klasik
ü  Musik country
ü  Musik jaz
ü  Musik rock
ü  Musik funk
ü  Musik rap atau hip hop
ü  Musik pop
ü  Musik blus
ü  Musik reggae
ü  Musik R & B
ü  Musik eletronik atau tekno
ü  Musik keroncong
ü  Musik dangdut

UNSUR – UNSUR MUSIK


1.      Melodi
Melodi adalah susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam waktu. dan
disusun dengan musical. Nada –nada tersebut bersumber dari sebuah sistem deret
nada yang memiliki jarak-jarak tertentu dari satu nada ke nada yang lain atau sering
kita kenal dengan istilah tangga nada. pengertian Tangga Nada dari Wikipedia.
Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem
nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya do,
re, mi, fa, so, la, si, do Macam-Macam Tangga Nada Nah setelah kita tahu apa
pengertian tangga nada saatnya kita mengetahui jenis dari tangga nada itu apa
saja,Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonis dan pentatonis.
a.   Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri dari tujuh buah nada dan
menggunakan 2 macam jarak nada, yaitu jarak 1 (satu) dan 1/2 (setengah). Tangga
nada ini terbagi atas dua macam, yaitu:
ü  Tangga Nada Mayor
Susunan jarak nadanya 1 1 1/2 1 1 1 1/2. Tangga nada mayor berkesan
bahagia dan bersemangat.
ü  Tangga Nada Minor
Tangga nada minor adalah tangga nada diatonis yang susunan nada-nadanya
berjarak 1–1/2–1–1–1/2–1–1. Tangga nada minor dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
sebagai berikut.
·      Tangga Nada Minor Asli Tangga nada minor asli hanya memiliki nada-nada pokok
dan belum mendapat nada sisipan. Musik Gregorian merupakan bentuk khas yang
menggunakan tangga nada
·     Tangga Nada Minor Harmonis Tangga nada minor harmonis adalah tangga nada
minor yang nada ke tujuhnya dinaikkan setengah laras. Dalam tangga nada ini,
deretan naik dan turun tetap sama. Berikut ini, tangga nada minor harmonis.
·       Tangga Nada Minor Melodis Tangga nada minor melodis adalah tanga nada minor
asli yang nada ke-6 dan ke-7 dinaikkan setengah laras. Pada saat turun, nada ke-6
dan ke-7 tersebut diturunkan ½ laras. Berikut ini, tangga nada minor melodi

b.  Tangga Nada pentatonis


Tangga nada pentatonis adalah jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada
pokok. Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan
nada yang didengar. Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang menggunakan
pelog dan slendro. Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada ini adalah
gamelan. Sedangkan Pengertian Tangga Nada Pentatonis dari wikipedia dijelaskan
bahwa Skala pentatonik atau tangga nada pentatonik adalah suatu skala dalam
musik dengan lima not per oktaf.

2.      Harmoni ,
Harmoni adalah pergerakan dari satu akor keakor yang lain yang difungsikan
sepabagai pengiring suatu melodi. Pergerakan akord yang indah atau bagus sering
di istilahkan sebagai pergerakan yang harmonis. Sedangkan akor sendiri adalah
perpaduan tiga nada atau lebih. Akor yang di susun dari tiga nada yang disusun
keatas dengan berdasarkan interval terts disebut juga triad. Berikut adalah susunan
akor triad dalam tangga nada C mayor

Akord mayor di tunjukkan dengan huruf besar sedangkan akor minor di tunjukan
dengan huruf kecil. Berikut ini adalah jarak nada pada akor-akor triad Mayor = 2 + 1
½, Minor = 1 ½ + 2, Diminised = 1 ½ + 1 ½, Augmented = 2 + 2

3.      Ritme
Ritme adalah pengaturan panjang pendek bunyi dalam waktu. Birama merupakan
pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah
ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu
ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan
pembedaan durasi). berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan untuk
menentukan panjang pendeknya harga dari suatu not

4.      Bentuk dan struktur lagu


Bentuk dan struktur musik adalah semacam kerangka dalam suatu karya musik.
Kerangka tersebut tersusun dari bagian-bagian lagu yaitu kalimat, segmen dan yang
terkecil adalah pola (motif), Sebagai contoh dibawah ini ada contoh bentuk lagu satu
bagian,

5.      Unsur ekspresi


unsur ekspresi dalam musik adalah bagaimana musik itu harus di bawakan, sebagai
contoh tanda ekspresi dalam musik adalah sebagai berkut :
·   Tempo secara garis besar dapat di bedakan menjadi tiga yatu, cepat, sedang dan
lambat.
·      Tempo lambat antara lain largo ( sangat lambat M.M. 46 – 50), larghetto (lebih
cepat dari largo M.M.60-63), adagio (lambat M.M 52-54), lento (lebih cepat dari
adagio M.M 56-58).
·   Tempo-tempo sedang antara lain adante (berjalan teratur M.M 72-76), andantino
( lebih cepat dari adante M.M 80-84), moderato (sedang M.M 96-104)
·   Tempo-tempo cepat antara lain allegretto (lebih lambar dari allegro M.M 108-116),
allegro ( cepat, hidup, gembira M.M 132-138), vivace (lebih cepat dari allegro M.M
160-176), presto (cepat M.M 184-200), prestisimo (sangat cepat M.M 208)
·      perubahan tempo antara lain accelerando (makin lama makin cepat), ritardando
(makin lama makin melambat), fermata (nada di tahan melebihi nilai yang
sebenarnya), rubato (bebas dan penuh perasaan), Stringendo (tergesa gesa dan
kian menjadi cepat)
·      Dinamik ( tanda untuk menentukan keras lembutnya suatu bagian atau prase)
·      Pianissimo ( pp) sangat lembut, Piano ( p) lembut, Mezzopiano (mp) sedikit lembut,
Mezzo forte (mf) sedikit keras, Forte (f) keras, Fortesimo (ff) sangat keras.
·      Perubahan dinamik antara lain Crescendo semakin keras, Decrescendo semakin
lembut, Diminuendo melembutkan nada, Sforzando lebih keras diperkeras.
·      Gaya atau style antara lain Animato riang gembira, capella tanpa iringan alat
music, Dolce manis, Espresivo ekspresif, Marcia mars atau lagu berbaris, Staccato
pendek tersentak sentak, Subito seketika.

FUNGSI MUSIK
Menurut fungsinya musik dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi
1    Fungsi musik sebagai hiburan
Musik sebagai sarana hiburan adalah musik yang bertujuan untuk menghibur,
seabagai contoh disini adalah konser-konser musik yang membawakan lagu-lagu
popular, ataupun program tayangan televisi yang menyiarkan musik sebagai
hiburan. Contoh lagu dan kelompok musik yang membawakan musik sebagai
sarana hiburan contohnya Dealova ciptaan Opik, Lagu rindu ciptaan krispatih, You
are not elone ciptaan Michael Jakson
2.   Fungsi musik sebagai sarana upacara ( kebangsaan, adat dan keagamaan)
Fungsi musik sebagai sarana upacara biasanya dibawakan pada saat upacara baik
upacara bendera, upacara keagamaan ataupun upacara adat, musik disini bertujuan
untuk menambah hikmat suasana upacara ataupun menambah semangat
kebangsaan Contoh lagu lagu pengiring upacara, Indonesia Raya, Mengheningkan
Cipta
3.   Fungsi musik sebagai sarana pendidikan
Musik sebagai sarana pendidikan adalah musik yang diciptakan untuk mendukung
proses belajar mengajar ataupun musik itu sendiri sebagai materi ajar. sebagai
contohnya adalah lagu-lagu ciptaan A.T Mahmud, komponis ini banyak
menghasilkan karya-karya yang sangat mendukung anak untuk belajar. Baik belajar
berhitung, mengenali warna, ataupun tentang alam. Contoh lagu untuk pendidikan,
Balonku ada lima ciptaan A.T Mahmud, Bintang kecil, Berhitung
4.   Fungsi musik sebagai pengiring suatu pertunjukan
Musik seabagai pengiring suatu pertunjukan bertujuan untuk memperkuat suasana
baik suasana gembira, sedih, seram, komedi dan lain sebagainya. Pertunjukan yang
sering menggunakan musik sebagai pengiring adalah pertunjukan tari dan teater.
5.   Fungsi musik sebagai ilustrasi
fungsi musik sebagai ilustrasi bertujuan hampir sama dengan musik pengiring
pertunjukkan, yaitu memperkuat suasana, sebagai contoh musik ilustrasi dapat kita
dengar pada iklan ditelevisi, filem-filem. Sebagai contoh adalah lagu- soundtrek filem
Laskar pelangi ciptaan Nigi, Ayat-ayat cinta
6.   Fungsi musik sebagai terapi
Dewasa ini banyak masyarakat yang memfungsikan musik seabagai terapi. Baik
bertujuan untuk kesehatan ataupun memaksimalkan cara kerja otak. Sebagai contoh
adalah musik-musik klasik karya W.A Mozart yang diyakini dapat meningkatkan
kecerdasan pada anak.

PENGGOLONGAN ALAT MUSIK


Penggolongan alat musik dibedakan menjadi beberapa macam yaitu,
1.    Menurut fungsinya
Penggolongan alat musik menurut fungsinya terbagi menjadi tiga yaitu
a.   Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang biasanya membunyikan melodi pada
suatu lagu, pada umumnya alat musik ini tidak bisa memainkan kord secara
sendirian. Contoh alat musik melodis adalah biola, trupet, recorder, flute.
b.  Harmonis
Alat musik harmonis adalah alat musik yang dimankan untuk memainkan harmoni
pada suatu lagu. Karena alatmusik ini biasa memainkan harmoni maka cir-cirinya
ialah bisa memainkan tiga nada atau lebih secara bersamaan. Contoh alat musik
harmonis adalah guitar, keyboar, piano, harpha, kentrung, siter. dibawah ini adalah
contoh nada-nada yang terdapat pada alat musik harmonis keyboard
c.   Ritmis
Alat musik ritmis dimainkan sebagai pengiring sekaligus pengatur tempo pada lagu.
Biasanya alat musik ritmis bernada tetap atau tidak bernada. Contoh alat musik
ritmis adalah drum, triangele, tamborine, gendang, cymbal. salah satu alat musik
ritmis yang sering kita temui adalah drum set.untuk mempermudak dalam kita
belajar drum adalah dengaan menggunakan notasi drum, dimana notasi drum
tersebur kebanyakan ditulis dalam notasi balok. banyak musisi atau buku musik
menulis notasi drum dengan posisi yang berbeda-beda, akan tetapi yang perlu kita
pahami adalah bahwa notasi tersebut hanyalah sekedar simbol untuk
mempermudah dalam belajar drum. Berikut ini marupan contoh letak notasi balok
untuk drum ( Drum key ) yang sering digunakan

2.    Ditinjau dari cara memainkanya alat musik dibedakan menjadi lima yaitu :
a.   Alat musik gesek
Alat musik gesek adalah segala macam alat musik yang dimainkan dengan cara di
gesek. Yang tergolong alat musik gesek adalah biola, cello rebab, contre bass, dll
b.   Alat musik petik
Alat musik petik adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara dipetik,
contoh alat musik petik adalah guitar, kecapi, siter, dll
c.   Alat musik pukul
Alat musik pukul adalah alatmusik yang cara meminkanya dengan di pukul. Yang
termasuk alat musik pukul adalah drum, tamborine, silofone, timpani, dll
d.   Alat musik tiup
Alat musik tiup adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara di tuip.
Contoh alat musik tiup adalah flute, trumpet, sruling, oboe, clarinet, dll
e.   Alat musik getar
Alat musik getar adalah alat musik yang cara memainkannya dengan digetarkan.
Cotoh alat musik getar adalah angklung, bolero, marakas.
f.    Alat musik keyboard
Alat musik keyboard adalah alat musik yang memakai bilah nada dalam susunan
yang kusus dan dimainkan dengan ditekan menggunkan jari. Contoh alat musik
keyboard adalah organ, piano, akordeon.

