Anda di halaman 1dari 17

Tahun 2030, Ekonomi Indonesia Peringkat ke-4

SUDAH SIAPKAH
INDONESIA?
Anggota kelompok
1. Ni Putu Ganis Pradnyawati (KG)
2. Raymond Bona Tua (KG)
3. Rosydinda Deselia (KG)
4. Zulfasari (KG)
5. Beby Fitri Xaviera Gunawan (KWJ)
6. Flora Arifahsasti (KWJ)
7. Rosaria Wijayanti (KWJ)
8. Sari Anggaini (KWJ)
9. Dwi Nur Hayati (KPP)
10. Ragil Setyo Cahyono (KPP)
11. Riska Rahma (KPP)
12. Rizqita Oktorini (KPP)
13. Safira Salsabila (KPP)
14. Safiera Nadya (KWA)
Enam Elemen Analisis
❏ DINAMIKA POPULASI ❏ KEBERAGAMAN
● Beby Fitri Xaviera Gunawan ● Ni Putu Ganis Pradnyawati
● Flora Arifahsasti ● Ragil Setyo Cahyono
● Sari Anggaini ❏ PERUBAHAN LINGKUNGAN
❏ BONUS DEMOGRAFI ● Raymond Bona Tua
● Dwi Nur Hayati ● Rizqita Oktorini
● Rosaria Wijayanti ❏ LATAR BELAKANG SOSIAL
● Zulfasari ● Rosydinda Deselia
❏ LUAS WILAYAH ● Safiera Nadya
● Riska Rahma
● Safira Salsabila
Rujukan: sindonews.com, AIPI 2012, BKKBN 2015

Dinamika Populasi
Tiga faktor yang dapat menyebabkan Upaya pemerintah dalam menanggulangi
terjadinya dinamika populasi: beberapa hambatan yang berpengaruh
kepada aspek populasi, diantaranya:

1. Kegiatan program Keluarga


Berencana (KB)
2. Meningkatkan kesehatan Ibu dan
Bayi
Kelahiran Kematian Migrasi
3. Pertimbangan batas umur antara
penduduk produktif dengan
Ket: Pertumbuhan penduduk rata-rata 1,12% penduduk lansia
persen per tahun dan diharapkan akan terus
4. Strategi Migrasi
menurun menjadi 0,9% per tahun.
5. Peningkatan sektor kesehatan
(Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025 dan
Estimasi 2030 berdasarkan kecenderungan 2000-2025) 6. Siaga Bencana
Dinamika Populasi

Sumber: Publikasi Statistik Indonesia yang telah diupdate pada tanggal 22 Oktober 2020 oleh BPS (Badan Pusat Statistik)
Rujukan: theconversation.com, kompas.com, databoks.katadata.co.id

Bonus Demografi Mengutip grafik yang dilansir


databoks.katadata.co.id, Survei
Penduduk Antar Sensus (Supas 2015)
memprediksi bahwa jumlah penduduk
Indonesia akan mencapai 269,6 juta
jiwa pada 2020. Jumlah tersebut
terbagi ke dalam tiga kategori berikut.

1. Usia belum produktif (0-14 tahun)


sebanyak 66,07 juta jiwa
2. Usia produktif (15-64 tahun)
185,34 juta jiwa
3. Usia sudah tidak produktif (65+
tahun) 18,2 juta jiwa.

Jumlah penduduk Indonesia


diproyeksikan terus bertambah menjadi
318,96 juta pada 2045.
Bonus Demografi

Bonus demografi dapat dimaknai sebagai fenomena jumlah penduduk usia produktif (15-64
tahun) lebih banyak dibanding usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun)
dan jumlah ini dapat membawa keuntungan kepada kondisi perekonomian.

Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa hingga 2045 jumlah penduduk usia produktif
akan tetap lebih banyak dan hal ini dapat dimanfaatkan sebagai ketersediaan sumber daya
manusia yang melimpah.

