URBAN LISTRIK
Dosen Pembimbing 1
Nama Lengkap : Sriyono, M.Pd.
NIP : 19690830 199802 1 001
Alamat Kantor : Jl. Dr Setiabudi No. 229 Bandung 40154
Jawa Barat - Indonesia
Alamat Rumah : Jl. Geger Arum no. 17A RT 04 / RW 06
Kel. Isola Kec. Sukasari, Bandung 40154
Telepon/Faksmile/HP : +6285723131900
E-mail : sriyono@upi.edu
Mahasiswa 1
Nama Lengkap : Waskito Widya Nugroho
NIM : 1404073
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/8
Alamat Rumah : Kp. Lapang No. 13 RT 06/03
Desa Sariwangi, Kec. Parongpong
Kab. Bandung Barat 40559
Telepon/Faksmile/HP : +6285721107704
E-mail : waskito.widya@gmail.com
Mahasiswa 2
Nama Lengkap : Muhammad Caesar Moslem
NIM : 1405637
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/8
Alamat Rumah : Jl. Sultan Agung No. 42 Kali Biru
Bekasi Barat
Telepon/Faksmile/HP : +62812120676542
E-mail : cesarmoslem@rocketmail.com
Mahasiswa 3
Nama Lengkap : Redza Muhammad
NIM : 1505688
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/6
Alamat Rumah : Gang Melong Dalam No.10
RT 02/03 Kel Cikawo
Kec Lengkong, Bandung
Telepon/Faksmile/HP : +6283145823651
E-mail : redzamuhammad@student.upi.edu
Mahasiswa 4
Nama Lengkap : Shafira Tri Rahayu
NIM : 1505599
Jurusan/Program Studi/Semester : Teknik Elektro/D3/ 6
Alamat Rumah : Jl. Karet Pasar Baru Barat 1 No.33
RT 10/07 Kel Karet Tengsin
Kec. Tanah Abang
Telepon/Faksmile/HP : +6283811934595
E-mail : Shafira.rayhanun@gmail.com
Mahasiswa 5
Nama Lengkap : Asep Muhidin
NIM : 1607644
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/ 5
Alamat Rumah : Dusun Lembur Sawah RT/RW 03/11
Desa Cijeruk Kec. Pamulihan Kab.
Sumedang
Telepon/Faksmile/HP : +628996153277
E-mail : asepmuhidin@student.upi.edu
Mahasiswa 6
Nama Lengkap : Adri Irfan Setyawan
NIM : 1607061
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/D3/5
Alamat Rumah : Jl rh Abdul halim no 11
RT/RW 03/16 Kel. Cigugur Tengah
Kec. Cimahi Tengah
Telepon/Faksimile/HP : 085524414299
E-mail : adriirfan98@gmail.com
Mahasiswa 7
Nama Lengkap : Oka Ismiyanto
NIM : 1607681
Jurusan/Program Studi/Semester : Pendidikan Teknik Mesin/S1/5
Alamat Rumah : Kp. Cibokor RT 003/007
Desa Lumpang Kec. Parungpanjang
Kab. Bogor
Telepon/Faksmile/HP : 0895323395597
E-mail : okaismiyanto@student.upi.edu
REKAPITULASI DATA DIRI PESERTA
Dosen Pembimbing
a) Gelar Kesarjanaan
a) Nama lengkap a) Jurusan
NO b) Pendidikan Akhir Pria/Wanita
b) Bidang keahlian b) Fakultas
(S1/S2/S3)
a) Sriyono, M.Pd. a) M.Pd a) Pend. Teknik
1 b) Otomotif b) S2 Mesin Pria
b) FPTK
Mahasiswa
Pendidikan
NO Perguruan Tinggi Kota Tahun Lulus Bidang Studi
1 IKIP Bandung Bandung 1997 Otomotif
2 Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2017 PTK
URBAN LISTRIK
Sumber: Hudha Rencana P. S. W. dan Muhammad N.Y, 2014 Perancangan dan Uji
Performa Axial Flux Permanent Magnet Coreless Brushless Direct Curent
(DC) Motor, Jurnal ITS
Hal tersebut membuktikan bahwa motor BLDC merupakan motor yang dapat
diandalkan dalam kendaraan listrik, baik dalam kompetisi maupun dapat diaplikasikan
dalam kendaraan listrik yang sesungguhnya.
