Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya maka kami
Dalam rangka mendukung pengembangan dan promosi ekspor pada tahun 2018-2019
yang telah dicanangkan dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor
Nasional (Ditjen. PEN), maka atase perdagangan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia)
Manila menyusun “Business dan Marget Inteligence Ekspor Kuliner” yang khusus
membahas potensi restoran Indonesia di Manila. Adapun metode yang digunakan dalam
pembuatan penulisan ini ialah berupa wawancara dan research secara academik sesuai
242/PEN.4/SD/8/2019).
Oleh sebab itu, kami berharap agar kajian ini boleh dipergunakan untuk
kekurangan dalam pemaparan kajian ini, maka kami terbuka dengan masukan dan saran
demi kemajuan bangsa dan negara dan memperkaya informasi tentang peluang ekspor jasa
LAZUARDI NASUTION
PENDAHULUAN
A. PROFIL FILIPINA
1) Geografi
Filipina kelompok atau gugus pulau-pulau yang berjajar di lepas pantai Indochina,
membentuk batas timur laut bagi Malaysia. Filipina merupakan negara yang terletak di
Filipina terletak di antara 116° 40', dan 126° 34' BT, dan 4° 40', dan 21° 10' LU.
Filipina adalah negara kepulauan hamper sama dengan Indonesia karena terdiri atas 7. 107
pulau dengan garis pantai 22,549 mil yang menjadikannya negara dengan garis pantai
Gambar 1)
Peta Filipina
2) Demografi Filipina
3) Ekonomi
a) Pada tanggal 15 April 2019, Presiden Rodrigo Roa Duterte telah menandatangani
estimasi anggaran nasional pemerintahan untuk tahun 2019 sebesar Php. 3,757
b) Selama 2019, Filipina merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi tertinggi di Asia. Performa ekonomi Filipina pada 2016 sebesar 6.9% dan
6.7% pada 2017. Tahun 2018, performa ekonomi Filipina mencapai 6,2% (PSA)
lalu tahun 2019, Januari-Juni menurun mencapai 5,3% (PSA). World Bank dan Asia
Development Bank (ADB) memprediksi rata-rata GDP sampai akhir tahun 2019
mencapai 6,2%.
remittance dari Overseas Filipino Workers (OFW) yang menyumbang 8-10% dari
per tahunnya adalah sebagai berikut: USD 25,6 Milyar (2015) dan USD 26,9 Milyar
(2016), USD 28,1 Milyar (2017), USD 21,294 Milyar (BSP, Jan-September 2018).
d) Filipina sebagai salah satu negara tetangga terdekat memiliki nilai strategis yang
kuat bagi Indonesia. Hubungan diplomatik antara kedua negara telah terjalin sejak
tahun 1949. Selain kedekatan geografis, kedua negara juga memiliki cukup banyak
persamaan antara lain sebagai negara kepulauan dan latar belakang budaya,
Namun demikian, hubungan Indonesia dan Filipina yang erat ini bukan tanpa
2019, angka ekspor Filipina mengalami peningkatan sebesar 1.0% dari tahun 2019
dan nilai ekspor mencapai USD 6.154,90 Juta yang didominasi oleh produk-produk
elektronik sebesar USD 3.449,80 juta jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2018. Sementara untuk impor, presentase impor Filipina menurun 5,4%
bernilai sebesar USD 9.429,52 juta dari sebelumnya yaitu USD 9.972,39 juta tahun
2018.
impor pada tahun 2019. Data PSA dari Januari-Mei 2019 menyebutkan bahwa nilai
dibandigkan tahun 2018 mencapai USD 16.06 Miliar. Dan defisit neraca
perdangangan berkurang menjadi USD 3,28 Miliar dari USD 3,88 Miliar pada tahun
2018.
program, yakni:
investor asing, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tidak turun di bawah 6%.
kereta api Manila ke Provinsi Nueva Vizcaya di utara, Provinsi Sorsogon dan
Clark dan Kota Makati. Promosi teknologi, sains, dan kesenian juga menjadi salah
inklusif.
• Meningkatkan Fasilitas dan Akses Pasar untuk Petani – Alokasi anggaran Php. 2.6
kepemilikan tanah. Hal ini untuk menjamin proses kepemilikan lahan demi
menjadi 6%.
Lapangan Kerja - Anggaran pendidikan dinaikkan menjadi Php. 400 milyar pada
sistem perpajakan senilai Php. 580 milyar pada tahun 2017. Pajak pendapatan
pribadi dan perusahaan diturunkan dari 32% menjadi 25%, di offset peningkatan
pajak terhadap produk minuman beralkohol, barang mewah, bahan bakar serta
• Jaring Pengaman Sosial atau Conditional Cash Transfer (CCT)- dialokasikan Php.
