Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN DESAIN DAN PROSES PEMBUATAN KENDARAAN

KONTES MOBIL HEMAT ENERGI TAHUN 2018

TIM BUMI SILIWANGI 4 TURANGGA CETHA EV7

URBAN LISTRIK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKTULTAS


PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
DATA DIRI PESERTA

Nama Tim : Bumi Siliwangi 4


Nama Kendaraan : Turangga Cetha EV7
Kategori/Kelas : Urban Concept / Listrik
Keikutsertaan SEM Asia : 3 Kali
Keikutsertaan KMHE/IEMC : 3 Kali
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia
Alamat Perguruan Tinggi : Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
Jawa Barat - Indonesia
Telepon : +62-22-2013163
Faksmile : +62-22-2013651
E-mail : humas@upi.edu

Dosen Pembimbing 1
Nama Lengkap : Sriyono, M.Pd.
NIP : 19690830 199802 1 001
Alamat Kantor : Jl. Dr Setiabudi No. 229 Bandung 40154
Jawa Barat - Indonesia
Alamat Rumah : Jl. Geger Arum no. 17A RT 04 / RW 06
Kel. Isola Kec. Sukasari, Bandung 40154
Telepon/Faksmile/HP : +6285723131900
E-mail : sriyono@upi.edu

Mahasiswa 1
Nama Lengkap : Waskito Widya Nugroho
NIM : 1404073
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/8
Alamat Rumah : Kp. Lapang No. 13 RT 06/03
Desa Sariwangi, Kec. Parongpong
Kab. Bandung Barat 40559
Telepon/Faksmile/HP : +6285721107704
E-mail : waskito.widya@gmail.com
Mahasiswa 2
Nama Lengkap : Muhammad Caesar Moslem
NIM : 1405637
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/8
Alamat Rumah : Jl. Sultan Agung No. 42 Kali Biru
Bekasi Barat
Telepon/Faksmile/HP : +62812120676542
E-mail : cesarmoslem@rocketmail.com

Mahasiswa 3
Nama Lengkap : Redza Muhammad
NIM : 1505688
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/6
Alamat Rumah : Gang Melong Dalam No.10
RT 02/03 Kel Cikawo
Kec Lengkong, Bandung
Telepon/Faksmile/HP : +6283145823651
E-mail : redzamuhammad@student.upi.edu

Mahasiswa 4
Nama Lengkap : Shafira Tri Rahayu
NIM : 1505599
Jurusan/Program Studi/Semester : Teknik Elektro/D3/ 6
Alamat Rumah : Jl. Karet Pasar Baru Barat 1 No.33
RT 10/07 Kel Karet Tengsin
Kec. Tanah Abang
Telepon/Faksmile/HP : +6283811934595
E-mail : Shafira.rayhanun@gmail.com
Mahasiswa 5
Nama Lengkap : Asep Muhidin
NIM : 1607644
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/ 5
Alamat Rumah : Dusun Lembur Sawah RT/RW 03/11
Desa Cijeruk Kec. Pamulihan Kab.
Sumedang
Telepon/Faksmile/HP : +628996153277
E-mail : asepmuhidin@student.upi.edu

Mahasiswa 6
Nama Lengkap : Adri Irfan Setyawan
NIM : 1607061
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/D3/5
Alamat Rumah : Jl rh Abdul halim no 11
RT/RW 03/16 Kel. Cigugur Tengah
Kec. Cimahi Tengah
Telepon/Faksimile/HP : 085524414299
E-mail : adriirfan98@gmail.com
Mahasiswa 7
Nama Lengkap : Oka Ismiyanto
NIM : 1607681
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/5
Alamat Rumah : Kp. Cibokor RT 003/007
Desa Lumpang Kec. Parungpanjang
Kab. Bogor
Telepon/Faksmile/HP : 0895323395597
E-mail : okaismiyanto@student.upi.edu
REKAPITULASI DATA DIRI PESERTA

Dosen Pembimbing

a) Gelar Kesarjanaan
a) Nama lengkap a) Jurusan
NO b) Pendidikan Akhir Pria/Wanita
b) Bidang keahlian b) Fakultas
(S1/S2/S3)
a) Sriyono, M.Pd. a) M.Pd a) Pend. Teknik
1 b) Otomotif b) S2 Mesin Pria
b) FPTK

Mahasiswa

NO a) Nama lengkap a) Jurusan/Prog. Studi Pria/Wanita


b) NIM b) Semester

a) Waskito Widya a) Pendidikan Teknik


1 Nugraha Mesin/S1 Pria
b) 1404073 b) 9
a) Muhammad a) Pendidikan Teknik
2 Caesar Moslem Mesin/S1 Pria
b) 1405637 b) 9
a) Redza a) Pendidikan Teknik
3 Muhammad Mesin/S1 Pria
b) 1505688 b) 7
a) Shafira Tri a) Teknik Elektro/D3
4 Rahayu Wanita
b) 7
b) 1505599
a) Pendidikan Teknik
5 a) Asep Muhidin Mesin/S1 Pria
b) 1607644 b) 5

a) Adri Irfan a) Teknik Mesin/D3


6 Setyawan Pria
b) 5
b) 1607061
a) Pendidikan Teknik
a) Oka Ismiyanto
7 Mesin/S1 Pria
b) 1607681
b) 5
BIODATA PEMBIMBING

Nama Lengkap : Sriyono, M.Pd.


NIP : 19690830 199802 1 001
Tempat/Tanggal Lahir : Sukoharjo, 30 Agustus 1969
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Bidang Keahlian : Otomotif
Kantor/Unit Kerja : Departemen Pendidikan Teknik Mesin
Alamat Kantor/Unit Kerja : Jl. Dr Setiabudi No. 229 Bandung 40154
Jawa Barat - Indonesia
Alamat Rumah : Jl. Geger Arum no. 17A RT 04/ RW 06
Kel. Isola Kec. Sukasari, Bandung 40154
Telepon/Faksimile/HP : +6285723131900
E-mail : sriyono@upi.edu

Pendidikan
NO Perguruan Tinggi Kota Tahun Lulus Bidang Studi
1 IKIP Bandung Bandung 1997 Otomotif
2 Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2017 PTK

Pengalaman dalam Bidang Mobil Hemat Energi


NO Uraian Singkat Pengalaman Tahun
1 Pembimbing Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2012
2 Pembimbing Indonesia Energy Marathon Challenge 2013
3 Pembimbing Indonesia Energy Marathon Challenge 2014
4 Pembimbing Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2015
5 Pembimbing SEM Driver World Championship 2016
6 Pembimbing Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2016
7 Pembimbing Kontes Mobil Hemat Energi 2016
9 Pembimbing Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2017
10 Pembimbing Kontes Mobil Hemat Energi 2017
11 Pembimbing Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2018
LAPORAN DESAIN DAN PROSES PEMBUATAN KENDARAAN

KONTES MOBIL HEMAT ENERGI TAHUN 2018

TIM BUMI SILIWANGI 4 TURANGGA CETHA EV7

URBAN LISTRIK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKTULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat kuat kaitannya dengan
perkembangan Industri-industri di berbagai bidang produksi, terutama dalam bidang
otomotif. Pada dasarnya teknologi berfungsi untuk mempermudah kegiatan manusia.
Akan tetapi pada masa modernisasi saat ini, perkembangan barang produksi dalam
dunia otomotif tidak bisa lagi di imbangi dengan ketersediaan bahan bakar fosil di
bumi ini. Konsumsi bahan bakar fosil yang paling banyak digunakan adalah Bahan
Bakar Minyak (BBM). Wakil Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro
memprediksi, dalam waktu 12 tahun, Indonesia akan kehabisan cadangan minyak. Hal
ini terjadi jika pemerintah tidak dapat menemukan cadangan minyak yang baru.
Pasalnya, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia terus
meningkat."Cadangan minyak di Indonesia kian hari menipis akibat konsumsi BBM
terus meningkat. Saat ini cadangan minyak kita hanya 3,7 miliar barrel dan angka
tersebut hanya 0,3 persen dari cadangan minyak global," tutur Komaidi, Senin
(16/12/2013), saat menjadi pembicara dalam Pertamina Energy Outlook 2014 di Hotel
Ritz-Carlton, Jakarta (Kompas.com)
Konsumsi bahan bakar fosil yang tinggi juga menyebabkan tingginya Polusi
udara yang timbul sehingga menyebabkan gas rumah kaca serta Global Warming yang
disebabkan oleh lapisan ozon bumi yang semakin menipis yang diakibatkan gas sisa
pembakaran kendaraan bermotor sehingga sinar matahari masuk ke bumi tanpa
melalui filterisasi dari ozon. Kendaraan bermotor yang semakin tinggi tingkat
produktivitasnya menyebabkan masalah lainnya seperti kebisingan yang disebabkan
oleh suara kendaraan bermotor juga berpengaruh negatif untuk kesehatan pendengaran
manusia.
UKM KOMPETITIF (Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa
Penggemar Teknologi Otomotif) Universitas Pendidikan Indonesia yang berkembang
menjadi wadah yang memfasilitasi dan menyalurkan minat dan bakat mahasiswa
penggemar teknologi otomotif yang sangat peduli mengenai permasalahan ini. Kami
berinisiatif mengurangi penggunaan konsumsi energi fosil dengan cara membuat
kendaraan berenergi listrik yang aman, irit dan ramah lingkungan. Guna menciptakan
kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat energi, untuk yang kelima kalinnya
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menugaskan Universitas Negeri Padang (UNP) Padang sebagai tuan
rumah penyelenggaraan Lomba Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018.
Kendaraan yang akan dilombakan KMHE 2018 memiliki dua kategori, yaitu:
prototype dan Urban Concept dengan sumber energi MPD (Motor Pembakaran
Dalam), Listrik, dan Hybrid. Dalam berpartisipasi mewujudkan langkah nyata, kami
bermaksud berpartisipasi dalam perlombaan KMHE 2018 dengan merancang
kendaraan kategori Urban Concept dengan sumber energi listrik .
Salah satu penunjang keberhasilan tim bumi siliwangi meraih keberhasilannya
yakni berasal dari motor BLDC, motor BLDC memiliki efisiensi yang tinggi
dibandingkan dengan motor tipe brush, tidak adanya gesekan antara sikat – sikat atau
brush, merupakan salah satu penyebab motor ini memiliki efisiensi yang tinggi. Salah
satu produsen asal jepang yakni Mitsuba Motor Corp. mampu memproduksi motor
brushless dengan efisiensi mencapai angka 95%, angka ini merupakan angka yang
tinggi diantara produk lain yang sejenis. Sebuah penelitian di ITS mampu mendesain
motor brushless dengan tipe axial coreless brushless dc motor dengan nilai efisiensi
hingga 84,31%. Berikut data yang di peroleh dari hasil pengujian.