Hasil diperoleh Urban Concept pada event Kontes Mobil Hemat Energi tahun
2017 dapat memperoleh best result 99,7 km/kWh. Evaluasi dari event kemarin di unit
Urban Concept yaitu berat bodi mencapai 115 kg, Konstruksi chasis yang membuat
kendaraan susah dikontrol saat berbelok serta bahan yang terlalu berat sehingga terjadi
penambahan beban yang mempengaruhi efisiensi bahan bakar.
Keberhasilan Tim Bumi Siliwangi 4 meraih runner-up dalam Shell
EcoMarathon Asia pada kategori Urban Concept Battery Electric serta menjadi juara
1 Shell eco-marathon Drivers World Championship yang di selenggarakan pada awal
Juli tahun 2016, menjadi Best Resault pada KMHE 2016, serta menempati posisi ke 3
pada Shell EcoMarathon Asia 2018 tidak membuat Tim Bumi Siliwangi 4 puas begitu
saja, kami segera melakukan riset pembuatan kendaraan Turangga Cetha generasi
selanjutnya. Riset yang sedang kami laksanakan saat ini diantaranya membuat rangka
ringan tetapi kuat sebagai faktor keamanan, bodi yang lebih aerodinamis dan pemindah
daya yang lebih ringan agar memperoleh jarak tempuh yang sejauh-jauhnya dengan
konsumsi baterai untuk menggerakkan motor listrik yang sehemat mungkin. Konsepan
Rancangan mobil Tim Bumi Siliwangi 4 mengacu pada rancangan Team LH - EST
dari vietnam yang mendapatkan best result 129,3 km/kWh pada event Shell Eco
Marathon Asia 2018, Experimental Vehicle Team Alpha dari Amerika Serikat yang
mendapatkan best result 62,3 Km/KWh pada Shell Eco Marathon Amerika 2018, dan
Toulouse Ingenierie Multidisciplinaire team dari Prancis dengan best result 188,3
Km/KWh pada Shell Eco Marathon Eropa 2018 .
BAB II
PERANCANGAN KENDARAAN
1 Depan
2 Samping
3 Keseluruhan
Bentuk bodi kendaraan merupakan salah satu dari berbagai aspek yang
mempengaruhi performa sebuah kendaraan. Bentuk bodi kendaraan berkaitan
erat dengan beban aerodinamika. Oleh karena itu kami akan membuat bentuk
bodi kendaraan yang aerodinamis. Bentuk bodi kendaraan yang aerodinamis
dapat berpengaruh pada berkurangnya pemakaian bahan bakar serta dapat
meminimalisir gaya-gaya yang menghambat laju kendaraan dan juga resiko
kegagalan operasional dalam hal ini kecelakaan pada saat kendaraan
beroperasi.