3.    Berdasarkan sumber bunyinya.


a.   Membranofone
Membranofone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari membran. Contoh alat
musik membranofon adalah drum, gendang, rebana, dll
b.   Aerofon
Aerofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari udara. Contoh alat musik
aerofon adalah flute, seruling, saxophone, dll
c.   Elektrofon
Elektofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari elektrik atau listri. Sebagai
contohnya adalah keyboard, elekton, organ, dll
d.   Idiopfon
Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya dari alat musik itu sendiri. Contoh
alat musik idiofon adalah gong, angklung, gambang, saron, dll
e.   Chordophon
Chordophone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari chord atau dawai.
Contoh alat musik chordophone adalah gitar, cello, contra bass, dll. Yang termasuk
alat musik yang terbuat dari logam adalah trumpet, saxophone,

KARAKTER MUSIK
1.      Musik jazz
Menurut Majalah Design Arsitektur, edisi April 2000 Jazz adalah pembebasan jiwa
yang hadir dalam ruang bernama “ IMPROVISASI “. Dalam jazz, ada suatu dialog
atau percakapan akrab yang terjadi seketika, spontan dan tanpa rencana. Jazz
memiliki suatu kerangka, dimana suatu musisi bisa “berakrobat” dan mengalir
mengikuti suatu garis petunjuk, namun kemudian berbelok, menghilang lalu kembali
lagi, melompat - lompat, menari - nari, jungkir balik, dan semuanya dilakukan secara
improvisasi dan tidak saling merusak.
Sejarah musik jass terdiri dari beberapa periode yaitu Ragtime jazz (periode 1890 –
1910), New Orleans ( periode 1890 – 1910), Swing ( 1920 – 1930 ), Europen jazz
( 1920 – 1930), Dixieland (periode 1940 – 1950 ), Bebop periode ( 1940 – 1950),
Cool jazz ( 1940 – 1950), Hard jazz ( 1940 – 1950, Free jazz ( 1940 – 1950), Latin
jazz ( 1960 – 1950), Soul jazz (1960- 1970), Jazz fusion ( 1960-1970).

2.      R & B
Musik R&B dibuat dan didukung oleh sebagian besar masyarakat Afrika-Amerika
pada awal 1940-an. R&B pertama kali diciptakan oleh Jerry Wexler, yang terkenal
dengan Atlantic Recordnya. Istilah R&B menurut Jerry Wexler digunakan sebagai
sinonim untuk musik Rhitem And Roll (musik rock n roll yang dimainkan oleh orang
kulit hitam). Harmoni musik R&B berakar dari blues dan boogie-woogie, namun
memiliki ritme yang lebihdinamis dan variatif. Piano dan gitar elektrik adalah
pengiring yang harus ada. Mengikuti perkembangan zaman, musik R&B telah
mendapat pengaruh dari jenis musik lain seperti musik jazz dan rock sehingga
berkembang menjadi jenis musik yang berbeda dari komposisi aslinya. Di Indonesia,
musik R&B mulai muncul sekitar tahun 1990-an. Musik ini terus berkembang hingga
sekarang. Beberapa musisi Indonesia yang membawakan jenis musik R&B antara
lain, Glen Fredly dan Rio Febrian.

3.      Musik pop


Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas.dengan
mengutamakan permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah
dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya
yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan pemahaman bagi para
penikmatnya.
Beberapa musisi dan grup band pop indonesia antara lain, Titiek Puspa, Chrisye,
Katon Bagaskara, Melly Goeslaw, grup band Peterpan, Ada Band, Kla Project dan
sebagainya. Serta dengan artis indonesia antara lain, Kris dayanti, Ari laso, Ruth
Sahanaya, dan lain-lain.

4.      Rock
Musik Rock adalah jenis aliran musik yang dipengaruhi dari pola boogie-woogie
sebagai kesinambungan blues dan berakar dari musik country. Penemunya adalah
Fat Domino. Instrumen musik yang dominan pada musik rock adalah gitar dengan
efek distorsi yang keras serta amplifier-nya, bass & gitar elektrik merupakan
instrumen yang dipelopori oleh merk Fender pada tahun 1951. Piano dan organ
elektrik, synthesizer, dan drum set merupakan instrumen yang turut melengkapinya.
Dalam perkembangannya, musik rock memiliki beberapa aliran atau jenis genre
yang diantaranya metal, punk, alternative, grunge. Di Indonesia sendiri musik rock
berkembang dengan pesat dan terkenal dari tahun 70-an dengan grupnya antara
lain, God Bless, Rawe Rontek, Gang Pegangsaan, dan lain-lain. Perkembangan
musik Rock tidak lepas juga dari produksi rekaman Log Zelebour dibawah naungan
logiss record-nya. Walau kemudian sempat meredup beberapa waktu, musik ini
bangkit kembalai di tahun 200-an. Beberapa musik band rock yang berkembang
akhir-akhir di Indonesia antara lain Seuries, Boomerang, Jamrud, Edane, dan
sebagainya.

5.      Reggae
Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae mungkin
jadi bekas di perasaan lebar ke menunjuk ke sebagian terbesar musik Jamaika,
termasuk Ska, rocksteady, dub, dancehall, dan ragga. Barangkali istilah pula berada
dalam membeda-bedakan gaya teliti begitu berasal dari akhir 1960-an. Reggae
berdiri di bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan,
dikenal sebagai "skank", bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas
tiga pukulan masing-masing ukuran, dikenal dengan sebutan "sekali mengeluarkan".
Karakteristik, ini memukul lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.
6.      Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di
Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam
evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik
India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).
Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya
pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga
bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang
dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat
terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam,
degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. Yang menjadi karakter musik ini
adalah cengkok dan penggunaan alat musik gendang dan suling.

C.     JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI RUPA


PENGGOLONGAN SENI RUPA
Seni rupa dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu karya seni murni, karya seni pakai
atau terapan, dan karya seni rupa berdasarkan dimensinya. Pengertian karya seni
rupa murni atau fine art adalah bentuk seni rupa yang diciptakan dengan lebih
mengutamakan unsur ekspresi jiwa pembuatnya atau seniman tanpa
mencampuradukannya dengan fungsi atau kegunaan tertentu. Karya seni rupa
murni seperti seni lukis dan seni patung. Pengertian karya seni pakai atau terapan
(Applied art) adalah karya seni rupa yang lebih mengutamakan fungsi tertentu.
Karya seni rupa terapan seperti seni grafis, seni dekorasi, reklame, ilustrasi,
kerajinan/kriya, arsitektur, keramik, batik dan grafika. Seni rupa berdasarkan
dimensinya terbagi atas dua yaitu karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa
tiga dimensi. Pengertian karya seni rupa dua dimensi atau dwimatra adalah karya
seni rupa yang terbentuk dari unsur panjang dan lebar. Sedangkan pengertian karya
seni rupa tiga dimensi atau trimatra adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur
yaitu panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan
volume. Contohnya bonsai, seni keramik, diorama dan lainnya.

UNSUR – UNSUR SENI RUPA


Unsur unsur seni rupa terdiri atas titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur,
dan gelap terang.
o    Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang berada pada dimensi satu.
Dibutuhkan adanya titik untuk membentuk garis, bentuk, ataupun bidang.

o    Garis
Garis adalah unsur seni rupa yang merupakan hasil dari penggabungan unsur titik.
Garis dalam seni rupa menjadi goresan atau batasan dari suatu benda, ruang,
bidang, warna, tekstur dan lainnya. Garis terbagi atas tiga yaitu menurut jenisnya,
menurut kesannya dan wujudnya. Garis menurut jenisnya yaitu garis lengkun, garis
panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus, putus, patah-patah,
spiral dan lainnya. Kesan garis dapat ditimbulkan oleh adanya variasi jenis jenis
garis yang digunakan serta kebudayaan yang ada saat tersebut terhadap suatu
simbol. Garis berdasarkan wujudnya ada dua yaitu semu dan nyata. Garis nyata
dihasilkan oleh coretan sedangkan garis semu dihasilkan oleh adanya perbedaan
warna terhadap dua benda atau lebih.
o    Bidang
Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang dihasilkan dengan mengabungkan
beberapa garis. Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki panjang dan lebar.

o    Bentuk
Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan dari berbagai
bidang. Bentuk terdiri atas dua yaitu bangun dan bentuk plastis atau form. Shape
atau bangun adalah sesuatu yang bentuknya seperti bulat, persegi, ornamental,
tidak teratur dan lainnya sedangkan form atau bentuk plastis adalah bentuk subjektif
atau tujuan dari adanya benda tersebut sehingga memiliki nilai seperti kasur yang
berbentuk (shape) persegi panjang tapi form nya itu sebagai tempat tidur.

o    Ruang
Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni rupa dua
dimensi, ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang
bersifat nyata.
Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat
ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya: melalui penggambaran gempal,
penggunaan perspektif, peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian
ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan
atau pembelokan bidang, penambahan bayang-bayang.

o    Warna
Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan para
seniman terasa hidup dan lebih eksresif. Warna berdasarkan teori warna terhadap
cahaya terdapat tujuh spektrum warna. Salah satu teori warna dalam seni rupa
adalah teori warna pigmen yaitu:
ü Warna Primer, terdiri atas merah, kuning, dan biru. Pengertian warna primer adalah
warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain.
ü Warna Sekunder, seperti ungu, oranye dan hijau adalah jenis pigmen yang dapat
diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu.
ü Warna Tersier, yakni warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder
ü Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau
menuju warna kuning, dan lain-lain,
ü Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.

o    Tekstur
Pengertian tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu
permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap
benda ada yang memiliki tekstur berbeda dan adapun yang sama. Tekstur terdiri
atas dua jenis yaitu nyata dan semu. Pengertian tekstur semu adalah kesan yang
berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap sifat dan keadaan permukaan
bidang benda karya seni rupa. Pengertian tekstur nyata adalah nilai raba yang sama
antara penglihatan dan rabaan.

o    Gelap Terang


Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya.
Semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin kecil
intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi,
unsur gelap terang dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna yang ada.

FUNGSI SENI RUPA


Fungsi seni rupa terdiri atas dua yaitu fungsi individual seni rupa dan fungsi sosial
seni rupa.
a.   Fungsi individual seni rupa
Fungsi seni rupa yang individual ada dua yaitu fisik dan emosional. Fungsi seni rupa
secara fisik adalah pemenuhan kebutuhan fisik manusia baik yang dipakai langsung
ataupun sebagai pelengkap dari aktivitasnya. Fungsi seni rupa secara emosional
bagi individu adalah sebagai efek kerja sama antara pencipta seni atau seniman
yang telah menyampaikan ekspresinya terhadap penikmat karya seni rupa, atau
disebut apresiator.
b.  Fungsi Sosial Seni Rupa
Fungsi seni rupa secara sosial ada empat yaitu pendidikan, rekreasi, komunikasi
dan keagamaan.
Fungsi seni rupa terhadap pendidikan adalah sebagai sarana untuk mempermudah
dan memperbagus cara pembelajaran dalam dunia pendidikan sehingga anak didik
mampu menerima dan menangkap lebih cepat pembelajaran yang ada. Fungsi seni
rupa terhadap rekreasi berhubungan dengan penyegaran dan pembaharuan kondisi
emosional masyarakat seperti pembuatan taman rekreasi, dan pusat wisata lainnya
oleh pemerintah menggunakan seniman. Fungsi seni rupa dalam komunikasi adalah
mempermudah penyebaran dan penerimaan informasi kepada para penerima
informasi dengan memberikan sentuhan kreativitas. Fungsi seni rupa dalam
keagamaan salah satunya adalah mempermudah identifikasi kekhasan suatu
agama.

D.     JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI TEATER


Seni teater nusantara memiliki jenis, fungsi, dan unsur yang tidak kalah unik dengan
cabang seni lainnya, kesemuanya ituakan dipaparkan sebagai berikut.
1.   Pengertian Seni Teater Nusantara
Seni teater merupakan salah satu kesenian yang dipentaskan di atas panggung.
Pada hakikatnya seni teater merupakan seni drama yang menampilkan perilaku
manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan
akting para pemainnya.
2.   Jenis Teater Nusantara
Jenis teater nusantara dibagi menjadi dua yaitu Teater tradisional dan non
tradisional yang dipaparkan sebagai berikut.
a.   Teater tradisional
Teater tradisional adalah jenis teater yang berkembang didaerah daerah seluruh
nusantara. Teater tradisional diIndonesia sangat berfariasi dan berbeda antara satu
daerah dengan daerah lainnya. Berikut disajikan beberapa bentuk teater tradisional
yang ada diIndonesia antara lain Teater Ketoprak,Wayang Orang, Ludruk,Lenong,
Randai, Mamanda, Sangbyang Teater Wayang Kulit menggunakan layar tipis serta
sinar lampu untuk menciptakan kesan bayangan pada wayang kulit. Wayang kulit
tersebut dimainkan dibelakang layar tadi. Dalam pementasan teater wayang kulit ini
biasanya penonton wanita menonton pada bagian depan layar yang untuk menonton
bayangan dari wayang kulit tersebut, sedangkan para laki laki menonton pada
bagian belakang layar untuk menonton wayang kulit tersebut secara langsung.
b.  Teater Non Tradisional
Jenis teater non tradisional dinegeri kita Indonesia, diantaranya sebagai berikut
Drama musikal, Teater dramatik, Teattrikalisasi puisi, Teater gerak

1.      Drama Musikal


Drama musikal merupakan jenis seni teater yang menggabungkan unsur musik,
unsur tari dan seni peran namun lebih mengedepankan ketiga hal tersebut dari pada
unsur dialog dari seorang pemain. Teater ini memliliki latar belakang yang
menggabungkan serta mengkombinasi sebuah tarian, musik serta tata pentas
sehingga dapat disebut sebagai drama musikal. Drama Musikal terdapat dua jenis
yaitu drama kabaret dan drama opera. Drama Kabaret mengguanakan musik serta
lagu yang bersifat bebas, sedangkan drama opera musik serta iringan lagunya
dinyanyikan oleh para tokoh dan biasanya disebut sebagai seriosa.

