Anda di halaman 1dari 18

Nama Kepala Sekolah : Lisbet Suryani Pardosi, S.

Pd
Instansi : SMPS Kasih Maitreya

Tugas 04. Hasil Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran

No Nama Materi Resume Hasil Eksplorasi Materi Hal Baru yang Diperoleh
a b C D
1 Manajerial Tugas manajerial kepala sekolah : Kepala Sekolah harus mampu
1. Program Sekolah menjalankan fungsi sebagai Agen
2. Pengelolaan SNP Perubahan yang mencakup Perubahan
3. Pengawasan dan Evaluasi Kepribadian dan Sosial, Perubahan
4. Kepemimpinan Sekolah Pembelajaran, Perubahan Pengembangan
5. Pengelola SIM Sekolah Sekolah, Perubahan Manajemen Sumber
Daya, Perubahan Kewirausahaan
PROGRAM SEKOLAH Sekolah, Perubahan Supervisi
 Salah satu rincian tugas manajerial kepala sekolah adalah Pembelajaran, serta Perubahan Teknologi
merencanakan program sekolah yaitu proses perencanaan dan Informasi.
terhadap semua hal yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pendidikan di suatu sekolah untuk Sekolah harus menggunakan Sistem
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Informasi Manajemen (SIM) sekolah
secara efektif karena sistem informasi
 Perencanaan Program Sekolah disesuaikan dengan kondisi tersebut akan mendatangkan banyak
sekolah, potensi daerah sekitar, kondisi sosial budaya manfaat bagi berbagai pihak yang terkait.
masyarakat sekitar, dan juga kebutuhan peserta didik.

 Rencana Kerja Sekolah (RKS) disusun dengan tujuan :


1) menjamin agar tujuan sekolah yang telah dirumuskan
dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan
resiko yang kecil
2) memberikan arah kerja yang jelas tentang
pengembangan sekolah
3) acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumber
daya pendidikan yang diperlukan dalam pengembangan
sekolah
4) menjamin keterkaitan dan konsistensi dalam
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan
5) mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan
masyarakat
6) menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkesinambungan.

 RKS berfungsi sebagai :


1) Legitimasi
2) Pengarah
3) Minimalisasi ketidakpastian
4) Minimalisasi pemborosan sumberdaya
5) Penetapan standar kualitas

 Tugas satuan pendidikan dalam penyusunan RKS yang


dikaitkan dengan peningkatan dan penjaminan mutu sekolah
adalah :
1) Membuat perencanaan mutu yang dituangkan dalam
RKS
2) Melaksanakan pemenuhan mutu, baik dalam
pengelolaan satuan pendidikan maupun proses
pembelajaran
3) Membentuk tim penjaminan mutu pada satuan
pendidikan
4) Mengelola data mutu satuan pendidikan. Prosedur
 Prosedur penyusunan RKS adalah sebagai berikut :
1) Penyusunan RKS diawali dengan pelaksanaan Evaluasi
Diri Sekolah (EDS)
2) Dari hasil EDS kemungkinan diperoleh berbagai
kekurangan atau masalah pada masing-masing standard
3) Dalam rangka penjaminan mutu, selama proses
pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan monitoring
secara internal oleh satuan pendidkan

PENGELOLAAN SNP
 Delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) meliputi :
1) Standar Isi
2) Standar Proses
3) Standar Kompetensi Lulusan
4) Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5) Standar Sarana dan Prasarana
6) Standar Pengelolaan
7) Standar Pembiayaan
8) Standar Penilaian

 Standar Isi merupakan kriteria mengenai ruang lingkup


materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

 Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang


berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan, berkaitan dengan kriteria minimal mengenai
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
penilaian pembelajaran, dan pengawasan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi lulusan
 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat
dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

 Standar pengelolaan mencakup perencanaan, pelaksanaan,


dan pengawasan kegiatan pendidikan secara efektif dan
efesien, pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi hingga pengelolaan tingkat nasional.

 Standar Pembiayaan merupakan aturan yang merinci


komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan
yang berlaku dalam kurun satu tahun yang terbagi menjadi
biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.

 Standar Penilaian berkaitan dengan segala macam


mekanisme, prosedur, instrumen penilaian untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik yang meliputi
penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar
oleh satuan pendidikan (sekolah), dan penilaian hasil belajar
oleh pemerintah.

PENGAWASAN / MONITORING DAN EVALUASI


 Monitoring menekankan pada pemantauan terhadap proses
pelaksanaan, dan evaluasi diarahkan untuk mengendalikan
dan mengontrol ketercapaian tujuan. Monitoring dan
Evaluasi harus berjalan seiring.

 Tujuan monitoring :
(1) mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan
(2) memberikan masukan tentang kebutuhan dalam
melaksanakan program
(3) mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah
adanya kegiatan
(4) memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk
melaksanakan kegiatan
(5) mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-
kesulitan dan hambatan hambatan selama kegiatan
(6) memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program
(7) memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa
fakta dan nilai

 Tujuan evaluasi :
(1) untuk menilai keefektifan program
(2) untuk menunjukkan atau melihat dampak
(3) untuk memperkuat atau meningkatkan akuntabilitas
(4) untuk medapatkan masukan terhadap pengambilan
keputusan

 Manfaat Monitoring Evaluasi :


(1) Monev sebagai alat untuk mendukung perencanaan
(2) Monev sebagai alat untuk mengetahui kemajuan
program
(3) Monev sebagai alat akuntabilitas program dan advokasi

 Prinsip Monitoring dan Evaluasi :


(1) Terencana
(2) Objektif
(3) Dapat dipertanggungjawabkan
(4) Berkesinambungan
(5) Transparan
(6) Efektif dan efisien dalam penggunaan dana, waktu,
dan tenaga
(7) Fungsional
 Tahapan melakukan Monev :
(1) Penyusunan Program Monev
(2) Penyusunan Instrumen Monev
(3) Pelaksanaan Monev
(4) Pelaporan Kegiatan Monev
(5) Tindaklanjut Monev

 Instrumen Monitoring dan Evaluasi :


(1) Angket
(2) Observasi
(3) Wawancara
(4) Dokumentasi

KEPEMIMPINAN SEKOLAH
 Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran
(1) Menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas
(2) Menjadi narasumber bagi staf
(3) Menciptakan Budaya dan iklim sekolah yang kondusif
bagi pembelajaran
(4) Mengkomunikasikan visi dan misi sekolah ke staf
(5) Mengkondisikan staf untuk mencapai cita-cita
profesional tinggi
(6) Mengembangkan kemampuan profesional guru
(7) Bersikap positif terhadap siswa, staf, dan orang tua.

 Kepala Sekolah sebagai Agen Perubahan


(1) Peran Kepala Sekolah dalam Perubahan Kepribadian
dan Sosial (Mempermanusiakan/Humanizer)
(2) Peran Kepala Sekolah dalam Perubahan Pembelajaran
(Katalis Budaya/Cultural Catalist)
(3) Peran Kepala Sekolah dalam Perubahan Pengembangan
Sekolah (Pembangun Komunitas/Community Builder)
(4) Peran Kepala Sekolah dalam Perubahan Manajemen
Sumber Daya (Pembuat Kerangka Kerja/Framework
Maker)
(5) Peran Kepala Sekolah dalam Perubahan Kewirausahaan
Sekolah (Perantara Keunggulan/Power Broker)
(6) Peran Kepala Sekolah dalam Perubahan Supervisi
Pembelajaran (Penantang yang Bersahabat/Friendly
Challenger)
(7) Peran Kepala Sekolah dalam Perubahan Teknologi dan
Informasi (Technological Influencer)

