Disusun oleh :
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2014
BAB I PENDAHULUAN
Pembangkit listrik tenaga uap *P)TU+ adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap hasil pembakaran untuk
menghasilkan energi listrik. Uap diman'aatkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian akan menggerakkan generator.
Pembangkit listrik tenaga uap merupakan #enis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan karena
e'isiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis
Bentuk utama dari pembangkit listrik #enis ini dalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga listrik dari
uap panas,kering. P)TU menggunakan berbagai ma-am
bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta M / untuk start up awal.
Pada tahun 0120 setelah sebelas tahun melakukan per-obaan Mi-hael araday dapat membuktikan prinsip pembangkitan
listrik dengan induksi magnet. Dengan peragaan di#elaskan
bahwa bila kumparan atau penghantar memotong medan magnet yang berubah%ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik
padanya. Kini ran-angan semua mesin listrik adalah didasarkan
pada bukti nyata tersebut. Kemudahan membangkitkan listrik se-ara induksi memun-ulkan
perkembangan pembuatan dynamo dan pada tahun 0113 tersedia pasok listrik untuk publik di
)ondon. Pasokan ini diperoleh dari generator D4 yang digerakkan dengan mesin bolak balik
*re-ipro-ating+ yang di-atu dengan uap dari boiler pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik tumbuh berkembangdan
pembangkit ke-il mun-ul di seluruh negeri. 5al ini memberikan keinginan untuk bergabung agar men#adi ekonomis. Dan
selan#utnya pada tahun 0161 generator untuk pertama kalinya dibuat.
Di Indonesia P)TU batubara telah banyak dibangun karena bahan bakar batubara saat ini lebih ekonomis. !ebelumnya P)TU dengan
bahan bakar minyak yang digunakan tetapi dengan
biaya pembangkitan yang mahal serta emisi tinggi perlu digantikan dengan P)TU batubara.
!elain itu ada Peraturan Presiden Republik Indonesia 7o. 60 Tahun 3889 Tentang :Penugasan
Kepada PT Perusahaan )istrik 7egara *Persero+ Untuk Melakukan Per-epatan Pembangunan Pembangkit Tenaga )istrik (ang
Menggunakan Batubara; bahwa untuk memper-epat di<ersi'ikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik ke non%bahan bakar
minyak.
listrik. Untuk mengatasi hal tersebut maka saat ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan kapasitas daya listrik dengan -ara
menambah unit pembangkit listrik. "dapun pembangkit listrik
yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu P)TU *Pembangkit )istrik Tenaga Uap+. "danya ren-ana pembangunan P)TU baru
didalam dan diluar pulau #awa dengan total kapasitas 08.888 M& adalah salah satu dari upaya dari pemerintah untuk mengatasi
kebutuhan listrik dimasa mendatang.
Ten&ah
Ten&ah
Terdapat kurang lebih 3? P)TU yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia selain di >awa dan Bali yang telah disebutkan di atas tadi.
Di dalam proses pembangkit listrik tenaga uap terdapat 'aktor risiko dan bahaya yang ter#adi hal ini membuat perusahaan harus
menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan ker#a. Upaya keselamatan dan kesehatan ker#a yang dimaksudkan untuk meberikan
#aminan keselamatan dan meningkatkan dera#at kesehatan para peker#a dengan -ara pen-egahan ke-elakaan pengendalian
bahaya di tempat ker#a dsb.
