Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nia Listiani Artadinata

NPM : 0220203011
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Jasa

Soal Kasus Pemahaman


1. Menurut Saudara, bagaimana perkembangan Lembaga Penjamin di
Indonesia
2. Apa kendala dan saran praktis Saudara untuk meningkatkan
kemajuan Lembaga penjamin di Indonesia?
Jawaban :

1. Perkembangan Lembaga Penjamin


Menurut saya, perkembangan lembaga penjamin di Indonesia tuh melalui
sistem penjaminan kreditnya telah menjadi jembatan bagi akses UMKM
ke bank/lembaga keuangan, khususnya UMKM yang feasible namun
belum bankable artinya keterbatasan modal yang dimiliki UMKM
disebabkan kesulitan mengakses sumber pembiayaan karena tidak
mampu menyediakan agunan. Perusahaan Penjaminan Kredit ini
berfungsi menjamin pemenuhan kewajiban finansial UMKM sebagai
penerima kredit dari bank/lembaga keuangan.
Saat ini juga sejauh ini kondisi perekonomian di Indonesia masih dalam
kondisi yang baik, dimana dalam kurun waktu 10 tahun lembaga
penjaminan simpanan ini telah mengumpulkan premi akumulasi sampai
50 triliyun rupiah yang bertujuan untuk membayar dana nasabah yang
tutup sebesar 4,5 triliyun rupiah dan juga untuk menjaga stabilitas. Dan
itu merupakan hal yang penting agar Indonesia siap untuk bertahan dalam
penanganan krisis yang di dukung oleh sisstem hukum.
Di dalam perkembangannyajuga, ditanggan 30 Juni 2020 terdapat 21
Lembaga Penjamin di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), terdiri dari 1 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yaitu PT Jamkrindo, 2 Perusahaan Penjaminan Kredit Swasta (PT
Penjaminan Kredit Pengusaha Indonesia/PT PKPI dan PT Sinarmas
Penjaminan Kredit), dan 18 Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah
(Jamkrida). Lembaga penjamin inituh sangat mendukung pemerintah di
bidang tertentu khususnya pemberdayaan UMKM.
Perkembangan penjaminan simpanan yang ada di Indonesia, pada intinya
untuk melindungi dana atau simpanan nasabah yang terdapat pada
institusi perbankan.

2. Kendala dan Saran untuk Lembaga Penjaminan di Indonesia


➢ Kendala
Saya rasa masih ada beberapa kendala di lapangan ketika melakukan
penjaminan pinjaman kepada bank-bank penyalur. Salah satunya
mungkin karena pemilihan dan penempatan bank pelaksana diserahkan
sepenuhnya kepada penjamin. Karena jika mekanismenya harus seperti
itu maka penjamin tidak bisa memaksa bank yang memenuhi persyaratan
untuk ikut program penjaminan, dan disatu sisi perusahaan penjaminan
lah yang akan menanggung risikonya.
kendala lain ketika melakukan penjaminan pinjaman adalah masih
rendagnya partisipasi kelompok Bank Umum Swasta Nasional (BUSN).
Di karenakan, beberapa masih proses persiapan internal baik kebijakan,
sistem, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sosialisasi.

➢ Saran
Menurut saya, untuk mengatasi kendala-kendala yang ada di dalam
lembaga penjaminan dan agar tetap menciptakan rasa aman bagi nasabah
penyimpan serta menjaga stabilitas sistem perbankan, sepertinya
program penjaminan tersebut yang sangat luas lingkupnya perlu
digantikan dengan sistem penjaminan yang terbatas. Pemerintah
Indonesia seharusnya memandang perlunya kehadiran sebuah lembaga
penjamin simpanan dan resolusi bank di Indonesia.
Dan untuk iuran Lembaga penjaminan juga harus meliputi kontribusi
perusahaan asuransi, nasabah dan pemerintah. Ditambah, adanya subsidi
silang pembayaran iuran antara perusahaan yang kurang sehat dengan
perusahaan yang sehat.
Lembaga penjaminan simpanan ini memiliki risiko terbesar apabila bank
peserta ditutup karena akan membayar seluruh simpanan nasabah bank
yang dijamin secara terbatas, dan juga dengan sistem penjaminan yang
telah ditetapkan secara resmi. Dan sepertinya keberadaan lembaga
penjamin di Indonesia akan sangat diharapkan dapat menjalankan
fungsinya dengan baik dalam menjamin simpanan nasabah bank secara
terbatas, sehingga mendukung upaya menjaga stabilitas sektor perbankan.
Sehingga pada waktu yg bersamaan, lembaga penjaminan juga
diharapkan dapat menangani permasalahan yang dialami oleh bank
peserta program penjaminan. Dengan demikian, perlindungan hukum
bagi nasabah bank di Indonesia yang simpanannya tidak dijamin oleh LPS
atau masih kurangnya hak-hak yang harus didapatkan dikarenakan harus
melalui proses yang tidak banyak diketahui oleh pihak nasabah atau
masyarakat, maka lebih baiknya Pemerintah segera mengeluarkan atau
menyusun peraturan terkait dengan tata cara tentang likuidasi dan tata
cara mengenai upaya hukum bagi nasabah penyimpan yang dana
simpanannya belum kembali setelah bank dilikuidasi dan aset bank telah
habis atau nasabah yang nilai simpanannya melebihi dari batas yang telah
ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai