Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yng Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan HACCP ini dengan judul
dengan lancar. Laporan ini kami susun guna melengkapi tugas mata kuliah
Keamanan pangan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ........................................... i
Kata Pengantar ........................................... ii
Daftar Isi ........................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ........................................... 1
I.2 Tujuan ........................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian HACCP ........................................... 2
2.2 Tujuan HACCP ........................................... 2
2.3 7 Sistem Prinsip HACCP ........................................... 2
BAB III. HASIL PENGAMATAN ...........................................
3.1 Penentuan Tim HACCP ........................................... 3
3.2 Deskripsi Produk ........................................... 5
3.3 Rencana Penggunaan dan Konsumen Produk ........................................... 6
3.4 Diagram Alir Proses ........................................... 7
3.5 Identifikasi Bahaya ........................................... 9
3.6 Penentuan CCP ........................................... 11
3.7 Pengendalian CCP ........................................... 14
BAB IV. PENUTUP ........................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................... 21
LAMPIRAN ........................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3
2. Memberikan masukan, usulan perbaikan sistem HACCP sehingga terjadi
peningkatan mutu atas sistem 3.HACCP
Menjadi fungsi kontrol dalam pelaksanaan sistem HACCP di dalam
lingkungan unit masing-masing
4.Menjalankan tugas dan fungsi ketua, jika yang bersangkutan berhalangan.
Anggota Priscilia Reni A. F Sekretaris 1. Menyiapkan dan membuat dokumen manual HACCP.
2. Mengendalikan, mendistribusikan dokumen HACCP dan menjamin
bahwa setiap unit menerima dokumen 3. HACCP yang benar dan terbaru.
Menyimpan semua rekaman dokumen, catatan dan data terhadap semua
dokmen HACCP dengan baik dan rapi.
4
dan tidak dapat mendampingin atau memberikan pengarahan
layaknya General Manager First commnad. Untuk sekretaris bertugas dalam
surat menyurat, pencatatan HACCP, dan laporan perihal HACCP.
3.2. Deskripsi Produk
1) Nama dan Deskripsi Produk
Tahu berasal dari negara Tiongkok. Nama “tahu” merupakan
serapan dari bahasa hokkian (tauhu), yang secara harafiah berarti “kedelai
terfermentasi”. Tahu sudah dikenal di Tiongkok sejak jaman dinasti Han,
sekitar 200 tahun sebelum masehi. Teknologi pembuatan tahu secara cepat
menyebar ke Jepang, Korea, dan Asia Tenggara. Meskipun hanya
merupakan salah satu kacang kedelai, tahu mungkin paling banyak
dikonsumsi secara umum.
Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang populer.
Selain rasanya enak, harganya murah, dan nilai gizinya pun tinggi.
Kandungan gizi dari tahu antara lain seperti kaya protein, kalsium, zat besi,
vitamin B, dan rendah lemak, yang menjadikannya sebagai makanan sehat.
Perkembangan produksi tahu kian lama semakin berkembang. Tahu mulai
banyak dijual dalam kemasan kaleng, kemasan kedap udara, ataupun kotak
karton atau plastik. Tahu harus selalu disimpan dalam lemari es supaya tetap
awet.
Tahu dapat diolah menjadi berbagai bentuk masakan seperti
camilan, bahkan tidak sedikit masyarakat yang menjadikan tahu sebagai
lauk sehari-hari. Di pasaran terdapat banyak sekali produk tahu dengan
kualitas yang berbeda-beda. Salah satu parameter yang digunakan oleh
orang-orang untuk menentukan baik atau tidaknya suatu produk tahu adalah
teksturnya. Masyarakat cenderung menyukai tahu yang tekturnya kenyal
dan tidak terlalu lembek. Faktor faktor yang mempengaruhi tekstur tahu
antara lain adalah komposisi tahu tersebut.
2) Deskripsi Proses
Produk ini tidak dapat langsung dikonsumsi karena setelah proses
produksi, tahu harus diolah terlebih dahulu, untuk menambah citarasa dari
tahu tadi. Kemudian ketika ingin dipindah tangankan ke tangan konsumen
5
menggunakan wadah berupa plastik sehingga tahu tetap bertahan dalam
keadaan baik, dan tidak terkena kontaminasi dari luar.
3) Pengemasan
Pengemasan dilakukan hanya dengan menggunakan platik saja,
dikarena pemasaran tahu ini sendiri tidak ke pasaran besar, hanya ke pasar-
pasar tradisional, warung, dan sayur keliling.
4) Instruksi Pelabelan dan Keterangan Ketahanan Produk
Untuk produksi tahu ini tidak menggunakan pelabelan dan
keterangan ketahanan produk. Namun, untuk penyimpanan produk ini bisa
bertahan satu minggu jika dimasukkan kedalam lemari es.
5) Kondisi Penyimpanan yang Dianjurkan
Kondisi penyimpanan yang dianjurkan adalah ada pada tempat
dengan suhu rendah, tertutup dan terhindar dari sinar matahari langsung.