Rumusan Masalah
0. Bagaimana proses pembangkit listrik menggunakan tenaga uap@
"pa sa#a alat%alat atau mesin yang digunakan dalam proses pembangkit listrik
bertenaga uap@
"pa 'aktor resiko yang ter#adi pada proses pembangkit listrik tenaga uap@
"pa 'aktor bahaya yang ada pada proses pembangkit listrik tenaga uap@
Tu#uan
0. Diketahuinya proses pembangkitan listrik Tenaga uap
3. Diketahuinya alat%alat atau mesin yang digunakan dalam proses pembangkit listrik
bertenaga uap
Diketahuinya 'aktor resiko yang ter#adi pada proses pembangkit listrik tenaga uap
Diketahuinya 'aktor bahaya yang ada pada proses pembangkit listrik tenaga uap
D. Man'aat
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai proses pembangkit listrik
tenaga uap serta dapat mengimplementasikan keilmuan K2 dari 'aktor resiko dan bahaya yang ada pada proses pembangkit listrik
tenaga uap.
BAB II
PEMBAHASAN
)istrik adalah kebutuhan yang amat penting bagi kehidupan. !emua kegiatan atau
akti<itas yang kita #alani sehari%hari tak akan pernah lepas dari pengaruh listrik. Kema#uan zaman
disertai dengan kema#uan teknologi sangat berbanding lurus dengan meningkatnya
kebutuhan manusia terhadap listrik. /leh karena itu sumber energi listrik amatlah esensial si'atnya
dan perlu dilakukan pengembangan pengetahuan serta pembaruan teknologi se-ara
terus menerus dalam upaya penyediaan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat luas terhadap listrik. 5al ini men#adi perhatian bagi kita semua bahwa lambat
laun persediaan sumber energi yang digunakan untuk menghasilkan listrik #uga akan
semakin berkurang kuantitas maupun kualitasnya. Untuk mengatasinya kita semua harus
memikirkan bagaimana men-iptakan suatu proses industri listrik yang e'ekti' dan e'isisen
yang dapat menghasilkan sumber energi listrik yang diperlukan masyarakat sekaligus yang
Dalam proses industri kita mengenal Bla-k Bo !ystem yang terdiri dari aspek
input proses dan output. !item tersebut #uga berlaku pada proses industri listrik. Kita
mengenal di Indonesia ini banyak terdapat perusahaan pembangkit listrik dengan berbagai
sumber energi pembangkitnya. "da P)T" P)TC P)T! P)TU dan mulai merambah #uga
P)T7. (ang akan kami bahas kali ini adalah proses industri listrik bertenagakan uap
*P)TU+. Dalam proses mengahasilkan listrik ini tentunya #uga terdapat aspek input proses
dan output. Input berupa bahan bakar dasar alat%alat atau mesin operasional tenaga peker#a
biaya dan lain sebagainya. !edangkan dalam tahap proses semua sumber daya yang ada
pada input yang telah disebutkan tadi saling berproses melalui prosedur dan waktu yang
sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan energi listrik sebagai output akhirnya. Dalam
serangkaian proses industri listrik bertenga uap ini semua aspek harus dikontrol dengan
baik. Mulai dari mengontrol input memantau proses sampai dihasilkan output yang
memiliki added value atau nilai tambah. 7ilai tambah yang dapat diupayakan dalam proses
idustri P)TU ini antara lain e'ekti'itas dan e'isiensi energi listrik berkualitas optimal
limbah buang yang ramah lingkungan dan lain sebagainya.
!umber bahan bakar pada P)TU bisa menggunakan minyak bumi -angkang kelapa
sawit gas alam maupun batu bara. Ketika kapasitas P)TU sudah men-apai A88 M& maka
bahan bakarnya sudah tidak menggunakan minyak bumi lagi melainkan batu bara. Batu bara
yang dipakai se-ara garis besar dibagi men#adi dua bagian yaitu batu bara berkualitas tinggi
dan batu bara berkualitas rendah. Bila batu bara yang dipakai kualitasnya baik maka akan
sedikit sekali menghasilkan unsur berbahaya sehingga tidak begitu men-emari lingkungan.
!edang bila batu bara yang dipakai mutunya rendah maka akan banyak menghasilkan unsur
berbahaya seperti !ul'ur 7itrogen dan !odium. "palagi bila pembakarannya tidak sempurna
maka akan dihasilkan pula unsur bera-un seperti 4/ akibatnya daya guna men#adi rendah.
yang terkandung dalam bahan bakar mauspun energi panas dari proses pembakaran yang
pada akhirnya dihasilkan energi listrik dengan daya da tegangan tertentu. nergi listrik inilah yang
men#adi tu#uan utama dari proses industri P)TU. !edangkan proses koersi energi%
energi tersebut dilakukan melalui berbagai tahap sehingga dapat dihasilkan energi listrik
seperti yang diharapkan.
Dalam proses produksi listrik P)TU peralatan utama yang digunakan adalah boiler,ketel turbin generator kondensor dan
alat bantu lainnya *auiliary+. Proses produksinya se-ara singkat adalah uap dihasilkan dari proses pembakaran lalu kemudian
diguakan untuk memutar turbin. Turbin yang berputar mengakibatkan turut bergeraknya generator sehingga energi listrik dihasilkan
dari proses ini. Uap yang telah digunakan untuk memutar turbin kemudian didinginkan menggunakan air laut atau air lainnya di
dalam kondensor untuk disirkulasikan kembali ke dalam boiler untuk dipanaskan agar me#adi uap kembali.
Begitu lah seterusnya. Untuk lebih #elasnya berikut akan kami #elaskan detail bagaimana
proses industri P)TU tersebut.
A. Pr !"! Pr #$%!& E'"r & L&! r&% B"r "'* * U*+ ( PLTU )
1.S&! &, P"' -* *' / P", *%*r*' B* $ B*r* B"r!&
"lat yang dihunakan dalam tahap awal ini disebut boiler atau ketel uap dengan suhu 0A88
E 0?88/ "dapun prinsip ker#a P)TU itu adalah batu bara yang akan digunakan,dipakai
dibakar di dalam boiler se-ara bertingkat. 5al ini dimaksudkan untuk memperoleh la#u
pembakaran yang rendah dan tanpa mengurangi suhu yang diperlukan sehingga diperoleh
pembentukan 7/ yang rendah. Batu bara sebelum dibakar digiling oleh : pulverized fuel
Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar tersebut mengubah energi kimia yang terkandung di dalam bahan bakar men#adi
energi panas *kalori+. nergi panas hasil
pembakaran ini dipindah ke air yang ada dalam pipa air ketel melalui proses radiasi konduksi dan kon<eksi.
2.P",*%*r*' L*+&!*' M"'*,*' B"r"%*'*' * fluidized bed combustion/FBC+ . Batubara
yang telah dihan-urkan sampai dengan ukuran 3? mm di'luidisasi dengan
melewatkan udara dengan ke-epatan tertentu dari bagian bawah boiler dengan suhu
men-apai !uhu 1?8 E F88. !elain mengambang akibat tekanan udara di bawahnya butir
batu bara itu #uga bergerak berarti hal ini menandakan ter#adinya sirkulasi udara yang akan
memberikan e'ek yang baik sehingga butir itu habis terbakar. Karena butir batubara relati' mempunyai ukuran yang sama dan dengan
#arak yang berdekatan akibatnya lapisan mengambang itu men#adi penghantar panas yang baik. Karena proses pembakaran suhunya
rendah sehingga 7/ yang dihasilkan kadarnya men#adi rendah dengan demikian sistem
pembakaran ini bisa mengurangi polutan. Bila ke dalam tungku boiler selain memasukkan udara dari dasar tungku #uga
dimasukkan kapur *4a+ akibatnya akan terbentuk lapisan mengambang yang membakar. Pada lapisan itu ter#adi reaksi kimia yang
menyebabkan sul'ur terikat dengan kapur sehingga dihasilkan 4a!/A yang berupa debu sehingga mudah
#atuh bersama abu sisa pembakaran. 5al inilah yang menyebabkan ter#adinya pengurangan emisi sampai F1G dan abu 4a!/A tersebut
tadi bisa diman'aatkan. Keuntungan sistem
pembakaran ini adalah bisa menggunakan batu bara bermutu rendah dengan kadar belerang
yang tinggi dan batu bara seperti ini banyak terdapat di Indonesia.
ber'ungsi #uga untuk memanaskan pipa boiler yang berada di atas lapisan mengambang.
