Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RANCANGAN PERKEMBANGAN SEKOLAH


Disusun sebagai tugas Mata Kuliah Manajemen Berbasis Sekolah
Dosen Pengampu Dr. Siti Fatimah Soenaryo

Disusun oleh:
KELOMPOK IV (KELAS PGSD 2A)

ROH HIFA NUR WAHYU K 021


SITI NUR HAFIDA 023
IKHTIROMAL MUBAROK 024 (moderator)
ANNISA SUKMAWATI MEWAR 026 (narasumber)
AKHMADU DAIRY ARUBA 027
AZIZAH IZZATUNNISA AZ-ZAHRA 033 (ketua)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2021
BAB I
Peta Konsep
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Rancangan Perkembangan Sekolah


RPS adalah sebuah dokumen perencanaan yang dibuat oleh “sekolah” untuk
mengadakan perubahan fisik dan nonfisik sekolah dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan sekolah. RPS menggambarkan sekolah sebagai suatu sistem dan bagian dari suatu
sistem yang lebih luas yang berinteraksi secara berkesinambungan, memperoleh masukan
dari masyarakat dan memberikan output kepada masyarakat.
Perencanaan pengembangan sekolah (school development planning) merupakan proses
pengembangan sebuah rencana untuk meningkatkan kinerja sebuah sekolah secara
berkesinambungan. Perbedaan pokok rencana pengembangan dengan rencana lainnya
terletak pada tujuan. Sedangkan herarkhi tujuan dan rencana sebagaimana telaah diuraikan
di atas juga berlaku dalam rencana pengembangan.
Penyusunan RPS bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kegiatankegiatan apa
yang harus dikerjakan oleh sekolah dalam mencapai perubahan yang diinginkan khususnya
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekolah di bidang pembelajaran sesuai dengan
potensi dan harapan komunitas setempat sehingga dapat:

1. Mengenali kondisi sekolah yang adadalam fungsinya memberikan


pelayananpembelajaran kepada warga masyarakat.
2. Menetapkan tujuan/perubahan yang realistis.
3. Mengenali masalah-masalah dan kendala yang dihadapi sekolah.
4. Mampu menemukan penyebab masalahmasalah yanga dihadapi sekolah.
5. Menyusun saran-saran pemecahan masalah dalam bentuk pilihan-pilihan pemecahan
masalah.
6. Menganalisis setiap saran pemecahan masalah sehingga menemukan pilihan pemecahan
masalah yang terbaik bagi sekolah dengan mempertinibangkan dukungan yang ada
7. Dengan pilihan pemecahan masalah terbaik menyusun rencana pengembangan
/perubahan sekolah dalam jangka waktu lima tahun.
8. Melakukan perhitungan rencana pembiayaan.
9. Menetapkan sumber-sumber daya (dana, tenaga dan sarana) untuk membiayai rencana
pengembangan sekolah
10. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

ii
RPS harus dimiliki oleh setiap sekolah sebagai panduan dalam penyelenggaraan
pendidikan, baik untuk jangka panjang (20 tahun), menengah (5 tahun) maupun pendek (satu
tahun).
Untuk mencapai visi dan misinya sekolah Menyusun perencanaan program dan kegiatan
yang dituangkan dalam Rencana Pengembangan Sekolah. Rencana Pengembangan Sekolah
sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan
guru bersama dengan pemangku kepentingan seperti Komite Sekolah, tokoh masyarakat, dan
pihak lain di sekitar sekolah yang peduli pendidikan.
Rencana ini ditujukan dalam rangka meningkatkan kemampuan sekolah dalam
menghasilkan lulusan yang berkualitas, perbaikan sarana prasarana pendidikan dan sekolah
memiliki kunci pembelanjaan yang tersedia dengan bijaksana. Selain daripada itu rencana
pengembangan ini penting dalam rangka meningkatkan kepercayaan para pemangku
kepentingan (stakeholders). Sebab hanya dengan pola kemitraan bersama pihak pemangku
kepentingan pengembangan sekolah dapat berjalan secara optimal dan efektif.
 Perencanaan pengembangan sekolah (school development planning) merupakan proses
pengembangan sebuah rencana untuk meningkatkan kinerja sebuah sekolah secara
berkesinambungan.
 Rencana Pengembangan Sekolah merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi
manajemen sekolah yang amat penting yang harus dimiliki sekolah.
 Pengembangan Perencanaan Sekolah biasanya disingkat dengan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS) yang berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi
para pelaku sekolah dalam rangka menuju tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan,
pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian masa
depan.

Menurut Rohiat (2010:100) bahwa rumusan visi sekolah yang baik seharusnya
memberikan isyarat:
a. Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama,.
b. Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik, sesuai dengan norma dan
harapan masyarakat.
c. Visi sekolah harus mecerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapaiVisi
sekolah harus mecerminkan dorongan yang kuat akan tumbulinya inspirasi, semangat dan
komitmen bagi stake holder.

iii
d. Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadiriya perubahan dan pengembangan sekolah
ke arah yang lebih baik.
e. Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan sekolah.

1.2 Landasan hukum Rencana Perkembangan Sekolah


Adapun landasan hukum yang dipergunakan untuk penyusunan Rencana Pengembangan
Sekolah (RPS) ada beberapa hal :
1. UU no. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 (pengelolaan dana
pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas
publik)
2. PP no. 19 / 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 53 ( setiap satuan pendidikan
dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana
kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun)
3. Tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap kualitas pendidikan murid
4. Tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni ( IPTEKS).

