Anda di halaman 1dari 20

Laporan Praktikum Kimia Dasar

KESELAMATAN DAN KETERAMPILAN KERJA DI LABORATORIUM

SITI NUR ALYFAH LUTFI

H031201046

LABORATORIUM KIMIA DASAR


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
LEMBAR PENGESAHAN

KESELAMATAN DAN KETERAMPILAN KERJA DI LABORATORIUM

Disusun dan diajukan oleh:

SITI NUR ALYFAH LUTFI

H031201046

Laporan praktikum telah diperiksa dan diketahui oleh:

Makassar, 15 November 2020

Asisten Praktikan

MEGAWATI SITI NUR ALYFAH LUTFI


NIM. H031 17 1007 NIM. H031 20 1046
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan laboratorium dalam pembelajaran sains khususnya kimia

merupakan suatu yang sangat penting. Laboraorium merupakan wadah untuk

membuktikan sesuatu yang harus dilakukan melalui suatu percobaan. Dalam

pendidikan sains, kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan

belajar mengajar khususnya kimia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya

peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan

laboratorium memberikan kemudahan bagi praktikan dalam memahami apa yang

mereka pelajari (Emda, 2014).

Laboratorium adalah suatu bangunan berupa ruangan tertutup atau

terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis yang di

dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan sesuai dengan bidang

keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek

pembelajaran, kegiatan pengujian, dan/atau produksi bahan tertentu. Sedang

laboratorium kimia adalah suatu ruangan pengujian zat-zat kimia baik secara

kuantitatif maupun kualitatif. Bekerja di laboratorium kimia akan berhadapan

dengan bahan kimia setiap saat, ada yang berbahaya, mengiritasi, toksik, dan

mudah terbakar (Wardiyah, 2016).

Dengan demikian, dilakukan percobaan untuk mngetahui prinsip

keselamatan kerja di laboratorium, mengenal simbol bahaya bahan kimia dan cara

penanganannya, serta mengetahui fungsi alat-alat laboratorium kimia.


1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari percobaan ini adalah:

1. bagaimanakah prinsip keselamatan kerja di dalam laboratorium kimia?

2. apa sajakah simbol-simbol bahaya bahan kimia dan cara penanganannya?

3. apa sajakah fungsi alat-alat laboratorium kimia?

1.3 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.3.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah praktikan diharapkan dapat memahami

prinsip keselamatan kerja di laboratorium kimia, memahami semua simbol bahaya

bahan kimia dan mengetahui cara penanganannya, mengenal dan mengetahui apa

saja fungsi dari masing-masing alat laboratorium kimia, praktikan mampu

mengetahui dan memahami cara pembuatan larutan serta mengetahui jenis-jenis

kecelakan yang dapat terjadi di laboratorium.

1.3.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:

1. memahami prinsip keselamatan kerja di laboratorium kimia

2. mengenal semua simbol-simbol bahaya bahan kimia dan cara penanganannya

3. mengenal dan mengetahui fungsi masing-masing alat laboratorium kimia.

1.4 Manfaat Percobaan

Manfaat dari percobaan ini adalah agar praktikan mampu memahami

prinsip keselamatan kerja yang ada di laboratorium kimia, mampu memahami

simbol-simbol bahan kimia yang berbahaya dan penanganannya, dapat mengenal

dan mengetahui peralatan umum yang digunakan di laboratorium dan cara


menggunakanannya, dapat mengenal dan mengetahui fungsi dari alat-alat yang

ada di dalam laboratorium kimia, mampu mengetahui dan memahami cara

pembuatan larutan serta dapat mengetahui jenis-jenis kecelakaan yang dapat

terjadi di dalam laboratorium.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan satu kesatuan integral dalam

perencanaan, penyiapan dan implementasi program science. Pengenalan masalah

keselamatan dan kesehatan di laboratorium dimulai sejak tahun 1970. Para

karyawan dibekali dengan panduan sistem keselamatan dimana panduan

keselamatan, dilakukan oleh tim pengajar khusus dari universitas, praktisi,

instansi pemerintah dan sistem pelatihannya disetujui oleh Occupational Safety

and Health Administration (OSHA) dan Departemen Perburuhan (DOL) Amerika

(HR, 2014).

Filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi

keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya,

melalui upaya-upaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di

lingkungan tempat kerjanya. Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan

memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan kontribusi terciptanya

kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat, dan proses produksi menjadi lancar,

yang pada akhirnya akan dapat menekan risiko kerugian dan berdampak terhadap

peningkatan produktivitas (Ismara dkk., 2014).

Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk menjamin

kesempurnaan atau kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya

dan budayanya. Keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai sasaran sebagai

berikut: (1) Mencegah terjadinya kecelakaan, (2) Mencegah timbulnya penyakit


akibat pekerjaan, (3) Mencegah atau mengurangi kematian, (4) Mencegah atau

mengurangi cacat tetap, (5) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian,

pemeliharaan bangunan-bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi-instalasi,

dan sebagainya, (6) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja

dan menjamin kehidupan produksinya, (7) Mencegah pemborosan tenaga kerja,

modal, alat-alat, dan sumber-sumber produksi lainnya sewaktu kerja dan

sebagainya (HR, 2014).

2.1 Material Safety Data Sheet (MSDS)

Material Safety Data Sheet (MSDS) atau lembar data keselamatan bahan

adalah lembaran yang dikeluarkan oleh produsen bahan, berbahaya dan beracun

(B3). Apabila Material Safety Data Sheet (MSDS) tersebut dibuat lengkap oleh

produsen bahan berbahaya dan beracun (B3) maka biasanya terdiri dari informasi

bahan kimia dan perusahaan, komposisi dan informasi kandungan bahan,

identifikasi bahaya, P3K, data risiko kebakaran dan ledakan, penanganan

tumpahan, penggunaan dan penyimpangan, kontrol paparan dan proteksi kerja

pada pekerja, informasi data fisik dan kimia, data stabilitas dan reaktifitas,

informasi ekologis, informasi pembuangan, dan informasi transportasi

(Suhariono, 2019).

Material Safety Data Sheet atau lembar data bahaya adalah lembar

informasi yang detail tentang bahan-bahan kimia. Umumnya Material Safety Data

Sheet (MSDS) disiapkan dan dibuat oleh pabrik kimia atau suatu program seperti

International Programme On Chemical Safety (IPCS) yang aktifitasnya terkait

dengan World Health Organization (WHO), International Labour Organization

(ILO), dan United Environment Programme (UNEP) (HR, 2014).


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Bahaya di Laboratorium

Seperti yang telah diketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di

laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi

lingkungan sekitar. Kegiatan di dalam laboratorium banyak dilakukan oleh

industri, lembaga penelitian dan pengembangan, rumah sakit, dan perguruan

tinggi. Dalam lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang digunakan

sehingga dapat mencemari lingkungan dan juga para pekerja atau praktikan. Ada

bahan kimia yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang

berdampak pada kesehatan, merusak benda-benda di sekitarnya bahkan dapat

mematikan makhluk hidup (Lukas dan Jusnita, 2016).

3.2 Simbol Bahan Kimia Berbahaya

Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu,

pada wadah atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang

bertujuan untuk memberi keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut.

Diharapkan agar dapat berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia

tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum memasuki laboratorium

kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk menghindari

kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak diinginkan. Berikut beberapa simbol

tanda bahaya yang ada beserta keterangannya (Lukas dan Jusnita, 2016).
Tabel 1. Simbol Zat Kimia Berbahaya

No. Simbol Bahaya Penanganan

Bahan yang dapat Menghindari


menyebabkan iritasi, adanya kontak
gatal-gatal dan dapat langsung antara
menyebabkan luka bahan tersebut
1.
bakar pada kulit dengan kulit.

Irritant (mudah mengiritasi)

Bahan yang dapat Jangan dihirup,


merusak kesehatan jangan ditelan,
tubuh bila konta dan hindari
langsung dengan kontak langsung
2. tubuh melalui dengan kulit
inhalasi

Harmful (berbahaya)

Bahan yang bersifat Jangan ditelan


beracun, dapat dan jangan
menyebabkan sakit dihirup, hindari
serius bahkan kontak langsung
3. kematian bila dengan kulit
tertelan atau terhirup

Toxic (beracun)
Bahan yang bersifat Hindari kontak
sangat beracun dan langsung dengan
lebih sangat tubuh dan
berbahaya bagi sistem
4. kesehatan yang juga pernapasan
dapat menyebabkan
sakit kronis bahkan
kematian
Very Toxic (sangat beracun)

