Anda di halaman 1dari 7

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

VITILIGO

HALAMAN JUDUL

Oleh :

Odilia Dea Novena


1202006190

Pembimbing :
Prof. dr. Made Swastika Adiguna, Sp.KK(K), FINS-DV, FAA-DV

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


SMF/LAB ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, laporan pengalaman belajar lapangan yang berjudul “Vitiligo” ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan pengalaman belajar lapangan ini
disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Bagian Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang
dilaksanakan tanggal 5-10 Septermber 2016 bertempat di RS Mata Bali Mandara.
Dalam penyusunan laporan pengalaman belajar lapangan ini, penulis
banyak memperoleh bimbingan, petunjuk serta bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Melalu kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Prof. dr. Made Swastika Adiguna, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV selaku
Ketua SMF/Bagian Dermatologi dan Venereologi FK Universitas Udayana,
RSUP Sanglah, Denpasar,
2. dr. Nyoman Suryawati, M.Kes, SpKK selaku Koordinator Pendidikan Dokter
SMF Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah, Denpasar,
3. dr. Luh Putu Dina Wahyuni, Sp.KK, selaku Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin SMF/Bagian Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Bali Mandara yang
senantiasa membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan
laporan ini,
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungan dan
bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
laporan ini dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam masalah kesehatan dan
memberi manfaat bagi masyarakat.
Denpasar, September 2016

Penulis

ii
BLANGKO ISIAN PBL
LAB ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

1. Nama Mahasiswa : Odilia Dea Novena


2. No. Mhs : 1202006190
3. Tanggal Kunjungan : 9 September 2016 Pekerjaan KK : Swasta
4. Nama Kepala Keluarga : I Gusti Ngurah Surya
5. Nama Penderita : I Gusti Ayu Darmawati
6. Alamat : Jl. Akasia No. 31, Denpasar
7. Diagnosis : Vitiligo
8. Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang

Tabel 1. Susunan Anggota Keluarga-Umur-Jenis-Pendidikan-Hubungan


No. Nama Umur Jenis Pendidikan Hubungan
Kelamin Terakhir Keluarga
1. I Gusti Ngurah Surya 53 tahun Laki-laki SMA KK
2. I Gusti Ayu Darmawati 48 tahun Perempuan SMA Istri KK
3. I Gusti Ayu Dyah Pratiwi 24 tahun Perempuan SMA Anak ke-1
4. I Gusti Ngurah Ananda Putra 21tahun Laki-laki SMA Anak ke-2

9. Apakah ada penyakit yang serupa pada anggota keluarga?


1. Ya√ 2. Tidak (lanjut ke no 13)

10. Bila ya, bagaimana hubungan dengan penderita?


- Suami/istri/anak/Nenek
- Jenis penyakitnya: Vitiligo pada daerah tangan

11. Apakah sudah penah diobati?


1. Ya 2. Tidak√ (lanjut ke no.12)

12. Bila ya, kemana berobat?


-

3
4

13. Bila tidak, apa alasannya?


Karena pasien mengira bercak putih yang timbul akan hilang dengan
sendirinya.

14. Apakah disekitarnya ada yang menderita penyakit yang serupa?


1. Ya (tetangga/teman akrab) 2. Tidak √

15. Apakah ada penyakit kulit yang lain pada anggota keluarga?
1. Ya, jenisnya 2. Tidak √

16. Dari mana anggota keluarga memperoleh air?


Leding/sumur pompa/sumur perigi/mata air/sungai/air hujan
Keluarga memperoleh air untuk MCK dari air PAM, sedangkan untuk air
minum mengambil dari air PAM yang kemudian dimasak.

17. Berapa kali anggota keluarga mandi?


2 x sehari √ 1x seminggu
1 x sehari setiap 2 hari lain-lain

18. Bila mandi, apakah memakai sabun?


1.Ya √ 2. Tidak 3. Kadang-kadang

19. Berapa kali anggota keluarga ganti pakaian?


1x sehari √ 1x seminggu
2x seminggu tidak tentu lain-lain

20. Apakah pakaian dipakai bersama-sama oleh anggota keluarga?


1. Ya 2. Tidak √

21. Kesan Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga:


Melalui kunjungan ke rumah pasien, diketahui bahwa responden yaitu I
Gusti Ayu Darmawati sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta di dekat
5

rumahnya Jl. Akasia Denpasar. Responden tinggal bersama keluarganya yang


terdiri dari suami dan kedua anaknya. Suami responden bekerja sebagai
pedagang, sedangkan anak pertama responden adalah anak perempuan yang
bekerja sebagai penjahit dan anak kedua responden adalah anak laki-laki yang
bekerja sebagai guru les.
Responden dikatakan memiliki penghasilan sekitar Rp 1.800.000,00 per
bulannya. Keluarga responden dikatakan hidup berkecukupan dengan
penghasilan yang didapatkan. Penghasilan selama sebulan sudah mampu
mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Hubungan sosial dengan
lingkungan warga sekitar dikatakan terjalin dengan baik. Di lingkungan
tetangga dikatakan tidak ada yang menderita penyakit kulit seperti yang
diderita oleh responden.

Kesan Keadaan Kesehatan Lingkungan:


Rumah penderita merupakan bangunan permanen yang berdiri di atas
tanah seluas kurang lebih 1,5 are. Bangunan rumah penderita terlihat terawat,
beratapkan genteng, tembok bata yang sudah diplester dan dicat dengan cat
berwarna putih, plafon terbuat dari triplek dan lantai terbuat dari keramik.
Bangunan utama terdiri dari teras depan, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1
dapur, dan 1 kamar mandi. Kondisi kamar cukup rapi dan tidak ditemukan
adanya tumpukan baju di atas tempat tidur. Ruang keluarga terletak di
belakang teras rumah dengan keadaan terdapat barang-barang yang
berserakan. Dapur terkesan bersih dan rapi dimana alat-alat masak dan piring
tertata dengan rapi di rak piring. Kamar mandi terletak di dalam rumah yang
terkesan terkesan cukup bersih.
Anggota keluarga mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun.
Responden mengganti pakaian dua kali dalam sehari, dan tidak ada pakaian
yang digunakan bersama-sama dengan anggota keluarga lain. Penerangan di
dalam rumah cukup, hanya saja sering mati mendadak karena daya listrik yang
kurang. Untuk ventilasi dan pencahayaan rumah penderita kurang baik dimana
tidak terdapat jendela di setiap kamar yang menyebabkan cahaya dari luar
tidak dapat masuk ke dalam kamar sehingga terasa pengap. Keadaan di dalam
6

rumah penderita cukup bersih. Halaman rumah penderita berupa tanah yang
ditanami dengan beberapa tanaman yang digunakan untuk menjemur pakaian
yang telah dicuci. Terdapat sebuah pelinggih dekat pintu masuk rumah.
Sumber air bersih berasal dari air PDAM.

22. Resume Kunjungan


Kunjungan dilakukan pada hari Jumat, 9 September2016, yang bertempat di
rumah ibu I Gusti Ayu Darmawati yang beralamat di Jl. Akasia No. 31,
Denpasar. Kunjungan diawali dengan memperkenalkan diri kepada anggota
keluarga dan menjelaskan tujuan kedatangan adalah untuk melakukan
kunjungan terhadap pasien. Saya disambut dengan cukup ramah oleh anggota
keluarga karena sudah membuat janji sebelumnya. Dari wawancara
didapatkan hasil yaitu suami pasien bernama I Gusti Ngurah Surya, anak
pasien bernama I Gusti Ayu Dyah Pratiwi dan I Gusti Ngurah Ananda Putra.
Pasien merupakan seorang pegawai swasta dan suami pasien bekerja sebagai
pedagang. Kedua anak pasien sudah bekerja sebagai penjahit dan guru les.
Responden tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Dari segi keadaan
kebersihan rumah dan lingkungan sekitar sudah baik, tidak ada sampah yang
berserakan serta kamar tertata rapi, begitu juga dengan dapur dan kamar
mandi sudah baik, hanya ventilasi yang kurang memadai.
Secara singkat:
a. Penyakit yang diderita oleh pasien I Gusti Ayu Darmawati adalah Vitiligo.
b. Keadaan ekonomi dari keluarga penderita tergolong cukup dan keadaan
sosialnya pun terjalin baik dengan warga sekitar.
c. Secara umum kesadaran keluarga responden tentang kebersihan
lingkungan sudah baik. Hanya saja tidak terdapat cukup ventilasi sehingga
terasa pengap dan masih terdapat barang-barang yang berserakan di ruang
keluarga.

23. Saran yang diberikan kepada anggota keluarga


Saran yang diberikan:
7

1. Memberikan pengertian secara umum kepada penderita dan keluarga


tentang penyakit yang diderita oleh responden yaitu Vitiligo, mengenai
penyebab, gejala klinis, dan pengobatan.
2. Memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa penyakit ini tidak menular
dan tidak berbahaya.
3. Menyarankan pasien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan di
setiap ruangan, seperti di dalam kamar, kamar mandi dan ruang tamu.
4. Menyarankan pasien untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga pola
makan.
5. Menyarankan untuk rutin fototerapi dan menggunakan obat sesuai dengan
instruksi serta kontrol kembali ke poliklinik kulit dan kelamin saat obat
habis untuk memantau hasil dan perkembangan pengobatan.
6. Menyarankan untuk selalu menjaga daerah yang terkena lesi agar selalu
bersih dan kering.

Anda mungkin juga menyukai