Tubuh
Muhammad Ariefiansyah
Pembimbing
dr. Raihanita Zahra, Sp.An
Latar Belakang
• Human albumin telah digunakan sebagai
terapi sejak lebih dari 50 tahun pada berbagai
kondisi klinis
• Penggunaan sebagai volume replacement
pada pasien sakit kritis berdasarkan pada 2
teori
• Tekanan osmotik koloid plasma
• Indikator tingkat keparahan
• Kontroversi pada 1990
• Albumin mewakili setengah dari total protein
plasma (3.5 g/dL – 5 g/dL)
Falcão H, Japiassú AM. Albumin in critically ill patients: controversies and
recommendations. Rev Bras Ter intensiva [Internet]. 2011;23:87–95. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25299559
Sintesis dan distribusi albumin
Merlot AM, Kalinowski DS, Richardson DR. Unraveling the mysteries of serum albumin-
more than just a serum protein. Front Physiol. 2014;5 AUG:1–8
• Albumin berfungsi untuk transport berbagai
substansi yang disebut sebagai ligand
➢ ligand endogen
➢ ligand eksogen
• Fungsi konsentrasi obat tak terikat saat kondisi
stabil akan menentukan efek farmakologis
• Obat yang tak terikat protein yang mampu
menembus membran
Albumin sebagai anti inflamasi/anti
oksidan
• Memfasilitasi lebih dari 50% total anti oksidan
plasma normal
• Albumin juga sebagai anti inflamasi melalui
ikatan dengan bilirubin
• Proteksi substansi yang terikat terhadap
kerusakan perioksidatif
• Mengikat dan membatasi aktivitas redoks
(reduksi dan oksidasi) tembaga bebas dan
produksi radikal bebas
Albumin dan keseimbangan asam basa
Rehm M, Hulde N, Kammerer T, Meidert AS, Hofmann-Kiefer K. State of the art in fluid
and volume therapy: A user-friendly staged concept. English version. Anaesthesist.
2019;68:1–14
• Penggunaan human albumin untuk
mempertahankan stabilitas hemodinamik
pada perioperative tidak menunjukkan
keuntungan maupun kerugian dibandingkan
dengan penggunaan kristaloid atau cairan
koloid lain
Setiati S. Hypoalbuminemia The Role of Oral Albumin Supplementation in Elderly Siti
Setiati. Available from: https://papdi.or.id/pdfs/719/PROF. Siti4 Okt2019, Chana
Striatus- Hypoalbuminemia
Albumin dan anestesia
• Albumin merupakan protein pembawa utama
untuk obat-obat yang bersifat asam
• Glikoprotein-α untuk obat bersifat basa
• Penurunan konsentrasi albumin serum
tidaklah berdampak signifikan terhadap efek
klinis pada pemberian agen anestesi secara
bolus
Bhattacharya AA, Curry S, Franks NP. Binding of the general anesthetics propofol and
halothane to human serum albumin: High resolution crystal structures. J Biol Chem.
2000;275:38731–8
Widyastuti, Yunita , Mahmud, Wardhana AP. Hipoalbuminemia : Pengaruhnya Pada
Farmakokinetika Agen-Agen Anestesi. Jurnal Komplikasi Anestesia. 2017;5:83–91
KESIMPULAN
• Albumin memiliki fungsi yang luas dalam
homeostasis
• Peran utama albumin adalah sebagai pengatur
tekanan onkotik koloid plasma
• Tidak ada perbedaan signifikan kadar albumin
plasma dengan pemberian obat anesthesia
secara bolus
• Dosis yang digunakan dalam penatalaksanaan
shock hipovolemik:
➢ Dewasa: 25 gram (500 mL) dapat diulang
dalam 30 menit
➢ Anak: 0.5-1 gram/kgBB/dosis (10-20
mL/kg BB/dosis) dapat diulang dengan
dosis maksimal 6 gram/kgBB/hari
➢ Bayi dan neonates: 0.25-0.5
gram/kgBB/dosis (5-10 mL/kgBB/dosis)
Terima Kasih