Cas buang selan#utnya dialiri ke pembersih yang di dalamnya terdapat alat pengendap abu.
!etelah gas itu bersih lalu dibuang ke udara melalui -erobong. !edangkan uap dialiri ke
pipa%pipa menu#u turbin yang akan menyebabkan turbin bergerak. Karena poros turbin
digandeng,dikopel dengan poros generator akibatnya gerakan turbin itu akan menyebabkan
pula gerakan pada generator. Maka se-ara otomatis akti<asi turbin oleh uap
#uga akan mengakti<asi generator.
"gar lebih e'ekti' dan e'isien serta memperoleh energi listrik yang besar turbin dalam
proses penghasilan listrik dari tenaga uap digolongkan men#adi tiga #enis yaitu turbin
dengan tekanan tinggi *TT+ tekanan menengah *TM+ tekanan rendah *TR+. Pen#elasan terkait
penggolongan turbin akan dibahas selan#utnya.
Aktivasi turbin dan generator
4. Pr!"! T"r3&+*'* E'"r& L&!r&%
Karena poros turbin digandeng atau dikopel dengan poros generator akibatnya gerakan
turbin itu akan menyebabkan pula gerakan pada generator sehingga dihasilkan energi listrik. Cenerator dilengkapi dengan medan
magnet raksasa. Perputaran pada generator menghasilkan beda potensial pada medan magnet tersebut. Beda potensial inilah
yang
men#adi -ikal bakal energi listrik. nergi listrik yang dihasilkan tersebut kemudian dikirimkan ke tra'o untuk diubah
tegangannya lalu kemudian disaklurkan melalui saluran
transmisi P)7. Di sini P)7 menyediakan #asa listrik bagi para pelanggannya.
>adi energi listrik pada proses pembakaran ini dihasilkan oleh uap dan gas buang.
5al inilah yang menyebabkan e'isiensi pada pembakaran seperti ini meningkat. Cenerator
biasanya berukuran besar dengan #umlah lebih dari satu unit dan dioperasikan se-ara
berlainan. !edang uap yang sudah dipakai kemudian didinginkan dalam kondensor sehingga dihasilkan air yang dialirkan ke
dalam boiler. Pada waktu P)TU batubara
beroperasi suhu pada kondensor naik dengan begitu -epat sehingga mengakibatkan
kondensor men#adi panas. !edang untuk mendinginkan kondensor bisa digunakan air tapi harus dalam #umlah besar hal inilah
yang menyebabkan P)TU dibangun dekat dengan sumber air yang banyak seperti di tepi sungai atau tepi pantai.
5. S&%-$! U*+6 G*!6 #*' A&r
*) U*+
Uap yang sudah digunakan untuk menggerakkan turbin%generator masih dapat dima'aatkan
kembali. Uap tersebut kemudian dialirkan ke kondensor sehingga berubah men#adi air dan dengan bantuan pompa air itu dialirikan ke
boiler sebagai air pengisi.
) G*!
!elain itu dari pembakaran bahan baku #uga menghasilkan gas buang. Cas buang sisa
pembakaran tersebut masih mengandung banyak energi panas karena tidak semua energi
panas teralirkan ke air yang ada dalam pipa ketel,boiler. Cas buang dari boiler diisap oleh kipas
pengisap agar melewati ele-trostati- pre-ipitator untuk mengurangi polusi dan gas yang sudah disaring dibuang
melalui -erobong. !edangkan gas buang yang yang memiliki suhu di
atas A88 dera#at -el-ius ini masih bisa diman'aatkan kembali untuk =
Dengan menempatkan alat%alat tersebut di dalam saluran gas buang maka energi panas yang masih terkandung dalam gas
buang terman'aatkan sebaik mungkin. !edang gas yang sudah dingin di buang ke udara melalui -erobong.
