Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PROSES INDUSTRI

“ PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) ”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Industri di Bawah Bimbingan Bapak Ir. Rulyenzi Rasyid  M.KKK !elaku
Dosen Mata Kuliah

Disusun oleh :

"yu !a#ida Da$ad "rini M. Tsabit "l%Mutawally


&idyan'ri &ira Pratama !aputri (aumi Khairi "zhari )ubis

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2014
BAB I PENDAHULUAN

". )atar Belakang

Pembangkit listrik tenaga uap *P)TU+ adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap hasil pembakaran untuk
menghasilkan energi listrik. Uap diman'aatkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian akan menggerakkan generator.
Pembangkit listrik tenaga uap merupakan #enis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan  karena
e'isiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis

Bentuk utama dari pembangkit listrik #enis ini dalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga listrik dari
uap panas,kering. P)TU menggunakan berbagai ma-am
 bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta M / untuk start up awal.

Pada tahun 0120 setelah sebelas tahun melakukan per-obaan  Mi-hael araday dapat membuktikan prinsip pembangkitan
listrik dengan induksi magnet. Dengan peragaan di#elaskan
 bahwa bila kumparan atau penghantar memotong medan magnet yang berubah%ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik
padanya. Kini ran-angan semua mesin listrik adalah didasarkan
 pada bukti nyata tersebut. Kemudahan membangkitkan listrik se-ara induksi memun-ulkan
 perkembangan pembuatan dynamo dan pada tahun 0113 tersedia pasok listrik untuk publik di
)ondon. Pasokan ini diperoleh dari generator D4 yang digerakkan dengan mesin bolak balik 
*re-ipro-ating+ yang di-atu dengan uap dari boiler pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik tumbuh berkembangdan
pembangkit ke-il mun-ul di seluruh negeri. 5al ini memberikan keinginan untuk bergabung agar men#adi ekonomis. Dan
selan#utnya pada tahun 0161 generator untuk pertama kalinya dibuat.

Di Indonesia P)TU batubara telah banyak dibangun karena bahan bakar batubara saat ini lebih ekonomis. !ebelumnya P)TU dengan
bahan bakar minyak yang digunakan tetapi dengan
 biaya pembangkitan yang mahal serta emisi tinggi perlu digantikan dengan P)TU batubara.
!elain itu ada Peraturan Presiden Republik Indonesia 7o. 60 Tahun 3889 Tentang :Penugasan
Kepada PT Perusahaan )istrik 7egara *Persero+ Untuk Melakukan Per-epatan Pembangunan Pembangkit Tenaga )istrik (ang
Menggunakan Batubara; bahwa untuk memper-epat di<ersi'ikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik ke non%bahan bakar
minyak.

!emakin bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan

listrik. Untuk mengatasi hal tersebut maka saat ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan kapasitas daya listrik dengan -ara
menambah unit pembangkit listrik. "dapun pembangkit listrik 
yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu P)TU *Pembangkit )istrik Tenaga Uap+. "danya ren-ana pembangunan P)TU baru
didalam dan diluar pulau #awa dengan total kapasitas 08.888 M& adalah salah satu dari upaya dari pemerintah untuk mengatasi
kebutuhan listrik dimasa mendatang.

Berikut da'tar P)TU yang ada di Indonesia =

a. Pulau >awa dan Bali

No Pembangkit Tempat Kapasitas

1 PLTU 1 BANTEN Suralaya 1 x 625 MW

2 PLTU 2 Banten Labuhan 2 x 300 MW

3 PLTU 3 Banten Lontar 3 x 315 MW

4 PLTU 1 a!a Barat "n#ra$ayu 2 x 330 MW

5 Pltu 2 a!a Barat Pelabuhan %atu 3 x 350 MW

6 PLTU 1 a!a %e$ban& 1 x 600 MW

 Ten&ah

' PLTU 2 a!a ()la*a+ 1 x 600 MW

 Ten&ah

, PLTU 1 a!a T)$ur Pa*)tan 2 x 315 MW

- PLTU 2 a!a T)$ur Pa)ton 1 x 660 MW


10 PLTU 3 a!a T)$ur T./ A!arA!ar 2 x 350 MW
 Tuban

11 PLTU Tan.un& at) Be+ara 2x 661 MW

 b. )uar >awa dan Bali

Terdapat kurang lebih 3? P)TU yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia selain di >awa dan Bali yang telah disebutkan di atas tadi.

Di dalam proses pembangkit listrik tenaga uap terdapat 'aktor risiko dan bahaya yang ter#adi  hal ini membuat perusahaan harus
menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan ker#a. Upaya keselamatan dan kesehatan ker#a yang dimaksudkan untuk meberikan
#aminan keselamatan dan meningkatkan dera#at kesehatan para peker#a dengan -ara pen-egahan ke-elakaan  pengendalian
 bahaya di tempat ker#a dsb.

Rumusan Masalah
0. Bagaimana proses pembangkit listrik menggunakan tenaga uap@
"pa sa#a alat%alat atau mesin yang digunakan dalam proses pembangkit listrik 
 bertenaga uap@
"pa 'aktor resiko yang ter#adi pada proses pembangkit listrik tenaga uap@
"pa 'aktor bahaya yang ada pada proses pembangkit listrik tenaga uap@

Tu#uan
0. Diketahuinya proses pembangkitan listrik Tenaga uap
3. Diketahuinya alat%alat atau mesin yang digunakan dalam proses pembangkit listrik 
 bertenaga uap
Diketahuinya 'aktor resiko yang ter#adi pada proses pembangkit listrik tenaga uap
Diketahuinya 'aktor bahaya yang ada pada proses pembangkit listrik tenaga uap

D. Man'aat
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai proses pembangkit listrik 
tenaga uap serta dapat mengimplementasikan keilmuan K2 dari 'aktor resiko dan bahaya yang ada pada proses pembangkit listrik
tenaga uap.

BAB II
PEMBAHASAN
)istrik adalah kebutuhan yang amat penting bagi kehidupan. !emua kegiatan atau
akti<itas yang kita #alani sehari%hari tak akan pernah lepas dari pengaruh listrik. Kema#uan zaman
disertai dengan kema#uan teknologi sangat berbanding lurus dengan meningkatnya

kebutuhan manusia terhadap listrik. /leh karena itu sumber energi listrik amatlah esensial si'atnya
dan perlu dilakukan pengembangan pengetahuan serta pembaruan teknologi se-ara
terus menerus dalam upaya penyediaan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat luas terhadap listrik. 5al ini men#adi perhatian bagi kita semua bahwa lambat

laun persediaan sumber energi yang digunakan untuk menghasilkan listrik #uga akan
semakin berkurang kuantitas maupun kualitasnya. Untuk mengatasinya kita semua harus

memikirkan bagaimana men-iptakan suatu proses industri listrik yang e'ekti' dan e'isisen
yang dapat menghasilkan sumber energi listrik yang diperlukan masyarakat sekaligus yang

memiliki dampak buruk seminimal mungkin terhadap lingkungan.

Dalam proses industri kita mengenal Bla-k Bo !ystem yang terdiri dari aspek 
input proses dan output. !item tersebut #uga berlaku pada proses industri listrik. Kita
mengenal di Indonesia ini banyak terdapat perusahaan pembangkit listrik dengan berbagai

sumber energi pembangkitnya. "da P)T" P)TC P)T! P)TU dan mulai merambah #uga
P)T7. (ang akan kami bahas kali ini adalah proses industri listrik bertenagakan uap

*P)TU+. Dalam proses mengahasilkan listrik ini tentunya #uga terdapat aspek input proses
dan output. Input berupa bahan bakar dasar alat%alat atau mesin operasional tenaga peker#a

 biaya dan lain sebagainya. !edangkan dalam tahap proses semua sumber daya yang ada
 pada input yang telah disebutkan tadi saling berproses melalui prosedur dan waktu yang

sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan energi listrik sebagai output akhirnya. Dalam
serangkaian proses industri listrik bertenga uap ini semua aspek harus dikontrol dengan

 baik. Mulai dari mengontrol input memantau proses sampai dihasilkan output yang
memiliki added value atau nilai tambah. 7ilai tambah yang dapat diupayakan dalam proses

idustri P)TU ini antara lain e'ekti'itas dan e'isiensi energi listrik berkualitas optimal
limbah buang yang ramah lingkungan dan lain sebagainya.

!umber bahan bakar pada P)TU bisa menggunakan minyak bumi -angkang kelapa
sawit gas alam maupun batu bara. Ketika kapasitas P)TU sudah men-apai A88 M& maka
 bahan bakarnya sudah tidak menggunakan minyak bumi lagi melainkan batu bara. Batu bara
yang dipakai se-ara garis besar dibagi men#adi dua bagian yaitu batu bara berkualitas tinggi

dan batu bara berkualitas rendah. Bila batu bara yang dipakai kualitasnya baik maka akan
sedikit sekali menghasilkan unsur berbahaya sehingga tidak begitu men-emari lingkungan.

!edang bila batu bara yang dipakai mutunya rendah maka akan banyak menghasilkan unsur 
 berbahaya seperti !ul'ur 7itrogen dan !odium. "palagi bila pembakarannya tidak sempurna

maka akan dihasilkan pula unsur bera-un seperti 4/  akibatnya daya guna men#adi rendah.