54,9 milyar untuk program CCT (Pantawid Pamilyang Pilipino Program). Fokus
rencana adopsi ukuran standar rel kereta api untuk semua proyek pembangunan
kereta api masa depan di Filipina. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
kecepatan dan daya guna kereta api. (alokasi anggaran sebesar Php. 170,7
milyar).
bisnis sehingga dapat meningkatkan Gross Domestic Product (GDP), antara lain
Bisnis ritel kini menjadi sesuatu yang semakin menarik di Filipina maka dari itu,
produknya ke Filipina. Hal ini terlihat dari jumlah ritel Indonesia (Alfamart)
Menurut PSA (Philippines Statistics Authority) pada survey tahun 2016, bisnis
yang paling banyak didirikan adalah bisnis di bidang makanan yaitu sebesar 12,2%,
kemudian disusul oleh produk plastik sebesar 8,0% dan terakhir adalah produk
fashion yakni sebesar 7,7%. Selain ketiga bisnis tersebut, bisnis produksi lain yang
didirikan adalah bisnis dibidang printing, produk berbahan besi, furniture, produk
berbahan kertas & kertas, bahan kimia, produk berbahan mineral dan produk yang
industry terbanyak yang disusul oleh Calabarzon. Selengkapnya dapat dilihat dalam
grafik:
Sumber : https://psa.gov.ph/content/2016-annual-survey-philippine-business-and-
industry-aspbi-manufacturing-sector-total
Menurut data Annual Survey of Philippine Business and Industry (ASPBI), tahun
2017, bisnis indutri banyak bergerak di bidang jasa, sains dan teknik. Pendirian
bisnis yang bergerak di bidang arsitektur dan teknik sipil menduduki peringkat
tertinggi dengan total pendirian sebanyak 21,8% disusul dengan bisnis konsultan
management sebesar 21,2% dan periklanan sebesar 17,5%, data selengkapnya dapat
produk impor Filipina dari Indonesia, berikut daftar produk-produk yang memiliki
peluang mobil dan kendaraan bermotor, batubara, bijih tembaga dan konsentratnya,
antara Bitung, Indonesia dengan General Santos dan Davao, Filipina. Pada tahap awal
jalur RORO dimanfaatkan untuk pengiriman melalui Davao menuju Bitung adalah
produk tepung. sedangkan komoditas yang akan dibawa dari Bitung antara lain:
Duta Besar RI untuk Filipina dan Duta Besar Filipina untuk Indonesia telah
Davao, Filipina melalui maskapi penerbangan nasional Indonesia. Kedua Duta Besar
dengan Tax Reform for Acceleration and Inclusion (TRAIN) akan mengenakan pajak
bea masuk yang lebih tinggi bagi produk tertentu, dimana dikawatirkan akan
gula manis, minyak bumi, mobil / kendaraan bermotor, produk mineral dan logam,
dan tembakau yang terhitung mulai efektif Januari 2018. Namun demikian mengingat
Indonesia telah menerapkan FTA dengan ASEAN sehingga bea masuk yang dikenakan
kelapa sawit telah menjadi isu terhadap deforestasi, degradasi gambut, hilangnya
keanekaragaman hayati, kebakaran hutan dan berbagai macam konflik sosial yang
belum terselesaikan. Maka dari itu, perlu adanya diplomasi promotif perdagangan
pengimpor, termasuk Filipina. Filipina juga dalam waktu dekat akan menerapkan
B. TUJUAN PENGKAJIAN
Kuliner tidak pernah putus dari kehidupan setiap orang. Pada zaman postmodern ini
hampir semua usia suka dengan kuliner. Pertumbuhan usaha kuliner diberbagai tempat
sangat terasa, baik di dalam negri maupun luar negeri. Ada banyak faktor pendukung
terhadap pertumbuhan usaha kuliner pada saat ini. Faktor pertama adalah kesibukan kerja.