2.      Teater Dramatik


Dramatik adalah sebuah kata yang menggambarkan sebuah alur dramatika pemain
yang dipersembahkan dalam pementasan teater. Pada teater dramatik sangat
memperhatikan kedetilan tempat serta latar belakang sebuah situasi cerita karena
terjadi perubahan karakter secara psikologis.

3.      Teatrikalisasi Puisi


Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukan sebuah seni teater yang dikombinasikan
dengan karya sastra puisi. Dalam pementasan ini puisi biasanya hanya dibacakan
dan kemudian diperankan diatas pentas dengan menggunakan teatrikal puisi.
Teatrikal puisi sangat mengedepankan sebuah karya seni puisi sehingga dari tata
letak serta gaya akting dari seorang pemain sangat menggambarkan sebuah makna
dari puisi tersebut.

4.      Teater Gerak


Dalam jenis teater ini lebih mengedepankan sebuah gerakan serta ekpresi wajah
pemainnya. Pementasan teater gerak sangat meminimalisir sebuah dialog bahkan
dialog tersebut dihilangkan seperti dalam pertunjukan pantomin. Teater gerak lebih
dikenal dengan nama Pantomin. Pantomin tersebut menggambarkan kesunyian
karena tidak ada sepatah katapun dialog yang terucap dan lebih mengedepankan
mimik wajah serta gerakan pemain. Makna dari cerita yang ditontonkan kepada
publik tersebut diapresiasikan dalam sebuah gerakan.

3.   Fungsi Seni Teater Nusantara


Sama dengan cabang seni lainnya seni teater diciptakan memiliki fungsi tersendiri,
diantaranya sebagai berikut.
a.      Teater sebagai Sarana Upacara
Teater berfungsi untuk kepentingan upacara dan tidak membutuhkan penonton,
karena penontonnya merupakan bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di
Indonesia seni teater yang dijadikan sebagai sarana upacara dikenal dengan istilah
teater tradisional.
b.      Teater sebagai media ekspresj
Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan dialog.
Biasanya para seniman teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk
gerakan tubuh dan ucapan ucapan.
c.      Teater sebagai media hiburan
Teater diciptakan berfungsi sebagai sarana hiburan, sebelum pementasanya sebuah
teater itu harus dengan persiapkan dengan usaha yang maksimal. Sehingga
harapanya penonton akan terhibur dengan pertunjukan yang digelar.
d.      Teater sebagai media pendidikan
Maksudnya teater yang di pentaskan diharapkan dapat menyampaikan pesan pesan
yang ingin diutarakan penulis dan pemain. Teater juga diajarkan dalam dunia
pendidikan seperti skolah supaya para siswa memiliki bekal jika nantinya terjun
dalam bidang pentas teater.
d.      Unsur Unsur Seni Teater
Dalam sebuah seni teater juga terdapat unsur unsur seni yang harus ada dalam
sebuah pementasan. Adapun unsur tersebut dapat dibedakan menjadi Unsur
Internal dan Unsur Eksternal. :
1.   Unsur Internal merupakan unsur utama dalam sebuah pertunjukan seni teater serta
harus ada apabila akan melakukan sebuah pertunjukan seni teater. Unsur internal
dapat disebut sebagai jantungnya sebuah pementasan, karena apabila salah satu
unsur tersebut tidak ada maka sebuah pertunjukan tidak dapat dilaksanakan.
Adapun unsur unsur internal seni teater meliputi naskah, sutradara, pemain, pentas,
properti, dan penataan.
ü  Naskah atau Skenario : Naskah dapat disebut juga sebagai skenario yang merupakan
alur dari sebuah cerita yang akan dipentaskan dan biasanya berupa nama tokoh
serta dialog pemain. Naskah tersebut juga penghubung antara unsur unsur lain
seperti pentas, pemain, sutradara dan kostum bagi pemain.
ü  Pemain : Pemain adalah tokoh yang akan diperankan dalam sebuah pertunjukan
teater. Pemain tersebut adalah unsur penting yang harus ada dalam sebuah cerita
agar cerita tersebut dapat tersampaikan kepada penonton. Didalam unsur ini
terdapat unsur penunjang lain seperti gerak dan suara. Pemain dapat dibagi menjadi
tiga yaitu peran utama baik protagonis maupun antagonis, peran tambahan atau
figuran dan peran pembantu. Dalam sebuah film atau sinetron pemain perempuan
biasanya disebut Aktris, sedangkan pemain laki laki biasanya disebut sebagai Aktor.
ü  Sutradara : Sutradara adalah otak dari sebuah cerita karena memiliki tugas untuk
mengatur serta memimpin sebuah pementasan maupun teknik pembuatan teater
tersebut. Skenario adalah unsur yang memiliki sifat paling sentral. Tugas sutradara
seperti menciptakan ide ide yang akan digunakan dalam sebuah pentas, membedah
naskah, mengarahkan para pemain, dan sebagainya.
ü  Pentas : Pentas merupakan unsur penunjang dalam sebuah pertunjukan seni teater
seperti tata lampu, properti, serta beberapa dekorasi lain yang akan membantu
terlaksananya sebuah pertunjukan. Unsur ini biasanya memberikan kesan estetika
dalam sebuah cerita yang diperankan oleh seorang pemain.
ü  Properti : Properti adalah perlengkapan yang diperlukan dalam sebuah pertunjukan
teater agar pertunjukan tersebut dapat terlaksana. Properti tersebut meliputi, meja,
robot, kursi, dekorasi dan lain lain.
ü  Penataan : Penataan berisi semua pekerja yang ikut serta dalam sebuah pementasan
seperti tata busana, tata rias, tata lampu, dan tata suara. Tata Busana memiliki
tugas sebagai pembuat pakaian atau pengatur kostum yang akan dipakai oleh
pemain dalam memainkan peranan dalam sebuah cerita. Tata Rias bertugas untuk
mendandani pemain agar dapat menyatu dengan karakter peran dalam sebuah
cerita. Tata Lampu bertugas mengatur serta mengontrol cahaya yang terdapat pada
panggung. Tata Suara bertugas mengatur pengeras suara.

2.      Unsur Eksternal Teater


Unsur Eksternal adalah salah satu unsur unsur seni teater yang mengurus seluruh
kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah pementasan teater. Unsur Eksternal
meliputi Sutradara atau Derektor, Staf Produksi, Desainer, Stage Manajer dan Crew.
Adapun penjelasan dari unsur eksternal tersebut yaitu:
ü  Staf Produksi : Staf produksi adalah kumpulan beberapa orang yang bekerja sama
dalam sebuah tim, baik sebagai pimpinan produksi maupun bagian lain yang berada
dibawahnya. Seluruh bagian staf produksi memiliki tugas yang berbeda beda,
contohnya saja tugas dari seorang pimpinan produksi meliputi mengatur seluruh hal
yang berkenaan dengan produksi, menetapkan program kerja dan sebagainya.
ü  Sutradara atau Derektor : Sutradara juga merupakan unsur eksternal dari seni teater.
Sutradara tersebut bertugas untuk mengarahkan pemain, mencari serta
mempersiapkan aktor dari sebuah cerita, menyiapkan make up serta hal lain yang
berkaitan dengan kru, dan mengkoordinasi pelaksanaan sebuah pementasan agar
berjalan dengan baik.
ü  Stage Manajer : Stage Manajer merupakan unsur eksternal yang berfungsi untuk
membantu tugas dari seorang sutradara serta memimpin dan bertanggung jawab
dalam sebuah pementasan.
ü  Desainer : Desainer bertugas menyiapkan segala sesuatu dalam sebuah pementasan
baik dari segi panggung, tata lampu, pencahayaan, kostum serta perlengkapan lain
yang berkaitan dengan aspek visual.
ü  Crew : Crew merupakan penanggung jawab dari setiap sub yang terdapat dalam
bagian desainer, seperti bagian perlengkapan, tata musik, tata lampu, dan bagian
pentas.

Fungsi Seni Teater


Adapun fungsi seni teater sebagai berikut :
Ø  Teater sebagai Sarana Upacara
Pada zaman dahulu teater berfungsi sebagai sarana persembahan bagi dewa Apollo
serta persembahan pesta bagi dewa Dyonesos. Teater juga berfungsi sebagai
upacara kedatangan seseorang yang berada pada daerah tertentu. Pada sarana
upacara tersebut tidak memerlukan penonton karena penonton tersebut merupakan
bagian dari peserta upacara persembahan tersebut. Sarana upacara persembehan
seperti ini biasanya dapat disebut sebagai teater Tradisional.
Ø  Teater sebagai Media Ekspresi
Seni teater telah menjadi media ekspresi siswa dalam menyalurkan bakat yang
mereka miliki. Berbeda dengan seni seni lainnya seperti seni musik yang
mengedepankan sebuah gerakan atau tarian dengan irama suara. Seni teater lebih
mengedepankan gerakan tubuh serta ucapan dalam memerankan sebuah peran.
Seni teater juga mengekpresikan penghayatan jiwa dalam memerankan sebuah
tokoh cerita.
Ø  Teater sebagai Media Hiburan
Seni teater sebagai media hiburan memiliki fungsi penting dalam menghibur
penonton yang menyaksikan sebuah pertunjukan, sehingga penonton tersebut
merasa terhibur sesuai dengan yang mereka inginkan. Dalam memerankan sebuah
tokoh dalam cerita tersebut pemain harus mempersiapkan dirinya secara
semaksimal mungkin agar penonton merasa puas dalam menyaksikan pertunjukan
tersebut.
Ø  Teater sebagai Media Pendidikan
Didalam teater terdapat kerjasama tim yang terjadi secara harmonis antar satu
pemain dengan pemain lainnya. Karena teater tersebut tidak dikerjakan oleh
individual maka dapat disebut sebagai seni kolektif. Dalam sebuah pementasan seni
selalu ada pesan yang terkandung dalam sebuah cerita ynag telah disampaikan oleh
pemain. Pesan pesan moral tersebut akan lebih mudah dipahami melalui sebuah
pertunjukan daripada harus membaca sebuat cerita pada buku..

