Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN ANAK I

Konsep Tumbuh Kembang Anak

Dosen pengampu: Ns. Rokhaidah, M.kep.Sp. Kep. An

Disusun Oleh :

Ani Lestari 1810711001

Pricilia Dewi Sulistyawati 1810711006

Bunga Indah Sari 1810711027

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

JURUSAN S1 KEPERAWATAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah konsep tumbuh
kembang anak di mata kuliah keperawatan anak 1.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah konsep tumbuh kembang anak di mata
kuliah keperawatan anak 1 ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Jakarta, 13 Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Tujuan................................................................................................................................................4
1.3 Manfaat..............................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Tumbuh Kembang..........................................................................................................5
2.2 Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan....................................................................................5
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan.................................6
2.4 Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Fisik Anak........................................................................7
2.5 Teori Perkembangan Menurut Beberapa Ahli...................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................................14
1.1 Kesimpulan................................................................................................................................14
1.2 Saran..........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak memiliki sesuatu yang khas dalam diri mereka yaitu selalu tumbuh dan
berkembang mulai dari lahir sampai pada usia remaja. Tumbuh kembang itu sendiri
merupakan sesuatu yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Pertumbuhan
selalu diiringi dengan perkembangan yang merupakan pengoptimalan bagi fungsi tubuh
yang dimiliki oleh sang anak. Seorang anak memiliki ciri tumbuh yang khas yang
membedakannya dengan orang dewasa.
Dalam menjalani pertumbuhan dan perkembangan seorang anak melewati
beberapa periode penting yang sistematis dan berkaitan antara satu periode dengan yang
lainnya. Adapun beberapa periode atau masa yang dilewati seorang anak untuk tumbuh
antara lain toddler, pra sekolah, usia sekolah dan remaja. Keempat periode pertumbuhan
ini merupakan periode dimana pertumbuhan dan perkembangan sangat diaharapkan
untuk dapat berlangsung secara optimal terutama pada toddler dan pra sekolah.
Dalam setiap periode pertumbuhan dan perkembangan terdapat beberapa segi dari
sang anak yang terus mengalami perubahan dan kemajuan, hal-hal ini antara lain fisik,
motorik, kognitif, emosi, psikososial, dan bahasa. Pada makalah ini akan dibahas
mengenai tahap tumbuh kembang anak mulai dari toddler sampai pada periode remaja
dan juga beberapa pertumbuhan dan perkembangan yang menyertainya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah agar pembaca dapat mengetahui
bagaimana tahap tumbuh kembang anak mulai dari toddler sampai remaja dan beberapa
pertumbuhan serta perkembangan dari masing-masing tahap dan dihharapkan pembaca
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah guna memberikan pemahaman dan
pengetahuan baik kepada pembaca maupun penulis bagaimana tahap pertumbuhan dan
perkembangan normal pada anak. Dan juga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan
dalam mengetahui dan mengikuti tahap tumbuh kembang anak.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tumbuh Kembang


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan,yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan
perkembangan adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan (growth)
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter).
b. Perkembangan (development)
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.Termasuk juga perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan


berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua
peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu.
Sedangkan untuk tercapai tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi
biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang, merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial
dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri
tersendiri pada setiap anak

2.2 Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan


No Pertumbuhan Perkembangan
1. Bertambahnya ukuran seperti panjang, Suatu proses menuju kedewasaan
lebar, tinggi, volume dan massa. (menuju suatu keadaan yang lebih
tinggi, lebih teratur dan lebih
kompleks)
2. Bersifat Kuantitatif Bersifat kualitatif
3. Irreversible (tidak dapat kembali ke Reversible (dapat kembali keadaan
keadaan semula) semula)
4. Dapat diukur dengan menggunakan alat Tidak dapat diukur

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan


1. Factor herediter

5
Herediter/keturunan merupakan factor yang tidak dapat untuk dirubah ataupun
dimodifikasi, ini merupakan modal dasar untuk mendapatkan hasil akhir dari proses
tumbang anak. Melalui instruksi genetic yang terkandung didalam sel telur yang telat
dibuahi dapatlah ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Termasuk dalam
factor genetic ini adalah jenis kelamin dan suku bangsa/ras. Misalnya, anak keturunan
bangsa eropa akan lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan keturunan asia
termasuk Indonesia, pertumbuhan postur tubuh wanita akan berbeda dengan laki-laki.