Pekerjaan yang dihadapi oleh setiap orang baik di perusahaan, pemerintahan, home industry
telah menyita banyak waktu sehingga tidak ada waktu untuk memasak makanan sendiri
akhirnya pilihan terbaik adalah makan di restaurant terdekat atau favorit. Faktor kedua
menghabiskan sebagian uangnya untuk membeli makanan sesuai dengan seleranya tanpa
memikirkan harganya. Ketiga adalah meningkatnya wisata kuliner. Wisata bukan hanya
menikmati alam atau pemandangan indah, akan tetapi wisata saat ini telah bergeser kepada
wisate kuliner. Banyak kaum millenial atau pecinta kuliner rela bepergian ke berbagai
tempat untuk menikmati makanan kesukaannya. Ke-empat adalah meningkatnya e-
layanan belanja online tanpa harus perge ke restaurant kesukaannya. Dari tempat kerja
maupuan dari rumah atau sekolah, seseorang dapat dengan cepat memesan makannya. Ke-
lima, meningkatnya kreatifitas dalam mengolah makanan. Dengan kemajuan tehnologi dan
pendidikan, telah banyak ditemukam variasi makanan sehingga memanjakan selera banyak
orang.
Fenomena pertumbuhan usaha kuliner tidak hanya terjadi di negara maju saja tetapi
Filipina dalam beberapa tahun berikut terakhir ini telah mendorong pertumbuhan usaha
kuliner. Usaha kuliner bertumbuh pesat diberbagai tempat saat ini di Filipina. Kuliner di
negera itu bukan hanya dari sajian makanan tradisional atau lokal akan tetapi usaha kuliner
telah banyak dari berbagai negara. Berkembangnya usaha kuliner mancana negara yang ada
di Filipina tidak banyak dinikmati oleh pengusaha kuliner Indonesia karena usaha kuliner
Indonesia di Filipina tidak lebih dari 10. Oleh sebab itu adalah sangat urgent agar usaha
C. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan menggunakan metode
pelaku usahan kuliner di Filipina baik pengusaha lokal, Internasional, pengusaha kuliner
Indonesia, pengusaha kuliner yang bercitarasa Indonesia; dan (2) wawancara terhadap
Wawancara ini dilakukan guna mendatkan informasi yang akurat dan tepat untuk digunakan
usaha kulinernya di Filipina. Selain itu, kajian ini juga menggnakan metode SWOT khususnya
digunakan berupa data primer dan sekunder baik dari pelaku usaha kuliner, akademisi dan
regulator.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam beberapa tahun belakangan ini industri kuliner Filipina semakin berkembang.
Bertumbuhnya Industri kuliner Filipina adalah didorong pertumbuhan ekonomi yang kuat
seperti analisa ekonomi yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam kurun waktu lima
tahun belakangan pertumbuhan ekonomi Filipina diatas 6% setiap tahun, lebih baik dari
pertumbuhan ekonomi yang telah dirasakan oleh Filipina dalam beberapa tahun belakangan
ini mendorong pertumbuhan usaha kuliner di berbagai tempat. Usaha kuliner yang paling
berkembang adalah fastfood dan diikuti dengan restaurant. Menurut data darai Philippines
Statistic Authority (PSA), usaha kuliner Filipina sangat berpengaruh terhadap roda
perekonomian negera tersebut. Pedapatan negara dari industri kuliner Filipina di kisaran
PHP. 600 Miliar per tahun dan restaurant menduduki peringkat kedua dari industri kuliner
di Filipina.
negara tersebut. Menurut PSA hampir 3000 gerai fastfood dan restaurant yang terdaftar
berdiri setiap tahun. Supermarket dan mal-mal besar berdiri dimana mana sehingga usaha
kuliner semakin meningkat. Hampir setiap mall di Filipina selalu padat dikunjungi setiap
hari terlebih pada saat siang sampai malam. Tentunya salah satu tujuan pengunjung adalah
kesempatan dan pertemuan, kegiatan kuliner merupakan hal yang wajib dilakukan. Dalam
hari, terdapat satu motto yang sangat dipegang teguh oleh Filipino yang berbunyi “Life is like
an Ice Cream, enjoy it before melted”. Dengan kata lain, Filipino menikmati hidup dengan cara
mengkonsumsi makanan sesuai dengan keinginan mereka. Dengan selera makan Filipino
yang begitu tinggi tidak dapat dipungkiri usaha restaurant dan fastfood tumbuh dimana-
mana. Salah satu contoh kecil dapat dilihat di provinsi Cavite dimana terdapat begitu banyak
orang Indonesia tinggal, bekerja dan sekolah di kota tersebut. Menurut pengamatan
beberapa masyarakat Indonesia yang berada di kota tersebut, dalam kurun waktu satu thaun
(2019) ada sekitar 20 restaurant yang sudah berdiri dan fastfood bertambah sebanyak 5
cabang. Bertambahnya usaha restaurant dan fastfood tersebut bukan hanya didorong oleh
ekonomi yang semakin membaik juga tetapi juga karena masyarakat Filipina suka makan di
yang menyuguhkan masakan tradisional Filipina. Akan tetapi pertumbuhan kuliner Filipina
dirasakan oleh negara negara mitra bisnis sperti Korea, USA, China dan Jepang serta
beberapa negara Asia dan Eropa lainnya. Bertumbuhnya kuliner mancanegara di Filipia
dipicu gaya makan dan gidup orang Filipina itu sendiri. Filipino memiliki budaya yang
hamper sama dengan budaya yang terdapat di negara-negara barat sehingga tidak
dipungkiri bahwa makanan yang datang dari negara barat khususnya Amerika menjadi hal
yang biasa bagi mereka khususnya bagi kelas menengah keatas. Akan tetapi dalam dalam
sepuluh tahun belakangan ini, makan khas Asia khusunya dari Asia timur (Korea, China dan
Jepang) tumbuh subur dinegara tersebut. Salah satu fenomena yang paling menonjol adalah
tempat pariwisata. Ada satu hal yang membuat restaurant Korea bertumbuh di Filipina yaitu
meningkatnya popularitas K-Pop dalam beberapa tahun belakangan ini dan kaum millenial
Filipina sangat mengidolakan K-Pop termasuk kuliner yang berasal dari Korea. Akan tetapi
sangat disayangkan restaurant dari Asia tenggara khususnya Indonesia belum banyak
dikenal di Filipina.