4. Analisa aerodinamika
Dilihat dari konsep kendaraan yang kami rancang dengan mengoptimalkan
sistem yang ada pada kendaraan urban concept kelas listrik yaitu :
2. Spesifikasi
Sekat Engine
3. Bentuk
Keterangan:
σ1 = Tegangan normal (gram/mm²)
P = Gaya (gram)
A = Luas permukaan (mm2)
σ1 = P/A
= 30916,353 /{(20.40)-(18.38)}
= 30916,353 / (800-684)
= 30916,353 / 116
= 226.520 gram/mm²
= 0,226 Kg/cm²
Keterangan:
σ izin = Tegangan yang diizinkan (gram/mm²)
σy = Tegangan maksimal bahan (gram/mm²)
n = Faktor keamanan
σy = 7,1 Kg/cm²
n=7
σ izin = 7,1/7
= 1,01 Kg/cm²
Bentuk
2. Spesifikasi
Sistem kemudi
Presisi (tidak ada kelonggaran berlebih) Ya
Diameter sistem kemudi 25 cm
Radius belok (m) 4m
Analisis
Rumus Radius Belok sistem kemudi 2 roda (R2), Adalah:
𝐿
R2 = 57,29 (Nyoman Sutantra, 2010: 346)
𝛿𝑓0 − 𝑎𝑟0 + 𝑎𝑟0
Diketahui :
L = Panjang Wheel Base (125 cm)
𝛿𝑓0 = Belokan Roda Depan (30○)
𝑎𝑟0 + 𝑎𝑟0 = Sudut Slip Roda Depan dan Belakang (5○)
Dicari : R2
125
R2 = 57,29
30° −5 +5
125
R2 = 57,29
20
R2 = 328 cm
R2 = 3,28 m
4. Modifikasi
No Nama Gambar Keterangan
Steering wheel yang di
gunakan memiliki diameter
26 cm tombol – tombol
didesain mudah dijangkau
jempol pengemudi,
dilengkapi dengan display
1 speedometer dan wattmeter,
Steering
setir nyaman digenggam
terinspirasi dari steering
wheel F1.
1. Bentuk
3. Analisis
1) Mencari Jarak Pengereman
𝑣2
S= (Sularso,1997:91)
2𝑒𝑔
Dimana:
S = Jarak pengereman (m)
Jarak pengereman yang diharapkan 20 m
V = Kecepatan kendaraan (m/s) = 50 km/jam = 13,8 m/s
g = Percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
e = Perlambatan m/s2
Dari nilai-nilai diatas kita bisa menentukan nilai perlambatan pada
kendaraan yang dirancang:
2.𝑠.𝑔 2.20.9,81
e= = = 2,06 m/s2
𝑉2 13,82
t = 6 detik
4. Modifikasi
Nama
No Gambar Keterangan
komponen
Pedal rem yang digunakan
yaitu dengan menggunakan
plat setebal 5 mm dengan
ukuran 25 mm2, dilengkapi
dengan parking brake yang
sesuai dengan regulasi dan
1 Pedal rem di desain senyaman
mungkin sehingga
memudahkan pengemudi
untuk mengoperasikannya.
Untuk pengadaan
komponen jenis ini dibuat
sendiri.
Master rem yang digunakan
adalah master rem mobil
untuk mendapat tekanan
minyak rem yang cukup,
memiliki dua jalur yang
2 Master Rem
berbeda untuk memudahkan
pembagian jalur pipa rem.
Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart mobil
Selang rem yang digunakan
yaitu selang rem mobil karet
yang fleksibel sehingga
ketika kendaraan belok bisa
mengikuti kontruksi
3 Selang Rem kendaraan dan tidak
menghambat proses
pengereman.
Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart mobil
Saluran pembagi yang
digunakan yaitu
menggunakan cabang 3,
karena kendaraan
menggunakan 4 caliper
4 Neipel cabang sehingga saat efektif dalam
3 proses penyaluran minyak
rem dari master rem.
Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart mobil.
Caliper rem yang digunakan
yaitu caliper rem motor tipe
fixed caliper dengan piston
ganda, supaya daya
5 pengereman kuat dan
Caliper Rem
responsif.
Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart motor.
Disk brake yang digunakan
yaitu disk brake motor
dengan ketebalan 4 mm,
digunakan disk brake ini
Disk karena untuk
6 Brake/Piringan mengefektifkan ruang yang
Cakram ada dikendaraan dan sesuai
regulasi panitia.
Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart motor.
Reservoir tank yang
digunakan yaitu reservoir
motor pada umumnya
karena konstruksi yang
sederhana dan memiliki
7 Reservoir tank daya tampung yang banyak
dan efesiensi tempat.
