7
8
9
Volume distribusi <Vd >
• Salah satu faktor yg harus diperhitungkan dalam memperkirakan jumlah obat dalam tubuh
yang dianalisis dari konsentrasi obat yang ditemukan dalam kompartemen cuplikan.
• Vd dianggap sebagai volume dimana obat terlarut
10
Volume distribusi
• Dalam pemberian obat secara ekstrvaskular proses yang terjadi lebih
lambat dibandingkan intravaskular
• Pada saat distribusi obat akan keluar dari peredaran darah masuk ke
dalam cairan biologis lainnya
• Obat dalam darah akhirnya berada dalam keadaan ekilibrium dgn
cairan tubuh lainnya
11
Volume Distribusi
Faktor proporsional antara jumlah obat dalam , tubuh dengan
konsentrasi obat dalam plasma
Vd = X X = ∑ OBAT DITUBUH
Cp Cp = C OBAT DIPLASMA
13
14
Permeabilitas Kapiler
Struktur kapiler
Struktur Obat
15
Ikatan obat-Protein
16
Faktor berpengaruh pada derajat ikatan obat - protein plasma
Interak
tempat ikatan protein
• Perubahan protein oleh substansi
yang memodifikasi afinitas obat
si obat terhadap protein contoh asprin
mengasetilasi residu lisin dr
albumin
17
Jenis Protein
Albumin
Obat bersifat asam ( salisilat, vit
C, sulfonamid, barbiturat, penisilin,
tetrasiklin, warfarin, probenesid,
dll)
Alpha-1 dan alpha-2 acid
glycoproteins,globulin, dan alpha
and beta lipoproteins
Obat basa ( streptomisin, 18
19
PLASMA CAIRAN INTRASELULER
20
Perlintasan Obat Pada Saraf Pusat
blood-brain barrier ( Sawar Darah Otak)
O Khusus untuk obat-obat yang tempat aksinya ada di otak, ia
harus dapat menembus sawar darah otak
O Guna sawar darah otak : melindungi otak dari bahan-bahan
yang mungkin berbahaya
Syarat :
O Tetap tidak terionkan pada pH darah
O Memiliki koefisien partisi yang tinggi (larut dalam lipid)
O menggunakan bantuan suatu mekanisme transport
(misalnya: L-DOPA)
O Contoh : Penisilin
21
22
Perlintasan Obat Kedalam Plasenta:
Aliran darah plasenta
Ukuran molekular obat
Kelarutan obat dalam lemak
PH plasenta: fetal plasma pH: 7.0 to 7.2; pH of
maternal plasma: 7.4
obat basa : terakumulasi plasma plasenta
23
Metabolisme
Metabolisme
25
First-Pass Metabolism
Obat yang digunakan secara oral akan melalui
liver/hepar
sebelum masuk ke dalam darah menuju ke daerah lain
dari tubuh (mis. Otak, jantung, paru-paru, jaringan
lainny
liver terdapat enzim khusus (sitokrom P450) yang
akan mengubah obat menjadi bentuk metabolitnya
Metabolit umumnya menjadi lebih larut dalam air
(polar) dan akan dengan cepat diekskresikan keluar
tubuh (melalui urin, feses,keringat, dll.)
Mempengaruhi kadar obat: bioavailabilitas dan efek
26
Type Metabolisme
Nonsynthetic Reactions (Reaksi Fase I)
Oxidasi, reduksi, hydrolysis, alkilasi, dealkilasi
Metabolitnya bisa lebih aktif/tidak dari pada
senyawa asalnya
Umumnya tidak dieliminasi dari tubuh kecuali
dengan adanya metabolisme lebih lanjut
Synthetic Reactions (Reaksi Fase II)
Konjugasi (glukoronidasi, sulfatasi)
Penggabungan suatu obat dengan suatu molekul
lain
Metabolitnya pada umumnya lebih larut dalam air
dan mudah diekskresikan
27
28
Faktor yang mempengaruhi metabolisme obat
31
- Transport aktif
-Laju filtrasi 600 ml/min
-Difusi pasif
-Laju filtrasi 110-130 ml/min
32
33
Waktu Paruh T1/2 (half-life) : waktu yang dibutuhkan
obat sehingga konsentrasi obat dalam darah menjadi
separonya
Dipengaruhi oleh absorpsi, metabolisme dan ekskresi
Waktu paruh penting diketahui untuk menetapkan
berapa sering obat harus diberikan.
Satu obat diberikan dalam 4 jam obat terbuang habis
dari tubuh diberikan berulang mencapai steady state
(pemberian obat ~ ekskresiobat)
34
35
Onset, puncak, and durasi
Onset:
•Waktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa
kerjanya.
•Sangat tergantung rute pemberian dan farmakokinetik
obat
Puncak
•Setelah tubuh menyerap semakin banyak obat maka
konsentrasinya didalam tubuh semakin meningkat
•konsentrasi puncak~ puncak respon
Durasi
•Durasi kerja adalah lama obat menghasilkan suatu efek
terapi
36
37
38
39