 Butir-Butir Penilaian pada Penilaian Kinerja Kepala


Sekolah (PKKS) Komponen Kepemimpinan Sekolah :
(1) Kepala Sekolah menyusun dan menetapkan struktur
organisasi sekolah
(2) Kepala Sekolah menempatkan guru dan atau atau tenaga
kependidikan dalam SOTK yang telah ditetapkan
(3) Kepala Sekolah mendelegasikan sebagian tugas kepada
wakil Kepala Sekolah yang relevan dengan bidang tugas
(4) Kepala Sekolah membuat rencana kerja strategis dan
rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan
mutu
(5) Kepala Sekolah membuat keputusan anggaransekolah
dengan mempertimbangkan masukan guru, komite
sekolah, dan penyelenggara sekolah (khusus bagi
swasta)
(6) Kepala Sekolah berkomunikasi untuk menciptakan
dukungan intensif dari orang tua siswa dan masyarakat
(7) Kepala Sekolah melaksanakan program peningkatan
motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan
menggunakan sistem pemberian penghargaan atas
prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode
etik
(8) Kepala Sekolah menciptakan lingkungan pembelajaran
yang efektif bagi siswa
(9) Mengembangkan Program Keteladanan Sikap dan
Perilaku yang menjaga nama balk lembaga, profesi, dan
kedudukan/jabatan
(10) Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan
pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan
dengan balk dan didukung oleh komunitas sekolah
(11) Kepala Sekolah menjalin kerja sama dengan orang tua
siswa, masyarakat, dan komite sekolah

PENGELOLAAN SIM SEKOLAH


 Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur
pengelolaan dari mulai Pengumpulan data, Pengolahan data,
Penyimpanan data, Pengambilan data dan Penyebaran
informasi dengan menggunakan berbagai peralatan yang
tepat, dengan maksud memberikan data kepada manajemen
setiap waktu diperlukan dengan cepat dan tepat, untuk dasar
pembuatan keputusan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.

 Manfaat Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah :


a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara
akurat dan realtime
b. Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan
perencanaan, pengawasan, pengarahan dan
pendelegasian kerja kepada semua departemen yang
memiliki hubungan atau koordinasi
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit
sistem kerja yang terkoordinasi dan sistematis
d. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya
dalam organisasi

 Jenis-jenis SIM Sekolah :


a. Sistem informasi profil sekolah (Portal Sekolah)
b. Sistem informasi personalia (SDM)
c. Sistem informasi siswa
d. Sistem informasi sarana dan prasarana sekolah
e. Sistem informasi akademik
f. Sistem informasi keuangan
g. Sistem Informasi Perpustakaan Digital
h. Sistem e-Learning

 Tahapan Penggunaan SIM yang Efektif di Sekolah :


a. Bagian pengumpulan data
b. Bagian proses data
c. Bagian pemrograman data
d. Bagian penyimpan data

 Menganalisis masalah dan solusinya dalam pengelolaan


SIM di sekolah
A. Masalah :
(a) Disintegrasi sistem informasi
(b) Rendahnya penggunaan data akurat dalam sistem
pengambilan keputusan
(c) Lemahnya sistem pembaharuan data
(d) Kurangnya sistem aplikasi manajemen
(e) Tidak terjaminnya sistem keamanan
(f) Infrastruktur TIK yang belum memadai
(g) Kelembagaan pengelolaan TIK yang belum satu atap
B. Solusi :
(a) Penggunaan database bersama
(b) Aplikasi berbasis web
(c) Sistem terintegrasi
(d) Interoperabilitas
(e) Keamanan informasi
(f) Skalabilitas
(g) Tingkat ketersediaan
(h) Kemudahan akses
(i) Proses kerja yang ringkas
(j) Kinerja sistem
(k) Otorisasi pengguna system
(l) Infrastruktur bersama
(m)Komunikasi berbasis internet protocol (IP)

2 Supervisi Guru dan  Supervisi kepala sekolah kepada guru dan tenaga Setiap melaksanakan supervisi kepada
Tenaga kependidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru atau tenaga kependidikan, kepala
kependidikan pendidikan secara berkelanjutan di sekolah, dengan sekolah harus menindaklanjuti hasil
melaksanakan supervisi secara terprogram dan supervisi tersebut.
berkesinambungan maka akan tercapai layanan proses
pembelajaran yang bermutu Setelah mengevaluasi hasil supervisi,
kepala sekolah harus merencanakan
 Rincian tugas supervisi terhadap guru dan tenaga program tindak lanjut yang tepat dari
kependidikan : hasil supervisi yang sudah dilaksanakan.
(1) Merencanakan program supervisi guru dan tenaga Program tindak lanjut tersebut
kependidikan diharapkan dapat memperbaiki kualitas
(2) Melaksanakan supervisi guru kinerja guru dan tenaga kependidikan di
(3) Melaksanakan supervisi terhadap tenaga kependidikan masa yang akan datang.
(4) Menindaklanjuti hasil supervisi terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru
(5) Melaksanakan evaluasi supervisi guru dan tenaga
kependidikan
(6) Merencanakan dan menindaklanjuti hasil evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas supervisi kepada guru dan
tenaga kependidikan

 Bukti fisik supervisi guru dan tenaga kependidikan :


(1) Program supervisi guru dan tenaga kependidikan
(2) Laporan pelaksanaan dan hasil supervisi guru
(3) Laporan pelaksanaan dan hasil supervisi tenaga
kependidikan
(4) Laporan evaluasi pelaksanaan dan hasil supervisi guru
dan tenaga kependidikan

 Tahapan Supervisi guru :


1. Perencanaan kegiatan supervisi
2. Pelaksanaan kegiatan supervisi
3. Laporan hasil supervisi
4. Tindak lanjut supervisi

 Langkah–langkah dalam perencanaan dan pelaksanaan


kegiatan supervisi guru :
(1) Penyusunan rencana program supervisi
a. Data lengkap guru yang akan disupervisi
b. Administrasi pembelajaran guru
c. Instrumen yang akan digunakan
d. Menyusun jadwal supervisi guru
(2) Pelaksanaan supervisi
a. Memperhatikan kesiapan guru yang akan disupervisi
b. Menetapkan Instrumen supervisi
c. Hindari pemberian nilai/kategori, disarankan
merekam secara deskripsi semua kegiatan
pembelajaran selama proses pengamatan
berlangsung
d. Temukan permasalahan untuk perbaikan dan
peningkatan mutu pembelajaran
e. Tidak mengambil alih tugas guru dalam proses
pembelajaran
f. Disarankan untuk tidak melakukan supervisi
(memaksakan kehendak) apabila guru yang akan
disupervisi belum memiliki kesiapan, karena tidak
akan diperoleh hasil pembinanan yang diharapkan
g. Lakukan dialog professional pasca pengamatan
untuk menentukan cara perbaikan pada kekurangan
guru
h. Lakukan evaluasi dan tindak lanjut, perilaku apa
yang akan diberikan untuk supervisi lanjutan ( jika
ada dan diperlukan)
i. Membuat rekapitulasi hasil supervisi yang berfungsi
untuk memudahkan menyusun pelaporan dan tindak
lanjut

 Prinsip supervisi tenaga kependidikan :


(1) Supervisor menjauhkan diri dari sifat otoriter
(2) Supervisor mampu menciptakan hubungan kemanusiaan
yang harmonis
(3) Supervisi tenaga kependidikan dilakukan secara
berkesinambungan
(4) Program supervisi terintegrasi
(5) Supervisi harus komprehensif
(6) Supervisi harus konstruktif
(7) Supervisi harus objektif

 Ruang lingkup supervisi tenaga kependidikan adalah :


(1) Tenaga Administasi Sekolah (Kepala TAS, Pelaksana
Urusan, Petugas Layanan Khusus)
(2) Tenaga Perpustakaan (Kepala Perpustakaan, Tenaga
Perpustakaan)
(3) Tenaga Laboratorium (Kepala Laboratorium, Teknisi
Laboratorium, Laboran)