rpm Vin Iin Pin Torsi P rot eff (%)


(volt) (amp) (watt) (Nm) (watt)
834.60 51.03 2.55 130.13 0.00 0.00 0.00
832.30 51.06 2.74 139.90 0.04 3.79 2.71
828.60 51.13 2.80 143.16 0.11 9.85 6.88
825.10 51.10 2.93 149.72 0.18 15.54 10.38
813.70 51.03 3.49 178.09 0.40 33.71 18.93
799.10 50.99 3.61 184.07 0.67 56.23 30.55
780.70 50.86 3.99 202.93 1.02 83.41 41.10
765.10 50.73 4.17 211.54 1.32 105.40 49.83
749.30 50.66 4.36 220.88 1.62 126.69 57.36
723.30 50.59 4.55 230.18 2.11 159.57 69.32
710.70 50.35 4.73 238.16 2.35 174.54 73.29
704.50 50.25 4.73 237.68 2.47 181.68 76.44
679.10 50.12 5.17 259.12 2.95 209.32 80.78
621.50 49.81 6.79 338.21 4.05 262.53 77.62
570.80 49.68 7.29 362.17 5.01 298.47 82.41
553.40 49.44 7.40 365.86 5.34 308.46 84.31
537.80 49.30 8.03 395.88 5.64 316.40 79.92
501.70 49.20 8.28 407.38 6.32 331.06 81.27
447.70 49.10 8.72 428.15 7.35 343.35 80.19
417.10 49.07 9.03 443.10 7.93 345.18 77.90
389.50 49.03 10.03 491.77 8.46 343.65 69.88
352.60 48.86 10.96 535.51 9.16 336.88 62.91
338.20 48.76 11.33 552.45 9.43 332.78 60.24
311.00 48.66 11.77 572.73 9.95 322.78 56.36
278.00 48.66 12.83 624.31 10.57 306.72 49.13
236.00 48.42 14.45 699.67 11.37 280.03 40.02
213.00 48.22 14.70 708.83 11.81 262.45 37.02
140.00 47.81 16.32 780.26 13.20 192.76 24.70
0.00 47.11 19.20 904.51 15.85 0.00 0.00

Sumber: Hudha Rencana P. S. W. dan Muhammad N.Y, 2014 Perancangan dan Uji
Performa Axial Flux Permanent Magnet Coreless Brushless Direct Curent
(DC) Motor, Jurnal ITS

Hal tersebut membuktikan bahwa motor BLDC merupakan motor yang dapat
diandalkan dalam kendaraan listrik, baik dalam kompetisi maupun dapat diaplikasikan
dalam kendaraan listrik yang sesungguhnya.
Hasil diperoleh Urban Concept pada event Kontes Mobil Hemat Energi tahun
2017 dapat memperoleh best result 99,7 km/kWh. Evaluasi dari event kemarin di unit
Urban Concept yaitu berat bodi mencapai 115 kg, Konstruksi chasis yang membuat
kendaraan susah dikontrol saat berbelok serta bahan yang terlalu berat sehingga terjadi
penambahan beban yang mempengaruhi efisiensi bahan bakar.
Keberhasilan Tim Bumi Siliwangi 4 meraih runner-up dalam Shell
EcoMarathon Asia pada kategori Urban Concept Battery Electric serta menjadi juara
1 Shell eco-marathon Drivers World Championship yang di selenggarakan pada awal
Juli tahun 2016, menjadi Best Resault pada KMHE 2016, serta menempati posisi ke 3
pada Shell EcoMarathon Asia 2018 tidak membuat Tim Bumi Siliwangi 4 puas begitu
saja, kami segera melakukan riset pembuatan kendaraan Turangga Cetha generasi
selanjutnya. Riset yang sedang kami laksanakan saat ini diantaranya membuat rangka
ringan tetapi kuat sebagai faktor keamanan, bodi yang lebih aerodinamis dan pemindah
daya yang lebih ringan agar memperoleh jarak tempuh yang sejauh-jauhnya dengan
konsumsi baterai untuk menggerakkan motor listrik yang sehemat mungkin. Konsepan
Rancangan mobil Tim Bumi Siliwangi 4 mengacu pada rancangan Team LH - EST
dari vietnam yang mendapatkan best result 129,3 km/kWh pada event Shell Eco
Marathon Asia 2018, Experimental Vehicle Team Alpha dari Amerika Serikat yang
mendapatkan best result 62,3 Km/KWh pada Shell Eco Marathon Amerika 2018, dan
Toulouse Ingenierie Multidisciplinaire team dari Prancis dengan best result 188,3
Km/KWh pada Shell Eco Marathon Eropa 2018 .
BAB II
PERANCANGAN KENDARAAN

A. Kriteria Tujuan Perancangan Mobil Hemat Energi


Dengan melihat regulasi yang ada, kendaraan urban concept yang kami buat
menggunakan penggerak motor listrik dikarenakan di seluruh dunia saat ini
dihadapkan pada masalah tingginya harga dan menipisnya bahan bakar minyak
sebagai sumber energi primer kendaraan. Saat ini semua pabrikan otomotif di dunia
berlomba-lomba untuk membuat produk otomotif yang hemat bahan bakar dan atau
menggunakan sumber tenaga lain sebagai alternative selain minyak bumi.
Bentuk bodi kendaraan yang kami buat kali ini tidak terdapat sudut lancip dan
mengadopsi bentuk bulat untuk memperlancar airflow pada bodi kendaraan dan
menghasilkan koefisien yang kecil. Struktur bodi dibuat dengan bahan carbon fiber
yang ringan namun mempunyai struktur yang kuat. Desain dan struktur rangka
mengadopsi jenis rangka perimeter yang memiliki keunggulan dapat menopang
beban lebih, memiliki space yang lebih besar, dapat mengisolasi getaran dan noise
akibat jalan sehinga kabin menjadi nyaman. Dengan struktur rangka tipe ini dapat
menggunakan bahan yang tipis sehingga mengurangi berat pada rangka. Sistem
steering yang digunakan mengadopsi system stering pada gokart sehingga tenaga
bisa langsung tersalurkan untuk pengontrolan roda. Pada bantalan roda ditanamkan
bearing hi speed untuk memperlancar hambatan gesek pada bantalan poros roda,
gesekan pada rem saat tidak digunakan juga diminimalisir dengan membuat rem
bebas gesekan saat tidak digunakan. Tahanan gelinding pada roda juga
diminimalisir agar dapat menggelinding tanpa ada hambatan. Penerusan penggerak
yaitu motor diteruskan dengan cara direduksi dengan memanfaatkan perbandingan
gear, sehingga tidak hanya mengadalkan
kemampuan motor saja, kita masih dapat mengatur kecepatan dengan mudah
mengkombinasikan antar gear, hal ini membuat beban yang di miliki motor
berkurang dan konsumsi bahan bakar dapat diminimalisir.
Pada Kompetisi tahun lalu dengan berat kendaraan 115 kg mendapatkan hasil
99,7 km/kWh, dengan desain yang telah dipaparkan diharapkan dapat mereduksi
berat sebesar 20%, dengan bobot yang lebih ringan diharapkan mendapatkan
efisiensi engine motor listrik sebesar 80% setingan yang sekarang kami
menargetkan dapat memperoleh hasil meningkat 30 % dari hasil sebelumnya.
Dengan melihat regulasi yang ada, kendaraan urban concept yang kami buat
menggunakan penggerak motor listrik dikarenakan di seluruh dunia saat ini
dihadapkan pada masalah tingginya harga dan menipisnya bahan bakar minyak
sebagai sumber energi primer kendaraan. Saat ini semua pabrikan otomotif di dunia
berlomba-lomba untuk membuat produk otomotif yang hemat bahan bakar dan atau
menggunakan sumber tenaga lain sebagai alternative selain minyak bumi.
B. Perancangan bodi
Proses perancangan bodi kendaraan diawali dengan merancang dengan
mengguanakn software Autodesk fushion 360, pada saat perancangan selain bentuk
yang aerodinamis yang sangat perlu diperhatikan yaitu dari segi dimensi yang
sesuai dengan regulasi dan ergonomi. Dalam perancangan kendaraan hemat energi
ini kami menggunakan carbon fiber sebagai bahan bodi kendaraan. Dengan bahan
carbon fiber kami menargetkan berat bodi kendaraan sebesar 8kg. Pada
konstruksinya kami mengaplikasikan kontruksi terpisah, yaitu jenis konstruksi bodi
kendaraan dimana bodi dan rangkanya terpisah. Pertautan/penyambungan antara
bodi dan rangka menggunakan baut dan mur. Untuk meningkatkan kenyamanan
saat digunakan, maka diantara bodi dan rangka dipasang karet sebagai alat peredam
getaran.
Konstruksi bodi dan rangka yang terpisah ini memberikan kemudahan dalam
membongkar pasang bodi untuk penggantian bagian kendaraan yang mengalami
kerusakan, terutama bodi bagian bawah atau patahnya rangka. Konstruksi ini
biasanya digunakan pada kendaraan sedan tipe lama, kendaraan penumpang dan
mobil angkutan barang, selain itu kami juga terinspirasi oleh mobil RC (radio
control) dalam sistem bongkar pasang bodi kendaraan.
Selain pemilihan jenis konstruksi bodi hal yang sangat penting dalam
perancangan kendaraan hemat energi ini yaitu tentang aerodinamika bentuk bodi.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keaerodinamisan bentuk bodi:
a) Gaya hambat (drag) aerodinamik
Gaya hambat adalah gaya yang bekerja dalam arah horizontal (paralel terhadap
aliran beberapa jenis jenis gaya hambat (Scybor Rylki, 1975) yaitu:
1) Hambatan bentuk
Gaya hambatan yang disebabkan oleh adanya gradient tekanan (pressure
drag) dan adanya gesekan (friction drag). Terbentuknya gaya hambatan (from
drag) pada kendaraan.
2) Hambatan pusaran
Karena adaya tekanan antara bagian atas dan bagian bawah kendaraan.
Menyebabkan timbulnya gerakan aliran udara dari permukaan bawah menuju
ke permukaan atas kendaraan yang bekerja berupa pusaran (vortex).
3) Hambatan tonjolan
Gaya hambat yang disebabkan oleh adanya tonjolan profil tertentu pada
bagian permukaan bodi kendaraan seperti kaca spion, pegangan pintu, antena
dan aksesori lainnya.
4) Hambatan aliran dalam
Gaya hambat oleh aliran udara yang mengalir melalui system pendingin
mesin yaitu radiator.
Untuk mengurangi hambatan udara kami meminimalisir bentuk bagian frontal
lebar yang langsung menabrak arah angin, dengan cara membuat lengkung
bagian yang lebar dan membuat bentuk yang membulat untuk memperlancar
aliran udara.
b) Gaya angkat (lift) aerodinamik
Perbedaan bentuk antara permukaan atas dan bagian bawah kendaraan
menyebabkan aliran udara pada permukaan bawah, sehingga tekanan pada
permukaan atas kendaraan lebih rendah darpada tekanan permukaan bawah.
1. Bahan
Bahan non logam banyak digunakan sebagai bagian dari bodi kendaraan.
Salah satu bahan non logam tersebut yaitu karbon fiber. Karbon fiber merupakan
bahan paduan atau campuran beberapa bahan kimia (bahan komposit) yang
bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Dimulai pada awal 1970-an karbon
fiber pun diproduksi untuk banyak lapisan kebutuhan industri didunia terutama
industri otomotif .
Karbon fiber memiliki kelebihan utama yaitu kuat dan ringan, masa jenis
yang hanya sekitar seperlima dari besi dengan kekuatan tarik sekitar dua kali
lebih kuat. sehingga sering digunakan untuk part kendaraan performa tinggi.
Karbon fiber sangat stabil dan baik meredam panas dan fatigue resistance (gagal
konstruksi) yang tinggi.
2. Spesifikasi
Dimensi Kendaraan
Panjang (mm) 2500 mm
Lebar (mm) 1200 mm
Tinggi (mm) 1100 mm
Ground Clearence 150 mm
Track Width Depan (mm) 1080 mm
Track Width Belakang (mm) 900 mm
Wheel base (mm) 1250 mm
Berat Kendaraan (kg) 100 kg
Desain Kendaraan
Jumlah Roda 4
Sistem Ventilasi Ventilasi pada sisi kaca

 Bentuk Rancangan Kendaraan



No Gambar Pandangan

1 Depan

2 Samping

3 Keseluruhan
Bentuk bodi kendaraan merupakan salah satu dari berbagai aspek yang
mempengaruhi performa sebuah kendaraan. Bentuk bodi kendaraan berkaitan
erat dengan beban aerodinamika. Oleh karena itu kami akan membuat bentuk
bodi kendaraan yang aerodinamis. Bentuk bodi kendaraan yang aerodinamis
dapat berpengaruh pada berkurangnya pemakaian bahan bakar serta dapat
meminimalisir gaya-gaya yang menghambat laju kendaraan dan juga resiko
kegagalan operasional dalam hal ini kecelakaan pada saat kendaraan
beroperasi.
4. Analisa aerodinamika
Dilihat dari konsep kendaraan yang kami rancang dengan mengoptimalkan
sistem yang ada pada kendaraan urban concept kelas listrik yaitu :

Gambar 2.1 Analisa aerodinamika


Keterangan :
Kecepatan angin = 14 m/s
Drag Coefficient = 0,34
Drag Force = 34,129 N
Average Drag Coefficient selama 2 menit = 0.35
Gambar 2.2 Analisa Bodi
Keterangan :
Kecepatan angin = 14 m/s
Drag Coefficient = 0,34
Drag Force = 34,129 N
Average Drag Coefficient selama 2 menit = 0.35

Berdasarkan hasil dari simulasi pada Autodesk Flow Design, nilai


(Coeficient Drag) pada kendaraan hemat energi Turangga Cetha EV4 adalah
0.35 yang artinya kendaraan ini cukup aerodinamis dan memiliki nilai yang
relative kecil dengan nilai 0,35.

C. Perancangan Chasis, Pemilihan Bahan dan Analisa


1. Bahan
Rangka untuk kendaraan hemat energi haruslah rangka yang kuat tetapi
ringan, atas dasar tersebut maka rangka carbon menjadi pilihan utama, tetapi
karena pertimbangan biaya dan proses pengerjaan, maka kami mengganti
carbon menjadi alumunium, karena bahan lebih mudah didapatkan, lebih
murah dan proses pengerjaan lebih murah.
Kami memilih rangka dengan profil atau bentuk permukaan persegi
panjang 40 X 20 mm, dengan tebal 2 mm, bentuk profil persegi panjang
dipilih karena meiliki daya terhadap defleksi yang lebih baik dibandingkan
kotak, tebal 2 mm sudah cukup ideal, kuat tetapi tidak terlalu berat.

2. Spesifikasi

Rangka Kendaraan dan Roll Bar

Jarak helm pengemudi dengan tinggi roll bar (mm) 60 mm


Dapat menahan beban 100 kg
Lebar Roll bar melebihi bahu pengemudi 77 mm

Sekat Engine

Rigid dan tahan api Ya

3. Bentuk

Gambar 2.3 Desain bentuk rangka


4. Analisa
1) Perhitugan Kekuatan bahan rangka
a) Tegangan Normal
σ1 = P/A
= P /{( 1x 1)-( 2x 2)} (Kurmi dan Gupta. 1991:75)

Keterangan:
σ1 = Tegangan normal (gram/mm²)
P = Gaya (gram)
A = Luas permukaan (mm2)
σ1 = P/A
= 30916,353 /{(20.40)-(18.38)}
= 30916,353 / (800-684)
= 30916,353 / 116
= 226.520 gram/mm²
= 0,226 Kg/cm²

Gambar 2.4 Ilustrasi Tegangan Normal


b) Tegangan Izin
σ izin= = σ y/n

Keterangan:
σ izin = Tegangan yang diizinkan (gram/mm²)
σy = Tegangan maksimal bahan (gram/mm²)
n = Faktor keamanan
σy = 7,1 Kg/cm²
n=7
σ izin = 7,1/7
= 1,01 Kg/cm²

c) Nilai Keamanan Bahan


σ yang terjadi
=< 1
σ yang di izinkan

atau σ yang terjadi harus lebih kecil dari σ yang dizinkan


σ yang terjadi = 0,212 Kg/cm²
σ yang dizinkan = 1,01 Kg/cm²
nilai keamanan = 0,212/1,01
= 0,209 Kg/cm²
Karena nilai keamannya kurang dari 1, maka bahan yang digunakan
dinyatakan aman untuk digunakan.
Gambar 2.5 Ilustrasi Kekuatan Bahan

5. Pengujian rangka menggunakan perangkat lunak

Gambar 2.6 Pengujian Displacment rangka

Gambar 2.6 Pengujian momen pada rangka


D. Rancangan Sistem Kemudi
Fungsi Sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara
membelokkan roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan
meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga
putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda
depan melalui steering linkage.
Tipe steering yang kami rangcang untuk kendaraan hemat energi ini tipe yaitu
tipe ackerman steering, atau yang biasa diaplikasikan pada gokart. Tipe steering
ini merupakan tipe steering yang simple dan sangat cocok diaplikasikan pada
kendaraan mobil hemat energi, keunggulan lain dari tipe steering ini yaitu sudut
belok (steering angle) yang tajam, selain dapat mengurangi beban karena
membutuhkan sedikit komponen, steering tipe ini juga mudah disetting untuk
menyelaraskan Front Wheel Alightment. Bagian dari steering ini yaitu steering
wheel, steering column, tie rod, dan steering knuckle
Steering Wheel
Bagian ini merupakan bagian langsung yang dipegang oleh pengemudi,
steering wheel didesain unuk nyaman digenggam, mudah digerakkan, tombol –
tombol control mudah dijangkau yang disesuaikan dengan regulasi, steering
wheel yang kami gunakan terbuat dari bahan carbon fiber yang ringan dan kuat
Steering column
Steering column berfungsi menghubungkan steering wheel dan steering
linkage, steering column yang kami rancang terbuat dari bahan pipa seamless
alumunium alloy untuk dapat menerima beban puntir yang besar ketika steering
wheel digerakkan.
Steering link( tie rod)
Tie rod berfungsi menarik steering knuckle pada saat steering wheel diputar tiap
ujungnya diberi posh joint untuk memperlancar pergerakan steering. Tie rod yang
kami rancang terbuat dari pipa seamless yang terbbuat dari alumunium alloy untuk
dapat menahan beban dan kestabilan roda ketika berjalan maupun ketika roda
sedang dibelokkan.
Steering knuckle
Steering knuckle berfungsi menerima dorongan dan tarikan yang dari tie rod.
Steering knuckle juga menentukan kenyamanan berbelok, steering knuckle yang
kami rancang terbuat dari bahan dural untuk dapat menerima gaya tarik dan dorong
ketika kendaraan dibelokkan.

 Bentuk

Gambar 2.7 Desain Steering Sistem

2. Spesifikasi

Sistem kemudi
Presisi (tidak ada kelonggaran berlebih) Ya
Diameter sistem kemudi 25 cm
Radius belok (m) 4m

 Analisis
Rumus Radius Belok sistem kemudi 2 roda (R2), Adalah:
𝐿
R2 = 57,29 (Nyoman Sutantra, 2010: 346)
𝛿𝑓0 − 𝑎𝑟0 + 𝑎𝑟0

Diketahui :
L = Panjang Wheel Base (125 cm)
𝛿𝑓0 = Belokan Roda Depan (30○)
𝑎𝑟0 + 𝑎𝑟0 = Sudut Slip Roda Depan dan Belakang (5○)
Dicari : R2
125
R2 = 57,29
30° −5 +5
125
R2 = 57,29
20
R2 = 328 cm
R2 = 3,28 m
4. Modifikasi
No Nama Gambar Keterangan
 Steering wheel yang di
gunakan memiliki diameter
26 cm tombol – tombol
didesain mudah dijangkau
jempol pengemudi,
dilengkapi dengan display
1 speedometer dan wattmeter,
Steering
setir nyaman digenggam
terinspirasi dari steering
wheel F1.

 Untuk pembuatan setir ini


dibuat dari bahan komposit
karbon fiber.

 Steering column yang


digunakan berbahan pipa besi
dengan diameter 2,1 cm dan
panjang 50 cm yang di
2 Steering
sesuakan dengan
column
kenyamanan pengemudi.

 Untuk pengadaan komponen


jenis ini dibuat sendiri.

 Tie rod yang digunakan


terbuat dari Besi pipa
berdiameter 1 cm merupakan
perpaduan dengan posh joint
sebagai penghubung antara
steering column dan knuckle
3 Tie rod untuk pengontrolan roda
depan serta berfungsi sebaga
pengatur sudut belok
kendaraan.

 Untuk pengadaan komponen


ini di buat sendiri.
 Stab axle yang di gunakan
terbuat dari bahan besi strip
dengan tebal 1,5 cm panjang
30 cm lebar 5 cm sedangkan
4 Stab Axle &
untuk knuckle terbuat dari
knuckle
MS45.

 Untuk pengadaan komponen


ini di buat sendiri.

E. Rancangan sistem pengereman


Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Sistem rem
ini sangat penting pada kendaraan dan berfungsi sebagai alat keselamatan dan
menjamin untuk pengendaraan yang aman. Untuk sistem rem yang kami rancang
untuk kontes mobil hemat energi yaitu menggunakan rem tipe fixed caliper yang
mempunyai daya cengkram yang tinggi.
Dalam rancangan sistem rem tipe fixed caliper adalah dengan menggunakan
sistem mekanisme penggerak hidrolik. Rem cakram (disc brake) pada dasarnya
terdiri dari cakram yang terbuat dari stainless steel (disc rotor) yang berputar
dengan roda dan bahan gesek yang mendorong dan menjepit cakram, daya
pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram (disc).
Keuntungan mekanisme penggerak rem hidrolik adalah lebih respon dan lebih
cepat dibanding dengan tipe lainnya dan juga konstruksinya lebih sederhana. Rem
hidrolik juga mempunyai konstruksi yang khusus dan handal. Dengan adanya
keuntungan tersebut rem hidrolik banyak digunakan pada kendaraan penumpang
dan truck ringan.
Bekerjanya rem hidrolik sebagai berikut, rem hidrolik menekan mekanisme
pengereman akan menimbulkan daya pengereman. Master silinder mengubah
gerak pedal rem ke dalam tekanan hidrolik. Master silinder terdiri dari reservoir
tank, yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan silinder yang
membangkitkan tekanan hidrolik. Tipe master silinder yang akan digunakan untuk
kendaraan hemat energi yang kami rancang ini menggunakan master silinder tipe
portless piston ganda.

1. Bentuk

Gambar 2.8 rangkaian rem saat terpasang


 Spesifikasi
Sistem pengereman 
Rem cakram/rem jepit Ya
Rem menggunakan sistem hidrolik Ya
Rem menggunakan pola x Tidak
Diameter disk 25 cm
Masing-masing sistem pengereman dapat menahan Ya
kendaraan pada kemiringan 12°

3. Analisis
1) Mencari Jarak Pengereman
𝑣2
S= (Sularso,1997:91)
2𝑒𝑔

Dimana:
S = Jarak pengereman (m)
Jarak pengereman yang diharapkan 20 m
V = Kecepatan kendaraan (m/s) = 50 km/jam = 13,8 m/s
g = Percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
e = Perlambatan m/s2
Dari nilai-nilai diatas kita bisa menentukan nilai perlambatan pada
kendaraan yang dirancang:
2.𝑠.𝑔 2.20.9,81
e= = = 2,06 m/s2
𝑉2 13,82

2) Mencari waktu pengereman


V1 = Vo + e.t
V1 = kecepatan awal= 13,8 m/s
Vo = kecepatan akhir= 0 m/s
13,8 = 0 + 2,06 x t
13,8
t=
2,06

t = 6 detik

3) Mencari daya pengereman


BdD : Daya pengereman pada rem depan (kg)
Maka : BdD= 2,06. 150= 309 kg
Desain rem pada kendaraan yang kami rancang diharapkan bisa berhenti
setelah di rem pada jarak 20 m dengan kecepatan awal 50 km/jam. Dari
perhitungan untuk memungkinkan itu terjadi dibutuhkan daya pengereman
sebesar 309 kg. Kami akan mengadakan serangkaian riset pada desain rem
kendaraan yang kami rancang demi tercapainya daya rem yang diharapkan.

4. Modifikasi
Nama
No Gambar Keterangan
komponen
 Pedal rem yang digunakan
yaitu dengan menggunakan
plat setebal 5 mm dengan
ukuran 25 mm2, dilengkapi
dengan parking brake yang
sesuai dengan regulasi dan
1 Pedal rem di desain senyaman
mungkin sehingga
memudahkan pengemudi
untuk mengoperasikannya.
 Untuk pengadaan
komponen jenis ini dibuat
sendiri.
 Master rem yang digunakan
adalah master rem mobil
untuk mendapat tekanan
minyak rem yang cukup,
memiliki dua jalur yang
2 Master Rem
berbeda untuk memudahkan
pembagian jalur pipa rem.
 Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart mobil
 Selang rem yang digunakan
yaitu selang rem mobil karet
yang fleksibel sehingga
ketika kendaraan belok bisa
mengikuti kontruksi
3 Selang Rem kendaraan dan tidak
menghambat proses
pengereman.
 Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart mobil
 Saluran pembagi yang
digunakan yaitu
menggunakan cabang 3,
karena kendaraan
menggunakan 4 caliper
4 Neipel cabang sehingga saat efektif dalam
3 proses penyaluran minyak
rem dari master rem.

 Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart mobil.
 Caliper rem yang digunakan
yaitu caliper rem motor tipe
fixed caliper dengan piston
ganda, supaya daya
5 pengereman kuat dan
Caliper Rem
responsif.

 Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart motor.
 Disk brake yang digunakan
yaitu disk brake motor
dengan ketebalan 4 mm,
digunakan disk brake ini
Disk karena untuk
6 Brake/Piringan mengefektifkan ruang yang
Cakram ada dikendaraan dan sesuai
regulasi panitia.
 Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart motor.
 Reservoir tank yang
digunakan yaitu reservoir
motor pada umumnya
karena konstruksi yang
sederhana dan memiliki
7 Reservoir tank daya tampung yang banyak
dan efesiensi tempat.

 Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart motor.