6) Karakteristik Keamanan Pangan
Tahu dikatakan aman jika pada tahu tersebut tidak muncul jamur,
beraroma sedap (tidak basi), dan tidak berlendir.
7) Metode Distribusi
Metode pendistribusian menggunakan kendaraan yaitu mobil (pick-
up) dan motor untuk wilayah yang terdekat dengan tempat produksi.
8) Pengendalian Khusus untuk Distribusi
Pengendalian khusus untuk proses pendistribusian tidak ada, tahu
hanya diletakkan kedalam ember dan keranjang yang tertutup.
3.3. Rencana Penggunaan dan Konsumen Produk
1) Produk
Produk Tahu diproduksi dengan memperhatikan kualitas sehingga
konsumen dapat menerima tahu sesuai dengan kualitas dan citarasa tahu
yang baik.
2) Rencana Penggunaan Produk
Produk Tahu tidak bisa di konsumsi secara langsung, namun harus
melalui proses pengolah terlebih dahulu untuk menambahkan citarasa yang
ada pada produk.
6
3) Konsumen Makanan
Sasaran konsumen makanan adalah dari berbagai kalangan masyarakat.
3.4. Diagram Alir Proses
Bahan Makanan (Kedelai)
Pencucian kedelai
Penggilingan kedelai
Pemasakan/penguapan kedelai
7
Pencetakan tahu
8
3.5. Identifikasi Bahaya
B: Biologi, F: Fisik, K: Kimiawi
No. Tahapan Proses Potensi Bahaya Sumber Bahaya Acceptable Level Peluang Tingkat Tingkat
(B/F/K)
Kejadian Keseriusan Signifikansi
1 Kedelai datang B Serangga Tidak terdapat serangga Low Low Low
pada kedelai.
2 Pencucian F Debu, tanah Tidak terdapat debu dan Low Low Low
kedelai tanah saat pencucian
B Serangga Tidak terdapat serangga saat Low Low Low
pencucian
3 Perendaman B Bakteri, serangga Tidak terdapat bakteri
Low Medium Medium
selama 4-5jam E.Coli, dan tidak ada
serangga.
F Debu Terdapat debu saat Low Low Low
perendaman
4 Penggilingan F Keringat, debu, Tidak terdapat keringat. Low Low Low
alat penggiling Debu hanya sedikit saja.
9
Alat penggilingan tidak rutin
dibersihkan.
B Bakteri Tidak terdapat bakteri E.Coli Low Low Low
5 Pemasakan F Udara Terdapat cemaran udara, dari Low Low Low
pemasakan yang masih
tradisional
B Bakteri Tidak ada bakteri gram Medium Medium Medium
negative pada tahu (E. Coli).
6 Penyaringan F Debu, keringat Terdapat debu dan keringat Medium Medium Medium
saat penyaringan.
B Bakteri Tangan yang tidak bersih Medium Medium Medium
saat melakukan penyaringan.
7 Pencetakan tahu B Bakteri Tidak ada bakteri gram Low Low Low
negative pada tahu (E. Coli)
F Debu, serangga Terdapat debu pada alat Low Low Low
pencetak, tidak terdapat
serangga
10
8 Pengemasan F Rambut Tidak terdapat rambut dan Low Low Low
Serangga serangga karena plastik yang
Plastik bocor digunakan aman
11
persortiran/pemilihan
terhadap kedelai
Pencucian kedelai F Ya, melakukan Ya Ya Ya CCP
pencucian dengan
benar
B Ya, melakukan Ya Ya Ya CCP
pencucian dengan
benar
Perendaman selama B Ya, pekerja Ya Ya Ya CCP
4-5jam menggunakan sarung
tangan
F Tidak, penutup Tidak Tidak Tidak Bukan CCP
kurang rapat/ada
lubang
Penggilingan F Tidak, alat Tidak Tidak Tidak Bukan CCP
penggiling tidak
rutin dibersihkan
12
B Ya, pekerja Ya Ya Ya CCP
diberikan sarung
tangan
Pemasakan F Tidak, pemasakan Tidak Tidak Tidak Bukan CCP
tradisional masih
menggunakan
serabut kayu
B Ya, pekerja Ya Ya Ya CCP
diberikan apron
Penyaringan F Tidak, tempatnya Tidak Tidak Tidak Bukan CCP
terbuka
B Tidak, tangan Tidak Tidak Tidak Bukan CCP
pekerja masih kotor
Pencetakan tahu B Ya, pekerja sudah Ya Ya Ya CCP
diberikan apron,
sarung tangan
F Tidak, alat tidak Tidak Tidak Tidak Bukan CCP
bersih
13
Pengemasan F Ya, pekerja sudah Ya Ya Ya CCP
diberikan apron,
sarung tangan
14
hygiene
pekerja
B: Tidak terdapat Hygiene Pemeriksa Setiap Personil Teguran, Record Review form
Serangga serangga saat pekerja an visual, kedelai QC pelatihan sanitasi sanitasi
pencucian mengamat dicuci hygiene pekerja pekerja
i kondisi
hygiene
pekerja
Perendaman B: Tidak terdapat ygiene Pemeriksa Setiap Personil Teguran, Log Book Review form
Bakteri,