2. Factor lingkungan
a. Lingkungan internal
Hal yang berpengaruh diantaranya adalah hormone dan emosi. Ada 3 hormon
yang mempengaruhi pertumbuhan anak, yaitu :
- Hormon somatotropin, hormone yang mempengaruhi jumlah sel tulang,
merangsang sel otak pada masa pertumbuhan
- Hormone tiroid, yang akan mempengaruhi pertumbuhan tulang
- Hormone gonadotropin, yang berfungsi untuk merangsang perkembangan seks
laki-laki dan memproduksi spermatozoa, sedangkan esterogen yang
merangsang perkembangan seks sekunder wainta dan produksi sel telur

Terciptanya hubungan hangat dengan orang lain seperti ibu, ayah, saudara, teman
sebaya, guru dan sebagainya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan
emosi, sosial dan intelektual anak. Cara seorang anak dalam berinteraksi dengan
orang tua akan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah.

b. Lingkungan eksternal
Dalam lingkungan eksternal ini banyak sekali yang mempengaruhinya,
diantaranya adalah kebudayaan. Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi
kepercayaan, adat kebiasaan dan tingkah laku dalam bagaimana orang tua
mendidik anaknya. Status ekonomi keluarga juga berpengaruh, orang tua yang
ekonomi menengah keatas dapat dengan mudah menyekolahkan anaknya di
sekolah-sekolah yang berkualitas, sehingga mereka dapat menerima atau
mengadopsi cara-cara baru bagaimana cara merawat anak dengan baik.
Status nutrisi pengaruhnya juga sangat besar, orang tua dengan ekonomi lemah
bahkan tidak mampu memberikan makanan tambahan buat bayinya, sehingga bayi
akan kekurangan asupan nutrisi akibatnya daya tahan tubuh anak/bayi akan
menurun dan akhirnya anak/bayi akan jatuh sakit.

3. Factor pelayanan kesehatan


Adanya pelayanan kesehatan yang memadai yang ada disekitar lingkungan dimana
anak tumbuh dan berkembang, diharapkan tumbang anak dapat dipantau. Sehingga
apabila terdapat sesuatu hal yang sekiranya meragukan atau terdapat keterlambatan
dalam perkembangannya, anak dapat segera mendapatkan pelayanan kesehatan dan
diberikan solusi pencegahannya.

6
2.4 Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Fisik Anak
1. Tumbuh kembang infant/bayi, umur 0-12bulan
a. Umur 1 bulan
 Fisik : BB akan meningkat 150-200gr/mg, lingkar kepala meningkat
1,5cm/bulan. Besarnya kenaikan ini akan berlangsung sampai bayi umur 6
bulan.
 Motorik : bayi akan berusaha untuk mengangkat kepala dengan dibantu oleh
orangtua,tubuh ditengkurapkan, kepala menoleh kekanan dan kekiri, refleks
menghisap, menelan, menggenggam.
 Sensoris : mata mengikuti sinar ke tengah
 Sosialisasi : Bayi sudah mulai tersenyum pada orang sekitarnya

b. Umur 6-7 bulan


 Fisik : BB meningkat 90-150gr/minggu, TB meningkat 1,5cm/bulan, lingkar
kepala meningkat 0,5cm/bulan, kenaikan ini akan terus meningkat sampai bayi
berusia 12 bulan, gigi sudah mulai tumbuh.
 Motorik : Bayi sudah bisa membalikkan badannya sendiri, mengambil mainan
dengan tangannya sendiri, sering memasukkan kaki ke mulutnya, sudah mulai bisa
memasukkan makannan kedalam mulutnya.
 Sosialisasi: Sudah dapat membedakan orang yang dikenalnya dengan yang tdk
dikenalnya, jika bersama dengan orang yang belum dikenalnya bayi akan merasa
cemas (stranger anxiety), sudah dapat mengeluarkan suara em..em..em..

c. Umur 10-12 bulan


 Fisik : BB 3x berat badan sewaktu lahir, gigi bagian atas dan bawah sudah
tumbuh.
 Motorik : Sudah mulai belajar berdiri tetapi tidak bertahan lama, belajar berjalan
dengan bantuan, sudah bisa berdiri dan duduk sendiri, mulai belajar akan dengan
menggunakan sendok akan tetapi lebih senang menggunakan tangan.
 Sensoris :Visual aculty 20-50 positif, sudah dapat membedakan bentuk.
 Sosialisa si: Emosi positif, cemburu, marah, lebih senang pada lingkungan yang
sudah diketahuinya, merasa takut pada situasi asing, mulai mengerti akan perintah
sederhana, sudah mengerti namanya sendiri, sudah bisa menyebutkan ‘mama’
‘papa’.

2. Tumbuh Kembang Toddler (Batita) umur 1-3 tahun


a. Umur 15 bulan
Motorik kasar : Sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain
Motorik halus : Sudah bisa memegangi cangkir, membuka kotak, melempar
benda.
b. Umur 24 bulan
Motorik kasar : Berlari sudah baik, dapat naik tangga sendiri dengan kedua kaki
tiap tahap

7
Motorik halus : Sudah bisa membuka pintu, menggunting sederhana, minum
dengan menggunakan cangkir/gelas, sudah dapat menggunakan sendok dengan
baik.
c. Umur 36 bulan
Motorik kasar : Sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan, memakai baju
dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda beroda tiga.
Motorik halus : Bisa menggunakan lingkaran, mencuci tangannya sendiri,
menggosok gigi.

3. Tumbuh Kembang Pra Sekolah


 Motorik kasar : Berjalan mundur sambil berjinjit, sudah dapat menangkap dan
melempar bola dengan baik, sudah dapat melompat dengan kaki secara bergantian.
 Motorik halus : Menulis dengan angka-angka, menulis dengan huruf, menulis
dengan kata-kata, belajar menulis nama, belajar mengikat sepatu.
 Status emosional : Bermain sendiri mulai berkurang, sering berkumpul dengan
teman sebaya, interaksi sosial selama bermain meningkat, sudah siap untuk
menggunakan alat-alat bermain.
 Pertumbuhan fisik : BB meningkat 2,5kg/tahun, TB meningkat 6,75-7,5cm/tahun

4. Tumbuh kembang usia sekolah


 Motoric : Lebih mampu menggunakan otot-otot kasar daripada otot halus.
Misalnya loncat tali, badminton, bola volley, pada akhir masa sekolah motoric
halus lebih berkurang, anak-anak laki lebih aktif daripada anak perempuan.
 Status emosional : Mencari lingkungan yang lebih luas sehingga cendrung sering
pergi dari rumah hanya untuk bermain dengan teman, saat ini sekolah sangat
berperan untuk membentuk pribadi anak, disekolah anak harus berinteraksi dengan
orang lain keluarganya, sehingga peranan guru sangatlah besar
 Pertumbuhan fisik : BB meningkat 2-3kg/tahun, TB meningkat 6-7cm/tahun)

5. Tumbuh Kembang Remaja


 Pertumbuhan Fisik : Merupakan pertumbuhan yang sangat pesat, tinggi badan
25%, berat bdan 50%, semua system tubuh berubah dan yang paling banyak
perubahan adalah system endokrin, bagian-bagian tubuh tertentu memanjang,
misalnya tangan, kaki, proporsi tubuh memanjang,
 Sosial Emosional : Kemampuan akan sosialisasi meningkat, relasi dengan teman
wanita/pria akan tetap lebih penting dengan teman yang sejenis, penampilan fisik
remaja sangat penting karena agar mereka diterima oleh kawan dan disamping itu
pula persepsi terhadap badannya akan mempengaruhi konsep dirinya, peranan
orangtua/keluarga sudah tidak prioritas tetapi sudah beralih pada teman sebayanya.