F. Rancangan engine atau motor penggerak


Motor DC tanpa sikat (brush) atau yang sering disebut brushless dc motor
(BLDC) atau dapat disebut juga dengan BLAC motor merupakan motor listrik
synchronous AC 3 fasa. Perbedaan pemberian nama ini terjadi karena BLDC
memiliki BEMF berbentuk trapezoid sedangkan BLAC memiliki BEMF berbentuk
sinusoidal. Walaupun demikian keduanya memiliki struktur yang sama dan dapat
dikendalikan dengan metode six-step maupun metode PWM. Dibandingkan dengan
motor DC jenis lainnya, BLDC memiliki biaya perawatan yang lebih rendah dan
kecepatan yang lebih tinggi dikarenakan proses komutasi pada motor BLDC tidak
menggunakan brush atau sikat – sikat sepeti pada motor DC. Dibandingkan dengan
motor DC, BLDC memiliki efisiensi yang lebih tinggi karena rotor tidak bergesekan
dengan brush pada saat proses komutasi serta torsi awal yang cukup tinggi, karena
rotor terbuat dari magnet permanen.
Gambar 2.9 Struktur Motor Brushed dan Brushles
(Sumber : http://www.omahdrones.com/2016/06/perbedaan-motor-brushed-
dengan-brushless.html)
Walaupun memiliki kelebihan dibandingkan dengan motor jenis lain, metode
pengendalian motor BLDC jauh lebih rumit untuk kecepatan dan torsi yang konstan,
karena tidak adanya brush yang menunjang pada saat proses komutasi. Untuk
menggerakkan mengatur putaran, serta mengatur torsi yang dibutuhkan maka
dibutuhkan controller/ ESC (electronic speed contol). Kontroller pada motor BLDC
akan berfungsi sebagai pengontrol komutasi pada tiap kumparan yang terdapat pada
motor, tidak seperti pada motor dc konvensional yang dapat berputar ketika
dihubungkan dengan sumber tegangan. Secara umum motor BLDC terdiri dari dua
bagian, yakni, rotor, bagian yang bergerak, yang terbuat dari permanen magnet dan
stator, bagian yang tidak bergerak, yang terbuat dari kumparan 3 fasa.Walaupun
merupakan motor listrik synchronous AC 3 fasa, motor ini tetap disebut dengan
BLDC karena pada implementasinya BLDC menggunakan sumber DC sebagai
sumber energi utama yang kemudian diubah menjadi tegangan AC dengan
menggunakan inverter 3 fasa. Tujuan dari pemberian tegangan AC 3 fasa pada stator
BLDC adalah menciptakan medan magnet putar stator untuk menarik magnet rotor.
Oleh karena tidak adanya brush pada motor BLDC, untuk menentukan timing
komutasi yang tepat pada motor ini sehingga didapatkan torsi dan kecepatan yang
konstan, diperlukan 3 buah sensor Hall dan atau encoder. Pada sensor Hall, timing
komutasi ditentukan dengan cara mendeteksi medan magnet rotor dengan
menggunakan 3 buah sensor hall untuk mendapatkan 6 kombinasi timing yang
berbeda, sedangkan pada encoder, timing ditentukan dengan cara menghitung
jumlah pole (kutub) yang ada pada encoder.
Untuk motor listrik pada unit urban listrik kali ini kami membuat beberapa
upgrade diantaranya yaitu, mengurangi beban mekanis pada motor listrik, seperti
penggunaan bearing high speed untuk memperlancar putaran rotor motor listrik,
bearing asli dari motor listrik merupakan bearing dengan kualitas standar.


Gambar 2.10 Pengantian bearing motor
Upgrade lain pada motor listrik yang kami gunakan yaitu proses rewinding atau
proses melilit ulang kawat kumparan tembaga demi meningkatkan torsi serta
putaran, proses rewinding juga tidak luput dengan penggantian luas penampang
kawat untuk meningkatkan arus masuk ke tiap kumparan, kualitas kawat pun
menggunakan tembaga jerman yang merupakan kualitas kawat terbaik di pasaran.

Gambar 2.11 Rewinding pada motor standar


Selain melakukan proses rewinding kami juga mengganti magnet dari motor
BLDC yang kita gunakan, magnet yang kita gunakan yaitu jenis magnet
neodymium. Magnet ini memiliki flux magnet yang cukup kuat sehingga dapat
meningkatkan torsi pada motor BLDC, kerugian dari menggunakan magnet jenis
ini yaitu cogging motor akan bertambah besar, akan tetapi cogging motor dapat
teratasi oleh sistem clucth yang dapat memisahkan putaran motor ketika motor
listrik tidak digunakan.
Gambar 2.12 Penggantian magnet motor standar
Beberapa keuntungan brushless DC motor dengan motor DC biasa, adalah:
a) Lebih tahan lama, karena tidak memerlukan perawatan terhadap sikatnya.
b) Memiliki tingkat efisiensi yang tinggi.
c) Torsi awal yang tinggi.
d) Kecepatan yang tinggi, tergantung pada kekuatan medan magnet yang
dihasilkan oleh arus yang dibangkitkan dari kendali penggeraknya.

Beberapa kelemahan brushless DC motor dengan motor DC biasa, adalah:


a) Metode pengontrolan lebih sulit dibanding motor dc biasa, karena
diperlukannya seperangkat kontroller.
b) Harga yang lebih mahal dibanding dengan motor dc.

1. Spesifikasi kebutuhan motor penggerak


Model motor 9C + 2707
Rated voltages 24V – 48W
Rated power 500W – 1000W
Efficieny 86 %
Weight 6,4 kg
Speed ratio 1 : 1 (direct drive)
Hall sensors Yes
Controller 24V – 48V (32A)
Battery 48V 20Ah Lithium Ion

2. Analisis
Engine urban listrik
Yang ditentukan :
8 lap = 30 menit = 0,5 jam
Jarak = 12 km
Kecepatan (V) = 12/0,5 = 24 km/jam
8 lap = 30 menit
30/8 = 3,75 menit/lap (3 menit 45 detik)/lap
Yang dicari :
- Daya kendaraan
- Daya motor
- Daya kendaraan (P)
Persamaan Daya
𝑾
P=
𝒕
Keterangan
P = Daya
W = Usaha
t = Waktu
Persamaan Usaha
W=F.s
Keterangan
W = Usaha
F = Gaya
s = Jarak
Mencari usaha :
Berat pengemudi + ballast = 70kg, berat racing suit 1 kg, berat helm 1 kg.
70 +1+1 = 72 kg.
Jarak 12 km = 12000 meter dan masa kendaraan 100kg. Maka berapa usaha yang
diberikan pada kendaraan ?
Berat kendaraan + pengemudi = 72 +100 = 172 kg
Maka F = 172 . 9,8 = 1685,6 N (gavitasi 9,8)
Dit : W....?
F = 1685,6 N
S = 12000m
W = F.s
= 1685,6 N . 12000 m
= 20227200 Nm
= 20227,2 Kj
Maka usaha yang diberikan kendaraan adalah 20227,2 kJ.
Daya yang dihasilkan kendaraan :
𝑾
P =
𝒕
𝟐𝟎𝟐𝟐𝟕𝟐𝟎𝟎
=
𝟏𝟖𝟎𝟎
= 11237,3 watt
Maka daya motor yang diperlukan selama 30 menit dan 12 km adalah 11237,3
watt.
DAYA MOTOR (P):
Rumus daya motor :
P = ω . Ʈ (dengan 𝜇k diabaikan )
Dicari torsi (Ʈ)
Rumus torsi :
Ʈ =ƒ.Ɩ
Ʈ = ƒ . Ɩ . sinθ
Ʈ = (72 . 9,8) . 0,2159 . sinθᵒ
Ʈ = 1685,6 . 0,2159 . sin90ᵒ
Ʈ = 363,92 Nm
Keterangan :
P = daya motor
ω = 2 . 𝜋r
= 2 . 3,14 . 0,2159
= 1,571752
Ʈ = 363,92 𝑁m

Maka:
P=ω.Ʈ
P = 1,571752 . 363,92
= 571,99 Watt
= 571,99/746
= 0,76674 Hp
Gambar 2.13 Grafik Power, Efesiensi, Torsi dan beban pada motor

Gambar 2.14 wiring diagram kelistrikan engine dan aksesoris


Gambar 2.15 kelistrikan engine terpasang pada kendaraan

Gambar 2.16 BMS pada baterai

Gambar 2.17 baterai jenis lithium ion yang digunakan pada kendaraan
G. Rancangan system Transmisi
Unit transmisi pada unit kami urban listrik menggunakan sistem transmisi tipe
fixed, dimana percepatan putaran roda hanya dipengaruhi oleh besarnya percepatan
putaran output engine. Kerugian penggunaan sistem transmisi ini adalah tidak
adanya perubahan ratio untuk menyetarakan putaran engine terhadap kebutuhan
torsi kendaraan, namun kelemahan ini dapat teratasi oleh hall sensor yang terdapat
pada motor BLDC sehingga pada kontroller motor BLDC akan terdeteksi kebutuhan
torsi pada setiap kondisi lintasan. kami menggunakan ratio transmisi 28 : 28 (1 : 1)
sebagai output engine terhadap torsi putaran roda yang dibutuhkan kendaraan.
Kombinasi perbandingan sprocket juga dapat dilakukan pada setelah melakuakan
beberapa attempt, apabila dirasa perlu peningkata torsi maupun top speed.

Gambar 2.18 Rancangan sistem transmisi tenaga

Fixed transmisi yang menggunakan chain dan sprocket dapat mentransfer daya
engine secara maksimal dikarenakan tidak adanya slip seperti pada pulley dan belt,
rancangan sistem transmisi kami juga menggunakan dog clucth sebagai pemutus
dan penerus daya dari motor listrik yang juga bertujuan menghindari adanya slip
pada pemindah daya yang kami rancang ini.
Gambar 2.19 Rancang clucth sistem pemindah daya
Pada perancangan sprocket dan dog clucth kami menggunakan bahan baja tempa
agar dikarenakan bahan tersebut tidak mudah aus apabila menerima gesekan dan
beban yang cukup besar.

1. Analisis
Transmisi urban listrik
Yang ditentukan :
8 lap = 30 menit = 0,5
jam Jarak = 12 km
Kecepatan (V) = 12/0,5
= 24 km/jam 8 lap = 30
menit
30/8 = 3,75 menit/lap (3 menit 45 detik)/lap
Dengan kecepatan 24 km/jam kendaraan akan tepat menghabis waktu
30 menit pada 1 attempt, pada kondisi ini sangat rawan apabila terjadi
hambatan pada lintasan yang dapat mengakibatkan kelebihan waktu pada
tiap attempt, maka kecepatan rata-rata perlu ditingkatkan untuk dapat
menempuh waktu aman yaitu di kecepatan 25 km/jam.
v =s/t
25 = 12 / t
t = 12 / 25
t = 0,48 jam
t = 0,48 . 60 menit
= 28 menit 48 detik
Pada kecepatan 25 km/jam dapat digambarkan hubungan roda roda seperti
berikut :

Gambar 2.20 Gear ratio


Diameter roda yaitu sebesar 55 cm, diameter sprocket dengan jumlah mata 28
yaitu sebesar 7 cm, sedangkan diameter motor listrik yaitu 20 cm.maka data
yang dapat kita ambil yaitu:
Da = 20cm
Db = 7cm
Dc = 7cm
Dd = 55cm
vd = 25 km/jam = 6,94 m/s
Kita perlu mencari tau berapa rpm motor agar kecepatan kendaraan yang
ditargetkan dapat tercapai, maka :
ω=v/r
ωd = vd / vr
= 6,94 / 0,27
= 25,7 rad / sec
ωd = ωc
25,7 = vc / rc
25,7 = vc / 0,035
vc = 0,9 m/s
vc = vb
ωb = vb / vb
= 0,9 / 0,035
= 25,7 rad / sec
ωb = ωa
ωa = va / ra
25,7 = va / 0,1
vc = 2,57 m/s
ω = 2πƒ
ƒ = ω / 2π
= (25,7) / 2π
= (12,85 π) Hz
= (771 π) rpm
= 245,54 rpm
Maka agar kendaraan dapat melaju dengan kecepatan minimal 25 km/jam, maka
motor harus dapat berputar hingga 245,54 rpm.
Pada simulasi motor BLDC direct drive torsi maksimum yang dicapai bisa
hingga 6,9Nm, RPM maksimum dapat mencapai 395,3 rpm, efisiensi bisa
mencapai 86,2%, dan konsumsi energi hingga 10.3Wh/km. Untuk mencapai
kecepatan 25 km/jam driver tidak perlu menginjak throttle hingga full melainkan
bisa ¾ bukaan, sehingga konsumsi energi tidak terlalu boros, kekuatan torsi akan
mengikuti seiring dengan berputarnya engine urban listrik.

Gambar 2.21 Transmisi kendaraan

H. Rancangan safety
Rancangan safety ini kami menrancang pemasangan sabuk pengaman dengan
5 titik mounting agar Sabuk pengamanan dapat menahan beban 70 kg. Waktu Keluar
Pengemudi tak lebih dari 10 detik. Pemadam kebakaran unuran 1 kg dipasang di
dalam kendaraan serta tombol darurat dipasang di luar dan di dalam kendaraan.
Berikut rancangan safety yang kami terapkan pada kendaraan kami:
Nama
No Gambar Keterangan
Komponen
Kami
Menggunakan
rollbar buatan
sendiri dengan
bahan pipa bulat
besi yang di bentuk
sedemikian rupa
mengikuti bentuk
1 Rollbar yang dibutuhkan.

Sekat engine yang


kami pakai kami
buat sendiri
menggunakan
2 bahan plat
Sekat Engine
almunium yang
tahan api.

Sabuk pengaman
yanlg kami gunakan
ini kami beli sendiri
karena sudah
3 banyak tersedia di
Safety Belt
pasaran dengan 5
titik mounting agar
Sabuk pengamanan
dapat menahan
beban 70 kg.
Cover rantai yang
kami gunakan
adalah buatan
sendiri yang
berbentuk persegi
4 Cover Ranta panjang dengan
ukuran 45x20x4cm
dari komposit yang
di desain cukup
kaku dan kuat
menahan tumbukan.
Alat pemadam api
yang kami gunakan
adalah jenis ABC
dengan kapasitas 1
Alat kg. Alat pemadam
5 Pemadam api yang kami
Kebakaran gunakan ini kami
beli sendiri karena
sudah banyak
tersedia di pasaran.
Kami merancang
sendiri wiring
kelistrikan sistem
penerangan dan
body. Untuk
membuat wiring
kelistrikan ini agar
Wiring
lebih safety kami
Kelistrikan
menambahkan
6 penerangan
FUSE 20A,
dan Wiring
penentuan duse ini
Kelistrikan
kami dapat dari:
Engine
Fuse = 1 ,35 x Rated
current (ampere)
Beban : 86W/12V =
7,2 A Fuse = 1,35 x
7,2 = 9,72 A
(dibulatkan keatas
jadi 1 0 A )
Untuk baterai,kami
menmbeli baterai
yang dijual satu
paket bersama BMS
nya, BMS pada
baterai ini berfungsi
sebagai pengaman
apabila pada
rangkaian terdapat
kelebihan beban,
suhu pada baterai
yang melebihi
standarnya. Untuk
7 Sumber membuat wiring
Energi/Batery kelistrikan engine
ini agar lebih safety
kami menambahkan
FUSE 30A,
penentuan duse ini
kami dapat dari:
Fuse = 1,35 x Rated
current (ampere)
Beban : 1000W /
48V = 20,8 A
Fuse = 1,35 x
20,8 = 28,1 A
(dibulatkan keatas
jadi 30 A )
BAB III
RENCANA PENGUJIAN KENDARAAN DAN STRATEGI
PENGENDARAAN

A. Pengujian
Pengujian kendaraan sangatlah penting, Agar tidak terjadi kesalahan ketika proses
produksi pembuatan kendaraan. Adapun pengujian yang dilakukan adalah:
1. Pengujian kendaraan dilakukan di area parkir Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung.
2. Pengujian rangka dengan pemberian beban 150 kg pada titik tumpu kendaraan
untuk memastikan rangka tidak berubah bentuk saat diberi beban lebih.

Gambar 3.1 pengujian pemberian beban pada rangka


3. Pengukuran ulang seluruh dimensi kendaraan meliputi panjang total, lebar total,
tinggi total, wheelbase, track width, dimensi pintu, tinggi ruang kemudi, ground
clearance, lebar ruang kemudi, dimensi kaca spion, kotak bagasi, dimensi roda,
dimensi disk brake, kedalaman alur ban dan dimensi steering untuk memastikan
kendaraan telah sesuai dengan regulasi teknis.

Gambar 3.2 pengukuran track width roda belakang


Gambar 3.3 pengukuran ulang kemudi

Gambar 3.4 pengukuran tinggi kendaraan

Gambar 3.5 Pengukuran lebar kendaraan


Gambar 3.6 pengukuran diameter velg

Gambar 3.7 pengukuran tinggi dan lebar pintu

Gambar 3.8 pengetesan klakson dari jarak 4m


4. Pengujian jangkauan pandang dan pengetahuan bendera, pengujian ini dilakukan
agar tidak ada gangguan pandangan saat mengemudi.
5. Pengujian sistem rem, pengujian statis dilakukan dengan cara menempatkan
kendaraan pada bidang dengan kemiringan 20 derajat kemudian rem depan dan
belakang diaktifkan secara bergantian dengan pengemudi berada di dalam
kendaraan, pengujian dinamis dilakukan dengan cara menjalankan kendaraan
dengan kecepatan tertentu kemudian rem diaktifkan pada daerah pengereman,
pengujian ini dilakukan unutk memastikan rem benar-benar bekerja.

Gambar 3.9 pengujian rem pada jalan dengan kemiringan 35º


5. Pengujian safety belt, dilakukan dengan menarik safetybelt dengan gaya
70 kg, Pengujian ini dilakukan untuk memastikan safety belt benar-benar
kuat menahan beban.

Gambar 3.10 pengujian seatbelt pada saat dipasang dan ditarik


6. Pengujian escape dari dalam kendaraan untuk memastikan pengemudi dapat
keluar dari kendaraan kurang dari 10 detik.
7. Pengujian motor listrik menggunakan tachometer unutk mengetahui rpm motor
untuk mengetahui perbandingan gear yang dibutuhkan.
8. Pengujian suara klakson mengguanakn dB meter agar dapat mencapai batas
suara klakson sesuai regulasi.

Gambar 3.11 Pengujian putaran motor menggunakan tachometer


9. Pengujian motor listrik menggunakan watt meter untuk mengetahui tegangan,
arus, dan konsumsi daya pada saat kendaraan melaju
10. Pengujian aksesoris kendaraan seperti lampu – lampu, klakson, dan wiper
dipastikan agar berfungsi dengan baik.