PERKEMBANGAN SENI BUDAYA NUSANTARA

A.     PERKEMBANGAN SENI RUPA NUSANTARA

Dunia seni rupa muncul dan berkembang seiring perjalanan hidup manusia yaitu
sejak zaman batu, zaman klasik, dan zaman indonesia baru.
1.      Zaman Batu
Sejak zaman batu, manusia mulai memahami mengenai seni rupa dengan
diketemukannya beberapa peninggalan karya seni rupa.
a.   Zaman Batu Tua (Paleolithikum)
Pada hakikatnya manusia praaksara di zaman dahulu sebenarnya mulai memahami
senu rupa.yaitu dipertemukannya lukisan kuno digua leang leang (sulawesi
selatan)berupa objek lukisan di gua berupa telapak tangan dan tubuh manusia.
Manusia praaksara juga sudah mulai menciptakan karya seni yang memiliki fungsi
pakai,yang bisa membantu dalam kehidupannya seperti membuat kapak
genggam.benda berupa kapak genggam ditemukan dipacitan (jawa
timur),Parigi(Sulawesi),gombong(Jawa Tengah),Sukabumi(Jawa Barat). Selama n
itu juga banyak ditemukan alat alat dari batu,selanjutnya ditemukan pula flakes dan
peraltan dari tulang (bone culture) diwilayah papua diketemukan lukisan berupa
binatang dari cipratan darah yang dicampur dengan lemak.

b.   Zaman Batu Tengah (Mezolithikum)


Pada zaman ini, sudah mulai menunjukan perkembangannya. Bisa dibuktikan
dengan ditemukannya ujung panah, flakes, batu penggiling, pipisan, kapak batu dan
alat alat dari tanduk rusa. Nenek moyang manusia yang hidup pada zaman ini
diperkirakan sudah mulai menetap. Bisa dibuktikan dengan adanya penemuan
tumpukan kulit kerang setinggi 7m dipantai timur sumatera dan juga sudah
ditemukan pecahan tembikar dari tanah liat.

c.   Zaman Batu Muda (Neolithikum)


Pada zaman ini nenek moyang kita sudah tinggal memetap serta mulai bercocok
tanam. Pada periode ini seni rupa mulai berkembang dibuktikan dengan
ditemukannya kapak lonjong dan persegi. Kapak persegi itu ditemukan di Lahat,
Bogor, Sukabumi, Karawang, Pacitan, Tasikmalaya dan Lereng Gunung Ijen
sedangkan kapak lonjong ditemukan diPapua, Minahasa, Serawak, dan Kepulauan
Tanimbar. Selain itu ddizaman ini seni rupa selangkah lebih maju dengan
diketemukan tembikar dari tanah liat yang sudah diberi motiv hiasan yang bersifat
magis, perhiasan cincin, kalung, gelang dari batu dan pakaian dari kulit kayu.

d.   Zaman Batu Besar (Megalithikum)


Dizaman ini sudah mulai dibangun monumen monumen batu sebagai upacara
keaagamaan yang memiliki nilai seni. Unsur seni dizaman megalithikum,
diantaranya sbb:
1)  Dolmen sejenis meja dari batu berukuran besar yang fungsinya untuk meletakkan
sesaji diatasnya dan juga sebagai tanda bahwa dibawahnya ada kuburannya.
2)  Menhir Berupa sebuah bangunan yang menyerupai tubuh sebagai tanda
bersemayamnya roh roh dan kekuatan ghaib, menurut kepercayaan kuno.
3)   Kuburan batu atau sarcophagus Sejenis peti dari batu untuk menyimpan orang mati
4)     punden berundak Berupa sebuah batu yang disusun berundak menyerupai candi
dan arca batu

2.      Zaman Logam


Merupakan zaman mengalami peningkatan dalam bidang karya seni karena
manusia sudah mulai bisa menciptakan berbagai benda dari bahan logam. Pada
zaman ini ditandai masuknya kebudayaan Indo-China ke Indonesia sekitar 500 SM.
Peninggalan pada zaman ini berupa kapak perunggu, genderang perunggu, benda
hias dari perunggu.

3.      Zaman Klasik


Candi Prambanan merupakan peninggalan seni rupa pada zaman klasik. Zaman
klasik merupakan periode kerajaan-kerajaan di Nusantara, dimana zaman tersebut
dikelompokkan menjadi dua, yaitu masa Hindu-Budha dan masa perkembangan
Islam. Pada masa kerajaan Hindu-Budha seni rupa Nusantara berkembang pesat
hal tersebut dapat dibuktikan dari peninggalan candi-candi diwilayah Nusantara,
seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Singasari, Candi
Mendut, keraton ratu boko, dan candi-candi lainnya. Sedangkan pada masa
kerajaan islam banyak meninggalkan seni bangunan seperti masjid dan makam,
bangunan, keraton, kaligrafi, dan ragam hias berdirikan has islam.

4.      Zaman Indonesia Baru


PadaPada periode ini seni rupa Nusantara mulai dipengaruhi oleh budaya barat,
karena masa ini negeri kita dijajah oleh kolonialisme barat, kolonialisme Jepang
sampai masa kemerdekaan. Pada zaman Indonesia baru, seni rupa diklasifikasikan
sebagai berikut.
a.      Masa Perintisan Terdapat lukisan perkelahian dengan singa. Lukisan tersebut yang
melukis Raden Saleh. Karya raden Saleh banyak sekali antara lain sebagai berikut:
Ø  Antara hidup dan mati
Ø  Penangkapan Diponegoro
Ø  Perkelahian dengan binatang buas
Ø  Perburuan
Ø  Hutan terbakar
Ø  Banjir
Ø  Harimau dan mangsanya
Ø  Merapi yang meletus
b.      Masa Mooy Indie
Sepeningggal Raden Saleh di Indonesia mengalami kekosongan disebut masa
mooyindie. Lalu bermunculan muncul pelukis-pelukis ternama, Abdullah
Suryohusodo disekolahkan ke luar negeri keturunan bangsawan Solo, Abdulloh
Suryohusodo disekolahkan ke luar negeri, yaitu di akademi Kesenian di Eropa
kemudian setelah pulang ke tanah air mulai mengembangkan lukisannya di
Indonesia denagan gaya yang berbeda. Gaya Abdulloh Suryosubroto menekankan
keelokan dan keindahan alam di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya pada
masa ini muncul pelukis-pelukis terkenal lainnya adalah Wakidi, Pirngadi, Basuki
Abdulloh, dan Wahdi.

c.      Masa Cita Indonesia


Perbedaan karya lukisan antara S.Soedjojono dengan Abdulloh Suryosubroto
terletak pada karyanya. Dimana keindahan yang dibuat oleh Abdulloh Suryosubroto
tidak sesuai dengan kenyataan bangsa Indonesia yang melarat dan menderita,
pekukis S. Sudjoyono kemudian mempelipori lukisan yang bertolak belakang dengan
Mooy Indie yang sesuai dengan penderitaan bangsa Indonesia pada masa
penjajahan. Kemudian mendirikan perkumpulan ahli gambar Indonesia (PERSAGI)
yang anggotanya Agus Jayasuminta, I.Sutioso, Rameli, Abdul Salam, Otto Jaya,
S.Sudiarjo, dan lainnya karya S.Sudjoyono di antaranya sebagai berikut.
Ø  Di Depan Kelambu Terbuka
Ø  Sayang Saya Bukan Anjing
Ø  Jongkatan
Ø  Cap Go Meh
Ø  Mainan Anak Anak Sunter
Ø  Bunga Kamboja dan Nyekar

d.      Masa Pendudukan Jepang


Pada masa penjajahan Jepang pelukis yang bermunculan kebanyakan dari
golongan rakyat biasa seperti Affandi, Kartono Yudhokusumo, Nyoman Ngedon,
Hendra Gunawan, dan Henk Ngantung.

e.      Masa Kemerdekaan


Kemerdekaan adalah masa bergeloranya bangsa Indonesia. Uforia kemerdekaan
juga menggelora dalam darah seni rupa tanah air. Pada masa kemerdekaan, Affandi
mendirikan perkumpulan Seniman Indonesia Muda disingkat SIM. Anggotanya
Affandi, Hendra Gunawan, Suromo, Surono, Abdul Salam, Sudibyo, dan Trisno
Sumarjo, para seniman tersebut menciptakan banyak karya seni berupa lukisan
yang sangat menarik dan indah. Pada perkembangan selanjutnya setelah keluar dari
perkumpulan Seniman Indonesia Muda, Affandi dan Hendra Gunawan mendirikan
Peloekis Rakyat.

f.       Masa seni rupa baru


Pada masa ini, para pelukis sudah berani menampilkan corak baru dalam
penggarapannya. Para seniman muda baru mulai berusaha menciptakan karya seni
rupa yang baru Yanga tidak tergantung pada suatu media tertentu , dan sudah
menggunakan berbagai media untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda.
Penerapan konsep-konsep yang tabu sudah di terapkan dalam lukisannya.

B.     PERKEMBANGAN SENI MUSIK NUSANTARA


Seni musik di negeri kita itu sudah ada sejak zaman prasejarah jadi bukan hanya di
zaman modern saja. Pada pembahasan kali ini anda akan mempelajari mengenai
perkembangan seni musik Nusantara sejak awal kemunculannya sampai saat ini.
Berikut pemaparanya :
1.   Zaman Prasejarah
Kalau perkembangan seni musik di Nusantara itu ternyata diawali sejak zaman
prasejarah (sebelum abad 1 Masehi), yaitu kira-kira 2500 sebelum Masehi dan abad
ke-1 Masehi. Pada masa tersebut telah ditemukan berbagai perkembangan
kesenian dan kebudayaan termasuk musik sampai saat ini. Perkembangan musik
Nusantara masa prasejarah tersebut bisa kita lihat dari dua arus imigrasi besar pada
masa tersebut, yang dipaparkan berikut ini.

a.   Imigrasi Pra-Melayu


Gelombang imigrasi Pra-Melayu ini terjadi antara tahun 2500 dan 1500 sebelum
Masehi yaitu terjadi perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara.
Imigran masa Melayu tersebut membawa keahlian dan berbagai unsur dari
Kaukasus dan Mongolia. Diantaranya mereka membawa kesenian kebudayaan
bambu serta teknik pengolahan ladang. Para imigran Pra-Melayu tersebut ketika
berada di Annam atau Tiongkok Selatan mulai memperkenalkan semacam lagu
pantun, yang dipraktikkan oleh remaja putra dan putri dengan bernyanyi secara
sahut menyahut. Saat itu juga sudah mengenal alat tiup bernama Khen. Alat musik
prasejarah khen ini terdiri dari 6 batang bambu, cara membunyikannya dengan ditiup
bersama dalam kelompok 3 nada. Alat musik khen ini ternyata juga sudah dikenal di
wilayah Cina Sheng jika di Nusantara disebut dengan alat musik kledi. Pada
perkembangan selanjutnya bermunculan berbagai alat musik dari bambu seperti
suling, angklung, dan sebagainya. Jika di wilayah Asia tenggara juga muncul alat
musik xylofon . Xylofon ini di berbagai negara namanya berbeda beda,
disebut/dinamai sebagai tatung di wilayah Annam, rangnatdi negara Kamboja,
ranatdi negara Thailand, pattalardi negara Burma, gambangdi pulau Jawa, kolintang
di Sulawesi dan Kalimantan. Xylofon ini kemudian diproduksi lalu diekspor dari Asia
Tenggara ke Afrika sekitar abad ke 5 Masehi, sehingga tersebar di seluruh dunia.

b.   Imigrasi Proto-Melayu


Perkembangan Seni Musik juga dapat kita lihat pada imigrasi Proto-Melayu pada
zaman perunggu yaitu sekitar abad ke-4 sebelum Masehi. Gelombang imigrasi
zaman perunggu ke Nusantara oleh bangsa Proto-Melayu ini terjadi pada zaman
perunggu, sehingga kedatangan mereka mempengaruhi perkembangan seni musik.
Masa tersebut alat musik dibuat dari bahan logam. Diperkirakan bahwa saat itu telah
diciptakan alat musik gong, karena berdasarkan penelitian para ahli di kawasan Asia
Selatan di ketemukan alat musik gong dari perunggu yaitu didekat Annam, pada
tahun 1930-an. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari wilayah Annam inilah kesenian
dan budaya perunggu tersebar ke seluruhkawasanAsia Tenggara.

2.   Zaman Hindu-Buddha abad ke 4-12 Masehi


Nusantara yang sekarang bernama Indonesia, negara kita ini dahulunya setelah
masa prasejarah kemudian berganti dengan masa Hindu-Buddha. Karena akibat
perdagangan. Para pedagang dari India, Arab, Tiongkok membawa kebudayaan
mereka ke Nusantara. Sehingga terjadilah akulturasi budaya. Berdasarkan hasil
penelitian para ahli ditemukan bahwa agama Buddha masuk ke pulau Indonesia, di
wilayahSumatera pada awal abad ke-7 Masehi. Sedangkan dalam kerajaan
Sriwijaya dan kerajaan Syailendra sekitar tahun 750-850 Masehi. Seni budaya India
yang disebarkan pedagang serta kaum brahman tersebut membawa pengaruh
semangat sangat besar bagi seni dan budaya di Nusantara. Pada masa penyebaran
Hindu-Buddha tersebut di wilayah Jawa berkembang berupa seni musik dan tari,
arsitektur dan seni rupa, pada masa itu juga dibangun candi Borobudur dan candi
Prambanan

Pada masa tersebut muncul tangga nada slendro yang diciptakan oleh seniman
pada masa dinasti Syailendra pada abad ke-8 Masehi. Dalam nada slendro ini satu
oktaf dibagi dalam interval yang sama (6/5 dari sekon besar) . Pada masa Hindu-
Buddha ini seni musik dan budaya Nusantara sangat dipengaruhi oleh drama Hindu
dalam bahasa sansekerta Ramayana. Berdasarkan dokumen penelitian ternyata
waktu orang Hindu datang ke Jawa mereka telah menemukan bermacam macam
alat musik hasil seni imigrasi bangsa Pra-Melayu dan Proto-Melayu.

