MODUL
TERAPI THOUGHT STOPPING PADA KLIEN
DENGAN ANSIETAS
Disusun oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Terapi Thought Stopping merupakan salah satu bagian dari terapi perilaku
yang dapat digunakan untuk membantu klien mengubah proses berpikir
(Videbeck, 2008). Mengubah proses berpikir merupakan hal penting bagi
seorang terapis mempertahankan perasaan klien dan dapat berpengaruh kuat
dengan pola dan proses berpikir (Tang & DeRubeis, 1999). Patricia Miller
(2001) berpendapat bahwa thought stopping adalah metode penghentian
pikiran yang dapat membantu mengatasi perasaan ansietas yang mengganggu
dan menghambat relaksasi, sedangkan Donald menyebutkan thought stopping
sebagai suatu bentuk latihan penghentian pikiran dengan melihat hubungan
antara pikiran yang disadari dan yang tidak disadari.
ansietas dengan pertimbangan waktu serta kondisi klien yang akan menerima
terapi.
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan perawat mampu :
1. Melakukan terapi thought stopping pada klien dengan ansietas
2. Melakukan evaluasi pada klien dengan ansietas.
3
BAB II
PEDOMAN PELAKSANAAN TERAPI THOUGHT STOPPING
PADA KLIEN GANGGUAN FISIK DENGAN ANSIETAS
Terapi thought stopping merupakan teknik yang efektif dan cepat untuk membantu
klien menghadapi pikiran yang membuat stres dan ansietas.
BAB III
PELAKSANAAN TERAPI THOUGHT STOPPING
1. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b. Klien dapat menilai pikiran yang mengancam atau membuat stres
c. Klien dapat mengenal tentang terapi thought stopping: manfaat dan
cara yang dapat dilakukan.
2. Setting
Klien duduk di kursi yang nyaman atau di atas tempat tidur berhadapan
dengan perawat, ruangan tenang dan nyaman.
3. Alat bantu dan persiapan terapis
a. Lembar pengkajian
b. Alat tulis
c. Alarm
4. Terapis :
Mempersiapkan diri dengan pengetahuan: behaviour, terapi thought stopping;
serta keterampilan komunikasi dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik.
5. Langkah-langkah kegiatan :
a. Fase Orientasi :
1).Salam terapeutik :
a). Ucapkan salam.
b). Perkenalkan diri perawat dengan menyebutkan nama lengkap dan
panggilan yang disukai.
c). Tanyakan nama klien dan panggilan yang disukai.
2). Evaluasi validasi :
Eksplorasi perasaan klien
6
3). Kontrak :
(a) Topik
Jelaskan jumlah sesi pertemuan yang harus diikuti dan tujuan
yang hendak dicapai pada masing-masing sesi.
Buat kontrak untuk tiga sesi pertemuan.
Sampaikan topik pembicaraan hari ini yaitu
mengidentifikasi pikiran yang mengancam atau membuat stres
bagi klien.
(b) Waktu : 45 menit
(c) Tempat : Ruangan yang tenang.
(d) Tujuan pertemuan: mengidentifikasi dan memutuskan pikiran yang
menganggu dan mengancam serta menimbulkan stres.
b. Fase Kerja
1) Identifikasi pikiran – pikiran yang mengganggu dan mengancam serta
menyebabkan stres
2) Tanyakan pada klien: apakah pikiran itu realistis atau tidak, membuat
klien poroduktif atau tidak, mudah atau sulit dikendalikan
3) Tuliskan pikiran yang menyebabkan ancaman bagi klien dalam selembar
kertas di kolom sebelah kiri
4) Minta klien memilih pikiran yang paling mengganggu dan menimbulkan
stres serta tidak produktif
5) Jelaskan pada klien proses pelaksanaan Thought Stopping :
Ada alarm yang akan berbunyi setelah 3 menit, sebelum alarm berbunyi
klien akan memejamkan mata dan mengosongkan pikiran lalu
memikirkan hal-hal yang mengganggu dan mengancam serta
menimbulkan stres. Setelah alarm berbunyi terapis akan mengatakan
”STOP” dan klien akan menghentikan pikiran yang mengancam.