Bahan yang bersifat Hindari kontak


korosif, dapat langsung dengan
merusak jaringan kulit dan hindari
hidup, dapat dari benda-
5. mnyebabkan iritasi benda yang
pada kulit, gatal- bersifat logam
gatal, dan dapat
membuat kulit
Corrosive (korosif) mengelupas

Bahan kimia yang Jauhkan dari


mempunyai titik benda-benda
nyala rendah, mudah yang berpotensi
terbakar dengan api mengeluarkan
6. bunsen, permukaan api
metal panas atau
loncatan bunga api

Flammable (mudah terbakar)

Mudah terbakar di
bawah kondisi Hindari dari
atmosferik biasa atau sumber api, api
mempunyai titik terbuka, dan
7.
nyala rendah (di loncatan api,
bawah 21ºC) dan serta hindari
mudah terbakar di pengaruh pada
bawah pengaruh kelembapan
Highly Flammable kelembapan tertentu
Bahan yang amat Jauhkan dari
sangat mudah campuran udara
terbakar. Berupa gas dan sumber api
dan udara yang
8. membentuk suatu
campuran yang
bersifat mudah
meledak di bawah
Extremely Flammable kondisi normal.

Bahan kimia yang Hindari pukulan


mudah meledak atau benturan,
dengan adanya panas gesekan,
atau percikan api, pemanasan, api,
gesekan atau dan sumber
9. benturan nyala lain
bahkan tanpa
oksigen
Explosive (mudah meledak) atmosferik

Bahan kimia bersifat Hindarkan dari


pengoksidasi, dapat panas dan
menyebabkan reduktor
10. kebakaran dengan
menghasilkan panas
saat kontak dengan
bahan organik dan
Oxidizing (pengoksidasi) bahan pereduksi

Bahan kimia yang Hindari kontak


berbahaya bagi satu atau bercampur
atauu beberapa dengan
11. komponen lingkungan yang
lingkungan, Dapat dapat
menyebabkan membahayakan
kerusakan ekosistem makhluk hidup
Dangerous for the
Environment
(berbahaya bagi lingkungan)
Padatan yang mudah Hindari panas
terbakar atau bahan
mudah terbakar
dan reduktor,
12. hindari kontak
dengan air
apabila bereaksi
dengan air
Flammable Solid menimbulkan
panas dan api

Material yang dapat Simpan di


secara spontan tempat yang
mudah terbakar jauh dari sumber
panas atau
13. sumber api

Spontaneously Combustible
Substances

Cairan yang mudah Hindari kontak


terbakar dengan benda
yang berpotensi
mengeluarkan
panas atau api

14.
Flammable Liquid

Material yang Jauhkan dari air


bereaksi cukup keras dan simpan di
dengan air tempat yang
15. kering/ tidak
lembab

Dangerous When Wet


3.3 Alat-Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium

Dalam bekerja atau melakukan sebuah percobaan atau praktikum di dalam

laboratorium terdapat alat-alat keselamatan kerja yang harus digunakan atau

dipakai demi menjaga menghindari kecalakaan pada saat praktikum. Adapun alat-

alat keselamatan kerja di dalam laboratorium sebagai berikut :

Tabel 2. Alat-alat Keselamatan Kerja di Laboratorium

Nama Alat
No Pelindung Diri Gambar Fungsi

Melindungi tubuh
praktikan dari
percikan atau
1 Jas Laboratorium tumpahan bahan-
bahan kimia
berbahaya

Melindungi bagian
wajah praktikan dari
2 Pelindung wajah percikan bahan-
bahan kimia
berbahaya.

Melindungi bagian
kaki praktikan dari
3 Sepatu pelindung tumpahan bahan-
bahan kimia
berbahaya
Melindungi tangan
4 Sarung tangan praktikan dari
percikan serta
tumpahan bahan
kimia berbahaya.

Melindungi
praktikan dari
terhirupnya partikel-
pertikel bahan kimia
berbahaya yang
terhirup. Pada saat
5 Masker bekerja dengan asam
kuat dan basa kuat
wajib menggunakan
masker.

Melidungi telinga
6 Pelindung telinga praktikan dari bising
yang dihasilkan
peralatan tertentu

Melindungi mata
praktikan dari
7 Kacamata Pelindung percikkan bahan-
bahan kimia
berbahaya
Melindungi kepala
dari percikan zat
8 Helm pelindung kimia,dan
melindungi kepala
dari sesuatu yang
jatuh dari atas.