3.   Masa Islam


Setelah kemunduran kerajaan kerajaan Hindu-Buddha kerajaan Islam Nusantara
justru berkembang pesat, begitu juga dalam bidang seni budayanya. Perkembangan
musik masa Islam diawali sejak kerajaan Demak berdiri pada tahun 1500-1546.
Bersamaan masuknya agama Islam masuk pula alat musik Arab seperti rebana,
rebab, dan gambus.
Cara penyebutan atau nama alat musik akulturasi Islam ini berbeda- beda di daerah
seluruh Nusantara. Cara bermainnya juga agak berbeda. Jika diwilayah Jawa, Bali,
Sulawesi Selatan, Sumba disebut rebab. Sedangkan di daerah Sumba rebab ini
disebut Dunggak roro karakteristinya memakai dua dawai. Kemudian di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi Utara, dan Maluku hanya memakai satu dawai. Berbeda lagi
dengan di Aceh yang memakai tiga dawai. Sedangkan untuk penyebutan nama alat
musik rebana berbeda - beda ada yang menyebut dengan nama terbang, trebang,
robana, rabana. Seiring perkembangan musik Islami dari masa ke masa muncul
musik gambus. Jenis musik gambus ini merupakan perpaduan antara alat musik
gitar/mandolin, biola, akordeon, gendang, seruling, bass.

4.   Masa Kolonialisme


Nusantara ketika masuk dalam zaman penjajahan atau kolonialisme seni musik
mengalami perkembangan. Karena saat itu kaum kolonialisme seperti bangsa
Portugis dan Spanyol yang datang awal ke Nusantara mulai memperkenalkan
berbagai alat musik dari negeri mereka seperti biola, selo (cello), gitar, seruling
(flute), dan ukulele. Kaum kolonialisme ini ketika di tanah air memperkenalkan
sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Sehingga masa itu walaupun negeri
kita dijajah dan menderita namun dalam bidang seni musik mengalami
perkembangan pesat. Sehingga waktu itu disebut sebagai masa masa
perkembangan musik modern Indonesia. Kemudian, para musisi Nusantara masa
penjajahan mulai menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik
Barat dan musik Indonesia sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.

5.   Masa Kini


Setelah Indonesia merdeka sering perkembangan teknologi musik Nusantara
semakin berkembang sangat pesat. Banyak aliran musik luar negeri baik Asia dan
Eropa masuk ke tanah air, seperti populer, jazz, blues, rock, dan R&B dan yang
terbaru ini adalah K-POP Korea. Kalau negeri India musik bersamaan film menyatu
sehingga banyak masyarakat Indonesia menonton film India juga menikmati musik
serta lagunya.

Untuk kemajuan bidang seni musik Nusantara maka pemerintah mendirikan institusi
seni seperti Sekolah Musik Indonesia (kemudian AMI,sekarang ISI), Yayasan
Pendidikan Musik (YMI) di Jakarta (terutama untuk piano), B.I.Guru Musik
(kemudian IKIP, sekarang UP) di Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Jakarta.

C.     PERKEMBANGAN SENI TARI NUSANTARA


Seni tari telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak jaman prasejarah. Bahkan
jauh sebelum masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
tarian telah dilakukan oleh masyarakat prasejarah.

1.   Masa Prasejarah/Zaman Primitif


Zaman prasejarah adalah zaman sebelum sebelum masyarakat di Indonesia
mengenal tulisan. Pada masa ini penduduk nusantara telah mengenal aliran
kepercayaan animisme dan dinamisme. Seni gerak berirama yang kerap dilakukan
dalam berbagai acara oleh masyarakat prasejarah juga dikenal sebagai upacara
magis guna berdoa dalam pengharapan. Adapun berbagai tarian yang disinyalir
dikenal oleh masyarakat prasejarah adalah sebagai berikut Tari hujan, Tari
kesuburan, Tari kebangkitan, Tari perburuan, Tari perang, Tari eksorsisme, Tari
Bailita, Tari Dayang Modan, Tari Hudog suku Dayak.

2.   Masa Hindu-Budha


Pada masa sejarah tepatnya setelah masuk dan berkembangnya agama Hindu dan
Budha perkembangan tari di Indonesia juga mengalami peningkatan. Selain
digunakan sebagai metode pemujaan biasanya tarian pada masa Hindu-Budha juga
kerap disajikan dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan dalam bermasyarakat.
Adapun contoh tarian pada masa kebudayaan Hindu-Budha antara lain sebagai
berikut Tari Topeng Panji, Tari Candra Kirana, Tari Handoyo, Tari Raton, Tari Klano,
Tari Denowo, Tari Tembem, Tari Pentul, Tari Wayang Wong, Sendratari Ramayana,
Sendratari Mahabharata. Beberapa contoh di atas merupakan hasil kebudayaan
Hindu-Budha di Indonesia yang hingga kini masih terjaga kelestarian nya.

3.   Masa Islam


Pada masa masuk dan berkembangnya islam di nusantara perkembangan seni tari
di Indonesia memang sedikit banyak mengalami perubahan meskipun tidak secara
signifikan. Selain hal tersebut di atas, pada masa islam kostum dan busana yang
dikenakan oleh penari perlahan dimodifikasi agar lebih tertutup dan meminimalisir
tampaknya aurat para penarinya. Sebagian lagi syair dan musik pengiring ada pula
yang diganti lebih islami. Adapun contoh tarian pada masa perkemangan islam di
Indonesia ialah Tari Saman dan Tari Zapin. Kedua tari tersebut merupakan jenis
tarian yang mengalami beberapa perubahan dalam pertunjukan nya seperti alat
musik pengiring yang diganti dengan alat musik khas Persia seperti rebana. Syair
yang terdapat dalam lagu pengiring juga ada yang dikolaborasikan menggunakan
syair dalam bahasa arab.

4.   Masa Penjajahan


Ketika Nusantara di masa feodal atau masa penjajahan kaum kolonialisme,
perkembangan seni tari pada masa ini ditandai dengan bermunculan para pakar tari.
Para ahli seni tari tersebut diantaranya Curt Sach, Soedarsono, Corry Hamstrong,
La Mery dll. Pada masa penjajahan ini seni tari yang diciptakan oleh bangsawan
keraton seperti berikut : Tari Bedhaya, Tari Serimpi, Tari Beksan, Tari Wiring,
Dramatari (sendratari). Masa penjajahan tarian yang muncul kebanyakan
bertemakan kepahlawanan / heroik antara lain : Tari Pejuang, Tari Bandayuda, Tari
Prawiroguna, Tari Keprajuritan.

5.   Masa Modern


Setelah mengalami kevakuman pada masa penjajahan dunia seni Indonesia
khususnya seni tari kembali cerah pada masa kemerdekaan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan banyaknya seniman tari bermunculan untuk unjuk diri. Kreatifitas-kreatifitas
tak terbatas membuat jenis kesenian yang mengutamakan gerak tubuh ini
berkembang cukup cepat.
Pada masa kemerdekaan seni tari tak lagi sekedar ditampilkan sebagai ritual adat
dan keagamaan semata melainkan keberadaannya telah meluas sebagai hiburan
masyarakat dalam berbagai acara baik acara formal maupun non formal. Modifikasi
tari klasik yang dikenal dari masa prasejarah kemudian menciptakan inovasi baru
yang kini akrab disebut sebagai seni tari modern atau gaya baru. Demikian alur
pasang surut seni tari dari masa prasejarah hingga sekarang. Semoga catatan
singkat ini dapat bermanfaat dalam belajar seni dan budaya Indonesia dan dapat
dijadikan sebagai referensi baik dalam membuat tugas, makalah, artikel, dan lain
sebagainya. Jangan lupa komentar dan tanggapan kamu di kotak komentar pada
akhir halaman perkembangan seni tari di Indonesia ini.

D.     PERKEMBANGAN SENI TEATER NUSANTARA

1.   Teater tradisional


Perkembangan seni teater tradisional Nusantara sudah dimulai sejak sebelum masa
perkembangan hindu. Ketika itu sudah mulai ada tanda-tanda penciptaan seni teater
tradisional yang fungsinya sebagai pendukung upacara ritual teater tradisional
diciptakan pada dasarnya sebagai bagian dari upacara adat istiadat dalam tatacara
kehidupan masyarakat di nusantara.
Beberapa teater tradisional Nusantara yang tercipta, diantaranya wayang kulit,
wayang wong, ludruk, lenong, randai, drama gong, arja, ubrug, ketoprak, dan
sebagainya. Salah satu teater tradisional adalah arja yang ada danasih diperankan
dipulau Dewata Bali.

2.   Teater transisi (Modern)


Teater transisi merupakan sebutan bagi periode, dimana pada saat teater tradisional
mengalami penurunan akibat adanya pengaruh budaya lain. Perubahan dari teater
transisi dengan teater tradisional terletak pada cerita yang sudah mulai di tulis,
namun saat itu wujud ceritanya masih sangat ringkas outline story(cerita
peradegan). Mengenai cara penyajiannya mulai berubah, yaitu memakai panggung
dan dekorasi. Ada pun dalam teater transisi sudah di perhitungkan mengenai
beberapa teknik yang bisa memperindah dan menarik pertunjukan teaternya. Ciri
masa atau periode transisi mulai mengambil unsur unsur pertunjukan dari teater
barat dan diabdosi dalam teater Nusantara.

3.   Teater Indonesia tahun 1920-an


Teater di Indonesia sekitar tahun 1920-an disebut dengan angkatan pujangga baru.
Teater pada masa angkatan pujangga baru kelebihannya cukup penting jika dilihat
dari sudut kesastraan sumbangsih angkatan pujangga baru yaitu drama drama
sudah ditulis sebagai ungkapan ketertekanan akibat penindasan pemerintahan
Belanda. Pada masa angkatan pujangga baru, berbentuk sastra drama sudah
memakai bahasa kebangsaan, yaitu bahasa Indonesia sedangkan cara
penyusunannya model dialog antar tokoh dan berbentuk sajak. Penulis lakon lainnya
pada masa pujangga baru adalah sanusipane, hasil karyanya berjudul Kertajaya
pada tahun 1932 dan Sandyakalaning Majapahit ditulis pada tahun 1933. Lakon
lakon tersebut ditulis untuk menyemangati perjuangan para pejuang masyarakat
Indonesia dalam melawan penjajah serta kritikan bagi kekejaman penjajahan.

4.   Teater Indonesia tahun 1940-an


Teater Indonesia tahun 1940an adalah saat masa penjajahan Jepang pada waktu itu
semua unsur kesenian dan kebudayaan dipakai untuk mendukung pemerintahan
Jepang. Pada situasi penjajahan jepang, dua orang tokoh yaitu Anjar Asmara, dan
Kamajaya, memiliki gagasan supaya didirikan pusat kesenian Indonesia. Tujuannya
adalah menciptakan pembaharuan kesenian yang selaras dengan perkembangan
jaman. Unsur tersebut disetujui oleh bung Karno dan kaum nasionalis, tepatnya
pada tanggal 6 Oktober 1942. Dirumah bungkarno dibentuklah badan pusat
kesenian Indonesia. Pendirian badan perusahaan kesenian Indonesia bermaksud
menciptakan kesenian Indonesia baru, diantaranya dengan jalan memperbaiki dan
menyesuaikan kesenian daerah menuju kesenian Indonesia baru.
Pada masa penjajahan Jepang segala bentuk seni hiburan yang berbau Belanda
dihapus dari Indonesia disebabkan pemerintah penjajahan Jepang Anti budaya barat
rombongan sandiwara saat itu kebingungan karena akan dihapus Jepang dan
dilarang keliling. Kemudian merubah cerita dengan mementaskan cerita dalam
bahasa Indonesia , Jawa, maupun Sunda. Akhirnya Jepang kalah dalam perang
dunia 2, disaat menjelang akhir pendudukan Jepang tersebut muncul rombongan
sandiwara yang melahirkan karya sastra yang berarti, yaitu Penggemar Maya(1944)
pimpinan Usmar Ismail, dan D.Djajakusuma. jadi intinya teater tidak sebagai hiburan
sematamata tetapi sebagai ekspresi kebudayaan siswa kesadaran nasional dengan
cita cita kemerdekaan republik indonesia.

5.   Teater Indonesia tahun 1950-an


Masa ini adalah masa setelah roklamasi kemerdekaan republik indonesia, masa ini
tokoh teater merefleksikan perjuangan dalam teater dengan membentuk cerita
bertemakan kemerdekaan, kekecewaan, penderitaan, keberanian, dan nilai
kemanusiaan, penghianatan, kemunafikan, kepahlawanan tindakan pengecut,
keikhlasan, pengorbanan,dll.
Pada masa ini untuk memajukan seni teater tanah air maka didirikan Akademi
Teater Nasional Indonesia(ATNI) Tepatnya pada tahun 1955 tokoh pendirinya
adalah Usmar Ismail dan Asrul sani. ATNI berusaha mewujudkan teater dengan
mementaskan lakon lakon terjemahan dari barat, contohnya dari karya Moilere,
Gogol, chekof.