dan semakin maju. Ada dua hal yang utama yang mendorong hal tersebut antara lain ialah
pertumbuhan ekonomi yang semakin baik dan gaya hidup Filipina yang suka dengan
makanan baik tradisional maupun manca negara. Menurut seorang analist kuliner Filipina
Industry, usaha kuliner Filipina akan menyumbang seperlima dari PDP negara tersebut pada
tahun 2025.
B. PELUANG JASA
Dari tiga sektor utama, yaitu industri, jasa dan pertanian, sebesar 57,8% pekerja
Filipina bekerja di sektor jasa (Juli 2019), 18,7% di sektor industri, dan 23,5% di sektor
Sejak tahun 2000, sektor jasa selalu menyumbang lebih dari 50% dari total GDP
Filipina. Pada tahun 2017, sektor jasa menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan GDP
Filipina yaitu sebesar 59,89% jika dibandingkan sektor industri yang menyumbang 30,45%
adalah sektor jasa yang merupakan karakteristik dari negara-negara maju. Bahkan, sektor
jasa di negara itu berkontribusi 58,5% terhadap GDP dan 55% dari tenaga kerja yang jauh
lebih tinggi daripada di Indonesia (43,6 dan 47,9) dan Viet Nam (43,7 dan 31).
Upah Minimum Regional (UMR) Filipina merupakan salah satu yang tertinggi di Asia
Tenggara setelah Singapura dan Malaysia. UMR tertinggi berlaku di National Capital Region
(NCR) Metro Manila, yaitu sebesar Php. 429 (Rp. 115.830) per hari. Sedangkan yang
terendah berlaku di Autonomous Region of Moslem Mindanao (ARMM) sebesar Php. 232
(Rp. 62.640) per hari. Berdasarkan sektornya, 57,3% (60.3 Juta) penduduk Filipina bekerja
di sektor jasa, 19,4% di sektor industri dan 23,1% di sektor pertanian tahun 2018.
D. PELUANG INVESTASI
Persetujuan investasi asing pada Januari-Desember 2018 sebesar USD 9,8 milyar (turun
4%) dibanding periode yang sama pada tahun 2017 sebesar USD 10,3 milyar dengan
komitmen terbesar diterima dari Singapura (USD 935,6 juta), Hongkong (USD 270,2 juta),
Jepang (USD 218,9 juta), China (USD 198,7 juta) dan Amerika (USD 160,4 juta) pada sektor
manufaktur, financial and insurance activities, real estate, listrik, gas serta steam and
airconditioning supply. Sedangkan pada kuartal pertama tahun 2019, persetujuan investasi
mencapai Php 46 milyar (USD 886,686 juta, 76% (Php 35 milyar) dari total investasi berada
di sektor manufaktur disusul dengan administrative and support service 7,7% (Php 3,5
milyar) lalu accommodation and food service sebesar 6,4% (Php 2,9 milyar).
Hutang luar negeri hingga akhir Januari-Desember 2018 dari sektor public & private
tercatat sebesar USD 79 milyar (naik 8% dibanding periode yang sama tahun 2017). Adapun
pada kuartal ke-2 tahun 2019 hutang luar negeri Filipina berjumlah USD 81,2 milyar.
Negative List.