Untuk pengadaan
komponen jenis ini didapat
dari toko sparepart motor.
Gambar 2.10 Pengantian bearing motor
Upgrade lain pada motor listrik yang kami gunakan yaitu proses rewinding atau
proses melilit ulang kawat kumparan tembaga demi meningkatkan torsi serta
putaran, proses rewinding juga tidak luput dengan penggantian luas penampang
kawat untuk meningkatkan arus masuk ke tiap kumparan, kualitas kawat pun
menggunakan tembaga jerman yang merupakan kualitas kawat terbaik di pasaran.
2. Analisis
Engine urban listrik
Yang ditentukan :
8 lap = 30 menit = 0,5 jam
Jarak = 12 km
Kecepatan (V) = 12/0,5 = 24 km/jam
8 lap = 30 menit
30/8 = 3,75 menit/lap (3 menit 45 detik)/lap
Yang dicari :
- Daya kendaraan
- Daya motor
- Daya kendaraan (P)
Persamaan Daya
𝑾
P=
𝒕
Keterangan
P = Daya
W = Usaha
t = Waktu
Persamaan Usaha
W=F.s
Keterangan
W = Usaha
F = Gaya
s = Jarak
Mencari usaha :
Berat pengemudi + ballast = 70kg, berat racing suit 1 kg, berat helm 1 kg.
70 +1+1 = 72 kg.
Jarak 12 km = 12000 meter dan masa kendaraan 100kg. Maka berapa usaha yang
diberikan pada kendaraan ?
Berat kendaraan + pengemudi = 72 +100 = 172 kg
Maka F = 172 . 9,8 = 1685,6 N (gavitasi 9,8)
Dit : W....?
F = 1685,6 N
S = 12000m
W = F.s
= 1685,6 N . 12000 m
= 20227200 Nm
= 20227,2 Kj
Maka usaha yang diberikan kendaraan adalah 20227,2 kJ.
Daya yang dihasilkan kendaraan :
𝑾
P =
𝒕
𝟐𝟎𝟐𝟐𝟕𝟐𝟎𝟎
=
𝟏𝟖𝟎𝟎
= 11237,3 watt
Maka daya motor yang diperlukan selama 30 menit dan 12 km adalah 11237,3
watt.
DAYA MOTOR (P):
Rumus daya motor :
P = ω . Ʈ (dengan 𝜇k diabaikan )
Dicari torsi (Ʈ)
Rumus torsi :
Ʈ =ƒ.Ɩ
Ʈ = ƒ . Ɩ . sinθ
Ʈ = (72 . 9,8) . 0,2159 . sinθᵒ
Ʈ = 1685,6 . 0,2159 . sin90ᵒ
Ʈ = 363,92 Nm
Keterangan :
P = daya motor
ω = 2 . 𝜋r
= 2 . 3,14 . 0,2159
= 1,571752
Ʈ = 363,92 𝑁m
Maka:
P=ω.Ʈ
P = 1,571752 . 363,92
= 571,99 Watt
= 571,99/746
= 0,76674 Hp
Gambar 2.13 Grafik Power, Efesiensi, Torsi dan beban pada motor
Gambar 2.17 baterai jenis lithium ion yang digunakan pada kendaraan
G. Rancangan system Transmisi
Unit transmisi pada unit kami urban listrik menggunakan sistem transmisi tipe
fixed, dimana percepatan putaran roda hanya dipengaruhi oleh besarnya percepatan
putaran output engine. Kerugian penggunaan sistem transmisi ini adalah tidak
adanya perubahan ratio untuk menyetarakan putaran engine terhadap kebutuhan
torsi kendaraan, namun kelemahan ini dapat teratasi oleh hall sensor yang terdapat
pada motor BLDC sehingga pada kontroller motor BLDC akan terdeteksi kebutuhan
torsi pada setiap kondisi lintasan. kami menggunakan ratio transmisi 28 : 28 (1 : 1)
sebagai output engine terhadap torsi putaran roda yang dibutuhkan kendaraan.
