0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari rencana manajemen risiko dan komunikasi risiko terkait pencemaran zat Y di sebuah danau. Rencana manajemen risiko mencakup 5 alternatif untuk mengurangi konsentrasi, jumlah konsumsi, dan frekuensi konsumsi zat Y, serta tindakan khusus untuk 5 populasi berisiko. Sedangkan rencana komunikasi risiko bertujuan memberikan informasi risiko kepada masyarakat dan meminta partisip
Deskripsi Asli:
Analisis manajemen dan komunikasi resiko, tugas mata kuliah Analisis Resiko Lingkungan (ARL) Teknik Lingkungan UII 2020
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari rencana manajemen risiko dan komunikasi risiko terkait pencemaran zat Y di sebuah danau. Rencana manajemen risiko mencakup 5 alternatif untuk mengurangi konsentrasi, jumlah konsumsi, dan frekuensi konsumsi zat Y, serta tindakan khusus untuk 5 populasi berisiko. Sedangkan rencana komunikasi risiko bertujuan memberikan informasi risiko kepada masyarakat dan meminta partisip
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari rencana manajemen risiko dan komunikasi risiko terkait pencemaran zat Y di sebuah danau. Rencana manajemen risiko mencakup 5 alternatif untuk mengurangi konsentrasi, jumlah konsumsi, dan frekuensi konsumsi zat Y, serta tindakan khusus untuk 5 populasi berisiko. Sedangkan rencana komunikasi risiko bertujuan memberikan informasi risiko kepada masyarakat dan meminta partisip
Mai NIM : 17513060 Kelas : Analisis Risiko Lingkungan – B
I. Skenario Manajemen Risiko
Alternati Parameter Solusi f Pengolahan air danau, dengan mempertimbangkan: Konsentrasi (C) : 1. Teknologi 1 Mengurangi konsentrasi zat Y di 2. Biaya air danau. 3. SDM 4. Waktu Pengurangan konsumsi, melalui: 1. Alternatif sumber makanan lain Jumlah konsumsi (IGR) : 2. Kombinasi dengan sumber air lain Mengurangi jumlah konsumsi 3. Membatasi konsumsi ikan/sayur/nasi, 2 air, nasi, sayur, dan ikan yang melarang konsumsi ikan/sayur/nasi, atau terpapar zat Y. konsumsi dikombinasikan dengan sumber lain 4. Mengurangi jumlah porsi setiap makan Pengurangan frekuensi konsumsi dilakukan melalui: 1. Pembatasan waktu menangkap ikan Frekuensi konsumsi (EF) : 2. Hanya menggunakan air untuk mandi, Mengurangi waktu atau 3 tidak lagi dikonsumsi frekuensi konsumsi makanan dan 3. Kalaupun ada yang mengkonsumsi, air yang terpapar zat Y dilakukan pengurangan konsumsi air menjadi tidak setiap hari
Khusus populasi petani, dilakukan:
1. Substitusi/penggantian bahan penyemprot dengan bahan lain yang lebih tidak toksik 4 Populasi : Petani 2. Pengurangan durasi dan frekuensi penyemprotan 3. Kombinasi penyemprotan dengan bahan lain Khusus populasi yang bekerja dengan budidaya ikan, dilakukan: 1. Pemindahan area budidaya ikan ke sungai lain yang belum tercemar 5 Populasi : Pekerja budidaya ikan 2. Menggunakan sumber air sungai lain untuk budidaya 3. Mengurangi durasi dan frekuensi budidaya dan aktivitas penangkapan ikan Khusus populasi anak-anak, dilakukan: 1. Pembatasan waktu berenang 2. Pengurangan frekuensi berenang 6 Populasi : Anak-anak 3. Pembatasan lokasi berenang, anak-anak diminta berenang di sungai yang belum tercemar
II. Perencanaan Komunikasi Risiko
1) Menetapkan tujuan perencanaan komunikasi, yaitu untuk mendapatkan informasi seperti
potensi penyebab pencemaran, dan untuk menyediakan peluang bagi keterlibatan penduduk kedua desa dalam hal manajemen risiko. 2) Menargetkan audiens yang heterogen (beragam), dengan memasukkan orang-orang berpengaruh untuk ikut berpartisipasi, seperti: - Pejabat/pemimpin desa (kepala desa, ketua RT/RW, kepala dusun, dsb.) - Organisasi/komunitas masyarakat desa seperti karang taruna atau remaja masjid. - Masyarakat kedua desa yang terdampak. - Perwakilan dari masing-masing populasi yang berisiko. 3) Melibatkan pihak luar yang terkait dengan terjadinya pencemaran sungai, misalnya pihak TPA, dan berkoordinasi serta meminta pertanggung jawabannya dalam hal mengelola lahan TPA agar tidak lagi mencemari lingkungan, misalnya dengan mengganti tipe TPA yang sebelumnya open dumping menjadi sanitary landfill. 4) Menyampaikan hal yang perlu diketahui oleh masyarakat, yaitu: - Risiko kesehatan dan dampak lingkungan yang dihadapi masyarakat akibat sungai - Tindakan penanganan dan pencegahan pencemaran - Hal yang harus dilakukan masyarakat untuk menghindari dampak akibat risiko 5) Menyampaikan hal yang perlu diketahui oleh para pemangku kepentingan, yaitu: - Dampak yang terjadi/akan terjadi - Kebijakan yang harus atau sebaiknya diambil oleh para pemangku kepentingan 6) Menyiapkan pihak/orang yang cukup representatif untuk menerangkan kepada kelompok masyarakat tertentu seperti guru dan orangtua untuk menerangkan kepada anak-anak, dan tetua desa atau pejabat desa untuk menerangkan kepada orang tua. 7) Komunikasi akan dilakukan melalui: - Sosialisasi risiko/dampak yang dihadapi dan manajemen risiko - Forum diskusi bersama masyarakat dan pihak yang terlibat - Sosialisasi dan forum diskusi dilakukan beberapa kali pada kelompok-kelompok dengan jumlah audiens yang tidak terlalu banyak, sehingga komunikasi berlangsung lebih efektif 8) Menawarkan umpan balik (feedback) untuk masyarakat terdampak dan pihak lain yang terlibat, seperti: - Bantuan untuk menangani pencemaran sungai - Menawarkan alternatif sumber air atau pangan lain kepada masyarakat - Bantuan terhadap rencana pengelolaan lahan TPA agar tidak lagi mencemari 9) Menanyakan/meminta umpan balik kepada masyarakat dan pihak yang terlibat.