 Langkah-langkah kegiatan supervisi tenaga kependidikan :


(1) Perencanaan supervisi tendik
a. Menetapkan sasaran dan jadwal
b. Memilih pendekatan, teknik, dan model supervise
c. Memilih dan menetapkan instrumen supervise
d. Menyusun instrument monev
(2) Pelaksanaan supervisi tendik
a. Kepala sekolah meminta tendik untuk memaparkan
hasil kinerjanya
b. Kepala Sekolah melakukan pengamatan terhadap
bukti-bukti fisik yang disajikan tendik
c. Kepala sekolah melakukan konfirmasi dan meminta
penjelasan hasil kinerja Tenaga Kependidikan yang
bersangkutan
d. Kepala sekolah melakukan pencatatan hasil supervisi
yang telah dilaksanakan
e. Kepala sekolah menyampaikan hasil catatan
supervisinya dan memberikan saran-saran untuk
perbaikan kinerja tendik yang bersangkutan.
(3) Tindak lanjut hasil supervisi tendik
a. Mengumpulkan hasil supervisi tendik
b. Menginventaris item-item komponen yang rendah-
rendah
c. Menganalisis hasil supervisi tendik
d. Membuat program perbaikan kinerja tendik
e. Pembinaan umum tentang perbaikan kinerja tendik
f. Melaksanakan program perbaikan kinerja tendik
diantaranya :
• In House Training tentang peningkatan kompetensi
teknis masing-masing tendik
• Konsultasi antara tendik dengan kepala
sekolah/supervisor
• Memberi penghargaan (rewards) bagi tendik yang
melaksanakan tugas dengan baik
g. Menyusun laporan hasil supervisi dan laporan hasil
monev.

 Penilaian Kinerja Guru (PKG)


(1) Penilaian kinerja guru dilaksanakan melalui pengamatan
dan pemantauan
(2) Komponen yang dinilai dalam PKG difokuskan pada
penguasaan 4 (empat) kompetensi guru, yaitu :
pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional
(3) Perangkat Pelaksanaan PKG
a. Pedoman Pengelolaan PKG
b. Instrumen PKG
c. Suplemen Instrumen
(4) Pelaksanaan PKG
a. Persiapan
b. Pengumpulan fakta dan data
c. Penilaian
d. Pelaporan
(5) Pengolahan hasil penilaian kinerja guru akan berujung
pada penghitungan perolehan angka kredit, hal ini
diperoleh dari formulasi mulai dari jumlah nilai PKG,
kehadiran sampai pada hasil angka kredit
 Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan
(1) Penilaian kinerja tenaga kependidikan merupakan proses
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data
yang sesungguhnya dikerjakan oleh tenaga kependidikan
(2) Prosedur penilaian kinerja tendik dilaksanakan dalam
beberapa tahap, yaitu :
(a) persiapan
(b) pelaksanaan penilaian
(c) petunjuk penilaian
(d) verifikasi data
(e) pengolahan hasil penilaian
(f) kesimpulan dan tindak lanjut

3 Pengembangan  Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok yakni : Kepala sekolah dalam melaksanakan
Kewirausahaan (1) peluang tugas mengembangkan kewirausahaan
(2) kemampuan menanggapi peluang harus bisa melihat sebuah peluang dan
memanfaatkan peluang tersebut menjadi
 Langkah-langkah pengembangan kewirausahaan sekolah suatu program pengembangan
adalah : kewirausahaan di sekolah yang akan
(1) Merencanakan pengembangan kewirausahaan menciptakan kreativitas dan inovasi baru
a. Melakukan analisis SWOT (Strength = kekuatan, bagi warga sekolah.
Weaknes = kelemahan, Opportunity = peluang,
Threat = ancaman)
b. Membuat alur penyusunan rencana program sekolah
(2) Pelaksanaan program pengembangan kewirausahaan
a. Pengembangan jiwa kewirausahaan (inovasi, kerja
keras, pantang menyerah, dan motivasi untuk
sukses)
b. Pengembangan kemitraan sekolah
c. Pengembangan unit produksi
d. Pengembangan program pemagangan
(3) Evaluasi program pengembangan kewirausahaan
a. Persiapan evaluasi program
b. Pelaksanaan evaluasi program
c. Monitoring pelaksanaan program