Kombinasi perbandingan sprocket juga dapat dilakukan pada setelah melakuakan
beberapa attempt, apabila dirasa perlu peningkata torsi maupun top speed.
Fixed transmisi yang menggunakan chain dan sprocket dapat mentransfer daya
engine secara maksimal dikarenakan tidak adanya slip seperti pada pulley dan belt,
rancangan sistem transmisi kami juga menggunakan dog clucth sebagai pemutus
dan penerus daya dari motor listrik yang juga bertujuan menghindari adanya slip
pada pemindah daya yang kami rancang ini.
Gambar 2.19 Rancang clucth sistem pemindah daya
Pada perancangan sprocket dan dog clucth kami menggunakan bahan baja tempa
agar dikarenakan bahan tersebut tidak mudah aus apabila menerima gesekan dan
beban yang cukup besar.
1. Analisis
Transmisi urban listrik
Yang ditentukan :
8 lap = 30 menit = 0,5
jam Jarak = 12 km
Kecepatan (V) = 12/0,5
= 24 km/jam 8 lap = 30
menit
30/8 = 3,75 menit/lap (3 menit 45 detik)/lap
Dengan kecepatan 24 km/jam kendaraan akan tepat menghabis waktu
30 menit pada 1 attempt, pada kondisi ini sangat rawan apabila terjadi
hambatan pada lintasan yang dapat mengakibatkan kelebihan waktu pada
tiap attempt, maka kecepatan rata-rata perlu ditingkatkan untuk dapat
menempuh waktu aman yaitu di kecepatan 25 km/jam.
v =s/t
25 = 12 / t
t = 12 / 25
t = 0,48 jam
t = 0,48 . 60 menit
= 28 menit 48 detik
Pada kecepatan 25 km/jam dapat digambarkan hubungan roda roda seperti
berikut :
H. Rancangan safety
Rancangan safety ini kami menrancang pemasangan sabuk pengaman dengan
5 titik mounting agar Sabuk pengamanan dapat menahan beban 70 kg. Waktu Keluar
Pengemudi tak lebih dari 10 detik. Pemadam kebakaran unuran 1 kg dipasang di
dalam kendaraan serta tombol darurat dipasang di luar dan di dalam kendaraan.
Berikut rancangan safety yang kami terapkan pada kendaraan kami:
Nama
No Gambar Keterangan
Komponen
Kami
Menggunakan
rollbar buatan
sendiri dengan
bahan pipa bulat
besi yang di bentuk
sedemikian rupa
mengikuti bentuk
1 Rollbar yang dibutuhkan.
Sabuk pengaman
yanlg kami gunakan
ini kami beli sendiri
karena sudah
3 banyak tersedia di
Safety Belt
pasaran dengan 5
titik mounting agar
Sabuk pengamanan
dapat menahan
beban 70 kg.
Cover rantai yang
kami gunakan
adalah buatan
sendiri yang
berbentuk persegi
4 Cover Ranta panjang dengan
ukuran 45x20x4cm
dari komposit yang
di desain cukup
kaku dan kuat
menahan tumbukan.
Alat pemadam api
yang kami gunakan
adalah jenis ABC
dengan kapasitas 1
Alat kg. Alat pemadam
5 Pemadam api yang kami
Kebakaran gunakan ini kami
beli sendiri karena
sudah banyak
tersedia di pasaran.