!pesi'ikasi Batu Bara =


Pada prinsipnya P)TU merupakan suatu sistem kon<ersi energi baik berupa energi kimia

yang terkandung dalam bahan bakar mauspun energi panas dari proses pembakaran yang
 pada akhirnya dihasilkan energi listrik dengan daya da tegangan tertentu. nergi listrik inilah yang
men#adi tu#uan utama dari proses industri P)TU. !edangkan proses koersi energi%
energi tersebut dilakukan melalui berbagai tahap sehingga dapat dihasilkan energi listrik 
seperti yang diharapkan.
Dalam proses produksi listrik P)TU peralatan utama yang digunakan adalah boiler,ketel  turbin  generator  kondensor  dan
alat bantu lainnya *auiliary+. Proses produksinya se-ara singkat adalah uap dihasilkan dari proses pembakaran lalu kemudian
diguakan untuk memutar turbin. Turbin yang berputar mengakibatkan turut bergeraknya generator sehingga energi listrik dihasilkan
dari proses ini. Uap yang telah digunakan untuk memutar turbin kemudian didinginkan menggunakan air laut atau air lainnya di
dalam kondensor untuk disirkulasikan kembali ke dalam boiler untuk dipanaskan agar me#adi uap kembali.

Begitu lah seterusnya. Untuk lebih #elasnya berikut akan kami #elaskan detail bagaimana
 proses industri P)TU tersebut.

A. Pr !"! Pr #$%!& E'"r & L&! r&% B"r "'* * U*+ ( PLTU )
1.S&! &, P"'  -* *' / P", *%*r*' B* $ B*r* B"r!&
"lat yang dihunakan dalam tahap awal ini disebut boiler atau ketel uap dengan suhu 0A88

 E 0?88/  "dapun prinsip ker#a P)TU itu adalah batu bara yang akan digunakan,dipakai
dibakar di dalam boiler se-ara bertingkat. 5al ini dimaksudkan untuk memperoleh la#u

 pembakaran yang rendah dan tanpa mengurangi suhu yang diperlukan sehingga diperoleh
 pembentukan 7/ yang rendah. Batu bara sebelum dibakar digiling oleh :  pulverized fuel 

coal”  hingga menyerupai butir%butir beras kemudian dimasukkan ke wadah *boiler+


dengan -ara disemprot di mana dasar wadah itu berbentuk rangka panggangan yang
 berlubang. Pembakaran bisa ter#adi dengan bantuan oksigen yang diambil dari udara.
/leh karena itu diperlukan pasokan udara yang -ukup ke dalam ruang bakar. Untuk keperluan memasok udara ke ruang bakar ada kipas
*<entilator+ atau or-e Draught an. Udara dari dasar ruang bakar ditiupkan ke atas dan ke-epatan tiup udara
diatur sedemikian rupa akibatnya butir batu bara agak terangkat sedikit tanpa terbawa sehingga
terbentuklah lapisan butir%butir batu bara yang mengambang.

 Boiler dilengkapi ventilator 

Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar tersebut mengubah energi kimia yang terkandung di dalam bahan bakar men#adi
energi panas *kalori+. nergi panas hasil
 pembakaran ini dipindah ke air yang ada dalam pipa air ketel melalui proses radiasi  konduksi  dan kon<eksi.
2.P",*%*r*' L*+&!*' M"'*,*' B"r"%*'*' * fluidized bed combustion/FBC+ . Batubara
yang telah dihan-urkan sampai dengan ukuran 3? mm di'luidisasi dengan
melewatkan udara dengan ke-epatan tertentu dari bagian bawah boiler dengan suhu

men-apai !uhu 1?8 E F88. !elain mengambang akibat tekanan udara di bawahnya  butir  
 batu bara itu #uga bergerak berarti hal ini menandakan ter#adinya sirkulasi udara yang akan
memberikan e'ek yang baik sehingga butir itu habis terbakar. Karena butir batubara relati' mempunyai ukuran yang sama dan dengan
#arak yang berdekatan akibatnya lapisan mengambang itu men#adi penghantar panas yang baik. Karena proses pembakaran suhunya
rendah sehingga 7/ yang dihasilkan kadarnya men#adi rendah dengan demikian sistem
 pembakaran ini bisa mengurangi polutan. Bila ke dalam tungku boiler selain memasukkan udara dari dasar tungku #uga
dimasukkan kapur *4a+ akibatnya akan terbentuk lapisan mengambang yang membakar. Pada lapisan itu ter#adi reaksi kimia yang
menyebabkan sul'ur terikat dengan kapur sehingga dihasilkan 4a!/A yang berupa debu sehingga mudah
 #atuh bersama abu sisa pembakaran. 5al inilah yang menyebabkan ter#adinya pengurangan emisi sampai F1G dan abu 4a!/A tersebut
tadi bisa diman'aatkan. Keuntungan sistem
 pembakaran ini adalah bisa menggunakan batu bara bermutu rendah dengan kadar belerang
yang tinggi dan batu bara seperti ini banyak terdapat di Indonesia.

.A%&*!& T$r&' #*' G"'"r*r


Pembakaran batu bara ini akan menghasilkan uap dan gas buang yang panas. Cas buang itu

 ber'ungsi #uga untuk memanaskan pipa boiler yang berada di atas lapisan mengambang.
Cas buang selan#utnya dialiri ke pembersih yang di dalamnya terdapat alat pengendap abu.
!etelah gas itu bersih lalu dibuang ke udara melalui -erobong. !edangkan uap dialiri ke

 pipa%pipa menu#u turbin yang akan menyebabkan turbin bergerak. Karena poros turbin
digandeng,dikopel dengan poros generator akibatnya gerakan turbin itu akan menyebabkan
pula gerakan pada generator. Maka se-ara otomatis akti<asi turbin oleh uap
 #uga akan mengakti<asi generator.
"gar lebih e'ekti' dan e'isien serta memperoleh energi listrik yang besar turbin dalam

 proses penghasilan listrik dari tenaga uap digolongkan men#adi tiga #enis yaitu turbin
dengan tekanan tinggi *TT+ tekanan menengah *TM+ tekanan rendah *TR+. Pen#elasan terkait
penggolongan turbin akan dibahas selan#utnya.
 Aktivasi turbin dan generator 
4. Pr!"! T"r3&+*'* E'"r& L&!r&% 
Karena poros turbin digandeng atau dikopel dengan poros generator  akibatnya gerakan
turbin itu akan menyebabkan pula gerakan pada generator sehingga dihasilkan energi listrik. Cenerator dilengkapi dengan medan
magnet raksasa. Perputaran pada generator menghasilkan beda potensial pada medan magnet tersebut. Beda potensial inilah
yang
men#adi -ikal bakal energi listrik. nergi listrik yang dihasilkan tersebut kemudian dikirimkan ke tra'o untuk diubah
tegangannya lalu kemudian disaklurkan melalui saluran
transmisi P)7. Di sini P)7 menyediakan #asa listrik bagi para pelanggannya.
>adi energi listrik pada proses pembakaran ini dihasilkan oleh uap dan gas buang.
5al inilah yang menyebabkan e'isiensi pada pembakaran seperti ini meningkat. Cenerator 
 biasanya berukuran besar dengan #umlah lebih dari satu unit dan dioperasikan se-ara
 berlainan. !edang uap yang sudah dipakai kemudian didinginkan dalam kondensor sehingga dihasilkan air yang dialirkan ke
dalam boiler. Pada waktu P)TU batubara
 beroperasi suhu pada kondensor naik dengan begitu -epat  sehingga mengakibatkan
kondensor men#adi panas. !edang untuk mendinginkan kondensor bisa digunakan air  tapi harus dalam #umlah besar  hal inilah
yang menyebabkan P)TU dibangun dekat dengan sumber air yang banyak seperti di tepi sungai atau tepi pantai.
5. S&%-$! U*+6 G*!6 #*' A&r
*) U*+
Uap yang sudah digunakan untuk menggerakkan turbin%generator masih dapat dima'aatkan
kembali. Uap tersebut kemudian dialirkan ke kondensor sehingga berubah men#adi air dan dengan bantuan pompa air itu dialirikan ke
boiler sebagai air pengisi.
) G*!
!elain itu dari pembakaran bahan baku #uga menghasilkan gas buang. Cas buang sisa
 pembakaran tersebut masih mengandung banyak energi panas karena tidak semua energi

 panas teralirkan ke air yang ada dalam pipa ketel,boiler. Cas buang dari boiler diisap oleh kipas
pengisap agar melewati ele-trostati- pre-ipitator untuk mengurangi polusi dan gas yang sudah disaring dibuang
melalui -erobong. !edangkan gas buang yang yang memiliki suhu di
atas A88 dera#at -el-ius ini masih bisa diman'aatkan kembali untuk =

P",*'*! -*'7$ (!$+"r "*"r )


Di dalam pemanas lan#ut ini mengalir uap dari drum ketel yang menu#u turbin
 bertekanan tinggi. Uap yang mengalir dalam pemanas ini kemudian akan mengalami kenaikan suhu sehingga uap air semakin
mengering dikarenakan adanya gas buang di
sekeliling pemanas lan#ut.
P",*'*! $-*' (r""*"r)
Uap yang telah digunakan untuk menggerakkan turbin TT menu#u turbin TM dialirkan kembali melalui pipa yang dikelilingi
oleh gas buang. Disini uap akan

mE3en'gal,am&8i" rkenaikan suhu yang serupa dengan pemanas lan#ut.


"ir yang dipompakan ke dalam ketel terlebih dahulu dialirkan melalui e-onomizer  agar mendapat pemanasan oleh gas buang.
Dengan demikian suhu air akan lebih tinggi ketika masuk ke pipa air di dalam ruang bakar yang selan#utnya akan
mengurangi #umlah kalori yang diperlukan untuk penguapan *lebih ekonomis+.
P",*'*! $#*r*
Udara yang dialirkan ke ruang pembakaran yang digunakan untuk membakar bahan
 bakar terlebih dahulu dialirkan memalui pemanas udara agar mendapat pemanasan oleh gas buang sehingga suhu udara
pembakaran naik yang selan#utnya akan
meningkatkan suhu nyala pembakaran. !ebelum melalui pemanas udara  gas buang diharapkan masih memiliki suhu di atas suhu
yang mampu pengembunan asam sul'at 53!/A yaitu sekitar 018 dera#at -el-ius. 5al ini perlu untuk menghindari ter#adinya
 pengembunan asam sul'at di pemanas udara. "pabila hal ini ter#adi akan menimbulkan korosi pada pemanas udara dan pemanas
udara tersebut akam men#adi rusak akibat keropos.

Dengan menempatkan alat%alat tersebut di dalam saluran gas buang  maka energi panas yang masih terkandung dalam gas
buang terman'aatkan sebaik mungkin. !edang gas yang sudah dingin di buang ke udara melalui -erobong.
3) A&r
!iklus air ini akan lebih di#elaskan detail dalam proses kondensasi.

9. K'#"'!*!&
Uap dari turbin TR lalu dialirkan ke kondensor untuk diembunkan. Kondensor 
memerlukan air pendingin untuk mengembunkan uap yang keluar dari turbin TR. /leh karena itu  banyak P)TU dibangun dipantai 
karena dapat menggunakan air laut sebagai air 
 pendingin konsdensor dalam #umlah yang besar.
!etelah air dimasukkan ke dalam kondensor air kemudian dipompa ke tangki pengolah
air. Dalam tangki pengolah air ada penambahan air untuk mengkompensasi kehilangan air  yang ter#adi karena kebo-oran. Dalam
tangki pengolah air air diolah agar memenuhi mutu yang diinginkan untuk air boiler. Mutu air boiler antara lain menyangkut
kandungan 7a4l 4l /3 dan dera#at keasaman *p5+.
:. R";&-- B&-"r
Dari tangki pengolah air air dipompa kembali ke ketel tapi terlebih dahulu melalui
e-onomizer. Dalam e-onomizer air mengambil energi panas dari gas buang sehingga suhunya naik  kemudian baru mengalir ke
boiler.

Pr&'!&+ %"r7* PLTU <


!elain mengetahui proses produksi listrik P)TU se-ara teknis yakni dari operasional mesin%mesin yang digunakan sebagaimana
di#elaskan se-ara rin-i di atas kini kita #uga harus mengetahui akti<itas peker#a yang beker#a di sektor pembangkit listrik bertenaga
uap ini. Konsep garbage in garbage out #uga berlaku untuk kondisi peker#a. !ebelum memulai
 produksi peker#a harus berada dalam keadaan baik dan sehat  dan selama proses
 berlangsung perusahaan dituntut untuk tetap men#aga kese#ahteraan peker#anya. !etelah
 proses produksi berhenti dan output berupa energi listrik telah dihasilkan peker#a pun harus tetap sehat dan tetap berkeadaan baik
dalam segala aspeknya seperti ketika proses produksi
 belum dimulai. /leh karenanya perusahaan dituntut untuk men#amin kesehatan dan keselamatan peker#anya dengan
menerapkan !MK2 atau sistem mana#emen kesehatan dan keselamatan ker#a di perusahaannya.

"kti<itas peker#a dalam proses industri listrik bertenaga uap ini meliputi operator dan teknisi boiler  operator dan teknisi
turbin dan semua akti<itas yang dibutuhkan untuk 
 ber#alannya proses industri listrik P)TU. Para peker#a tersebut dituntut untuk mampu
 beker#a sesuai prosedur atau !/P yang berlaku untuk menghindari ter#adinya hal%hal yang tidak diharapkan. Perusahaan
berkewa#iban untuk mengadakan training atau diklat bagi
 para peker#anya. Pemateri training atau diklat bisa berasal dari PT. P)7 kita. !etelah men#alani diklat  peker#a tersebut
akan men#alani simulasi ker#a *pengoperasian
 pembangkitan listrik P)TU+. !etelah men#alankan diklat dan pelatihan dan dirasa sudah mumpuni  peker#a tersebut akan
mendapatkan serti'ikat diklat yang akan men#adi indikator 
 bahwa para peker#a tersebut telah memahami prosedur ker#a yang aman.

Tidak hanya berhenti di pelatihan atau diklat sa#a  perusahaan se-ara berkala harus sering mengadakan inspeksi untuk memantau
#alannya proses industri. Mesin%mesin operasional
 #uga harus dipelihara dan dirawat keadaannya agar #auh dari kerusakan yang akan
 berdampak pada menurunnya produksi.

Intinya baik perusahaan maupun peker#a harus saling bersinergi dan bersama%sama dalam mengupayakan sistem mana#emen
kesehatan dan keselamatan ker#a pada area ker#anya. Karena hal ini merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh kedua belah
pihak.
"dapun nilai tambah , added value  yang dapat diupayakan dari produksi listrik tenaga uap , P)TU yaitu =

'ekti' dalam menghasilkan energi


'isien terhadap penggunaan input
Kualitas listrik yang baik yang dapat diman'aatkan oleh masyarakat
Kuantitas daya energi listrik 
Men#amin kese#ahteraan peker#a P)TU
Bahan buangan yang ramah lingkungan
Social-acceptance

B. I#"'&;&%*!& R&!&% B*** #& PLTU

Dalam prinsipnya P)TU memang ber'okus pada bagaimana mengkon<ersi energi% energi yang menghasilkan uap agar
mendapat nilai tambah berupa listrik yang sangat besar. P)TU seperti yang sudah di#elaskan dalam pembahasan sebelumnya 
menggunakan proses
industri ber#enis Countinous.
Countinous Industrial rocess adalah sebuah proses industri yang tertutup  dua puluh empat #am proses  tidak dapat dihentikan di
tengah proses pengontrolan kualitas bahan mentah ketat  dan letak mesin berdekatan -enderung menempel. !emua proses dari
P)TU yang bisa dikatakan otomatis ini memang paparan tetrhadap peker#anya tidak terlalu besar.
 7amun demikian bukan berarti P)TU ini tidak memiliki potensi bahaya.