 Kepala sekolah yang mempunyai jiwa kewirausahaan


hendaknya memiliki sifat-sifat berikut :
(1) Mampu menciptakan visi sekolah yang jelas
(2) Menjadi inspirator bagi warga sekolah yang dipimpinnya
dan para pemangku kepentingan
(3) Mampu memberdayakan tim untuk bekerja cepat dan
cerdas untuk mencapai visi dalam kondisi lingkungan
yang tak menentu

 Lima karakter kepemimpinan kewirausahaan adalah :


(1) Proaktif
(2) Inovatif
(3) Berani mengambilan risiko
(4) Kerja keras dan pantang menyerah
(5) Motivasi berprestasi tinggi

 Strategi pengembangan karakter kewirausahaan di sekolah :


(1) Karakter Kewirausahaan Terintegrasi dalam Seluruh
Mata Pelajaran
(2) Karakter Kewirausahaan Terpadu dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler
(3) Pengintegrasian Karakter Kewirausahaan melalui
Budaya Sekolah

 Tiga metode pembelajaran kewirausahan yaitu :


(1) Pembelajaran berbasis pengalaman (experiential
learning)
(2) Pembelajaran melalui interaksi sosial (social interaction
learning)
(3) Pembelajaran melalui pengenalan peluang (opportunity
recognition)

 Lingkup potensi sekolah yang dapat dikembangkan dalam


kewirausahaan yaitu :
(1) Pendidik dan tenaga kependidikan
(2) Peserta didik
(3) Orang tua/wali siswa dan masyarakat
(4) Sarana dan prasarana
(5) Pembiayaan

4 Latihan Studi  Hal-hal yang menjadi kelemahan di sekolah yang Kepemimpinan kepala sekolah menjadi
Kasus Masalah digambarkan pada Latihan Studi Kasus adalah : penentu utama dalam kemajuan suatu
Pembelajaran*) 1) Disiplin belajar siswa rendah sekolah. Sebanyak apapun kelemahan
2) Motivasi berprestasi siswa rendah yang ada pada sekolah tersebut, namun
3) Kepedulian siswa terhadap lingkungan rendah jika kepala sekolah memiliki jiwa
4) Prestasi akademik dan non akademik rendah visioner yang besar untuk melakukan
5) Tidak banyak lulusan yang melanjutkan ke jenjang sebuah perubahan dan perbaikan maka
berikutnya semua kelemahan perlahan-lahan akan
6) Program penguatan pendidikan karakter tidak bisa diubah menjadi sebuah kekuatan dan
dilaksanakan secara maksimal keunggulan.
7) Guru kurang kreatif dalam menyajikan pembelajaran
8) Penguasaan TIK Guru masih kurang
9) Penggunaan SIM sekolah tidak maksimal

 Hal-hal yang menjadi kekuatan di sekolah yang


digambarkan pada Latihan Studi Kasus adalah :
1) Kepala sekolah berjiwa visioner
2) Monitoring dan evaluasi kegiatan sekolah rutin
dilakukan
3) Supervisi guru dan tendik terprogram dan dilaksanakan
secara rutin
4) Hubungan dengan dinas pendidikan terjalin dengan baik
5) Dukungan Komite baik
6) Letak geografis sekolah di pusat kota
*)
bersifat latihan yang dalam mengerjakannya dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan Pengajar Diklat

Petunjuk pengisian hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran:


1. Kolom “a” diisi dengan nomor urut;
2. Kolom “b” diisi dengan nama materi;
3. Kolom “c” diisi dengan resume hasil eksplorasi materi secara garis besar;
4. Kolom “d” diisi dengan hal-hal baru yang diperoleh setelah mendalami materi.

Anda mungkin juga menyukai