Gambar 3.12 pengujian lampu kendaraan


11. Pengujian slalom, dilakukan dengan mengemudikan kendaraan melewati
beberapa rintangan berupa cone yang berjarak 3 m setiap conenya dengan
formasi diatur zig-zag dan melakukan U turn untuk menguji radius putar
kemudi kendaraan.
Gambar 3.13 pengujian slalom dan radius putar

B. Strategi Pengendaraan
Strategi yang digunakan pada perlombaan Kontes Mobil Hemat Energi 2018
diantaranya :
1. Menggunakan lap timer sebagai acuan dalam estimasi waktu tiap lap.
2. menggunakan speedometer pada kendaraan sebagai acuan pengemudi dalam
menentukan kecepatan kendaraan.
3. Mengatur bukaan throttle dengan menyesuaikan medan lintasan lomba.
4. Kurangi penggunaan rem yang mampu menghambat laju kendaraan kecuali
darurat.
5. Mengambil race line dan sudut belok paling besar untuk mengurangi hambatan
gesek pada ban.
6. Mengambil akselerasi ketika jalan datar.
7. Mengatur stabilitas kemudi dan tidak mengemudikan secara zig zag.
8. Meminimalisir jarak dengan kendaraan lain.
9. Mengatur kecepatan agar tetap konstan dan mencegah terjadinya akselerasi
mendadak.
10.Menggunakan alat komunikasi bebas genggam agar pengemudi dapat
berkomunikasi dan berkoordinasi dengan kru tim diluar sirkuit.
BAB IV
RANCANGAN PROSES DAN MANAGEMEN PRODUKSI

A. Rancangan Proses
Tahapan pengerjaan meliputi : mendesign, uji software, pembentukan
miniatur, perencanaan pembuatan, pembelian material, pembentukan serta
pengujian kembali unit jadi.
1. Membentuk body
Bahan-bahan yang kami gunakan adalah sebagai berikut:
a. Aerosil, bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi
berwarna putih dan berfungsi untuk perekat mat agar fiberglass menjadi
kuat dan tidak pecah.
b. Resin, bahan ini berwujud cairan seperti lem berkelir berfungsi untuk
mengeraskan bahan serat fiberglass atau serat karbon . Perbandinganya
adalah resin 1 liter dan katalis 1/40 liter (0.025 liter).
c. Katalis, berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat dan fungsinya
sebagai katalistor agar resin cepat mengeras.
d. Fiberglass bahan ini berupa anyaman serat kaca mirip kain yang terdiri
dari beberapa model dari yang halus hingga kasar dan fungsinya adalah
sebagai pelapis campuran atau adonan dasar fiberglass.
e. Carbon fiber, bahan ini berupa anyaman serat karbon mirip kain yang
menyerupai fiberglass dengan kekuatan yang lebih kuat dibanding
fiberglass.
f. Wax mold release, bahan ini berwujud seperti lelehan lilin yang fungsinya
sebagai pelapis pada cetakan agar hasil cetakan molding mudah dilepas.
g. Dempul. setelah hasil cetakan terbentuk dan dapat dilakukan pengamplasan
agar permukan tidak berpori-pori dan perlu dilakukan pendempulan.
Pendempulan dilakukan hanya pada bagian-bagian yang berpori.
2. Membentuk rangka
Bahan untuk bagian utama rangka menggunakan besi holow 4x2 cm,
selain itu terdapat penguat lain pada rangka yang terbuat dari pipa
alumunium, kami membentuk kendaraan ini dengan memotong, membentuk,
serta menyambung bagian - bagian rangka. Penyambungan bagian-bagian
rangka pada kendaraan Turangga Cetha EV7 ini dengan metode las asitelin,
penyambungan menggunakan baut, dan menggunakan paku rivet.
3. Pemasangan komponen pada rangka
 Penyetelan Dudukan roda
 Pemasangan roda
 Pemasangan sitem kemudi
 Penyetelan sudut belok
 Pemasangan penggerak
 Pemasangan rem
 Pemasagan rol bar
 Pembuatan dudukan bodi
4. Pemasangan bodi pada rangka, menggabungkan bodi pada rangka dengan
menguncinya melalui dudukan bodi yang dibuat agar menjaga bodi tidak
bergeser atau terlepas dari rangka
5. Pemasangan kelistrikan, kelistrikan bodi dengan memasang jalur kelistrikan
dari baterai ke lampu-lampu dan aksesoris lainya, sedangkan kelistrikan
engine memasang jalur dari battery ke motor/penggerak dengan
mempertimbangkan safety pada wiring yang dibuat.
6. Test drive, dilakukan untuk memastikan kendaraan benar-benar layak untuk
digunakan, hal yang diamati yaitu posisi bodi (Berubah atau tidak saat di
kendaraai), sudut belok, pengereman dan lampu-lampu.
B. Manajemen Produksi
C. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pembuatan kendaraan TURANGGA CETHA membutuhkan banyak SDM
dalam perakitannya, karena pembuatannya dimulai dari awal maka dari itu untuk
mengefisiensikan dan mengefektifkan waktu, setiap anggota mendapatkan jobdesk
sesuai dengan keahlian masing masing. Pembagian ini dibagi menjadi 3 yaitu
manajer, bagian teknis dan non-teknis. Berikut pembagian jobdesk tiap anggota:
No Bagian Perancang dan Pembuat
1 Manajer Waskito Widya Nugroho
2 Non-teknis Shafira Tri Rahayu
3 Sasis Redza Muhammad
4 Bodi Oka Ismianto
5 Sistem Kemudi Caesar Moslem
6 Sistem Pengereman Asep Muhidin
7 Sistem Powertrain Oka Ismianto
8 Sistem Penggerak Redza Muhammad
9 Rancangan safety Asep Muhidin
Frendi Kristiantoro, Gisa
10 Supporting Team
Kusdinar
Fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk membangun kendaraan seluruhnya
menggunakan fasilitas dari workshop otomotif FPTK UPI.

C. Analisis Biaya

No. Bagian Nama Kebutuhan Jumlah Harga/Pcs Total


Unit motor listrik dan
1 Set Rp 7.000.000 Rp 7.000.000
controler (satu paket)
Baterai 1 Pcs Rp.6.000.000 Rp.6.000.000
1 Engine
Modifikasi Lain Rp.`1.000.000 Rp.1.000.000
Transportasi Pembelian Rp.2.000.000
Motor Rp. 2.000.000
(baterai assesoris,
2 Kelistrikan klakson, switch, lampu Paket
1 Rp.2.000.000 Rp. 2.000.000
depan, lampu belakang,
wiper, dll )
Posh joint M10 4 Pcs Rp. 30.000 Rp. 120.000
Posh joint M8 12 Pcs Rp. 25.000 Rp. 300.000
Steering
3 Sistem pengereman 4 Set Rp. 700.000 Rp. 2.800.000
System
bearing roda 8 Pcs Rp 65.000 Rp. 520.000
bearing poros belakang 4 Pcs Rp 80.000 Rp. 320.000
King pin 2 Buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
Axel 2 Buah Rp. 20.000 Rp. 40.000
Baut 12 16 Buah Rp. 1.000 Rp. 16.000
Mur 12 16 Buah Rp. 1.000 Rp. 16.000
Roda dan Ban 4 Set Rp. 200.000 Rp. 800.000
Rem 4 Set Rp. 250.000 Rp. 3.200.000
4 Sistem Rem
Kabel Rem 2 Kabel Rp. 190.000 Rp. 1.000.000
Almunium Hollow
1 Set Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
2,5x5 cm
5 Rangka Almunium Plat 2mm 4 Set Rp. 500.000 Rp. 2.000.000
Thinner 2 Liter Rp. 25.000 Rp. 50.000
(almunium) 1 Meter Rp. 60.000 Rp. 120.000
Biaya
6 15 Rp.150.000 Rp. 2.250.000
Pengujian
TOTAL KEBUTUHAN Rp 29.620.000
BAB V
PROGRES PEMBUATAN DAN PERAKITAN KENDARAAN

A. Proses dan Pembuatan Bodi Kendaraan

Gambar 5.1 Proses Mendempul Cetakan Bodi

Gambar 5.2 Proses Mengamplas Cetakan Bodi

Gambar 5.3 Proses Pembuatan Pintu Pada Bodi


Gambar 5.4 Pintu Yang Telah Dicetak

Gambar 5.5 Pintu Yang Sudah Dirapihkan dan Dipasang Pada Bodi

Gambar 5.6 Proses Memperhalus Bodi Bagian Dalam


Gambar 5.7 Bodi Bagian Samping

Gambar 5.8 Tampak Bodi Kendaraan Setelah Terpasang Pada Sasis

Untuk bodi keseluruhan kendaraan tim membuat dari awal, dimulai dari pembuatan
bentuk menggunakan gabus, pelapisan menggunakan resin, pembuatan cetakan negatif
hingga mencetak bodi kendaraan menggunakan bahan resin dan karbon fiber. Tim
mencetak sendiri keseluruhan bagian bodi dan pintu pada bodi dari mulai mengamplas,
menambal bagian cetakan yang rusak hingga mencetak menggunakan karbon. Gambar
5.2 dan 5.3 menunjukan awal proses pencetakan bodi dan pintu. Gambar 5.6
menunjukan finishing bodi kendaraan. Gambar 5.8 adalah tampak samping pada bodi
kendaraan yang sudah selesai di cetak dan di design.
B. Proses dan Pembuatan Sasis Kendaraan

Gambar 5.9 Menggerinda Material Chasis

Gambar 5.10 Proses Pengelasan Sasis Kendaraan

Gambar 5.11 Sasis Kendaraan


Gambar 5.12 Sasis Kendaraan Sedang Dalam Pemasangan Sistem Kemudi
Chasis pada kendaraan tim membuatnya dari awal. Proses pembuatan chasis terlihat
pada gambar 5.9 dan 5.10 menunjukan awal proses menggerinda material chasis
hingga mengelas material sampai membentuk chasis kendaraan. Terlihat pada
gambar 5.11 adalah bentuk fisik chasis kendaraan urban.

C. Proses Perakitan Dan Pembuatan Sistem Kemudi Pada Kendaraan

Gambar 5.13 Proses Pembubutan Steering Column


Gambar 5.14 Proses Pemotongan Bahan Tie Rod

Gambar 5.15 Proses Pengetapan Tie Rod

Gambar 5.16 Proses Pengelasan Antara Tie Rod dengan Mur


Gambar 5.17 Tampak Tie Rod Setelah Selesai Pembuatan

Gambar 5.18 Steering Wheel

Gambar 5.19 Proses Pemasangan dan Perakitan Pada Steering Wheel


Gambar 5.20 Proses Pemasangan steering knuckle dan Tie Rod
Pembuatan sistem kemudi diawali dengan mengukur sudut knuckle yang harus
sesuai dengan sudut ackerman steering, kemudian semua bahan untuk kemudi
dipotong, digerinda, dibubut dan disambung dengan cara dilas dan menggunakan
baut. Steering wheel dibuat menggunakan bahan komposit karbon fiber untuk
mengurangi beban dan bentuk dapat menyesuaikan dengan kenyamanan
genggaman pengemudi.

D. Proses Pembuatan dan Perakitan Sistem Rem Pada Kendaraan

Gambar 5.21 Pengukuran Ketebalan Disk Break

Gambar 5.22 Pemasangan Kaliper Setelah dibersihkan


Gambar 5.23 Proses Pemasangan Untuk Dudukan Rem Depan

Gambar 5.24 Kontruksi Sistem Rem

Gambar 5.25 Disk Brake Yang Telah Terpasang


Perancangan sistem rem dimulai dari pemilihan disk brake, kaliper rem, master
rem yang sesuai dengan regulasi, kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan
dudukan rem depan dan belakang yang disesuaikan dengan bentuk rangka, bahan
pembuatan dudukan rem menggunakan plat besi dengan ukuran 5mm, dipotong dan
dibentuk nmenggunakan gerinda dan disesuaikan dengan bentuk kaliper rem dan
rangka. Pedal rem dibuat sesuai dengan regulasi dengan luas 25 cm2 untuk
kenyamanan pengemudi pada saat pengereman. Pola jalur pipa rem sudah tidak lagi
menggunakan pola X dengan tujuan kendaraan akan tetap aman ketika terjadi
kesalahan pada salah satu sistim rem.

E. Proses Perakitan Sistem Pemindah Tenaga Pada Kendaraan

Gambar 5.26 Proses Pemasangan Sistem Pemindah Tenaga

Gambar 5.27 Sistem Pemindah Tenaga


Sistem pemindah tenaga dibuat sesuai rancangan perhitungan, pemasangan dibuat
mudah dan praktis untuk memudahkan penggantian rasio gigi, dan memudahkan untuk
perbaikan apabila terjadi kerusakan.

F. Proses Perakitan Motor Listrik (Engine) Pada Kendaraan

Gambar 5.28 Motor Listrik

Gambar 5.29 Proses Pembongkaran dan maintenance motor listrik

Gambar 5.30 Proses Pemasangan Motor Listrik


Motor listrik menggunakan jenis brushless DC motor yang dudukannya
disesuaikan dengan rangka dan transmisi dengan tujuan untuk memudahkan
perbaikan apabila terjadi kerusakan pada motor listrik.

Gambar 5.31 Proses Pembuatan Penutup Rantai dan Motor Listrik

G. Proses Pembuatan dan Perakitan Safety

Gambar 5.32 Pemasangan Safety Belt


Gambar 5.33 Pengujian Safety Belt

Gambar 5.34 Pemasangan Apar Pada Kendaraan


Seatbelt dipasang dengan rangka sesuai dengan posisi pengemudi untuk menjaga
pengemudi tetap aman ketika kendaraan mengalami kecelakaan, seatbelt yang
digunakan sesuai dengan standar untuk kompetisi, seatbelt mudah dilepaskan untuk
memudahkan pengemudi keluar dari kendaraan namun tetap kencang ketika dipakai.
Apar ditempatkan disamping pengemudi agar mudah dijangkau apabila terjadi
kebakaran di ruang kemudi, ataupun diluar ruang kemudi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Perbandingan antara konsep kendaraan dan kenyataan yang kami alami
diantaranya :
1. Bentuk bodi sesuai namun terdapat perbedaan di beberapa bagian,
dikarenakan pembuatan bodi yang dilakukan secara manual tanpa bantuan
alat otomatis seperti CNC ataupun 3D printing, selain itu proses pencetakan
dan berbagai penyesuaian pada rangka membuat bodi sedikit berbeda dari
perencanaan
2. Pembuatan rangka juga sedikit mengalami perubahan dan modifikasi dari
perencanaan awal dikarenakan terdapat sedikit perubahan bentuk pada saat
mengelasan terdapat pula beberapa penyesuaian untuk mendapatkan
kenyamanan pengemudi, kestabilan kendaraan ketika berjalan dan
berbelok, juga kekuatan rangka ketika dikendarai dan menerima beban statis
maupun dinamis.
3. Perencanaan sistim kelistrikan disesuaikan dengan wiring diagram yang ada
untuk memudahkan pembacaan wiring, selain itu untuk memudahkan
perbaikan ketika terjadi kerusakan.
4. Perencanaan sistem steering disesuaikan dengan rancangan dan
membuahkan hasil yang cukup maksimal ketika kendaraan dikemudikan.
5. Sistem pengereman mengalami sedikit masalah pada jalur pipa rem,
dikarenakan seringnya terjadi kebocoran pada sambungan sambungan rem,
namun penggunaan sealtape dapat mengurangi dan menanggulangi masalah
tersebut.

Modifikasi dan perbaikan yang akan dilakukan tim bumi siliwangi 4 pada
KMHE selanjutnya diantaranya:
1. Body
Setelah mensimulasikan bodi yang telah di desain menggunakan software
flow Design, Modifikasi yang dilakukan pada body diantarnaya mengganti
kaca dan mencetak ulang untuk bagian pintu.
2. Chasis
Modifikasi yang dilakukan pada chasis adalah mengganti bahan rangka yang
lebih ringan dari bahan yang terdahulu dengan menggunakan besi hollow
yang lebih tipis dari yang terdahulu. Membuat hub roda yang tidak
mengganggu system rem saat roda dilepas.
3. Sistem Kemudi
Yang dilakukan pada system kemudi yaitu dengan mengatur ulang sudut
belok kemudi, menggunakan ban khusus tetapi masih sesuai dengan regulasi.
4. Pengereman
Pada system rem, rem yang digunakan rem jenis fixed, menggunakan master
rem yang memiliki 2 jalur yang berbeda, serta memodifikasi pada caliper rem
agar kampas rem tidak terjadi gesekan dengan disc brake setelah proses
pengereman
5. Penggerak
Modifikasi yang dilakukan pada penggerak adalah dengan melilit ulang
motor listrik pabrikan dan menambahkan hedshing untuk proses pendinginan
motor, mengurangi berat motor dengan memapas cover motor.
6. Target konsumsi energi yang ingin di capai Tim Bumisiliwangi 4 pada kmhe
2018 dapat memperoleh hasil 200 km/Kwh
Modifikasi yang dilakukan tetap mengacu pada peraturan dan regulasi yang di
buat oleh panitia KMHE 2018

B. Saran
Perencanaan yang matang dalam mendesain kendaraan hemat energi sangatlah
penting untuk dipenuhi. Hal ini menjadi tolak ukur demi terwujudnya kendaraan
yang mampu mengatasi masalah kelangkaan bahan bakar fosil saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Asep.2006. Analisis Model Rangka pada Kendaraan Nissan Sena A 12


Tahun 1976 Untuk Car Training Stand. Gunadi.2008. Teknik Bodi Otomotif
jilid1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.

Gunadi. 2008. Teknik Bodi Otomotif jilid 3. Jakarta : Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

I Nyoman Sutantra dan Bambang Sampurno, Teknologi Otomotif, Edisi 2, Guna


Widya, Surabaya, 2010.

Jama,Jalius.2008.Teknik Sepeda Motor Jilid 3.Jakarta : Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

M. Islam dan M. Mamun. 2010.Computational Drag Analysis Over ACar


Body.Dhaka: Department of Mechanical Engineering, University of
Engineering and Technology Bangladesh.

Wildi, Theodore. 1997. Electrical Machines, Drives, And Power System. London:
Prentice-Hall International (UK) Limited.

Sumber Refferensi:
http://ww1.microchip.com/downloads/en/appnotes/00857a.pdf. Journal of AN857
Microchip Corp. Diakses pada tanggal 15 juni 2014. Sutantra N. dan Sampurno
B.(2010) Teknologi Otomotif, Edisi 2, Surabaya: Guna Widya.

Anda mungkin juga menyukai