B*** +*#* *-* #& PLTU

Bahaya yang pertama adalah kerusakan kondensor yang akan mengakibatkan melambungnya biaya produksi. 5al ini disebabkan
oleh beberapa 'aktor diantaranya= erosi
karena uap getaran pipa erosi dan korosi pada pipa inlet  serta tegangan akibat !corrosion cracking”. Kemudian kerusakan
pada boiler akibat dari uap panas bertekanan tinggi sehingga boiler men#adi -epat korosi' dan rusak  sedangkan untuk turbin
yaitu kerusakan alat yang dapat menyebabkan turbin tidak mampu bergerak kembali akibat dari kurangnya
 perawatan. "kibat dari turbin yang tidak bisa bergerak dan beker#a se-ara otomatis generator tidak dapat bergerak dan beker#a
sebagai mana dengan mestinyasehingga tidak 
 proses industry di P)TU men#adi terhambat dan tidak mampu menghasilkan listrik 
sebagaimana mestinya. /leh karena itu diperlukan adanya maintenance rutin agar men#aga konidsi mesin tetap optimal
sehingga proses tetap e'ekti' dan e'isien.

B*** T"r*#*+ L&'%$'*' 

"dapun bahaya dari P)TU ini lebih besar dampaknya pada lingkungan. Dapat dilihat di tabel dibawah ini =

Dampak yang berbahaya tidak sa#a mengan-am daerah sekitar tempat ker#a  lingkungan sekitar  sa#a. "kan tetapi  bahaya dari
P)TU #uga mengan-am dunia se-ara global. Kita dapat mengetahui "reen eace# $$F# dan organisasi non%pemerintah lainnya
yang mengusung isu keari'an lingkungan ini.

Bahaya yang ditimbulkan tidak hanya bagi lingkungan maupun alat akan tetapi dalam
 proses P)TU lebih berpengaruh terhadap peker#anya itu sendiri. dalam ruang lingkup K2 ada bahaya keselamatan ker#a dan ada #uga
bahaya kesehatan ker#a bagi peker#a yang dapat
menimbulkan kerugian bagi se-ara 'inansial maupun proses produksi.
B*** K"!"-*,**' #*' K"!"**' B*& P"%"r7*

a. Penyimpanan Batu Bara


!ebelum dibakar batu bara sebelumnya dihan-urkan terlebih dahulu dan disimpan di
ruang penyimpanan agar ter#aga kualitasnya serta sebagai bentuk persediaan -adangan untuk melakukan proses pembakaran
selan#utnya. !aat proses penghan-uran batu bara men#adi partikel%partikel ke-il  batu bara berkemungkinan mengandung
unsur%unsur alam lain yang bersi'at radiasi'. 4ontoh kandungan radioakti' yang mungkin terdapat
dalam batu bara adalah radon dan uranium 322. Radioakti' ini meman-arkan radiasi
tinggi yang dapat membahayakan kesehatan para peker#a di lingkungan tersebut. Bahaya kesehatan lain yang dapat mengan-am
peker#a pada proses ini adalah debu%debu batubara dapat menyebabkan black lung# serta PP/K #ika terhirup oleh peker#a. !
edangkan dari
 proses penyimpanan ini kemungkinan bahaya keselamatan berupa bahaya mekanik dapat menimpa peker#a seperti terpleset 
tergelin-ir dan tertimbun tumpukan batu bara.
 b. Proses di Boiler 
Proses pemanasan batu bara PT)U menggunakan alat utama bernama boiler.
Dalam boiler batu bara dimasukan untuk kemudian dipanaskan sehingga dapat menghasilkan uap panas. "lat ini memiliki
bahaya kesehatan berupa bahaya 'isika bagi
 peker#a seperti tempratur tinggi tekanan tinggi  kebisingan serta getaran. Bahaya radiasi
 #uga masih mungkin ter#adi dan memapar tubuh peker#a. !edangkan  bahaya keselamatan
 #uga dapat mengan-am peker#a seperti potensi untuk terbakar dan meledak  serta potensi terkena sengatan listrik. Potensi kebo-
oran pada pipa%pipa turbin dapat meloloskan gas
 buang berupa !/ dan 7/ yang akan membahayakan peker#a dan dapat menyebabkan kematian #ika terhirup dalam dosis
yang besar dan langsung.

