Anda di halaman 1dari 2

P2P Lending, Solusi Alternatif Pemodalan Untuk UKM

Usaha Kecil Menengah atau UKM terus berkembang pesat di Indonesia. Sektor mikro ini
begitu dekat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Mulai dari pedagang pakaian di
trade center (ITC), pengrajin industri rumahan, sampai dengan usaha kuliner kreatif yang
dikembangkan oleh anak muda. Dengan jumlah lebih dari 57 juta pengusaha, UKM
menyerap tenaga kerja yang besar dan menggerakkan sektor perekonomian nasional.

Meski demikian, ada beberapa kendala yang ditemui para pengusaha UKM dalam
mengembangkan bisnisnya. Salah satu kendala yang paling umum ditemui ialah masalah
permodalan. Tidak mudah bagi mereka mendapatkan pinjaman modal dari Bank. Karena
biasanya Bank memberi beberapa persyaratan yang tidak mudah dilengkapi oleh pengusaha
baru.

Misalnya saja untuk kelengkapan dokumen NPWP. NPWP atau Nomor Pegawai Wajib Pajak
hanya bisa dibuat jika pengusaha sudah mempunyai laporan keuangan. Jika tidak mampu
menyerahkan laporan keuangan, maka UMKM wajib memberikan agunan berupa aset yang
dimiliki dari UMKM bersangkutan.

Selain persyaratan yang rumit, pelaku usaha juga membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk mendapat pencairan dana, dengan jumlah bunga yang cukup besar. Padahal, mereka
membutuhkan modal secara cepat untuk meningkatkan produktivitas. Di tengah
permasalahan tersebut, akhirnya banyak pelaku usaha yang enggan menuju jasa perbankan
ketika membutuhkan pinjaman modal usaha.

Mekar Pendanaan Alternatif untuk UKM

Memanfaatkan perkembangan teknologi yang berkembang pesat dalam beberapa tahun


terakhir, begitu pula dalam bidang keuangan atau financial techonogy (FinTech). Mekanisme
pembiayaan modern ini diberi nama peer-to-peer (P2P) lending. P2P Lending menghimpun
dana dari sejumlah orang yang ingin memberikan modal suatu usaha melalui media internet.
Para pelaku usaha pun dengan mudah dapat mengajukan pinjaman dengan mengisi data
lengkap ke website perusahaan FinTech.

Salah satu perusahaan FinTech yang melakukan pendanaan modal bagi pelaku UMKM di
Indonesia adalah Mekar atau PT Sampoerna Wirausaha. Berdiri sejak tahun 2010 lalu, Mekar
telah meluncurkan platform pemberian pinjaman peer to peer untuk mengembangkan usaha
pelaku bisnis kecil.

Sebagai perusahaan Fintech berbentuk Platform Lending, Mekar mematuhi peraturan hukum
Republik Indonesia, seperti yang di atur Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.77 /
POJK.01 / 2016 mengenai FinTech Lending.

Memiliki tujuan untuk memberi dampak positif terhadap lingkungan sosial, Mekar spesifik
memberi pinjaman modal untuk usaha-usaha yang menjual produk dari produsen langsung
seperti petani dan pabrik lokal. Selain itu jenis-jenis usaha yang mensejahterakan anak-anak,
wanita, dan lanjut usia juga menjadi fokus Mekar tersendiri.
Dengan demikian MEKAR sebagai perusahaan FinTech tidak hanya membantu memperbaiki
standar kehidupan masyarakat luas, namun meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga
menyentuh masyarakat kelas bawah.

P2P Lending, Financing Alternative Solution for SME’s

Small and Medium Enterprises or SMEs continue to grow rapidly in Indonesia. Micro sector
is so close to fulfilling the daily needs of the community. From merchants clothes in trade
center (ITC), a home industry artisans, to the creative culinary developed by young people.
With a total of more than 57 million entrepreneurs, SMEs absorb a large workforce and drive
the national economy.
However, there are some obstacles encountered SMEs in developing its business. One of the
most common obstacles encountered is the problem of capital. Not easy for them to get a loan
from the Bank. Because bank usually ask requirements that are not easily fulfilled by new
entrepreneurs.
For example, for document TIN. Tax ID or employee ID Taxpayers can only be made if the
employer already has the financial statements. If not able to submit the financial report, the
SMEs are required to provide collateral in the form of SME assets itself.
In addition to complicated requirements, SMEs owner have to wait at least two weeks to get
the disbursement of funds, with a number of considerable interests. In fact, they need capital
quickly to increase productivity. In the midst of these problems, eventually many businesses
are reluctant towards banking services when they need capital loans.

MEKAR, Alternative Funding for SMEs

Utilizing the rapidly evolving technological developments in recent years, there are introduce
financial technology or FinTech. This modern financing mechanism named peer-to-peer
(P2P) lending. P2P Lending collect funds from a number of people who want to give the
capital a business via Internet. The businesses also can easily apply for these loans by filling
the complete data to the FinTech company website.
Mekar or PT Sampoerna Entrepreneurship is one of FinTech capital funding for SMEs in
Indonesia. Founded in 2010, MEKAR has launched peer to peer lending platform to help
small businesses developing their businesses.
As the Fintech shaped Lending Platform company, MEKAR comply with legal regulations of
the Republic of Indonesia, as set Regulation Financial Services Authority (FSA) No.77 /
POJK.01 / 2016 regarding the FinTech Lending.

Having goal to give a positive impact on the social environment, MEKAR specific lend
capital to businesses that sell products directly from manufacturers, such as farmers and the
local factory. The types of businesses that the welfare of children, women, and the elderly are
also the focus of MEKAR.
Thus as FinTech companies, MEKAR not only help improve the standards of public life, but
to increase economic growth to reach the lower classes.

Anda mungkin juga menyukai