Berdasarkan Philippine Executive Order No. 184 Tahun 2015 (Lampiran List A) yang
• Perekrutan swasta, baik untuk tenaga kerja lokal atau luar negeri
• Kontrak untuk pembangunan dan perbaikan pekerjaan umum yang didanai secara lokal
kecuali proyek infrastruktur / pembangunan dan Proyek yang didanai pihak asing atau
dibantu dan diminta untuk menjalani penawaran kompetitif internasional
• Kontrak untuk pembangunan struktur yang berhubungan dengan pertahanan
• Pengiklanan (advertising) (Catatan: kepemilikan asing hanya 30%)
KEPEMILIKAN ASING HINGGA 40%
Dalam melaksanakan wawancara bersama pelaku usaha, tim Atase Perdagangan KBRI
Manila telah melakukan wawancara bersama dengan beberapa restaurant yang beroperasi
2) Warung Indo
KBRI Manila
Adapun kesimpulan dari hasil wawancara yang telah dilakukan bersama dengan kedua
Peluang. Hal pertama yang didiskusikan di dalam wawancara antara tim Atase
Perdagangan KBRI Manila bersama dengan narasumber adalah peluang pasar bagi pelaku
usaha Indonesia yang akan membuka usaha kuliner di Filipina. Menurut narasumber,
perkembangan usaha kuliner Indonesia di Filipina memiliki peluang yang cukup besar. Hal
ini dikarenakan terdapat beberapa faktor pendukung seperti keadaan ekonomi masyarakat
yang membaik dan meningkatnya jumlah tenaga kerja Indonesia serta masyarakat dari
Selain itu, harga yang terjangkau juga menjadi faktor untuk memberikan peluang bagi
pelaku usaha Indonesia untuk menarik minat konsumen untuk mengkonsumsi makanan
dari usaha kuliner yang telah dibangun di Filipina. Faktor-faktor inilah yang dipandang dapat
meningkatkan peluang bagi pelaku usaha Indonesia untuk mendirikan usaha kuliner di
Filipina khususnya di wilayah-wilayah yang mudah untuk dijangkau seperti Metro Manila.
Persepi mengenai Makanan Indonesia. Mengenai cita rasa masakan Indonesia bagi
masyarakat lokal (Filipino), makanan yang memiliki cita rasa khas Indonesia mempunyai
cukup banyak penggemar di Filipino tersendiri. Hal ini dibuktikan dengan kedatangan
Menurut Narasumber, 60% pengunjung adalah Filipino sedangkan 40% yang lain
terdiri dari orang Indonesia dan orang asing yang tinggal atau beraktivitas di daerah Makati
yang umumnya berasal dari negara mayoritas muslim. Namun hal yang menjadi sedikit
kendala adalah kebiasaan makan Filipino yang tidak mengkonsumsi makanan pedas. Tetapi
walau demikian, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk menarik minta konsumen
khususnya warga lokal dalam mengkonsumsi makanan yang memiliki cita rasa Indonesia.
narasumber, tim Atase Perdagangan KBRI Manila menyimpulkan bahwa produk jasa kuliner
yang sedang berkembang adalah usaha kuliner yang memiliki fasilitas online delivery. Hal ini
dikarenakan masyarakat lokal mulai tertarik untuk melakukan online delivery yang dianggap
dapat mempermudah aktivitas sehari-hari para masyarakat lokal. Trend ini didukung
dengan peningkatan jumlah usaha kuliner yang memiliki fasilitas online delivery semakin
Selain itu, trend produk kuliner sangat dipengaruhi dengan gaya hidup wisata kuliner
yang biasa dilakukan oleh masyarakat lokal. Wisata kuliner sebagai salah satu kebiasaan
masyarakat lokal semakin tumbuh pesat di Filipina seiring dengan bertumbuhnya ekonomi.
Para pecinta kuliner selalui ingin mencari seusatu yang berbeda, terlebih lagi dengan
makanan yang memiliki cita rasa khas daerah yang tidak dapat dikonsumsi di Filipina
dengan mudah.
