Anda di halaman 1dari 1

NAMA : HEPPYNTA PUTRI DINNARTI

KELAS : X MIPA 4
ABSEN 18

Tugas : sebutkan dan jelaskan contoh dari aksara sosial serta pemerintahan dalam akulturasi
kebudayaan Islam di Indonesia.

1. Aksara sosial merupakan suatu tulisan atau bahasa yang dibawa oleh agama Hindu-
Budha, lalu terakulturasi oleh kebudayaan Arab dan beradaptasi dengan budaya setempat.
Contoh aksara sosial :
a) Hikayat merupakan cerita atau dongeng yang isinya bermacam-macam, mulai dari
keajaiban dan peristiwa yang tidak masuk akal. Ada pula yang berpangkal kepada
seorang tokoh sejarah atau kepada suatu peristiwa yang sungguh terjadi.
b) Babad berisi cerita sejarah, tetapi isinya tidak selalu berdasaekan fakta. Tulisan
babad berisi campuran antara fakta sejarah, mitor, atau kepercayaan.
c) Suluk merupakan karya satrayang berupa kitab-kitab dan isinya menjelaskan
tentang tasawuf.
d) Kaligrafi adalah seni melukis indah yang berupa tulisan arab. Seni kaligrafi
biasanya memiliki sebuah gambar dengan pola yang beragam. Kaligrafi biasanya
dituangkan pada masjid dan makam, letak bagian masjid yang mendapat ukiran
umumnya hanya terdapat di bagian mimbar.
2. Pemerintahan dalam akulturasi kebudayaan Islam :
Perkembangan Islam di Indonesia membawa pengaruh politik dan pemerintahan
yang bercorak Islam. Jika dilihat darisistem pemerintahannya, pemerintahan kerajaan
yang bercorak Islam tidak jauh berbeda dengan sistem pemerintahan sebelumnya (zaman
Hindu-Budha). Sistem pemerintahan pada zaman Hindu-Budha nampak mengembangkan
sistem feodal, begitu juga kerajaankerajaan yang bercorak Islam.
Pada zaman Hindu-Budha raja dikenal sebagai titisan dewa (penjelmaan dewa),
sedangkan raja-raja (sultan) dari kerajaan Islam diakui sebagai khalifah (wakil Tuhan) di
muka bumi ini. Oleh karena itu, sistem pemerintahan Islam di Indonesia mengandung
aspek kepemimpinan yang religius atau kepemimpinan spiritual.
Raja dipandang sebagai simbul kehidupan yang tertinggi di kerajaan. Raja sangat
dihormati dan dipuja-puja oleh rakyatnya. Rakyat hidup dan mengabdi untuk rajanya.
Suksesi atau pergantian penguasa dengan sistem turuntemurun.

Anda mungkin juga menyukai