2.5 Teori Perkembangan Menurut Beberapa Ahli


1.Teori Perkembangan Menurut Erick Erikson

8
Teori mengenai perkembangan di kemukakan oleh Erick Ericson(1963). Beliau
membagi perkembangan psikososial menjadi dua tahap,dimana masing-masing tahap
memiliki dua komponen yang bernilai baik (bisa diharapkan)dan komponen yang
kurang baik (kurang bias diharapkan). Perkembangan pada tahap selanjutnya sangat
bergantung pada mekanisme koping pada pemecahan masalahpada tahun sebelumnya.
Tahapan perkembangan psikososial pada anak menurut Ericson adalah sebagai berikut:

1.Masa Bayi (0-1 tahun)


Kepercayaan dasar vs ketidakpercayaan ,terjadi interaksi social yang erat antara ibu
dan anak yang menimbulkan rasa aman dalam diri si anak. Dari rasa aman tumbuh
rasa kepercayaan dasar terhadap dunia luar.
Hubungan antara ibu dan anak yang harmonis yaitu melalui pemenuhan kebutuhan
fisik,psikologis dan social.Jika pada umur ini tidak tercapai rasa percaya dengan
lingkungannya maka dimungkinkan anak dapat menimbulkan masalah. Rasa tidak
percaya ini timbul bila kurangnya pemenuhan kebutuhan fisisk,psikologis dan
social. Misalnya,anak tidak mendapatkan minum atau air susu yang cukup saat anak
lapar sehingga dia harus menangis yang keras,anak tidak mendapatkan respon ketika
dia menggigit dot botol susu pertanda susu sudah habis dan lain-lain.

2. Masa Balita (umur 1-3 tahun)


Kemandirian vs ragu dan malu ,pada masa ini anak sedang belajar untuk
menegakkan kemandiriannya namun ia belum dapat berfikir,oleh karena itu masih
perlu mendapat bimbingan yang tegas.
Pada usia ini anak dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak dan berbuat
sesuai dengan kemauannya sendiri. Adapun peranan lingkungan dalam hal ini adalah
memberikan support dan memberikan keyakinan yang jelas. Perasaan negatif pada
anak adalah rasa malu dan rasa ragu yang timbul jika anak merasa tidak mampu
untuk mengatasi segala tindakan yang dipilihnya sendiri serta kurangnya support
dari kedua orang tua dan lingkungan. Misalnya,orang tua selalu menintervensi
aank,orang tua tidak memberikan keleluasaan bagi anak untuk memilih satu atau dua
dari berbagai alternative pilihan yang ada.

3. Masa Bermain ( umur 4-6 tahun)


Insiatif vs rasa bersalah,pada tahap ini anak mulai aktif dan banyak bergerak. Insiatif
nya mulai berkembang pula dan bersama temannya mulai belajar merencanakan
suatu permainan dan melakukannya dengan gembira.
Pada tahap ini pula kadang-kadang anak tidak mencapai tujuan atau kegiatan yang
lebih disebabkan karena keterbatasan kemampuannya. Akan tetapi jika ada tuntutan
lingkungan,semisal dari orang tua sendiri ataupun dari orang lain yang terlalu
tinggi,maka akan dapat mengakibatkan anak merasa aktivitasnya/imajinasinya buruk
dan pada tahap berikutnya anak akan merasa kecewa dan selalu merasa bersalah.