selama 4-5jam bakteri E.Coli, pekerja an visual, perendaman QC pelatihan sanitasi
serangga
dan tidak ada mengamat hygiene pekerja
serangga i kondisi
hygiene
pekerja
F: Terdapat debu Hygiene Pemeriksa Setiap Personil Teguran, Log Book Kebersihan
Debu
saat pekerja an visual, perendaman QC pelatihan tempat
perendaman mengamat hygiene produksi
i kondisi
15
hygiene
pekerja
Penggilingan Fisik: Tidak Hygiene Pemeriksa Setiap Karyawan Teguran, Record Review form
keringat, terdapat pekerja, an visual, penggilingan pelatihan sanitasi sanitasi
debu, alat keringat alat yang mengamat berlangsung hygiene pekerja pekerja, dan
penggiling Debu digunakan i kondisi kebersihan
hanya hygiene tempat
sedikit pekerja, produksi
saja dan
Alat kebersiha
penggilingan n alat
tidak rutin
dibersihkan
Tidak terdapat Hygiene Pemeriksa Teguran, Record Review form
B:
Setiap Karyawan
Bakteri bakteri E.Coli pekerja, an visual, pelatihan sanitasi sanitasi
penggilingan
alat yang mengamat hygiene pekerja pekerja
berlangsung
digunakan i kondisi
hygiene
16
pekerja,
dan
kebersiha
n alat
Pemasakan F: Terdapat Hygiene Pemeriksa Setiap Karyawan Teguran, Record Review form
Udara cemaran udara, pekerja, an visual, pemasakan pelatihan sanitasi sanitasi
dari alat yang mengamat hygiene pekerja pekerja, dan
pemasakan digunakan i kondisi kebersihan
yang masih hygiene tempat
tradisional pekerja, produksi
dan alat
B: Tidak terdapat Hygiene Pemeriksa Setiap Karyawan Teguran, Record Review form
Bakteri bakteri E.Coli pekerja an visual, pemasakan pelatihan sanitasi sanitasi
mengamat hygiene pekerja pekerja
i kondisi
hygiene
pekerja
17
Penyaringan F: Terdapat debu Hygiene Pemeriksa Setiap Personil Teguran, Log Book Review form
Debu, dan keringat pekerja, an visual, penyaringan QC pelatihan sanitasi
keringat saat alat yang mengamat hygiene pekerja, dan
penyaringan digunakan i kondisi kebersihan
hygiene tempat
pekerja, produksi
dan alat
Tangan yang Hygiene Pemeriksa Setiap Personil Teguran, Log Book Review form
B:
Bakteri tidak bersih pekerja an visual, penyaringan QC pelatihan sanitasi
saat mengamat hygiene pekerja
melakukan i kondisi
penyaringan hygiene
pekerja
Pencetakan F: Terdapat debu Hygiene Pemeriksa Setiap Personil Teguran, Record Review form
Debu,sera
tahu pada alat pekerja, an visual, pencetakan QC pelatihan sanitasi sanitasi
ngga
pencetak, tidak alat yang mengamat hygiene pekerja pekerja, dan
terdapat digunakan i kondisi kebersihan
serangga hygiene tempat
produksi
18
pekerja,
dan alat
B: Tidak ada Hygiene Pemeriksa Setiap Personil Teguran, Record Review form
Bakteri
bakteri gram pekerja, an visual, pencetakan QC pelatihan sanitasi sanitasi
negative pada alat yang mengamat hygiene pekerja pekerja, dan
tahu (E. Coli) digunakan i kondisi kebersihan
hygiene tempat
pekerja, produksi
dan alat
Pengemasan F: Tidak terdapat Hygiene Pemeriksa Setiap Personil Teguran, Record Review form
Rambut,
rambut dan pekerja an visual, pengemasan QC pelatihan sanitasi sanitasi
serangga,
serangga mengamat hygiene pekerja pekerja
plastik
karena plastik i kondisi
bocor
yang hygiene
digunakan pekerja
aman
19
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa kami dapatkan pada pengamatan ini adalah, bahwa
setiap industri usaha bahan makanan tidak selalu memperhatikan tentang Hygiene
atau Sanitasi, mereka cendurung lebih mengejar profit, dan juga tempat kerja yang
kami amatin kurang dari kata sehat, karena masih ada beberapa kekurangan yang
dianggap masih dapat membahaykan kesehatan, terlepas dari itu semua, tingginya
modal untuk melakukan perbaikan atau memberbaharui sistem produksi juga masih
menjadi kendala bagi si pemilik usaha. Namun bagi kami, mereka tetap melakukan
berbagai cara untuk menjamin mutu dan produk tahu, hanya saja untuk potensi
tercemar memang masih dikategorikan menengah.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
22
23