-. Proses di Turbin
5asil dari proses pemanasan di boiler berupa uap air sehingga dapat menggerakan
turbin. Dalam proses di turbin tentu terdapat bahaya keselamatan bagi peker#a seperti terbakar karena dalam proses didalam
turbin yang digunakan untuk menggerakan turbin tersebut yaitu uap air panas yang dapat menimbulkan suhu yang panas. Turbin yang
panas tersebut apabila tersentuh atau mengenai oleh peker#a yang tidak menggunakan "PD pasti akan menimbulkan luka bakar pada
peker#a. "pabila saat dilakukan proses perbaikan tentu alat penutup dari turbin tersebut dibuka untuk mengetahui bagian mana
yang perlu diperbaiki atau dilakukan pemeliharaan pada saat itu bahaya yang ditimbulkan yaitu apabila mesin menyala saat
dilakukan perbaikan maka akan memotong bagian tubuh
 peker#a dan bahaya yang lain seperti ter#epit dan tergilas saat turbin berputar.

Proses di Cenerator 
Turbin yang bergerak se-ara otomatis menggerakan generator. Karena poros turbin
digandeng,dikopel dengan poros generator akibatnya gerakan turbin itu akan menyebabkan pula gerakan pada generator
sehingga dihasilkan energi listrik. !ehingga
dapat mengakibatkan bahaya terpotong dan ter#epit pada bagian tubuh apabila terkena
 poros yang sedang berputar. Bahaya lain akibat dari hasil output dari generator yaitu energi listrik  bahaya sengatan listrik dapat
mengan-am para peker#a. Karena ribuan mega watt yang dihasilkan apabila terkena peker#a maka akan berdampak 'atal yaitu
kematian.
Proses di Kondensor 
Proses yang dilakukan di kondensor yaitu proses pendinginan dari uap panas yang
didapat dari boiler menu#u turbin dalam proses pendinginan ini kondensor membutuhkan air dalam #umlah yang banyak untuk
menstabilkan suhu pada alat kondensor maka
 biasanya P)TU banyak terdapat didekat laut agar generator mendapat pasokan air dari laut.
 7amun dalam proses ini #uga memiliki dampak yang yang akan ditimbulkan seperti apabila peker#a sedang melakukan penge-
ekan ada bahaya tenggelam dalam laut terbentur  kondensor karena arus ombak yang besar bahaya lain seperti luka bakar akibat
dari panas yang dilepaskan oleh kondensor kedalam air.

Proses industri P)TU di Indonesia sudah menggunakan sistem otomatisasi sehingga membutuhkan banyak listrik untuk
melakukan proses hingga terbentuknya ouput yang diinginkan. Pada saat proses produksi sedang berlangsung perlu diperhatikan
penggunaan listrik karena listrik yang digunakan #ika tidak diatur sedemikian rupa dapat menimbulkan konsleting
 #ika sudah mengalami konsleting bisa banyak kemungkinan yang akan ter#adi -ontohnya ledakan  kebakaran  atau
penghentian proses industri.

=. H&"r*r%& P"'"'#*-&*' +*#* Pr!"! I'#$!r& PLTU


a.liminasi
liminasi adalah proses menghilangkan bahaya dari area ker#a atau men-iptakan kondisi dimana

 peker#a tidak akan berinteraksi dengan bahaya sama sekali tidak ada akti'itas peker#aan yang
melibatkan bahaya.
liminasi untuk menghilangkan bahaya yang ada di P)TU sangat sulit dilakukan karena
 penggunaan alat dalam proses untuk menghasilkan energi belum ada yang dapat menghilangkan
 bahaya 088G .
 b. !ubstitusi
!ubtitusi adalah proses penggantian dari sesuatu yang berbahaya men#adi yang kurang
 berbahaya. !ubtitusi bisa dilakukan pada material yang digunakan proses yang dilakukan dan
 peralatan yang digunakan.
Dalam bahan dan alat yang di gunakan oleh P)TU bisa dilakukan penggantian alat atau bahan yang
memiliki potensi bahaya yang lebih ke-il dari bahan dan alat yang sebelumnya.
-. ngineering -ontrol
Menghilangkan atau mengurangi tingkat keparahan bahaya melalui design awal redesign
menutup relokasi atau perubahan teknik lainnya. Dalam proses Industri di P)TU sudah
menggunakan alat dengan yang tertutup sehingga mengurangi potensi bahaya yang ada pada alat.
d. "dministrati' 4ontrol