Adapun upaya Pemerintah untuk mengoptimalkan memanfaatkan bonus demografi :

1. Melakukan peningkatan kesehatan dan perlindungan sosial untuk masyarakat.


2. Memajukan kualitas pendidikan.
3. Mengadakan pelatihan vokasi untuk calon pekerja.
Bonus Demografi
RPJMN Tahun 2020-2024
(Perpres 18 Tahun 2020)
Luas WIlayah
Potensi Indonesia:
1. Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan luas total wilayah
Indonesia sekitar 7,81 juta km2.
2. Luas lautan 3,25 juta km2 dan Zona Ekonomi Eksklusif yaitu
2,55 juta km2. Sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan.
3. Dilewati oleh cincin api pasifik (jalur pertemuan lempeng
dunia). Saat ini memiliki 129 gunung api aktif.

Keuntungan:
1. Sebanyak 40% dari 90% jalur perdagangan dunia melalui
Indonesia, jika dibuat sistem transportasi laut yang
terintegrasi maka akan meningkatkan peluang Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia.
2. Sebagai Hutan Hujan Tropis, Indonesia menghasilkan
banyak variasi perkebunan (rempah, buah-buahan tropis)
3. Sebagai kawasan yang memiliki banyak gunung api dan
pesisir pantai, Indonesia memproduksi hasil tambang yang
berlimpah. Terutama minyak bumi, batu bara, timah, dan
emas.
4. Tersedia banyak hasil laut seperti ikan dan bahkan lobster di
perairan Indonesia.
Rujukan: 4 Tahun Jokowi-JK, Ini
Deretan Infrastruktur yang
Dibangun di RI (Liputan 6, 2018)

Upaya yang sudah dilakukan untuk memaksimalkan luas


wilayah Indonesia

Darat:
Pembangunan jalan sepanjang 3.432 km dan jalan tol sepanjang 947 km; pembangunan jembatan
sepanjang 39 km dan jembatan gantung 134 unit; pembangunan jalur kereta api sepanjang 754,59 km
dan rehabilitasi jalur sepanjang 413,6 km; pembangunan LRT dan MRT.

Udara:
Aktivasi dan rehabilitasi 408 bandara yang tersebar di daerah rawan berencana, terisolasi, dan wilayah
perbatasan.

Laut:
Pembangunan 19 pelabuhan yang berimplikasi pada peningkatan kapasitas pengangkutan barang lewat
laut dari 16,7 juta TEUs/tahun pada 2014 menjadi 19,7 juta TEUs per/tahun pada 2017.
Luas WIlayah

Upaya pemerintah yang tengah dan harus terus digencarkan

1. Kebijakan dan pengawasan yang ketat agar Indonesia tidak dieksploitasi secara berlebihan
dan hanya terfokus di satu titik, sehingga dapat memaksimalkan SDA secara merata dengan
bertanggung jawab.
2. Membangun infrastruktur untuk menjangkau daerah terpencil karena dibutuhkan
konektivitas antar wilayah agar tidak terjadi pemusatan.
3. Meningkatkan investasi ke sarana prasarana pendukung jalur perdagangan laut agar
peluang kerjasama secara internasional lebih meningkat.
Keberagaman

Dilansir dari https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa , saat ini Indonesia merupakan negara kepulauan


terbesar di dunia dengan 17.508 pulau yang dihuni lebih dari 300 kelompok etnis atau suku bangsa yang
lebih tepatnya 1.340 suku bangsa di tanah air menurut sensus BPS tahun 2010. Oleh karenanya ,
Indonesia juga tak lekang dari kebudayaan dan tradisi yang sangatlah beragam. Adapun beberapa faktor
yang mempengaruhi keberagaman itu sendiri diantaranya :

1. Letak geografis yang strategis


2. Faktor sejarah
3. Indonesia merupakan negara kepulauan
4. Perbedaan Keadaan Alam
Keberagaman
Berikut beberapa upaya pemerintah dalam
mengoptimalkan aspek keberagaman di
Indonesia :

1. Meningkatkan pembangunan
infrastruktur di bidang transportasi.
2. Mendorong upaya untuk
meningkatkan kompleksitas produk
ekspor Indonesia.
3. Mempromosikan keragaman budaya
terutama dari sektor pendidikan dan
pariwisata.
4. Memastikan kondisi lingkungan
masyarakat yang kondusif.
Perubahan Lingkungan Raymond Bona, Rizqita Oktorini

- Penurunan emisi indonesia hingga tahun


2030 sebesar 29% dari Business as Usual
(BAU) dengan upaya sendiri dan sampai
dengan 41% dengan bantuan internasional.
- Pemerintah Indonesia juga melakukan
koordinasi Implementasi NDC (Nationally
Determined Contribution) di berbagai
tingkatan dan sektor melalui peraturan yang
memungkinkan koordinasi dan sinergi.
- Perkembangan teknologi telah memungkinkan manusia
untuk bisa mengukur emisi GHG maupun cadangan
karbon yang ada di muka bumi ini
-
RUJUKAN: Laporan Pencapaian SDGs 2019,
Kementerian PPN/ Bappenas.

Latar Belakang Sosial Masyarakat


● Tingkat kemiskinan di Indonesia menunjukkan kecenderungan menurun. Tingkat kemiskinan
ekstrim (PPP USD 1,9 per kapita/hari) berhasil diturunkan secara signifikan dari 18,43% pada tahun
2009 menjadi sekitar sekitar 2,7% pada tahun 2019..
● Penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional berhasil diturunkan dari 14,15% pada
tahun 2009 menjadi 9,22% pada tahun 2019.
● Program Keluarga Harapan (PKH) terus ditingkatkan untuk memastikan keluarga dengan status
sosial ekonomi terendah mendapatkan akses layanan dasar melalui pemberian bantuan untuk 9,8
juta orang pada tahun 2019 dengan anggaran mencapai 32,7 Triliun Rupiah.
● Masyarakat miskin dan rentan telah memperoleh akses air minum layak mencapai 61,15% pada
tahun 2015, dan terus meningkat menjadi 84,91% pada tahun 2019. Selain itu, akses sanitasi layak
pada kelompok masyarakat miskin dan rentan juga mengalami peningkatan dari 47,08% menjadi
66,57% pada kurun waktu yang sama.
● Tantangan bagi pemerintah Indonesia dalam 10 tahun kedepan adalah memperluas jangkauan
program-program seperti PKH hingga mencapai tingkat pemerataan yang tinggi terutama di luar
pulau Jawa
Latar Belakang Sosial Masyarakat
● Di dunia Internasional, kualitas pendidikan di Indonesia berada pada peringkat ke-64 dari 120 negara
di seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report
2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan untuk Semua (Education for All
Development Index, EDI) Indonesia berada pada peringkat ke-57 dari 115 negara pada tahun 2015.
● Tingkat partisipasi pemuda dalam Pendidikan menunjukkan tren yang positif baik pada pendidikan
formal dan non-formal termasuk kursus. Selama periode 2009- 2018, terjadi peningkatan yang cukup
pesat yaitu sekitar 14%.
● Selama 16 tahun terakhir antara tahun 2002 dan 2018, indikator ANAR anak usia 6 tahun mengalami
perbaikan yang sangat pesat atau meningkat sebesar 36%.
● Sistem pendidikan Indonesia yang baik mampu menghilangkan disparitas gender yang terjadi di
tingkat sekolah, terbukti dengan Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap laki-laki
pada setiap jenjang pendidikan semakin mendekati 100%.
Kesimpulan

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan menuju 2030 seperti,
pemerataan kualitas pendidikan dan memperkecil tingkat disparitas sosial serta ekonomi masyarakat di
semua provinsi. Indonesia juga memiliki tantangan yang cukup besar di bidang lingkungan.

Namun, alokasi dana bantuan sosial dan pendidikan, regulasi bidang lingkungan, prosentase tingkat
kemiskinan yang sudah memperlihatkan penurunan, peningkatan prosentase partisipasi sekolah
menengah, serta keberagaman yang bisa menjadi aset penting dapat menjadi peluang bagi negara ini
menuju 2030. Berbagai usaha dan program pemerintah sudah dilakukan untuk menyiapkan Indonesia
sebagai salah satu dari empat negara ekonomi maju.

Anda mungkin juga menyukai