sumber dana untuk pembiayaan perusahaan makin tinggi. Salah satu jenis usaha yang
terus berkembang ditengah perkembangan ekonomi saat ini adalah usaha mikro, kecil
UMKM, kebutuhan akan adanya modal makin meningkat di selurih daerah Indonesia,
terkhusus di Bali. Salah satu cara dalam memperoleh modal dalam menjalankan usaha
adalah dengan melakukan pinjaman kredit. Melakukan pinjaman kredit menjadi satu
pintu keluar dalam proses pertumbuhan kegiatan ekonomi dan kegiatan usaha suatu
perusahaan.
pembiayaan kredit bisa dibilang sulit untuk diakses. Agar bisa memperoleh kredit,
bank atau lembaga permodalan lainnya terkait dianggap menerapkan persyaratan kaku
dan prosedur yang sulit. Para pelaku bisnis biasanya terkendalapada agunan atau
jaminan kredit. Ini menjadikan minat pelaku usaha berkurang untuk datang bank
terkhusus ketika membutuhkan modal kerja bersifat jangka pendek. Dari sisi lain, bank
atau lembaga permodalan lainnya sulit untuk mencapai pelaku usaha terkhusus UMKM
terkait pengguaan prinsip kehati - hatiankarena mengacu pada pasal 2 undang undang
nomor 10 tahun 1998. Penerapan ini oleh pihak bank agar dijauhkan dari risiko
Dikarenakan selama ini pihak bank mengalami kesulitan dalam pendanaan pelaku
usaha akibat proposal usaha dinilai kurang layak sehingga tidak mendapat persetujuan.
Maka dari itu, keberadaan lembaga penjamin kredit sebagai pelindung pelaku usaha
berskala mikro kecil dan menengah atau UMKM yang jumlahnya sekarang di Indonesia
sangat besar.
untuk kreditor dari kredit atau pembiayaan lain kepada debitur akibat syarat agunan
Bali dan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Pemerintah Kota Bali
mendirikan Badan Usaha Mlik Daerah atau BUMD Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida)
Imbal Jasa Penjaminan (IJP) yang mana merupakan imbalan atas jasa yang di didapat
dengan paling sedikit beberapa pertimbangan, yaitu: (1) Risiko yang dijamin: rasio
klaim, jenis kredit atau pembiayaan, cakupan penjaminan, dan jangka waktu
penjaminan, (2) Biaya administrasi umum, operasional dan pemasaran, (3) Keuntungan.