0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan2 halaman
Peraturan Daerah Provinsi yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dapat dibatalkan melalui uji materiil di Mahkamah Agung atau keberatan kepada Menteri. Upaya penyelesaiannya adalah mengajukan permohonan keberatan ke Mahkamah Agung atau Pengadilan Negeri.
Peraturan Daerah Provinsi yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dapat dibatalkan melalui uji materiil di Mahkamah Agung atau keberatan kepada Menteri. Upaya penyelesaiannya adalah mengajukan permohonan keberatan ke Mahkamah Agung atau Pengadilan Negeri.
Peraturan Daerah Provinsi yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dapat dibatalkan melalui uji materiil di Mahkamah Agung atau keberatan kepada Menteri. Upaya penyelesaiannya adalah mengajukan permohonan keberatan ke Mahkamah Agung atau Pengadilan Negeri.
TEORI PERANCANG & PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN
NAMA : ALVAN FAUZAN
NIM : 710520037
1. Bagaimana analisis saudara tentang adanya Peraturan Daerah Provinsi
Gorontalo yang bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi. Jawaban : Berdasarkan Pasal 1 Ayat 7 UU No. 12 Tahun 2011 “Peraturan Daerah Provinsi adalah Peraturan Perundang-Undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur”
Berdasarkan hierarki peraturan perundang-undangan Peraturan Daerah Provinsi
berkedudukan dibawah Undang-Undang sebagaimana dalam asas hukum lex superior derogate legi inferiori. Prinsip ini menjadi syarat dasar yang mengakibatkan hukum yang kedudukannya lebih tinggi menghapus hukum yang ada dibawahnya atau dengan kata lain hukum yang lebih rendah tingkatannya harus sesuai dengan yang ketentuan yang ada diatasnya.
Jika Peraturan Daerah Provinsi bertentangan dengan Undang-Undang maka
upaya yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut: a. Uji Materiil (Permohonan Keberatan ke Mahkamah Agung) Berdasarkan Pasal 9 ayat 2 UU No. 12 Tahun 2011 “Dalam hal suatu Peraturan Perundang-Undangan di bawah Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang, Pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung”. Pengujian ini dinamakan judicial review, dimana salah satu wewenang Mahkamah Agung adalah menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang. Uji materil merupakan salah satu cakupan judicial review. Yang dimaksud dengan hak uji materiil adalah hak Mahkamah Agung untuk menilai materi muatan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Jadi, jika memang suatu Peraturan Daerah Provinsi dinilai bertentangan dengan undang-undang, maka terhadap Perda Provinsi tersebut dapat dilakukan uji materiil. Jika inisiatif untuk melakukan pengujian terhadap suatu perundang-undangan ini datang bukan dari Mahkamah Agung, maka disebut dengan permohonan keberatan. Permohonan keberatan adalah suatu permohonan yang berisi keberatan terhadap berlakunya suatu peraturan perundang-undangan tingkat lebih tinggi yang diajukan ke Mahkamah Agung untuk mendapatkan putusan berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011. b. Selain permohonan keberatan diajukan langsung ke Mahkamah Agung, permohonan keberatan terhadap Peraturan Daerah Provinsi yang diduga bertentangan dengan suatu undang-undang dapat dilakukan melalui Pengadilan Negeri yang membawahi tempat kedudukan pemohon. c. Berdasarkan Pasal 251 ayat 1 UU No. 23 Tahun 2014 Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Gubernur jika bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan/atau kesusilaan dibatalkan oleh menteri. Pembatalan Perda Provinsi dan Peraturan Gubernur ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Namun Dalam hal penyelenggara Pemerintahan Daerah provinsi tidak dapat menerima keputusan pembatalan Perda Provinsi dan gubernur tidak dapat menerima keputusan pembatalan peraturan gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dengan alasan yang dapat dibenarkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan, gubernur dapat mengajukan keberatan kepada Presiden paling lambat 14 (empat belas) Hari sejak keputusan pembatalan Perda atau peraturan gubernur diterima.
2. Apakah Peraturan Daerah Provinsi tersebut masih dapat dikatakan berlaku ?
Jawaban: Bahwa berdasarkan penjelasan diatas, jika Peraturan Daerah Provinsi bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi maka Perda Provinsi tersebut dapat dibatalkan dengan mekanisme yang diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. Bagaimana Upaya Penyelesaiannya ?
Jawaban: Upaya yang bisa dilakukan ketika Peraturan Daerah Provinsi bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi adalah dengan mengajukan permohonan keberatan secara langsung ke Mahkamah Agung, dapat juga diajukan permohonan keberatan melalui Pengadilan Negeri setempat berdasarkan kedudukan Pemohon.