Mengurangi durasi 'reHuen-y dan se<erity paparan melalui =


% perubahan prosedur dan -ara ker#a
% s-heduling #ob rotasi waktu istirahat.
Pada proses industri di P)TU untuk mengurangi potensi bahaya perlu dilakukan dengan melakukan shi't ker#a kepada
peker#a memberikan waktu istrirahat yang -ukup untuk peker#a dengan waktu ker#a 1 #am dengan istirahat minimal 0 #am 
menyusun !/P terhadap sistem
 penggunaan alat dan peker#a.
e. "lat Pelindung Diri atau "PD
"lat pelindung diri atau "PD merupakan hirarki pengendalian paling terakhir untuk di#adikan
 pilihan apabila semuanya sudah tidak bisa dikendalikan.
"PD yang perlu digunakan dalam proses di P)TU untuk mengurangi paparan dan bahaya pada
 peker#a maka "PD harus disesuaikan dengan kondisi peker#a  keuangan dari P)TU untuk  
 pengadaan "PD itu sendiri serta sebelum memberikan "PD perlu melakukan pemberitahuan dan
 pelatihan terhadap "PD yang akan digunakan serta -ara pemakaian yang sesuai.
Untuk bahaya panas peker#a perlu mengunakan pakaian pelindung anti panas  sarung tangan anti
 panas dan anti api serta menggunakan sepatu boot agar terhindar dari bahaya elektrik  dan "PD lain yang sesuai dengan bahaya
yang ada di P)TU.

BAB III PENUTUPAN


A. S&,+$-*'
Pembangkit listrik tenaga uap *P)TU+ adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan
energi listrik. Uap diman'aatkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian akan menggerakkan generator. Pembangkit
listrik tenaga uap merupakan #enis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan  karena e'isiensinya
baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis.

Proses terbentuknya listrik pada P)TU =

Proses industri pada P)TU ini menggunakan proses -ontinue karena sistem ker#a
 berlangsung selama 3A #am. Bahaya dari proses ini biasanya disebabkan oleh alat yang rusak karena sistem perbaikan yang tidak
dilakukan se-ara rutin. Potensi yang dimiliki

P)TU dapat memiliki dampak terhadap kesehatan maupun keselamatan baik itu untuk 
 peker#a maupun lingkungan. Bahaya yanag dihasilkan tidak hanya berdampak pada satu
titik sa#a tetapi bahaya potensi yang ada bisa berpengaruh terhadap lokal  regional  dan global.
D*;*r P$!*%*

"rtikel : Aspek encemaran %ingkungan dan &ese'atan dalam erbandingan %() dan
 %(* Batubara; oleh "hmad Khusyaeri M.ng pada kolom Teknologi didapat dari http=,, www.nu.or.id,
"rtikel !+fisiensi enggunaan Batu Bara; 7omor 2? Tahun I  ebruari 3880 didapat

"darrtiik>e>l >: I.n"d-"u%strri &,'#an '"!e&n*c.e3m,ar an adionuklida Alam di %ingkungan; oleh Bunawas


dan Pu#adi pada Buletin ")"R" 3 *3+ 02 E 01 *0FF1+ % Pusat !tandardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi %
Badan Tenaga 7uklir 7asional diperoleh dari www.batan.go.id
"rtikel !&onversi +nergi”. 3802. Teknik Industri. Institut Teknologi !epuluh 7o<ember 
!urabaya.
"rtikel : emeli'araan Boiler Feed $ater ump %(* *nit 0 1 2 "resik”  diperoleh
dari >urnal Tugas "khir akultas Teknik Mesin E Uni<ersitas Cresik  
"rtikel : enakaran ,aur 3idup embangkit %istrik (enaga *ap”
"rtikel !%(* Batubara &apasitas 45 67att” oleh Kartini Megasari dkk. diperoleh dari
!TT7%B"T"7
"rtikel :Studi embangkit %istrik (enaga *ap dan embangkit %istrik (enaga ,iesel  
 Aplikasi (. 6usim 6as &im II 6edan; 388F oleh Ronny !amuel !ianturi diperoleh dari U!U *Uni<ersitas !umatera Utara+ Repository.
Marsudi D#iteng. 388?. embangkit (enaga %istrik . >akarta = rlangga
www.listrikindonesia.-om
Direktori Diklat disi  Tahun 3800 % Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. P)7 Persero
4ahyadi. 3800.  &A8IA) (+&)IS +6BA)"&I( %IS(I& B+BA3A) BA&A. >IT
ol. 0 7o. 03 disi ebruari 3800 = 30%23 diakses dari
http=,,e#urnal.bppt.go.id,inde.php,>IT,arti-le,download,120,69A  pada 0? Mei 380A
PR"TUR"7 PR!ID7 RPUB)IK I7D/7!I" 7/M/R 60 T"5U7 3889
diakses dari http=,, www.presidenri.go.id,DokumenUU.php,32F.pd' pada 0? Mei 380A

Kristianingsih )uluk dan "li Musya'a. "nalisis Safet9 S9stem dan Mana#emen Risiko
 pada Steam Boiler P)TU di Unit ? Pembangkitan Paiton PT. (T).  U%NAL TEN" PM"TS ol/ 2 No/ 2 20137
"SSN8 233'353- 2301-2'1 Pr)nt7/ B356 9 B361/

.JJJJ. 6akala' %(*. Diakses dari http=,,www.s-ribd.-om,do-,026601F08,AFA20FAA% makalah%P)TU tanggal 39 maret


380A.

Anda mungkin juga menyukai