Anda di halaman 1dari 23

Tri Hartini Yuliawati, dr.,M.

Ked

Departemen Anatomi & Histologi


Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga
23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 1
HISTOLOGI
• Histos: jaringan, logia: ilmu
• Ilmu jaringan, yaitu ilmu yang mempelajari tubuh manusia 
mikroskopis
• Merupakan ilmu dasar dan penunjang
• Tokoh-tokoh histologi:
1. Robert Hooke & Marcello Malphigi lensa sederhana
2. Leuwenhock  mengembangkan lensa utk melihat protozoa,
bakteri, dsb
3. Marie Francois Xavier Bichat jaringan tubuh manusia

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 2


23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 3
• Pengambilan jaringan dilakukan maksimal 4 jam post mortem, tebal 2-5
mm
• Langkah-langkah pembuatan preparat:

Fiksasi Dehidrasi Clearing

Embedding

Mounting Staining Sectioning


Ada beberapa metode pembuatan preparat: paraffin, celloidin, vital
staining methode, supra vital staining methode, freezing methode,
TEM/SEM
23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 4
Fiksasi
• Fungsi:
1. Menghentikan perubahan post mortem
2. Mengeraskan jaringan sehingga lebih mudah dipotong
3. Membunuh penyakit
4. Meningkatkan indeks refraksi
5. Meningkatkan afinitas terhadap bahan cat
Bahan fiksasi: formalin 10%, mercuri bichlorid, osmic acid, acetic acid,
ethyl alcohol, bouin, zenker, carnoy, susa

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 5


Dehidrasi

• Larutan alkohol dengan konsentrasi makin tinggi, mulai 70% 80%


 90%  96%
• Tujuan: mengeluarkan cairan (air) dari jaringan

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 6


Clearing

• Larutan xylol, toluol, chloroform, benzene, cedar oil

Embedding
• Cara paraffin (metode standar): menggunakan larutan paraffin yang
dicairkan dengan cara dipanaskan dan jaringan dimasukkan ke dalam
cetakan-cetakan yang berisi paraffin cair

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 7


Sectioning
• Blok diiris dengan mikrotom, tebal < 10 mµ
• Irisannya disebut ribbon  dilekatkan pada gelas obyek yang telah
diolesi bahan perekat berupa putih telur dalam glycerin

Staining
• Paraffin dihilangkan dengan xylol kemudian dimasukkan ke dalam
larutan alkohol dengan konsentrasi makin menurun, baru dimasukkan ke
dalam bahan cat

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 8


Mounting

• Setelah dicat  dimasukkan air atau alkohol


untuk menghilangkan kelebihan bahan cat masuk larutan alkohol
dengankonsentrasi makin meningkat  xylol
• Sediaan ditutup dengan cover glass dan direkatkan dengan canada
balsem atau enthelan

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 9


Automatic tissue processor

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 10


Mikrotome

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 11


Peralatan untuk staining

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 12


Artefak
• Bentukan yang terjadi akibat kesalahan tehnik pada pembuatan sediaan
• Artefak cat/kotoran, lipatan, robekan, karena irisan tidak sama, patahan
jaringan

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 13


Pewarnaan

1. Haematoxyllin eosin (H.E): inti sel berwarna biru, sitoplasma


berwarna pink, BAS berwarna pink
2. Wright: utk sediaan darah dan sumsum tulang  inti biru,
sitoplasma merah/merah muda
3. Mallory Azan (M.A): sabut jaringan ikat berwarna biru, sabut otot
berwarna merah
4. Verhoef van Gieson (V.v.G): sabut elastis berwarna hitam, seperti
cacing, lainnya kuning pucat

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 14


Pewarnaan
5. Impregnasi perak: sabut retikuler hitam seperti akar pohon,
sabut kolagen kuning sampai coklat
6. Periodic acid Schiff (P.A.S): sabut retikuler dan elastis berwarna
magenta, bahan musin kemerahan
7. Asam osmic: lemak berwarna hitam
8. Dll

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 15


H.E

Inti

Sitoplasma
23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 16
Wright

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 17


M.A

Kolagen

Sabut otot

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 18


V.v.G

Sabut elastis

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 19


Impregnasi perak

Sabut retikuler

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 20


P.A.S

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 21


Asam osmic

Lemak

23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 22


23-Nov-18 Kuliah Biomedik 1 FK Universitas Pattimura 23

Anda mungkin juga menyukai