3) A&r
!iklus air ini akan lebih di#elaskan detail dalam proses kondensasi.
9. K'#"'!*!&
Uap dari turbin TR lalu dialirkan ke kondensor untuk diembunkan. Kondensor
memerlukan air pendingin untuk mengembunkan uap yang keluar dari turbin TR. /leh karena itu banyak P)TU dibangun dipantai
karena dapat menggunakan air laut sebagai air
pendingin konsdensor dalam #umlah yang besar.
!etelah air dimasukkan ke dalam kondensor air kemudian dipompa ke tangki pengolah
air. Dalam tangki pengolah air ada penambahan air untuk mengkompensasi kehilangan air yang ter#adi karena kebo-oran. Dalam
tangki pengolah air air diolah agar memenuhi mutu yang diinginkan untuk air boiler. Mutu air boiler antara lain menyangkut
kandungan 7a4l 4l /3 dan dera#at keasaman *p5+.
:. R";&-- B&-"r
Dari tangki pengolah air air dipompa kembali ke ketel tapi terlebih dahulu melalui
e-onomizer. Dalam e-onomizer air mengambil energi panas dari gas buang sehingga suhunya naik kemudian baru mengalir ke
boiler.
"kti<itas peker#a dalam proses industri listrik bertenaga uap ini meliputi operator dan teknisi boiler operator dan teknisi
turbin dan semua akti<itas yang dibutuhkan untuk
ber#alannya proses industri listrik P)TU. Para peker#a tersebut dituntut untuk mampu
beker#a sesuai prosedur atau !/P yang berlaku untuk menghindari ter#adinya hal%hal yang tidak diharapkan. Perusahaan
berkewa#iban untuk mengadakan training atau diklat bagi
para peker#anya. Pemateri training atau diklat bisa berasal dari PT. P)7 kita. !etelah men#alani diklat peker#a tersebut
akan men#alani simulasi ker#a *pengoperasian
pembangkitan listrik P)TU+. !etelah men#alankan diklat dan pelatihan dan dirasa sudah mumpuni peker#a tersebut akan
mendapatkan serti'ikat diklat yang akan men#adi indikator
bahwa para peker#a tersebut telah memahami prosedur ker#a yang aman.
Tidak hanya berhenti di pelatihan atau diklat sa#a perusahaan se-ara berkala harus sering mengadakan inspeksi untuk memantau
#alannya proses industri. Mesin%mesin operasional
#uga harus dipelihara dan dirawat keadaannya agar #auh dari kerusakan yang akan
berdampak pada menurunnya produksi.
Intinya baik perusahaan maupun peker#a harus saling bersinergi dan bersama%sama dalam mengupayakan sistem mana#emen
kesehatan dan keselamatan ker#a pada area ker#anya. Karena hal ini merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh kedua belah
pihak.
"dapun nilai tambah , added value yang dapat diupayakan dari produksi listrik tenaga uap , P)TU yaitu =
Dalam prinsipnya P)TU memang ber'okus pada bagaimana mengkon<ersi energi% energi yang menghasilkan uap agar
mendapat nilai tambah berupa listrik yang sangat besar. P)TU seperti yang sudah di#elaskan dalam pembahasan sebelumnya
menggunakan proses
industri ber#enis Countinous.
Countinous Industrial rocess adalah sebuah proses industri yang tertutup dua puluh empat #am proses tidak dapat dihentikan di
tengah proses pengontrolan kualitas bahan mentah ketat dan letak mesin berdekatan -enderung menempel. !emua proses dari
P)TU yang bisa dikatakan otomatis ini memang paparan tetrhadap peker#anya tidak terlalu besar.