6) Lakukan latihan Thought Stopping:
Atur alarm selama 3 menit, minta klien memejamkan mata dan
mengosongkan pikiran lalu membayangkan pikiran yang mengganggu dan
mengancam serta membuat stres seolah-olah akan terjadi (sesuai pilihan
klien pada langkah keempat). Ingatkan terus pikiran tersebut sebelum
7
c. Fase Terminasi :
1). Evaluasi :
Subyektif : tanyakan perasaan setelah mengikuti sesi 1
Obyektif : minta klien menyebutkan kembali cara berlatih Thought
Stopping dengan menggunakan alarm
2). Rencana Tindak Lanjut:
Minta klien melakukan latihan Thought Stopping dengan menggunakan
suara secara terjadual yaitu tiga kali sehari
3). Kontrak yang akan datang :
a) Topik : mempraktekkan tehnik Thought Stopping.
b) Waktu : selama 45 menit, sepakati jam pertemuan bersama klien.
c) Tempat: sepakati tempat pertemuan bersama klien.
8
Akan ada rekaman kata ”STOP” dalam interval 1, 3 dan 5 menit dengan
menggunakan tape. Sebelum rekaman kata ”STOP” dalam interval 1
menit, 3 menit dan 5 menit berbunyi klien memejamkan mata,
mengosongkan pikiran lalu akan memikirkan hal-hal yang mengganggu
dan mengancam serta menimbulkan stres. Setelah mendengar suara
”STOP” menit pertama, menit ketiga dan menit kelima dari tape klien
akan berteriak ”STOP” untuk memutuskan pikiran yang mengganggu dan
mengancam. Instruksikan klien membuka mata dan tarik nafas dalam.
3) Lakukan latihan Thought Stopping dengan rekaman kata “STOP”:
Rekam kata “STOP” dalam interval 1, 3 dan 5 menit. Minta klien
memejamkan mata dan mengosongkan pikiran lalu membayangkan
pikiran yang mengganggu, mengancam serta menimbulkan stres seolah-
olah akan terjadi (sesuai pilihan klien pada langkah kedua). Ingatkan
terus pikiran tersebut sebelum rekaman berbunyi. Minta klien berteriak
”STOP” pada saat klien mendengar rekaman kata ”STOP”
4) Biarkan klien relaks selama 1 menit, tanyakan pikiran yang muncul dan
nilai apakah pikiran tersebut posotif atau tidak.
5) Lakukan langkah ke 3 dan ke 4 dengan nada suara normal.
6) Lakukan langkah ke 3 dan ke 4 dengan berbisik.
7) Anjurkan klien melakukan latihan pemutusan pikiran di luar jadual.
d. Fase Terminasi :
1). Evaluasi :
Subyektif : tanyakan perasaan klien setelah mengikuti sesi 2
Obyektif: minta sebutkan kembali cara berlatih menghentikan pikiran
mulai dengan menggunakan rekaman dalam interval 1, 3 dan 5
2). Rencana Tindak Lanjut:
Minta klien melakukan latihan thought stopping tanpa dipandu oleh
terapis di luar jadual yang sudah ditentukan pada sesi 2.
3). Kontrak yang akan datang
a) Topik : mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif.
b) Waktu : selama 45 menit, sepakati jam pertemuan bersama klien.
c) Tempat: sepakati tempat pertemuan bersama klien.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, A.Y., Keliat,B.A. (1995). Panduan Relaksasi dan Reduksi Stres. Edisi ketiga.
Jakarta : ECG
http://nursingplanet.com/nr/index.php?blog=1&p=62&more=1&c=1&b=1&pb=1,
diakses tgl 10 Maret 2009.
Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2005). Principles and practice of psychiatric nursing.
(8th edition). St Louis: Mosby.
Videbeck, S.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran, EGC
13
NO. Tgl. Pikiran yang mengganggu, mengancam dan Pikiran yang muncul setelah melakukan
menimbulkan stres pemutusan pikiran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.