Kami merancang
sendiri wiring
kelistrikan sistem
penerangan dan
body. Untuk
membuat wiring
kelistrikan ini agar
Wiring
lebih safety kami
Kelistrikan
menambahkan
6 penerangan
FUSE 20A,
dan Wiring
penentuan duse ini
Kelistrikan
kami dapat dari:
Engine
Fuse = 1 ,35 x Rated
current (ampere)
Beban : 86W/12V =
7,2 A Fuse = 1,35 x
7,2 = 9,72 A
(dibulatkan keatas
jadi 1 0 A )
Untuk baterai,kami
menmbeli baterai
yang dijual satu
paket bersama BMS
nya, BMS pada
baterai ini berfungsi
sebagai pengaman
apabila pada
rangkaian terdapat
kelebihan beban,
suhu pada baterai
yang melebihi
standarnya. Untuk
7 Sumber membuat wiring
Energi/Batery kelistrikan engine
ini agar lebih safety
kami menambahkan
FUSE 30A,
penentuan duse ini
kami dapat dari:
Fuse = 1,35 x Rated
current (ampere)
Beban : 1000W /
48V = 20,8 A
Fuse = 1,35 x
20,8 = 28,1 A
(dibulatkan keatas
jadi 30 A )
BAB III
RENCANA PENGUJIAN KENDARAAN DAN STRATEGI
PENGENDARAAN
A. Pengujian
Pengujian kendaraan sangatlah penting, Agar tidak terjadi kesalahan ketika proses
produksi pembuatan kendaraan. Adapun pengujian yang dilakukan adalah:
1. Pengujian kendaraan dilakukan di area parkir Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung.
2. Pengujian rangka dengan pemberian beban 150 kg pada titik tumpu kendaraan
untuk memastikan rangka tidak berubah bentuk saat diberi beban lebih.
B. Strategi Pengendaraan
Strategi yang digunakan pada perlombaan Kontes Mobil Hemat Energi 2018
diantaranya :
1. Menggunakan lap timer sebagai acuan dalam estimasi waktu tiap lap.
2. menggunakan speedometer pada kendaraan sebagai acuan pengemudi dalam
menentukan kecepatan kendaraan.
3. Mengatur bukaan throttle dengan menyesuaikan medan lintasan lomba.
4. Kurangi penggunaan rem yang mampu menghambat laju kendaraan kecuali
darurat.
5. Mengambil race line dan sudut belok paling besar untuk mengurangi hambatan
gesek pada ban.
6. Mengambil akselerasi ketika jalan datar.
7. Mengatur stabilitas kemudi dan tidak mengemudikan secara zig zag.
8. Meminimalisir jarak dengan kendaraan lain.
9. Mengatur kecepatan agar tetap konstan dan mencegah terjadinya akselerasi
mendadak.
10.Menggunakan alat komunikasi bebas genggam agar pengemudi dapat
berkomunikasi dan berkoordinasi dengan kru tim diluar sirkuit.
BAB IV
RANCANGAN PROSES DAN MANAGEMEN PRODUKSI
A. Rancangan Proses
Tahapan pengerjaan meliputi : mendesign, uji software, pembentukan
miniatur, perencanaan pembuatan, pembelian material, pembentukan serta
pengujian kembali unit jadi.
1. Membentuk body
Bahan-bahan yang kami gunakan adalah sebagai berikut:
a. Aerosil, bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi
berwarna putih dan berfungsi untuk perekat mat agar fiberglass menjadi
kuat dan tidak pecah.
b. Resin, bahan ini berwujud cairan seperti lem berkelir berfungsi untuk
mengeraskan bahan serat fiberglass atau serat karbon . Perbandinganya
adalah resin 1 liter dan katalis 1/40 liter (0.025 liter).
c. Katalis, berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat dan fungsinya
sebagai katalistor agar resin cepat mengeras.
d. Fiberglass bahan ini berupa anyaman serat kaca mirip kain yang terdiri
dari beberapa model dari yang halus hingga kasar dan fungsinya adalah
sebagai pelapis campuran atau adonan dasar fiberglass.
e. Carbon fiber, bahan ini berupa anyaman serat karbon mirip kain yang
menyerupai fiberglass dengan kekuatan yang lebih kuat dibanding
fiberglass.
f. Wax mold release, bahan ini berwujud seperti lelehan lilin yang fungsinya
sebagai pelapis pada cetakan agar hasil cetakan molding mudah dilepas.
g. Dempul. setelah hasil cetakan terbentuk dan dapat dilakukan pengamplasan
agar permukan tidak berpori-pori dan perlu dilakukan pendempulan.