7amun demikian bukan berarti P)TU ini tidak memiliki potensi bahaya.
Bahaya yang pertama adalah kerusakan kondensor yang akan mengakibatkan melambungnya biaya produksi. 5al ini disebabkan
oleh beberapa 'aktor diantaranya= erosi
karena uap getaran pipa erosi dan korosi pada pipa inlet serta tegangan akibat !corrosion cracking”. Kemudian kerusakan
pada boiler akibat dari uap panas bertekanan tinggi sehingga boiler men#adi -epat korosi' dan rusak sedangkan untuk turbin
yaitu kerusakan alat yang dapat menyebabkan turbin tidak mampu bergerak kembali akibat dari kurangnya
perawatan. "kibat dari turbin yang tidak bisa bergerak dan beker#a se-ara otomatis generator tidak dapat bergerak dan beker#a
sebagai mana dengan mestinyasehingga tidak
proses industry di P)TU men#adi terhambat dan tidak mampu menghasilkan listrik
sebagaimana mestinya. /leh karena itu diperlukan adanya maintenance rutin agar men#aga konidsi mesin tetap optimal
sehingga proses tetap e'ekti' dan e'isien.
B*** T"r*#*+ L&'%$'*'
"dapun bahaya dari P)TU ini lebih besar dampaknya pada lingkungan. Dapat dilihat di tabel dibawah ini =
Dampak yang berbahaya tidak sa#a mengan-am daerah sekitar tempat ker#a lingkungan sekitar sa#a. "kan tetapi bahaya dari
P)TU #uga mengan-am dunia se-ara global. Kita dapat mengetahui "reen eace# $$F# dan organisasi non%pemerintah lainnya
yang mengusung isu keari'an lingkungan ini.
Bahaya yang ditimbulkan tidak hanya bagi lingkungan maupun alat akan tetapi dalam
proses P)TU lebih berpengaruh terhadap peker#anya itu sendiri. dalam ruang lingkup K2 ada bahaya keselamatan ker#a dan ada #uga
bahaya kesehatan ker#a bagi peker#a yang dapat
menimbulkan kerugian bagi se-ara 'inansial maupun proses produksi.
B*** K"!"-*,**' #*' K"!"**' B*& P"%"r7*
-. Proses di Turbin
5asil dari proses pemanasan di boiler berupa uap air sehingga dapat menggerakan
turbin. Dalam proses di turbin tentu terdapat bahaya keselamatan bagi peker#a seperti terbakar karena dalam proses didalam
turbin yang digunakan untuk menggerakan turbin tersebut yaitu uap air panas yang dapat menimbulkan suhu yang panas. Turbin yang
panas tersebut apabila tersentuh atau mengenai oleh peker#a yang tidak menggunakan "PD pasti akan menimbulkan luka bakar pada
peker#a. "pabila saat dilakukan proses perbaikan tentu alat penutup dari turbin tersebut dibuka untuk mengetahui bagian mana
yang perlu diperbaiki atau dilakukan pemeliharaan pada saat itu bahaya yang ditimbulkan yaitu apabila mesin menyala saat
dilakukan perbaikan maka akan memotong bagian tubuh
peker#a dan bahaya yang lain seperti ter#epit dan tergilas saat turbin berputar.
Proses di Cenerator
Turbin yang bergerak se-ara otomatis menggerakan generator. Karena poros turbin
digandeng,dikopel dengan poros generator akibatnya gerakan turbin itu akan menyebabkan pula gerakan pada generator
sehingga dihasilkan energi listrik. !ehingga
dapat mengakibatkan bahaya terpotong dan ter#epit pada bagian tubuh apabila terkena
poros yang sedang berputar. Bahaya lain akibat dari hasil output dari generator yaitu energi listrik bahaya sengatan listrik dapat
mengan-am para peker#a. Karena ribuan mega watt yang dihasilkan apabila terkena peker#a maka akan berdampak 'atal yaitu
kematian.
Proses di Kondensor
Proses yang dilakukan di kondensor yaitu proses pendinginan dari uap panas yang
didapat dari boiler menu#u turbin dalam proses pendinginan ini kondensor membutuhkan air dalam #umlah yang banyak untuk
menstabilkan suhu pada alat kondensor maka
biasanya P)TU banyak terdapat didekat laut agar generator mendapat pasokan air dari laut.
7amun dalam proses ini #uga memiliki dampak yang yang akan ditimbulkan seperti apabila peker#a sedang melakukan penge-
ekan ada bahaya tenggelam dalam laut terbentur kondensor karena arus ombak yang besar bahaya lain seperti luka bakar akibat
dari panas yang dilepaskan oleh kondensor kedalam air.
Proses industri P)TU di Indonesia sudah menggunakan sistem otomatisasi sehingga membutuhkan banyak listrik untuk
melakukan proses hingga terbentuknya ouput yang diinginkan. Pada saat proses produksi sedang berlangsung perlu diperhatikan
penggunaan listrik karena listrik yang digunakan #ika tidak diatur sedemikian rupa dapat menimbulkan konsleting
#ika sudah mengalami konsleting bisa banyak kemungkinan yang akan ter#adi -ontohnya ledakan kebakaran atau
penghentian proses industri.
peker#a tidak akan berinteraksi dengan bahaya sama sekali tidak ada akti'itas peker#aan yang
melibatkan bahaya.
liminasi untuk menghilangkan bahaya yang ada di P)TU sangat sulit dilakukan karena
penggunaan alat dalam proses untuk menghasilkan energi belum ada yang dapat menghilangkan
bahaya 088G .
b. !ubstitusi
!ubtitusi adalah proses penggantian dari sesuatu yang berbahaya men#adi yang kurang
berbahaya. !ubtitusi bisa dilakukan pada material yang digunakan proses yang dilakukan dan
peralatan yang digunakan.
Dalam bahan dan alat yang di gunakan oleh P)TU bisa dilakukan penggantian alat atau bahan yang
memiliki potensi bahaya yang lebih ke-il dari bahan dan alat yang sebelumnya.
-. ngineering -ontrol
Menghilangkan atau mengurangi tingkat keparahan bahaya melalui design awal redesign
menutup relokasi atau perubahan teknik lainnya. Dalam proses Industri di P)TU sudah
menggunakan alat dengan yang tertutup sehingga mengurangi potensi bahaya yang ada pada alat.
d. "dministrati' 4ontrol
Proses industri pada P)TU ini menggunakan proses -ontinue karena sistem ker#a
berlangsung selama 3A #am. Bahaya dari proses ini biasanya disebabkan oleh alat yang rusak karena sistem perbaikan yang tidak
dilakukan se-ara rutin. Potensi yang dimiliki
P)TU dapat memiliki dampak terhadap kesehatan maupun keselamatan baik itu untuk
peker#a maupun lingkungan. Bahaya yanag dihasilkan tidak hanya berdampak pada satu
titik sa#a tetapi bahaya potensi yang ada bisa berpengaruh terhadap lokal regional dan global.
D*;*r P$!*%*
"rtikel : Aspek encemaran %ingkungan dan &ese'atan dalam erbandingan %() dan
%(* Batubara; oleh "hmad Khusyaeri M.ng pada kolom Teknologi didapat dari http=,, www.nu.or.id,
"rtikel !+fisiensi enggunaan Batu Bara; 7omor 2? Tahun I ebruari 3880 didapat
Kristianingsih )uluk dan "li Musya'a. "nalisis Safet9 S9stem dan Mana#emen Risiko
pada Steam Boiler P)TU di Unit ? Pembangkitan Paiton PT. (T). U%NAL TEN" PM"TS ol/ 2 No/ 2 20137
"SSN8 233'353- 2301-2'1 Pr)nt7/ B356 9 B361/