Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Matematika

The Liang Gie (1999: 23), mengutip pendapat seorang ahli matematika bernama Charles
Edwar Jeanneret yang mengatakan: ”Mathematics is the majestic structure by man to grant him
comprehension of the universe, yang artinya matematika adalah struktur besar yang dibangun
oleh manusia untuk memberikan pemahaman mengenai jagat raya”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun KBBI, 2007: 723) matematika
diartikan sebagai: “ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur bilangan
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan”.

Priyo Darmanto & Puji Wiyoto (2007: 305) menyatakan bahwa matematika yaitu ilmu
tentang angka-angaka, jumlah, bentuk dan ukuran. Johnson dan Rising (dalam Sri Subarinah,
2006: 1) mengatakan matematika merupakan pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian
logika, pengetahuan terstruktur yang memuat sifat-sifat, teori-teori dibuat secatra deduktif
berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan
kebenarannya.

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang
mempelajari tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan sifat atau teori yang dapat
dibuktikan kebenarannya dalam jumlah, bentuk dan ukuran.

B. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat
keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran, biasanya dinyatakan
dengan nilai yang berupa huruf atau angka-angka. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai
dan sikap setelah siswa mengalami proses belajar. Melalui proses belajar mengajar diharapkan
siswa memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada dirinya.

Menurut Sudjana (2004: 22), “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang


dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa belajar dapat muncul
dalam berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah laku seseorang”. Selanjutnya menurut
Slameto (dalam Emarita, 2001) menyatakan: “Hasil belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri”.
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan
belajar. Hasil belajar tampak dari perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati
dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Hamalik (2004: 49)
menyatakan bahwa “Perubahan disini dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan
yang lebih baik di bandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi tahu”.

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil
belajar diperoleh setelah diadanya evaluasi, Mulyasa (2007) menyatakan bahwa” Evaluasi hasil
belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang
telah terjadi”. Hasil belajar ditunjukan dengan prestasi belajar yang merupakan indikator adanya
perubahan tingkah laku siswa.

Dari proses belajar diharapkan siswa memperoleh prestasi belajar yang baik sesuai
dengan tujuan instruksional khusus yang ditetapkan sebelum proses belajar berlangsung. Salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar adalah
menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar yang dicapai dalam materi
pelajaran yang diberikan guru di sekolah.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tolak ukur atau
patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu
materi pelajaran dari proses pengalaman belajarnya yang diukur dengan tes.

C. Pengertian Hasil Belajar Matematika

Menurut Gagne (dalam Muhammad Zainal Abidin, 2011: 8) bahwa: Hasil belajar
matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah
perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah mempelajari matematika. Perubahan
tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan ke arah yang lebih baik
dari sebelumnya.

Dari definisi di atas, serta definisi-definisi tentang belajar, hasil belajar, dan matematika,
maka dapat dirangkai sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar matematika adalah merupakan
tolak ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan
memahami suatu materi pelajaran matematika setelah mengalami pengalaman belajar yang
dapat diukur melalui tes.

D. Pengertian Bilangan Bulat


Bilangan nol, bilangan asli, dan lawan bilangan asli disebut bilangan bulat (Burhan
Mustakim, 2008: 137). Himpuna bilangan bulat terdiri dari :
1. Bilangan bulat negatif = {...,–5,–4,–3,–2,–1}
2. Bilangan nol = {0}

3. Bilangan asli atau bilangan bulat positif = {1,2,3,4,5,...} yang dapat terbagi menjadi:

1. Bilangan ganjil = {1,3,5,7,...}

2. Bilangan genap = {2,4,6,8,...}

Bilangan nol dan bilangan asli membentuk bilangan yang disebut : 

Bilangan cacah = {0,1,2,3,...}

Bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri angka nol pada
garis bilangan tersebut. Bilangan bulat positif adalah bilangan bulat yang terletak di sebelah
kanan angka nol pada garis bilangan tersebut. Angka nol juga termasuk bilangan bulat tetapi
tidak termasuk bilangan positif ataupun bilangan negatif. Tetapi bilangan nol adalah bilangan
netral dan genap (Mulyana, 2007: 31).

E. Penjumlahan Bilangan Bulat

Makna dari operasi penjumlahan (Sri Subarianah, 2006: 29) adalah menggabungkan dua
kelompok (himpunan). Jika kelompok A yang anggotanya ada 2 anak digabungkan dengan
kelompok B yang anggotanya ada 3 orang maka diperoleh kelompok baru, sebut saja kelompok
AB. Dengan membilang diperoleh bahwa banyaknya anggota kelompok AB tersebut adalah 5.
Pada operasi penjumlahan bilangan bulat terdapat sifat-sifat penting yaitu:

a. Sifat tertutup, yaitu himpunan bilangan bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan
artinya setiap jumlah dua bilangan bulat hasilnya merupakan bilangan bulat.
b. Sifat pertukaran (komutatif), yaitu untuk sembarang dua bilangan bulat a dan b, berlaku a
+b=b+a
c. Sifat pengelompokan (asosiatif), yaitu untuk sembarang tiga bilangan bulat a, b, dan c
berlaku, (a + b) + c = a + (b + c)
d. Sifat bilangan nol (sebagai unsur identitas penjumlahan), yaitu untuk setiap bilangan
bulat a selalu berlaku a + 0 = 0 + a.
e. Sifat invers penjumlahan (lawan suatu bilangan), yaitu lawan dari –a adalah a, sehingga
berlaku a + (-a) = 0 = (-a) + a
F. Pengertian Metode Pembelajaran

Secara umum pengertian metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yaitu suatu cara yang dipilih oleh pendidik untuk
mengoptimalkan proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.