tidaklah begitu rumit asalkan mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ada. Hambatan
yang paling sulit untuk dilalui dalam hal regulasi adalah permasalahan hak milik. Warga
Negara Asing (WNA) yang ingin membuka usaha kuliner di Filipina harus memiliki
Pemerintah Filipina melarang WNA untuk memiliki 100% saham usaha kuliner yang
Filipina untuk mencari rekan kerjasama yang merupakan warga negara Filipina. Kalaupun
ingin menjadi pemodal tunggal, usaha tersebut harus atas nama masyarakat setempat,
Struktur pasar. Sehubungan dengan keadaan pasar yang ada di Filipina, narasumber
memberikan beberapa tanggapan yang dapat dijadikan sebagai acuan/pedoman bagi pelaku
Masyarakat Filipina menilai bahwa masakan Indonesia sangat kaya akan bumbu yang
mengatakan bahwa bumbu Indonesia sangat sulit ditemukan di Filipina seperti kecap manis
dan kemiri serta bumbu lainnya. Untuk mendapatkan bumbu tersebut, maka jalan terbaik
yang dapat dilakukan adalah membeli perlengkapan bumbu tersebut langsung di Indonesia
atau dengan metode jasa titip yang tentu akan menambah sedikit pengeluaran yang cukup
tinggi. Sehingga dengan adanya hambatan ini, mitra bisnis yang paling berpotensi adalah
usaha yang bergerak di bidang penyediaan bumbu masakan Indonesia seperti Indofood,
Mengenai negara yang mendominasi usaha kuliner, Korea Selatan, Amerika Serikat,
China dan Jepang adalah negara yang mendominasi usaha kuliner asing di pasar Filipina.
Tetapi, adapun usaha kuliner lokal yang sangat digemari oleh Filipino seperti Jolibee dan
Mang Inasal (makanan yang memiliki cita rasa manis, asin, dan asam).
Mengingat Filipino sangat menyukai masakan yang memiliki cita ras manis, asin dan
asam, maka Warung Indo memiliki masakan yang tidak terlalu pedas seperti masakan
Indonesia pada umumnya. Hal ini tentunya meningkatkan minat masyarakat lokal untuk
dengan narasumber, sejauh yang telah dilalui oleh narasumber, ekspor jasa kuliner belum
dilakukan ke Filipina. Ekspor kuliner dari Indonesia ke Filipina belum berkembang dengan
baik.
pelaku usaha untuk memiliki modal dengan presentasi 40:60 seperti yang telah disampaikan
sebelumnya. Namun untuk tenaga kerja, seluruh karyawan yang bekerja di Warung Indo
harus memiliki asuransi SSS, Philhealth, dan Pag-Ibig. Terkhusus tenaga kerja asing, wajib
memiliki working visa (9G) yang diurus oleh perusahaan dengan biaya sebesar PHP.
65.000/tahun.
Selain hal di atas, Bahasa juga merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
dalam membuka usaha kuliner. Bahasa tagalog adalah Bahasa yang wajib digunakan untuk
semua jenis usaha kuliner. Terlebih lagi, Pemerintah Filipina juga mengatur bahwa dalam
pelabelan / penamaan sebuah usaha kuliner, pelaku usaha tidak boleh memakai nama lain
selain Bahasa tagalog dan inggris kecuali diterjemakan ke dalam Bahasa Tagalog atau
Inggris.
sangat berperan aktif dalam mengikuti culinary exhibition yang dilakukan di Filipina dengan
dukungan dari KBRI. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan melakukan promosi ke wilayah
pelaku usaha kuliner. Menurut hasil wawancara dari narasumber, biaya yang sangat tinggi
untuk dikeluarkan adalah biaya istrik yang dapat dikeluarkan dengan jumlah PHP.
65.000/bulan. Namun bukan hanya biaya listrik yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha,
tetapi juga biaya kebersihan, biaya sosial, upah kerja, dan sewa Gedung yang apabila ditotal
Kompetitor. Pesaing utama usaha kuliner Indonesia di Filipina adalah usaha kuliner
Korea, China, Amerika, dan Thailand. Namun terkhusus usaha kuliner yang menjual
makanan dengan cita rasa Indonesia sangatlah minim. Sehingga hal ini dapat menjadi
peluang bagi pelaku usaha Indonesia yang akan membuka usaha kuliner di Manila.
Cavite
Adapun kesimpulan dari hasil wawancara yang telah dilakukan bersama dengan kedua
I. SCC (Jika berbentuk korporasi). Intansi ini akan sertifikat registrasi tapi jika dalam
II. DTI (Jika perseorangan). Registrasi usaha kuliner. Ini adalah sertifikat pendaftaran
nama restaurant. Registrasi ini memberi jaminan bahwa usaha restaurat terdaftar
melindungi nama reaturant agar tidak digunakan dan didaftarkan oleh pengusaha
lainnya.