4. Masa Sekolah (umur 6-12 tahun)

9
Berkarya vs rendah diri,tahap ini anak berusaha merebut pehatian dan penghargaan
atas karyanya,belajar menyelesaikan tugas yang diberikan padanya ,rasa tanggung
jawab mulai timbul dan ia mulai senang untuk belajar bersama.Melalui proses
pendidikan inilah anak akan belajar untuk bersaing yang bersifat kompetitif.
Disamping itu juga dalam diri anak harus ada sifat yang kooperatif dengan orang
lain,saling memberi dan menerima pendapat,setia kawan serta mematuhi peraturan-
peraturan yang berlaku.
Orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan anak pada tahap ini adalah guru
dan teman sebayanya. Peranan seorang guru sangat penting dalam rangka
identifikasi pemikiran-pemikiran anak,jadi jangan heran jika biasanya anak sangat
patuh dan tunduk terhadap gurunya.

5. Masa Remaja
Identitas diri vs kebingungan akan peran diri.Pada tahap ini terjadi perubahan fisik
dan jiwa dimana biologis seperti orang dewasa. Sedangkan psikososial belum
mempunyai hak seperti orang dewasa. Tahap ini merupakan masa standarisasi dari
yaitu ank mencari identitas diri dalam bidang seksual.umur dan kegiatan.
Bila situasi dirumah cukup representative dan ia merasa sejahtera dalam dirinya dan
diterima oleh kelompok dan masyarakat,maka pembentukan identitas dirinya akan
positif. Identitas diri yang positif ditandai dengan adanya penguasaan perspektif
waktu yang didasari rasa percaya dan rasa aman serta harapan yang optimis terhadap
masa depan ia akan memperoleh kepastian diri,pengembangan dan pemantapan
harapan untuk berprestasi serta memperoleh identitas seksual. Jika hal tersebut tidak
tercapai,seorang anak akan merasa bingung untuk mencari identitas dirinya,dia akan
mengalami kehilangan dalam kepercayaan diri serta adanya difusi dalam peran.

2.Teori Perkembangan Psikososial Sigmund Freud

Sigmund Freud mengatakan bahwa insting seksual memainkan peran yang sangat
penting dalam perkembangan kepribadian. Perkembangan tersebut berhubungan erat
dengan bagian fungsi tubuh yang dipandang sebagai aktivitas yang sangat
menyenangkan.

Freud membagi perkembangan menjadi 5 tahap, yang secara berurut dapat dilalui
oleh setiap individu dalam perkembangan menuju kedewasaan. Adapun tahap
perkembangan menurut Freud :

1. Fase Oral (Umur 0-1 Tahun)


Segala hal yang memberikan kepuasaan pada anak adalah terfokus pada mulut.
Misalnya, anak sering menghisap jempol, memasukkan mainan kedalam mulut,
anka ankan senang jika selalu memainkan bibir, dia akan menelan makanan yang
ada ditangannya dan setelah kenyang akan tidur. Pada tahap ini anak juga akan
selalu menggigit semisal menggigit putting susu saat dia menyusu kepada ibunya,
senang menyemburkan air liur dan jika dilarang anak akan marah dan menangis.
Tugas ibu adalah memenuhi keingan anak dengan sabar, berikan pengertian anak

10
saat dia memasukkan mainan yang berbahaya kedalam mulutnya, “Nak, ini
jangan ditelan ya, inji bukan makanan, jika masuk ke tenggorokan akan tersedak
dan kamu tidak bisa nafas, kalo tidak bisa nafas, nanti kamu sakit”, jangan sekali-
kali membentak anak, karena hal tersebut bisa berakibat negative pada anak, anak
akan menjadi orang yang penakut, tidak kreatif dan selalu ketergantungan pada
orang lain.

2. Fase Anal (Umur 1-3 Tahun)


Fungsi tubuh yang memberikan kepuasan terpusat pada anus. Misalnya, anak
akan melakukan BAB/BAK sendiri. Orang tua jangan memarahi anak, jika anak
tidak bersih dalam menyiram WC, atau kedapatan anak BAK ditembok belakang
rumah. Jika hal tersebut terjadi berikanlah pengertian dan contohkan di mana dia
harus BAK/BAB serta bagaimana cara menyiram bekas BAK/BAB dan
bagaimana cara bercebok yang baik. Apabila ibu memarahi anak akibatnya dilain
hari anak ingin BAK/BAB dia akan menahannya dan tidak memberitahukan
orang tua, atau dia akan BAK/BAB setelah selesai akan mengacak-ngacaknya.
Pada fase ini ajarkan anak konsep bersi, ketepatan waktu dan cara mengontrol
diri.

3. Fase Phallic (Umur 3-6 Tahun)


Fase ini anak akan senang jika selalu memegang alat genitalia, kecenderungan
anak akan dekat dengan orang tua yang berlawanan jenis kelamin. Misalnya anak
laki-laki lebih dekat dengan ibunya, sedangkan anak perempuan lebih dekat
dengan ayahnya. Selain itu juga anak mempunyai rasa persaingan yang ketat
dengan orang tua yang sesama jenis kelamin. Misalnya, anak laki-laki merasa
tersaingi oleh ayahnya untuk memperebutkan kasih saying dari ibunya, sehingga
ia berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan kasih sayang yang banyak
dari ibunya. Sifat egosentris yang tiggi pada anak dan interaksi social sudah mulai
tumbuh.

4. Fase Laten (Umur 6-12 Tahun)


Anak sering bermain diluar rumah, di sinilah pertumbuhan intelektual dan social
biasanya mulai terbentuk. Anak akan mencari banyak teman untuk bermain,
adalah tugas orang tua untuk memantau anak dari kejauhan, dengan siapa anak
bergaul. Sebab salah bergaul anak akan menjadi nakal dan tidak terkontrol.

5. Fase Genital
Merupakan fase terakhir yang fungsinya hanyalah melengkapi fase-fase
sebelumnya. Di sini terjadi pemusatan seksual pada genitalia, anak belajar untuk
menentukan identitas dirinya, belajar untuk tidak bergantung dengan orang tua,
betanggung jawab pada dirinya sendiri, mulai ada perasaan senang pada lawan
jenis. Pada masa ini anak banyak mendapatkan konflik dari dirinya sendiri,
terkadang anak menjadi ambivalen/ragu dalam mengambil suatu kesimpulan.

11
Tugas orang tua adalah membantu anak untuk memecahkan persoalan yang
dihadapinya dengan cara memberikan solusi yang terbaik.

3.Teori Perkembangan Intelektual Menurut Piaget

Piaget adalah pakar terkemuka dalam bidang teori perkembangan


kognitif/intelektual. Ada beberapa tahap perkembangan Intelektual menurut Piaget :

1. Sensorik-Motorik (Sejak lahir-2 Tahun)


Merupakan tahap di mana anak menggunakan sistem penginderaan, sistem
motorik dan benda-benda untuk mengenal lingkungannya. Bayi tidak hanya
menerima rangsangan secara pasif dari luar tetapi juga akan memberikan jawaban
terhadap rangsangan tersebut. Jawaban tersebut berupa reflek-reflek yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupannya. Misalnya reflek untuk bersin,
makan, menggenggam dan lai sebagainya yang diharapkan dengan adanya reflek
ini bayi dapat berkomunikasi dengan lingkungannya.

2. Pre Operasional (Umur 2-7 Tahun)


Adanya perubahan fungsi kognitif pada tahap ini adalah yang semula dari
sensoris motorik menjadi pre operasional. Pada pre operasional anak mampu
menggunakan simbol-simbol dengan menggunakan kata-kata, mengingat masa
lalunya, masa sekarang dan yang akan terjadi di masa datang. Tingkah laku mulai
berubah dari yang semula sangat egosentris menjadi lebih rasional.

3. Konkrit Operasional (Umur 7-11 Tahun)


Anak sudah bisa berpikir logis, realistis dan terarah. Anak mulai bisa
mengkelompokkan fakta, anak mampu berpikir dari berbagai sudut pandang. Ia
juga dapat berpikir secara abstrak dan mengatasi persoalan secara nyata serta
sistematis. Misalnya, anak dapat menghitung jumlah uang, barang baik yang
biasa dilihat maupun yang tidak biasa dilihat.

