KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Matematika
The Liang Gie (1999: 23), mengutip pendapat seorang ahli matematika bernama Charles
Edwar Jeanneret yang mengatakan: ”Mathematics is the majestic structure by man to grant him
comprehension of the universe, yang artinya matematika adalah struktur besar yang dibangun
oleh manusia untuk memberikan pemahaman mengenai jagat raya”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun KBBI, 2007: 723) matematika
diartikan sebagai: “ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur bilangan
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan”.
Priyo Darmanto & Puji Wiyoto (2007: 305) menyatakan bahwa matematika yaitu ilmu
tentang angka-angaka, jumlah, bentuk dan ukuran. Johnson dan Rising (dalam Sri Subarinah,
2006: 1) mengatakan matematika merupakan pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian
logika, pengetahuan terstruktur yang memuat sifat-sifat, teori-teori dibuat secatra deduktif
berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan
kebenarannya.
Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang
mempelajari tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan sifat atau teori yang dapat
dibuktikan kebenarannya dalam jumlah, bentuk dan ukuran.
Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat
keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran, biasanya dinyatakan
dengan nilai yang berupa huruf atau angka-angka. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai
dan sikap setelah siswa mengalami proses belajar. Melalui proses belajar mengajar diharapkan
siswa memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada dirinya.
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil
belajar diperoleh setelah diadanya evaluasi, Mulyasa (2007) menyatakan bahwa” Evaluasi hasil
belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang
telah terjadi”. Hasil belajar ditunjukan dengan prestasi belajar yang merupakan indikator adanya
perubahan tingkah laku siswa.
Dari proses belajar diharapkan siswa memperoleh prestasi belajar yang baik sesuai
dengan tujuan instruksional khusus yang ditetapkan sebelum proses belajar berlangsung. Salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar adalah
menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar yang dicapai dalam materi
pelajaran yang diberikan guru di sekolah.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tolak ukur atau
patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu
materi pelajaran dari proses pengalaman belajarnya yang diukur dengan tes.
Menurut Gagne (dalam Muhammad Zainal Abidin, 2011: 8) bahwa: Hasil belajar
matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah
perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah mempelajari matematika. Perubahan
tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan ke arah yang lebih baik
dari sebelumnya.
Dari definisi di atas, serta definisi-definisi tentang belajar, hasil belajar, dan matematika,
maka dapat dirangkai sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar matematika adalah merupakan
tolak ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan
memahami suatu materi pelajaran matematika setelah mengalami pengalaman belajar yang
dapat diukur melalui tes.
3. Bilangan asli atau bilangan bulat positif = {1,2,3,4,5,...} yang dapat terbagi menjadi:
Bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri angka nol pada
garis bilangan tersebut. Bilangan bulat positif adalah bilangan bulat yang terletak di sebelah
kanan angka nol pada garis bilangan tersebut. Angka nol juga termasuk bilangan bulat tetapi
tidak termasuk bilangan positif ataupun bilangan negatif. Tetapi bilangan nol adalah bilangan
netral dan genap (Mulyana, 2007: 31).
Makna dari operasi penjumlahan (Sri Subarianah, 2006: 29) adalah menggabungkan dua
kelompok (himpunan). Jika kelompok A yang anggotanya ada 2 anak digabungkan dengan
kelompok B yang anggotanya ada 3 orang maka diperoleh kelompok baru, sebut saja kelompok
AB. Dengan membilang diperoleh bahwa banyaknya anggota kelompok AB tersebut adalah 5.
Pada operasi penjumlahan bilangan bulat terdapat sifat-sifat penting yaitu:
a. Sifat tertutup, yaitu himpunan bilangan bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan
artinya setiap jumlah dua bilangan bulat hasilnya merupakan bilangan bulat.
b. Sifat pertukaran (komutatif), yaitu untuk sembarang dua bilangan bulat a dan b, berlaku a
+b=b+a
c. Sifat pengelompokan (asosiatif), yaitu untuk sembarang tiga bilangan bulat a, b, dan c
berlaku, (a + b) + c = a + (b + c)
d. Sifat bilangan nol (sebagai unsur identitas penjumlahan), yaitu untuk setiap bilangan
bulat a selalu berlaku a + 0 = 0 + a.
e. Sifat invers penjumlahan (lawan suatu bilangan), yaitu lawan dari –a adalah a, sehingga
berlaku a + (-a) = 0 = (-a) + a
F. Pengertian Metode Pembelajaran
Mudahnya berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud metode
pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Hal ini mendorong seorang guru
untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan
baik oleh siswa.
Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode
pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran, proses belajar mengajar nampak
menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut
dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.
c) = Netral (0)
= Netral (0)
+ =
Berdasarkan peragaan terlihat bahwa hasil penjumlahannya adalah positif, yaitu 5 atau
2 + 3 = 5.
Penjumlahan yang berbeda tanda yaitu bilangan bulat positif dan bilangan bulat
negatif, dapat diilustrasikan dengan menggabungkan dua kelompok kartu, masing-
masing kelompok terdiri dari jenis kartu yang mewakili bilangan yang dijumlahkan.
Untuk penjumlahan bilangan bulat yang berbeda tanda, maka hasil penjumlahan
adalah banyaknya kartu yang tidak memiliki pasangan. Karena pasangan kartu positif
dan negatif memiliki nilai nol.
6
+ =
+ =