Pendempulan dilakukan hanya pada bagian-bagian yang berpori.
2. Membentuk rangka
Bahan untuk bagian utama rangka menggunakan besi holow 4x2 cm,
selain itu terdapat penguat lain pada rangka yang terbuat dari pipa
alumunium, kami membentuk kendaraan ini dengan memotong, membentuk,
serta menyambung bagian - bagian rangka. Penyambungan bagian-bagian
rangka pada kendaraan Turangga Cetha EV7 ini dengan metode las asitelin,
penyambungan menggunakan baut, dan menggunakan paku rivet.
3. Pemasangan komponen pada rangka
Penyetelan Dudukan roda
Pemasangan roda
Pemasangan sitem kemudi
Penyetelan sudut belok
Pemasangan penggerak
Pemasangan rem
Pemasagan rol bar
Pembuatan dudukan bodi
4. Pemasangan bodi pada rangka, menggabungkan bodi pada rangka dengan
menguncinya melalui dudukan bodi yang dibuat agar menjaga bodi tidak
bergeser atau terlepas dari rangka
5. Pemasangan kelistrikan, kelistrikan bodi dengan memasang jalur kelistrikan
dari baterai ke lampu-lampu dan aksesoris lainya, sedangkan kelistrikan
engine memasang jalur dari battery ke motor/penggerak dengan
mempertimbangkan safety pada wiring yang dibuat.
6. Test drive, dilakukan untuk memastikan kendaraan benar-benar layak untuk
digunakan, hal yang diamati yaitu posisi bodi (Berubah atau tidak saat di
kendaraai), sudut belok, pengereman dan lampu-lampu.
B. Manajemen Produksi
C. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pembuatan kendaraan TURANGGA CETHA membutuhkan banyak SDM
dalam perakitannya, karena pembuatannya dimulai dari awal maka dari itu untuk
mengefisiensikan dan mengefektifkan waktu, setiap anggota mendapatkan jobdesk
sesuai dengan keahlian masing masing. Pembagian ini dibagi menjadi 3 yaitu
manajer, bagian teknis dan non-teknis. Berikut pembagian jobdesk tiap anggota:
No Bagian Perancang dan Pembuat
1 Manajer Waskito Widya Nugroho
2 Non-teknis Shafira Tri Rahayu
3 Sasis Redza Muhammad
4 Bodi Oka Ismianto
5 Sistem Kemudi Caesar Moslem
6 Sistem Pengereman Asep Muhidin
7 Sistem Powertrain Oka Ismianto
8 Sistem Penggerak Redza Muhammad
9 Rancangan safety Asep Muhidin
Frendi Kristiantoro, Gisa
10 Supporting Team
Kusdinar
Fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk membangun kendaraan seluruhnya
menggunakan fasilitas dari workshop otomotif FPTK UPI.
C. Analisis Biaya
Gambar 5.5 Pintu Yang Sudah Dirapihkan dan Dipasang Pada Bodi
Untuk bodi keseluruhan kendaraan tim membuat dari awal, dimulai dari pembuatan
bentuk menggunakan gabus, pelapisan menggunakan resin, pembuatan cetakan negatif
hingga mencetak bodi kendaraan menggunakan bahan resin dan karbon fiber. Tim
mencetak sendiri keseluruhan bagian bodi dan pintu pada bodi dari mulai mengamplas,
menambal bagian cetakan yang rusak hingga mencetak menggunakan karbon. Gambar
5.2 dan 5.3 menunjukan awal proses pencetakan bodi dan pintu. Gambar 5.6
menunjukan finishing bodi kendaraan. Gambar 5.8 adalah tampak samping pada bodi
kendaraan yang sudah selesai di cetak dan di design.