III. Kantor Walikota. Business Permit sangat diperlukan sebagai indentifikasi lokasi
IV. BIR (Bureau of Internal Revenue). Bisnis apa pun harus didaftarkan pada Biro
Pendapatan Internal untuk mematuhi persyaratan pajak Filipina. Registrasi BIR akan
memberikan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) kepada perusahaan atau pemilik
bisnis, akan memberikan otoritas bisnis untuk mencetak kwitansi dan faktur resmi,
V. Baranggay (Kelurahan). Izin barangay adalah sertifikat yang sesuai dengan bisnis
VI. Fire Dept. Berfungsi untuk mengeluarkan Fire Safety Inspection Certificate.
Mutual Fund (HDMF) untuk mendapatkan nomor ID Pengusaha Pag-IBIG mereka dan
untuk memberikan manfaat yang diperlukan bagi karyawan mereka. Fund ini
XI. S.S.S Office. Setiap usaha kuliner wajib mengurus Social Security Service (S.S.S) setiap
karyawan.
Clearance.
XIII. DOLE (Department of Labour and Employment). Jikalau karyawan 5 orang keatas,
maka wajib di daftarkan ke Departemen Tenaga Kerja Filipina. Lama pengurusan izin
I. Orang asing atau pendatang tidak bisa memiliki usaha kuliner serratus persen di
II. Langkah yang kedua adalah menikah dengan dengan orang Filipina dengan
IV. Banyak tenaga kerja tersedia dan terampil di Filipina yang mampu melayani
dengan baik. Satu hal yang diuntungkan adalah umumnya karyawan di Filipina
internasional.
V. Perusahaan atau employee harus mengusurus SSS, Philhealt dan Pag-Ibig dari
VI. Tenaga ahli (cheft) yang didatangkan dari Indonesia harus memiliki working visa
untuk mengurus working visa tersebut. Mengurus working visa tentunya dengan
usaha restaurant yang sudah memiliki izin usaha. Dokument Pengurusan 9G visa
sbb:
employer;
b. Application form;
f. BI clearance certificate;
g. Alien certificate of registration.
Jasa prioritas. Menurut narasumber, sektor jasa yang paling berkembang di Filipina
adalah Information and Technology serta wholesale and retail trade pada saat ini. Sehingga
merupakan suatu peluang yang baik bagi Indonesia apabila Indonesia dapat mengirimkan
yang dapat dilihat melalui pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi
terhadap GDP, pola konsumsi kuliner masyarakat Filipina, serta pertumbuhan kelas
menengah keatas.
Menurut Philippines Statistic Authority (PSA), pendapat perkapita untuk kwartal ke-2
di tahun 2019 adalah sebesar PHP. 31.845 Miliar atau 6,8% dari periode yang sama di tahun
2018. Kontribusi usaha kuliner terhadap GDP adalah sebesar 2-3%. Lalu mengenai
pertumbuhan kelas menengah keatas, setengah dari total penduduk Filipina adalah kelas
menengah keatas.
Kajian. Adapun kajian yang telah dilakukan oleh Pemerintah Filipina terhadap usaha
kuliner yaitu (1) Annual Survey of Phillippines Business Industry (ASPBI) di tahun 2015 dan
2016 dan diserahkan ke PSA. Menurut survey yang dilakukan bahwa total jumalah food
services yang diataranya restaurant dan fastfood pada tahun 2015 sekitar 27,028 dan tahun
2016 sudah bertamba menjadi 30,889 menampung tenaga kerja 495,973 . Pendapatan yang
dari sector kuliner sebesar PHP.551, 1 Milliar. Usaha restaurant berkontribusi menampung
tenafa kerja sekitar 130,000 orang dan pedapatan total dari restaurants sebesar 129 milliar
pesos dan menjadi penyumbang terbesar dari food services di Filipina. Pertumbuhan kulier
di Filipina bertumbuh sekitar 10-12 % setiap tahun dan menumbang kontribusi besar bagi
pertumbuhan ekonomi Filipina. (worldonline.com/a-taste-of-the-countrys-food-service-
industry); (2) Kajian yang dibuat oleh akademisi dibuat oleh Dr. Divina M. Edralin tahun
KESIMPULAN
usaha kuliner dan juga regulator maka kajian Business dan Market Usaha Kuliner Indonesia
Strength:
1. Ekonomi Filipina yang sedang bertumbuh dengan baik dalam kurun waktu lima tahun
belakagan ini menjadi factor pendukung yang sangat dalam pertumbuhan usaha
2. Regulasi yang dikeluarkan oleh negara Filipina untuk membuka usaha restaurant
tidaklah menyulitkan bagi orang asing sejauh aturan yang berlaku di ikuti
3. Tahapan untuk mengurus perizinan untuk membuka usaha restaurant tidak memakan
itu dapat dilihat dari bertumbunya restaurant asing di Filipina kusunys di kota kota
5. Masyarakat Filipina adalah bangsa yang suka dengan kuliner. Makan adalah hal yang
tidak terpisahkan dari kehidupan sehari hari masyarakat Fililipina tiga kali dalam
7. Makanan Filipina hampir sama dengan Indonesia; nasi bersama ikan, daging dan
Weaknesess:
1. Ekonomi Filipina bertumbuh dengan baik, akan tetapi inflasi cukup tinggi sehingga
menyembabkan harga bahan pokok semakin tinggi dipasaran yang menjadi tantangan
2. Tingginya angka kemiskinan menjadi factor tantangan tersediri bagi pelaku kuliner
khususnya restaurant asing oleh karena harganya yang lumayan mahal bila
dibandingkan dengan pada umumnya. Hanya kelas menengah keatas yang menjadi
3. Regulasi yang dikeluarkan oleh Filipina yang ketat dalam hal ini kepemilikan
menyembabkan orang asing tidak dapat memiliki usaha apapun termasuk restaurant
100 %. Maka pelaku usaha harus mencart partner yang bisa dipercaya dan hal itu
tidaklah mudah.
