Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama : Dimas Matori Abdul Jalil


Nim : 022352162
Nama Mata Kuliah : Auditing 2
Kode Mata Kuliah : EKSI4310
Jumlah sks : 3 sks
Tahun Pengembangan : 2021
Edisi Ke- : 3

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Dalam audit, selain risiko audit, dikenal juga 25 Modul 1
risiko pengendalian. Kegiatan Belajar
a. Apakah yang dimaksud dengan risiko 1
pengendalian dan apakah tujuan dari
penilaian risiko pengendalian?
b. Bagaimanakah langkah-langkah untuk
menaksir risiko pengendalian?
2 Dalam pengujian substantif, diperlukan 25 Modul 1
pemahaman yang cukup mengenai sistem Kegiatan Belajar
pengendalian internal. Salah satu pendekatan uji 2
substantif utama adalah level risiko pengendalian
internal tertaksir pada level tinggi. Sebutkan
asumsi yang mendasari pernyataan tersebut!
3 Seorang manajer senior memberikan pesan 25 Modul 2
kepada manajer menengah untuk menawarkan Kegiatan Belajar
kenaikan bonus kinerja untuk target yang dapat 1
dicapai. Dalam kaitannya dengan pertimbangan
risiko kecurangan, maka menurut anda, apakah
jenis potensi salah saji yang mungkin terjadi
pada laporan keuangan karena kejadian tersebut?
Jelaskan!
4 Dalam pelaksanaan audit, auditor dapat 25 Modul 3
melakukan penyampelan untuk menguji Kegiatan Belajar
transaksi. Penyampelan ini bisa dilakukan secara 1
statistik dan nonstatistik. Jelaskan kedua cara
penyampelan tersebut!
* coret yang tidak sesuai
Jawab :
1. Resiko Pengendalian
a. Resiko pengendalian adalah proses evaluasi dan efektivitas pengendalian internal
sebuah entitas dalam preverensi atau deteksi salah saji dalam laporan keuangan
yang material. PSA No. 69 paragraf 47 (AU 319,47)
Tujuan penaksiran risiko pengendalian adalah membantu auditor dalam membuat
sebuah penilaian tentang risiko salah saji laporan keuangan yang material.
b. Langkah-langkah penaksiran risiko pengendalian
1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk
apakah pengendalian terkait dengan asersi telah dirancang dan
diimpelmentasikan manajemen.
2. Mengidentifikasi kemungkinan salkah saji yang terjadi pada asersi.
3. Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau
mendeteksi dan mengoreksi salah saji tersebut.
4. Melakukan uji pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk
menetukan efektivitas rancangan dan implementasinya.
5. Mengevaluasi bukti dan menaksir risiko pengendalian.
2. Jika risiko pengendalian internal tertaksir pada level tinggi maka auditor harus merevisi
level uji substantive yang direncanakan sesuai dengan perubahan menjadi pendekatan
substantive utama. Keterjadian ini disajikan dengan garis putus-putus yang melengkung
ke arah bawah menuju bagian kiri kotak revisi level uji substantive dibagian dasar
Gambar 1.7 Metode pemenuhan standart kerja lapangan kedua.
3. Menurut saya, manajemen harus mempunyai insentif untuk melakukan pelaporan
keuangan yang curang. Manajer mepunyai kesempatan diskresi dengan berbagai cara dan
merasionalkan laporan keuangan yang curang untuk mendapatkan bonus karena
memenuhi target. Lebih lanjut, lingkungan pengendalian bisa lemah yang berfek luas
pada banyak asersi.

4. Penyampelan nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil


sampel seluruhnya berdasarkan kriteria subjektif dan pengalaman. Jadi, tanpa sadr,
auditor kemungkinan mengambil sampel terlalu besar di satu area dan mengambil sampel
terlalu kecil diarea yang lain. Hal tersebut akan mempengaruhi jumlah bukti yang
diperoleh. Meskipun demikian, sampel nonstatistik yang dirancang dengan seksama
dapat seefektif sampel statistic.
Penyampelan statistic, auditor menentukan ukuran sampel dengan menggunakan hokum
probabilitas. Kemungkinan dibutuhkan pelatihan tentang teknik statistic, rancangan, dan
implementasi bagi auditor dalam hal berikut:
1. Merancang sampel yang efisien,
2. Mendapatkan bukti yang memadai,
3. Mengevaluasi hasil sampel.
Yang paling penting penyampelan statistic memungkinkan kualifikasi dan pengendalian
resiko penyampelan.
Penyampelan statistic dan nonstatistik tidak mempengaruhi pemilihan prosedur audit dan
tidak mempengaruhi kakuatan bukti yang didaptkan. Pemilihan jenis penyampelan
melalui masalah penalaran.

Sumber : BMP EKSI4310/ Auditing 2

Anda mungkin juga menyukai