Mudahnya berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud metode
pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Hal ini mendorong seorang guru
untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan
baik oleh siswa.

Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode
pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran, proses belajar mengajar nampak
menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut
dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.

Untuk itulah ketika memilih sebuah metode pembelajaran haruslah memperhatikan


karakteristik peserta didik. Pendidik dapat menggunakan metode yang berbeda untuk tiap
kelasnya disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik (siswa/murid).

Beberapa contoh metode pembelajaran diantaranya adalah dengan metode ceramah,


demonstrasi, role play, diskusi, problem solving, simulasi/ permainan, karya wisata, tanya
jawab, latihan, proyek, eksperimen, resitasi, debat, simposium dan lain sebagainya.

G.Media Kartu Berwarna


Menjelaskan materi oprasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat
menggunakan media pembelajaran. Salah satu media yang tepat adalah ‘Kartu
Berwarna’. Media kartu adalah suatu alat bantu yang digunakan dan di buat dengan
bertuliskan oprasi hitung bilangan oleh guru matematika dalam mengajarkan materi
penjumlahan dan pengurangan.
Menurut Susanto permainan Flashcard berdampak positif terhadap
peningkatan kemampuan berhitung, karena permainan kartu ini dapat merangsang
anak lebih cepat mengenal angka, membuat minat anak semakin menguat dalam
menguasai konsep bilangan, serta merangsang kecerdasan dan ingatan anak.16
Media kartu warna ini berguna untuk membina keterampilan anak dalam
mengoperasikan bilangan bulat. Sehingga dengan demikian, peserta didik pada saat
pembelajaran akan terlibat langsung didalam proses pembelajaran yang
mengakibatkan meningkatnya minat serta hasil belajar bagi peserta didik itu sendiri.
Media adalah suatu alat yang digunakan untuk menunjukan sesuatu yang rill
atau nyata sehingga memperjelas pengertian Siswa. Pada media Kartu berwarna,
menggunakan alat berupa kartu yang terbuat dari kertas karton berwarna merah
melambangkan bilangan positif dan warna kuning melambangkan bilangan negatif.
Bentuk media yang digunakan untuk operasi hitung penjumlahan bilangan bulat
adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Media Kartu Berwarna


Kartu bilangan terdiri dari dua set kartu berbentuk persegi panjang dengan dua warna
berbeda, merah melambangkan bilangan positif dan warna kuning melambangkan
bilangan negatif. Aturanya adalah sebagai berikut:
a. Buat kesepakatan untuk menetapkan kartu positif (kartu berwarna
merah) dan kartu negatif (kartu berwarna kuning).
b. Definisikan bilangan nol sebagai semua kartu berpasangan, artinya
banyaknya kartu merah sama dengan banyaknya kartu kuning.
c. Definisikan suatu bilangan bulat positif sebagai banyaknya kartu
merah yang tidak berpasangan.
d. Definisikan suatu bilangan bulat negatif sebagai banyaknya kartu
kuning yang tidak berpasangan.
1. Operasi penjumlahan
Penjumlahan adalah menggabungkan dua himpunan.
Ketentuan:
a) = dibaca 1 (positif satu)

b) = dibaca -1 (negatif satu)

c) = Netral (0)

= Netral (0)

Penjumlahan dua buah bilangan bulat positif, dapat diilustrasikan dengan


menggabungkan dua kelompok kartu merah bertanda positif. Misalnya, 2 + 3 sama
saja dengan menggabungkan 2 kartu merah (+) dengan 3 kartu merah (+).18

+ =

Berdasarkan peragaan terlihat bahwa hasil penjumlahannya adalah positif, yaitu 5 atau
2 + 3 = 5.

Penjumlahan yang berbeda tanda yaitu bilangan bulat positif dan bilangan bulat
negatif, dapat diilustrasikan dengan menggabungkan dua kelompok kartu, masing-
masing kelompok terdiri dari jenis kartu yang mewakili bilangan yang dijumlahkan.
Untuk penjumlahan bilangan bulat yang berbeda tanda, maka hasil penjumlahan
adalah banyaknya kartu yang tidak memiliki pasangan. Karena pasangan kartu positif
dan negatif memiliki nilai nol.
6

Misalnya, 4 + (-2) sama saja dengan menggabungkan 4 kartu


merah (+) dengan 2 kartu kuning (-).

+ =

Hasil penjumlahan berbeda kartu diatas Menghasilkan 2 pasang


kartu nol dan 2 kartu positif. Sehingga disimpulkan bahwa 4 + (-2) = 2.
Penjumlahan dua buah bilangan bulat negatif, pada dasarnya
sama dengan penjumlahan dua buah bilangan positif. Karena bilangan
yang dijumlahkan memiliki warna kartu yang sama. Misalnya -2 + (-3)
berarti menggabungkan dua kelompok kartu kuning 2 buah dengan 3
kartu kuning.

+ =

Hasil penjumlahan kartu diatas Menghasilkan 5 kartu negatif.


Sehingga disimpulkan bahwa -2 + (-3) = -5.

Anda mungkin juga menyukai