6.   Teater Indonesia tahun 1970-an


Perkembangan teater tahun 70-an ditandai dengan didirikannya pusat kesenian
Taman Ismail Marzuki oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Ali Sadikin. Berdasarkan
catatan sejarah perkembangan teater. Pusat kesenian Taman Ismail Marzuki telah
berhasil menerbitkan 67 judul lakon. Lakon tersebut ditulis oleh 17 pengarang drama
teater.
Tokoh teater yang muncul tahun 1970an diantaranya D.Djajakusuma, Wahyu
Sihombing, Pramana Padmodarmaya (teater lembaga) , Ikranegara (teater saja) ,
Danarto (teater tanpa penonton), Adi Kurdi (teater hitam putih) , Arifin C.Noor (teater
kecil) , Putu Wijaya (teater mandiri), N. Riantiarno (teater koma) ,dan Teguh Karya.

7.   Teater Indonesia tahun 1980 - 1990-an.


Pada masa tahun 1980 - 1990-an kondisi politik tanah air mencekam akibat
peristiwa Malari 1974. Sehingga pemerintah membuat kebijakan supaya dewan-
dewan mahasiswa ditiadakan,kegiatan teater kampus dilarang.Dalam kondisi
tersebut kelompok teater tetap muncul namun dalam bentyk festival teater,di
beberapa daerah Nusantara,diantaranya sebagai berikut Festival Teater di Jakarta
dan Festival Drama Lima Kota di Surabaya.

Pada masa itu juga lahir kelompok teater baru,diantaranya sebagai berikut :
a) Kelompok Teater di Kota Yogyakarta. Di kota gudeg Yogyakarta,pada masa tahun
1980-1990-an muncul beberapa teater,antara lain sebagai berikut:
1.      Teater Dynasti
2.      Teater Jeprik
3.      Teater Tikar
4.      Teater Shima
5.      Teater Gandrik
b) Kelompok Teater di Kota Solo ( Surakarta ) Masa itu di Solo juga ada Teater Gidag-
gidig.
c) Kelompok Teater di Kota Bandung. Di kota Bandung muncul Teater Bel, Teater
Republik, dan Teater Payung Hitam.
d) Kelompok Teater di Kota Tegal Di Tegal lahir Teater RSPD.
e) Kelompok Teater di Kota Surabaya. kota Surabaya juga muncul beberapa teater,
diantaranya Teater Pavita,Teater Ragil,Teater Api,Teater Rajawali,Teater
Insmarang.
f) Di Semarang juga muncul Teater Lingkar.
g) Kelompok teater di kota Medan & Palembang. Di Medan muncul Teater Que dan di
Palembang muncul Teater Potlot. Di era tahun 80-an dan 90-an aktifitas teater
berkembang di universitas atau perguruan tinggi.Teater kampus yang terkenal
diantaranya: Teater Gajah Mada dari Universitas Gajah Mada ( UGM ) Yogyakarta.
Jurusan teater juga mulai di buka di Institud Seni Indonesia ( ISI ) Yogyakarta pada tahun
1985. ISI menjadi satu-satunya perguruan tinggi seni yang memiliki program Strata 1
untuk bidang seni teater pada saat itu.

8.   Teater Kontemporer Indonesia


Sejak munculnya eskponen 70 dalam dunia seni teater. Mulailah seni teater
kontemporer Indonesia. Eksponen 70 ini adalah cara berekspresi teater dengan
gaya khas masing-masing tidak dibatasi kreasinya. Lalu para seniman teater
beraliran kontemporer terus berkreasi sejak tahun 80-an sampai saat ini. Seni teater
lainnya berkembang seperti seni teater konvesional, yang tidak akan mati tetapi
teater eksperimental terus tumbuh. Dunia pentas teater semakin kaya jenisnya dan
atraktif.
Apresiasi Seni

 
A.     Pengertian Apresiasi Seni
 
Apresiasi berasal dari Bahasa Latin Appretiatus yang artinya berupa penilaian
terhadap sesuatu.
 
Kalau dari Bahasa Inggris disebut Appreciate, yang berarti menentukan nilai,
melihat karya, menikmati lalu menyadari keindahan karya seni tersebut dan
menghayatinya.
 
Sehingga kegiatan apresiasi ini tidak hanya berhubungan dengan seni, tetapi
apa pun yang memang dapat diapresiasikan.
 
Jadi,
 
Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang
dihormati serta penghargaan pada karya seni tersebut dan pembuatnya. Secara
umum apresiasi seni bisa diartikan sebagai kesadaran menilai melalui cara
menghayati suatu karya seni.
 
Bentuk dari apresiasi tersebut tentu berbeda-beda dari setiap individu yang
menikmatinya. Sebab sense of beauty yang dimiliki setiap individu juga berbeda.
 
Kegiatan apresiasi tersebut juga dilakukan untuk memberi nilai pada karya-karya
seni yang telah diciptakan.

 
B.     Fungsi Apresiasi Seni
Apresiasi dalam seni memiliki manfaat atau fungsi. Seperti yang sudah
disebutkan mengenai pengertian dari apresiasi pada seni, terdapat kegiatan
mengenali, memberi penilaian, juga menghargai di mana akan memperngaruhi
karya seni tersebut serta seniman atau pembuat seni yang terlibat.
 
Ada empat fungsi yang menjadi utama dan dapat kamu kenali agar lebih
memahami mengenai apresiasi pada seni. Keempat fungsi tersebut sebagai
berikut.

1.      Untuk Meningkatkan Kecintaan Terhadap Karya Seni


Fungsi pertama adalah untuk meningkatkan kecintaan terhadap karya seni.
Atau dapat juga dikatakan sebagai ‘sarana’ yang mampu meningkatkan rasa
cinta terhadap karya seni khususnya karya seni yang dibuat oleh anak-anak
Indonesia.
 
2.      Untuk Menciptakan Penilaian
Fungsi yang kedua adalah untuk menciptakan penilaian. Penilaian ini berupa
sarana dalam menikmati, memberi empat, mendapatkan hiburan, serta
menambah wawasan dan pengetahuan atau edukasi.
 
3.      Untuk Mengembangkan Kemampuan
Fungsi ketiga adalah untuk mengembangkan kemampuan. Kemampuan
yang merupakan keanggupan diri sendiri dapat berupa mampu menciptakan
karya seni atau lain-lain. Sebagai penikmat seni yang memberi apresiasi,
terkadang banyak bagian dari kegiatan apresiasi tersebut yang mengasah
kemampuan.
 
4.      Untuk Membangun Hubungan
Fungsi keempat atau terakhir ialah untuk membangun hubungan. Hubungan
tersebut berupa hubungan timbal-balik yang positif antara pembuat seni
dengan penikmat seni.

 
C.     Tujuan Apresiasi Seni
Selain memiliki empat fungsi atau manfaat, apresiasi seni juga memiliki dua
macam tujuan yaitu tujuan pokok dan tujuan akhir.
 
Tujuan pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau
mempublikasi karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh
publik atau masyarakat juga maksud serta tujuannya tersampaikan.
 
Terkadang sebagai penikmat seni yang memang sekadar penikmat, kita tidak
langsung dapat mengerti maksud dan tujuan dibuatnya karya seni tersebut.
 
Nah, dengan adanya apresiasi seni maka kita dapat lebih mudah mengerti
maksud dan tujuannya. Sementara itu untuk tujuan akhir, ada tiga poin. Ketiga
poin tujuan akhir tersebut sebagai berikut.
1.      Mengembangkan nilai estetika karya seni
Estetika adalah kepekaan terhadap keindahan atau seni. Hal ini membuat
kita lebih cepat menyadari unsur seni pada karya seni.
2.      Mengembangkan daya kreasi
Selain estetika, tujuan akhir berikutnya ialah mengembangkan kreasi.
Karena kita menjadi lebih peka dan mengerti maksud dari karya seni, maka
daya kreasi kita juga dapat bertambah.
3.      Menyempurnakan
Apresiasi pada karya-karya seni juga sebagai ‘penyempurna’ dari karya-
karya seni itu sendiri.

 
D.     Tingkatan Apresiasi
Dalam apresiasi seni atau karya seni terdapat tingkatan-tingkatan yang
mendeskripsikan apresiasi seni tersebut. Tiga tingkatan dalam apresiasi seni
meliputi Empatik, Estetis, dan Kritik.

 
Berikut penjelasan mengenai tiga tingkatan tersebut beserta contohnya.
 
1.      Tingkat Empatik
Empatik dalam kamus berarti melibatkan pikiran dan perasaan. Tingkat
apresiasi seni ini lebih berupa tangkapan indrawi aatau tangkapan dari
indera-indera. Contohnya ketika mendengar sebuah karya seni musik, kita
merasa nyaman dan betah mendengar karya tersebut, lalu timbulah
penilaian bahwa karya tersebut bagus.
 
2.      Tingkat Estetis
Estetis dalam kamus merupakan penilaian terhadap keindahan tersebut.
Tingkat apresiasi seni ini berupa pengamatan dan penghayatan.
Di tingkat ini kita sebagai penikmat seni memberi apresiasi yang lebih pada
pengamatan, bagaimana bentuk dari karya seni tersebut, atau mengapa
karya seni tersebut dapat menjadi karya seni.
 
 
Contohnya saat menyaksikan pagelaran seni teater, kita berpikir bagaimana
adega tersebut dapat dibuat dan apa fungsi daria degan tersebut. Apakah
pas dan bagus, atau tidak.

 
3.      Tingkat Kritik
 
1. Kamu pastinya sudah dapat membayangkan bagaimana tingkatan pada
tingkat apresiasi ini. Kritik di sini dapat berbentuk klarifikasi, deskripsi,
menjelaskan, menganalisis, evaluasi, hingga mengambil kesimpulan.
2. Contohnya kamu dapat melihat juri-juri dalam ajang-ajang yang ada di
televisi misalnya ajang bernyanyi.
3. Tingkat apresiasi mereka sudah berada di tingkat ini di mana akan
memberi masukan, menilai dengan tidak lupa memberi penjelasan, dan
memberi evaluasi juga kesimpulan.
4.   Itu dia bagian-bagian dalam apresiasi seni yang tidak dapat dipisahkan.
5.  Ada pun pengertian yang dikemukan oleh para ahli di antaranya menurut
Brent G. Wilson, apresiasi pada seni meliputi feeling, valualing, dan
emphatizing.
6. Ketiga poin tersebut adalah suatu tindakan atau kegiatan yang
berhubungan dengan perasaan, penilaian, dan rasa empati.
7.  Bentuk rupa dari ketiga poin itu juga berbeda dan tergantung pasa
masing-masing penikmat seni. Agar kamu lebih mengerti lagi mengenai
apresiasi dalam karya seni, di bawah ini ada beberapa contoh apresiasi
seni yang dapat kamu telusuri.

Contoh Apresiasi Seni

Contohnya, ada seorang penikmat seni yang diundang untuk datang ke pameran
seni yang digelar oleh beberapa seniman. Penikmat seni tersebut datang karena ini
mengenal dan melihat hasil karya seni yang dipamerkan.
Selanjutnya, saat melihat-melihat, beberapa karya seni mampu menarik perhatian
penikmat seni tersebut dan membuatnya memberi penilaian dari sudut pandangnya.

Menurutnya beberapa karya tersebut menarik, tetapi kurang warna. Dan dia
mengungkapkan penialiannya tersebut pada teman-teman lain juga sang seniman.

Nah, inilah kegiatan apresiasi terhadap seni yang sederhana.

Sebenarnya bentuk dari kegiatan yang termasuk dalam apresiasi seni memang
sederhana dan mudah kita temui dalam keseharian kita.

Sebab karya seni sudah menjadi bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan. Ke
mana pun kamu melangkah, maka akan bertemu dengan hasil-hasil karya seni,
meski terkadang kamu tidak menyadarinya. Semoga ulasan ini menambah informasi
dan bermanfaat.

APRESIASI ALAT MUSIK NUSANTARA

1. IDIOPHONE
    Kelompok alat musik yang menghasilkan bunyi pada bagian badan alat musiknya.
    Contohnya : Marakas, Metal Cabaza, Triangle.