1.3 Kreteria RPS yang baik


Hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai masukan bagi pengambilan keputusan
sekolah. Suatu perencanaan pengembangan dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Keluasan, cakupan, dan ketajaman analisis lingkungan strategis sekolah,
b. Keluasan, cakupan, dan ketajman analisis situasi pendidikan sekolah saat ini,
c. Kualitas dan kuantitas situasi pendidikan sekolah yang di harapkan.
d. Analisis kesesuaian
e. Kelengkapan elemen Renstra
f. Cakupan jenis perencanaan (pemerataan, kualitas, efisiensi, relevansi dan kapasitas)
g. kemanfaatan serta kesesuaian Renstra dan Renop dengan permasalahan pendidikan
h. Kelayakan strategi implementasi Renstra dan Renop
i. Kelayakan rencana monitoring dan evaluasi
j. Kecukupan, kemutakhiran, dan kerelevansian data
k. Kelayakan anggaran antara rencana pendidikan, pendapatan, dan rencana pembelajaran
l. Tingkat partisipasi dan keinklusifan unsur-unsur yang terkait dengan perencanaan
Sustainabilitas SDM, EMIS, dana pendukun , dsb
m. Sistem, proses/prosedur, dan mekanisme penyusun RPS
n. Kelengkapan elemen Renop
iv
Saat melaksanakan perkuliahan, dosen akan menyiapkan Satuan perencanaan
perkuliahan (SAP) berdasarkan RPS mata kuliah tersebut. Melalui pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum yang demikian, diharapkan kompetensi dalam standar kompetensi
kelulusan dapat tercapai. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah
dan disajikan dalam RPS atau istilah lain yang ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen
secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi dalam program studi. Dalam penelitian ini, istilah yang dipakai adalah
RPS sesuai dengan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015.Dosen menyusun RPS mengacu
pada deskripsi spesifik prodi dan outcomes lulusan prodi, serta kurikulum prodi. Pasal 12
Ayat (1) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 menyebutkan, proses pembelajaran
didasarkan pada RPS yang disusun untuk setiap mata kuliah. Lebih lanjut, Pasal 12 Ayat (3)
menyebutkan, RPS paling sedikit memuat (1) nama program studi, nama dan kode mata
kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; (2) capaian pembelajaran lulusan yang
dibebankan pada mata kuliah; (3) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; (4) bahan kajian yang terkait
dengan kemampuan yang akan dicapai; (5) metode pembelajaran; (6) pengalaman belajar
mahasiswa yang diwujudkan dalam bentuk deskripsi tugas yang harus dikerjakan mahasiswa
selama satu semester; (7) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan (8) daftar referensi
yang digunakan.
Setiap dosen akan mempersiapkan RPS untuk mata kuliahnya. RPS sekurang-
kurangnya memuat manfaat mata kuliah, uraian mata kuliah, tujuan mata kuliah, materi /
topik, ceramah / strategi pembelajaran, bahan referensi / daftar pustaka, tugas, kriteria
evaluasi, dan jadwal kurikulum dengan topik pembahasan dan bahan bacaan. RPS ini
berguna bagi dosen dalam (a) merancang perkuliahan secara menyeluruh dan sistematis, (b)
menyusun SAP, (c) mengevaluasi danmeningkatkan kualitas kegiatan perkuliahan yang
sedang berlangsung, dan (d) merancang perkuliahan untuk semester berikutnya. Bagi
mahasiswa, RPS memberikan informasi tentang (a) mata kuliah secara utuh, (b) beban tugas
dan tagihan mata kuliah, (c) gaya belajar yang sesuai, dan (d) sistem penilaian hasil belajar.
Untuk keperluan lain, RPS dapat digunakan sebagai (a) ketika dosen lain harus
menggantikan dosen yang merupakan dosen yang bersangkutan; (b) file referensi yang
digunakan untuk memantau pelaksanaan perkuliahan; dan (c) dokumen pendukung ketika
dilakukan akreditasi program studi atau lembaga.
Dalam standar nasional perguruan tinggi, tidak ada persyaratan bahwaRPS harus
dibahas dan disepakati dengan siswa.Namun mengingat metode pengajaran di perguruan

v
tinggi dan universitas berpusat pada minat mahasiswa dan menggunakan metode
pembelajaran orang dewasa (human body),sewajarnya konsep/rancangan RPS dibicarakan
dan disepakati dengan mahasiswa.Dalam pembahasan konsep RPS, dosen menjelaskan dan
meminta pendapat mahasiswa khususnya mengenai tujuan perkuliahan, materi/pokok
bahasan, strategi perkuliahan, daftar rujukan/referensi, dan kriteria penilaian. Dengan
berperan serta dalam menyusun RPS, mahasiswa lebih menghayati rencana perkuliahan,
merasa keinginan dan kebutuhan terwadahi sehingga memotivasi untuk belajar dan memiliki
tanggung jawab dalam mencapai tujuan mata kuliah.

vi
BAB III
PPT

vii
viii
ix
1
2
3
4
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Hutey, I. de Silk P. (2010). Tow Trondheid gly


Sagala, (2013) Merencanakan Pengenbergan Seicolah Dergan Prist Partisi Transparan dan Akurialai.

Anda mungkin juga menyukai