4. Format Operation (Umur 11-18 Tahun)


Masa di mana anak dapat mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir
secara abstrak dan hipotesis. Pada masa ini anak dapat memikirkan hal-hal apa
yang akan terjadi, perkembangan lain pada masa remaja adalah kemampuan
untuk berpikir secara sistematik dalam memecahkan berbagai persoalan.

4.Teori Perkembangan Moral Kohlberg

Moral merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. Sebagian orang
berpendapat bahwa moral bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak
dewasa ini sehingga ia tidak melakukan hal-hal yang merugikan atau bertentangan
dengan kehendak atau pandangan masyarakat. Di sisi lain tiadanya moral seringkali
dituding sebagai factor penyebab meningkatnya kenakalan remaja.

12
Menurut teori Kohlberg menyatakan bahwa perkembangan moral meliputi
beberapa tahap, yaitu :

1. Tingkat Premoral (Prekonvensional) : Lahir sampai 9 Tahun


Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi bahwa
penghargaan atau bantuan akan diterimanya, kewaspadaaan terhadap moral yang
bisa diterima secara social, control emosi didapatkan dari luar.

2. Tingkat Mortalitas Konvensional : 9-13 Tahun


Usaha yang dilakukan untuk menyenangkan orang lain, control emosi didapat
dari dalam, anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan dan
menghindari kritikan dari yang berwenang.

3. Tingkat Mortalitas Pasca Konvensional : 13 tahun sampai meninggal


Individu memperoleh nilai moral yang benar, pencapaian nilai moral yang benar
terjadi setelah dicapai formal operasional dan tidak semua orang mencapai
tingkatan ini.

Konsep kunci untuk memahami perkembangan moral, khususnya teori Kohlberg,


ialah internalisasi, yakni perubahan perkembangan dari perilaku yang
dikendalikan secara eksternal menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal.

13
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter). Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini
anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol
orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan
periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual
secara optimal. Anak usia toddler dikelompokkan lagi berdasarkan umur, yaitu anak usia
12-18 bulan, 18-24 bulan, dan 24-36 bulan.
Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun. Pada periode ini anak
dirangsang untuk dapat mengeluarkan potensi mereka, pada tahap ini terdapat hal
penting yang harus dipenuhi yaitu bermain. Anak pada periode sangat dianjurkan untuk
bermain dan dapt mengeksplorasi dirinya. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-
12 tahun. Pada periode ini anak diperkenalkan dengan lingkungan sosialnya yang baru
yaitu sekolah. Pada tahap ini pertumbuhan anak sudah mulai menuju ke masa pubertas
dan sudah hampir terjadi penyempurnaan organ tubuh dan perkembangan anak mulai
berintraksi dengan lingkungan yang baru dan tempramen anak mulai berubah akbat
interaksi tersebut.
Remaja adalah periode transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pertumbuhan pada
tahap ini yang utama ialah terjadi pematangan organ-organ reproduksi dan
perkembangan yang terjadi pada tahap ini adalah remaja masih dalam tahap menentukan
jati diri. Tahap ini memiliki pengaruh yang sangat penting untuk masa depan.

1.2 Saran
Pertumbuhan dan perkembangan anak harus sangat diperhatikan agar pertumbuhan dan
perkembangan mereka dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya karena
merekalah generasi penerus kita. Selain itu, selama anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan berikanlah mereka kasih sayang agar mereka dapat tumbuh dengan baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Riyadi,Sujono & Sukarmin.2013.Asuhan Keperawatan Pada Anak.Yogyakarta:Graha Ilmu.

Sutjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC.

Utami, Tuti Asrianti dkk, (2016). Tumbuh Kembang Manusia 1. Jakarta: Pilar Utama Mandiri.

15

Anda mungkin juga menyukai