SUDAH SIAPKAH
INDONESIA?
Anggota kelompok
1. Ni Putu Ganis Pradnyawati (KG)
2. Raymond Bona Tua (KG)
3. Rosydinda Deselia (KG)
4. Zulfasari (KG)
5. Beby Fitri Xaviera Gunawan (KWJ)
6. Flora Arifahsasti (KWJ)
7. Rosaria Wijayanti (KWJ)
8. Sari Anggaini (KWJ)
9. Dwi Nur Hayati (KPP)
10. Ragil Setyo Cahyono (KPP)
11. Riska Rahma (KPP)
12. Rizqita Oktorini (KPP)
13. Safira Salsabila (KPP)
14. Safiera Nadya (KWA)
Enam Elemen Analisis
❏ DINAMIKA POPULASI ❏ KEBERAGAMAN
● Beby Fitri Xaviera Gunawan ● Ni Putu Ganis Pradnyawati
● Flora Arifahsasti ● Ragil Setyo Cahyono
● Sari Anggaini ❏ PERUBAHAN LINGKUNGAN
❏ BONUS DEMOGRAFI ● Raymond Bona Tua
● Dwi Nur Hayati ● Rizqita Oktorini
● Rosaria Wijayanti ❏ LATAR BELAKANG SOSIAL
● Zulfasari ● Rosydinda Deselia
❏ LUAS WILAYAH ● Safiera Nadya
● Riska Rahma
● Safira Salsabila
Rujukan: sindonews.com, AIPI 2012, BKKBN 2015
Dinamika Populasi
Tiga faktor yang dapat menyebabkan Upaya pemerintah dalam menanggulangi
terjadinya dinamika populasi: beberapa hambatan yang berpengaruh
kepada aspek populasi, diantaranya:
Sumber: Publikasi Statistik Indonesia yang telah diupdate pada tanggal 22 Oktober 2020 oleh BPS (Badan Pusat Statistik)
Rujukan: theconversation.com, kompas.com, databoks.katadata.co.id
Bonus demografi dapat dimaknai sebagai fenomena jumlah penduduk usia produktif (15-64
tahun) lebih banyak dibanding usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun)
dan jumlah ini dapat membawa keuntungan kepada kondisi perekonomian.
Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa hingga 2045 jumlah penduduk usia produktif
akan tetap lebih banyak dan hal ini dapat dimanfaatkan sebagai ketersediaan sumber daya
manusia yang melimpah.
Keuntungan:
1. Sebanyak 40% dari 90% jalur perdagangan dunia melalui
Indonesia, jika dibuat sistem transportasi laut yang
terintegrasi maka akan meningkatkan peluang Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia.
2. Sebagai Hutan Hujan Tropis, Indonesia menghasilkan
banyak variasi perkebunan (rempah, buah-buahan tropis)
3. Sebagai kawasan yang memiliki banyak gunung api dan
pesisir pantai, Indonesia memproduksi hasil tambang yang
berlimpah. Terutama minyak bumi, batu bara, timah, dan
emas.
4. Tersedia banyak hasil laut seperti ikan dan bahkan lobster di
perairan Indonesia.
Rujukan: 4 Tahun Jokowi-JK, Ini
Deretan Infrastruktur yang
Dibangun di RI (Liputan 6, 2018)
Darat:
Pembangunan jalan sepanjang 3.432 km dan jalan tol sepanjang 947 km; pembangunan jembatan
sepanjang 39 km dan jembatan gantung 134 unit; pembangunan jalur kereta api sepanjang 754,59 km
dan rehabilitasi jalur sepanjang 413,6 km; pembangunan LRT dan MRT.
Udara:
Aktivasi dan rehabilitasi 408 bandara yang tersebar di daerah rawan berencana, terisolasi, dan wilayah
perbatasan.
Laut:
Pembangunan 19 pelabuhan yang berimplikasi pada peningkatan kapasitas pengangkutan barang lewat
laut dari 16,7 juta TEUs/tahun pada 2014 menjadi 19,7 juta TEUs per/tahun pada 2017.
Luas WIlayah
1. Kebijakan dan pengawasan yang ketat agar Indonesia tidak dieksploitasi secara berlebihan
dan hanya terfokus di satu titik, sehingga dapat memaksimalkan SDA secara merata dengan
bertanggung jawab.
2. Membangun infrastruktur untuk menjangkau daerah terpencil karena dibutuhkan
konektivitas antar wilayah agar tidak terjadi pemusatan.
3. Meningkatkan investasi ke sarana prasarana pendukung jalur perdagangan laut agar
peluang kerjasama secara internasional lebih meningkat.
Keberagaman
1. Meningkatkan pembangunan
infrastruktur di bidang transportasi.
2. Mendorong upaya untuk
meningkatkan kompleksitas produk
ekspor Indonesia.
3. Mempromosikan keragaman budaya
terutama dari sektor pendidikan dan
pariwisata.
4. Memastikan kondisi lingkungan
masyarakat yang kondusif.
Perubahan Lingkungan Raymond Bona, Rizqita Oktorini
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan menuju 2030 seperti,
pemerataan kualitas pendidikan dan memperkecil tingkat disparitas sosial serta ekonomi masyarakat di
semua provinsi. Indonesia juga memiliki tantangan yang cukup besar di bidang lingkungan.
Namun, alokasi dana bantuan sosial dan pendidikan, regulasi bidang lingkungan, prosentase tingkat
kemiskinan yang sudah memperlihatkan penurunan, peningkatan prosentase partisipasi sekolah
menengah, serta keberagaman yang bisa menjadi aset penting dapat menjadi peluang bagi negara ini
menuju 2030. Berbagai usaha dan program pemerintah sudah dilakukan untuk menyiapkan Indonesia
sebagai salah satu dari empat negara ekonomi maju.