Fakultas Pertanian
RINGKASAN
Tanaman kailan (Brassica oleraceae) merupakan salah satu jenis sayuran daun yang
memiliki rasa enak serta kandungan gizi tinggi, seperti protein, mineral dan vitamin.
Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan pH larutan nutrisi
hidroponik sistem NFT terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan dan untuk
mengetahui nilai pH larutan nutrisi hidroponik sistem NFT yang tepat yang memberikan
pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. perbedaan pH
pada petanaman kailan dengan teknik budidaya sistem NFT tidak berpengaruh besar
terhadap pertambahan tinggi tanaman tersebut. Pertambahan jumlah daun dan tinggi
tanaman sangat bergantung pada ketersediaan unsur hara, diketahui bahwa tanaman
kailan pada pH 6,0 merupakan pH yang lebih sesuai bagi pertambahan tinggi tanaman
kailan. Selisih nilai pH yang hanya 0,5 antara perlakuan A, B dan C kemungkinan
besar menjadi penyebab tidak signifikannya pengaruh ketiga perlakuan tersebut
terhadap indikator pertumbuhan tanaman. Seperti tinggi tanaman, jumlah daun, lebar
daun dan berat basa tanaman kalian.
A. Latar Belakang
Tanaman kailan (Brassica oleraceae) merupakan salah satu jenis sayuran daun
yang memiliki rasa enak serta kandungan gizi tinggi, seperti protein, mineral dan
vitamin. Kandungan gizi serta rasanya yang enak, membuat kailan menjadi salah satu
produk pertanian yang diminati masyarakat, sehingga mempunyai potensi serta nilai
komersial tinggi (Putra, 2010). Salah satu metode yang kini mulai marak digunakan
dalam budidaya kalian adalah dengan metode hidroponik. Hidroponik merupakan salah
satu solusi untuk memanfaatkan lahan pertanian yang semakin sempit akibat beralih
fungsinya lahan pertanian menjadi daerah perindustrian dan sangat cocok untuk
pertanian perkotaan (Prihmantoro dan Indriani, 1999). Dengan banyaknya lahan di
perkotaan yang sudah beralih fungsi dari lahan pertanian menjadi lahan industry
bercocok tanam secara hidroponik menjadi alternatif menanam sayuran. Berbagai
metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya
adalah bertanam secara hidroponik. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis,
hama dan penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang
tidak menentu dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem
hidroponik.
Nutrient Film Technique (NFT) merupakan salah satu sistem hidroponik yang
banyak digunakan di Indonesia. NFT adalah teknik hidroponik aktif yang menggunakan
pompa dan mensirkulasi larutan nutrisi kembali ke tandon/tanki nutrisi. Teknik tersebut
dapat dengan mudah dan efisien untuk budidaya tanaman, khususnya sayuran daun.
Salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya sistem hidroponik NFT adalah
pemberian nutrisi dan pengaturan nilai pH yang tepat sesuai dengan kebutuhan
tanaman. Tanaman dapat tumbuh dengan optimal pada kisaran pH 5,5 - 6,0 dan 6,5.
Perbedaan perlakuan nilai pH pada larutan nutrisi hidroponik akan mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil tanaman. Berdasarkan hal itu, perlu dilakukan penelitian
mengenai pengaruh perbedaan nilai pH tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman kalian (Brassica oleraceae) sistem hidroponik NFT.
B. Tujuan
Mempelajari pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman.
PEMBAHASAN
Pengaruh pH terhadap Tinggi Tanaman Kailan.
Perbedaan pH pada petanaman kalian dengan teknik budidaya sistem NFT
tidak berpengaruh besar terhadap pertambahan tinggi tanaman tersebut. Ini
membuktikan bahwa penyerapan unsur hara oleh tanaman kailan pada pH yang
berbeda adalah sama. Pertambahan jumlah daun dan tinggi tanaman tersebut sangat
bergantung pada ketersediaan unsur hara pada tempat atau media tumbuhnya.
Pada minggu pertama, kedua, dan kelima tanaman yang diberi perlakuan pH
5,5 lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu antara 35- 40 cm. Hal ini
disebabkan oleh penyerapan unsur hara lebih optimal pada pH5,5 dan tidak
dipengaruhi oleh tingkat keasaman air sebagai media tumbuh tanaman tersebut. Pada
minggu ketiga, tanaman paling tinggi pada pH 6,0 disebabkan oleh adanya
keseimbangan antara pengaruhi pH dengan penyerapan unsur hara. Sementara pada
minggu keempat dan keenam, tanaman pada pH 5,5 dan pH 6,0 memberikan tinggi
tanaman yang sama. Hal ini disebabkan juga oleh adanya korelasi pengaruh pH dan
unsur hara, yaitu jumlah pupuk yang diberikan sesuai dengan keadaan pH air pada
media tumbuh tanaman tersebut.
Berdasarkan hasil review penelitian dari jurnal yang terkait pH maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Ketersediaan unsur hara pada media tumbuh tanaman kailan, sangat
mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan berat basah tanaman
tersebut.
2. Perbedaan perlakuan pH 5,5, 6,0, dan 6,5 pada budidaya tanaman kailan
sistem NFT tidak berpengaruh terhadap tinggi, jumlah daun, lebar daun, dan
berat basah tanaman kailan.
3. Kondisi pH yang konstan pada masing-masing perlakuan akan mendorong
keseragaman pertumbuhan dan perkembangan tanaman kailan.
DAFTAR PUSTAKA
Prihmantoro, H. Dan Y.H. Indriani. 1999. Hidroponik Buah Untuk Bisnis dan Hobi.
Jakarta : Penebar Swadaya.
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian/article/download/222/205
LAMPIRAN JURNAL