Kotak Pertolongan Melakukan


9 Pertama pada pertolongan pertama
Kecelakaan apabila terjadi
kecelakaan ringan

Alat pemadam api Alat ini berfungsi


10
ringan (APAR) sebagai alat
pertolongan pertama
apabila terjadi
kebakaran

3.4 Alat-Alat Kimia Di Laboratorium

Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat

penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah

menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium

biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur

pemakaian. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta

bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di


laboratorium kimia. Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat,

mengetahui nama- namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat

tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu

sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik (Lukas dan Jusnita, 2016).

Tabel 3. Alat-alat Kimia di Laboratorium

No. Nama Alat Gambar Fungsi

Sebagai tempat untuk


menyimpan dan meletakkan
larutan. Gelas Piala memiliki
Gelas
1 Beacker takaran namun jarang bahkan
tidak diperbolehkan untuk
mengukur volume suatu zat
cair.

Sebagai wadah unuk


mereaksikan suatu zat
kimia dalam skala yang
2 Erlemeyer cukup besar dan sebagai
wadah dalam proses
titrasi.

Untuk membuat,menyimpan
dan mengencer- kan larutan
3 Labu Ukur dengan ketelitian yang
tinggi.

Sebuah wadah untuk


4 Petridish membiakkan sel atau
mikroba.
5 Gelas Ukur Untuk mengukur volume
larutan.

Sebagai wadah untuk


menimbang bahan- bahan
6 Kaca Arloji kimia yang berupa
padat,serbuk serta kristal

Tabung Sebagai wadah satu atau dua


7 Reaksi jenis zat

Cawan Digunakan sebagai wadah


8 Penguap untuk mengeringkan suatu zat

Menghaluskan zat yang


9 Mortal masing bersifat padat/kristal.

Sebagai wadah untuk


10 Krush menentukan kadar abu.
Untuk meneteskan atau
mengambil larutan dengan
11 Pipet Tetes jumlah kecil dari suatu tempat
ke tempat lain.

Pipet
12 Volum Untuk menentukan volume
larutan

Pipet Untuk mengukur volume


13 Gondok larutan

Untuk mengocok atau


Batang mengaduk suatu
14 Pengaduk larutan.

Untuk mengambil bahan-


15 Sudip bahan kimia dalam berupa
padat atau bubuk.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :

1. dengan mengetahui dan memahami prinsip keselamatan kerja di dalam

laboratorium kimia, praktikan akan lebih berhati-hati agar terhindar dari

kecelakaan dalam praktikum.

2. dengan mengenal dan memahami simbol berbahaya bahan kimia beserta cara

penanganannya, membuat praktikan lebih berhati-hati dalam menggunakan

bahan kimia tersebut.

3. dengan mengenal alat-alat laboratorium beserta fungsinya, membuat

praktikan lebih mudah dalam melakukan percobaan atau praktikumnya.

4.2 Saran

4.2.1 Saran untuk praktikum

Saran untuk praktikum online ini yaitu sebelum praktikum dilaksanakan,

terlebih dahulu disiapkan media yang digunakan dengan sebaik mungkin agar

tidak terdapat kendala selama kegiatan praktikum berlangsung, seperti suara video

yang tidak jelas.

4.2.2 Saran untuk asisten

Saran untuk asisten yaitu tetap menjaga sikap ramah kepada praktikan dan

juga menjadi pembimbing yang baik untuk praktikan. Selain itu, dalam

menjelaskan materi praktikum bisa lebih baik lagi agar mudah dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA

Emda, A., 2014, Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia dalam


Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Kerja Ilmiah, Lantanida
Journal, 2 (2) : 219.

Wardiyah, 2016, Praktikum Kimia Dasar, Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,


Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan, Jakarta.

HR, Y., 2014, E –Learning Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Deepublish
(Grup Penerbitan CV Budi Utama), Yogyakarta.

Ismara, K. I., dkk, 2014, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Suhariono., 2019, Teknis Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
Limbahnya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Uwais Inspirasi Indonesia,
Jawa Timur.

Lukas, S., dan Jusnita, N., 2016, Pedoman Praktikum Laboratorium Farmasi,
Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai