Anda di halaman 1dari 12

GRAFIK LEVEY JENNING

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Pemantapan mutu (Quality Assurance) laboratorium adalah semua kegiatan yang
ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.
Tujuan kegiatan pemantapan mutu internal adalah :
1. Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan
mempertimbangkan aspek analitik dan klinis;
2. Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak
terjadi dan perbaikan kesalahan dapat dilakukan segera;
3. Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien, pengambilan,
pengiriman, penyimpanan dan pengolahan spesimen sampai dengan pencatatan
dan pelaporan telah dilakukan dengan benar;
4. Mendeteksi kesalahan dan mengetahui sumbernya; dan
5. Membantu perbaikan pelayanan penderita melalui peningkatan mutu
pemeriksaan laboratorium
Grafik Levey-Jennings bekerja dengan asumsi sebaran nilai
kontrol mengikuti sebaran normal. Untuk membuat grafik
LeveyJennings sebagai bagian dari proses kontrol kualitas ada langkah
langkahnya yaitu memilih bahan kontrol, memeriksa bahan kontrol, dan
membuat grafik dengan batas-batas rerata dan simpangan baku
Kesalahan analitik sistematik merupakan kesalahan yang
sifatnya sistematik sehingga mengikuti suatu pola yang pasti. Kesalahan
ini mengakibatkan setiap pengukuran cenderung ke salah satu kutub,
selalu lebih tinggi atau selalu lebih rendah. Terdapat dua tipe kesalahan
sistematik, yaitu kesalahan sistematik konstan dan kesalahan sistematik
proporsional. Sedangkan kesalahan analitik acak merupakan suatu
kesalahan yang tidak mengikuti pola yang dapat diprediksi. Untuk
memudahkan mendeteksi kesalahan analitik, perlu dibuat grafik yang
disebut dengan grafik kontrol. Grafik kontrol yang sering digunakan
adalah grafik Levey-Jennings
Langkah-langkah dalam membangun grafik Levey-Jennings ditunjukkan di bawah ini. Hal ini diasumsikan bahwa kontrol yang tepat telah dipilih.
1. Tentukan apakah akan menggunakan nilai kontrol untuk garis tengah pada grafik Levey Jennings atau akan menggunakan rata-rata dihitung
dari hasil menjalankan kontrol dalam tes laboratorium.
2. Tentukan apakah memiliki standar deviasi yang dikenal untuk tes laboratorium atau akan menggunakan standar deviasi dihitung dari hasil
dari menjalankan kontrol dalam tes laboratorium.
3. Pilih frekuensi yang data akan dikumpulkan (misalnya, sebelum setiap tes atau harian). Data harus dikumpulkan dalam urutan di mana
mereka dihasilkan.
4. Pilih jumlah titik data (k) untuk dikumpulkan sebelum batas kontrol dihitung (setidaknya dua puluh). Anda dapat memulai grafik dengan
sesedikit enam poin. Menghitung ulang batas kontrol sampai Anda memiliki dua puluh atau lebih poin. Semakin banyak poin data yang
Anda miliki, semakin baik estimasi variasi dalam tes laboratorium.
5. Jalankan kontrol dalam tes laboratorium dan mencatat hasil individu.
6. Plot hasil (X) pada grafik Levey-Jennings.
7. Hitung rata-rata keseluruhan proses (jika nilai kontrol tidak digunakan untuk garis tengah) dimana k adalah jumlah sampel kontrol
dijalankan.
8. Hitung standar deviasi (jika deviasi standar yang dikenal tidak digunakan). Untuk lebih mudah dapat menghitung ini di Excel menggunakan
fungsi STDEV.
9. Hitung batas kontrol atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL).
10. Plot garis tengah sebagai garis yang dijual di chart Levey-Jennings dan label. Plot batas kontrol di chart Levey-Jennings dan label.
11. Menafsirkan grafik.
Terdapat tiga jenis kelainan yang mungkin
terjadi:
1. Pergeseran sistematik ( systematic drift atau
trend) : Dapat terjadi, bila presisi
pemeriksaan menurun.
2. Peningkatan luas sebaran data (increased
dispersion).
3. Perubahan pola yang mendadak (Shift atau
abrupt change) : Perubahan mendadak atau
shift, tanda-tanda kerusakan alat atau
kesalahan teknik yan sifatnya mendadak.
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠−𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
Cara Mengitung SD :
4
Cara Menghitung ± 1 SD : Mean ± SD
Cara Menghitung ± 2 SD : Mean ± 2 × SD
Cara Menghitung ± 3 SD : Mean ± 3 × SD
• Cara menghitung Total :
=SUM(number1,number2,dst)
• Cara menentukan n :
=COUNT(value1,value2,dst)
• Rata-Rata :
=AVERAGE(number1,number2,dst)
• AV : Mean dari nilai kontrol
• SD : = STDEV.S
(number1,number2,dst)
• CV : SD/ Rata-Rata × 100%
• D% : (rata-rata-AV)/AV
• Tea% : =ABS(d% + (2 × CV))
Normal Level 2
4.76
4.67
4.58
4.49
4.4
4.31
4.22
1 3 5 7 9 1113151719

Cara membuat grafik :


Blok data  insert  line
Atur Chart Area dengan :
Klik kanan chart area  Format Axis  atur max dengan
memasukkan + 3SD  atur min dengan masukkan -3D  atur
major dengan memasukkan SD
Hasil RBC Hasil HCT Hasil HGB
Normal Level 2 RBC Normal Level 2 HCT
4.76
4.67 37.55
36.3
4.58
4.49 35.05
33.8
4.4
4.31 32.55
31.3
4.22 30.05
1 4 7 10 13 16 19 1 4 7 10 13 16 19

Normal Level 2 HGB


12.9
12.7
12.5
12.3
12.1
11.9
11.7
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Anda mungkin juga menyukai