B. Proses dan Pembuatan Sasis Kendaraan
A. Simpulan
Perbandingan antara konsep kendaraan dan kenyataan yang kami alami
diantaranya :
1. Bentuk bodi sesuai namun terdapat perbedaan di beberapa bagian,
dikarenakan pembuatan bodi yang dilakukan secara manual tanpa bantuan
alat otomatis seperti CNC ataupun 3D printing, selain itu proses pencetakan
dan berbagai penyesuaian pada rangka membuat bodi sedikit berbeda dari
perencanaan
2. Pembuatan rangka juga sedikit mengalami perubahan dan modifikasi dari
perencanaan awal dikarenakan terdapat sedikit perubahan bentuk pada saat
mengelasan terdapat pula beberapa penyesuaian untuk mendapatkan
kenyamanan pengemudi, kestabilan kendaraan ketika berjalan dan
berbelok, juga kekuatan rangka ketika dikendarai dan menerima beban statis
maupun dinamis.
3. Perencanaan sistim kelistrikan disesuaikan dengan wiring diagram yang ada
untuk memudahkan pembacaan wiring, selain itu untuk memudahkan
perbaikan ketika terjadi kerusakan.
4. Perencanaan sistem steering disesuaikan dengan rancangan dan
membuahkan hasil yang cukup maksimal ketika kendaraan dikemudikan.
5. Sistem pengereman mengalami sedikit masalah pada jalur pipa rem,
dikarenakan seringnya terjadi kebocoran pada sambungan sambungan rem,
namun penggunaan sealtape dapat mengurangi dan menanggulangi masalah
tersebut.
Modifikasi dan perbaikan yang akan dilakukan tim bumi siliwangi 4 pada
KMHE selanjutnya diantaranya:
1. Body
Setelah mensimulasikan bodi yang telah di desain menggunakan software
flow Design, Modifikasi yang dilakukan pada body diantarnaya mengganti
kaca dan mencetak ulang untuk bagian pintu.
2. Chasis
Modifikasi yang dilakukan pada chasis adalah mengganti bahan rangka yang
lebih ringan dari bahan yang terdahulu dengan menggunakan besi hollow
yang lebih tipis dari yang terdahulu. Membuat hub roda yang tidak
mengganggu system rem saat roda dilepas.
3. Sistem Kemudi
Yang dilakukan pada system kemudi yaitu dengan mengatur ulang sudut
belok kemudi, menggunakan ban khusus tetapi masih sesuai dengan regulasi.
4. Pengereman
Pada system rem, rem yang digunakan rem jenis fixed, menggunakan master
rem yang memiliki 2 jalur yang berbeda, serta memodifikasi pada caliper rem
agar kampas rem tidak terjadi gesekan dengan disc brake setelah proses
pengereman
5. Penggerak
Modifikasi yang dilakukan pada penggerak adalah dengan melilit ulang
motor listrik pabrikan dan menambahkan hedshing untuk proses pendinginan
motor, mengurangi berat motor dengan memapas cover motor.
6. Target konsumsi energi yang ingin di capai Tim Bumisiliwangi 4 pada kmhe
2018 dapat memperoleh hasil 200 km/Kwh
Modifikasi yang dilakukan tetap mengacu pada peraturan dan regulasi yang di
buat oleh panitia KMHE 2018
B. Saran
Perencanaan yang matang dalam mendesain kendaraan hemat energi sangatlah
penting untuk dipenuhi. Hal ini menjadi tolak ukur demi terwujudnya kendaraan
yang mampu mengatasi masalah kelangkaan bahan bakar fosil saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wildi, Theodore. 1997. Electrical Machines, Drives, And Power System. London:
Prentice-Hall International (UK) Limited.
Sumber Refferensi:
http://ww1.microchip.com/downloads/en/appnotes/00857a.pdf. Journal of AN857
Microchip Corp. Diakses pada tanggal 15 juni 2014. Sutantra N. dan Sampurno
B.(2010) Teknologi Otomotif, Edisi 2, Surabaya: Guna Widya.