Anda di halaman 1dari 3

Nama : Izza Alfaiza

NIM: 041025461

TUGAS TUTORIAL KE-1


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Auditing 2


Kode Mata Kuliah : EKSI4310
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Sakina Nusarifa Tantri
Nama Penelaah : Sakina Nusarifa Tantri
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2021
Edisi Ke- : 3

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Dalam audit, selain risiko audit, dikenal juga 25 Modul 1
risiko pengendalian. Kegiatan Belajar
a. Apakah yang dimaksud dengan risiko 1
pengendalian dan apakah tujuan dari
penilaian risiko pengendalian?
b. Bagaimanakah langkah-langkah untuk
menaksir risiko pengendalian?
2 Dalam pengujian substantif, diperlukan 25 Modul 1
pemahaman yang cukup mengenai sistem Kegiatan Belajar
pengendalian internal. Salah satu pendekatan uji 2
substantif utama adalah level risiko pengendalian
internal tertaksir pada level tinggi. Sebutkan
asumsi yang mendasari pernyataan tersebut!
3 Seorang manajer senior memberikan pesan 25 Modul 2
kepada manajer menengah untuk menawarkan Kegiatan Belajar
kenaikan bonus kinerja untuk target yang dapat 1
dicapai. Dalam kaitannya dengan pertimbangan
risiko kecurangan, maka menurut anda, apakah
jenis potensi salah saji yang mungkin terjadi
pada laporan keuangan karena kejadian tersebut?
Jelaskan!
4 Dalam pelaksanaan audit, auditor dapat 25 Modul 3
melakukan penyampelan untuk menguji Kegiatan Belajar
transaksi. Penyampelan ini bisa dilakukan secara 1
statistik dan nonstatistik. Jelaskan kedua cara
penyampelan tersebut!
* coret yang tidak sesuai
Nama : Izza Alfaiza
NIM: 041025461

1. Dalam audit, selain risiko audit, dikenal juga risiko pengendalian.


Jawaban:
a. Apakah yang dimaksud dengan risiko pengendalian dan apakah tujuan dari penilaian
risiko pengendalian?
Dalam PSA No.69 Paragraf 47, Penilaiain Risiko Pengendalian adalah proses evaluasi
atas efektifitas pengendalian internal sebuah entitas dalam prevensi atau deteksi salah saji
dalam laporan keuangan yang material.
Tujuan penilaian risiko pengendalian yaitu untuk membantu auditor dalam membuat
sebuah penilaiain tentang risiko salah saji laporan keuangan yang material. Dalam audit
perlu dilakukan penilaian SPI sebagai bahan pertimbangan simpulan audit.
b. Bagaimanakah langkah-langkah untuk menaksir risiko pengendalian?
Mempertimbangkan hal-hal dari pemahaman pengendalian internal

Identifikasi potensi salah saji dalam asersi

Identifikasi pengendalian untuk prevensi atau deteksi dan koreksi salah saji

Uji pengendalian untuk menilai efektivitas rancangan dan implementasi

Mengevaluasi bukti dan menilai risiko pengendalian

(Sumber: BMP Auditing II ed 3, halaman 1.5 - 1.6)


2. Dalam pengujian substantif, diperlukan pemahaman yang cukup mengenai sistem
pengendalian internal. Salah satu pendekatan uji substantif utama adalah level risiko
pengendalian internal tertaksir pada level tinggi. Sebutkan asumsi yang mendasari
pernyataan tersebut!
Jawaban:
a. Tidak ada pengendalian internal yang signifikan terkait dengan asersi
b. Pengendalian internal yang relevan kemungkinan tidak efektif
c. Perolehan bukti efektivitas pengendalian internal yang relevan tidak efisien
(Sumber: BMP Auditing II ed 3, halaman 1.35)
Dalam audit laporan keuangan pemerintah oleh BPK, Penilaiain SPI menjadi
pertimbangan dalam melakukan prosedur pemeriksaan dengan tujuan untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan tersebut.
Nama : Izza Alfaiza
NIM: 041025461

3. Seorang manajer senior memberikan pesan kepada manajer menengah untuk menawarkan
kenaikan bonus kinerja untuk target yang dapat dicapai. Dalam kaitannya dengan
pertimbangan risiko kecurangan, maka menurut anda, apakah jenis potensi salah saji yang
mungkin terjadi pada laporan keuangan karena kejadian tersebut? Jelaskan!
Jawaban:
- Manajemen dapat mempunyai insentif untuk melakukan pelaporan keuangan yang
curang, Manajer memiliki kesempatan untuk memanfaatkan diskresi dengan berbagai
cara dan merasionalisasi laporan keuangan yang curang untuk mendapatkan bonus
karena memenuhi target. Lingkungan pengendalian yang lemah bisa berefek luas pada
banyak asersi.
- Contoh, potensi kecurangan di level manajer menengah, manajer mengakui target
penjualan telah tercapai padahal belum atau bahkan mengakui penjualan fiktif. Di level
manajer senior, mencatat bonus sebesar 10jt padahal yang dibayarkan kepada manajer
menengah hanya 5jt.

4. Dalam pelaksanaan audit, auditor dapat melakukan penyampelan untuk menguji transaksi.
Penyampelan ini bisa dilakukan secara statistik dan nonstatistik. Jelaskan kedua cara
penyampelan tersebut!
Jawaban :

- Sampling non statistik merupakan pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan


kriteria subyektif berdasarkan pengalaman auditor. sehingga proses pemilihan sampel
tidak random dan hasil penyampelan tidak dievaluasi secara matematis

- Sampling statistik adalah penggunaan rencana sampling (sampling plan) dengan cara
sedemikian rupa sehingga hukum probabilitas digunakan untuk membuat statement
tentang suatu populasi. Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar suatu prosedur audit
bisa dikategorikan sebagai sampling statistik.

o Pertama, sampel harus dipilih secara random. Random merupakan lawan


arbritrari atau judgemental. Seleksi random menawarkan kesempatan sampel
tidak akan bias.
o Kedua, hasil sampel harus bisa dievaluasi secara matematis. Jika salah satu syarat
ini tidak terpenuhi maka tidak bisa disebut sebagai sampling statistik. Berikut
digambarkan tipe sampling audit syarat pengkategorian tipe-tipe tersebut.

Anda mungkin juga menyukai