4. Bumbu makanan khas Indonesia tidak banyak tersedia di pasar pasar Filipina
Threats:
1.Tingginya harga listrik di Filipina menjadi tantangan berat bagi pelaku usaha kuliner
listrik di Filipina di kelolah oleh Swasta (Group Salim) sehingga kontrol pemerintah
tidak besar.
business. Contohnya adalah di seputaran Makati (pusat business di Manila) harga per
4. Pengusaha kuliner juga harus membiayai SSS, asuransi kesehatan, dan fund untuk
tantangan tersendiri bagi pengusaha. Tentunya chef yang didtangkan dari Indonesia
6. Kurangnya ekspor Indonesia dalam bumbu makanan untuk usaha kuliner, contohnya
adalah kecap manis yang menjadi kebutuhan pokok nasi gorang tidak tersedia di
Filipina.
Opportunities:
1.Sekalipun ada beberapa hal kelemahan dan tantangan membuka usaha resturantdi
Filipina, akan tetapi melihat pertumbuhan ekonomi Filipina yang semakin baik,
2. Melihat masyarakat Filipina yang suka dengan kuliner adalah sebuah kesempatan
4.Regulasi yang tidak terlalu rumit juga factor pendukung bagi pembukaan restaurant
Indonesia di Filipina.
Oleh sebab itu, berdasarkan kajian yang telah dibuat oleh Atase perdagangan KBRI
restaurant Indonesia di Filipina sangat menjanjikan dan menguntungkan bagi para pelaku
INFORMASI PENTING
1. Atase Pedagangan RI
Indonesian Embassy 185, Salcedo Street, Legaspi Village, Makati City Metro Manila –
The Philppines Telp. (63-2) 8925061-68 | Fax. (63-2) 8925878, 8674192 Email: atdag-
phl@depdag.go.id
5F Industry & Investments Building 385 Sen. Gil J. Puyat Ave.Makati City, Philippines
1200.Telephone: (+632) 791.3400Fax: (+632) 896.1166
E-mail: Secretary@dti.gov.ph
BIR Regional Office Building, 313 Sen. Gil Puyat Avenue, Makati City
email: rr_8csu@bir.gov.ph
4. MUNIPALICITY HALL
J.P. Rizal Street, Barangay Olympia, Makati City 1200 Metro Manila
Telp: +63(2)8999051
5. SSS ( Social Security Service)
2/F MAKATI CENTRAL SQUARE, 2130 CHINO ROCES AVE., PIO DEL PILAR, MAKATI
CITY 1230 METRO MANILA. Tel No. 63 (02) 8137801 Fax No. 840-3738
6. Phil-health
337 ITC Building, Sen. Gil Puyat Avenue, Makati City, Metro Manila
7. Pag-Ibig
1. BIR
2. DTI
3. BARANGGAY CLEARANCE
4. SANITRY CLEARANCE
5. ENVIRONMENTAL CLEARANCE
Filipina
Langkah Kedua : Pilih lokasi yang paling tepat untuk memperkenalkan usaha
kuliner
Langkah Ketiga : Pilihlah teman partner anda yang bias dipercaya untuk
Langkah Keempat : Pilihlah nama yang cocok untuk restraurant anda dan
1. DTI registration
3. BIR registration
5.Zoning/Locational Clearence
6.Fire Safety Inspection Certificate
7.Building/Occupancy Permit
8.Sanitary Permit
9.Environmental Clearence
10.Contract Lease
Exchange Commission.
RESTAURANT DI FILIPINA
Barangay Clearance