Anda di halaman 1dari 3

NARASI BAJU BODO

Halo Sobat Maraga


Sahabat Bea Cukai Makassar

Kembali lagi di konten Mata Buku. Kali ini kita akan ngomongin apa sih?
makan - makan lagi ? atau jalan - jalan ?
bukann ! kali ini kita akan mengajak sobat maraga untuk mengenal lebih dekat budaya di
Sulawesi Selatan melalui konten special kali ini.
penasaraan ? langsung ajaaaan check chek.

Sobat Maraga tentu tau kan kalo keberagaman Indonesia tidak hanya berasal dari budaya,
kesenian, makanan, maupun tempat wisatanya saja. Yang paling khas di luar itu semua adalah
pakaian adat dari tiap daerah.

Nah. kali ini kita mau ngenalin Sobat Maraga salah satu Baju Adat dari Sulawesi Selatan yaitu
Kota Makassar yang dikenal dengan nama Baju Bodo.

Sobat Maraga Tau tidak kalau


Pakaian adat Baju Bodo merupakan pakaian adat untuk perempuan suku Bugis dan juga
dianggap sebagai pakaian adat yang tertua di dunia. Baju adat ini sendiri terbuat dari kain tenun
yang sudah dikenal sejak abad ke 9 oleh masyarakat suku Bugis.

Bentuk baju ini cukup sederhana yaitu berbentuk segi empat. dengan bahan yang berasal dari
kain sutra yang dirajut atau ditenun,
Kata ‘bodo’ pada baju bodo memiliki arti pendek. Baju ini memiliki desain yang simpel dengan
lengan pendek di atas siku.

Baju bodo dipakai bersama sarung untuk menutupi bagian bawahnya. Suku bugis terdahulu
memakai baju Bodo ini hanya menggunakan sarung yang dililitkan dari pinggang hingga mata
kaki. Jika biasanya sarung dililitkan dan membuat bagian bawah dan kaki rapat namun pada
pakaian ini sarung sengaja dipasang longgar sesuai dengan bentuk atasannya.

Memakai pakaian adat ini kurang lengkap rasanya jika tidak disertai dengan perhiasan atau
aksesoris.
Aksesoris yang digunakan tidak hanya pada kepala namun juga untuk leher, lengan bahkan
pinggang. Beberapa aksesoris tersebut diantaranya yaitu anting, bando, kalung panjang, gelang
jenis keroncong, serta ikatan di lengan atas.

nah sobat maraga ngomong-ngomong soal namanya, Baju Bodo itu apa sih
maksudnya ?
Kata ‘bodo’ pada pakaian adat ini memiliki arti pendek. Baju ini memiliki desain yang simpel
dengan lengan pendek di atas siku.

Dahulu baju ini digunakan tanpa dalaman dan hanya menggunakan kain yang transparan. Namun
saat ini banyak penggunaan kain yang cukup tebal dan lengan yang dibuat panjang dengan
adanya pengaruh budaya islam.

Digunakan Bersama Sarung


Baju bodo dipakai bersama sarung untuk menutupi bagian bawahnya. Suku bugis terdahulu
memakai baju Bodo ini hanya menggunakan sarung yang dililitkan dari pinggang hingga mata
kaki. Jika biasanya sarung dililitkan dan membuat bagian bawah dan kaki rapat namun pada
pakaian ini sarung sengaja dipasang longgar sesuai dengan bentuk atasannya.

Menggunakan Perhiasan dan Pernak-Pernik Lainnya


Memakai pakaian adat ini kurang lengkap rasanya jika tidak disertai dengan perhiasan atau
aksesoris. Aksesoris yang digunakan tidak hanya pada kepala namun juga untuk leher, lengan
bahkan pinggang. Beberapa aksesoris tersebut diantaranya yaitu anting, bando, kalung bersusun,
kalung panjang, gelang jenis keroncong dan lebar serta ikat pinggang berwarna emas.

Aksesoris yang digunakan tersebut memiliki corak yang unik serta gambar yang detail untuk
setiap bagiannya. Aksesoris yang telah disebutkan di atas adalah varian yang lengkap dan biasa
digunakan untuk pengantin wanita. Namun jika tidak digunakan untuk perhiasan maka aksesoris
yang dipakai tidak perlu sebanyak itu cukup seadanya saja.
Perhiasan atau aksesoris tersebut terbuat dari perak sehingga tidak akan terlalu berat ketika
digunakan. Aksesoris yang cukup ringan ini menjadi satu kesatuan dengan desain simpel baju
Bodo.

e. Berbagai perhiasan emas, seperti ;


1) Sanggul berhiaskan bunga dengan tangkainya (pinang goyang).
2) Anting panjang (bangkarak).
3) Kalung berantai (geno ma’bule).
4) Kalung panjang (rantekote).
5) Kalung besar (geno sibatu).

Nah kalau Baju Bodo adalah baju yang dikenakan gadis - gadis di sulawesi selatan ? yang lelaki
pake apa yaa ?

sebagai pasangan baju bodo, laki - laki mengenakan jas tutup atau biasa juga disebut dengan
baju Bela Dada. Baju bela dada biasanya dikenakan bersama paroci atau celana, lipa
garusuk atau kain sarung, dan passapu atau penutup kepala berbentuk seperti peci. Baju bela
dada sendiri berbentuk seperti jas tutup berlengan panjang dengan kerah dan kancing sebagai
perekat.
Model baju yang tampak adalah berlengan panjang, leher berkrah, saku di kanan dan kiri baju,
serta diberi kancing yang terbuat dari emas atau perak dan dipasang pada leher baju. Gambaran
model tersebut sama untuk kedua jenis baju pria, baik untuk jas tutu maupun baju bella dada.

Adapun tutup kepala yang disebut passapu oleh masyarakat Bugis dahulu kala dibuat
menggunakan bahan daun lontar dengan hiasan mbring atau benang emas yang disusun rapi. Tak
hanya itu, pakaian adat pria khas Bugis pria ini umumnya juga dilengkapi dengan berbagai
aksesori lain, seperti gelang dan selempang atau rante

Khusus untuk tutup kepala, bahan yang biasa digunakan berasal dari kain pasapu yang terbuat
dari serat daun lontar yang dianyam. Bila tutup kepala pada busana adat pria Makasar dihiasi
dengan benang emas, masyarakat menyebutnya mbiring. Namun jika keadaan sebaliknya atau
tutup kepala tidak berhias benang emas, pasapu guru sebutannya. Biasanya, yang mengenakan
pasapu guru adalah mereka yang berstatus sebagai guru di kampung. Pemakaian tutup kepala
pada busana pria mempunyai makna-makna dan simbol-simbol tertentu yang melambangkan
satus sosial pemakainya.

Anda mungkin juga menyukai