Marakas merupakan instrumen tradisional Idiophone yang berkembang di


Amerika Latin, jika dibuat dengan cara tradisional, maka sebagian besar marakas dibuat
dari labu dengan diisi oleh biji-bijian pada bagian dalamnya. Cara memainkan marakas
adalah dengan cara digoyang goyangkan sesuai dengan irama yang dimainkan.
Metal cabasa dibuat dari bahan kayu serta manik manik. Metal Cabasa dimainkan
dengan cara digoyang dan diputar putar, gesekan manik manik akan menimbulkan suara
tertentu.    
Triangle merupakan alat musik berbentuk bilah logam yang dibentuk seperti
segitiga yang  dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat besi.    
Logam yang umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan Triangle
adalah baja atau tembaga. Agar rambatan getaran pada Triangle dapat menghasilkan
bunyi yang bersih, maka     Triangle diikat dengan menggunakan nilon atau kawat,
kemudian tali ini diikat pada sebuah     penyangga yang dapat di tempelkan pada tiang
atau dipegang menggunakan tangan. Triangle  dibunyikan dengan memukul sisi bagian
luar atau sisi bagian dalamnya.

1.                    2. AEROPHONE


               Kelompok alat musik yang bunyinya berasal dari udara yang ditiupkan pada alat
musik.                     Contohnya : Saksofon, Flute, Terompet.
            Alat musik tiup saksofon juga termasuk instrumen dalam keluarga woodwind. Benda
logam        adalah bahan untuk membuat alat musik tiup saksofon. Pada umumnya, saksofon
dihubungkan dengan popular music, big band music dan jazz, padahal dulu dipakai sebagai
instrumen orkestra dan band militer. Alat musik tiup saksofon terbagi dengan tiga jenis,
Curved Bell Soprano Saxophone, Soprano Saxophone, dan Alto Saxophone.
            Alat musik tiup flute juga termasuk instrumen musik dari keluarga woodwind. Suara
flute berkarakter lembut dan dapat dikombinasikan dengan instrumen lainnya dengan baik.
Alat musik tiup flute modern untuk profesional umumnya terbuat dari perak, emas atau
kombinasi keduanya. Sedangkan flute untuk student umumnya terbuat dari nikel-perak, atau
logam yang dilapisi perak.
            Terompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran tertinggi di antara tuba,
eufonium, trombon, sousafon, French horn, dan Bariton. Alat musik tiup terompet hanya
memiliki tiga tombol, dan pemain terompet harus menyesuaikan embouchure untuk
mendapatkan nada yang berbeda.

1.                      3. MEMBRANOPHONE


                Kelompok alat musik yang sumber bunyinya berasal dari kulit atau selaput tipis
yang                          ditegangkan. Contohnya : ketipung, kendang, drum.
             Ketipung adalah alat musik membranophone tradisional yang mempunyai kesamaan
bentuk dengan alat musik gendang, tetapi mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil
dibandingkan alat musik gendang. Ukuran alat musik ketipung ini umumnya dari ukuran
terkecil dengan diameter 20 cm – 40 cm. Membran pada alat musik ketipung terbuat dari
bahan dasar kulit rusa / sapi.
             Alat musik kendang umumnya menjadi alat musik pelengkap di dalam kesenian
gamelan jawa. Selaput membran di alat musik kendang umumnya berasal dari bahan dasar
kulit hewan.
            Alat musik membranophone modern yang menghasilkan bunyi / suara melalui selaput
membran plastik / bahan sintesis lainnya. Umumnya drum dimainkan dengan memakai 2
buah stik / batang kayu dan dimainkan sebagai alat musik pengatur alunan musik didalam
lagu pop.

1.                          4. CHORDOPHONE


                    Kelompok alat musik yang sumber bunyinya berasal dari senar / dawai yang
ditegangkan.                 Contohnya : kecapi, gitar, mandolin.

Gitar merupakan alat musik petik yang paling terkenal. Hampir negara di seluruh
dunia mengenal alat musik ini.Pada umumnya badan & leher gitar terbuat dari bahan
kayu dan memiliki 6 dawai untuk dipetik. Untuk mendapatkan nada yang indah, cara
memainkannya tidak hanya dipetik namun juga dapat digenjreng menggunakan jari.
Terdapat 144 chord pada gitar yang harus digunakan sesuai kebutuhan untuk
mendapatkan bunyi atau nada yang sesuai. Gitar sendiri dibagi menjadi dua macam,
yaitu gitar akustik dan gitar elektrik.
Keduanya memiliki perbedaan yang mencolok dibagian bunyi yang dihasilkan,
ukuran, teknologi yang digunakan hingga harga atau rupiah yang dibutuhkan untuk
mendapatkan keduanya.
Untuk dapat memainkan gitar terlebih dahulu kita harus mengetahui kunci nada
yang ada pada gitar setelah mengetahui bagian-bagian alat musik ini tentunya. Lima jari
tangan kanan ditempatkan pada bagian leher dan tangan yang lain pada bagian badan
untuk memetik dawai. atau pun dapat sebaliknya jika pemain kidal.
Kecapi adalah Alat musik ini juga merupakan alat musik tradisional. Instrumen
yang berasal dari dataran sunda ini rasanya begitu terkenal bukan hanya oleh orang jawa
barat namun juga penduduk pulau jawa.
Jumlah dawainya bermacam-macam, mulai dari 15 – 20 dawai, tergantung
ukuran dan jenis kecapinya sendiri.Berdasarkan bentuknya, kecapi dibagi menjadi 2
yaitu, Kecapi Parahu dan Kecapi Siter.
Kedua menggunakan dawai yang diikatkan pada bagian kanan kotak yang berfungsi
sebagai tone kontrol.
Sedangkan berdasarkan fungsinya, kecapi ini dibagi menjadi 2 yaitu Kecapi
Indung dan Kecapi Rincik dimana Kecapi Rincik memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan Kecapi Indung. Teknik memetik Kecapi ternyata juga beragam loh,
ada teknik petikan dijambret, teknik sintreuk toel dan teknik petikan dijeungkalan.
Sasando merupakan alat musik tradisional yang berasal dari pulau Rote, Nusa
Tenggara Timur. Bunyi yang dihasilkan oleh alat musik ini mirip dengan alat musik
petik lainnya namun harmoni nada yang dikhasilkan akan memiliki rasa yang berbeda.
Bentuknya yang unik rasanya akan membuat kita mudah mengenali alat musik
satu ini. Sasando memeiliki beberapa jenis yang dapat dibedakan berdasarkan jumlah
dawai yang dimilikinya. Diantaranya, Sasando Engkel (28 dawai), Sasando Dobel (56 –
84 Dawai), dll. Dalam perkembangannya sasando  sudah dapat dijumpai dalam bentuk
elektrik.
Sasando biasa dimainkan dalam acara-acara adat atau tradisional di NTT. Namun
permainan sasando juga dapat ditampilkan secara tunggal seperti yang pernah dilakukan
Berto Pah, seorang pemain sasando yang menampilkan permainan tunggal sasando di
atas panggung besar.

5.   ELECTROPHONE
Jenis alat musik hanya bisa berbunyi / bersuara dengan bantuan dari adanya daya
listrik. Contohnya : keyboard dan gitar listrik.
        Suara keyboard bersumber dari arus listrik yang membunyikan sound. Dari
namanya saja keyboard karena alat musik electrophone ini di bunyikan dengan cara
menekan kunci-kunci nada berupa batangan persegi panjang. Keyboard memang cara
memainkanya hampir sama dengan piano akustik, Akan tetapi karena dibedakan
berdasarkan sumbernya piano akustik tergolong kedalam alat musik Chordophone
(bunyi berasal dari dawai atau senar).
        Gitar yang semulanya merupakan alat musik chordophone berubah dan
berkembang menjadi gitar listrik yang memanfaatkan listrik sebagai pengeras suara
getaran dari senar gitar. Oleh karena itu gitar listrik termasuk alat
musik electrophone.

APRESIASI MUSIK PENGIRING TARI

1. Musik Sampek
    Musik sampek berfungsi untuk mengiringi tari yang berkembang di daerah Kalimantan

2. Musik Gondang
    Musik gondang berfungsi untuk mengiringi tarian Batak terutama Tor-Tor

3. Musik Gamelan
    Seperangkat gamelan berfungsi untuk mengiringi tari Jawa, Bali dan Sunda
4. Musik Talempong
    Musik talempong berfungsi untuk mengiringi tari daerah Minang

5. Musik Gambus
    Musik gambus sering berfungsi untuk mengiringi tari Melayu

APRESIASI SENI TEATER NUSANTARA

1.  APRESIASI NASKAH TEATER


Naskah drama teater ditulis dan diperankan pemian supaya lakon teater bisa berjalan dengan
teratur. Selain itu supaya penonton bisa menikmati dengan enak ceritanya. Naskah lakon
teater terdiri dari beberapa hal berikut :
 
A.   TEMA
Jantung cerita atau rumusan inti sari cerita yang dipakai sebagai landasan ideal dalam
menentukan arah tujuan cerita. Tema merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh seorang
penulis lakon.
 
B.   PLOT/ALUR
Alur dari jalannya peristiwa dalam lakon teater yang terus bergulir dari awal hingga lakon
tersebut selesai. 

C.   PENOKOHAN
Memiliki peranan yang sangat penting. Penokohan sebagai bentuk usaha untuk membuat
pembedaan peran satu dengan yang lainnya.

D.   LATAR/SETTING
Latar/setting terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
Latar peristiwa
Latar tempat
Latar waktu

E.    SINOPSIS
Merupakan ringkasan cerita. Sinopsis berisi gambaran cerita secara global dari awal sampai
akhir. Sinopsis dipakai sebagai alat pemandu proses penulisan naskah sehingga alur dan
persoalan tidak melebar serta penulisan lakon terarah dan tidak mengada-ada.
 
2.     APRESIASI LAKON TEATER
A.   DRAMA
Sebagai salah satu jenis lakon serius dan berisi kisah kehidupan manusia yang memiliki
konflik yang rumit dan penuh daya emosi tetapi tidak mengagungkan sifat tragedi.
 
B.   TRAGEDI
Tujuan pementasan teater dengan lakon tragedi agar membuat para penonton mengalami
pengalaman emosi melalui identifikasi para tokoh dan untuk menguatkan kembali
kepercayaan pada diri sendiri sebagai bagian dari manusia.
 
C.   KOMEDI
Jenis lakon komedi ini bukan hanya sekedar lawakan kosong tetapi bisa membukakan mata
penonton kepada kenyataan kehidupan sehari-hari yang lebih dalam.
 
D.   SATIR
Teater dengan lakon satir tidak hanya semata-mata sebagai humor biasa, tetapi lebih sebagai
sebuah kritik terhadap sesorang, kelompok masyarakat dengan cara yang sangat cerdik.
 
E.    MELODRAMA
Jenis teater dengan lakonnya mengupas suka duka kehidupan dengan cara yang menimbulkan
rasa haru kepada penonton.
 
3.     APRESIASI TEKNIK SENI PERAN TEATER
A.   OLAH TUBUH
Latihan olah tubuh dilakukan supaya tercipta fleksibilitas gerak bagian tubuh. Latihan olah
tubuh merupakan pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh setiap
pemain teater memiliki stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks tubuh yang
prima.
 
B.   OLAH SUARA
Setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan tuntutan karakter tokoh yang
diperankan. Penguasaan intonasi, diksi dan artikulasi. Seorang aktor perlu latihan olah suara
dengan tahapan-tahapan tertentu.
 
C.   OLAH RASA
Seorang pemain teater perlu melatih konsentrasi mengolah rasa dan emosi. Olah rasa adalah
suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari
pengolahan/latihan. Latihan dilakukan untuk menggali potensi dalam agar dapat diatur dan
dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran.

APRESIASI SENI BUDAYA MANCANEGARA

 
A.     MENGAPRESIASI SENI TARI MANCANEGARA
1.  Tari mancanegara adalah tarian yang tumbuh dan berkembang di luar
Indonesia/ di luar nusantara. Apresiasi bisa di wujudkan dengan memahami
jenis tari mancanegara berikut.
a.      Tari Nasional, adalah puncak-puncak seni tari daerah lain atau kreasi
baru yang bernafaskan nasional.
b.      Tari Internasional, misalnya: balet,tari modern,atau tari bangsa bangsa
lain seperti Tari Spanyol,Tari India,Tari Jepang, atau Tari Kreasi yang
bernafaskan internasional.
c.      Tari Kontemporer, adalah sebuah tarian yang masih bersifat sesaat atau
sedang proses dikenalkan pada masyarakat
d.      Tari Modern,adalah suatu jenis tari dunia yang dilahirkan di
Amerika,kemudian berkembang ke negara negara lain.
 
2.  Apresiasi Fungsi Mancanegara
a.      Tari sebagai media pergaulan,artinya bahwa kegiatan ini sebagai interaksi
antar pencipta seni.
b.      Tari sebagai hiburan,pada dasarnya tari ini tidak bertujuan untuk
ditonton,tetapi tarian ini untuk kepuasan penarinya, sehingga bersifat
spontanitas
c.      Tari sebagai pertunjukan (theatrikal dance) adalah tari yang di susun
sengaja untuk di pertontonkan, dalam penyajiannya mengutamakan segi
artistiknya,penggarapan koreografi yang baik serta tema dan tujuan yang
jelas.
 
3.  Apresiasi Ragam Gerak Tari Mancanegara
a.      Ciri Khas Gerak Tari Mancanegara
Negara barat itu feodalisme jadi ada pembedaan kasta dalam masyarakat
bahkan dalam gerak tari seperti berikut.
1.        Ragam gerak tari yang didukung oleh para pekerja atau buruh
biasanya berirama cepat,dinamis,dan romantis karena dilakukan
ditempat terbuka. Ragam gerak yang muncul adalah gerak saling
merespon dan mengisi ruangan sehingga para penarinya
berpasang- pasangan membentuk formasi melingkar,menyudut,dan
banjar.
2.        Ragam gerak yang muncul dikalangan para bangsawan berirama
lembut mengalun sehingga muncullah gerak dengan garis lengkung
dengan tumpuan dari yang kuat (balet). Kaum bangsawan pun
mengembangkan gerak tari ballroom dance yang tetap bergaya
lembut,romantis,dan saling memeluk berdekatan
b.      Ciri Khas ringan,tata rias, dan tata busana tari mancanegara
Bentuk musik pengiring tari mancanegara, biasanya berupa alat-alat
tradisional khas negara tempat tarian itu lahir ataupun alat musik modern
untuk jenis-jenis tarian yang baru. Tata rias dan busananya pun di
sesuaikan dengan ciri khas negaranya masing-masing.
 
4.  Apresiasi Macam-Macam Tarian Mancanegara
a.      Tari Balet Dari Italia ( tetapi terkenal di Eropa)
Tari ini lebih terkenal di Prancis. Balet merupakan salah satu jenis tarian
modern yang banyak digemari,mulai dari anak kecil hingga orang
dewasa. Tidak hanya melihat gerakannya yang indah,balet ternyata juga
mengajarkan beberapa hal pada kita,salah satu ciri khas dari gerakan-
gerakan balet adalah menari dengan menggunakan ujung kaki dan
gerakan berputarnya. Ketika sedang berputar, fokus kan pandangan pada
satu titik,meskipun seluruh tubuh berputar, tidak akan merasa pusing
sama sekali
 
b.      Tari Salsa terkenal di mancanegara
Pada dasarnya tari salsa terkenal karena gerakannya yang
dinamis,lincah, dan energi. Tari salsa diiirngi oleh musik salsa yang
berasal dari Son Kuba. Musik salsa merupakan gabungan antara musik
tradisional Afrika dan Kuba, serta irama Amerika latin. Tari salsa di
pengaruhi oleh berbagai tarian,seperti cha cha,mambo,guaracha,palo
monte,yambu,abakua,dan rumba.
 
Istilah menari dalam masyarakat tiongkok adalah suatu cara untuk
mengungkapkan emosi dan perasaan yang tidak hanya pada individu
namun juga karakter suatu bangsa. Tarian tiongkok keasliannya dapat
dilacak melalui pahatan kuno ataupun taraian rakyat yang turun –
temurun sejak ribuan tahun yang lalu, dimulai dari era Dinasti Zhou 1122
SM hingga 256 SM, terus – turun – temurun hingga periode 5 dinasti (907
– 960M). Tari cina yang paling terkenal adalah tari singa dan naga. Tari
singa ada 2 jenis yaitu singa utara dan singa selatan. Cirri – cirri tari singa
utara adalah tarian ini tumbuh dan berkembang di cina bagian utara,
fungsi tarinya untuk hiburan raja dan banyak menggunakan gerakan
akrobatik, kostum yang digunakan tari singa utara berwarna merah,
jingga, kuning ( hijau bagi kostum singa betina). Sedangkan cirri – cirri tari
singa selatan adalah tari ini tumbuh dan berkembang di cina bagian
selatan, tarian ini berfungsi sebagai upacara istiadat membuang
semangat jahat dan meminta tuah, kostum tari singa selatan
menggunakan berbagai warna. Selain tarian singa dan naga cina juga
memiliki tarian antara lain tarian bunga cina, payung, tahun baru dan lain
– lain.
 
Mitologi China, naga menggambarkan kegagahan, keningratan dan
keberuntungan.Tari naga digunakan untuk mengusir setan dan membawa
keberuntungan bagi semua orang.Penarinya memiliki kemampuan bela
diri.Tari Naga disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu
pertunjukan dan tarian tradisional dalam kebudayaan masyarakat
Tionghoa.Seperti juga Tari Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil
pada waktu perayaan-perayaan tertentu.Orang Tionghoa sering
menggunakan istilah ‘Keturunan Naga' sebagai suatu simbol identitas
etnis.Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-
nagaan yang diusung dengan belasan tongkat.Penari terdepan
mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan mengibas-kibaskan
kepala naga-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari gerakan tarian
yang diarahkan oleh salah seorang penari. Terkadang bahkan kepala
naga ini bisa mengeluarkan asap dengan menggunakan peralatan
pyrotechnic. Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini —
berkelok-kelok dan berombak-ombak.Gerakan-gerakan ini secara
tradisional melambangkan peranan historis dari naga yang menunjukkan
kekuatan yang luar biasa dan martabat yang tinggi.Tari naga merupakan
salah satu puncak acara dari perayaan Imlek di pecinan-pecinan di
seluruh dunia.Naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk
masyarakat karena kekuatan, martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan
keberuntungan yang dimilikinya. Penampilan naga terlihat menakutkan
dan gagah berani, namun ia tetap memiliki watak yang penuh kebajikan.
Hal-hal inilah yang pada akhirnya menjadikannya lambang lencana untuk
mewakili kekuasaan kekaisaran.
 
c.      Tari klasik dari thailand yaitu tari ceracap inai. Tarian ini berhubungan
dengan sejarah kesultanan malayu malaka semasa baginda music ke
hulu sungai Muara. Tarian ini ditarikan dihadapan sultan dan pembesar –
pembesar istana. Tarian ini menggunakan property berupa bunga –
bungaan, emas dan lilin yang menyala.
 
d.      Tari klasik India yaitu khatak. Khatak berarti khata atau mendongeng.
Khatak sebagai sebuah bentuk tari yang merupakan inti sebuah kisah
abadi mengenai kehidupan dengan semua aspeknya. Khatak merupakan
satu – satunya corak klasik dengan bahasa yang telah dipengaruhi oleh
tradisi Hindu dan Islam. Bagi masyarakat India tarian adalah gabungan
antara pemujaan dan luahan perasaan yang mendalam dalam diri
seseorang manusia.

 
e.      Tari klasik jepang yaitu tari nihon buyo, mai dan odori. Mai adalah tarian
yang diiringi nyanyian atau music tradisional dengan seluruh bagian
telapak kaki tidak pernah diangkat melainkan diseret – seret, walau
terkadang ada juga gerakan menghentakkkan kaki. Jenis tari mai adalah
kagura, bugaku, shirabyoshi, kusemai, kowakamai, noh, jiutamai.
Sedangkan Odori adalah tarian yang diiringi nyanyian atau music
tradisional dengan kaki yang bergerak bebas disertai hentakan kaki untuk
mengeluarkan suara ditambah gerakan tangan yang disesuaiakan
dengan ritme music. Jenis odori adalah nenbutsu odori dan bon odori.

 
f.       Tari Buchaechum / Tari Kipas, Korea.
Penari kipas dari Korea menggunakan kipas yang besar dalam berbagai
warna.Lalu mereka menyatukan kipas mereka dan menggerakkannya
secara teratur mengayun ke atas dan ke bawah.Sejak demam Korea
melanda Indonesia, semua hal berbau Korea pun ikut diikuti. Kita bisa
melihat dari menjamurnya produk-produk fashion Korea yang laris manis
di Indonesia, belum lagi meningkatnya jumlah kursus-kursus bahasa
korea yang pesertanya juga bak kacang goreng. Budaya-budaya korea
pun banyak menjadi fokus perhatian orang. Saya sebagai salah satu
penggemar Korea (namun tidak terlalu freak) menilai, Korea Selatan
sangat bagus mempromosikan budaya mereka ke dunia, khususnya lewat
entertainment. Lewat K-Pop, fashion dan film-film, Korea Selatan dengan
pintar mengemas juga budaya-budaya mereka, sehingga masyarakat
dunia pun ‘sadar’ dengan kebudayaan mereka. Satu langkah yang patut
dicontoh Indonesia.Salah satu bukti bahwa kebudayaan Korea sudah
mulai di’sadari’ oleh masyarakat dunia adalah dengan dikenalnya salah
satu tarian tradisional masyarakat Korea. Mereka suka menyebut ‘Tari
Kipas Korea’ atau bahasa Koreanya Buchaechum.Buchaechum
merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari
menggunakan kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan
Hanbok (tarian tradisional Korea) yaPenari kipas dari Korea
menggunakan kipas yang besar dalam berbagai warna.Lalu mereka
menyatukan kipas mereka dan menggerakkannya secara teratur
mengayun ke atas dan ke bawah.
 
Sejak demam Korea melanda Indonesia, semua hal berbau Korea pun
ikut diikuti. Kita bisa melihat dari menjamurnya produk-produk fashion
Korea yang laris manis di Indonesia, belum lagi meningkatnya jumlah
kursus-kursus bahasa korea yang pesertanya juga bak kacang goreng.
Budaya-budaya korea pun banyak menjadi fokus perhatian orang. Saya
sebagai salah satu penggemar Korea (namun tidak terlalu freak) menilai,
Korea Selatan sangat bagus mempromosikan budaya mereka ke dunia,
khususnya lewat entertainment. Lewat K-Pop, fashion dan film-film, Korea
Selatan dengan pintar mengemas juga budaya-budaya mereka, sehingga
masyarakat dunia pun ‘sadar’ dengan kebudayaan mereka. Satu langkah
yang patut dicontoh Indonesia.Salah satu bukti bahwa kebudayaan Korea
sudah mulai di’sadari’ oleh masyarakat dunia adalah dengan dikenalnya
salah satu tarian tradisional masyarakat Korea. Mereka suka menyebut
‘Tari Kipas Korea’ atau bahasa Koreanya Buchaechum.Buchaechum
merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari
menggunakan kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan
Hanbok (tarian tradisional Korea) yang berwarna mencolok.
 
g.      Tari Flamenco, Spanyol.
Tari flamenco merupakan tarian Istana Moor yang kemudian
dikembangkan dan dikreasikan oleh kaum Gipsi di kota Andlusia yang
akhirnya dikenal sebagai tari flamenco. Pada dasarnya pertunjukan
flamenco merupakan pertunjukan musik dan tari, sehingga terkadang
menggunakan alat musik kastanyet untuk menambah warna musik yang
dibawakan.Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian
dengan warna – warna mencolok sehingga menimbulkan kesan ceria
dalam tarian tersebut. Sedangkan untuk jumlah penari dalam suatu
pertunjukan tari flamenco biasanya sangat bervariasi, kadang penari
membawakannya secara solo, berpasangan atau berkelompok. Seperti
kostum yang digunakan, gerakan pada tari flamenco juga menunjukan
gairah sang penari dengan mengandalkan gerakan tubuh yang cepat
yang enerjik dan menarik. Disertai beberapa improvisasi gerakan yang
membuat tarin ini semakin menarik.Apalagi jika ditambah gerakan penari
saat menepuk tangan atau menjentikan jari di tengah – tengah gerakan
tari.Meskipun para penari sering berimprovisasi dengan gerakan tari
flamenco, namun tari flamenco tetap memiliki gerakan yang menajdi ciri
khas dan tidak dapat dipisahkan dari tarian tersebut.
 
Ciri khas dalam tari flamenco adalah gerakan filigrano dan zapateado.
Ø  Gerakan filigrabo adalah gerakan di mana penari menaikan tangannya
kemudian menyimpulkan telapak tangan yang diselingi dengan
tepukan tangan dan jentikan jari penari. Sedangkan gerakan
zapateado adalah gerakan di mana penari melengkungkan
punggungnya sambil terus menghentakan kaki mengikuti irama.
Ø  Ketikan menampilkan tari flamenco biasanya penari seolah – olah
sedang terlena dengan emosi yang ditimbulkan oleh musik dan tarian
tersebut, atau sering disebut sebagai duende. Sehingga dalam
membawakan tarian ini, para penari pria dituntut untuk menampilkan
sisi kemaskulinannya. Sedangkan penari wanita dituntut untuk
menampilkan ketenangan yang disertai rasa bangga dan dan
sensualitas yang terkendali.

Anda mungkin juga menyukai