Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun Oleh:
Ageng Mahendra Assidiq (2031600196)

Dosen: Ibu Dr. Etty Susilowati

Manajemen Keuangan kelas AA

Diajukan untuk memenuhi Tugas Semester Genap 2021

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA

2021
1. Manajemen Perusahaan ADC ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan
jumlah produksi produknya. Harga mesin produksi yang baru tersebut adalah
Rp150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12 persen per tahun. Arus kas
yang masuk diestimasikan sekitar Rp50 juta per tahun selama lima tahun.
Pertanyaannya, apakah rencana investasi pembelian mesin produksi ini dapat
dilanjutkan?

Jawaban:

Diketahui

Ct = Rp 50 juta
C0 = Rp 150 Juta
R = 12% (0,12)

Jawaban:

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0


NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) –
150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 -150
NPV = 30,24

Jadi hasil nilai Net Present Valuenya adalah sebesar Rp 30,24 Juta.

2. Silahkan analisis hasil NPV dari pertanyaan No.1?

Jawaban:

Dari hasil perhitungan pertanyaan di atas, nilai Net Present Value (NPV) atau nilai
bersih saat ini adalah positif dengan nilai Rp 30,24 Juta. Hal ini memiliki arti bahwa
Mesin Produksi yang bersangkutan dapat menghasilkan sekitar Rp 30,24 Juta apabila
telah melunasi biaya pembelian mesin dan juga biaya bunganya. Sesuai dengan
perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rencana investasi pembelian
mesin produksi baru pada Perusahaan ADC dapat dijalankan atau dilanjutkan.

Nilai NPV yang positif dimana NPV lebih besar dari 0 (NPV > 0) dapat mengartikan
bahwa penerimaan lebih besar dibandingkan dengan nilai yang diinvestasikan
sedangkan nilai NPV lebih kurang dari 0 atau negatif menandakan bahwa penerimaan
lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran atau akan mengalami kerugian pada
investasinya setelah mempertimbangkan Nilai Waktu Uang atau Time Value Money.
Namun jika hasil perhitungan NPV adalah Nol (NPV = 0) maka artinya investasi
tersebut hanya balik modal dengan artian tidak rugi maupun tidak untung. Jika nilai
NPV positif semakin besar maka menandakan semakin besar pula penerimaan yang
akan bisa didapatkan. Oleh karena itu, perhitungan NPV ini tidak saja digunakan
untuk mengevaluasi layak atau tidak layak terkait investasi, namun juga digunakan
untuk membandingkan investasi mana dari beberapa investasi yang paling bagus dan
layak untuk dilakukan investasi.

Net Present Value merupakan alat perhitungan yang sangat bagus untuk
mempertimbangkan serta jadi acuan keputusan untuk melakukan investasi. Namun
NPV tidak selalu akiurat, karena persamaannya bergantung pada banyak asumsi dan
dan perkiraan dimana tidak benar akurat adanya. Pada contoh pertanyaan studi kasus
diatas, Perusahaan ADC tidak mengetahui secara pasti mesin tersebut karena
bahasanya estimasi menghasilkan Rp 50 Juta per tahun. Hal lain juga terkait tingkat
bunga yang berubah maka akan mempengaruhi pula hasil dari Net Present Valuenya.
Jika nilai bunga berubah tidak 12% maka hasil NPV akan berubah. Begitupula seperti
yang dijelaskan pada hasil yang didapat perusahaan hanya bisa diestimasikan saja.

Selesai dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai