Anda di halaman 1dari 4

Nama : LUTFI IRMA NOVIANA

NIM : J210180116

KASUS

Seorang wanita usia 60 tahun, datang ke poliklinik jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Lampung dengan keluhan sulit tidur sejak 3 bulan yang lalu. Pada anamnesis didapatkan
pasien merasa sulit untuk memulai tidur dan pada saat tidur pasien sering terbangun di malam
hari secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan kualitas tidur pasien menjadi terganggu dan pasien
sering merasa sakit kepala dan pegal-pegal pada badan. Pasien merasa menjadi lebih cepat
lelah saat melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring dan menyapu lantai dan
pasien juga merasa malas pergi ke luar rumah untuk mengikuti kegiatan pengajian bersama
kelompok pengajiannya. Oleh karena itu, pasien lebih banyak berada di rumah dan berdiam
diri di dalam kamar. Menurut keluarga, pasien sering terlihat melamun, dan menyendiri di
dalam kamar. Pada saat diajak bicara, pasien lebih banyak diam dan terlihat seperti sedang
memikirkan suatu hal. Menurut pasien, dia sering memikirkan anak dan cucu-cucunya yang
tinggal di luar kota, karena dia tidak dapat mengetahui bagaimana kondisi mereka, sementara
dia tidak mempunyai cukup biaya untuk pergi mengunjungi anak dan cucunya tersebut. Oleh
karena itu pasien sering merasa sedih dan tidak berguna dengan keadaannya. Pasien tidak
pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.

Sumber :

Aironi Irsyahma dan Mukhlis Imanto. 2016. Wanita Usia 60 Tahun dengan Episode Depresif Sedang
dan Gejala Somatis. Jurnal Agromedicine Unila. 3(1) : 8-9.
PRE – PLANNING GUIDE IMAGERY

Fase Orientasi

“ Baik Ibu Yuni, nampaknya hari ini Bu Yuni masih merasa sedih ya” (making observation)

“Baik, jadi Ibu Yuni semalam tidak bisa tidur karena memikirkan sesuatu ya” (validasi)

“Apa yang menyebabkan Ibu Yuni menjadi seperti ini?” (exploring)

“Ohh jadi Ibu Yuni sedang memikirkan anak dan cucu ibu yang tinggal diluar kota ya” (validasi)

“Baik Bu Yuni disini saya perawat lutfi akan menemani Bu Yuni selama kurang lebih 45 menit untuk
melakukan terapi guide imagery, ini merupakan terapi relaksasi atau proses kenyamanan yang Bu
Yuni nanti akan perawat lutfi bimbing untuk membayangkan sesuatu hal yang menjadi favorit Bu
Yuni” (offering self)

“Nah disini perawat lutfi akan membantu meredakan rasa sedih Ibu Yuni dengan cara membayangkan
hal-hal favorit yang disukai Bu Yuni. Kemarin juga Bu Yuni sudah bercerita kalau tempat yang
disukai ada pegunungan ya, yang terdapat pepohonan hijau yang sangat asri dan terasa sejuk”
(offering self)

“Nah sekarang Bu Yuni menginginkan posisi yang bagaimana? Apakah berbaring atau duduk? Baik
kemudian kaki dan bahu Bu Yuni silakan dirilekskan ya Bu Yuni dan pejamkan mata ibu” (broad
opening)

Fase Kerja

“Nanti peraturannya adalah saat perawat lutfi membimbing Bu Yuni, Bu Yuni cukup mengikuti saja
ya. Kemudian setelah ini Bu Yuni silakan menarik napas dalam terlebih dahulu. Saya akan mengajari
ibu, tarik napas bu... tahan... hembuskan pelan-pelan... tarik napas lagi... tahan... keluarkan pelan-
pelan... tarik napas... tahan... keluarkan pelan-pelan....”
“Nah diposisi yang nyaman ini Ibu Yuni bayangkan sedang berada di pinggir sawah melihat indahnya
pegunungan dan persawahan yang sangat indah. Ibu Yuni duduk kemudian menarik napas, keluarkan,
menarik napas, keluarkan, menikmati bahwa pegunungan disekitar Ibu Yuni terasa sangat nyaman.
Ada pohon-pohon disitu, ada sawah yang membentang luas dan berwarna hijau segar sekali, Ibu Yuni
bayangkan diantara pesawahan itu ada sungai kecil yang mengalir, sangat jernih dan segar tentunya.
Nyaman sekali Ibu Yuni menarik napas, mengeluarkan napas, rileks”

“Saat Ibu Yuni menarik napas, saat itu juga bayangkan kaki Ibu Yuni masuk kedalam sungai yang
jernih itu, ibu mengayun-ayunkan kaki ibu didalam sungai itu, rasanya nyaman sekali, nyaman sekali.
Ibu Yuni merasakan kesedihan yang ibu rasakan sedikit-sedikit mulai berkurang. Rasanya hanya
nyaman, damai, tenang, sejuk karna semuanya indah. Pegunungan yang sangat indah, pepohonan
yang sangat rindang, sawah-sawah yang bergoyang tertiup angin, dan suara burung yang berkicau
dengan merdunya. Ibu Yuni kembali menarik napas, memainkan kaki ibu di sungai, terdengar suara
angin yang semilir, suara air yang menenangkan. Itu membuat Ibu Yuni nyaman, nyaman sekali,
nyaman sekali”

“Saat dudik dipinggir sungai, melihat pegunungan yang menenangkan, yang nyaman sekali, nyaman
sekali, sayup-sayup terdengar suara kicau burung, nyaman sekali, menghirup napas, mengeluarkan
napas, nyaman sekali, sawah-sawah yang membentang luas, saat itu Ibu Yuni merasa tidak sedih lagi,
ibu merasa nyaman sekali, saat itu kesedihan Ibu Yuni juga berkurang, anak-anak dan cucu-cucu ibu
sayang sekali dengan Ibu Yuni, ibu merasa nyaman melihat sawah yang membentang luas,
pegunungan yang sangat indah, air sungai yang mengalir, suara burung-burung yang berkicauan, Ibu
Yuni mencoba menghirup udara yang sangat segar sedalam-dalamnya, sangat segar. Ibu Yuni sangat
disayang anak dan cucu ibu, dan Ibu Yuni sekarang tidak merasakan sedih lagi, Ibu Yuni buang rasa
sedih itu jauh-jauh, Ibu Yuni hilangkan rasa sedih ibu”

Suara perawat mulai mengecil-mengecil dan menghentikan bimbingan ketika pasien sudah fokus.

Fase Terminasi

“Ibu Yuni nampak lebih lega ya sekarang” (giving recognition)

“Baik Ibu Yuni, bisa diceritakan bagaimana perasaannya sekarang?” (exploring)

“Ooo Bu Yuni merasa nyaman ya, alhamdulillah” (validasi)

“Setelah saya latih terapi ini, bisa diceritakan kepada saya guide imagery itu apa?” (exploring)

“Sangat bagus sekali Bu Yuni. Teknik membayangkan suasana favorit sampai badan terasa rileks”
(validasi)
“Baik Ibu Yuni, 45 menit kita sudah melakukan terapi. Dan Ibu Yuni bisa mengikuti terapi sesuai
dengan arahan dari saya perawat lutfi” (resume)

“Perawat lutfi sangat mengapresiasi Ibu Yuni sudah kooperatif dalam terapi ini. Dipertahankan ya bu”
(reinforcement)

“Kesimpulan hari ini adalah Ibu Yuni mengalami depresi karena memikirkan anak dan cucu ibu yang
tinggal diluar kota. Sehingga Ibu Yuni dipandu untuk membayangkan hal-hal yang disukai ibu
sehingga Ibu Yuni merasa rileks dan nyaman” (conclusion)

“Baik Ibu Yuni, nanti setelah makan siang Lutfi akan menemani Ibu Yuni untuk mendiskusikan
bagaimana cara mengatasi depresi yang Ibu Yuni rasakan” (offering self)

“Menurut Ibu Yuni, Lutfi dan Ibu Yuni mau berdiskusi dimana?” (broad opening)

“Baik di taman ya Ibu Yuni, setelah makan siang nanti” (validasi)

“Mari Lutfi antar Ibu Yuni kembali ke kamar” (offering self)

Anda mungkin juga menyukai